Anda di halaman 1dari 5

Bimafika, 2012, 4, 537 - 541

ANALISIS PERBANDINGAN KADAR PROTEIN PADA GURITA


(Octopus vulgaris) DI DUSUN KALAULI DAN DESA SEITH

1 2 3
Ahmadin Rokua , Kamaruddin , Dhamas Mega Amarlita

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Universitas Darussalam Ambon

ABSTRACT

Octopus is the one of the molusca that can find in Indonesian seas and consumed as food
source by the people, but octopus are unknown protein content. The purpose of this research are to
determine level of protein at octopus in Kalauli and Seith village. And to compare protein level of
octopus in Kalauli and Seith village. Analysis of quantitative protein has doing with Kjeldahl method.
Before analysis, has doing test of temperature and pH to knowing its linkage with protein level. The
result of protein level are an average in Kalauli 5,74 % and Seith village is 2,49 %, with a ratio 3,25 %.

Keywords : Octopus, Protein, Kjeldahl

PENDAHULUAN makanan, dipelihara di akuarium sebagai


specimen yang dipertontonkan, atau dipelihara
Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan,
sebagai hewan peliharaan (Anonim, 2011).
dimana sebagian besar wilayahnya memiliki
Sejumlah kecil protein hewani dapat
kekayaan dan keragaman hayati laut yang
meningkatkan mutu protein nabati dalam
sangat penting untuk dikelola dalam
jumlah yang besar, tidak terkecuali pada
peningkatan kesejahteraan masyarakat
gurita. Mutu protein dinilai dari perbandingan
(Sumarno, 2002). Provinsi Maluku merupakan
asam-asam amino yang terkandung dalam
salah satu wilayah kepulauan Indonesia yang
protein tersebut.
memiliki luas wilayah sebesar 712.479,69 km,
Pada prinsipnya suatu protein yang
terdiri dari wilayah laut dan wilayah daratan.
dapat menyediakan asam amino esensial
Sebagai wilayah Kepulauan Maluku
dalam suatu perbandingan yang menyamai
mempunyai garis pantai yang lebih panjang
kebutuhan manusia, mempunyai mutu yang
dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia
tinggi. Sebaliknya protein yang kekurangan
(Admin, 2006). Dimana pada pantai tersebut
satu atau lebih asam-asam amino esensial
terdapat habitat Gurita (Octopus vulgaris).
mempunyai mutu yang rendah (Winarno,
Kandungan yang ada dalam gurita untuk
1986:69).
setiap 100 g daging berkisar 15-16 g protein,
Protein dalam tubuh kita memiliki fungsi
lemak 1 g, 73-91 kalori, mengandung vitamin
yang sangat banyak, bahkan banyak dari
B3, B12, Potasium, Pospor, Selenium, Iodium.
proses pertumbuhan tubuh manusia
Darah gurita mengandung protein hemosianin
dipengaruhi oleh protein yang terkandung
yang kaya dengan tembaga untuk mengangkut
didalam tubuh kita. Protein besar perananya
oksigen. Dibandingkan dengan hemoglobin
terhadap perubahan-perubahan kimia dalam
yang kaya dengan zat besi, hemosianin
sistim biologis. Dari makanan kita memperoleh
kurang efesien dalam mengangkut oksigen
protein, pada sistem pencernaan protein akan
(Admin, 2011). Selain itu gurita sering
diuraikan menjadi struktur yang lebih
ditangkap untuk digunakan sebagai bahan

537
A. Rokua, Kamaruddin, Dhamas M.A / Bimafika, 2013, 537 - 541

sederhana terdiri dari asam amino dengan ( )


