Anda di halaman 1dari 11

Analisis Pembelajaran

Mampu menunjukkan karakter


kewirausahaan dan
mempraktekkan riset pasar
potensial untuk memulai usaha

mampu mengembangkan ide


bisnis menjadi sebuah bisnis
yang bisa dijalankan

Profil Faktor – factor Kepribadian


Entrepreneur yang mendorong Wirausahawan
Sukses berwirausaha yang sukses

Tinjauan Mata Kuliah

A. Deskripsi singkat

Ruang lingkup mata kuliah kewirausahaan membahas tentang kewirausahaan meliputi


konsep dasar tentang kewirausaha, karakter wirausahawan yang sukses, riset pasar,
pengembangan ide bisnis, segmentasi, issue peluang usaha di bidang perencanaan, promosi,
pemasaran. Manfaat yang diperoleh setelah menempuh mata kuliah kewirausahaan ini,
mahasiswa mampu mengerti, memahami, dan mempraktekkan konsep dasar tentang
wirausaha dan karakteristik pribadi seorang wirausaha sehingga mampu mengidentifikasi
peluang usaha.

Berdasarkan hal tersebut mahasiswa mampu bekerjasama dalam mengaplikasikan teori


wirausaha dengan cara membuat perencanaan, melakukan promosi dan pemasaran dan
menyesuaikan diri dengan cepat di lingkungan kerja.
B. Relevansi

Pentingnya mempelajari kewirausahaan karena kondisi saat ini dimana semakin kecilnya
lapangan pekerjaan yang diakibatkan oleh banyaknya pelamar pekerjaan sehingga persaingan
kerja sangat ketat. Di sisi lain, Indonesia memiliki bentang alam dan sumber daya yang
melimpah yang apabila tidak dimanfaatkan sebaik mungkin justru akan dikelola oleh asing.
Pemerintah saat ini terus menggalakkan kewirausahaan yang terbukti membantu memutar
roda perekonomian Indonesia. Melalui Kemeterian Koperasi dan UKM, pemerintah terus
membina UKM – UKM di Indonesia supaya dapat beroperasi dan berkembang secaa
professional. Dari sisi infrastruktur, Indonesia kini telah mamasuki era industry 4.0 dimana
banyak sekali aspek – aspek kehidupan yang terdisrupsi yang menyebabkan hilangnya banyak
pekerjaan namun memunculkan banyak pekerjaan pula yang tidak terpikirkan sebelumnya.
Era internet dimana semua serba digital, hingga munculnya e-commerce sebagai trend baru.

Pemerintah terus berupaya memudahkan peluang untuk berwirausaha dengan


mempersiapkan sebaik mungkin perangkat perundang – undangan yang memudahkan proses
pendirian usaha dan program – program lain supaya tercipta wirausaha baru yang mampu
memberikan banyak lapangan kerja. Kondisi pandemi yang menyebabkan social distancing
menyebabkan banyak sekali lapangan pekerjaan yang dipaksa berpindah secara daring
(online). Melalui system online, pengalaman bertransaksi akan berbeda dengan sebelumnya
sehingga perlu adanya sebuah strategi baru dalam mencari peluang untuk berwirausaha.

Oleh karena itu, dalam mata kuliah kewirausahaan ini, mahasiswa akan dikenalkan pada
wirausaha, yang kemudian mencari role wirausahawan sukses, kemudian mulai belajar
bagaimana mencari ide berbisnis yang profitable dan merealisasikan ide tersebut menjadi
sebuah usaha. Diharapkan mahasiswa memiliki karakter wirausaha yang menjadi bekal
mereka ketika lulus.

C. Capaian Pembelajaran

Mampu menunjukkan karakter kewirausahaan dan mempraktekkan riset pasar potensial


untuk memulai usaha.
D. Sub CPMK

Mata kuliah ini terdiri dari:


Sub CPMK-1 Mampu menjelaskan konsep dasar wirausaha
Sub CPMK-2 Mampu memahami dan mendiskusikan karakter wirausaha sukses
Sub CPMK-4 Mampu mendemonstrasikan riset pasar untuk menemukan ide bisnis
Sub CPMK-5 Mampu menghasilkan ide bisnis melalui mengenali diri sendiri
Sub CPMK-6 Mampu mengembangkan ide bisnis menjadi sebuah usaha
Sub CPMK-9 Mampu melakukan segmentasi niche, sub niche, dan micro niche
Sub CPMK-10 Mampu memahami cara membuat perencanaan bisnis
Sub CPMK-11 Mampu memahami cara membuat promosi usaha
Sub CPMK-12 Mampu memahami cara membuat pemasaran usaha
Sub CPMK-13 Mampu memahami cara membuat business plan
Sub CPMK-15 Mampu menyusun rencana praktek usaha

