TERMOKIMIA
VERONIKA A.H.GAM
1901060106
TUGAS P3K
A.PENDAHULUAN
Mengapa sumber energi manusia disimpan dalam bentuk lemak dan bukan
karbohidrat?
Aerobik, tenis, angkat beban, jogging merupakan bentuk olahraga populer untuk
mempertahankan kesehatan tubuh. Pernahkan kita bertanya, dari manakah energi
untuk melakukan kegiatan tersebut berasal? Hal yang mengejutkan, sebagian besar
berasal dari lemak, yaitu sistem penyimpanan energi utama dalam tubuh. Selama
olahraga, molekul lemak bereaksi dengan air (hidrolisis) membentuk golongan
senyawa yang disebut asam lemak. Melalui sederet reaksi yang rumit, asam lemak
diubah menjadi karbon doksida dan air. Energi yang dibebaskan dalam reaksi ini
digunakan untuk menggerakkan otot. Asam lemak yang khas pada manusia adalah
asam palmitat, CH3(CH2)14COOH.
16H2O ΔHo = -9.977 kJ. Jika dibandingkan dengan senyawa hidrokarbon serupa,
misalnya C16H34, energi pembakaran asam palmitat nilainya hampir sama. Kalor
pembakaran C16H34 sebesar – 10.700 kJ. Lemak yang tersimpan di dalam tubuh
kita yang merupakan sebagai bahan bakar utama, ternyata sebanding dengan bahan
bakar jet di pesawat udara. Dalam kedua kasus ini, bahan bakar dapat menambah
berat, tetapi dapat dibakar untuk menghasilkan sejumlah energi yang dibutuhkan untuk
aktivitas sehari-hari. Namun demikian, pemecahan asam lemak memerlukan waktu
lebih lama jika dibandingkan dengan pemecahan karbohidrat sederhana. Hal inilah
yang menyebabkan manusia cenderung mengonsumsi gula (jus buah, permen, ) untuk
mendapatkan energi secara cepat. Padahal pembakaran gula (sukrosa) sebesar 1 mol
menghasilkan energi yang jauh lebih rendah (-5.640 kJ/mol) dibandingkan dengan
asam lemak. Sebagai perbandingan, perhatikan grafik entalpi pembakaran zat-zat yang
memiliki jumlah atom C dan H yang sama berikut ini:
Berdasarkan grafik tersebut, dapat kita simpulkan bahwa energi (entalpi)
pembakaran terbesar dihasilkan oleh hidrokarbon, dan yang terendah dihasilkan oleh
molekul gula. Sebagai sumber energi, lemak menghasilkan sekitar 9 kal/g (38 kJ/g).
Sedangkan karbohidrat dan protein keduanya menghasilkan sekitar 4 kal/g (17 kJ/g). Dari
data tersebut, jika seorang manusia ingin memiliki cadangan energi yang sama, misalnya
4,2 x 105 kJ, dan disimpan dalam bentuk lemak, maka perlu tambahan 11 kg berat badan
dari berat semula. Namun jika disimpan dalam bentuk karbohidrat, memerlukan tambahan
25 kg berat badan. Oleh karena itu, kita harus bersyukur kepada Tuhan, bahwa cadangan
energi disimpan dalam bentuk lemak dan bukan dalam bentuk karbohidrat. Seandainya
dalam bentuk karbohidrat, semua orang akan mengalami kegemukan atau obesitas, dan
akan menghambat aktivitas sehari-hari. Hal inilah yang menyebabkan pentingnya
termokimia dipelajari ditingkat Sekolah Menengah Atas.
B.PEMYAJIAN MATERI
Modul pada kelas XI MIA Semester ganjil berutujuan untuk memberikan wawasan
tentang perpindahan suatu energi dalam bentuk kalor dan kerja yang melibatkan system
dan lingkungan. Berikut cakupan materi pada modul:
3. persamaan termokimia
1. ENERGI DAN KALOR
Contoh:
Berdasarkan interaksinya dengan lingkungan, sistem dibedakan menajdi tiga macam, yaitu
sistem terbuka, sistem tertutup, dan sistem terisolasi.
1) Sistem Terbuka
Sistem terbuka adalah suatu sistem yang memungkinkan terjadinya perpindahan kalor
dan zat (materi) antara lingkungan dengan sistem.
