Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

VEKTOR DAN SKALAR

DISUSUN OLEH:
 Nurul liyana ulfa
 Ardea ramadhaniriadhah
 Nur khairina zulaikha
 Muhammad idham
 Rendianto saputra
 M. zulaikhal asyraf

Guru pembimbing: YASRIATI, Spd

SMA NEGRI 2 BANTAN


KEC.BANTAN KAB.BENGKALIS
TP 2021/2022
2

KATA PENGANTAR
Penulis menghaturkan syukur pada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
bimbingan-Nya maka penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “VEKTOR
DAN SKALAR" dengan baik dan tepat.

Penulis menyadari bahwa sesungguhnya, makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
maka dari itu penulis dengan terbuka menerima segala kritik dan saran yang bersifat
membangun demi penyempurnaan makalah ini.

Di akhir kata, semoga melalui makalah ini, penulis berharap agar dapat mengingatkan
diri pribadi dan mengajak pembaca untuk tetap memiliki sifat kritis, idealis, inovatif,
progratif, dinamis dan tanpa meninggalkan akar budaya bangsa Indonesia yang tercermin
dalam “ Bhineka Tunggal Ika”. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua.

PEMATANG DUKU TIMUR,23 MARET 2021

PENYUSUN
3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB 1.....................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................3
1.1. Latar Belakang............................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................3
1.3 Tujuan.........................................................................................................................................3
BAB IIII...................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................4
2.1 PENGERTIAN VEKTOR DAN SKALAR.............................................................................................4
2.1 Perbedaan Besaran Skalar dan Besaran Vektor...........................................................................4
BAB III....................................................................................................................................................7
PENUTUP...............................................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................................7
3.2 Saran-saran..................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................8
4

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Besaran dalam fisika ada dua macam yakni besaran pokok dan besaran turunan. besaran
turunan tersebut nanti akan terdapat besaran yang berupa besaran vekor dan besaran skalar.
Besaran pokok biasanya termasuk besaran skalar. Besaran vektor adalah besaran dalam
fisika yang memiliki besar (magnitude) dan arah (direction). Jadi dalam mengungkapkan
besaran ini tidak cukup hanya besarnya saja, tetapi perlu menyebutkan arahnya kemana.
Karena arah berbeda dengan besar yang sama akan berbeda hasilnya jika sudah masuk dalam
perhitungan. Contoh besaran ini adalah Gaya (Force), kecepatan (velocity), torsi (torque),
perpindahan (displacement), momentum, percepatan, luasan, kuat medan magnet (H), kuat
medan listrik (E),
Besaran skalar adalah besaran yang cukup dinyatakan dengan besarnya saja (magnitude)
tanpa mempedulikan arahnya. Contoh besaran ini adalah jarak, kelajuan, energi, usaha,
tekanan, massa, waktu, kuat arus listrik (I) dll.
Melalui Fisika, manusia dapat menjelaskan berbagai gejala alam, maupun dapat
memperkirakan gejala alam yang akan terjadi. Manusia juga dapat mendefinisikan gejala-
gejala alam. Vektor dan skalar merupakan pengetahuan yang sangat penting. Hal itulah yang
melatar belakangi saya untuk menyusun makalah ini, yang berjudul Vektor dan Skalar.
Vektor merupakan besaran yang memiliki besar dan arah (Kamajaya, 2007: 50). Vektor
dapat menyederhanakan dan memecahkan masalah seperti masalah perahu di atas.Jika
dimisalkan posisi perahu semula adalah A, dan tujuannya adalah B, perahu yang semula
arahnya dari A ke B akan tiba di seberang sungai tidak di tujuan sebenarnya, misalnya C.
Akan tetapi, dengan mengerti Vektor, dapat ditemukan solusi agar perahu tetap tiba di B,
yakni dengan mengarahkan perahu ke hulu untuk mengimbangi aliran sungai.
Dengan demikian, Vektor merupakan pengetahuan yang sangat penting. Hal itulah yang
melatar belakangi kami untuk menyusun makalah ini, agar nantinya dapat memahami dan
mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian sebelumnya, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apakah perbedaan dari besaran skalar dan besaran vektor ?
2. Apakah perbedaan dari vektor komponen dan vektor satuan ?
3. Bagaimana menentukan vektor resultan ?
4. Bagaimana menentukan hasil kali vektor ?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui perbedaan dari besaran skalar dan besaran vektor
2. Untuk mengetahui perbedaan dari vektor satuan dan vektor komponen
3. Untuk mengetahui cara menentukan vektor resultan
4. Untuk mengetahui cara menentukan hasil kali vektor
5

