Anda di halaman 1dari 22

Karya Ilmiah

Analisis kepedulian siswa terhadap kegiatan belajar mengajar di kelas

Oleh : Rieska Dian Uthami


Dinas Pendidikan Nasional
Pemerintah Kabupaten Sumbawa
Dinas Pendidikan Kabupaten Sumbawa
SMAN 1 Sumbawa Besar
Tahun Pelajaran 2020 – 2021
Karya Ilmiah
Analisis kepedulian siswa terhadap kegiatan belajar mengajar di kelas
“Disusun dalam rangka memenuhi tugas individu pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
dengan pembimbing Ibu Shanti Taziah, S.Pd”

Oleh : Rieska Dian Uthami


Dinas Pendidikan Nasional
Pemerintah Kabupaten Sumbawa
Dinas Pendidikan Kabupaten Sumbawa
SMAN 1 Sumbawa Besar
Tahun Pelajaran 2020 – 2021
Halaman Pengesahan
Karya ilmiah yang berjudul “Analisis kepedulian siswa terhadap kegiatan belajar mengajar di
kelas “ telah disahkan pada tanggal

Menyetujui

Guru mata pelajaran Peneliti

Shanti Taziah, S.Pd Rieska Dian Uthami


NIP: 19760427 200501 2 008 NISN:14041

Kepala SMAN 1 Sumbawa Besar

Aminu Irfanda Supanda, S.Pd, M.Pd


NIP: 9760213 200212 1 005
ABSTRAK

Karya ilmiah yang berjudul Analisis kepedulian siswa terhadap kegiatan belajar mengajar
di kelas ini bertujuan untuk mengetahui alasan siswa tidak memperhatikan pelajaran di kelas
dan untuk mengetahui cara agar siswa memperhatikan pelajaran di kelas, Manfaat
mengetahui permasalahan yang diteliti serta mencari solusinya dan Untuk dijadikan
pengalaman bagi penulis. Metode yang digunakan penulis yakni dengan membagikan angket
dan melakukan wawancara ke beberapa siswa disetiap kelas XI. Motivasi merupakan kondisi
psikologi yang mendorong seseorang melakukan sesuatu. Dalam kegiatan belajar, motivasi
dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan,
menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar.

Siswa yang tidak memiliki motivasi pada dirinya biasanya tidak memperhatikan pelajaran
sehingga dapat menjadi masalah bagi seorang guru. Para siswa biasanya kurang berminat
memperhatikan pelajaran di kelas karena beberapa faktor, seperti penjelasan materi yang
monoton, kurangnya tidur pada malam hari, atau siswa menganggap pelajaran tersebut tidak
telalu penting. Lalu kapan biasanya siswa mulai kurang memperhatikan pelajaran bahkan
tidak memperhatikan pelajaran ?

Siswa biasanya kurang memperhatikan pelajaran apabila telah hampir jam pulang atau
telah banyak mencatat pada jam pelajaran sebelumnya.
Kata Pengantar

Segala puja dan puji syukur saya panjatkan atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
Karena atas limpahan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul
“Analisis kepedulian siswa terhadap kegiatan belajar mengajar di kelas XI” ini merupakan
hasil kerja serta pemikiran saya yang telah saya kerjakan sejak 11 Februari 2020 sampai
dengan

Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang
telah membantu saya sehingga saya dapat menyelesaikan pembuatan karya ilmiah ini.
Khususnya kepada Ibu Shanti Taziah, S.Pd selaku guru mata pelajaran yang telah banyak
memberikan saya arahan sejak saya membuat karya ilmiah ini dan juga kepada kedua orang
tua saya yang telah memberikan saya dukungan dalam pembuatan karya ilmiah ini serta
teman-teman kelas XI MIA 1 yang telah memberi saya inspirasi.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas segala bantuan dari semua pihak yang telah
diberikan kepada saya dengan kebaikan yang lebih banyak lagi. Amin.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi kita semua