Contoh:
Reaksi antara logam magnesium dengan asam klorida encer yang dilakukan pada tabung
reaksi yang terbuka. Pada peristiwa ini terjadi reaksi:
Mg(s) + 2HCl(aq) MgCl2(aq) + H2(g)
Oleh karena reaksi dilakukan pada tabung terbuka, gas hydrogen yang dihasilkan akan
keluar dari sistem ke lingkungan, dan kalor yang dihasilkan pada reaksi tersebut juga
akan merambat keluar dari sistem ke lingkungan.
2) Sistem Tertutup
Sistem tertutup adalah suatu sistem yang memungkinkan terjadinya perpindahan
kalor antara sistem dan lingkungan, tetapi tidak dapat terjadi perpindahan materi. Dalam
proses mendidihkan air, ketika meletakkan tutup pada panci materi tidak bisa lagi
tertransfer karena tutup panci mencegah adanya ateri yang memasuki panci atau
meninggalkan panci. Namun, panci tersebut masih memungkinkan untuk terjadi transfer
energi. Walaupun panci sudah tertutup, energi panas masih bisa ditransfer dari dalam
keluar panci atau sebaliknya.
Contoh:
Jika reaksi antar logam magnesium dengan asam klorida encer tersebut dilakukan pada
tabung reaksi yang tersumbat dengan rapat, gas hydrogen (materi) di dalam sistem tidak
dapat meninggalkan (keluar) sistem. Akan tetapi, perambat kalor meninggalkan (keluar)
sistem tetap terjadi melalui dinding tabung reaksi.
3) Sistem Terisolasi
Sistem terisolasi merupakan suatu sistem yang tidak memungkinkan terjadinya
perpindahan kalor dan materi antara sistem dengan lingkungan. Contoh dari sistem
terisolasi yang sederhana ini yaitu kalorimeter bom. Di dalam kalorimeter bom, tidak
mungkin terjadi adanya transfer materi atau energi dari dalam ke luar kalorimeter bom
atau sebaliknya.
Contoh: Reaksi antara logam magnesium dan asam klorida encer yang dilakukan di dalam suatu
tempat yang tertutup rapat (terisolasi), misalnya di dalam penyimpanan air panas (termos).
qkalorimeter = CP ∆T
Kalorimeter yang baik merupakan kalorimeter yang tidak menyerap kalor (nilai
kapasitas kalornya sangat kecil). Pada kalorimeter jenis ini, besar kalo yang diserap
atau dilepas kalorimeter dapat diabaikan.
Besar kalor yang mengakibatkan naik atau turunnya suhu sistem (qsistem)
merupakan hasil kali dari kalor jenis zat atau larutan (c), massa zat atau larutan (m), dan
besarnya perubahan suhu sistem (∆T)
qsistem = m c ∆T
b. Ukurlah suhu kedua larutan. Jika suhu kedua larutan berbeda, catat suhu rata-
ratanya sebagai suhu awal.
c. Tuangkan larutan HCl tersebut ke dalam bejana yang berisi larutan NaOH.
Aduk dengan termometer dan perhatikan suhu yang terbaca pada termometer.
Catatlah suhu tertinggi yang terbaca sebagai suhu akhir
3. Persamaam termokimia
Contoh:
1. ( ) ( ) ()
Persamaan termokimia ini menunjukan bahwa reaksi pembentukan 1 mol air
disertai dengan perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan sebesar 285,5 kJ.
Persamaan termokimia ini menunjukan bahwa reaksi pembentukan 2 mol air disertai
dengan perpindaan kalor dari sistem ke lingkungan sebesar 571,0 kJ.
Dua contoh tersebut menunjukan bahwa nilai perubahan entalpi dipengaruhi oleh
jumlah mol zat yang telibat reaksi.
Proses penguapan 1 mol air (perubahan air dari wujud cair ke wujud gas) diperlukan kalor
sebesar 44 kJ, maka persamaan termokimianya adalah
H2O(l) H2O(g) ∆H = + 44 KJ
KESIMPULAN
Termokimia adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara energi panas dan
energi kimia. Sedangkan energi kimia didefinisikan sebagai enerfi yang di kandung setiap
unsur atau senayawa. Energi kimia yang terkandung dalam suatau zat adalah semacam
energi potensial zat tersebut. Energi potensial yang terkandung dalam suatu zat disebut
panas dalam atau entalpi dan dinyatakan dengan symbol H. selisih antara entalpi reaktan
dan entalpi hasil pada suatu reaksi disebut perubahan entalpi reaksi. Perubahan entalpi
reaksi di simbolkan dengan .
Termokimia juga merupakan ilmu kimia yang mempelajari perubahan kalor atau
panas suatu zat yang menyertai suatau reaksi atau proses kimia dan fisika.