Anda di halaman 1dari 3

Apa saja yang sering menjadi penyebab nyeri pada

bahu?
Bahu sebenarnya adalah persendian yang menggabungkan antara tendon dan
otot dan memudahkan Anda melakukan berbagai macam gerakan menggunakan
sendi bahu. Oleh karena itu, gangguan pada persendian dapat menyebabkan
masalah pada sistem gerak.

Kondisi ini mungkin hanya akan muncul sesekali saja, tapi tidak menutup
kemungkinan bahwa Anda akan mengalaminya setiap waktu tanpa henti. Jika
sudah demikian, Anda mungkin memerlukan perawatan medis untuk mengatasi
rasa sakit tersebut.

Perawatan untuk kondisi ini biasanya ditentukan berdasarkan penyebab


munculnya rasa nyeri pada bahu. Oleh sebab itu, pahami beberapa penyebab
nyeri bahu berikut ini:

1. Rotator cuff robek


Rotator cuff adalah jaringan yang membungkus lengan bagian atas. Jaringan ini
terdiri dari empat otot dan beberapa tendon, sehingga jika robek akan
menimbulkan rasa nyeri pada bahu. Biasanya, rasa sakit ini juga akan disertai
dengan kelemahan pada bahu.

Robeknya rotator cuff ini mungkin saja hanya sebagian, tetapi bisa jadi secara
keseluruhan. Kondisi ini bisa dialami oleh semua orang dari berbagai kalangan
usia, akan tetapi semakin bertambahnya usia, Anda akan semakin rentan
mengalaminya.

2. Tendinitis
Tendinitis merupakan salah satu masalah kesehatan sendi yang mungkin menjadi
penyebab rasa nyeri pada bahu. Biasanya, rasa sakit pada bahu akibat tendinitis
ini terjadi karena endapan kalsium yang tertanam pada tendon rotator cuff.

Meski begitu, penyebab adanya endapan kalsium ini masih belum diketahui
dengan pasti. Jika mengalami jenis peradangan tendon yang dikenal sebagai
calcific tendinitis ini, Anda mungkin akan merasakan rasa sakit yang muncul
secara tiba-tiba.
Kondisi ini lebih rentan dialami oleh orang dewasa dan para penderita diabetes.
Pengobatan bisa dilakukan untuk mengurangi rasa sakit dan menjaga pergerakan
sendi bahu. Pilihan pengobatan untuk calcific tendinitis termasuk obat
antiradang, injeksi kortikosteroid, dan terapi fisik.

Namun, apabila rasa sakit tidak kunjung reda, dokter mungkin akan menyarankan
Anda menjalani operasi untuk mengangkat deposit kalsium.

3. Bursitis
Bursae adalah kantong kecil berisi cairan pelumas yang terletak pada persendian
di seluruh bagian tubuh, termasuk sendi bahu. Fungsi dari bursae adalah sebagai
bantalan antara tulang dan jaringan lunak yang ada di bawahnya.

Selain itu, bursae juga dapat membantu mengurangi gesekan antara otot yang
bergerak dan tulang. Namun, penggunaan sendi bahu yang berlebihan dapat
menyebabkan peradangan dan pembengkakan pada bursae yang terletak di
antara rotator cuff dan akromion, salah satu bagian dari persendian bahu. Kondisi
ini disebut sebagai bursitis.

Jika sudah demikian, jaringan yang terdapat di area bahu dapat mengalami
peradangan dan menimbulkan rasa nyeri. Bahkan, kondisi ini tidak hanya
menimbulkan rasa sakit pada bahu, tapi juga menghambat aktivitas sehari-hari.

4. Frozen shoulder
Menurut Hackensack Meridian Health, frozen shoulder  merupakan salah satu
gejala paling umum penyebab nyeri bahu. Kondisi yang juga dikenal
sebagai adhesive capsulitis ini ditandai dengan kekakuan dan rasa nyeri pada
sendi bahu. Gejala dari kondisi ini muncul secara bertahap tapi semakin parah
seiring waktu.

Risiko Anda mengalami frozen shoulder  akan semakin meningkat jika Anda baru
menjalani prosedur medis atau mengalami masalah kesehatan yang mencegah
Anda untuk menggerakkan lengan.

Meski sudah diatasi, tidak menutup kemungkinan frozen shoulder  akan muncul


kembali. Meski begitu, jika muncul kembali, kondisi ini akan muncul di sisi bahu
yang berbeda.
5. Osteoarthritis
Umumnya, salah satu jenis radang sendi yang paling umum terjadi ini memang
terjadi di bagian lutut dan pinggul. Namun, osteoarthritis ternyata juga bisa
menyerang persendian bahu sehingga menimbulkan rasa nyeri.

Kondisi ini terjadi saat tulang lunak yang menjadi bantalan antar tulang terkikis,
menyebabkan terjadinya gesekan antar tulang. Osteoarthritis bisa diatasi dengan
beristirahat, modifikasi dari aktivitas harian yang biasa dilakukan, hingga
mengonsumsi obat.

Obat yang biasanya digunakan untuk mengatasi rasa sakit atau nyeri akibat
osteoarthritis adalah obat golongan nonsteroidal anti inflammatory
drugs  (NSAID) dan injeksi kortikosteroid. Untuk beberapa kasus, dokter mungkin
akan meminta pasien untuk menjalani operasi.

6. Patah tulang
Patah tulang yang terjadi pada bahu biasanya melibatkan tulang selangka,
humerus (tulang lengan atas), dan skapula. Patah tulang bahu bisa terjadi pada
orang dengan berbagai kalangan usia, dengan penyebab yang berbeda.

Sebagai contoh, pada lansia, patah tulang bahu mungkin terjadi karena terjatuh
saat sedang berdiri. Sementara, pada anak muda, patah tulang bahu bisa terjadi
karena cedera berat seperti kecelakaan kendaraan bermotor atau cedera saat
berolahraga. Patah tulang dapat menimbulkan rasa nyeri, pembengkakan, hingga
memar pada bahu.

Anda mungkin juga menyukai