Sumbawa Besar, 11 Februari 2020


Peneliti
Daftar Isi
Halaman Judul
Halaman Pengesahan…………………………………………………………
Kata Pengantar………………………………………………………..
Abstraksi…………………………………………………………………
Daftar Isi………………………………………………………………….
BAB I Pendahuluan………………………….................................
1.1. Latar Belakang Masalah…………………………………………………
1.2. Rumusan Masalah…………………….......................
1.3. Tujuan...............................................................
1.4. Manfaat................................................
1.5. Batasan Masalah……………………………………………
1.6. Definisi Istilah………………………………………………..
1.7. Hipotesis………………………………………………………….
BAB II Kajian Pustaka ……………………………………………
2.1 Pendidikan…………………………..
2.2 Motivasi…………………………..
2.3 Rasa Malas………………………
2.4 Rasa Bosan
BAB III Metode Penelitian……………………………………………………
3.1. Jenis Penelitian
3.2. Lokasi Dan Waktu Penelitian
3.3. Populasi Dan Sampel Penelitian
3.4. Metode Pengumpulan Data
3.5. Teknik Analisis Data
3.6. Desain Penelitian
BAB IV Hasil Dan Pembahasan
4.1. Hasil
4.2. Pembahasan
BAB V Kesimpulan Dan Saran
5.1. Kesimpulan……………………………………………………………
5.2. Saran…………………………………………………………………
Daftar Pustaka………………………………………………………………
BAB I Pendahuluan

1.1. Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan sekolah khususnya kehidupan SMA 1 Sumbawa Besar, dalam


keseharianya sangat banyak kebiasaan-kebiasaan khususnya kebiasaan siswa saat guru
sedang mengajar di kelas, beberapa siswa ada yang dengan senang hati memperhatikan
gurunya yang sedang mengajar dan ada yang beberapa siswa ada yang dengan tidak senang
memperhatikan gurunya yang sedang mengajar sehingga mengabaikan guru yang sedang
mengajar.

Beberapa orang menganggap siswa yang tidak memperhatikan guru di kelas adalah
siswa pemalas. Rasa malas pula yang membut suatu pekerjaan yang seharusnya selesai
tepat waktu namun tidak terselesaikan karena pengaruh rasa malas itu sendiri,
dan karena rasa malas pula yang membuat generasi muda khususnya di masa
remaja menjadi hancur. Sudah banyak alasnya yang diungkapkan kenpa rasa
malas itu bisa timbul. Akan tetapi, hal itu yang tidak menghentikan saya untuk
meneliti lebih dalam lagi masalah ini. Mungkin hampir semua manusia khususnya para
remaja telah menghiraukan atau menganggap remeh masalah ini, dan mereka kurang tahu
dampak yang akan ditimbulkan oleh rasa malas itu sendiri. apabila semua
generasi muda menjadi malas, apakah yang akan terjadi ?
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk menganalisis kepedulian siswa
terhadap kegiatan belajar mengajar di kelas

1.2. RUMUSAN MASALAH

Setelah melihat latar belakang yang ada dan agar dalam penelitian ini tidak terjadi kekacauan,
maka penulis dapat membatasi dan merumuskan permasalahan yang akan di angkat dalam
penelitian ini.

Adapun Rumusan masalah yang diambil adalah sebagai berikut:


1. Apa Alasan para siswa sehingga sering tidak memperhatikan pelajaran di kelas?
2. Kapan biasanya para siswa tidak memperhatikan pelajaran di kelas?
3. Bagaimana cara agar siswa memperhatikan pelajaran di kelas?
1.3. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:


1. Untuk mengetahui alasan siswa tidak memperhatikan pelajaran di kelas.
2. Untuk mengetahui cara agar siswa memperhatikan pelajaran di kelas

1.4. MANFAAT PENELTIAN

Dari tujuan diadakannya penelitian tadi, maka adapun manfaat penelitaian yaitu penelitian ini
diharapkan mempunyai manfaat yang urgen bagi :
1. Sebagai salah satu sumber informasi guru dalam mengajarkan pelajaran di kelas.
2. Sebagai pertimbangan guru dalam mengajar di kelas
3. Dapat menambah wawasan dan dapat mengetahui bagaimana sesungguhnya
kepedulian siswa terhadap pelajaran di kelas serta
4. Dapat dijadikan bahan untuk penelitian selanjutnya dan yang relevan dengan
permasalahan  penelitian ini.