bantuan enzim. Kekurangan protein dapat
berakibat fatal, yaitu dapat menyebabkan
Dimana:
kerontokan rambut dan kwashiorkor, umumya
V1 = volume HCl yang dipergunakan
penderitanya adalah anak kecil yang tidak penitaran sampel.
mendapat asupan nutrisi protein yang cukup
V2 = volume HCl yang digunakan untuk
pada masa pertumbuhanya. Kekurangan yang
penitaran blangko.
terus menerus menyebabkan marasmus dan
N = kosentrasi HCl.
hingga menyebabkan kematian (Anonim,
Fk = faktor konfersi (6,25).
2012). Fp = faktor pengenceran.
Gurita Cukup dikenal oleh
W = berat sampel.
masyarakat. Di dusun Kalauli masyarakat
sekitar sering mengkonsumsi gurita, begitu
juga pada Desa Seith. Kandungan protein
pada gurita dipengaruhi oleh habitatnya HASIL DAN PEMBAHASAN
sehingga memungkinkan kandungan protein Gambaran Umum Perairan Dusun Kalauli
juga berbeda sebab enzim dapat berubah jika Dan Desa Seith
suhu dan keasaman lingkungan tersebut 1. Dusun kalauli
berubah (Anonim, 2012). Kondisi laut antara Panjang perairan dusun kalauli sekitar
dusun Kalauli dan desa Seith cukup berbeda, 3
3,23 km dengan jumlah penduduk sekitar 455
dari perbedaan tersebut dapat memungkinkan KK, dengan jumlah aliran sungai yang
kandungan pada hewan di perairan antara mengalir keperairan sebanyak 4 aliran, suhu
desa tersebut akan berbeda pula. 0
29 C dan pH 8,09. Sebelah timur berbatasan
dengan perairan desa Kaitetu, sebelah barat
METODE PENELITIAN berbatasan dengan periran desa Seith.
2. Desa Seith
Penelitian ini merupakan peneliitian Panjang perairan desa seith sekitar 5,35
eksperimen guna mengetahui kandungan 3
km dengan jumlah penduduk sekitar 1526 KK,
protein pada gurita di dusun Kalauli dan desa dengan jumlah aliran sungai yang mengalir
Seith serta perbandinganya. 0
keperairan sebanyak 7 aliran, suhu 27 C, pH
Sampel dalam penelitian ini diambil di dan 7,89. Sebelah timur berbatasan dengan
daerah Dusun Kalauli dan Desa Seith perairan dusun Kaluli, sebelah barat
Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah. berbatasan dengan desa Negri lima.
Teknik analisa yang digunakan adalah analisa
kuantitatif protein, dengan menggunakan Hasil Uji Kadar Protein
metode Kjeldahl (Geronimo, 2011). Setelah Hasil analisis laboratorium, perbedaan
dilakukan analisis, kemudian dilakukan kadar protein pada gurita (Oktopus fulgaris sp)
perhitungan kadar protein dengan di dusun Kalauli dan desa Seith, dapat di lihat
menggunakan rumus: pada tabel di bawah ini.

Tabel 1. Kadar protein pada gurita di desa Kalauli


No Kode Berat sampel mL penitar Kadar protein Kadar protein
sampel (gram) (%) rata-rata (%)

