Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL

PRAKTIKUM TEKNIK KIMIA II

PERCOBAAN
GAS-LIQUID STRIPPING (ABS-2)

Hari : Kamis
Kelompok : 11
Praktikan : 1. Fernando Pujiadhi W.(02211740000051)
2. Kevin (02211740000054)
3. Berlina Yunita Sari R. (02211740000063)
Asisten : Andre Visi Sinaga
Tanggal Percobaan :

Cuaca Suhu Udara Suhu Air Tekanan Udara

Departemen Teknik Kimia


Fakultas Teknologi Industri dan Rekayasa Sistem
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
2020
2
BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Tujuan Percobaan


Tujuan dari percobaan Gas-Liquid Stripping adalah:

1. Mempelajari karakteristik hidrodinamik pada packed columns


2. Menentukan karakteristik flooding pada columns
3. Mengestimasi koefisien massa transfer untuk desorpsi NH 3 dari larutan encer
I.2. Dasar teori
1.2.1 Stripping
Absorpsi adalah proses pemisahan bahan dari suatu campuran gas dengan cara
pengikatan bahan tersebut pada permukaan absorben cair yang diikuti dengan pelarutan.
Sementara itu, stripping adalah proses pemisahan yang cara kerjanya sama dengan proses
absopsi, hanya solute yang akan dipisahkan berupa fase liquid sedangkan pelarutnya fase gas.
Fungsi dari proses stripping adalah untuk menghilangkan impurities dari liquid.
(Redjeki,2012)
Absorber dan stripper adalah alat yang digunakan untuk memisahkan satu komponen
atau lebih dari campurannya menggunakan prinsip perbedaan kelarutan. Karena perbedaan
kelarutan inilah, transfer massa solute dari fase satu ke fase lain dapat terjadi.
(Distantina, 2009)
Hukum Fick tentang difusi menyatakan bahwa laju dari difusi dari sebuah zat kimia
pada sebuah titik di dalam campuran gas (atau cairan atau padatan) adalah sebanding dengan
gradien konsentrasi dari zat tersebut di titik tersebut. Konsentrasi dari gas yang terlarut dalam
cairan sebanding dengan konstanta Henry. Konstanta Henry akan meningkat seiring dengan
meningkatnya temperatur. Konsentrasi dari gas di dalam cairan juga sebanding dengan
tekanan parsialnya. Oleh karena itu, salah satu cara meningkatkan kelarutannya adalah dengan
meningkatkan tekanan dari gas tersebut.
(Cengel, 2015)
Stripping adalah operasi pemisahan solute (zat terlarut) dari fase cair ke fase gas, yaitu
dengan mengontakkan cairan yang berisi solute dengan pelarut gas (stripping agent) yang
tidak larut ke dalam cairan. Dalam aplikasi industri, aliran cair dan uap bisa dijalankan secara
co-current atau countercurrent. Strippping biasanya dioperasikan pada kolom bahan isian
(packing) atau tray. Stripping dalam aplikasi industri digunakan dalam pengolahan air limbah

Laboratorium Teknik Kimia FTI-ITS


BAB I PENDAHULUAN I-2

atau proses pemisahan dan/atau pemurnian. Stripping dapat menurunkan biaya produksi dari
proses-proses tersebut karena stripping agent biasanya menggunakan udara yang mudah
didapatkan.
(Margono, 2013)
Stripping pada kolom packing terdiri dari kolom vertikal dengan cairan yang mengalir
di bagian atas dan keluar di bagian bawah. Fase uap masuk di bagian bawah kolom dan keluar
dari bagian atas. Packing tersebut memaksa cairan mengalir ke bagian kolom, sedangkan
gelembung uap ke atas melalui lubang-lubang di antara packing. Tujuan dari packing adalah
untuk meningkatkan jumlah bidang kontak antara fase cair dan uap.
Gambar I.1 Skema peralatan stripping

(Margono, 2013)

Contoh stripping salah satunya terjadi pada saat proses pengolahan limbah cair
(wastewater). Berdasarkan arah aliran udaranya, menara air stripping dibedakan
menjadi cross flow dan counter current flow. Dalam proses pengolahan limbah cair digunakan
counter current flow. Inlet gas masuk dari bagian bawah kolom dan liquid masuk dari bagian
atas kolom. Zat kontaminan seperti ammonia atau volatile organic compounds (VOC)
dikeluarkan bersamaan dengan aliran udara.
(Srinivasan, 2008)

Laboratorium Teknik Kimia FTI-ITS


BAB I PENDAHULUAN I-3

Proses air stripping biasanya diawali dengan proses pre-asidifikasi. Tujuan pre-asidifikasi
adalah untuk mendisosiasi ammonium dalam bentuk garam. Pre-asidifikasi dilakukan dengan
menambahkan asam kuat seperti asam sulfat sehingga dicapai pH 5,5-6. Proses yang terjadi
adalah digambarkan seperti persamaan berikut.