1.5. BATASAN MASALAH


Agar penelitian ini lebih terarah, terfokus, dan menghindari pembahasan menjadi terlalu
luas, maka penulis perlu membatasinya. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah
sebagaai berikut.
1. Faktor yang menyebabkan siwa kurang mempedulikan pembelajaran di kelas
2. Upaya untuk meningkatkan motivasi atau kepedulian siswa terhadap pelajaran di
kelas
3. Bagaimana bentuk kepedulian siswa terhadap kegiatan belajar mengjar di kelas

1.6. DEFINISI ISTILAH


1. Motivasi merupakan kondisi psikologi yang mendorong seseorang melakukan
sesuatu.
2. Pendidikan adalah proses mengembangkan kemampuan, bakat dan potensi peserta
didik agar berkembang aspek- aspek kognitif, sosial dan spiritualnya.
3. Rasa malas diartikan sebagai keengganan seseorang untuk melakukan sesuatu yang
seharusnya atau sebaiknya dia lakukan
1.7. HIPOTESIS
1. Siswa tidak mempedulikan pelajaran di kelas akibat metode pembelajaran yang
monoton
2. Pengurangan intensitas tugas dapat meningkatkan kepedulian siswa terhadap
pelajaran
3. Intensitas pemberian tugas yang banyak menyebabkan siswa mendapat tekanan yang
besar
4. Kurangnya istirahat menyebabkan siswa merasa jenuh dan tidak termotivasi dalam
belajar
BAB II Kajian Pustaka

2.1 PENDIDIKAN
Pendidikan adalah elemen penting dalam menciptakan manusia-manusia yang
mempunyai semangat yang tangguh dalam mendukung dan melaksSiswaan
pembangunan nasional. Disamping itu melalui pendidikan diharapkan mampu
dikembangkan sikap, nilai, moral, dan seperangkat ketrampilan hidup
bermasyarakat dalam rangka mempersiapkan warga negara yang baik dan mampu
bermasyarakat.

Hal ini sejalan dengan yang disebutkan dalam Undang-Undang Sistim Pendidikan
Nasional bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang
diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara (Pasal 1UU RI No.20 th.2003).

Pendapat diatas mengandung pengertian bahwa pendidikan adalah proses


mengembangkan kemampuan, bakat dan potensi peserta didik agar berkembang
aspek- aspek kognitif, sosial dan spiritualnya. Berbicara masalah peserta didik maka erat
kaitannya dengan prestasi dan motivasi belajar, sebab motivasi belajar yang tinggi
pengaruhnya akan sangat besar terhadap capaian hasil belajar atau prestasi belajar.Sardiman
(2008) mengatakan bahwa, dalam belajar sangat diperlukan adanya motivasi. “Motivation is
an essential condition of learning”. Hasil belajar akan optimal jika ada motivasi dari
peserta didik. Motivasi yang akan menentukan intensitas, gairah dan usaha belajar
yang dilakukan peserta didik. Peserta didik yang mempunyai motivasi yang kuat
akan memiliki energi untuk belajar yang banyak. Mereka akan semangat dan
senang untuk belajar. Motivasi juga akan menjadi pendorong dalam pencapaian
prestasi. Adanya motivasi yang baik akan menghasilkan hasil belajar yang baik
pula. Dengan kata lain, dengan adanya motivasi dimungkinkan adanya usaha yang
tekun, rajin dan bersemangat, maka seseorang yang belajar itu akan menghasilkan
prestasi yang memuaskan. Intensitas motivasi seseorang akan sangat menentukan
intensitas belajarnya.

2.2 MOTIVASI
Berdasarkan sudut pandang psikologis, motivasi merupakan kondisi psikologi yang
mendorong seseorang melakukan sesuatu. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan
sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin
kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar.

Peduli adalah sebuah nilai dasar dan sikap memperhatikan dan bertindak proaktif
terhadap kondisi atau keadaan di sekitar kita. Peduli adalah sebuah sikap keberpihakan kita
untuk melibatkan diri dalam persoalan, keadaan atau kondisi yang terjadi di sekitar kita.

Kurangnya motivasi dan rasa peduli pada diri siswa dapat menyebabkan siswa kurang
bahkan tidak memperhatikan pelajaran sehingga dapat berdampak pada prestasi siswa, hal ini
biasanya menjadi masalah bagi seorang guru.sehingga beberapa guru biasanya memberi
motivasi pada siswa sebelum pelajaran dimulai atau menambahkan beberapa hal lucu
didalam pembelajaran, hal ini bertujuan agar siswa dapat meningkatkan motivasi dan rasa
pedulinya terhadap pelajaran di kelas.