E. Petunjuk Bagi Mahasiswa


 Mahasiswa diharapkan untuk membaca materi yang disajikan dan mengerjakan soal yang
diberikan untuk memudahkan memahami materi
 Mahasiswa dapat mengacu pada daftar referensi yang diberikan pada akhir bahan ajar ini
guna memperdalam pemahaman tentang materi yang diajarkan
BAB 6

MENGEMBANGKAN IDE USAHA

Deskripsi Singkat Mengembangkan Ide Usaha

Materi ini berisi tentang berbagai cara mengembangkan ide menjadi sebuah usaha yang
potensial.

Relevansi Mengembangkan Ide Usaha

Tidak dipungkiri bahwa semua wirausahawan sukses memiliki ide cemerlang dalam
berwirausaha. Mereka mampu menangkap peluang tersebut atau melihat kondisi dimana ide
tersebut muncul dan mampu merealisasikan ide menjadi sebuah usaha yang benar – benar
terwujud. Oleh karena itu, materi ini merupakan bagian dari meteri tentang memunculkan ide dan
mahasiswa di pertemuan ini belajar bagaimana ide yang sudah dibentuk kini direalisasiskan
menjadi sebuah usaha yang nyata. Tentunya tidak cukup dengan mengembangkan ide supaya
usaha tersebut bisa sukses, namun ide dan realisasinya adalah dasar dalam berwirausaha.

Kompetensi Mengembangkan Ide Usaha

Mahasiswa mampu mengembangkan ide bisnis menjadi sebuah usaha

Petunjuk Belajar Mengembangkan Ide Usaha

 Mahasiswa diwajibkan membaca semua materi yang ada di bahan ajar untuk dapat memahami
isi yang disampaikan
 Mahasiswa diwajibkan mengerjakan tugas yang diberikan untuk mengukur tingkat
pemahaman dari materi yang disampaikan
 Mahasiswa dianjurkan untuk membaca referensi dai materi ini untuk mendapatkan
pemahaman tentang materi ini secara komprehensif
A. Mengembangkan Suatu Ide Bisnis

Menurut Peggy Lambing dan Charles R. Kuehl dalam Suryana 2013, ada beberapa cara
untuk mengembangkan suatu ide baru tentang suatu produk atau jasa, namun di antara kita
masih banyak menemukan kesulitan untuk menciptakan konsep – konsep baru. Cara untuk
mengembangkan ide baru tersebut diantaranya:

1. Mengenal suatu kebutuhan pasar. Sangat penting bagi perusahaan untuk


mengembangkan produk dan jasa – jasa baru. Apakah pasar parlu kebaruan produk dan
jasa, atau perlu tambahan kegunaan produk dan jasa atau perlu kemudahan dari produk
dan jasa tersebut. Bila ya, kebaruan apa? Tambahan kegunaan apa? Kemudahan seperti
apa?
2. Memperbaiki produk yang sudah ada. Sangat diperlukan dengan mengidentifikasi
produk – produk mana yang tidak mengalami perubahan beberapa tahun terakhir ini,
kemudian coba kembangkan beberapa perubahan yang diperlukan.
3. Kombinasikan industry. Yaitu dengan mengkombinasikan beberapa industry yang
saling mendukung, misalnya mengombinasikan industry music dengan industry
computer.
4. Pahami kecenderungan – kecenderungan yang akan dihadapi. Karena lingkungan
demografi berubah seperti usia dan pola kehidupannya, gaya hidup, pengetahuan, dan
kemampuan masyarakat berubah, maka harus disesuaikan dengan perubahan – perubahan
tersebut.
5. Peduli terhadap segala sesuatu. Kebanyakan orang terbiasa dengan kehidupan yang
normal dan kebiasaan, tidak pernah peduli terhadap sesuatu yang ada.
6. Mempertanyakan asumsi – asumsi, misalnya apakah semua orang makan pagi dengan
nasi atau kita harus menyediakan makanan lain untuk memulai makan sebelum makan
nasi? Untuk membangun produk, kita harus mempertanyakan asumsi – asumsi untuk
membuat produk yang normal.
7. Pertama beri nama, kemudian kembangkan nama itu. Ketika mengembangkan produk
baru harus dipikirkan tentang nama baru. Jangan menggunakan nama – nama itu juga.
B. Peluang dalam Kewirausahaan

