Anda di halaman 1dari 7

Materi Proyek Aplikasi Sistem Informasi

Kamis, 18 Juni 2020


Semester VI

Oleh:
Siti Puspita Hida Sakti MZ, S.Kom., M.Cs

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


STMIK SYAIKH ZAINUDDIN NW ANJANI
LOMBOK TIMUR NTB

2020
A. Replikasi Basis Data
Replikasi adalah suatu teknik untuk melakukan copy dan pendistribusian data dan
objek-objek database dari satu database ke database lain yang lokasinya terpisah secara fisik.
Dengan menggunakan teknik replikasi ini,data dapat didistribusikan ke lokasi yang berbeda
melalui koneksi jaringan lokal maupun internet.
Model Replikasi:
1. One master, one slave
2. One master many slave
3. Master/slave circular relationship
4. Master/slave “daisy chain”
Jenis Replikasi
1. Replikasi Synchronous
Proses dilakukan secara real‐time antara master dengan slave. Keseluruhan proses
penulisan pada disk master dan slave harus selesai terlebih dahulu sebelum beranjak ke
transaksi selanjutnya. Kebutuhan akan performansi sistem yang tinggi harus dipertimbangkan
(kecepatan & jarak antar site/node). Keuntungannya: menyediakan recovery yang konsisten
karena sinkronisasi data terjaga.
Proses: Client  Master Database  Slave Database  Client
2. Replikasi Asynchronous
Proses replikasi terjadi setelah transaksi dimaster selesai. Pertukaran data secara
buffering, data akan diletakkan dalam sebuah buffer terlebih dahulu, kemudian pada jangka
waktu tertentu akan direplikasi ke disk slave. Tidak menjamin kesinkronan data apabila salah
satu site/node mengalami crash saat replikasi belum selesai dilaksanakan. Keuntungan:
efektifitas biaya proses transaksi
Proses: Client  Master Database Client

B. Perancangan File dan Database


Tujuan perancangan file : ̧
1. Ketersediaan data (data availability) ̧
2. Akurat dan konsistensi (data integrity) ̧
3. Penggunaan storage yang efisien ̧
4. Kemudahan dalam updating ̧
5. Kemudahan dalam reviewing data
Komponen Database
1. File , kumpulan record sejenis
2. Record, kumpulan data item (field) yang menggambarkan suatu entitas secara lengkap
3. Key , satu atau beberapa data item pada record yang menjadi identitas record tersebut.
4. Database , kumpulan table-table yang digunakan pada suatu piranti lunak aplikasi
5. Perbedaan utama field keonvensional dengan table database
6. Field konvensional, (Pascal ,C, COBOL) column (position) oriented
7. Table database (Oracle, Informix,FoxPro) attribute oriented
Jenis File :
1. File Master
a. Berisi record suatu entitas
b. Attribute (field) - nya boleh diupdate
c. Jumlah record relatif permanen
Contoh : File Master Mahasiswa, File Master Dosen, File Master Barang, File
Master Pelanggan
2. File Table-Mirip file master, umumnya hanya read only
Contoh : File Tabel Bulan, File Tabel Mata Kuliah
3. File Transaksi
a. Merekam data transaksi
b. Meng-update file master
c. Jumlah record terus bertambah
Contoh : File Transaksi Penjualan, File Transaksi Retur Pembelian, File Transaksi
Per-kuliahan
4. File Perantara/ Sementara/ Kerja-Dibentuk supaya proses lebih cepat
Contoh:
File indeks ===> Berisi record key terurut
File sort ===> File master/transaksi terurut
File laporan ===> Hitung cukup sekali, cetak berkali-kali
5. Record-record pada file master dan file transaksi yang tidak diperlukan lagi (
daluarsa, logical delete ) dipindah ke file histori
C. OLTP (Online Transaction Processing)
OLTP adalah suatu proses yang menyediakan mekanisme transaksi pada suatu
database. Pada proses ini, design pada database harus bersifat cepat untuk transaction (insert,
update, delete). Hal ini bisa didapat dengan cara menormalisasi tabel-tabel pada database.
Keuntungan dari normalisasi adalah mengurangi redundansi data (penumpukan data
yang sama) yang terdapat pada tabel-tabel. Hal ini mempercepat proses transaksi, karena data
yang perlu di-update pada tabel menjadi lebih sedikit. Proses peng-update-an data-datanya
pun bersifat real time situation. Dengan kata lain setiap ada data baru, yang bukan merupakan
redudansi dari data yang pernah ada, akan di-update seketika. OLTP (Online Transaction
Processing) memungkinkan banyak pengguna dapat mengakses sumber data yang sama pada
saat bersamaan dan melaksanakan proses yang diperlukan. Sistem ini memungkinkan
transaksi dilakukan dalam database, pada saat proses bisnis berlangsung.
Dalam proses OLTP(Online Transaction Processing) menuju OLAP(Online
Analytical Processing) dibutuhkan sedikitnya dua proses normalisasi yakni DTS (Data
Transformation Services) dan proses data validation.
1. DTS (Data Transformation Services)
Perusahaan perlu untuk memusatkan data mereka guna mendukung dalam proses
pengambilan keputusan. Data tersebut dapat disimpan dalam jumlah yang besar dalam bentuk
angka-angka dari sumber yang berbeda. Barisan data yang ada di dalam sumber ini harus
dapat di-reconciled dan diubah ke dalam beberapa kasus sebelum disimpan ke dalam data
warehouse. Data transformation services memindahkan data dari databaseOLTP(Online
Transaction Processing) ke data warehouse sesuai dengan tujuannya. Hal ini dilakukan ketika
validasi, cleaning-up, konsolidasi dan mengubah data yang diperlukan. (Vieira, Robert, 2000,
p91)
2. Data Validation
Sangatlah penting untuk melakukan validasi data sebelum data tersebut diambil dari
database OLTP(Online Transaction Processing) dan dikirim ke data warehouse. Jika data
tersebut tidak valid, maka keutuhan dari analisis bisnis perlu dipertanyakan. Hal penting
lainnya yang harus diperhatikan adalah ketika validasi data yang dilakukan berhubungan
dengan area geografis. (Vieira, et all, 2000, p92)
D. View
View merupakan virtual table di mana isinya (kolom dan baris) didefinisikan dari
suatu query (yang dapat melibatkan beberapa tabel sekaligus melalui JOIN, menggunakan
agregasi, grouping, dll).
Beberapa tujuan penggunaan View:
1. Untuk memfokuskan, menyederhanakan, danmengkustomisasi dari persepsi tiap
user yang memiliki database
2. Sebagai mekanisme keamanan untuk memberikan akseske data melalui view, tapi
tidak memberikan ijin untukakses langsung/pengubahan ke base table
3. Untuk memberikan antarmuka backward compatible untukmengemulasikan table
suatu skema yang berubah
4. Data yang ditampilkan pada view tidak dapat diubah kecuali pada kondisi batasan
tertentu.
5. Pengubahan data dapat melalui mekanisme pilihan:
a. INSTEAD OF Trigger
b. Partitioned Views

