Makalah Proses Pembuatan Urea
Makalah Proses Pembuatan Urea
KELOMPOK 3:
SEMESTER II / A1
FAKULTAS TEKNIK
SERANG – BANTEN
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkankepada Allah SWT atas segala limpahan
rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah “ Proses Pembuatan Urea “ dapat
diselesaikan dengan tepat waktu. Tidak lupa kami ucapakan terimakasih kepada pihak-pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk mengenalkan proses
pembuatan urea termasuk proses-proses yang ada didalam pembuatan urea tersebut dalam skala
industri yang sesuai dengan SNI-nya yang ada kaitannya dengan teknik kimia yang ada dalam
bidang ilmu kimia. Dengan adanya makalah ini diharapkan baik penyusun sendiri maupun
pembaca dapat memiliki pengetahuan yang lebih luas mengenai proses pembuatan urea.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan
dari para pembaca. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya
dan pembaca pada umumnya.
PENYUSUN
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………….iii
BAB I…………………………………………………………………………………..1
PENDAHULUAN ............................................................................................................1
BAB II ..............................................................................................................................3
PEMBAHASAN ..............................................................................................................3
PENUTUP ........................................................................................................................19
PENDAHULUAN
Usaha pertanian modern termasuk dalam usaha kehutanan semakin tergantung pada
pemakaian pupuk. Hal ini sejalan dengan usaha peningkatan produksi pertanian melalui
penggunaan varietas unggul yang membutuhkan pupuk lebih banyak. Produksi pertanian
yang tinggi dapat diperoleh tanpa penggunaan pupuk yang merupakan cirri dari system
pertanian intensif. Dalam usaha pertanian yang intensif tersebut kesuburan tanah terus
mengalami kemerosotan akibat diambil oleh tanaman dan hilangnya pupuk karena pencucian
dan penguapan.
Upaya peningkatan produksi pangan selalu diikuti oleh pemakaian pupuk yang semakin
besar. Namun demikian, di daerah beriklim tropika basah dengan tanah-tanah yang
mengalami pelapukan lanjut (highly weatheral soils) seperti Indonesia kebutuhan pupuk
lebih banyak karena sebagian dari pupuk tersebut hilang melalui irigasi, run off, nitrifikasi
dan volatilisasi.
Dari uraian di atas, industri pupuk masih merupakan mata usaha yang perlu dikaji
kemungkinan pengembangannya seiring dengan usaha peningkatan produksi pertanian.
Kenyataannya bahwa stok pupuk pada tingkat nasional belum tersedia merata dan kadang
terjadi kelangkaan pupuk.
1.2 Permasalahan
Permasalahan yang akan di bahas pada makalah ini yaitu bagaimana proses pembuatan
urea dalam skala industri yang sesuaivdengan SNI-nya.
1.3 Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui proses pembuatan urea dalam
skala industri yang sesuai dengan SNI-nya dalam kaitannya dengan teknik kimia yang ada
dalam bidang ilmu kimia.
1.4 Manfaat
Ada beberapa manfaat yang dapat diambil dari penyusunan makalah ini. Melalui makalah
ini, baik penyusun dan pembaca dapat mengetahui lebih jauh mengenai proses pembuatan
urea. adapun mafaatnya adalah sebagai berikut :
1.4.1 Pupuk urea membuat daun tanaman lebih hijau, rimbun, dan segar. Nitrogen juga
membantu tanaman sehingga mempunyai banyak zat hijau daun (klorofil). Dengan
adanya zat hijau daun yang berlimpah, tanaman akan lebih mudah melakukan
fotosintesis.
1.4.2 Pupuk urea juga mempercepat pertumbuhan tanaman. Kondisi tanaman akan makin
tinggi, dengan jumlah anakan yang banyak.
1.4.3 Pupuk urea juga mampu menambah kandungan protein di dalam tanaman.
1.4.3 Pupuk urea bersifat universal. Pupuk ini dapat digunakan untuk semua jenis tanaman.
Urea dapat ditambahkan untuk tanaman darat maupun air. Urea juga baik untuk
tanaman pangan, tanaman holtikultura, tanaman usaha perkebunan, tanaman di sekitar
peternakan dan juga tanaman di sekeliling usaha perikanan.
BAB II
PEMBAHASAN
Berfungsi untuk memisahkan sisa NH3 dan CO2 yang masih terlarut
dalam larutan urea.
2.2.4.1 Cristalizer
Cristalizer terdiri dari dua bagian yaitu bagian atas berupa vacum
consentrator dengan vacum generator yang terdiri dari sistem adjector tingkat
satu dan baromestrik kondensor tingkat satu dan dua. sedangkan bagian
bawah berupa eristalizer dengan agitator.
∆ H =−118,27 kJ
Kedua bagian reaksi berlangsung dalam fase cair pada interval temperatur
mulai 170-190℃ dan pada tekanan 130-200 bar. Reaksi keseluruhan adalah
eksoterm. panas reaksi diambil dalam sistem dengan jalan pembuatan uap air.
