Video 2
Video 2
Abstrak
Pertumbuhan ekonomi dan penduduk kota Manado yang semakin meningkat membuat masyarakat kota untuk
mencari hunian yang lebih aman dan nyaman. Menurut data BPS dalam Manado Dalam Angka 2015, jumlah
penduduk kota Manado tahun 2014 berjumlah 423.257 jiwa. Besarnya jumlah penduduk Kota Manado
menyebabkan kepadatan penduduk menjadi cukup tinggi. Dengan luas wilayah 157,26 km², kepadatan penduduk
mencapai 2.691 jiwa/km². Angka ini tergolong padat sebagaimana daerah perkotaan lainnya. Karena setiap 1 km2
wilayah di kota Manado dihuni 2.691 jiwa.
Untuk menanggulangi kepadatan penduduk dan menyediakan hunian yang lebih nyaman, maka diperlukan sebuah
bangunan hunian yang menyediakan kenyamanan dan fasilitas seperti apartemen. Apartemen merupakan hunian
yang dibangun sesuai dengan kebutuhan penggunanya.
Aplikasi tematik Arsitektur Metabolisme yaitu proses “pertumbuhan” dan “perubahan” baik secara organik
maupun linear (horizontal maupun vertikal). Dengan menggunakan struktur tunggal skala super (megastructure)
sebagai upaya pemanfaatan lahan yang sempit serta penggabungan dengan ruang “komunal” untuk berbagai
fasilitas umum. Prinsip-prinsip Metabolisme yang digunakan dalam rancangan ini adalah core, void, geometric
form, geometric fractal (bentuk bebas/ambigu), dan modular.
Perancangan apartemen dengan menggunakan tema Metabolisme merupakan salah satu pertimbangan dalam
upaya memanfaatkan ruang kosong di udara yang berlimpah sehingga sistem konstruksi yang digunakan adalah
bangunan berlantai banyak (high rise building). Untuk menekan investasi awal yang sangat besar maka desain
apartemen dengan konsep metabolisme yang bertumbuh, dapat menekan biaya pembangunan awal sesuai dengan
kebutuhan yang kemudian akan berkembang sesuai dengan pertambahan kebutuhan yang ada.
Dengan dibangunnya Apartemen di Manado yang mengaplikasikan tema ”Metabolisme dalam Arsitektur”, yang
dimana Metabolisme merupakan suatu proses bertumbuh menjadi lebih banyak, maka apartemen ini dapat
mengaplikasikan bangunan dengan konsep bertumbuh yang mengikuti kebutuhan penggunanya.
Kata Kunci: Apartemen, Metabolisme, bertumbuh
I. PENDAHULUAN
Berdasarkan data dari BPS Provinsi Sulawesi Utara, pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara yang
naik sekitar 8 persen yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar
harga berlaku mencapai Rp 80,76 triliun dan PDRB perkapita mencapai Rp33,74 juta atau US$
2.842,6. Angka ini berada diatas angka pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2014 sehingga menaruh
harapan bagi para investor. Sektor pariwisata dipilih karena sesuai dengan posisi geografis kota
Manado yang terletak di kawasan Asia-Pasifik. Selain posisinya yang strategis, kota Manado juga
memiliki sejumlah unggulan komparatif dibandingkan kabupaten/kota lainnya di kawasan timur
Indonesia. Kota Manado juga sebagai kota pusat pemerintahan sekaligus pusat perdagangan dan jasa
sehingga aktivitas ekonomi lebih dominan pada sektor tersier. Sehingga disisi permintaan sektor
tersier merupakan penyumbang kontribusi terbesar pada PDRB. Sektor-sektor terier ini bergerak pada
sektor pelayanan seperti Sektor Perdagangan, Hotel dan Perumahan, Sektor Angkutan dan
Komunikasi, Sektor Bank, Lembaga Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan dan Sektor Jasa.
Pertumbuhan ekonomi kota Manado didominasi oleh 4 sektor. Pertama, adalah sektor perdagangan,
restoran dan hotel yang memberikan kontribusi sebesar 27, 83 persen. Kedua, sektor jasa yang
memberi kontribusi sebesar 23,03 persen. Ketiga, adalah sektor angkutan dan komunikasi sebesar 16,
901 persen. Keempat, sektor bangunan dengan kontribusi sebesar 15,45 persen. Sedangkan yang
terkecil kontribusinya adalah sektor pertambangan dan penggalian yang hanya menyumbang sebesar
0,09 persen dari total Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
1
Mahasiswa Program Studi S1 Arsitektur UNSRAT
2
Staf Dosen Pengajar Arsitektur UNSRAT
3
Staf Dosen Pengajar Arsitektur UNSRAT
38
Menurut data BPS dalam Manado Dalam Angka 2015, jumlah penduduk tahun 2014 berjumlah
423.257 jiwa. Besarnya jumlah penduduk Kota Manado menyebabkan kepadatan penduduk menjadi
cukup tinggi. Dengan luas wilayah 157, 26 km², kepadatan penduduk mencapai 2.691 jiwa/km².
Angka ini tergolong padat sebagaimana daerah perkotaan lainnya. Karena setiap 1 km2 wilayah di kota
Manado dihuni 2.691 jiwa.
Dengan adanya juga pembentukan pasar tunggal untuk negara-negara Asia Tenggara atau yang
dikenal sebagai MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) akan meningkatkan kedatangan warga negara
asing (WNA) ke Indonesia pada umumnya dan Manado yang datang untuk berinvestasi.
Dengan pertambahan penduduk dan pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat, maka
kebutuhan masyarakat akan fasilitas penunjang kehidupannya seperti hunian di tengah kota
meningkat, kebutuhan lahan untuk perumahan juga ikut meningkat, terutama di tengah kota yang
memiliki keterbatasan dan nilai lahan yang tinggi.
