Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PEMERIKSAAN SEKRET VAGINA

DOSEN PENGAMPU:
D
I
S
U
S
U
N
O L E H:
1.TRINI SILALAHI 6.GRECIA AMANDA HOTMIAN
2.KHATLEEN A PURBA 7.KIKI HARTATI BRUTU
3.INDAH RAHMADANI 8.SYAHRANI
4.DESI RAHMADANI
5.DWI CHESY TITANIA RAMBE

1
KATA PENGANTAR

Puji  syukur  penyusun  panjatkan  kehadirat  Allah  SWT  yang  telah
memberikan rahmat  dan  hidayah-Nya  sehingga  penulis  dapat  menyusun dan
menyelesaikan makalah yang berjudul ‘PEMERIKSAAN SEKRET VAGINA’ ini.
Penyusunan laporan ini bertujuan untuk melengkapi tugas mata kuliah Keterampilan
Dasar Kebidanan  pada semester II di Program D III Kebidanan Poltekkes
Kemenkes Medan.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari sepenuhnya apabila
tanpa bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak tidak akan dapat
terselessaikan dengan baik. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih
kepada :
1.      Dosen mata kuliah Keterampilan Dasar Kebidanan yang telah memberikan izin
kepada penulis dalam proses penyusunan makalah ini
2.      Semua pihak  yang telah memberikan bantuan moral maupun spiritual
kepada penulis, baik secara langsung maupun tidak langsung
Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena
 itu saran dan kritik penulis harapkan dari pembaca agar makalah ini menjadi lebih
baik.
Demikian, semoga makalah Pemeriksaan Sekret
Vagina ini  dapat bermanfaat khususnya bagi para pembaca. Kami mohon maaf
dengan segala kekurangan yang ada pada makalah ini.

Medan,19 Maret 2020

 Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR ..............................................................................................  i
DAFTAR ISI ..........................................................................................................  ii
BAB I  PENDAHULUAN
1.1    LatarBelakang ......................................................................................................... 
1.2     Rumusan Masalah ...................................................................................................
1.3     Tujuan .....................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2,1 Definisi Sekret Vagina …………………………………............……………......
2.2  Komponen Sekret Vagina yang Normal.……………………………………...........
2.3  Mikroorganisme yang Terdapat dalam Sekret Vagina yang Normal ………...........
2.4  Macam-macam dari Sekret Vagina ..........................................................................
2.5 Dampak Dari Sekret Vagina ………………...........................……………….........  
BAB III PENUTUP
3.1  KESIMPULAN .......................................................................................................  
3.2  SARAN ..................................................................................................................... 
  
DAFTAR PUSTAKA                                                                                               

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dewasa ini banyak kita temukan berbagai macam penyakit yang menyerang
organ genetali pada wanita yaitu vagina,baik itu merupakan penyakit yang ringan
maupun penyakit yang membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut.
 Seperti diantaranya sekret vagina, adanya bacteri atau virus tertentu yang
menyerang organ genetalia pada wanita yang tentunya itu akan sangat
membahayakan kesehatan khususnya organ vital pada wanita.  Sekret vagina juga
disebabkan karena aktivitas bakteri yang hidup pada vagina yang normal, pada
perempuan, sekret vagina ini merupakan suatu hal yang alami dari tubuh untuk
memnbersihkan diri, sebagai pelicin dan pertahanan dari berbagai infeksi.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1.      Apa definisi dari sekret vagina?
2.      Apa saja komponen - komponen yang ada pada sekret vagina?
3.      Apa saja mikroorganisme yang terdapat pada secret vagina yang normal ?
4.      Apa saja macam - macam dari sekret vagina?
5.      Apa saja dampak dari sekret vagina?

1.2 TUJUAN
 Tujuan Umum
Diharapkan mampu melakukan Asuhan Kebidanan yang tepat.
Tujuan Khusus
Diharapkan mahasiswa mampu melakukan:
1. Pengkajian
2. Identifikasi
3. Menentukan antisipasi masalah potensial
4. Identifikasi kebutuhan segera
5. Rencana Asuhan Kebidanan disertai rasionalisasi dan implementasi
6. Melaksanakan intervensi sesuai kebutuhan
7. Mengevaluasi keefektifan Asuhan Kebidanan yang telah diberikan