BAB IIII
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN VEKTOR DAN SKALAR
1. Pengertian Vektor
Vektor didefinisikan secara lengkap apabila kita mengetahui bukan saja nilainya
(dengan satuan) tetapi juga arah kemana vektor itu beroperasi.Vektor juga dapat diartikan
sebagai bilangan yang memiliki nialai satuan dan memiliki arah. Contoh Vektor:gaya,
kecepatan, percepatan
Vektor dapat direpresentasikan secara grafis, dengan garis yang ditarik sedemikian
sehingga:Panjang garis menandakan besar vektor.Arah garis (ditunjukkan dengan mata
panah) menandakan arah vektor.
2. Pengertian Skalar
Skalar dapat didefinisikan secara lengkap oleh bilangan tunggal dengan satuan yang
sesuai. Skalar juga dapat diartikan sebagai bilangan yang memiliki nilai satuan tanpa arah.
Contoh panjang, massa, waktu, suhu, massa jenis, volume, enegi potensial, usaha, potensial
listrik, energi listrik dan lainsebagainya.
2.1 Perbedaan Besaran Skalar dan Besaran Vektor
Besaran Skalar adalah besaran yang memiliki besar namun tidak memiliki arah.
Sedangkan besaran Vektor merupakan besaran yang memiliki besar dan arah
(Kamajaya,2007:50). Dalam kehidupan sehari-hari, dapat digambarkan perbedaan dua
besaran di atas secara sederhana.
Misalnya, massa sebuah batang besi adalah 3 kg. Hal ini tentunya sudah cukup
menggambarkan apapun tentang massa besi. Tidak perlu lagi mengetahui arah untuk
mengetahui massa besi. Massa cukup dinyatakan dengan angka dan satuan. Besaran inilah
yang dimaksud dengan besaran skalar. Contah lain dari besaran skalar adalah panjang, suhu
luas volum, massa jenis, enegi, daya dan lain-lain.
Berbeda halnya dengan contoh berikut ini. Mobil berpindah sejauh 3 kilometer.
Pernyataan ini belum cukup untuk menjelaskan perpindahan mobil. Pertanyaan yang muncul
adalah, kemana mobil tersebut berpindah ? apakah ke barat, ke timur atau ke selatan ? Ketika
kita mendorong lemari dengan gaya 1000 N sehingga bergerak, maka pernyataan itu juga
belum cukup untuk menjelaskan gaya yang diberikan. Hal ini dikarenakan arah gaya dorong
menentukan ke arah mana meja bergerak. Pertanyaan yang muncul adalah Kemanakah arah
gaya dorong 1000 N yang diberikan ? Besaran yang seperti inilah yang disebut dengan
besaran vektor. Contoh lain dari besaran vektor adalah kecepatan, percepatan, momentum,
impuls, kuat medan listrik dan kuat medan magnet.
2.2 Perbedaan Vektor Komponen dan Vektor Satuan
Setiap vektor dapat diuraikan menjadi 2 vektor yang saling tegak lurus
(Kanginan,2002:77). Pada koordinat kartesian, vektor dapat diuraikan ke arah sumbu x,
sumbu y dan sumbu z jika 3 dimensi. Vektor-vektor hasil penguraian inilah yang disebut
dengan vektor komponen. Vektor yang terletak di sumbu x, disebut dengan vektor komponen
sumbu x, dan vektor yang terletak di sumbu y disebut dengan vektor komponen sumbu y.
Besar dari vektor komponen tergntung dari vektor bersangkutan, tetapi arahnya selalu
diketahui dan konstan.
Vektor satuan (unit vector) adalah vektor yang besarnya satu satuan(Istiyono,2004:32).
Vektor satuan berfungsi untuk menyatakan arah dari vektor dalam ruang, dimana vektor
satuan arahnya sejajar sumbu koordinat, dan pertambahannya juga sejajar sumbu koordinat.
Dalam koordinat kartesian xyz, vektor satuan biasanya dilambangkan dengan vektor satuan i
6