Bagian reaksi kedua merupakan langkah yang menentukan kecepatan reaksi
dikarenakan reaksi ini berlangsung lebih lambat daripada reaksi bagian pertama.
2.3.1.1 Tabel Sifat Fisika CO2 dan NH3
2.3.1.2.1 Larut dalam air pada temperatur 15℃ , tekanan 1 atm dengan
perbandingan volume CO2 : H2O = 1 : 1.
SIFAT NILAI
Titik Didih 13,20℃
Titik Lelelh 132,7℃
Spesifik Gravity 1,355
Indeks Bias 1,484
Bentuk Kristal Tetragonal
Panas Pembentukan pada 25℃ -47,12 kkal/mol
Panas Fusi 60 kkal/mol
Panas Pelarutan dalam air 60 kkal/gram
Panas Kristalisasi 58 kkal.gram
Densitas Curah 0,74 g/cm2
Panas Spesifik (50℃ ¿ 0,397
Kelarutan dalam air 20℃ 51,6
UREA
NH3
CO2 SEKSI SEKSI SEKSI
PURIFIKAS PEMBUTIRAN
SEKSI
SEKSI
KRISTALISASI
RECOVERY
SEKSI PROSES
PENGOLAHAN KONDESAT
KONDENSAT
2.4 Industri Urea
Bahan baku dalam pembuatan urea adalah gas CO2 dan NH3 cair yang dipasok
dari pabrik amoniak. Proses pembuatan urea dibagi menjadi 6 unit. Unit-unit proses
tersebut adalah sintesa unit, purifikasi unit, kristalizer unit, prilling unit, recovery unit, dan
terakhir proses condesat treatment unit.
Unit ini merupakan bagian terpenting dari pabrik urea untuk mensintesa dengan
mereaksikan NH3 cair dan gas CO2 di dalam urea reactor dan ke dalam reaktor ini
dimasukkan juga larutan recycle carbonat yang berasal dari bagian recovery.
Tekanan operasi proses sintesa adalah 175 kg/cm 2. Hasil sintesa urea dikirim ke
bagian purifikasi untuk dipisahkan ammonium karbamat dan kelebihan amonianya
setelah dilakukan stripping oleh CO2.
Larutan urea dari unit purifikasi dikristalkan di bagian ini secara vakum
kemudian kristal urea dipisahkan di pemutar sentrifugal. Panas yang diperlukan
untuk menguapkan air diambil dari panas sensibel larutan urea maupun panas
kristalisasi urea dan panas yang diambil dari sirkulasi urea slurry ke HP absorber
dari recovery.
2 Bentuk Gelintiran -
2.1 Kadar Nitrogen min 46%
2.2 Kadar air max 0,5%
2.3 Kadar Biuret max 2%
2.5.6 Pengemasan
Produk dikemas dalam wadah yang tidak menimbulkan reaksi dengan isi, kedap
udara, dan kuat.
2.6 Limbah Pupuk Urea
Meskipun (NH2)2 CO dan NH-N tidak termasuk senyawa B3, limbah cair pabrik pupuk
urea dapat menimbulkan kerusakan ekosistem badan air yang sangat serius. Sampai saat ini,
pengolahan limbah cair pabrik pupuk urea dilakukan dengan proses nitrifikasi-denitrifikasi
heterotrofik dalam kolam-kolam terbuka. Karena kadar COD limbah cair ini rendah, proses
nitrifikasi-denitrifikasi heterotrofik tersebut memerlukan banyak masukan sumber karbon,
dalam hal ini adalah metanol. Selain itu, kinerja proses tidak terkendali ketika terjadi
fluktuasi karakteristik limbah yang ekstrim. Teknologi yang diterapkan berbasis pada
penggabungan activated microalgae dan nitrifikasi-denitrifikasi autotrofik untuk
menguraikan limbah cair urea kadar tinggi dan ammonia kadar tinggi. Microalgae
merupakan mikroba autotrof yang mampu memanfaatkan (NH 2)2 CO dan NH-N sebagai
sumber nitrogen (sumber N) dan gas karbon dioksida (CO2) sebagai sumber karbon.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Urea adalah pupuk buatan hasil persenyawaan NH3 dengan CO2 dan bahan
dasarnya biasanya berasal dari gas alam. Kandungan N total berkisar antara 45-46%. Bahahn
baku dalam pembuatan urea adalah gas CO2 dan NH3 cair yang dipasok dari pabrik amoniak.
Proses pembuatan urea dibagi menjadi enam unit. Unit-unit proses tersebut adalah sintesa
unit, purifikasi unit, kristaliser unit, prilling unit, recovery unit, proses kondensat treatment
unit.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://www.pusri.co.id
http://majarimagazine.com/2009/05/resin-urea-formaldehide/