2.3. RASA MALAS


Menurut (Edy Zaqeus: 2008) Rasa malas diartikan sebagai keengganan
seseorang untuk melakukan sesuatu yang seharusnya atau sebaiknya dia
lakukan. Masuk dalam keluarga besar rasa malas adalah menolak tugas, tidak
disiplin, tidak tekun, rasa sungkan, suka menunda sesuatu, mengalihkan diri
darikewajiban ,dll. Belajar disini dijabarkan ‘memberikan stimulus (rangsangan) agar
terbentuk respons sehingga menimbulkan drive atau dorongan untuk
berperilaku. Dan kalau berhasil, Anda akan mendapatkan reward.

Siswa Malas belajar sudah menjadi salah satu keluhan umum para orang
tua. Kasus yang biasa terjadi adalah Siswa lebih suka bermain dari pada belajar.
Siswa usia sekolah tentunya perlu untuk belajar, antara lain berupa mengulang
kembali pelajaran yang sudah diberikan di sekolah, mengerjakan pekerjaan
rumah (pr) ataupun mempelajari hal-hal lain di luar pelajaran sekolah.
Jika Siswa-Siswa tidak suka belajar dan lebih suka bermain, itu berarti
belajar dianggap sebagai kegiatan yang tidak menarik buat mereka, dan
mungkin tanpa mereka sadari juga dianggap sebagai kegiatan yang tidak ada
gunanya/untungnya karena bagi ana-Siswa tidak secara langsung dapat
menikmati hasil belajar. Berbeda dengan kegiatan bermain, jelas-jelas kegiatan
bermain menarik buat Siswa-Siswa, dan keuntungannya dapat mereka rasakan
secara langsung (perasaan senang yang dialami ketika bermain adalah suatu
keuntungan)

2.4 Rasa Bosan


Dilansir dari livescience.com, menurut Educational Psychology Review pada 2012
menunjukkan bahwa kebosanan adalah kombinasi antara kurangnya kegembiraan neurologis
serta kondisi psikologis berupa ketidakpuasan, frustrasi atau ketidaktertarikan dan semua
yang berhubungan dengan kurangnya stimulasi. 
ames Danckert, profesor ilmu saraf kognitif di University of Waterloo, Ontario,
menyampaikan kebanyakan orang sepakat bahwa kebosanan itu gak menyenangkan. Meski
begitu, kebosanan gak sama dengan sikap apatis karena orang-orang yang bosan dalam
beberapa hal termotivasi untuk mengakhiri kebosanan mereka. 
Menurut Taylor Acee, asisten profesor pendidikan pengembangan Texas State University,
San Marcos, dibandingkan dengan keputusasaan, kebosanan melibatkan perasaan terjebak
pada ketidakpuasan. Namun, gak melibatkan keputusasaan akan kesuksesan di masa depan. 
Dilansir dari The Unengaged Mind: Defining Boredom in Terms of Attention, pengidap
ADHD atau biasa dikenal dengan istilah gangguan hiperaktif lebih rentan merasa bosan
karena memiliki kondisi yang memengaruhi perhatian mereka. Selain itu, orang yang terlalu
sensitif terhadap rangsangan dan gak bisa mengekspresikan aktivitas apa yang bisa membuat
mereka tertarik cenderung lebih mudah merasa bosan. Gak hanya itu, orang yang pernah
mengalami cedera otak juga lebih rentan merasa bosan karena berkaitan dengan cedera pada
korteks frontal di otak. 
Danckert mengatakan bahwa orang-orang yang punya kontrol diri yang tinggi cenderung
gak mengalami kebosanan. Bahkan, kebosanan cenderung mengilhami kreativitas pada orang
dengan tingkat pengendalian diri yang tinggi. 
Menurut Acee, salah satu cara membuat tugas membosankan menjadi menarik dengan
melihat potensi kegunaan dan makna suatu hal dari sudut pandang yang berbeda. Danckert
pun menambahkan bahwa pelatihan kesadaran dan meditasi akan menangkal kebencian.
Dengan begitu, manusia bisa terbebas dari rasa bosan yang sering dikaitkan dengan hal
negatif, seperti: prestasi akademis yang rendah, angka putus sekolah yang tinggi, kesalahan
dalam bekerja, depresi dan semangat hidup yang rendah.
BAB III Metode Penelitian

3.1. JENIS PENELITAN

Penelitian survei adalah jenis penelitian yang dilakukan pada populasi besar atau
kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi. Artinya
penelitian dilakukan mengambil sampel tertentu untuk merumuskan keseluruhan populasi
penelitian. Dalam penelitian, pengambilan sampel menjadi poin penting yang harus diperhatikan.
Bagaimana caranya dengan pengambilan sampel pada jumlah tertentu mampu menggeneralisir dan
merumuskan kesimpulan dari keseluruhan populasi yang ingin diteliti.