2 HSNH4 + H2SO4 --> (NH4)2SO4 + 2 H2

(Cup et all, 1978, hal 271)


Pada berbagai proses pemisahan, materi berdifusi dari satu fase ke fase lainnya, dan laju
difusi di dalam kedua fase tersebut mempengaruhi laju perpindahan massa keseluruhan.
Dalam teori ini Whitman menyatakan bahwa kesetimbangan diasumsikan terjadi pada
permukaan batas (interface) antara fase gas dan cairan sehingga tahanan perpindahan massa
pada kedua fase ditambahkan untuk memperoleh tahanan keseluruhan. Model ini
menggambarkan tentang adanya lapisan difusi. Perpindahan massa yang terjadi ditentukan
oleh konsentrasi dan jarak perpindahan massa, yaitu ketebalan film tersebut.Jika cairan
mempunyai komposisi tetap, konsentrasi pada bagian film akan menurun dari A* pada
permukaan sampai Ao pada cairan bagian ruah. Di sini tidak terjadi konveksi pada film dan
gas terlarut melewati film tersebut hanya oleh difusi molekuler.

Konsentrasi
Tekanan gas solut
Pada P *
A

pi Ao

Badan (ruah)
Badan (ruah) gas film gas film liquida liquida

Gambar I.1 Profil Model Dua Film


(Distantina, 2009, hal 8)
Proses difusi berlangsung efektif bila lapisan film tipis. Lapisan film yang tipis akan
meniadakan terjadinya tahanan dari lapisan itu (tahanan makin kecil), sehingga proses
perpindahan massa tidak terganggu. Untuk mendapatkan lapisan yang tipis, kondisi dari
kedua aliran fase harus diatur yaitu diusahakan membuat aliran yang turbulen, karena pada
lapisan film yang tipis akan diperoleh gradien konsentrasi yang kecil, sehingga proses
absorpsi berjalan sangat cepat dengan keadaan menjadi steady state.

Laboratorium Teknik Kimia FTI-ITS


BAB I PENDAHULUAN I-4

Model ini kurang realistis, karena sulit menemukan adanya lapisan tipis dengan ketebalan
tertentu di dekat permukaan fluida, dimana akan tampak seperti mempunyai ketebalan yang
sama.Untuk proses absorpsi, gas dengan kelarutan tinggi, fraksi mol gas di dalam liquida akan
lebih besar dari pada di dalam fase gas.
Pengembangan teori ini digunakan untuk menghitung kecepatan desorpsi yang terjadi
pada packed tower yang dipengaruhi oleh ukuran packing-nya, dengan koefisien perpindahan
massa keseluruhan ditentukan berdasarkan luasan bagian dalam atau bagian luar dari film.

(Geankoplis, 2003)

Stripping dipengaruhi oleh temperature operasi. Temperatur operasi ini memengaruhi


proses transfer massanya karena proses transfer massa dipengaruhi oleh konstanta Henry.
Selain itu, proses transfer massa dipengaruhi oleh luas kontak antara gas dan liquidnya. Ratio
dari laju alir antara liquid dan gas dapat mengontrol proses pembuangan solute dari
solventnya.

(Srinivasan, 2008)

Alat yang umum digunakan dalam proses gas stripping adalah packed tower. Perangkat
ini terdiri dari kolom silinder, atau menara, dilengkapi dengan inlet gas dan ruang untuk
mendistribusikan di bagian bawah, inlet liquid dan distributornya di bagian atas, outlet gas di
bagian atas dan outlet liquid di bagian bawah. Packed tower didukung tower packing, yang
biasanya berbentuk saringan atau sekat, bergelombang untuk memberikan kekuatan, dengan
luas terbuka sehingga flooding tidak terjadi.

Udara memasuki ruang bawah lalu terdistribusi mengalir ke atas melalui celah di
packed tower secara counter-current terhadap liquid. Hal ini memberikan luas kontak antara
liquid dan gas dan mendorong hubungan antara fase. Zat terlarut dalam air diserap oleh udara
memasuki menara, dan gas pun meninggalkan puncak packed tower. Sedangkan larutan
mengalir turun menara yang disebut weak liquor, meninggalkan bagian bawah menara
melalui outlet cair.
Tower packing terdiri dari 3 macam susunan, yaitu susunan tidak teratur atau acak
(dumped tower packing), disusun menggunakan tangan, dan susunan terstruktur. Dumped
tower packing dibuat dari material yang murah seperti keramik atau aneka macam plastik.
Dumped packing yang umum dijumpai dapat dilihat di Gambar I.2.

Laboratorium Teknik Kimia FTI-ITS


BAB I PENDAHULUAN I-5

Gambar I.2 Macam-macam Tower Packing: (a) Raschig rings; (b) Metal pall ring; (c)
Plastic pall ring; (d) Berl saddle; (e) Ceramic intalox saddle; (f) Plastic super intalox
saddle; (g) Metal intalox saddle
(Mc Cabe, 1985, hal 686-688)
1.2.2 Packed Tower
Packed tower yang digunakan untuk mengontakkan gas dan liquid secara continuous
countercurrent pada absorpsi/stripping sama baiknya pada distilasi. Packed tower ini terdiri
dari kolom silinder yang terdiri dari aliran gas yang masuk melalui bawah kolom, aliran liquid
melalui atas kolom dan aliran gas keluar pada atas kolom dan aliran liquid keluar ke bawah
kolom serta terdapat packing atau filling di dalamnya.
Gas yang masuk terdistribusi melalui space di bawah tiap packed terus naik menuju
celah (opening or interstice) dalam pack dan berkontak dengan liquid yang turun di opening
yang sama. Adanya packing memberikan luas area kontak antara gas dan liquid menjadi
besar.

Gambar I.3 Aliran Packed Tower

Laboratorium Teknik Kimia FTI-ITS


BAB I PENDAHULUAN I-6

(Geankoplis, 2003, hal 656)


Ada beberapa tipe tower packing yang selama ini digunakan. Yang biasa digunakan
adalah random atau dumped tower packing. Biasanya tersedia dalam ukuran 3-75 mm.
material yang baik untuk packing ini antara lain porcelain, clay, logam dan plastic, dengan
space rongga yang baik adalah 65-95%. Packing ini memberikan ruang yang bagi liquid
dalam volume yang cukup besar untuk mengalir terbawa aliran gas yang bersebrangan di
opening yang sama karena adanya pressure drop dari gas yang relatif rendah.

Gambar I.4 Pressure Drop pada Packed Tower untuk Sistem Udara – Air dengan Intalox
Saddle 1-in

Gambar I.4 menunjukkan data untuk pressure drop pada packed tower. Pressure drop
per kedalaman unit packing berasal dari fluid friction, yang diplot berdasarkan koordinat
logaritmik terhadap flowrate gas Gy, dinyatakan dalam massa gas per jam per unit luas
permukaan, berdasarkan packed tower kosong. Oleh karena itu, Gy berhubungan dengan
superficial gas velocity berdasar persamaan Gy = u0 ρy, dimana ρy adalah densitas dari gas.
Ketika packing dalam keadaan dry run, garis yang terbentuk adalah lurus dan memiliki slope
sekitar 1,8. Jika packing dialiri dengan flowrate liquid konstan, hubungan antara pressure
drop dan flowrate gas awalnya mengikuti garis paralel untuk dry packing. Pressure drop-nya
akan lebih besar daripada saat dry packing. Hal ini dikarenakan liquid dalam tower
mengurangi ruang yang tersedia untuk aliran gas.
Pada velocity gas yang cukup, garis untuk packed yang dialiri bertahap menjadi curam
karena sekarang gas menghambat turunnya liquid dan liquid tertahan terhadap kenaikan gas
rate. Fenomena ketika liquid tertahan akibat gas rate disebut loading point.

