Anda di halaman 1dari 11

STRATEGI PROSES OPERASI PEMILIHAN LOKASI

Mata Kuliah Manajemen opersi


Dosen Pengampuh:

Dra. Ni Ketut Purnawati, M.S.

OLEH

Fahim Ahmad Pahrefi 1801551021

Josua Apriandi Sitanggang 2007521190

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR 2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masalah lokasi memiliki pengaruh dalam resiko dan keuntungan suatu perusahaan secara
keseluruhan. Seperti biaya pengangkutan bahan mentah yang masuk atau produk jadi yang
keluar dari perusahaan. selain itu lokasi juga dapat mempengaruhi biaya pajak, upah, bahan baku
dan sewa.

Keputusan terkait pemilihan lokasi harus diambil dalam sekali waktu, bisanya karena
permintaan yang telah melebihi kapasitas pabrik yang ada atau karena perubahan produktivitas
tenaga kerja, perubahan nilai tukar biaya-biaya dan sikap masyarakat.

Keputusan lokasi bergantung pada jenis bisnis. Untuk keputusan lokasi industry strategi yang
digunakan difokuskan pada meminimalkan biaya, meski inovasi dan kreativitas juga penting.
Tujuan strategi lokasi adalah memaksimalkan manfaat lokasi bagi perusahan. Karena lokasi
mempengaruhi biaya dan menentukan penghasilan, lokasi sepenuhnya memiliki keputusan untuk
membuat atau menghancurkan strategi bisnis suatu perusahaan

Keputusan lokasi yang berdasarkan pada strategi biaya rendah (low-cost) membutuhkan
pertimbangan yang cermat. Ketika manajemen telah memutuskan untuk beroperasi di satu lokasi
tertentu, banyak biaya yang menjadi tetap dan sulit dikurangi. Oleh karena itu, kerja keras yang
dilakukan manajemen untuk menetapkan lokasi fasilitas yang optimal merupakan investasi yang
baik.

Saat kreativitas, inovasi dan investasi bersifat penting bagi strategi operasi, focus criteria lokasi
dapat berubah, dari yang awalnya berfokus pada biaya menjadi berfokus pada inovasi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut dapat disimpulkan masalah sebagai berikut:

1.2.1 Apa yang mempengaruhi factor factor dalam pemilihan lokasi


1.2.2 Bagaimana bentuk metode dalam penentuan lokasi
1.2.3 Apa yang dimaksud strategi lokasi jasa
1.3 Tujuan

Berdasrakan hasil rumusan masalah tersebut didapat tujuan sebagai berikut :

1.3.1 mengetahui factor factor yang mempengaruhi dalam pemilihan lokasi


1.3.2 mengetahui bentuk metode dalam penetuan suatu lokasi
1.3.3 mengatahui apa yang dimaksud strategi lokasi jasa

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Faktor factor yang mempengaruhi dalam pemilihan lokasi

Lokasi adalah letak,tempat atau penempatan suatu benda keadaan pada permukaan bumi.
Lokasi dalam pemasaran adalah tempat khusus dan unik dimana lokasi tersebuat dapat
digunakan jual beli. Maka dapat disimpulkan bahwa lokasi adalah suatu lokasi yang dimaksud
adalah suatu letak atau tempat yang tetap dimana orang bisa berkunjung dan berbelanja.

Factor factor yang mempengaruhi keputusan lokasi

Menentukan lokasi operasional dianggap sebagai suatu keputusan investasi yang memiliki tujuan
strategis bagi suatu perusahaan. Pada dasarnya keputusan lokasi bagi perusahaan yang beroperasi
secara global dimulai dari mempertimbangkan berbagai factor untuk memilih negara yang
dilanjutkan untuk memilih wilayah sampai memilih tempat. Adapun factor tersebut diantaranya
adalah sebagai berikut:

 keputusan pemilihan lokasi negara

1. Resiko politik yang dihadapi, peraturan yang ada, sikap pemerintah, serta insentif
pemerintah
2. Permasalahan budaya dan ekonomi , termasuk budaya korupsi
3. Lokasi pasar karena produk yang telah dibuat harus dapat diserap oleh pasar agar
keberlangsungan perusahaan dapat terjamin.
4. Ketersediaan tenaga kerja, upah buruh, produktifitas, karena unsure tenaga kerja adalah
sangat penting bagi perusahaan.
5. Ketersediaan pasokan, komunikasi dan energi, hal ini disebabkan ketergantungan
perusahaan pada hal-hal tersebut karena tanpa bahan baku, komunikasi maupun energi
maka perusahaan tidak dapat beropoperasi.
6. Resiko nilai tukar mata uang, karena mata uang dari suatu Negara yang sangat fluktuatif
akan berdampak sangat signifikan bagi kegiatan bisnis.