3.2. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN

Penelitian dilakukan di SMAN 1 Sumbawa Besar pada tanggal 4-5 Maret 2020 pukul
07.15 - 9.15 dan pukul 13.15 - 14.00. Pada tanggal 4 Maret Peneliti melakukan pengamatan
pada pukul 07.15 – 09.15 atau pada jam pelajaran pertama hingga jam pelajaran kedua,
pengamatan ini dilakukan di kelas XI MIA 1 lalu peneliti melakukan pengamatan kembali
pada jam 13.15 – 14.00 atau pada jam pelajaran ketujuh dan jam palajaran kedelapan. Pada
tanggal 5 Maret peneliti memberikan angket kepada masing – masing dua siswa dari setiap
kelas XI agar mendapatkan hasil yang lebuh akurat

3.3. POPULASI DAN SEMPEL PENELITIAN

Peneliti menggunakan kelas XI sebagai populasi yang akan diteliti dengan mengambil
sempel dari dua siswa di setiap kelas XI

3.4. METODE PENGUMPULAN DATA


Peneliti menggunakan pembagian angket dan pengamatan sebagai metode untuk
mengumpulkan data

3.5. TEKNIK ANALISIS DATA


Peneliti menggunakan metode Statistik Inferensial dalam menganalisis data yang telah
dikumpulkan.

3.6. DESAIN PENELITIAN


Peneliti menggunakan Desain penelitian survei karena jumlah subjek yang diteliti
lebih banyak dibandingkan aspek yang diteliti
BAB IV Hasil Dan Pembahasan

4.1. Hasil
Hasil dari pembagian angket menunjukkan bahwa hanya 0,11% atau 2 dari 17 siswa yang
selalu memperhatikan pelajaran yang di jelaskan oleh guru, 0,41% atau 7 dari 17 siswa sering
memperhatikan pelajaran yang di jelaskan oleh guru, 0,47% atau 8 dari 17 siswa terkadang
memperhatikan pelajaran yang di jelaskan oleh guru. Pembagian angket juga menunjukkan
bahwa hanya 0,23% atau 4 dari 17 siswa selalu membawa buku referensi untuk pelajaran
yang akan diajarkan, 0,11% atau 2 dari 17 siswa sering membawa buku referensi untuk
pelajaran yang akan diajarkan, 0,41% atau 7 dari 17 siswa terkadang membawa buku
referensi untuk pelajaran yang akan diajarkan, dan 0,23% atau 4 dari 17 siswa tidak pernah
membawa buku referensi untuk pelajaran yang akan diajarkan. Selain itu, pembagian angket
menunjukkan bahwa 0,29% atau 5 dari 17 siswa selalu mencatat poin-poin penting yang
dijelaskan oleh guru, 0,29% atau 5 dari 17 siswa sering mencatat poin-poin penting yang
dijelaskan oleh guru, 0,35% atau 6 dari 17 siswa terkadang mencatat poin-poin penting yang
dijelaskan oleh guru, dan 0,05% atau 1 dari 17 siswa tidak pernah mencatat poin-poin penting
yang dijelaskan oleh guru. Pembagian angket tersebut juga menunjukkan bahwa 0,05% atau 1
dari 17 selalu siswa mengobrol dengan teman sebangku anda saat pelajaran di kelas, 0,29%
atau 5 dari 17 siswa sering mengobrol dengan teman sebangku anda saat pelajaran di kelas,
0,58% atau 10 dari 17 siswa terkadang mengobrol dengan teman sebangku anda saat
pelajaran di kelas, dan 0,05% atau 1 dari 17 siswa tidak pernah mengobrol dengan teman
sebangku anda saat pelajaran di kelas. 0,05% atau 1 dari 17 siswa selalu mempelajari kembali
pelajaran-pelajaran yang telah dijelskan oleh guru, 0,17% atau 3 dari 17 siswa sering
mempelajari kembali pelajaran-pelajaran yang telah dijelskan oleh guru, 0,58% atau 10 dari
17 siswa terkadang mempelajari kembali pelajaran-pelajaran yang telah dijelskan oleh guru,
dan 0,17% atau 3 dari 1 siswa tidak pernah mempelajari kembali pelajaran-pelajaran yang
telah dijelskan oleh guru. 0,54% atau 11 dari 17 siswa selalu mengerjakan tugas-tugas yang
diberikan oleh guru, 0,11% atau 2 dari 17 siswa sering mengerjakan tugas-tugas yang
diberikan oleh guru, dan 0,23% atau 4 dari 17 siswa terkadang mengerjakan tugas-tugas yang
diberikan oleh guru. 0,29% atau 5 dari 17 siswa selalu mendiskusikan pelajaran dengan
temannya, 0,41% atau 7 dari 17 siswa sering mendiskusikan pelajaran dengan temannya,
0,29% atau 5 dari 17 siswa terkadang mendiskusikan pelajaran dengan temannya, dan 0,05%
atau 1 dari 17 siswa tidak pernah mendiskusikan pelajaran dengan temannya.

