Anda di halaman 1dari 2

A.

Kastrasi pada Domba Jantan


Kastrasi atau pengebirian merupakan salah satu aspek penting dalam pemeliharaan
dan perawatan ternak potong. Kastrasi pada ternak potong ialah salah satu usaha
untuk  menghilangkan fungsi reproduksi ternak domba jantan sebagai pejantan, yaitu dengan
cara menghambat proses pembentukan dan pengeluaran sperma. Kastrasi dapat dilakukan
dengan metode penngikatan, pengoperasian maupun pemasukan cairan tertentu kedalam
organ tubuh tertentu. Ternak yang akan dikastrasi adalah hewan ternak yang tidak dijadikan
bibit, dengan demikian waktu terbaik melakukan kastrasi ialah setelah program seleksi telah
selesai dilaksanakan sehingga ternak tersebut yang tidak mencapai standar seleksi dikastrasi
untuk menghasilkan daging. Pada umumnya usia ternak yang akan dikastrasi haruslah yang
berusia muda sebab mengkastrasi ternak yang berusia tua membawa resiko yang lebih berat
dan dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan ternak berikutnya yang
dipersiapkan sebagai ternak potong atau penghasil daging. P
Tujuan dilakukannya kastrasi adalah :
1.   Agar tingkat kualitas daging lebih baik serta mengurangi tingkat agresifitas ternak
2.  Mencegah terjadinya perkawinan ternak yang tidak diinginkan atau ternak yang tidak
lolos seleksi sesuai standar produksi yang ditargetkan. 
3.   Untuk penggemukan ternak semisal sapi. 
4.   Memenuhi permintaan pemilik untuk tujuan tertentu.
Manfaat Kastrasi adalah
1.  Mengurangi biaya produksi atau pemborosan biaya yang tidak diinginkan. 
2. Mendapatkan ternak yang bertempramen lebih jinak sehingga memudahkan dalam
menghandel ternak tersebut. 
3. Ternak yang jinak lebih cenderung sedikit aktivitas geraknya sehingga energinya bisa
dihemat untuk pembentukan daging.

A. Kastrasi Tertutup
Kastrasi tertutup pada umumnya dilakukan ternak yang memilki organ kelamin
menggantung dan menjauh dari tubuh seperti pada domba, kambing, dan sapi. Sedangkan
kastrasi terbuka umum dilakukan pada ternak yang kelaminnya menempel atau dekat dengan
tubuhnya contohnya ternak babi.
Kastrasi tertutup menggunakan tang burdizzo digunakan untuk menjepit leher secrotum
(saluran testis)  pada domba yang sudah dewasa. Dengan tujuan untuk menghambat saluran
testis dan akhirnya fungsi testis semakin lama semakin mengering cara ini tidak
menimbulkan luka dan pendarahan maka dari itu kastrasi ini disebut  dengan metode tertutup.
Kastrasi dengan tang burdizzo dapat menimbulkan kegagalan kalau cara penjepitannya
kurang sempurna. Tujuan penjepitan diarahkan pada pemutusan hubungan penyediaan darah
darah ke testis dan pemutusan saluran mani dan testis serta menjaga agar dalam proses
degenerasi secrotum tidak  terjadi pembusukan.
Penjepitan dilakukan dua kali, pertama dilakukan pada saluran mani atau leher
secrotum yang kiri selama kurang dari 15 menit dan kedua pada  saluran secrotum atau leher
skrotum yang kanan dengan lama penjepitan selama 15 menit. Supaya tidak terjadi kerusakan
pada skrotum  maka penjepitan harus diberi jarak antara testis sebelah kanan dan kirinya.
Pelaksaan penjepitan agak miring, maksudnya agar masih ada saluran atau hubungan
pengaliran udara pada skrotum lewat kulit skrotum. Untuk melihat hasil akhir pelaksaan
kastrasi, kita dapat melihatnya pada bulan berikutnya. Apabila skrotum yang dijepit itu tetap
tumbuh besar maka kastrasi tersebut dikatakan gagal sedangkan apabila skrotum itu mengecil
dan hilang sama sekali itu berarti kastrasi kita berhasil.

Daftar Pustaka

Natsir, A., 2014. Ekskresi Derivat Purin dan estimasi suplai protein mikroba pada ternak domba yang
mendapat suplemen protein berbeda. JITV, 19(3).

https://www.ilmuternak.com/2015/02/kastrasi-pengebirian-pada-ternak.html

Anda mungkin juga menyukai