Laboratorium Teknik Kimia FTI-ITS


BAB I PENDAHULUAN I-7

Seiring dengan naiknya kecepatan gas, pressure drop mengalami kenaikan secara lebih
drastis, sehingga garisnya nyaris vertikal ketika pressure drop-nya sekitar 2 – 3 in. air per ft.
packing. Selanjutnya liquid mengalami continuous phase, dan pada saat ini flooding point
tercapai. Aliran gas yang lebih besar dapat digunakan sementara, namun kemudian liquid
secara cepat akan terakumulasi, dan seluruh column terisi liquid.
(Mc Cabe, 1985, hal 691-692)
Kondisi flooding telah ditentukan bervariasi sebagai fungsi dari packing factor (Fp).
Untuk packing yang mempunyai Fp lebih besar dari 60, pressure drop kondisi flooding dapat
dianggap 2,0 in H2O/ft packing seperti ditunjukkan pada gambar I.3. Penelitian lebih lanjut
menunjukkan jika nilai Fp berada antara 10 – 60, pressure drop yang berhubungan dengan
kondisi flooding diekspresikan dengan:
∆ P flood=0,115 F 0,7
p …(1)

Ket: ∆ P flood = pressure drop saat flooding, in.H2O/ft dari packing


Fp = packing factor, tidak berdimensi
(Kenneth, 1959, hal 325-326)
Grafik hubungan antara Flooding dan Pressure Drop pada packing Tower ditunjukkan
oleh gambar berikut:

Gambar I.5 Hubungan Flooding dan Pressure Drop pada packing Tower
(Kenneth, 1959, hal 326)

Laboratorium Teknik Kimia FTI-ITS


BAB I PENDAHULUAN I-8

Dalam tower stripping, berlaku kesetimbangan material (material balance) seperti di


bawah ini.

Gambar I.6 Material Balance untuk Packed Tower


(Mc Cabe, 1985, hal 698)

Dimana V adalah rate dari fase gas dan L adalah rate dari fase liquid dalam tower
dalam kondisi yang sama. Komposisi fase L dan fase V yaitu x dan y juga diaplikasikan pada
tempat yang sama.
Sehingga persamaan material balance overall adalah
Total material : La +V b =Lb+ V a …(2)
Komponen : La x a+V b y b =Lb x b +V a y a …(3)
(Mc Cabe, 1985, hal 697-698)
Dalam gas stripping column, desorpsi biasanya berlangsung secara fisik. Rate dari
transfer massa biasanya dipengaruhi oleh arus flowrate, interfacial area kontak, difusivitas
komponen, suhu, tekanan, dan konsentrasi. Seperti pada persamaan di bawah ini.
yi
d (Gy)
ZT =∫ …(4)
y0 K g aA ( y− y ¿ )
yi
ZT A Kg a dy
=∫ ¿ …(5)
G y y− y0

Keterangan :
yo = fraksi mol gas outlet

Laboratorium Teknik Kimia FTI-ITS


BAB I PENDAHULUAN I-9

yi = fraksi mol gas inlet


y = fraksi mol bulk gas
y* = fraksi mol gas di kesetimbangan dengan liquid dalam column
G = flowrate molar gas, mol/s
ZT = tinggi column, m
Kga = koefisien transfer massa overall berdasarkan fase gas, mol/m-s-mol fraksi
A = luas permukaan dasar column, m2

Persamaan di atas berlaku untuk absorpsi, untuk stripping flowrate yang digunakan adalah
flowrate liquid (L) dan fraksi mol yang digunakan adalah fraksi mol liquid (x).
Driving force di ruas kanan pada persamaan (5) dapat diperkirakan dari tekanan parsial
pada aliran gas. Sehingga, untuk transfer sebuah komponen tertentu dari sebuah aliran gas:
N=K g a A Z T ( log meandriving force) …(6)
Dimana N = mol komponen terabsorb/s
Asumsi gas ideal pada fase uap, koefisien transfer massa dapat ditentukan dari:

PN ln ⁡( Pi / Po )
K g a=
(
A Z T ( Pi−Po ) ) …(7)

Dimana Pi = tekanan parsial penyerapan komponen di aliran masuk, atm


Po = tekanan parsial penyerapan komponen di aliran keluar, atm
P = tekanan total pada column, atm
Jumlah dari efesiensi proses desorpsi/absorbsi dapat digambarkan dengan overall height
of gas-phase transfer units, H OG, m. Semakin kecil harga H OG, maka semakin efesien proses
absorbsi. H OG dapat didefinisikan dengan :
G
H OG= ' …(8)
Kya
Diman K 'y a = overall mass transfer coefficient (kmol /m 3 s)
Tinggi total dari column untuk transfer yang diperlukan ditentukan dari :
Ztotal =H OG N OG …(9)
N OG adalah jumlah unit transfer pada column. Didefiniskan dengan :
( y A 0− y Ai )
N OG = …(10)
( y A− y ¿A )lm
¿
Dimana ( y A − y A )lm adalah log mean driving force untuk desorpsi. Dengan menggunakan
tinggi total pada column eksperimen, tinggi unit transfer dapat dihitung dengan :
H OG=Z T /N OG …(11)