1 KU1 1,2975 4,80 5,93 5,74


2 KU2 1,6030 5,50 5,55
Keterangan:
KU1= Pengulangan pertama
KU2= Pengulangan kedua

538
A. Rokua, Kamaruddin, Dhamas M.A / Bimafika, 2013, 537 - 541

Tabel 2.Kadar protein pada gurita di desa Seith


Kode Kadar protein
No Berat sampel mL penitar Kadar protein (%)
sampel rata-rata (%)
1 SU1 0,8751 1,60 2,51
2,49
2 SU2 0,8463 1,50 2,48
Keterangan:
SU1= Pengulangan pertama tumbukan antara molekul akan lebih sering
0
SU2= Pengulangan kedua terjadi. Secara umum kenaikan 10 C
kecepatan reaksi akan menjadi dua kali lipat
Tabel 3 Perbandingan kandungan protein dalam batasan yang wajar. Kenaikan suhu
pada gurita juga dapat mempercepat proses metabolisme
Lokasi Penelitian Kadar Protein Rata- (kecepatan reaksi) dan meningkatkan nafsu
Rata makan pada gurita. Sehingga kadar protein
Kalauli (KU) 5,74 % juga akan semakin meningkat di daerah yang
Seith (SU) 2,49 % suhu periranya tinggi (Prayogo, 2011).
Selain itu pH juga sangat berpengaruh
terhadap kadar protein di perairan tersebut.
Keterangan:
Baik buruknya kondisi laut dapat dilihat
KU: Sampel kalauli
dengan pH di perairan tersebut. Secara umum
SU: Sampel Seith
air laut lebih relatif alkalin (basa) sekitar 8,0
dan air payau relatif kurang dari 8.0.
Berdasarkan hasil analisis laboratorium
Berdasarkan hasil pengukuran pH perairan
maka dapat di katakan bahwa kadar protein
pada kedua lokasi tersebut, diperoleh pH pada
rata-rata pada gurita di dusun Kalauli sebesar
dusun Kalauli sebesar 8,0 dan pH pada desa
5,74 % dan desa Seith sebesar 2,49 %,
Seith sebesar 7,89. Pada perairan, pH
dengan demikian dapat di simpulkan bahwa
mempunyai arti yang sangat penting untuk
kadar protein pada gurita di dusun Kalauli lebih
mendeteksi potensi produktifitas perairan
tinggi dibandingkan desa Seith dengan
tersebut. pH air yang agak basa dapat
perbandingan sebesar 3,25 %. Hal ini di
mendorong proses pembongkaran bahan
karenakan kadar protein pada gurita di
organik dalam air menjadi mineral-mineral
pengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu suhu
yang dapat di asimilasikan oleh pertumbuhan
pada lingkungan tersebut, pH dan faktor
(garam ammonia dan nitrat). pH air pada
linkungan lainya dalam proses metabolisme
perairan yang tidak mmengandung bahan
(Afifi, 2012).
organik, maka mineral dalam air juga tidak
Suhu, pH, dan faktor lingkungan sangat
akan ditemukan. Penurunan pH sebesar 1,5
berkaitan erat dengan proses metabolisme
dari nilai alami dapat memperbesar toksinitas
dimana proses metabolisme tersebut terdapat
NiCN sampai 1000 kali. Pada pH lebih tinggi
berbagai macam reaksi kimia yang akan
akan meningkatkan kandungan amonia (NH3),
menentukan kadar protein pada gurita
sehingga kualitas air akan terganggu
tersebut. Reaksi kimia ini merupakan bagian
Sebaliknya pH rendah akan menghambat
dari sistem yang berkerja spesifik dan
proses nitrifikasi. Faktor yang mempengaruhi
menghasilkan senyawa-senyawa kimia
pH air yaitu sisa-sisa pakan dan kotoran yang
(Pharmacy, 2011).
mengendap di dasar laut.
Berdasarkan berbagai penelitian dan
Perbedaan kadar protein pada gurita di
pengamatan, bahwa suhu perairan laut
dusun Kalauli dan desa Seith juga disebabkan
Indonesia sangat dinamis dan memiliki kisaran
0 0 oleh faktor lingkungan karena faktor
26 C-31,5 C. Suhu pada dusun Kalauli
0 0 lingkungan sangat mempengaruhi proses
sebesar 29 C dan desa Seith sebesar 27 C.
pertumbuhan dan perkembangan habitat laut.
Pada daerah suhu yang lebih tinggi gerak
Habitat laut yang baik kualitas proteinnya juga
temodinamik akan lebih meningkat sehingga

