Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

PERANCANGAN PERMUKIMAN

“SEJARAH PERKEMBANGAN PERMUKIMAN DI DUNIA”

DOSEN:

Dr. Sherly Asriyani ST.MT

DISUSUN OLEH:

M. IQBAL TAWAKAL

(07261811062)

PRODI ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN TERNATE
2021-2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Permukiman dapat dipahami sebagai tempat tinggal dan cara manusia untuk mengatur
hubungan tempat tinggalnya dengan tempat tinggal manusia lain (Willey, 1953, p1). Pandangan
utama mengenai permukiman menurut Butzer (1982, p6) adalah bahwa manusia bergantung pada
alam. Oleh karena itu, permukiman secara umum pada dasarnya berhubungan dengan ketersediaan
dan keberadaan sumber daya alam.
Dalam arkeologi, permukiman kuno dapat diartikan sebagai salah satu bentuk dari situs.
Selain itu, permukiman kuno dapat pula dimaknai sebagai tempat yang didiami atau dikolonisasi
oleh manusia masa lampau. Pada permukiman, manusia di masa lampau melakukan kegiatan
sehari-harinya seperti tidur, makan, bereproduksi, mengasuh anak dan lain sebagainya (Bruck &
Goodman, 2001, p2). Penelitian mengenai permukiman dalam arkeologi dapat menunjukkan
beberapa hal terkait masa lampau, seperti hirarki sosial dan ekonomi, organisasi arsitektur spasial
serta hubungan antara manusia dengan lingkungannya (Stark & Arnold, 1997, pVII). Menurut
Trigger (1967, p150), permukiman terbentuk karena kebudayaan itu sendiri, sehingga kajian
arkeolog memiliki keterkaitan dengan permukiman. Willey (1953, p1) berpendapat bahwa studi
atas permukiman dapat memberikan informasi mengenai lingkungan, tingkat teknologi dan
interaksi sosial masa lampau. Permukiman dipandang sebagai bentukan kebudayaan itu sendiri,
sehingga kajian arkeologi memiliki keterkaitan dengan permukiman. Trigger melihat kajian
permukiman dalam arkeologi sebagai kajian mengenai hubungan sosial yang dapat diamati dalam
data dan bukti arkeologi (Trigger, 1967, p153). Parsons (1972, p137) menganggap bahwa
permukiman sebagai salah satu level ukuran atau skala dari kajian pola permukiman pada
penelitian arkeologi. Permukiman dipahami sebagai konsep yang sama dengan komunitas dalam
kajian kemasyarakatan.

1.2. RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana sejarah permukiman di dunia ?
2. Bagaimana sejarah perkembangan permukiman di dunia?
1.3. TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka yang menjadi tujuan makalah ini adalah sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui sejarah permukiman di dunia.
2. Untuk mengetahui sejarah perkembangan di dunia
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Sejarah Perkembangan Permukiman Di Dunia