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Sekret Vagina
Dalam kondisi normal, kelenjar pada serviks menghasilkan suatu cairan
yang jernih yang keluar, bercampur dengan bakteri, sel sel vagina yang terlepas
dan sekresi dari kelenjar Bartolin. Selain itu sekret vagina juga disebabkan karena
aktivitas bakteri yang hidup pada vagina yang normal, pada perempuan, sekret
vagina ini merupakan suatu hal yang alami dari tubuh untuk memnbersihkan diri,
sebagai pelicin dan pertahanan dari berbagai infeksi. Dalam kondisi normal, sekret
vagina tersebut lebih jernih, putih keruh atau berwarna kekuningan ketika
mengering pada pakaian.
2.2 Komponen Sekret Vagina yang Normal
Sekret vagina terdiri dari beberapa komponen yang meliputi air, elektrolit,
mikroorganisme, sel-sel epitel dan senyawa organik seperti asam lemak, protein
dan karbohidrat. Komponen-komponen ini bergabung untuk menghasilkan sekret
vagina dengan pH kurang dari 4,5. Sel epitel berasal dari epitel toraks serviks dan
epitel gepeng vagina. Flora vagina yang normal terdiri dari mikroorganisme yang
mengkolonisasi cairan vagina dan sel epitel. Leukosit, meskipun normalnya
terdapat pada fase sekresi siklus menstruasi, biasanya hanya ditemukan dalam
jumlah kecil.
2.3 Mikroorganisme yang Terdapat dalam Sekret Vagina yang Normal
Organisme yang ditemukan pada sekret vagina dalam konsentrasi setinggi
10 satuan pembentuk-koloni/mm3 cairan. Konsentrasi organisme anaerob biasanya
kira-kira 5 kali konsentrasi organisme aerob. Rata-rata 5-10 organisme ditemukan
dari vagina, meskipun pengambilan bahan contoh ulangan dapat menemukan lebih
banyak bakteri. Organisme fakultatif yang paling menonjol adalah spesies
laktobasilus, korinebakteria, streptokokus, stafilokokus epidermis dan Gardnerella
vaginalis. Sebenarnya semua wanita paling sedikit mempunyai satu organisme
fakultatif dan salah satu organisme fakultatif ini dapat ditemukan pada 40-80%
wanita. E. coli, merupakan organisme koliformis virulen yang tersering ditemukan,
dapat ditemukan dari hanya kira-kira 20% wanita dan pada wanita inipun hanya
terdapat secara sepintas. Organisme anaerob yang paling menonjol adalah
peptostreptokokus, peptokokus, laktobasilus anaerob, eubakteria; Bacteroides sp.,
yang ditemukan secara keseluruhan atau sendiri-sendiri pada 20-60% wanita.
Candida albicans, organisme jamur tersering ditemukan, terdapat 5-10% wanita.
Mycoplasma hominis terdapat pada 20-50% dan Ureaplasma urealyticum terdapat
pada 50-70% wanita asimtomatik yang aktif berhubungan seksual. Jadi sulit sekali
menentukan kapan keadaan disebut patologis bila hanya berdasarkan
ditemukannya suatu jenis kuman tertentu.

5
2.4 Mikroorganisme yang Terdapat dalam Sekret Vagina yang Normal
1.      Pengambilan spesimen cairan vagina (pap smear) mendeteksi adanya kanker
serviks
Pap smear adalah pemeriksaan sitologi yang digunakan untuk mendeteksi adanya
kanker serviks atau sel prakanker, mengkaji efek pemberian hormon seks, serta
respon terhadap kemoterapi dan radiasi.

A. Persiapan Pengambilan Spesimen Cairan Vagina

1. Alat dan Bahan :


a.  Kapas lidi steril atau aose
b. Gelas obyek
c.  Bengkok
d. Sarung tangan
e.  Spekulum
f.   Kain kassa, kapas sublimat
g.  Perlak
B. Prosedur Pelaksanaan
1.      Memberitahu dan menjelas kan kepada pasien  tindakan yang akan dilakukan
2.      Menyiapkan alat dan bahan membawa ke dekat  pasien
3.      Memasang sampiran
4.      Membuka atau menganjurkan pasien  menanggalkan pakaian bawah (tetap
jaga privacy pasien)
5.      Memasang pengalas dibawah bokong pasien
6.      Mengatur posisi pasien  dengan kaki ditekuk (dorsalrecumbent)
7.      Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir mengeringkan dengan
handuk bersih
8.      Memakai sarung tangan
9.      Buka labia mayora dengan ibu jari  dan jari telunjuk tangan yang tidak
dominan
10.  Mengambil sekret vagina dengan kapas lidi dan tangan yang dominan sesuai
kebutuhan