 Keputusan pemilihan lokasi daerah

1. Keinginan perusahaan
2. Segi-segi yang menarik dari wilayah tersebut (budaya, pajak, iklim)
3. Ketersediaan tanaga kerja, upah serta sikap terhadap serikat kerja
4. Biaya dan ketersediaan pelayanan umum.
5. Peraturan mengenai lingkungan hidup.
6. Insentif dari pemerintah.
7. Kedekatan dengan bahan baku dan konsumen.
8. Biaya tanah dan pendirian bangunan.

 Keputusan lokasi untuk memilih tempat\

1. Ukuran dan biaya lokasi


2. System tranportasi udara, kereta, jalan bebas maupun jalur laut
3. Pembatasan daerah
4. Kedekatan dengan jasa atau pasokan yang di butuhkan
5. Permasalahan dampak lingkungan
Selain factor Globalisasi sejumlah factor lain juga mempengaruhi dalam pengambilan keputusan
lokasi yaitu :

1. Produktivitas tenaga kerja

Saat memutuskan sebuah lokasi,manajemen mungkin tergiur dengan tingkat upah yang rendah
pada suatu daerah. Dengan tingkat pendidikan yang rendah atau kebiasaan kerja yang buruk,
pekerja yang tidak terlatih mungkin bukan merupakan hal yang baik bagi perusahaan walaupun
upahnya rendah. Demikian pula pekerja yang tidak dapat atau tidak konsisten dalam bekerja
tidak memberikan kebaikan bagi organisasi walaupun upahnya rendah.

2. Resiko nilai tukar dan mata uang

Walaupun tingkat upah buruh dan produktifitas dapat membuat sebuah negara terlihat ekonomis,
tingkat nilai tukar yang tidak menguntungkan dapat menghilangkan penghematan yang telah
dilakukan. Perusahaan terkadang dapat mengambil keuntungan dari nilai tukar yang
menguntungkan dengan memindahkan lokasi atau mengekspor produk kenegara asing. Walau
demikian ,nilai mata uang asing di hampir semua negara terus berfluktuasi.

3. Biaya-biaya
Biaya lokasi dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu biaya nyata dan biaya tidak nyata. Biaya
nyata adalah biaya-biaya yang dapat di identifikasi langsung dan dihitung cepat. Biaya nyata
meliputi biaya layanan umum,tenaga kerja, bahan baku, pajak, penyusutan, serta biaya lain yang
dapat biaya lain yang dapat di identifikasi oleh departemen akuntansi dan pihak manajemen.
Sedangkan Biaya tidak nyata adalah biaya yang meliputi pendidikan, fasilitas transportasi umum,
sikap masyarakat terhadap industri dan perusahaan , serta kualitas dan sikap calon pekerja. Biaya
tidak nyata juga meliputi variabel kualitas hidup seperti iklim dan kelompok olahraga yang
dapat mempengaruhi proses rekrutmen pekerja.
4. Resiko politik nilai dan budaya
Risiko politik berhubungan dengan kemungkinan berfluktuasinya sikap pemerintah nasional,
negara bagian, dan lokal terhadap kepemilikan swasta dan intelektual, penetapan zona, polusi,
serta stabilitas ketenagakerjaan. Posisi pemerintah saat keputusan lokasi dibuat mungkin tidak
berlangsung lama. Walaupun demikian pihak manajemen mungkin mendapati sikap ini dapat
dipengaruhi oleh pola kepemimpinan mereka sendiri. Sikap pekerja mungkin berbeda dari satu
negara dengan negara lain, daerah dengan daerah lain. Dilain pihak sikap ini dapat
mempengaruhi keputusan perusahaan apakah akan memberikan penawaran pada pekerja yang
ada sekarang jika perusahaan pindah kelokasi baru.