Agar ide – ide potensial menjadi peluang bisnis yang riil, wirausahawan harus bersedia
melakukan evaluasi terhadap peluang secara terus – menerus. Proses penjaringan ide atau
disebut proses screening merupakan suatu cara terbaik untuk menuangkan ide potensial
menjadi produk dan jasa riil. Adapun langkah dalam penjaringan ide dapat dilakukan sebagai
berikut:

1. Menciptakan produk baru dan berbeda


Ketika ide dimunculkan secara riil atau nyata, misalnya dalam bentuk barang dan jasa
baru, maka produk dan jasa tersebut harus berbeda dengan produk dan jasa yang ada di
pasar. Selain itu, produk dan jasa tersebut harus menciptakan nilai bagi pembeli atau
penggunanya. Agar berguna, barang dan jasa harus bernilai bagi konsumen, baik
pelanggan maupun konsumen potensial lainnya. Oleh sebab itu, wirausahawan harus
benar – benar mengetahui perilaku konsumen di pasar. Dalam mengamati perilaku pasar,
paling sedikit ada dua unsur pasar yang perlu diperhatikan, yaitu sebagai berikut:

a. Permintaan terhadap barang / jasa yang dihasilkan


b. Waktu penyerahan dan waktu permintaan barang / jasa

Ada beberapa pertanyaan yang harus dijawab apabila wirausahawan ingin


menciptakan produk dan jasa unggul dan memberikan nilai kepada konsumen. Apakah
produk – produk barang dan jasa tersebut lebih menarik, ada kebaruan, ada nilai tambah
dalam manfaat? Ada nilai tambah kemudahannya dan ada efisiensinya? Berapa besarnya?
Apakah perbaikan dalam efisiensi dapat diketahui juga ileh pembeli potensial? Berapa
persen target yang ingin dicapai dari segmentasi pasar tersebut? Pertanyaan – pertanyaan
tersebut penting dalam menciptakan peluang.

Secara implisit, apabila wirausahawan baru berfokus pada segmen pasar, maka secara
spesifik peluang itu akan sangat bergantung pada perilaku segmen pasar. Kemampuan
untuk memperoleh peluang itu sendiri sangat bergantung pada kemampuan wirausahawan
untuk menganalisis pasar, yang meliputi aspek – aspek sebagai berikut.

 Kemampuan menganalisis demografi pasar


 Kemampuan menganalisis sifat serta tingkah laku pesaing
 Kemampuan menganalisis keunggulan bersaing dan kevakuman pesaing yang dapat
dijadikan sebagai peluang
2. Mengamati pintu peluang
Wirausahawan harus mengamati potensi – potensi yang dimiliki pesaing, misalnya
kemungkinan pesaing mengembangkan produk baru, pengalaman keberhasilan dalam
mengembangkan produk baru, dukungan keuangan, dan keunggulan – keunggulan yang
dimiliki pesaing di pasar. Kemampuan pesaing untuk mempertahankan posisi pasar dapat
dievaluasi degnan mengamati kelemahan – kelemahan dan risiko pesaing dalam
menanamkan modal barunya. Pintu peluang dapat diperoleh dengan cara yang
digambarkan sebagai berikut.

Untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan yang dimiliki pesaing serta peluang yang
dapat kita peroleh, ada beberapa pertanyaan penting, yaitu mencakup hal – hal sebagai
berikut:

a. Pertanyaan untuk mengatahui kekuatan dan kelemahan pesaing dalam


mengembangkan produk, meliputi
1. Bagaimana kemampuan teknik yang dimiliki pesaing dalam mengembangkan
produk jika dibandingkan dengan kemampuan teknik yang kita miliki
2. Bagaimana catatan prestasi pesaing untuk mencapai sukses dalam
mengembangkan produknya?
b. Pertanyaan untuk mengetahui kelamahan dan kekuatan pesaing tentang kapabilitas
dan sumber – sumber yang dimiliki, meliputi:
1. Sejauh mana kemampuan dan kesediaan pesaing untuk melakukan investasi
dalam mengembangkan produk baru dan produk awal?
2. Keunggulan pasar apa yang dimiliki oleh pesaing?
c. Pertanyaan untuk menentukan apakah pintu peluang ada atau tudak, meliputi:
1. Sejauh mana kecepatan perusahaan membawa produk ke pasar dapat
mendahului pesaing?
2. Apakah kapabilitas dan sumber – sumber yang dimiliki perusahaan cukup
untuk membawa produk ke pasar yang sedang dikuasai pesaing?
3. Apakah perusahaan memiliki kemampuan yang cukup untuk menguasai
serangan pesaing?