6
11.  Menghapuskan sekret vagina pada gelas obyek yang disediakan
12.  Membuang kapas  lidi dalam bengkok
13.  Memasukkan gelas obyek dalam piring petri atau  ke dalam tabung kimia dan
ditutup
14.  Memberi label dan mengisi formulir  pengiriman  spesimen  untuk dikirim  ke
laboratorium
15.  Membereskan alat
16.  Melepas sarung tangan
17.  Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta mengeringkannya dengan
handuk  bersih
18.  Melakukan dokumentasi tindakan yang telah dilakukan

2.      Pemeriksaan Spekulum Steril


Pemeriksaan Spekulum Steril diindikasikan untuk menentukan apakah membran
amnion sudah ruptur atau utuh. Fungsi-fungsi lain antara lain untuk mengambil
kultur; mengobservasi serviks untuk mendeteksi servisitis, prolaks tali pusar, atau
bagian janin; dan memperkirakan dilatasi atau penipisan serviks. Pemeriksaan
vagina dengan spekulum steril dan sarung tangan steril dilakukan jika ketuban
sudah ruptur untuk menghindari memasukkkan organisme menuju janin didalam
lingkungan intra uterus. Lubrikan tidak digunakan karena dapat mengubah temuan.
Faktor berikut mengindikasikan ruptur ketuban:
·         Tetesan atau aliran kecil cairan amnion melewati serviks
·         Berkumpulnya cairan di liang vagina
·         Kertas nitrazin menunjukkan reaksi basa terhadap cairan vagina (berubah
menjadi warna biru kurang lebih pH nya 7,15)
·         Gambaran pakis cairan vagina jika dikeringkan pada preparat mikroskop dan
diperiksa secara mikroskopik.

Berbagai zat dan kondisi dalam vagina dapat mengubah keakuratan pemeriksaan
ini :
·         Hasil negatif palsu semua hasil pengukuran dapat terjadi jika ketuban sudah
ruptur  dan bocor selama waktu yang lama , atau jika selaput ketuban bocor
darisuatu tempat diatas bagian presentasi dan hanya terdapat cairan minimal di
dalam vagina pada saat pemeriksaan vagina.
·         Hasil positif palsu Nitrazin dapat terjadi ketika kertas terkontiminasi dengan
darah, semen, lendir serviks, urine, air mandi, antiseptik yang basah, atau lubrikan
larut air.

7
·         Gambaran pakis positif palsu kan muncul jika lendir serviks atau darah
mengontaminasi spesimen pada preparat.
·         Gambaran pakis lendir serviks tampak “lebih seperti kerangka” dari pada
gambaran pakis cairan amnion. Mekonium, pH vagina, dan darah dalam cairan
amnion (hingga 20 %) tidak akan mengisi gambaran pakis

3.      Sediaan Basah ( Wet Mount )


Selama pemeriksaan spekulum di vagina, sediaan basah dari sekret vagina dapat
disiapkan dengan menempatkan sedikitnya disebuah preparat, yang ditetesi Salin
Normal kemudian tutup dengan lembaran penutup. Sel petunjuk, bakteri, sel darah
merah, trikomonas, dan sperma dapat terlihat. Preparat lain dibuat dengan larutan
Kalium Hidroksida(KOH) 10%.  Bau amina setelah menempatkan KOH
mengesankan vaginosis bakteri (“uji whiff”). Jamur atau Psedohyfae Candidae
lebih mudah terlihat pada penggunakan KOH.

4.      Pemeriksaan Sekret Vagina ( mencari kuman neisseria gonorrhea dalam secret


vagina )
 Dengan pewarnaan gram, kuman neisseria gonorrhea akan menyerap cat
carbol fuchsin sehingga kuman akan bewarna merah
Persiapan pasien :
·         Pasien dalam pengobatan, obat perlu dihentikan sehari sebelum pengambilan
specimen
·         Sebaiknya pengambilan specimen pada pagi hari sebelum buang air kecil
·         Pada wanita gonorrhea kronis, specimen sebaiknya diambil sebelum atau
sesudah haid
Pengambilan specimen, pembuatan dan pengiriman sediaan :

A.      Pengambilan specimen


·         Alat (loop/lidi kapas steril, kaca objek yang kering, bersih, lampu spiritus, kursi
obstetric, speculum vagina steril, sarung tangan, pinsil kaca, larutan salin steril
         