5. Kedekatan pasar modal

Bagi sejumlah perusahaan, berada pada lokasi yang dekat dengan pelanggan adalah sangat
penting. Organisasi jasa seperti toko obat, restoran, kantor pos, atau pencukur rambut mendapati
bahwa kedekatan pada pasar merupakan aktor lokasi utama. Perusahaan manufaktur mendapati
berdekatan dengan pelanggan ketika biaya pengiriman barang jadi mahal atau sulit (mungkin
disebabkan produk yang dikirim banyak, berat, atau mudah pecah) merupakan hal yang sangat
berguna. Selain itu dengan produksi yang just in time pemasok menginginkan lokasi yang dekat
dengan pelanggan.

6. Kedekatan pada pemasok

Perusahaan menempatkan diri dekat dengan barang mentah dan pemasok karena (1) barang –
barang yang mudah busuk, (2) biaya transportasi, (3) jumlah produk yang sangat banyak. Para
penghasil roti, susu, sayur-sayuran dan makanan laut beku berhubungan dengan barang mentah
yang mudah busuk sehingga mereka kerap berlokasi dekat pemasok. Perusahaan yang
bergantung pada input yang berupa bahan mentah yang berat atau yang berjumlah sama (seperti
produsen baja yang menggunakan batu bara dan biji besi) harus membayar biaya transportasi
yang sangat mahal sehingga biaya transportasi menjadi faktor utama.

7. Kedekatan pada pesaing


Mungkin terasa jika perusahaan-perusahaan juga senang berdekatan dengan para pesaingnya.
Kecenderungan yang disebut pengelompokan atau clustering yang sering terjadi apabila sumber
daya utama ditemukan di wilayah tersebut. Sumber daya ini meliputi sumber daya alam,
informasi, modal proyek, dan bakat.

2.2 Metode penentuan lokasi

Metode Evaluasi Alternatif lokasi


Terdapat empat metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah lokasi: Metode
Pemeringkatan Faktor, Analisis Titik-Impas Lokasi, Metode Pusat-Gravitasi, dan Model
Transportasi. bagian ini menjelaskan pendekatan-pendekatan ini.

Metode pemeringkatan factor


Terdapat banyak faktor, kualitatif maupun kuantitatif, yang harus dipertimbangkan dalam
memilih suatu lokasi. Beberapa dari faktor-faktor ini lebih penting dari yang lain, sehingga
manajer dapat menggunakan bobot untuk membuat proses pengambilan keputusan menjadi lebih
objektif. Metode pemeringkatan faktor sering digunakan karena mencakup variasi faktor yang
sangat luas, mulai dari pendidikan, rekreasi sampai keahlian tenaga kerja. Metode
pemeringkatan-faktor mempunyai enam tahap:

 mengembangkan daftar factor factor terkait


 menetapkan bobot pada setiap factor untuk mencerminkan seberapa jauh factor itu
penting bagi pencapaian perusahaan
 Mengembangkan suatu skala untuk setiap faktor (misalnya, 1 sampai 10 atau 1 sampai
100 point).
 Meminta manajer menentukan skor setiap lokasi untuk setiap faktor, dengan
menggunakan skala yang telah dikembangkan pada tahap 3.
 Mengalikan skor itu dengan bobot dari setiap faktor, dan menentukan jumlah total untuk
setiap lokasi.
 Membuat rekomendasi yang didasarkan pada skor laba maksimal, dengan juga
mempertimbangkan hasil dari pendekatan kuantitatif.
 Jika sebuah keputusan bersifat sensitive terhadap perubahan-perubahan kecil, maka
analisi lebih lanjut mengenai pembobotan atau penilaiannya mungkin perlu dilakuka.
sebagai alternative lain, manajemen dapat menyimpulkan factor tidak nyata bukan
merupakan criteria yang tepat sebagai dasar pengambilan keputusan lokasi. oleh karena
itu, manajer menempatkan bobot utama pada aspek keputusan yang lebih kuantitatif.

Analisis titik impas lokasi

Merupakan penggunaan analisis biaya-volume produksi untuk analisis titikuntuk membuat suatu
perbandingan ekonomis terhadap alternatif-alternatif lokasi. Dengan mengidentifikasi biaya
variabel dan biaya tetap serta membuat grafik kedua biaya ini untuk setiap lokasi, kita dapat
menentukan alternatif mana yang biayanya paling rendah. Analisis titik-impas lokasi dapat
dilakukan secara matematik atau secara grafik. Pendekatan grafiknya mempunyai keuntungan
dengan memberikan kisaran jumlah setiap lokasi dapat dipilih.
Tiga tahap dalam analisis titik-impas adalah:

a) Tentukan biaya tetap dan biaya variabel untuk setiap lokasi.


b) Plot biaya untuk setiap lokasi, dengan biaya pada garis vertikal dan volume produksi tahunan
pada garis horisontal di grafik itu.
c) Pilih lokasi yang biaya totalnya paling rendah, untuk setiap volume produksi yang diinginkan.