Laboratorium Teknik Kimia FTI-ITS


BAB I PENDAHULUAN I-10

Hasil eksperimen akan dibandingan dengan nilai teorisitis dari H OG dengan menggunakan
persamaan berikut :
mG
H OG=H G + HL …(12)
L
Dimana H OG = Tinggi total teoritis dari unit transfer fase gas (m)
H G = Tinggi dari unit transfer fase gas (m)
m = slope dari garis equilibrium
G,L = flowrate gas dan liquid, berturut-turut (kmol.m.s)
H L = unit transfer fase liquid (m)
(Mc Cabe, 1985)
Flooding adalah peristiwa ketika terjadi kenaikan perbandingan antara laju alir gas dan
liquid yang menyebabkan proses pembuangan solutenya menjadi lebih cepat hingga mencapai
titik di mana terjadi perubahan pressure drop yang sangat drastis. Hal ini bisa terjadi saat laju
alir liquid meningkat hingga packed tower penuh dengan liquid.
(Srinivasa, 2008)

1.2.3 Karakteristik NH 3
Ammonia ( NH 3) adalah gas tidak berwarna dengan bau yang tajam menyengat. Titik
didihnya adalah -33,35 ° C (-28,03 ° F), dan titik bekunya adalah -77,7 ° C (-107,8 ° F).
Memiliki kalor penguapan tinggi (23,3 kilojoule per mol pada titik didihnya) dan dapat
ditangani sebagai cairan dalam wadah termal terisolasi di laboratorium. (Kalor penguapan
suatu zat adalah jumlah kilojoule yang dibutuhkan untuk menguapkan satu mol zat dengan
tidak ada perubahan suhu.) Molekul amonia memiliki bentuk piramida trigonal dengan atom
hidrogen tiga dan sepasang elektron melekat pada atom nitrogen. Konstanta dielektrik amonia
(22 pada -34 ° C [-29 ° F]) adalah lebih rendah dari air (81 pada 25 ° C [77 ° F]), jadi pelarut
yang lebih baik untuk bahan organik.

Amonia mudah larut dalam air dengan pelepasan panas.


NH3 + H2O ⇌ NH4 + + OH–
ini larutan basa amonia dan kadang-kadang disebut larutan amonium hidroksida (NH 4OH).
Amonia cair digunakan secara luas sebagai pelarut berair. Logam alkali serta logam alkali
tanah berat dan bahkan beberapa logam transisi larut dalam amonia cair, menghasilkan larutan
biru.

Laboratorium Teknik Kimia FTI-ITS


BAB I PENDAHULUAN I-11

Penggunaan utama amonia adalah sebagai pupuk. Amonia dapat diterapkan secara
langsung atau dalam bentuk garam-garam amonium, seperti amonium nitrat, NH4NO3,
amonium sulfat, (NH4)2SO4, dan berbagai amonium fosfat. Amonia juga digunakan dalam
pembuatan bahan peledak komersial (misalnya, trinitrotoluene (TNT), nitrogliserin, dan
nitroselulosa). Amonia cair adalah pelarut yang mengandung amonium hidroksida, dan
digunakan sebagai cairan pembersih rumah tangga. Dalam industri tekstil, amonia digunakan
dalam pembuatan serat sintetis, seperti nilon dan rayon. Selain itu, digunakan dalam proses
pencelupan dan gerusan dari kapas, wol, dan sutra. Amonia berfungsi sebagai katalis dalam
produksi beberapa resin sintetis.
(Distantina, 2009)
Proses stripping pada dasarnya adalah proses transfer massa antara fase gas dan fase
liquid. Hal yang harus diketahui terlebih dahulu adalah data kesetimbangan antara dua fase
tersebut. Setelah itu, data operasi dapat diestimasi dengan mengetahui data kesetimbangan
dan kondisi dari bahan. Pemilihan jenis column menjadi bahan pertimbangan agar proses
transfer massanya maksimal karena jenis column memengaruhi luas kontak antara dua fase
tersebut. Setelah itu, diameter kolom dan pressure drop dihitung sehingga dapat diestimasi
tinggi kolom yang dibutuhkan proses tersebut.
(Srinivasan, 2008)

