Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI

ACARA V
KARBOHIDRAT

Oleh :

Nama : Aminatuzzahro
NIM : 20/464037/18356
Coas : Luqman Hadi Prasetyo
Kelas :B

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN PENGELOLAAN HUTAN


DEPARTEMEN TEKNOLOGI HAYATI DAN VETERINER
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2021
ACARA V
KARBOHIDRAT

I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Fotosintesis merupakan proses yang esensial bagi tanaman. Proses ini
menghasilkan produk utama berupa karbohidrat paling sederhana yaitu glukosa,
serta produk sampingan berupa oksigen. Glukosa hasil fotosintesis selanjutnya
diubah menjadi oligosakarida untuk diedarkan ke seluruh bagian tanaman. Selain
itu juga akan dibentuk polisakarida yang merupakan karbohidrat kompleks.
Karbohidrat dalam tanaman digunakan untuk berbagai keperluan seperti, respirasi
untuk menghasilkan energi; asimilasi untuk pembentukan struktur atau organ baru;
serta akumulasi untuk cadangan makanan, baik di organ vegetatif maupun
generatif. Oleh sebab itu, maka pembuktian produk hasil fotosintesis khususnya
karbohidrat menjadi penting dilakukan untuk meningkatkan pemahaman terkait
proses anabolisme pada tanaman serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman.

b. Tujuan
Membuktikan fotosintesis menghasilkan karbohidrat c. Manfaat Mahasiswa dapat
membuktikan bahwa bahwa salah satu produk yang dihasilkan dalam proses
fotosintesis adalah karbohidrat

II. METODE
a. Waktu : Tanggal 15, Bulan Maret, Tahun 2021
b. Tempat : Laboratorium Budidaya Hutan, Program Studi Pengelolaan Hutan,
Departemen Teknologi Hayati dan Veteriner dan rumah masing-masing
c. Alat :
1. Gelas beker 4. Pipet
2. Pengaduk 5. Kaki tiga
3. Cawan petri 6. Lampu bunsen
d. Bahan :
1. Daun 4. Alkohol 70%
2. Aluminium foil 5. Larutan lugol
3. Air
e. Cara kerja :
1. Pilih daun yang akan diamati
2. Tutup daun tersebut (permukaan atas dan bawah) dengan alumunium foil
(bagian yang mengkilat menghadap sinar matahari). Lakukan kegiatan ini
sepagi mungkin.
3. Petik daun tersebut pada sore hari
4. Sebagai kontrol petik juga daun lain yang tidak diberi perlakuan
5. Didihkan air kemudian masukkan daun ke dalam air mendidih
6. Beri alkohol 70% dan biarkan daun dalam air mendidih sampai klorofil
larut (berwarna pucat)
7. Tiriskan daun kemudian letakkan di dalam cawan petri
8. Tetesi daun dengan lugol
9. Amati perubahan warna yang terjadi
III. TINJAUAN PUSTAKA
Karbohidrat merupakan suatu golongan senyawa yang terdiri dari atau dapat
dihidrolisis menjadi polisakarida aldehid dan keton. Karbohidrat dalam tanaman berupa
amilum atau pati. Amilum adalah homopolimer (suatu polimer yang terbentuk oleh hanya
satu macam unit monomerik) dari glukosa yang digabung oleh mata rantai yang sama
dengan maltosa. Macam amilum utama adalah amilosa dan amilopektin (bila dilarutkan
dengan iodin memberikan warna merah ungu), sedangkan amilosa memberikan warna biru
(Fressenden, 1997).
Karbohidrat terdapat pada semua tumbuhan dan hewan dan penting bagikehidupan.
Molekul senyawa ini memiliki rumus umum Cn(H2O)n. Karbohidrat dari segi struktur
organik dapat didefinisikan sebagai polihidroksialdehida,
polihidroksiketon, atau zat yang memberikan senyawa itu jika dihidrolisis. Berdasarkan
strukturnya karbohidrat digolongkan menjadi monosakarida,oligosakarida, atau
polisakarida. Ketiga golongan karbohidrat ini berkaitan satudengan lainnya lewat
hidrolisis. Monosakarida (kadang disebut gula sederhana)ialah karbohidrat yang tidak
dapat dihidrolisis menjadi senyawa yang lebihsederhana lagi. Polisakarida mengandung
banyak unit monosakarida, ratusan bahkan ribuan. Oligosakarida mengandung sekurang-
kurangnya dua dan biasanyatidak lebih dari beberapa unit monosakarida yang bertautan
(Hart Haroldet al2003).
Proses fotosintesis akan menghasilkan karbohidrat, terutama glukosa, diantara
berbagai karbohidrat yang penting dapat dibentuk oleh tumbuhan dari glukosa adalah
selulosa, sukrosa dan pati atau amilum. Amilum didalam tumbuhan banyak tersimpan
dalam akar, umbi atau biji-bijian, butir-butir amilum itu sebenarnya semula terdapat di
dalam kloroplas daun sebagai hasil fotosintesis. Pada kebanyakan tumbuhan dikotil juga
monokotil, pati mulai terkumpul pada daun segera setelah terjadi proses fotosintesis yang
berjalan cepat, sehingga pada tanaman dikotil mempunyai daun pati sedangkan tanaman
monokotil mempunyai daun gula (Loveless, 1994).

IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


1. Hasil Pengamatan
Tabel 5.1. Hasil Pengamatan Fotosintesis
No. Waktu Pengamatan Warna daun
Ditutup aluminium foil Kontrol (dibuka)
Hijau, lebih terang dari Berwarna Hijau tua
yang dibuka karena tidak karena
terdapat karbohidrat saat mengandung
1 Setelah dipetik fotosintesis alkohol
Layu dan berwarna hijau,
lebih terang dibanding Layu namun masih
2 Saat direbus air panas bagian daun yang dibuka terlihat hijau
Layu dan berwarna
agak hijau hitam
Layu dan sudah berwarna dan gelap karena
Saat direbus dengan air lebih hijau gelap karena klorofil larut saat
3 panas + alkohol klorofil ikut laru direndam alkohol
Berwarna cokelat dan gelap Berwarna gelap
karena ditetesi lugol, dan kecokelatan
namun tidak menunjukan serta terdapat
adanya bercak hitam bercak bercak
seperti daun yang dibuka, hitam menandakan
itu menandakan bahwa bahwa daun
daun tidak terdapat mengandung
4 Setelah ditetesi lugol karbohidrat. karbohidrat.
2. Pembahasan
Dalam praktikum kali ini praktikan diminta mengamati daun yang terdapat pada
video yang sudah disediakan. Percobaan diatas diawali dengan pengambilan menutup daun
sebelum matahari terbit agar daun belum berfotosintesis dan kedua helai daun diberi
perlakuan yang berbeda (diselubungi aluminium foil dan dan tidak diselubungi
aluminium). Dapat kita duga pada bagian daun yang tidak ditutupi kertas foil terdapat pati,
sedangkan pada bagian daun yang tidak ditutupi kertas foil tidak terdapat pati. Pati
merupakan salah satu hasil dari proses fotosintesis, yang berarti pada bagian daun yang
terkena cahaya matahari terjadi proses fotosintesis, sedangkan pada daun yang tidak
terkena cahaya matahari tidak terjadi proses fotosintesis. Hasil Praktikum diatas sesuai
dengan pendapat beberapa ahli antara lain pendapat (Saktyono, 1989) yang menyatakan
bahwa seharusnya terjadi perbedaan antara bagian-bagian yang ditutupi dengan aluminium
foil dengan yang tidak ditutupi. Daun yang ditutupi aluminium foil tampak berwarna lebih
cerah. Pada bagian itu tidak terbentuk amilum karena sinar matahari yang dibutuhkan
untuk proses fotosintesis terhalang oleh aluminium foil. Hal ini sesuai dengan pendapat
(Prawirohartono, 1999) dan pendapat dari Dwijosepuro (1990), yang menyatakan bahwa
perbedaan yang tampak pada daun menunjukan bahwa sinar matahari sangat berperan
dalam proses fotosintesis, meskipun ada klorofil tetapi tanpa cahaya matahari, klorofil
tidak bisa berperan dalam proses fotosintesis. Daun yang ditutup dengan aluminium foil
tampak berwarna lebih terang, pada bagian itu tidak terbentuk amilum karena sinar
matahari yang dibutuhkan untuk proses fotosintesis terhalang oleh aluminium foil tersebut.
Daun yang tidak ditutup dengan aluminium foil tampak berwarna gelap. Hal ini
menunjukkan pada bagian ini terbentuk zat amilum yang merupakan hasil dari fotosintesis.
Setelah dipetik kedua daun yang diberi perlakuan berbeda tersebut di rebus dengan
air biasa. Saat di rendam dengan air biasa daun akan menjadi layu. Setelah điẻnam
menggunakan air biasa daun juga direbus dengan larutan alcohol 70% dan dipanaskan
diatas kompor. Hal ini bertujuan untuk melarutkan klorofil yang ada pada daun, namun