Metode pusat graviatasi

Merupakan teknik matematis dalam menemukan lokasi pusat distribusi yang akan meminimisasi
biaya distribusi. Dalam menemukan lokasi yang terbaik untuk menjadi pusat distribusi, metode
ini memperhitungkan lokasi pasar, volume barang yang dikirim ke pasar itu, dan biaya
pengangkutan.
Karena volume kendaraan kontainer yang dipindahkan setiap bulannya mempengaruhi biaya,
jarak bukan menjadi satu-satunya kriteria utama. Metode pusat gravitasi mengasumsikan bahwa
biaya secara langsung bersifat proporsional dengan jarak dan banyaknya barang yang diangkut.
Lokasi yang ideal adalah lokasi yang membuat jarak tertimbang antara gudang dan outlet
pengecernya menjadi minimal, jarak ini diberi bobot sesuai dengan banyaknya kontainer yang
diangkut.

2.3 Strategi lokasi jasa

Berbeda dengan lokasi perusahaan industry. Pemilihan lokasi pada perusahaan jasa lebih
difokuskan pada pertimbangan volume dan usaha dan penghasilan yang tinggi bukan pada
pertimabangan biaya yang rendah. Suatu lokasi yang spesifik sering menimbulkan dampak yang
besar pada pendapatan dari pada biaya. Oleh karena itu lokasi pada perusahaan jasa yang spesifik
sering kali mempengaruhi pendapatan dari pada mempengaruhi biaya hal ini difokuskan bahwa
lokasi perusahaan jasa haruslah pada penentuan vokume bisnis dan pendapatan. Berikut
komponen utama dalam pertimbangan ini adalah

1. Daya beli masyarakat sekitar


2. Pandangan masyarakat setempat terhadap jasa tersebut
3. Persaingan
4. Kualitas persaingan
5. Keunikan loksasi yang dimiliki perusahaan
6. Kualitas fisik dari fasilitas usaha di sekitarnya
7. Kebijaksanaan operasi perusahaan

Strategi lokasi jasa dilihat dari fokus pendapatanya,teknik, dan asumsi lokasinya sebagai berikut:

Fokus pada pendapatan Volume/pendapatan Lokasi; daya beliPersaingan; iklan/penentuan


hargaKualitas fisik Parkir/akses; keamanan/penerangan;penampilan/citra. Penentu biaya
SewaManajemen yang berkualitasKebijakan operasional (jam kerja, upah

1. Teknik Model regresi untuk menetapkan kepentinganberagam faktor yang ada Metode
pemeringkatan faktor Penghitungan lalu lintas Analisis daya beli Metode pusat gravitasi
Sistem operasi geografi
2. Asumsi Lokasi merupakan penentu utama pendapatan Permasalahan hubungan yang erat
dengan pelanggan sangat penting, Biaya cenderung konstan pada daerah tertentu;oleh
karena itu ,fungsi pendapatan sangat penting Model Analisa lokasi

BAB III

PENUTUP

2.1 kesimpulan

Ada banyak faktor yang mempengaruhi strategi lokasi yaitu: produktifitas tenaga kerja, risiko
nilai tukar dan mata uang, biaya-biaya, sikap , kedekatan dengan pemasok dan kedekatan
dengan pesaing.

Metode yang dapat digunakan dalam strategi lokasi yaitu: metode Metode Evaluasi Alternatif
lokasi, Metode pemeringkatan factor, Analisis titik impas lokasi, Metode pusat graviatasi

Tujuan dari strategi lokasi yaitu untuk pelayanan konsumen, mendapatkan bahan mentah
dengan mudah dan dengan harga yang relatif rendah, kemudahan dalam mendapatkan tenaga
kerja, dan memungkinkan adanya perluasan usaha di kemudian hari.
Daftar Pustaka

http://donni790.blogspot.com/2012/04/strategi-lokasi-jasa.html

http://dosen.stiepena.ac.id/wp-content/uploads/2017/01/MATERI-9-STRATEGI-LOKASI.pdf

Hani Handoko, Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi

Agus Ahyari. Manajemen produksi perencanaan sistem produksi (Yogyakarta :BPFE,2002 )

Anda mungkin juga menyukai