Anda di halaman 1dari 3

Nama : Annisa Dwi Purnamasari

Nim : 1871502991

Mata Kuliah : PR Politik (LA)

Ujian Tengah Semester

Soal.

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan politik menurut para ahli ?

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan public relations politik menurut para ahli ?

3. Jelaskan mengapa dalam kehidupan ini, manusia melakukan aktivitas berpolitk ?

4. Jelaskan faktor-faktor apa saja yang menyebabkan meningkatnya kebutuhan pada


profesi public relations politik ?

Jawab.

1. Politik menurut para ahli :


- Harold D. Lasswell menyebut bahwa politik adalah tentang siapa mendapat apa
dengan cara bagaimana.
Kedua ahli tersebut mendefinisikan politik secara prinsipil sekaligus memberi ruang
pada politik untuk beroperasi pada level yang personal. Menurutnya, politik tidak bisa
lepas dari setiap aktivitas manusia.
Kalau kita mau melihat politik sebagai suatu entitas lain di luar diri, maka beberapa
pengertian politik menurut para ahli berikut bisa membantu memberikan petunjuk.
- Johan Kaspar Bluntschli mengartikan politik sebagai ilmu mengamati urusan
negara.
Dari definisi diatas, kita dapat melihat pengertian politik sebagai bagian dari aktivitas
pengambilan keputusan. Di sini, politik sangat dekat dengan bagaimana kebijakan
dibuat oleh otoritas.
Definisi politik yang dipaparkan di atas berhubungan dengan bagaimana ilmu politik
modern didefinisikan.
Kita juga bisa melihat apa yang dipelajari di ilmu politik untuk memahami apa itu
politik.
- Roger F. Soltau secara lebih detail mengatakan bahwa ilmu politik mempelajari
negara dan tujuan negara beserta perangkat-perangkatnya dalam mencapai tujuannya.
Selain itu juga mencakup relasi antara negara dan warganya.
2. Menurut Romy Frohlich (Heryanto & Zarkasy, 2012), public relations politik
adalah sebuah kerja melayani publik dengan membawa sejumlah isu untuk menjadi
perhatian publik. Public relations politik dapat dipahami sebagai sebuah kekhususan
proses public relations yang berupaya membangun komunikasi dengan publik
internal dan publik eksternal organisasi dalam suatu lingkungan politik degan
melibatkan komponen-komponen dan sumber daya politik untuk mengelola sejumlah
isu agar mendapatkan perhatian, dilakukan secara sistematis, terencana, dan terarah
untuk memperoleh kesepahaman dengan berbagai pihak dalam upaya mewujudkan
tujuan politik organisasi.
Menurut Froehilch dan Rudiger (Heryanto & Zarkasy, 2012), public
relations politik sebagai penggunaan saluran-saluran media untuk
mengkomunikasikan interpretasi isu-isu politik yang khusus dalam upaya
pengumpulan dukungan publik.

3. Manusia adalah makhluk politik (Human Politica), seperti yang dikatakan


Aritstoteles. Olehnya manusia tidak bisa lepas dari hal yang berbau politik. Sampai
disini Aristoteles menganggap politik adalah suatu sistem yang membuat manusia
saling berinteraksi dalam menghasilkan keputusan-keputusan yang sifatnya mengikat
bagi komunitas masyarakat tersebut. Sampai disini politik menjadi bagian tak
terpisahkan dari kehidupan, apalagi ini sangat erat kaitannya dengan kepemimpinan.
Kita tidak bisa hanya sekedar berpangku tangan dan menjadi manusia yang "Tuna
Politik". (tidak aktif dalam politik lantaran pesimis atau memang benar-benar apatis
atau mungkin karena larangan organisasi kemahasiswaan). Menjadi manusia "tuna
politik" bagi saya telah menghilangkan satu eksistensi kita sebagai manusia.
Kehilangan diri sebagai Makhluk poltik. Akhirnya, saya menyampaikan rasa salut
kepada teman-teman Pemuda yang hari ini ikut berpartisipasi aktif dalam mendukung
orang-orang yang memiliki idealis (visi dan misi pro rakyat) untuk bisa duduk di
Parlemen. Kalian telah berbuat sesuatu yang luar biasa untuk perubahan. Semoga
ikhtiar yang dilakukan diberi kemudahan dalam perjuangan ini dan harapan kita bisa
tercapai.

4. Karena, Sistem politik yang semakin demokratis di Indonesia yang ditandai dengan
pelaksanaan pemilu legislative, pemilihan presiden dan pemilukada secara langsung
dengan melibatkan seluruh rakyat, telah menyebabkan popularitas seseorang atau
partai politik menjadi hal yang mutlak dalam setiap kontestasi. Salah satu konsep dan
praktek komunikasi politik yang akhirakhir ini berkembang dalam usaha membangun
citra positif menghadapi kontestasi politik adalah Public Relations Politik. Konsep ini
didasarkan pada asumsi bahwa citra positif dapat dibangun dengan komunikasi timbal
balik (two ways traffic communication). Dalam konteks politik, terutama dalam
sistem demokrasi, popularitas partai dan atau popularitas kader adalah keniscayaan.
Partai atau politisi (kader partai) dengan ideologi, visi, misi, dan program yang baik
tidak akan menjadi pilihan jika tidak populer. Artinya bahwa partai atau politisi
dengan kemasan yang ideal tanpa komunikasi menjadi tidak maksimal dalam
perolehan suara.

Anda mungkin juga menyukai