Menurut Zimmerer dalam Suryana (2013) ada beberapa keadaan yang dapat dijadikan
sebagai peluang, yaitu yang mencakup hal – hal sebagai berikut:
a. Produk baru harus segera dipasarkan dalam jangka waktu yang relative singkat
b. Kerugian teknik harus rendah. Oleh karena itu, penggunaan teknik harus
dipertimbangkan sebelumnya.
c. Ketika pesaing tidak begitu agresif untuk mengembangkan strategi produknya
d. Pesaing tidak memiliki teknologi canggih
e. Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam mempertahankan posisi pasarnya
f. Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumber – sumber untuk menghasilkan
produk barunya.
3. Analisis produk dan proses produksi secara mendalam
Analisis ini sangat penting untuk menjamin apakah jumlah dan kualitas produk yang
dihasilkan memadai atau tidak, berapa biaya yang dikeluarkan untuk membuat produk
tersebut? Apakah biaya yang kita keluarkan lebih efisien daripada biaya yang dikeluarkan
oleh pesaing?
4. Menaksir biaya awal
Menyangkut biaya awal yang diperlukan oleh suatu usaha baru. Dari mana sumbernya
dan untuk apa digunakan? Berapa yang diperlukan untuk operasi, perluasan, dan niaya
lainnya?

5. Memperhitungkan risiko yang mungkin terjadi


Risiko yang mungkin terjadi diantaranya: risiko teknik, finansial, dan pesaing. Risiko
pesaing adalah kemampuan dan kesediaan pesaing untuk mempertahankan posisinya di
pasar. Risiko pesaing meliputi pertanyaan sebagai berikut:

a. Kemampuan kesamaan dan keunggulan produk apa yang dikembangkan pesaing?


b. Tingkat keberhasilan apa yang telah dicapai oleh pesaing dalam mengembangkan
produknya?
c. Seberapa jauh dukungan keuangan pesaing bagi pengembangan produk baru dan
produk yang diperkenalkannya?
d. Apakah perusahaan baru cukup kuat untuk mengatasi serangan – serangan pesaing?

Risiko teknik berhubungan dengan proses pengembangan produk yang cocok dengan
yang diharapkan atau menyangkut suatu obyek penentu apakah ide secara actual dapat
ditransformasikan menjadi produk yang siap dipasarkan dengan kapabilitas dan
karakteristiknya. Contoh risiko teknis, diantaranya kegagalan dalam proses
pengembangan produk.

Risiko finansial adalah risiko yang timbul sebagai akibat ketidakcukupan finansial,
baik dalam tahap pengembangan produk baru maupun dalam menciptakan dan
mempertahankan perusahaan untuk mendukung biaya produk baru. Contoh risiko
finansial, misalnya kegagalan akibat ketidakcukupan dana.

Risiko pesaing adalah kemampuan dan kesediaan pesaing untuk mempertahankan


posisi di pasar

Analisis kelemahan, kekuatan, peluang dan ancaman (strength, weakness, opportunity,


and threat – SWOT) sangat penting dalam menciptakan keberhasilan perusahaan baru.
D. Tugas
1. Kembangkan ide bisnis yang sudah dibuat menjadi sebuah bisnis yang bisa
dijalankan. Untuk melengkapi analisis, buatlah sebuah alur pemikiran tentang
peluang – peluang yang mungkin terjadi dan risiko apabila ide bisnis tersebut
dijalankan. Mahasiswa dapat membuat analisis tersebut dengan menggunakan
Analisis SWOT.
2. Buatlah resume terkait dengan Video yang ada pada pertemuan 6

Ringkasan

1. Ada beberapa cara mengembangkan ide menjadi sebuah cara diantaranya mengenal
kebutuhan pasar, memperbaiki produk yang sudah ada, mengkombinasikan industry,
pahami kecenderungan – kecenderungan yang dihadapi, peduli terhadap segala
sesuatu, pertanyakan asumsi, dan mengembangkan sebuah nama.
2. Pengusaha haru mampu menjaring ide – ide baru supaya mereka tidak salah dalam
berwirausaha, langkah – langkah yang bisa dilakukan adalah menciptakan produk
baru dan berbeda, mengamati pintu peluang, analisis produk dan potensi secara
mendalam, menaksir biaya awal, memperhitungkan risiko yang mungkin terjadi
Daftar Pustaka

Suryana (2014). Kewirausaan: Kiat dan Proses Menuju Sukses. Salemba Empat: Jakarta

Senarai

Anda mungkin juga menyukai