E. Partitioned View
Partitioned View adalah suatu View yang didefinisikan dari UNION ALL dari tabel-
tabel yang dibuat dengan struktur yang sama, tapi disimpan pada beberapa tabel pada
instance SQL Server atau group dari server dengan instance autonomous SQL Server, disebut
federated database server. Data di partisi untuk optimasi (misal untuk query, dll),
memudahkan pengelolaan ketika data sangat besar

F. Indexed View
Konsep awal Index digunakan untuk meningkatkan kinerja query. Indexed views
memberikan manfaat kinerja yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan indeks standar.
Indexed views dapat meningkatkan query performance dengan cara berikut:
1. Agregasi dapat di-precompute dan disimpan dalam index untuk mengurangi
komputasi yang mahal selama eksekusiquery.
2. Tabel dapat di-prejoine dan data set yang dihasilkandisimpan.
3. Kombinasi dari join atau agregasi dapat disimpan.
Penggunaan Indexed View
Sebelum menggunakan Indexed View, analisis terlebihdahulu beban kerja database.
Gunakan tool seperti SQL Profiler untuk mengetahuimana View yang diuntungkan melalui
Indexed View
1. Biasanya query dengan agregasi dan join adalah kandidatterbaik sebagai Indexed
View
2. Tidak semua query diuntungkan dengan Indexed View
Walaupun diuntungkan secara performansi query, tapidibutuhkan pula tambahan
ruang hardisk, maintenance, dan optimisasi. Penggunaan Indexed View berguna
untukdiimplementasikan pada:
1. Decision support workloads
2. Data marts
3. Data warehouses
4. Online analytical processing (OLAP) stores and sources
5. Data mining workloads

G. Partitioned Table
Optimasi kinerjapada database yang mempunyai tabel-tabel yang sangat besar (Very
Large Database/VLDB) dapat dilakukan dengan cara mempartisi tabel-tabel. Pada SQL
Server partisi tabel menjadi file groups yang terpisah. Pada SQL Server 2005, dimungkinkan
untuk menyebar data disk yang berbeda secara fisik, sehingga mempengaruhi performansi
akses bersamaan (concurrent) dari disk-disk tsb untuk optimasi kinerja query
1. Horizontal Partitioning
Horizontal Partitioning adalah partisi dimana tabel dipisahkan menjadi beberapa tabel
kecil yang memiliki kolom sama namun lebih sedikit baris. Tabel akan disimpan ke filegroup
ke tempat yang berbeda secara fisik. Digunakan bila baris sangat besar misalnya hingga
jutaan baris. Manfaat horizontal partitioning:
a. Tiap tabel partisi memiliki lebih sedikit baris, sehingga untuk membutuhkan
waktu lebih cepat untuk pencarian
b. Index tiap tabel partisi menjadi lebih kecil sehingga mempercepat pencarian
dibandingkan tabel yang tidak terpartisi
c. Bila diperlukan, dapat ditempatkan tiap partisi pada file group berbeda di
beberapa disk/volume RAID/drive controller
d. Bila membuat partitioned view dari partitioned table, view akan memperlakukan
keseluruhan tabel dan Query Processor (QP) hanya akan menggunakan tabel yang
digunakan untuk memenuhi query.

Proses Pembuatan Partition


Pembuatan partisi di SQL Server memerlukan tigaproses:
1. Pembuatan partition function
2. Pembuatan partition schema
3. Pemartisian table

Anda mungkin juga menyukai