BIOLOGI UMUM
EKOLOGI
Disusun oleh
DAERAH DISTRIBUSI
• Distribusi geologi, distribusi jenis yang berhubungan dengan waktu ketika jenis itu terdapat
• Distribusi geografis, distribusi jenis berdasarkan pada tempat
• Distribusi ekologis, distribusi jenis yang erat kaitannya dengan faktor-faktor lingkungan.
KOMUNITAS
-Komunitas sawah disusun oleh bermacam-macam organisme, misalnya padi, belalang,
burung, ular, dan gulma.
-Komunitas sungai terdiri dari ikan, ganggang, zooplankton, fitoplankton, dan dekomposer.
-Antara komunitas sungai dan sawah terjadi interaksi dalam bentuk peredaran nutrien dari air
sungai ke sawah dan peredaran organisme hidup dari kedua komunitas tersebut
2. Ekosistem Air Tawar Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak
menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan
yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji.
SUKSESI EKOLOGI
Definisi suksesi:
Suksesi ialah suatu proses perkembangan (perubahan), meliputi struktur spesies dan
komunitasnya, yang terarah sehingga dapat diduga arah perkembangannya
-Ekosistem yang ada sekarang ini adalah hasil perkembangan (dinamik) mahluk hidup dan
lingkungannya.
-Perubahan tersebut adalah bertahap dan berurutan (stadia) dari yang sederhana menuju
ekosistem kompleks.
-Setiap stadia suksesi mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda dengan stadia yang akan
terbentuk berikutnya
Perkembangan tersebut terjadi karena adanya interaksi antara mahluk hidup dengan
lingkungannya
Pada awalnya lahan adalah kosong tanpa mahluk hidup.
Karena adanya faktor lingkungan yang menunjang, maka mulai tumbuhlah mahluk hidup
yang adaptif terhadap keadaan lingkungan awal yang relatif ekstrim tersebut (sebagai
pionir).
Mahluk hidup tersebut kemudian melakukan aktifitas hidupnya sehingga dapat
mempengaruhi lingkungan.
Demikian juga lingkungan akan terjadi perubahan meskipun hanya sedikit demi sedikit.
Lingkungan yang berubah tersebut kemudian akan kembali mempengaruhi mahluk hidup
pionir tersebut.
Hasil interaksi antara mahluk pionir dengan lingkungan awal adalah terciptanya keadaan
lingkungan yang berbeda dan menunjukkan kemajuan dalam kualitas, sehingga
memungkinkan tumbuhnya mahluk hidup pionir level dua.
Peristiwa interaksi akan terjadi lagi antara mahluk hidup pioner level kedua dengan faktor
lingkungannya, demikian seterusnya hingga sampai pada level klimaks yaitu terbentuknya
ekosistem yang komplek yang terdiri atas berbagai jenis mahluk hidup dengan berbagai
faktor lingungan penunjangnya.
Komunitas biotis mengalami perkembangan sereal (dari mulai sere pioner menuju sere klimaks)
Misal:
Dari padang rumput berkembang menjadi:
1. semak/herba
2. pohon rimbun
3. Klimaks
Klimaks ialah suatu keadaan seimbang-dinamis dari populasi yang menentukan dalam perjalanan
suksesi ekologis yang optimum
Klimaks ditandai oleh adanya beberapa jenis tumbuhan yang dominan dan berumur panjang.
Secara fisiognomis populasi dominan tersebut merupakan identitas komunitas klimaks
Misal: pada Hutan meranti jenis yang dominannya ialah pohon meranti (Dipterocarpaceae)
Tahapan Suksesi Hutan
Masyarakat hutan adalah sistem hidup yang selalu tumbuh dan berkembang (dinamis) yang
biasanya terbentuk dg tahapan suksesi (sere) sbb:
Invasi tumbuhan,
adaptasi,
agregasi,
persaingan-penguasaan,
reaksi terhadap habitat, dan
stabilisasi komunitas
Jenis-jenis Suksesi:
1. Suksesi primer : Dimulai dr area yg tdk ada mahluk hidupnya dan tidak ada tanah hanya
ada batuan (bare rock), kemudian terjadi invasi oleh mahluk hidup pioner sampai terbentuk
vegetasi klimaks stabil.
Pd habitat air/basah: suksesi hidrakh (hydrosere)
Pd habitat berbatu/kering: suksesi xerakh (xerosere) (pioner: alga, lichens, dan bakteri)
Idealnya suksesi vegetasi mempunyai tahapan:
Crypto – herba/terna-semak – perdu – pohon/klimaks
2. Suksesi Sekunder
Dimulai dari hutan klimaks (hasil suksesi primer) yg mengalami kerusakan (spt kebakaran,
peladangan, penebangan, penggembalaan)
Rusak ringan kembali ke klimaks semula
Rusak berat: tanah-air terganggu sehingga tidak dapat kembali ke keadaan semula
(disklimaks).
Proses Suksesi sekunder:
Klimaks – rusak - rumput/semak (15–20 thn) – hutan sekunder muda (50 thn) – hutan
sekunder tua (75 thn) – klimaks (100 thn)
Contoh Proses Suksesi pada daerah yang baru saja mengalami letusan gunung berapi.
Mula-mula daerah tersebut gersang dan tandus. Setelah beberapa saat tanah akan ditumbuhi
oleh tumbuhan perintis, misalnya lumut kerak. Tumbuhan perintis ini akan menggemburkan
tanah, sehingga tanah dapat ditumbuhi rumput-rumputan yang tahan kekeringan. Setelah
rumput-rumput ini tumbuh dengan suburnya, tanah akan makin gembur karena akar-akar
rumput dapat menembus dan melapukan tanah, juga karena rumput yang mati akan
mengundang datangnya dekomposer (pengurai) untuk menguraikan sisa tumbuhan yang
mati.Dengan semakin subur dan gemburnya tanah maka biji-biji semak yang terbawa dari
luar daerah itu akan tumbuh, sehingga proses pelapukkan akan semakin banyak. Dengan
makin gemburnya tanah, pohon-pohon akan mulai tumbuh. Kehadiran pohon-pohon akan
mendesak kehidupan rumput dan semak sehingga akhirnya tanah akan didominasi oleh
pepohonan. Sejalan dengan perubahan vegetasi, hewan-hewan yang menghuni daerah
tersebut juga mengalami perubahan tergantung pada perubahan jenis vegetasi yang ada. Ada
hewan yang datang dan ada hewan yang pergi. Komunitas klimaks yang terbentuk dapat
berupa komunitas yang homogen, tapi dapat juga komunitas yang heterogen. Contoh
:Komunitas klimaks homogen adalah hutan pinus, hutan jati. Komunitas klimaks yang
heterogen misalnya hutan hujan tropis.