Hal tersebut merupakan kendala sehingga dengan perkembangan teknologi konstruksi yang ada
memungkinkan berkembangnya perumahan massal yang bertumpuk ke atas yaitu apartemen. Hal ini
merupakan salah satu pemanfaatan ruang kosong di udara yang berlimpah.
Perancangan sebuah apartemen perlu memperhatikan target pengguna dan aktivitas yang diwadahi
didalamnya. Pada dasarnya, apartemen adalah suatu wadah untuk aktivitas penghunian bangunan.
Oleh karenanya, kegiatan yang berlangsung pada bangunan ini secara umum sama dengan kegiatan
pada suatu pemukiman. Meskipun demikian perancangan sebuah apartemen membutuhkan
pertimbangan-pertimbangan yang berbeda dengan perancangan sebuah hunian biasa. Hal ini terutama
disebabkan oleh adanya perbedaan tuntutan penghuni yang mempunyai latar budaya, sosial, dan
ekonomi yang berbeda pula.
Pembangunan sebuah apartemen membutuhkan biaya yang sangat besar, karena memanfaatkan
ruang kosong di udara yang berlimpah sehingga sistem konstruksi yang digunakan adalah bangunan
berlantai banyak (high rise building). Sehingga developer harus menyediakan modal/investasi awal
yang sangat besar pada saat mengadakan pengembangan hunian apartemen. Untuk menekan investasi
awal yang sangat besar maka dibutuhkan suatu desain apartemen yang bertumbuh, dimana
pembangunan awal sesuai dengan kebutuhan yang kemudian akan berkembang sesuai dengan
pertambahan kebutuhan yang ada.
JALAN
JA
LA
N
42
VI. KONSEP-KONSEP PERANCANGAN
6.1. Konsep Perletakan Massa pada Tapak
Konsep dasar tapak pada desain ini adalah“Build a Community”. Build a Community yaitu upaya
pemanfaatan lahan seoptimal mungkin untuk menciptakan ruang-ruang komunal yang dapat
dipergunakan oleh public sebagai tempat untuk berinteraksi dan beraktivitas. Ruang yang
diciptakan berupa ruang-ruang hijau yang teduh sebagai sarana untuk menghidupkan interaksi
dalam masyarakat.
Gambar 4. Gambar 5.
Sistim Sirkulasi Vertikal Sistim Sirkulasi Horisontal
(sumber: Analisis Penulis, 2017) (sumber: Analisis Penulis, 2017)
6.5. Konsep Struktur
Pertimbangan pemilihan sistem struktur adalah adanya fungsi - fungsi ruang yang tipikal seperti
unit-unit hunian. Sistem struktur yang digunakan adalah system rangka kaku (rigidframe) dengan
penataan kolom balok secara grid yang digabung dengan core sebagai inti bangunan untuk
menahan beban horizontal.
Gambar 6.
Sistem Struktur
(sumber: Analisis Penulis, 2017)
44
VII.HASIL PERANCANGAN
Gambar 7.
Tampak Site
(sumber: Analisis Penulis, 2017)
Gambar 8
Hasil Perancangan
(sumber: Analisis Penulis, 2017)
45
VIII. PENUTUP
8.1 Kesimpulan
Pertambahan penduduk dan pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat di kota Manado,
mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan fasilitas penunjang kehidupannya seperti hunian di
tengah kota meningkat, kebutuhan lahan untuk perumahan juga ikut meningkat, terutama di tengah
kota yang memiliki keterbatasan dan nilai lahan yang tinggi.
Apartemen adalah salah satu solusi untuk mengatasi kebutuhan hunian yang terus meningkat
karena dapat memanfaatkan lahan yang kecil tetapi dapat mewadahi kebutuhan hunian yang besar.
Perancangan sebuah apartemen membutuhkan pertimbangan-pertimbangan yang berbeda dengan
perancangan sebuah hunian biasa. Hal ini terutama disebabkan oleh adanya perbedaan tuntutan
penghuni yang mempunyai latar budaya, sosial, dan ekonomi yang berbeda pula.
Perancangan apartemen dengan menggunakan tema Metabolisme merupakan salah satu
pertimbangan dalam upaya memanfaatkan ruang kosong di udara yang berlimpah sehingga sistem
konstruksi yang digunakan adalah bangunan berlantai banyak (high rise building). Untuk menekan
investasi awal yang sangat besar maka desain apartemen dengan konsep metabolisme yang
bertumbuh, dapat menekan biaya pembangunan awal sesuai dengan kebutuhan yang kemudian
akan berkembang sesuai dengan pertambahan kebutuhan yang ada.
8.2 Saran
Perancangan apartmen merupakan suatu upaya untuk memnafaatkan ruang kosong di udara
yang berlimpah sehingga dibutuhkan suatu sistem konstruksi bangunan berlantai banyak yang
membutuhkan biaya investasi awal yang besar. Dampak sosial ekonomi secara positif dan negatif
yang ditimbulkan juga cukup besar.
Sehingga dalam perancangan suatu apartemen disarankan untuk memperhatikan beberapa hal
berikut ini:
a. Sosial budaya masyarakat, hendaknya desain suatu apartemen memperhatikan kultur
budaya masyarakat setempat dalam penyediaan fasilitas-fasilitasnya maupun perform
bentukannya agar tidak terlalu kontras untuk memperindah wajah kota dengan
keberadaannya.
b. Konsep metabolisme yang bertumbuh dapat dikembangkan dengan penyempurnaan
sistem konstruksi yang lebih fleksibel.
Desain apartemen diharapkan dapat memacu kreatifitas para arsitek untuk memanfaatkan
ruang kosong di udara dengan optimal tanpa merusak kondisi lingkungan yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
46