Anda di halaman 1dari 2

Nama: Maratul Mahdiyyah

Kelas: A
NPM: 260112200083
TUGAS REPORT KOMUNIKASI DAN KONSELING

1. Kajian mengenai mengapa video tersebut dapat disebut termasuk PIO dan mengapa jika
termasuk IPC?
Dalam video tersebut, kajian ini berupa PIO (Pemberian Informasi Obat) karena informasi
yang diberikan masih bersifat umum dan lebih memberikan informasi terkait pencegahan dan
pemeliharaan suatu penyakit, maupun pemberian informasi terkait obat tidak hanya kepada
pasien juga dapat diberikan kepada tenaga medis dan masyarakat umum, dimana dalam
konteks video ini adalah pemberian informasi mengenai nutraseutikal, dan obat-obatan herbal
yang dapat membantu mengatasi obesitas. Tidak seperti konseling yang harus dilakukan
secara langsung dan tatap muka dengan pasien ataupun keluarga pasien, PIO dapat diberikan
melalui beberapa media yang juga bisa bersifat seperti campaign. Beberapa media tersebut
bisa dalam bentuk leaflet, poster, video, maupun media sosial lainnya.
Dalam video tersebut juga terdapat pemberian informasi yang dilakukan secara IPC (Inter-
Professional Collaboration) dimana terdapat lebih dari 1 profesi yang terlibat dalam
penyampaian informasi kesehatan mengenai obesitas, yaitu apoteker dan dokter. Tujuan dari
IPC sendiri adalah untuk bekerja sama agar dapat menyediakan pelayanan kesehatan maupun
informasi yang dapat diterima dengan baik dan memberi manfaat bagi bersama agar tidak
terjadi kekeliruan informasi oleh pasien maupun masyarakat awam.

2. Analisa apakah wewenang dokter dan apoteker sehingga dapat duduk bersama?
Dalam pelaksanaan IPC, terdapat beberapa wewenang apoteker dan dokter yang
berkesinambungan dan beririsan sehingga perlu adanya pembatasan diri untuk tetap tidak
keluar dari wewenang profesi masing-masing. Dalam teorinya, apoteker dan dokter sama-
sama memiliki pengetahuan mengenai konsep dari penyakit seperti anatomi fisiologis,
patofisiologi maupun faktor resiko dari penyakit yang bersangkutan. Tetapi dalam hal
penegakan diagnosis, merupakan wewenang penuh dari dokter. Sedangkan apoteker memiliki
wewenang penuh dalam farmakoterapi, pemilihan obat, pengetahuan tentang produk obat
maupun nutraseutikal lain, dan informasi terkait terapi farmakologi dan non farmakologi.
Sehingga dalam video ini, profesi apoteker diketahui memberikan informasi secara singkat
mengenai beberapa faktor risiko penderita obesitas terinfeksi Covid-19 yang akan menjadi
bahan untuk pemberian informasi terkait obat-obatan herbal. Sedangkan profesi dokter
memiliki wewenang dalam hal penjelasan secara rinci mengenai patofisiologi dan faktor-
faktor yang menjadi risiko penderita obesitas terinfeksi Covid-19 sebagai bahan untuk
penegakan diagnosis. Seperti bagaimana mekanisme infeksi Covid-19 dalam penderita
obesitas dan bagaimana Covid-19 pada penderita obesitas dengan gejala atau tanpa gejala
dapat teridentifikasi lewat pemeriksaan saturasi oksigennya. Profesi apoteker dalam video ini
memiliki wewenang dalam hal pemberian informasi terkait pemilihan terapi yang dapat
digunakan bagi para penderita obesitas yang terinfeksi Covid-19 seperti mengkonsumsi
nutraseutikal atau makanan fungsional dalam hal ini buah-buahan yang dapat menurunkan
absorbsi lemak dan berat badan, misalnya buah delima, teh hijau, dan stevia. Selain itu juga
pemberian informasi terkait klasifikasi obat herbal dan bagaimana cara memilih obat herbal
yang aman seperti dengan adanya izin edar BPOM, mengecek komposisi dari obat herbal
adakah kandungan kimia atau tidak, dan pernyataan dalam kemasan sebagai produk organik.
Dengan wewenang yang berbeda tersebut, dan kemampuan masing-masing profesi dalam
hal pembatasan diri sesuai dengan porsi nya masing-masing dapat memberikan hasil
kolaborasi interprofessional yang baik dan menghasilkan informasi kesehatan yang lengkap
dan tidak keliru bagi masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai