Menyetujui
Karya ilmiah yang berjudul Analisis kepedulian siswa terhadap kegiatan belajar mengajar
di kelas ini bertujuan untuk mengetahui alasan siswa tidak memperhatikan pelajaran di kelas
dan untuk mengetahui cara agar siswa memperhatikan pelajaran di kelas, Manfaat
mengetahui permasalahan yang diteliti serta mencari solusinya dan Untuk dijadikan
pengalaman bagi penulis. Metode yang digunakan penulis yakni dengan membagikan angket
dan melakukan wawancara ke beberapa siswa disetiap kelas XI. Motivasi merupakan kondisi
psikologi yang mendorong seseorang melakukan sesuatu. Dalam kegiatan belajar, motivasi
dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan,
menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar.
Siswa yang tidak memiliki motivasi pada dirinya biasanya tidak memperhatikan pelajaran
sehingga dapat menjadi masalah bagi seorang guru. Para siswa biasanya kurang berminat
memperhatikan pelajaran di kelas karena beberapa faktor, seperti penjelasan materi yang
monoton, kurangnya tidur pada malam hari, atau siswa menganggap pelajaran tersebut tidak
telalu penting. Lalu kapan biasanya siswa mulai kurang memperhatikan pelajaran bahkan
tidak memperhatikan pelajaran ?
Siswa biasanya kurang memperhatikan pelajaran apabila telah hampir jam pulang atau
telah banyak mencatat pada jam pelajaran sebelumnya.
Kata Pengantar
Segala puja dan puji syukur saya panjatkan atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
Karena atas limpahan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul
“Analisis kepedulian siswa terhadap kegiatan belajar mengajar di kelas XI” ini merupakan
hasil kerja serta pemikiran saya yang telah saya kerjakan sejak 11 Februari 2020 sampai
dengan
Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang
telah membantu saya sehingga saya dapat menyelesaikan pembuatan karya ilmiah ini.
Khususnya kepada Ibu Shanti Taziah, S.Pd selaku guru mata pelajaran yang telah banyak
memberikan saya arahan sejak saya membuat karya ilmiah ini dan juga kepada kedua orang
tua saya yang telah memberikan saya dukungan dalam pembuatan karya ilmiah ini serta
teman-teman kelas XI MIA 1 yang telah memberi saya inspirasi.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas segala bantuan dari semua pihak yang telah
diberikan kepada saya dengan kebaikan yang lebih banyak lagi. Amin.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi kita semua
Beberapa orang menganggap siswa yang tidak memperhatikan guru di kelas adalah
siswa pemalas. Rasa malas pula yang membut suatu pekerjaan yang seharusnya selesai
tepat waktu namun tidak terselesaikan karena pengaruh rasa malas itu sendiri,
dan karena rasa malas pula yang membuat generasi muda khususnya di masa
remaja menjadi hancur. Sudah banyak alasnya yang diungkapkan kenpa rasa
malas itu bisa timbul. Akan tetapi, hal itu yang tidak menghentikan saya untuk
meneliti lebih dalam lagi masalah ini. Mungkin hampir semua manusia khususnya para
remaja telah menghiraukan atau menganggap remeh masalah ini, dan mereka kurang tahu
dampak yang akan ditimbulkan oleh rasa malas itu sendiri. apabila semua
generasi muda menjadi malas, apakah yang akan terjadi ?
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk menganalisis kepedulian siswa
terhadap kegiatan belajar mengajar di kelas
Setelah melihat latar belakang yang ada dan agar dalam penelitian ini tidak terjadi kekacauan,
maka penulis dapat membatasi dan merumuskan permasalahan yang akan di angkat dalam
penelitian ini.
Dari tujuan diadakannya penelitian tadi, maka adapun manfaat penelitaian yaitu penelitian ini
diharapkan mempunyai manfaat yang urgen bagi :
1. Sebagai salah satu sumber informasi guru dalam mengajarkan pelajaran di kelas.
2. Sebagai pertimbangan guru dalam mengajar di kelas
3. Dapat menambah wawasan dan dapat mengetahui bagaimana sesungguhnya
kepedulian siswa terhadap pelajaran di kelas serta
4. Dapat dijadikan bahan untuk penelitian selanjutnya dan yang relevan dengan
permasalahan penelitian ini.
2.1 PENDIDIKAN
Pendidikan adalah elemen penting dalam menciptakan manusia-manusia yang
mempunyai semangat yang tangguh dalam mendukung dan melaksSiswaan
pembangunan nasional. Disamping itu melalui pendidikan diharapkan mampu
dikembangkan sikap, nilai, moral, dan seperangkat ketrampilan hidup
bermasyarakat dalam rangka mempersiapkan warga negara yang baik dan mampu
bermasyarakat.
Hal ini sejalan dengan yang disebutkan dalam Undang-Undang Sistim Pendidikan
Nasional bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang
diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara (Pasal 1UU RI No.20 th.2003).
2.2 MOTIVASI
Berdasarkan sudut pandang psikologis, motivasi merupakan kondisi psikologi yang
mendorong seseorang melakukan sesuatu. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan
sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin
kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar.
Peduli adalah sebuah nilai dasar dan sikap memperhatikan dan bertindak proaktif
terhadap kondisi atau keadaan di sekitar kita. Peduli adalah sebuah sikap keberpihakan kita
untuk melibatkan diri dalam persoalan, keadaan atau kondisi yang terjadi di sekitar kita.
Kurangnya motivasi dan rasa peduli pada diri siswa dapat menyebabkan siswa kurang
bahkan tidak memperhatikan pelajaran sehingga dapat berdampak pada prestasi siswa, hal ini
biasanya menjadi masalah bagi seorang guru.sehingga beberapa guru biasanya memberi
motivasi pada siswa sebelum pelajaran dimulai atau menambahkan beberapa hal lucu
didalam pembelajaran, hal ini bertujuan agar siswa dapat meningkatkan motivasi dan rasa
pedulinya terhadap pelajaran di kelas.
Siswa Malas belajar sudah menjadi salah satu keluhan umum para orang
tua. Kasus yang biasa terjadi adalah Siswa lebih suka bermain dari pada belajar.
Siswa usia sekolah tentunya perlu untuk belajar, antara lain berupa mengulang
kembali pelajaran yang sudah diberikan di sekolah, mengerjakan pekerjaan
rumah (pr) ataupun mempelajari hal-hal lain di luar pelajaran sekolah.
Jika Siswa-Siswa tidak suka belajar dan lebih suka bermain, itu berarti
belajar dianggap sebagai kegiatan yang tidak menarik buat mereka, dan
mungkin tanpa mereka sadari juga dianggap sebagai kegiatan yang tidak ada
gunanya/untungnya karena bagi ana-Siswa tidak secara langsung dapat
menikmati hasil belajar. Berbeda dengan kegiatan bermain, jelas-jelas kegiatan
bermain menarik buat Siswa-Siswa, dan keuntungannya dapat mereka rasakan
secara langsung (perasaan senang yang dialami ketika bermain adalah suatu
keuntungan)
Penelitian survei adalah jenis penelitian yang dilakukan pada populasi besar atau
kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi. Artinya
penelitian dilakukan mengambil sampel tertentu untuk merumuskan keseluruhan populasi
penelitian. Dalam penelitian, pengambilan sampel menjadi poin penting yang harus diperhatikan.
Bagaimana caranya dengan pengambilan sampel pada jumlah tertentu mampu menggeneralisir dan
merumuskan kesimpulan dari keseluruhan populasi yang ingin diteliti.
Penelitian dilakukan di SMAN 1 Sumbawa Besar pada tanggal 4-5 Maret 2020 pukul
07.15 - 9.15 dan pukul 13.15 - 14.00. Pada tanggal 4 Maret Peneliti melakukan pengamatan
pada pukul 07.15 – 09.15 atau pada jam pelajaran pertama hingga jam pelajaran kedua,
pengamatan ini dilakukan di kelas XI MIA 1 lalu peneliti melakukan pengamatan kembali
pada jam 13.15 – 14.00 atau pada jam pelajaran ketujuh dan jam palajaran kedelapan. Pada
tanggal 5 Maret peneliti memberikan angket kepada masing – masing dua siswa dari setiap
kelas XI agar mendapatkan hasil yang lebuh akurat
Peneliti menggunakan kelas XI sebagai populasi yang akan diteliti dengan mengambil
sempel dari dua siswa di setiap kelas XI
4.1. Hasil
Hasil dari pembagian angket menunjukkan bahwa hanya 0,11% atau 2 dari 17 siswa yang
selalu memperhatikan pelajaran yang di jelaskan oleh guru, 0,41% atau 7 dari 17 siswa sering
memperhatikan pelajaran yang di jelaskan oleh guru, 0,47% atau 8 dari 17 siswa terkadang
memperhatikan pelajaran yang di jelaskan oleh guru. Pembagian angket juga menunjukkan
bahwa hanya 0,23% atau 4 dari 17 siswa selalu membawa buku referensi untuk pelajaran
yang akan diajarkan, 0,11% atau 2 dari 17 siswa sering membawa buku referensi untuk
pelajaran yang akan diajarkan, 0,41% atau 7 dari 17 siswa terkadang membawa buku
referensi untuk pelajaran yang akan diajarkan, dan 0,23% atau 4 dari 17 siswa tidak pernah
membawa buku referensi untuk pelajaran yang akan diajarkan. Selain itu, pembagian angket
menunjukkan bahwa 0,29% atau 5 dari 17 siswa selalu mencatat poin-poin penting yang
dijelaskan oleh guru, 0,29% atau 5 dari 17 siswa sering mencatat poin-poin penting yang
dijelaskan oleh guru, 0,35% atau 6 dari 17 siswa terkadang mencatat poin-poin penting yang
dijelaskan oleh guru, dan 0,05% atau 1 dari 17 siswa tidak pernah mencatat poin-poin penting
yang dijelaskan oleh guru. Pembagian angket tersebut juga menunjukkan bahwa 0,05% atau 1
dari 17 selalu siswa mengobrol dengan teman sebangku anda saat pelajaran di kelas, 0,29%
atau 5 dari 17 siswa sering mengobrol dengan teman sebangku anda saat pelajaran di kelas,
0,58% atau 10 dari 17 siswa terkadang mengobrol dengan teman sebangku anda saat
pelajaran di kelas, dan 0,05% atau 1 dari 17 siswa tidak pernah mengobrol dengan teman
sebangku anda saat pelajaran di kelas. 0,05% atau 1 dari 17 siswa selalu mempelajari kembali
pelajaran-pelajaran yang telah dijelskan oleh guru, 0,17% atau 3 dari 17 siswa sering
mempelajari kembali pelajaran-pelajaran yang telah dijelskan oleh guru, 0,58% atau 10 dari
17 siswa terkadang mempelajari kembali pelajaran-pelajaran yang telah dijelskan oleh guru,
dan 0,17% atau 3 dari 1 siswa tidak pernah mempelajari kembali pelajaran-pelajaran yang
telah dijelskan oleh guru. 0,54% atau 11 dari 17 siswa selalu mengerjakan tugas-tugas yang
diberikan oleh guru, 0,11% atau 2 dari 17 siswa sering mengerjakan tugas-tugas yang
diberikan oleh guru, dan 0,23% atau 4 dari 17 siswa terkadang mengerjakan tugas-tugas yang
diberikan oleh guru. 0,29% atau 5 dari 17 siswa selalu mendiskusikan pelajaran dengan
temannya, 0,41% atau 7 dari 17 siswa sering mendiskusikan pelajaran dengan temannya,
0,29% atau 5 dari 17 siswa terkadang mendiskusikan pelajaran dengan temannya, dan 0,05%
atau 1 dari 17 siswa tidak pernah mendiskusikan pelajaran dengan temannya.
Siswa yang membawa buku 0,23% atau 4 0,41% atau 7 0,11% atau 2 0,23% atau 4
2 referensi untuk pelajaran yang dari 17 siswa dari 17 siswa dari 17 siswa dari 17 siswa
akan diajarkan
0,05% atau 1 0,35% atau 6 0,29% atau 5 0,29% atau 5
Siswa yang mencatat poin-poin
3 dari 17 siswa dari 17 siswa dari 17 siswa dari 17 siswa
penting yang dijelaskan oleh guru
Siswa yang mengobrol dengan 0,05% atau 1 0,58% atau 10 0,29% atau 5 0,05% atau 1
4 teman sebangku anda saat pelajaran dari 17 siswa dari 17 siswa dari 17 siswa dari 17 siswa
di kelas
Siswa yang mempelajari kembali 0.17% atau 3 0,58% atau 10 0.17% atau 3 0,05% atau 1
5 pelajaran - pelajaran yang telah dari 17 siswa dari 17 siswa dari 17 siswa dari 17 siswa
dijelaskan oleh guru
Siswa yang mengerjakan tugas- - 0,23% atau 4 0,11% atau 2 0,64% atau
6 tugas yang diberikan oleh guru dari 17 siswa dari 17 siswa 11 dari 17
anda siswa
0,05% atau 1 0,29% atau 5 0,41% atau 7 0,29% atau 5
Siswa yang mendiskusikan
7 dari 17 siswa dari 17 siswa dari 17 siswa dari 17 siswa
pelajaran dengan teman anda
Data ini menunjukkan bahwa setidaknya hanya 1.66% dari 17 siswa saja yang benar-
benar fokus dengan kegiatan belajar mengajar di kelas. Sedangkan berdasarkan wawancara
yang dilakukan, peneliti berhasil mendapatkan data bahwa kebanyakan siswa tidak
memperhatikan pelajaran saat telah memasuki jam pelajaran ketujuh dan jam pelajaran
kedelapan. Hal ini biasanya terjadi akibat dari tenaga siswa yang telah terkuras akibat
pelajaran sebelumnya dan metode pembelajaran yang monotan sehingga siswa cenderung
merasa bosan dengan pelajaran sehingga lebih memilih untuk berbicara dengan temannya
sehingga ia tidak memperhatikan pelajaran yang diajarkan.
4.2 Pembahasan
Adanya ketidakpedulian siswa ini disebabkan oleh rasa bosan yang terjadi karena adanya
kombinasi antara kurangnya kegembiraan neurologis serta kondisi psikologis berupa
ketidakpuasan, frustrasi atau ketidaktertarikan dan semua yang berhubungan dengan
kurangnya stimulasi. Berdasarkan masalah yang dibahas rasa bosan ini cenderung terjadi
karena ketidakpuasan siswa terhadap metode pembelajaran yang digunakan, ketidaktahuan
siswa terhadap tujuan pembelajaran yang menyebabkan siswa tidak tertarik dengan pelajaran
tersebut sebagai contoh siswa yang tidak diberitahukan mengenai manfaat trigonometri tapi
dipaksa untuk memahami trigonometri cenderung enggan bahkan tidak mau untuk
mempelajari atau memahami trigonmetri dibandingkan siswa yang telah diberitahukan
manfaat dari trigonomeri, dan kurangnya motivasi yang dimiliki siswa menyebabkan siswa
cenderung merasa bosan. Ketiga hal ini menyebabkan siswa cenderung enggan untuk
memperhatikan, mencatat, dan membahas kembali pelajaran yang telah diajarkan sehingga
lebih memilih untuk membahas hal-hal lain.
5.2 Saran
Bagi siswa : siswa seharusnya lebih mencaritahu sendiri mengenai berbagai pelajaran
sehingga ia tidak harus bergantung pada seorang guru dan ia seharusnya lebih berani untuk
menanyakan hal-hal yang tidak dia mengerti kepada guru selama proses belajar menganjar di
kelas
Bagi guru : Seorang guru setidaknya harus dapat memberikan sebuah motivasi agar
murid-murid yang diajarnya lebih bersemangat saat kegiatan belajar mengajar dilakukan dan
mungkin guru dapat menggunakan beberapa metode saat mengajar agar kegiatan mengajar
tidak terkesan monoton dan siswa tidak merasa bosan
Daftar Pustaka
Yuliati, Tika, and Nana Kariada Tri Martuti. "Efektivitas penerapan metode field trip untuk
meningkatkan hasil belajar dan kepedulian siswa terhadap lingkungan." Jurnal Pendidikan
Matematika dan Sains 2.2 (2014): 178-186.
Gunawan, H. and Subagyo, S., 2013. Pengaruh Kepedulian Orang Tua Dan Kebiasaan
Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas Xii Jurusan Otomotif Smk N 2 Sarolangun
Tahun Pelajaran 2011–2012. Taman Vokasi, 1(1).
Mumpuniarti, M. Pd, M. Pd Fathurrohman, and M. Pd Sukinah. "Pengembangan Model
Pendidikan Nilai Sebagai Upaya Pembentukan Karakter Peserta Didik Dalam Implementasi
Pendidikan Inklusif Di Tingkat Sekolah Dasar Yogyakarta Abstrak."
Juraida, Juraida, Abdul Muin Sibuea, and Darwin Darwin. "Pendekatan Supervisi Dan
Kemampuan Berpikir Abstrak Terhadap Pengetahuan Menyusun Proposal Ptk Pada Guru
Sma." Jurnal Manajemen Pendidikan Indonesia 7.2: 29-42.
Lampiran
Angket: Analisis kepedulian siswa terhadap kegiatan belajar mengajar di kelas XI SMAN 1
Sumbawa Besar
I. Identitas
Nama Respon :
Kelas :
Umur :
Jenis kelamin :
II.
Nomo
Pernyataan Tidak pernah Kadang-kadang Sering Selalu
r
Apakah anda memperhatikan
1 pelajaran yang dijelaskan oleh guru
anda ?