amilum yang ada tidak akan ikut larut karena amilum tidak dapat larut oleh alkohol.
Ternyata daun berubah warna menjadi lebih transparan atau kekuningan.
Dwijoseputro (1994) menyatakan bahwa setelah semua klorofil larut, semua bagian
daun ditetesi I-KI maka, warna daun yang semula transparan akan berubah menjadi ungu
gelap. Hal ini menandakan adanya amilum pada daun tersebut, karena reaksi iodium dalam
amilum menimbulkan warna biru kehitam-hitaman. Sedangkan pada daun yang ditutup
alumunium foil akan berwarna coklat. Namun dalam percobaan tidak dihasilkan warna
ungu. Hal ini dikarenakan larutan IKI yang dipakai sudah tidak berfungsi. Selanjutnya
daun tersebut dicuci dan di rendam pada larutan iodium sebagai indicator yang akan
menunjukan ada tidaknya amilum/karbohidrat didalam daun tersebut. Hopkins (1995),
menyatakan bahwa pembentukan karbohidrat terjadi pada tempat dimana cahaya
menyinari bagian yang hijau karena bagian tersebut mangandung klorofil. Kahadiran
karbohidrat dapat diketahui dari Iodin-Amilum. Bagian daun yang tertutup ketas
alumunium foil dan dikenai sinar matahari, maka setelah dimasukkan dalam alkohol panas
dan aquades panas, kemudian ditetesi larutan iodin, maka bagian tersebut tidak akan
terbentuk warna ungu atau bercak hitam, tetapi bagian yang tidak ditutupi nampak
berwarna ungu. Dwijoseputro (1986).
V. KESIMPULAN
Kesimpulan dari praktikum kali ini adalah benar adanya bahwa daun pada tanaman
memiliki karbohidrat. Pada proses fotosintesis tanaman memproduksi karbohidrat yang
terletak pada daun. Terbukti saat diselidiki dan ditetesi oleh lugol daun yang sudah ditutupi
aluminium foil dan tidak mampu memproduksi karbohidrat tidak akan teerrlihat atau
terdapat bercak bercak đialamnya. Berbeda dengan daun yang sengaja dibuka, saat ditetesi
lugol akan menunjukan bercak bercak hitam, bercak bercak tersebut adalah karbohidrat di
dalam daun. Untuk memproses karbohidrat tanaman juga membutuhkan bantuian matahari.
Menurut Hopkins (1995), pembentukan karbohidrat terjadi pada tempat dimana cahaya
menyinari bagian hijau karena bagian tersebut mengandung klorofil. Kehadiran
karbohidrat dapat diketahui dari reaksi dari iodium-amilum. Amilum terdiri dari campuran
amilosa dan amilopektin. Amilosa bereaksi dengan Iod (I) menghasilkan perubahan warna
komplek merah ungu. Transformasi karbohidrat itu dipengaruhi oleh beberapa faktor luar
salah satu faktornya adalah temperatur dan intensitas cahaya.

VI. DAFTAR PUSTAKA

Nurcahyani, Endang, Nurul Aniqotun Mutmainah, Salman Farisi, dan


Rochmah Agustrina. 2019. Analisis Kandungan Karbohidrat Terlarut Total Planlet
Buncis (Phaseolus Vulgaris L.) Menggunakan Metode Fenol-Sulfur Secara In Vitro.
Analit, 4(01), 1-8.

Nurfafa, Whyranti, dkk. 2013. Karbohidrat (Uji Molisch, Benedict,


Barfoed, Fermentasi). Bogor. Academia.edu.

Munira., Aulia Zahra Al-Azus, A.Suci., dkk. 2012. Laporan Praktikum Fotosintesis
(Percobaan Sachz). Online, www.slideshare.net/n_muniira/fotosintesis15259156#btnNxt.
Diakses 11 April 2013

Dwidjo Seputro. 1990. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. PT. Gramedia, Semarang.

Wenno, Tommy. 2013. Karbohidrat Sebagai Hasil Dari Fotosintesis dan


Faktor Yang Mempengaruhinya.

Anda mungkin juga menyukai