I.3 Problem Statement


I.3. Permasalahan dan Metode Penyelesaian
a. Rumusan Masalah
 Suatu aliran limbah cair mengandung 3% amoniak (NH3). Regulasi pemerintah
setempat melarang membuang limbah ke lingkungan sepanjang kandungan NH3
lebih besar daripada 500 ppm. Rate limbah sebesar 5 m3 per jam.
 Percobaan in direncanakan untuk mengurangi kandungan NH3 dalam larutan
aqueous dengan cara desorpsi menggunakan aliran udara ambient yang mana
tersedia gratis.
 Sebuah kolom absorpsi gas-cair dengan perlengkapan packing tersedia di
laboratorium dengan spesifikasi sebagai berikut:
Diameter dalam kolom : . . .
Tinggi packing kolom : . . .
Tipe packing dan dimensi: Raschig ring, . . .
b. Tugas

Laboratorium Teknik Kimia FTI-ITS


BAB I PENDAHULUAN I-12

 Evaluasilah apakah perangkat ini bisa mengerjakan permasalahan ini pada


kapasitas yang dibutuhkan, jika bisa, bagaimana kondisi operasi yang digunakan
 Berapakah kapasitas maksimum dari perangkat ini dan faktor apa yang
mempengaruhi?
 Jika perangkat tersebut tidak bisa memenuhi untuk menyelesaikan
permasalahan, scale up desainnya. Deskripsikan kerjamu dengan detail sebagai
berikut :
- prinsip dasar yang digunakan
- data atau parameter yang digunakan
- dimensi yang disesuaikan
- dsb.
c. Penyelesaian
1. Menghitung nilai L
ρ×v
L=
BM
2. Menghitung nilai V
L
V=
L/V
3. Menghitung material balance y2

V' ( 1−y 1y 1− 1−y 2y 2 )=L ( 1−xx 1 1 − 1−xx 2 2 )


'

4. Luas penampang kolom (S)


S = 0,25 x 3,14 x D2
5. Mendapatkan nilai K’ya
1 1 m'
= +
K ' ya k ' ya k ' xa
6. Mencari ketinggian kolom
z = HOG x NOG

Laboratorium Teknik Kimia FTI-ITS


BAB II PERCOBAAN II-13

BAB II
PERCOBAAN

II.1 Variabel Percobaan


Variabel percobaan ini adalah besar flowrate limbah dan flowrate gas.
Tabel II.1.1 Variabel Percobaan
Flowrate
Liquid 16,67 25 16,67 25 16,67 25
(L/min)
Flowrate Gas
(L/min) 15 15 30 30 45 45

II.2 Alat dan Bahan


Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah:
1. Column Packed Stripper
2. Tangki Penampung Waste
Solution
3. Gelas Ukur
4. Beaker Glass
5. Labu Takar
6. Meteran
7. Stopwatch
8. Buret
9. Pipet Volume
10. Pipet Mata
11. Erlenmeyer
12. Statif dan Stakeholder
13. Picnometer
14. Corong

Laboratorium Teknik Kimia FTI-ITS


Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah:
1. Udara
2. Limbah NH3
3. Indikator MO
4. Larutan HCl
5. Aquadest

II.3 Gambar Alat


Stripper digunakan untuk memisahkan solut dari cairan sehingga diperoleh gas
dengan kandungan solut lebih pekat. Pada suatu stripper biasanya dilengkapi dengan
suatu compressor atau pompa vakum yang berfungsi untuk mengalirkan gas atau udara
sehingga aliran gas tersebut menyerap gas yang terdapat diliquid yang akan dipisahkan
dari aliran gasnya.
Pada dasarnya prinsip kerja kolom stripper adalah proses penguapan
biasa, pada temperatur tertentu fraksi ringan yang temperatur didihnya lebih
rendah dari temperatur puncak kolom akan menguap dan keluar melalui puncak
kolom. Secara umum untuk membantu penguapan dilakukan dengan
injeksi steam atau dengan bantuan alat penukar panas reboiler untuk menaikkan
temperatur.
Alat dalam Unit Stripper terdiri dari tangki penampung limbah, pompa
centrifugal, jalur suplay udara dan kolom yang didalamnya berisi packing
(packing berguna untuk kontak antara aliran udara dengan aliran air limbah).