1. Masa Prasejarah
a) Sejarah Permukiman di mulai dari elemen inti yang paling kecil yaitu rumah. Pada masa
prasejarah rumah merupakan:
- Tempat untuk menyelamatkan diri dari bahaya (binatang, manusia, dan
alam/cuaca)
- Tempat menetap sementara dan selalu berpindah-pindah (nomaden) berdasarkan
migrasi hewan buruan dan panen bahan makanan (manusia mengumpukan bahan
makanan dari alam).
- Bentuk hunian masih berupa goa dan pohon.
b) Perkembangan selanjutnya manusia mulai membuat hunian sendiri dengan memanfaatkan
kulit hewan dan kayu yang diberi rangka yang mudah dibongkar pasang, dipakai oleh suku
Indian di Amerika pada abad 19 SM.
c) Selain itu rumah dibuat dengan menggali tanah dan atap dari kulit hewan, pemburu
Mamoth (sejenis gajah di masa prasejarah) di daerah Tundra Rusia.
d) Pola hidup dari pengumpul bahan makanan berkembang menjadi petani dan peternak
- Berpengaruh pada bentuk
- Bentuk rumah menjadi lebih permanen dan mulai terbentuk desa yang merupakan
kumpulan dari beberapa rumah karena manusia hidup menetap disuatu daerah.
Adanya taman yang menjadi pusat dari kelompok rumah tersebut (taman
dalam/’courtyard’) rumah mengelilingi jalan cikal bakal kota.
- Pada masa ini rumah terdiri dari suatu ruangan dengan jendela yang kecil,
konstruksi dari bata lumpur
- Rumah berkembang dengan penambahan ruang penyimpanan dan ruang tidur
(rumah menjadi tempat tinggal dan bekerja.
2. Masa Yunani dan Romawi
a) Pada masa Yunani, rumah tetap menghadap ke dalam, tetapi bagian dalam tersebut
dimodifikasi dengan penambahan kolom-kolom yang mengelilingi taman dan adanya
altar sebagai tempat pemujaan.
b) Terdapat pemisahan antara ruang publik untuk pria dan wanita. (masa itu wanita
dianggap sebagai warga negara kelas dua).
c) Pada masa Romawi, rumah tetap di orientasikan ke dalam dengan penambahan jendela
yang lebih banyak dan dibuat lebih rumit. Pintu masuk dibuat lebih menonjol dengan
penambahan hiasan. Disamping itu bangsa Romawi membuat taman sekunder yang
digunakan hanya untuk penghuni rumah yang dikelilingi oleh ruang pribadi (ruang
tidur, ruang makan, dan ruang keluarga).
d) Bangsa Romawi mengenal rumah bertingkat untuk memenuhi pertumbuhan
penghuninya. Pembangunan apartemen berlantai 6-7 dan bentuk bangunan ini
mendominasi rumah-rumah pada kota-kota Romawi.
3. Masa Abad Pertengahan (Medieval)
a) Pada masa medievel, perdagangan hasil pertanian menciptakan kota-kota kecil yang
memiliki benteng karakter kota medieval.
b) Bentuk baru dari rumah adalah berbentuk 2 lantai dimana lantai 1 merupakan tempat
untuk berusaha (seperti kantor, toko, dan gudang), dan dilantai atasnya untuk tempat
tinggal.
c) Orientasi rumah menghadap ke jalan, bukan lagi ke bagian dalam
d) Pertumbuhan kota membuat masyarakat membangun rumah yang saling berdempetan
sepanjang jalan.
e) Rumah sangat bergantunng pada cahaya dan sirkulasi udara dari muka dan belakang
rumah.
f) Pada akhir masa pertengahan (abad 19) tercipta prototipe rumah yang dipakai oleh
keluarga tunggal yaitu rumah deret.
4. Masa Renaissance
a) Kaum bangsawan mulai membuat rumah dengan satu fungsi yang menjadi karakter
rumah di masa modern, dengan terpisahnya tempat kerja dan rumah.
b) Tampilan rumah pada masa itu adalah jendela kaca yang besar dan pemakaian fasade
yang seragam berbentuk hiasan garis-garis lurus, jendela dan pintu.
5. Masa Industrialisasi
a) Ekonomi berdasarkan manufaktur dan pergerakan yang dinamis.
b) Pemisahan rumah dan tempat kerja merata pada semua lapisan masyarakat.
c) Pertumbuhan daerah bisnis di tengah kota membuat daerah perumahan tergeser ke arah
luar kota, sehingga menyebabkan terjadinya variasi tempat tinggal rumah bergaya
victorian (jumlah ruangan banyak, sehat, nyaman) VS rumah didaerah kumuh (satu
rumah ditinggali oleh beberapa keluarga, tidak permanen, kurang sehat, tidak nyaman).
d) Perkembangan teknologi membawa pengaruh pesat pada bentuk dan lokasi rumah
penemuan baja dan elevator pembangunan apartemen berlantai banyak. Penemuan
angkutan massal dan mobil menyebabkan lokasi rumah berlatih ke pinggiran kota.
Rumah-rumah bermassa tunggal, penambahan ruang garasi untuk tempat penyimpanan
mobil.
6. Masa Modern
a) perumahan di masa modern merupakan produk dari perkembangan permukiman pada
masa sebelumnya.
b) Adanya keseragaman bentuk rumah (rumah bermassa tunggal, rumah deret,
apartemen).
c) Adanya beberapa orientasi baik ke jalan maupun ke taman dalam.
d) Fungsi rumah bervariasi (rumah sebagai tempat tinggal atau rumah sebagai tempat
tinggal dan bekerja).
e) Lokasi perumahan bervariasi baik daerah perkotaan maupun di daerah perdesaan.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Permukiman dalam arkeologi dapat menunjukkan beberapa hal terkait masa lampau, seperti
hirarki sosial dan ekonomi, organisasi arsitektur spasial serta hubungan antara manusia dengan
lingkungannya
Sejarah perkembangan permukiman di dunia di mulai dari Masa Prasejarah, di masa
prasejarah sejarah Permukiman di mulai dari elemen inti yang paling kecil yaitu rumah yang
dimana pada saat itu manusia hidup nomaden (tempat sementara/berpindah-pindah), sehingga
manusia membuat rumah sementara untuk melindungi diri dari binatang buas, alam/cuaca dll.
Kemudian Perkembangan selanjutnya manusia mulai membuat hunian sendiri dengan
memanfaatkan kulit hewan dan kayu yang diberi rangka yang mudah dibongkar pasang, dipakai
oleh suku Indian di Amerika pada abad 19 SM.
Selanjutnya masuk pada masa Yunani dan Romawi, Pada masa Yunani, rumah tetap
menghadap ke dalam, tetapi bagian dalam tersebut dimodifikasi dengan penambahan kolom-kolom
yang mengelilingi taman dan adanya altar sebagai tempat pemujaan.
Setelah itu masuk ke masa abad pertengahan (Medieval) Pada masa medievel, perdagangan
hasil pertanian menciptakan kota-kota kecil yang memiliki benteng karakter kota medieval.
Orientasi rumah menghadap ke jalan, bukan lagi ke bagian dalam. Pertumbuhan kota membuat
masyarakat membangun rumah yang saling berdempetan sepanjang jalan.
Kemudian masuk pada masa Renaisans, Kaum bangsawan mulai membuat rumah dengan
satu fungsi yang menjadi karakter rumah di masa modern, dengan terpisahnya tempat kerja dan
rumah.
Masuknya masa industrialisasi, pemisahan rumah dan tempat kerja merata pada semua
lapisan masyarakat.
Hingga akhrinya masuklah Masa modern, perumahan di masa modern merupakan produk
dari perkembangan permukiman pada masa sebelumnya, Adanya keseragaman bentuk rumah
(rumah bermassa tunggal, rumah deret, apartemen), Adanya beberapa orientasi baik ke jalan
maupun ke taman dalam, dan Lokasi perumahan bervariasi baik daerah perkotaan maupun di
daerah perdesaan.

Anda mungkin juga menyukai