539
A. Rokua, Kamaruddin, Dhamas M.A / Bimafika, 2013, 537 - 541

akan meningkat, begitu juga sebaliknya habitat tambahan mengenai hal-hal yang belum
laut yang tidak baik kualitas proteinya juga diketahui masyarakat.
akan berkurang, sehingga lingkungan sangat
berpengaruh terhadap kandungan protein dari DAFTAR PUSTAKA
tiap-tiap mahluk hidup di daerah tersebut. Admin. 2006. Potensi Daerah Maluku Akan
Perubahan lingkungan yang terjadi akan Kembangkan Kepiting Bakau. (online).(
mempengaruhi mahluk hidup dan respon http://malukuprov.go.id./cetak
mahluk hidup terhadap habitatnya yang 04.06/19/1. htm). Diakses Tanggal 16
berbeda-beda (Suhardi, 2011). Habitat laut Juni 2007.
dapat dipengaruhi dengan bertambahnya
Admin. 2011. Berburu Gurita Papuma,
jumlah pemukiman penduduk. Semakin
(online): (www.tanjung
bertambahnya pemukiman penduduk, maka papuma.com/gurita.papuma). Diakses
kegiatan industri rumah tangga dan kegiatan Tanggal 26 Desember 2011
pertanian akan semakin meningkat, hal ini
akan berpengaruh terhadap habitat laut, Anonim. 2012. Manfaat Protein Bagi Tubuh
karena limbah yang di hasilkan dari kegiatan Manusia (online): (Club-
malilea.com/protein.html). Diakses
penduduk kegiatan di buang langsung ke
Tanggal 6 Maret 2012.
sungai, bahkan banyak kegiatan rumah tangga
yang limbahnya di buang ke perairan laut Anonim. 2012. Gurita-wikipedia bahasa
(Burhansyah, 2011), Indonesia, ensiklopedia bebas. (online):
Perbandingan pemukiman penduduk (id.Wikipedia.org/wiki/gurita). Diakses
antara dusun Kalauli dan desa Seith sangat Tanggal 6 Maret 2012.
jauh berbeda, dimana pemukiman penduduk
Burhansyah. Produktifitas Primer (online):
desa Seith jauh lebih banyak dibandingkan
(www.blogspot.com). Diakses
dusun Kalauli. Sehingga kegiatan-kegiatan tanggal 20 November 2012.
industri serta pertanian yang di hasilkan dari
kegiatan rumah tanggapun jauh lebih banyak Gerenimo. 2011. Analisa Kuntitatif Protein
dibandingkan di dusun kalauli. Dengan Metode Semimikro Kjeldahl.
(online): (geronimo-neo.blogspot.com).
KESIMPULAN Diakses Tanggal 8 Maret 2012.
Johari & Rachmawati. 2003. Kimia Untuk SMU
1. Berdasarkan hasil penelitian yang Kelas 3. Erlangga: Jakarta.
diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa
kandungan rata-rata protein pada gurita di Pharmacy Science. 2011. Pengaruh Suhu, pH
dusun Kalauli sebanyak 5,74%, dan Konsentrasi Enzim Terhadap
kandungan rata-rata protein pada gurita di Kecepatan Enzimatik. (online):
(www.purplepharmacy.blogspot.com).
desa Seith sebanyak 2,49 %. Maka Diakses Tanggal 11 Desember 2012
diperoleh selisih protein pada gurita
sebesar 3,25 %, Prayogo. 2011. Enzim Mikroba (online):
SARAN (www.wordpress.com).
Protein sangat bermanfaat bagi tubuh. Diakses Tanggal 11 Desember 2012.
Kekurangan protein dapat berakibat fatal.
Purba. 2006. Kimia SMA Kelas XII. Erlangga:
Maka berdasarkan penelitian ini, disarankan
Jakarta.
untuk:
1. Sesering mungkin menkonsumsi makanan Sumarno. 2002. Penggunaan Bioteknologi
yang mengandum protein, khusunya Dalam Pemanfaatan dan Pelestarian
gurita. Plasma Nutfah Tumbuhan Untuk
2. Mengelolah limbah rumah tangga dengan Perakitan Varietas Unggul. Seminar
baik, agar habitat laut kita dapat terjaga. Nasional Pemanfaatan dan Pelestarian
Plasma Nutfah. Kerjasama Pusat
3. Bagi yang berminat, untuk melanjutkan
Penelitian Bioteknologi IPB dan KNPN
penulisan ini guna memberikan informasi Deptan.

540
A. Rokua, Kamaruddin, Dhamas M.A / Bimafika, 2013, 537 - 541

Sukma. dkk. 2011. Me, My World And My Wahyu,. 2012. Penentuan Kadar Nitrogen:
Chemistry. (online): Metode Kjeldahl. (Online):( dunia-
(chemistryismyworld.blogspot.com). wahyu.blogspot.com). Diakses Pada
Diakses tanggal 8 maret 2012. Tanggal 8 Maret 2012.

Rizal Suhardi. Konsep Faktor Lingkungan Winarno. 1986. Kimia pangan dan gizi. PT
(online): (www.blogspot.com). Gramedia: Jakarta.: 484-488.
Diakses tanggal 26 November 2012.

541

Anda mungkin juga menyukai