Gambar 2.1 Gambar Packed Tower


Gambar 2.2 Gambar Distribusi Liquid dan Gas

II.4 Prosedur Percobaan


Pembuatan larutan HCl:
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Mengambil HCl dengan konsentrasi 12,06M sebanyak 1 ml.
3. Mengencerkannya dengan aquadest hingga konsentrasinya menjadi 0.01 M.

Percobaan stripping:

1. Menyiapkan alat dan bahan.


2. Mengkalibrasi alat:
a. Menyalakan pompa
b. Menunggu aliran hingga mencapai kondisi steady
c. Mengukur flowrate limbah
3. Membuka valve aliran flowrate gas.
4. Mengatur flowrate limbah dan gas masing-masing 55 dan 55
5. Melakukan proses stripping hingga larutan bahan berpindah ke tangki penampung
luaran.
6. Mengukur kadar NH3 pada waste sintetik yang keluar bersama liquid setelah 5
menit dan 10 menit, dengan cara mengambil sampel 10 ml, lalu memasukkan ke
enlenmeyer + 2 tetes indikator MO, dilanjutkan titrasi dengan HCl 0,1M
7. Mengulangi langkah 4-6 untuk variabel flowrate yang berbeda

II.5 Flowchart Percobaan

Pembuatan larutan HCl:

Menyiapkan alat dan bahan

Mengambil HCl dengan konsentrasi 9.45 ml


sebanyak 1 ml.
Mengencerkannya dengan aquadest hingga konsentrasinya
menjadi 0.01 M.

Larutan HCl telah selesai dibuat

Percobaan stripping:
Menyiapkan alat dan bahan

Mengkalibrasi alat: menyalakan pompa, menunggu


aliran hingga mencapai kondisi steady, mengukur
flowrate waste sintetik

Membuka valve aliran flowrate gas

Mengatur flowrate liquid dan gas

Melakukan proses stripping hingga larutan bahan


berpindah ke tangki penampung luaran.

Mengukur kadar NH3 pada waste sintetik yang keluar bersama


liquid setelah 5 menit dan 10 menit, dengan cara mengambil sampel
10 ml, lalu dimasukkan ke enlenmeyer + 2 tetes indikator MO, lalu
dititrasi dengan larutan HCl

Mengubah variabel flowrate liquid dan gas yang


berbeda

Membandingkan hasil tiap-tiap variabel


DAFTAR PUSTAKA

Cengel, Yunus A. and Afshin J. Ghajar. 2015. Heat and Mass Transfer. New York:
McGraw-Hill Education.
Cup et all, 1978. Mass Transfer Operations. New York: McGraw-Hill, Inc.
Distantiana. 2009. Proses Adsorpsi dan Stripper Gas – Liquid. E-Jurnal UNS, Vol. 1,
No.1, hal 1-2.
Distantina, Sperisa.(2009). Alat Transfer Massa Absorber dan Stripper. Didapat dari:
http://distantina.staff.uns.ac.id/files/2009/09/4-absorber-stripper-d3.pdf.
Geankoplis, Christie J. 2003. Transport Process and Separation Process Principles.
New Jersey : Prentice Hall.
Hougen, Olaf A.M. Watson, Kenneth. 1959. Chemical Process principles. Japan:
McGraw Hill Book Company.
McCabe, Warren L., Smith, J.C, and Harriot,P. 1985. Unit Operation of Chemical
Engineering Fourth Edition, , New York : McGraw Hill Book Company.
Margono dan Budiono.2013. Stripping Larutan Bioetanol Menggunakan Udara.
Ekuilibrium Vol. 2, No. 4, hal. 59.
Purwanto, 2013. Adsorbsi dan Stripping. Jurnal Universitas Sumatera Utara, Vo1. 2,
No.4, hal 12.
Redjeki, Sri.(2012).Buku Ajar Proses Abrsopsi Gas-Liquid. Didapat dari:
http://elearning.upnjatim.ac.id/courses/JTK3171/document/.
Srinivasan, A. et all.(2008).Air Stripping in Industrial Wastewater Treatment. Water and
Wastewater Treatment Technologies, hal.3
A-1

Anda mungkin juga menyukai