Pasien wanita :
·         Pasien terbaring terlentang kedua lutut ditekuk pada kursi obstetric (posisi
litotomi)
·         Masukan speculum steril dengan hati-hati dan speculum dibuka
·         Masukan ujung kapas lidi dan oleskan pada daerah endoservik. Gerakan lidi
melingkar ke kanan diamkan beberapa saat untuk penyerapan
·         Secret yang didapat dioleskan pada kaca objek yang telah di beri nomor untuk
dibuat sediaan
8
B.      Pembuatan sediaan
Alat (forcep, rak pewarna, rak pengering)
Reagen (lar carbol gentian violet, lugol/iodin, larutan carbol fuchsin)
Cara :
·         Pasca pengolesan di objek glas biarkan di udara beberapa saaat mongering,
fiksasi dengan melakukan diatas nyala api lampu spiritus
·         Tuangi larutan carbol gentian violet selama 2-3 menit
·         Cuci dengan air kran atau air mengalir
·         Tuangi dengan alcohol 95% selama 20-30 detik cuci kembali
·         Tuangi carbol fuchsin selama 1-2 menit kembali
·         Keringkan
C.      Pengiriman sediaan
Bila perlu uji silang (cross cek) dila fasilitas lab kurang sediaan perlu di kirim ke
laboratorium
Cara pengiriman :
·         Setelah sediaan difiksasi bungkus dengan kertas tik tipis di bagi 2 menurut
pjnya, tiap potong untuk 15-20 sediaan
·         Bungkus lagi dengan kertas karton bergelombang menurut lebarnya dan ikat 2
kali
·         Bungkus lagi dengan kertas karton bergelombang menurut panjangnya dan ikat
satu kali
·         Bungkus kagi dengan kertas karton bergelombang menurut panjangnya dan ikat
dua kali
·         Bungkus lagi dengan kertas sampul dan ikat 3 kali

9
2.5 DAMPAK DARI SEKRET VAGINA
• Menjaga kebersihan vagina• Mengganggu kehidupan janin,
• Kondisi gawat janin.
• Janin berkemungkinan memiliki cacat bawaan pada saluran kemih,
• Pertumbuhannya terhambat,
• Meninggal sebelum dilahirkan.
• Bayi berisiko tak segera bernapas secara spontan dan teratur setelah lahir.
• Terjadinya infeksi oleh kuman yang berasal dari bawah.
• Pada kehamilan lewat bulan : terjadi karena ukuran tubuh janin semakin besar.

• Menjalani pola hidup sehat, terutama makan dengan asupan gizi berimbang.
Kelebihan Amnion
Terjadi karena ;
• Produksi air seni janin berlebihan.
• Ada kelainan pada janin yang menyebabkan cairan ketuban menumpuk, yaitu
hidrosefalus, atresia saluran cerna, kelainan ginjal dan saluran kencing kongenital.
• Ada sumbatan/penyempitan saluran cerna pada janin

10
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
 Keluar cairan pervaginam, Penyebabnya adalah serviks inkompeten,
ketegangan rahim berlebihan (kehamilan ganda, hidramnion), kelainan bawaan
dari selaput ketuban,dan  infeksi.Tanda-tanda bahaya pada kehamilan adalah
tanda-tanda yang terjadi pada seorang Ibu hamil yang merupakan suatu pertanda
telah terjadinya suatu masalah yang serius pada Ibu atau janin yang dikandungnya.
Tanda-tanda bahaya ini dapat terjadi pada awal kehamilan (hamil muda) atau pada
pertengahan atau pada akhir kehamilan (hamil tua).
 Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini jauh dari kata sempurna, maka
dari itu kami mengharapkan  kritik dan saran yang membangun dari pihak
pembaca agar pembuatan makalah selanjutnya dapat lebih baik lagi.

3.2 SARAN
Demikianlah makalah ini kami buat sebaik–baiknya namun sebagai manusia
penulis selalu tidak lepas dari kesalahan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
membangun penulis sangat diharapkan untuk menyempurnakan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, amin.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, Eny Retna, dkk. 2009. KDPK Kebidanan Teori dan Aplikasi.


Yogyakarta: Nuha Medika

Eko, Nurul, dkk. 2010. KDPK (Keterampilan Dasar Praktik Klinik)


Kebidanan.Yogyakarta: Pustaka Rihamna

Kusmiyati, Yuni. 2008. Penuntun Belajar Keterampilan Dasar Praktik Klinik


Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya

Uliyah, Musrifatul, dkk. 2008. Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk


Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika

12

Anda mungkin juga menyukai