Jika dituliskan dalam tabel maka


Kadang-
No Pernyataan Tidak pernah Sering Selalu
kadang
- 0,47% atau 8 0,41% atau 7 0,11% atau 2
Siswa yang memperhatikan dari 17 siswa dari 17 siswa dari 17 siswa
1
pelajaran yang dijelaskan oleh guru

Siswa yang membawa buku 0,23% atau 4 0,41% atau 7 0,11% atau 2 0,23% atau 4
2 referensi untuk pelajaran yang dari 17 siswa dari 17 siswa dari 17 siswa dari 17 siswa
akan diajarkan
0,05% atau 1 0,35% atau 6 0,29% atau 5 0,29% atau 5
Siswa yang mencatat poin-poin
3 dari 17 siswa dari 17 siswa dari 17 siswa dari 17 siswa
penting yang dijelaskan oleh guru

Siswa yang mengobrol dengan 0,05% atau 1 0,58% atau 10 0,29% atau 5 0,05% atau 1
4 teman sebangku anda saat pelajaran dari 17 siswa dari 17 siswa dari 17 siswa dari 17 siswa
di kelas
Siswa yang mempelajari kembali 0.17% atau 3 0,58% atau 10 0.17% atau 3 0,05% atau 1
5 pelajaran - pelajaran yang telah dari 17 siswa dari 17 siswa dari 17 siswa dari 17 siswa
dijelaskan oleh guru
Siswa yang mengerjakan tugas- - 0,23% atau 4 0,11% atau 2 0,64% atau
6 tugas yang diberikan oleh guru dari 17 siswa dari 17 siswa 11 dari 17
anda siswa
0,05% atau 1 0,29% atau 5 0,41% atau 7 0,29% atau 5
Siswa yang mendiskusikan
7 dari 17 siswa dari 17 siswa dari 17 siswa dari 17 siswa
pelajaran dengan teman anda

Data ini menunjukkan bahwa setidaknya hanya 1.66% dari 17 siswa saja yang benar-
benar fokus dengan kegiatan belajar mengajar di kelas. Sedangkan berdasarkan wawancara
yang dilakukan, peneliti berhasil mendapatkan data bahwa kebanyakan siswa tidak
memperhatikan pelajaran saat telah memasuki jam pelajaran ketujuh dan jam pelajaran
kedelapan. Hal ini biasanya terjadi akibat dari tenaga siswa yang telah terkuras akibat
pelajaran sebelumnya dan metode pembelajaran yang monotan sehingga siswa cenderung
merasa bosan dengan pelajaran sehingga lebih memilih untuk berbicara dengan temannya
sehingga ia tidak memperhatikan pelajaran yang diajarkan.
4.2 Pembahasan
Adanya ketidakpedulian siswa ini disebabkan oleh rasa bosan yang terjadi karena adanya
kombinasi antara kurangnya kegembiraan neurologis serta kondisi psikologis berupa
ketidakpuasan, frustrasi atau ketidaktertarikan dan semua yang berhubungan dengan
kurangnya stimulasi. Berdasarkan masalah yang dibahas rasa bosan ini cenderung terjadi
karena ketidakpuasan siswa terhadap metode pembelajaran yang digunakan, ketidaktahuan
siswa terhadap tujuan pembelajaran yang menyebabkan siswa tidak tertarik dengan pelajaran
tersebut sebagai contoh siswa yang tidak diberitahukan mengenai manfaat trigonometri tapi
dipaksa untuk memahami trigonometri cenderung enggan bahkan tidak mau untuk
mempelajari atau memahami trigonmetri dibandingkan siswa yang telah diberitahukan
manfaat dari trigonomeri, dan kurangnya motivasi yang dimiliki siswa menyebabkan siswa
cenderung merasa bosan. Ketiga hal ini menyebabkan siswa cenderung enggan untuk
memperhatikan, mencatat, dan membahas kembali pelajaran yang telah diajarkan sehingga
lebih memilih untuk membahas hal-hal lain.