untuk sumbu x positif, vektor satuan j untuk sumbu y positif dan vektor satuan k, untuk 3
dimensi. Jika dituliskan, vektor satuan pada koordinat kartesian dinyatakan dengan , , atau
A, B, C.
B. Penjumlahan dan Pengurangan Vektor
Menjumlahkan dan mengurangkan Vektor dapat ditempuh dengan 2 (dua) cara yaitu
1. Metode grafis seperti metode Polygon, Jajaran Genjang dan Segitiga
2. Metode Analitis, yaitu menguraikan vektor2 yang ada terhadap sumbu X dan
sumbu Y Hasil dari penjumlahan vektor-vektor disebut Resultan Vektor (R)
1. Metode Polygon
Metode poligon merupakan pengembangan dari metode segitiga. Metode ini dapat
digunakan untuk menjumlahkan dua buah vektor atau lebih.. Langkah-langkahnya adalah
sebagai berikut :
1) Melukis vektor pertama .
2) Melukis kedua, dengan pangkalnya berimpit di ujung vektor pertama.
3) Melukis vektor ketiga, dengan pangkalnya berimpit di ujung vektor kedua. dan
seterusnya hingga semua vektor yang akan dicari resultannya telah dilukis.
4) Hubungkan. pangkal vektor pertama dengan ujung dari vektor yang terakhir
dilukis untuk memperoleh hasil resultan vektor.
2. Metode Jajar Genjang
Langkah-langkah :
Seperti yang sudah diulas sebelumnya, metode jajar genjang digunakan untuk
menentukan resultan 2 buah vektor. Jadi satu lukisan, yang nantinya akan berbentuk seperti
jajar genjang, hanya dapat melukiskan 2 buah vektor. Aturan menentukan vektor resultan
dengan metode jajar genjang adalah sebagai berikut.
1. Lukis vektor pertama dan vektor kedua dengan titik pangkal berimpit
2. Lukis sebuah jajar genjang dengan dengan kedua vektor sebagai sisinya
3. Vektor Resultan adalah diagonal jajar genjang yang titik pangkalnya sama dengan
titik pangkal kedua vektor (Kanginan, 2002:68)
Ada hal yang perlu diperhatikan dalam perkalian vektor yakni:
1. Nilai 0o≤α≤180o sehingga nilai sin α pastilah positif, sehingga nilai C selalu
positif
2. Perkalian silang bersifat antikomutatif, dimana A x B≠ B x A;A x B = -B x
A.Dalam vektor satuan, misal i x j = k, maka j x i = -k.
3. Jika 2 vektor saling tegak lurus , sudut apit 90o maka:
7

= A B Sin α = A B Sin 90o ; sin 90o = 1 ; = A B, dalam vektor satuan dapat ditulis
dengan : i x j = k, j x k = i, dan k x i = j.
4. Jika 2 vektor segaris kerja, searah yang membentuk sudut 0o, ataupun berlawanan
yang membentuk sudut 180o, hasil perkalian silangnya sam dengan nol.
3. Metode segitiga
Langkah-langkah :
1) Melukis vektor pertama sesuai dengan nilai dan arahnya sebagai vektor A.
2) Melukis vektor kedua sesuai nilai dan arahnya sebagai vektor B dimana ujung
pangkalnya berhimpit dengan ujung panah panah pada vektor A
3) menghubungkan titik tangkap vektor A dan B sebagai resultan vektor.
4. Metode analitik
Metode ini, mencari resultan secara perhitungan, yaitu menggunakan rumus kosinus dan
mencari arah vektor resultan dengan menggunakan rumus sinus.
2.3 Menentukan Vektor Resultan
Untuk menentukan vektor resultan, terdapat 2 metode, yakni metode grafis dan metode
analitis. Metode grafis dapat dibagi menjadi 3 metode yakni metode segitiga, metode jajar
genjang dan metode polygon. Metode analitis juga dapat dibagi menjadi 3, yakni metode
sinus, metode kosinus dan metode vektor komponen. Metode vektor yang lazim digunakan
adalah metode jajar genjang untuk menentukan resultan 2 buah vektor dan metode vektor
komponen untuk menentukan resultan banyak vektor.
8

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, yakni
1. Perbedaan besaran scalar dan besaran vektor adalah, besaran vektor memiliki arah
sedangkan besaran scalar tidak memiliki arah.
2. Perbedaan vektor satuan dan vektor komponen adalah vektor satuan merupakan
vektor yang bernilai satu satuan pada koordinat kartesian, sedangkan vektor komponen
adalah vektor uraian atau proyeksi tegak lurus suatu vektor pada sumbu xyz koordinat
kartesian.
3. Cara menetukan vektor resultan ada 2 cara, yakni metode jajar genjang untuk 2
vektor, dan metode vektor komponen untuk 2 atau lebih vektor.
4. Cara menetukan hasil kali vektor, yakni dengan perkalian silang, yang nilainya AB
sin α.
3.2 Saran-saran
Adapun saran yang dapat penulis berikan adalah perlunya pengaplikasian dari
pengetahuan tentang vektor ini di masyarakat luas, untuk memudahkan pekerjaan masyarakat
pula tentunya, sehingga secara tidak langsung akan meningkatkan taraf hidup bangsa
9

DAFTAR PUSTAKA
http://4.bp.blogspot.com/5MFxqrUz9ME/VQYnZsxW34I/AAAAAAAAAa8/KgXsU2n
rBTA/s1600/Metode%2BPoligon.jpg

Anda mungkin juga menyukai