BAB V Kesimpulan dan Saran


5.1 Kesimpulan
Ketidakpedulian siswa tidak muncul begitu saja tetapi muncul karena beberapa faktor,
beberapa diantaranya yaitu kurangnya motivasi yang dimiliki siswa sehingga siswa tidak
berminat untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pelajaran yang sedang diajarkan di kelas
dan ketidakpuasan siswa terhadap metode pembelajaran yang digunakan untuk kegiatan
belajar mengajar di kelas. Dengan memperhatikan faktor tersebut kita dapat menarik
kesimpulan bahwa sedikitnya siswa yang memperhatikan, mencatat poin-poin penting, dan
membahas kembali pelajaran yang telah diajarkan bukanlah hanya salah guru tetapi juga
salah siswa.

5.2 Saran
Bagi siswa : siswa seharusnya lebih mencaritahu sendiri mengenai berbagai pelajaran
sehingga ia tidak harus bergantung pada seorang guru dan ia seharusnya lebih berani untuk
menanyakan hal-hal yang tidak dia mengerti kepada guru selama proses belajar menganjar di
kelas
Bagi guru : Seorang guru setidaknya harus dapat memberikan sebuah motivasi agar
murid-murid yang diajarnya lebih bersemangat saat kegiatan belajar mengajar dilakukan dan
mungkin guru dapat menggunakan beberapa metode saat mengajar agar kegiatan mengajar
tidak terkesan monoton dan siswa tidak merasa bosan
Daftar Pustaka

Yuliati, Tika, and Nana Kariada Tri Martuti. "Efektivitas penerapan metode field trip untuk
meningkatkan hasil belajar dan kepedulian siswa terhadap lingkungan." Jurnal Pendidikan
Matematika dan Sains 2.2 (2014): 178-186.
Gunawan, H. and Subagyo, S., 2013. Pengaruh Kepedulian Orang Tua Dan Kebiasaan
Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas Xii Jurusan Otomotif Smk N 2 Sarolangun
Tahun Pelajaran 2011–2012. Taman Vokasi, 1(1).
Mumpuniarti, M. Pd, M. Pd Fathurrohman, and M. Pd Sukinah. "Pengembangan Model
Pendidikan Nilai Sebagai Upaya Pembentukan Karakter Peserta Didik Dalam Implementasi
Pendidikan Inklusif Di Tingkat Sekolah Dasar Yogyakarta Abstrak."
Juraida, Juraida, Abdul Muin Sibuea, and Darwin Darwin. "Pendekatan Supervisi Dan
Kemampuan Berpikir Abstrak Terhadap Pengetahuan Menyusun Proposal Ptk Pada Guru
Sma." Jurnal Manajemen Pendidikan Indonesia 7.2: 29-42.
Lampiran

Angket yang digunakan

Angket: Analisis kepedulian siswa terhadap kegiatan belajar mengajar di kelas XI SMAN 1
Sumbawa Besar
I. Identitas
Nama Respon :

Kelas :

Umur :

Jenis kelamin :

II.

Nomo
Pernyataan Tidak pernah Kadang-kadang Sering Selalu
r
Apakah anda memperhatikan
1 pelajaran yang dijelaskan oleh guru
anda ?

Apakah anda membawa buku


2 referensi untuk pelajaran yang akan
diajarkan ?

Apakah anda mencatat poin-poin


3
penting yang dijelaskan oleh guru ?

Apakah anda mengobrol dengan


4 teman sebangku anda saat pelajaran
di kelas ?
Apakah anda mempelajari kembali
5 pelajaran-pelajaran yang telah
dijelskan oleh guru

Apakah anda mengerjakan tugas-


6
tugas yang diberikan oleh guru anda ?

Apakah anda mendiskusikan


7
pelajaran dengan teman anda ?
Profil Penulis

Nama : Rieska Dian Uthami


Email : ayu.yuuki2905@gmail.com
Alamat Sekolah : Jalan Garuda No.1, Bugis, Kecamatan Sumbawa, kotak pos 84316

Anda mungkin juga menyukai