Anda di halaman 1dari 6

RESUME

BIOLOGI UMUM

EKOLOGI

Disusun oleh

Nama : Elly Qirey Minami Pratiwi

Stambuk : A 221 18 043

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2018
EKOLOGI
Ekologi adalah kajian mengenai hubungan timbal balik antara mahluk hidup dengan
lingkungannya (abiotik, biotik, cultural).
individu adalah makhluk hidup yang berdiri sendiri yang secara fisiologis bersifat
bebas atau tidak mempunyai hubungan dengan sesamanya. Populasi adalah Sekumpulan dari
individu dengan jenis yang sama dan terjadi bersama-sama pada suatu tempat dan waktu
tertentu.“populasi merupakan sekelompok organisma dari spesies yang sama yang menempati
suatu ruang tertentu dan mampu melakukan persilangan diantaranya dengan menghasilkan
keturunan fertil.

Di dalam populasi ada hal-hal yang sangat khas sekali, yaitu:


-Ciri khas yang dimiliki oleh tiap tiap individu anggota populasi,
misalnya sejarah hidup, perkembangan dan lainnya. 
-Ciri khas yang dimiliki oleh populasi, misalnya laju kematian, laju 
kelahiran dan perbandingan umur. 
-Individu anggota populasi dilahirkan, mempunyai umur dan mati.
-Tetapi individu ini tidak mempunyai laju kelahiran dan laju kematian, 
karena untuk mengetahui laju harus dalam kelompok individu atau
populasi.
 
Berdasarkan bidang kajian, ekologi dibagi:
•       Aut-ekologi : dititik beratkan pada hubungan timbal balik antara makhluk hidup
(individu/jenis) sebagai individu sejenis dengan lingkungannya. Memandan makhluk hidup
sebagai ukuran yang menggambarkan kondisi lingkungan sekitar
•       Sin-ekologi: dititik beratkan pada hubungan timbal balik antara makhluk hidup (populasi,
komunitas )sebagai individu sejenis dengan lingkungannya. Sebagai kesatua dinamis
Perbedaan..
Sinekologi : bersifat filosofis, deduktif, umum, sulit dengan pendekatan rancangan percobaan
Autekologi: Bersifat eksperimental, induktif, kuantitatif, dapat dilakukan berdasarkan
percobaan.
Pola penyebarab individu
•       Penyebaran secara merata (apabila ada persaingan yang kuat diantara individu dalam
populasi)
•       Penyebaran secara acak (jarang terjadi, apabila terjadi lingkungan seragam)
•       Penyebaran berkelompok (hewan)
Tipe tipe adaptasi:
1.adaptasi fisiologi adalah adaptasi yg berasosiasi dengan fungsi2 organisme
2.A. morfologi adalah adaftasi yg mempengaruhi kemampuan, bentuk fisik.
3.A,perilaku adalah adaptasi yg diasosiasikan dengan bagaimna organism merspo
lngkungannya.

DAERAH DISTRIBUSI
•       Distribusi geologi, distribusi jenis yang berhubungan dengan waktu ketika jenis itu terdapat
•       Distribusi geografis, distribusi jenis berdasarkan pada tempat
•       Distribusi ekologis, distribusi jenis yang erat kaitannya dengan faktor-faktor lingkungan.

KOMUNITAS
-Komunitas sawah disusun oleh bermacam-macam organisme, misalnya padi, belalang,
burung, ular, dan gulma.
-Komunitas sungai terdiri dari ikan, ganggang, zooplankton, fitoplankton, dan dekomposer.
-Antara komunitas sungai dan sawah terjadi interaksi dalam bentuk peredaran nutrien dari air
sungai ke sawah dan peredaran organisme hidup dari kedua komunitas tersebut

Konsep dan sifat-sifat KOMUNITAS


•       Formasi : Formasi tumbuhan merupakan hasil makroklimat dan ini dikendalikan dan
ditentukan batasnya oleh iklim saja.
•        Assosiasi adalah vegetasi regional, dalam formasi ini merupakan klimaks sub iklim dalam
formasi umum.
•       Ekotone adalah peralihan antara dua atau lebih komunitas yang berbeda.
3 Konsep Pola Komunitas
•       Konsep Gradasi Komunitas (Community Gradient Coenocline), yaitu konsep yang dinyatakan
dalam bentuk populasi.
•       Konsep Gradasi Lingkungan (Environmental gradient), yang menyangkut sejumlah faktor
lingkungan yang berubah secara bersama-sama.
•       Konsep Gradasi Ekosistem (Ecocline), dalam hal ini kompleks gradasi dan gradasi komunitas
membentuk suatu kesatuan sehingga membentuk gradiasi komunitas dan lingkungan
•        
-Rantai makanan adalah pengalihan energi dari sumbernya dalam tumbuhan melalui
sederetan organisme yang makan dan yang dimakan

Rantai makanan di bagi……


1. Rantai pemangsa :Landasan utamanya adalah tumbuhan hijau sebagai produsen. Rantai
pemangsa dimulai dari hewan yang bersifat herbivora sebagai konsumen I, dilanjutkan
dengan hewan karnivora yang memangsa herbivora sebagai konsumen ke-2 dan berakhir
pada hewan pemangsa karnivora maupun herbivora sebagai konsumen ke-3.
2. Rantai Parasit :rantai parasit dimulai dari organisme besar hingga organisme yang hidup
sebagai parasit. Contoh organisme parasit antara lain cacing, bakteri, dan benalu.
3. Rantai Saprofit :Rantai saprofit dimulai dari organisme mati ke jasad pengurai. Misalnya
jamur dan bakteri. Rantai-rantai di atas tidak berdiri sendiri tapi saling berkaitan

Piramida Ekologi DI bagi:


a./Piramida jumlah
Dapat dikatakan bahwa pada kebanyakan komunitas normal, jumlah tumbuhan selalu lebih
banyak daripada organisme herbivora. Demikian pula jumlah herbivora selalu lebih banyak
daripada jumlah karnivora tingkat 1. Kamivora tingkat 1 juga selalu lebih banyak daripada
karnivora tingkat 2. Piramida jumlah ini di dasarkan atas jumlah organisme di tiap tingkat
trofik.
b. Piramida biomassa
Seringkali piramida jumlah yang sederhana kurang membantu dalam memperagakan aliran
energi dalam ekosistem. Biomassa adalah ukuran berat materi hidup di waktu tertentu.
c.Piramida energi mampu memberikan gambaran paling akurat tentang aliran energi dalam
ekosistem. Pada piramida energi terjadi penurunan sejumlah energi berturut-turut yang
tersedia di tiap tingkat trofik
 Mutualisme adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies yang saling menguntungkan
kedua belah pihak. Contoh, bakteri Rhizobium yang hidup pada bintil akar kacang-kacangan
 Kompetisi merupakan interaksi antarpopulasi, bila antarpopulasi terdapat kepentingan yang sama
sehingga terjadi persaingan untuk mendapatkan apa yang diperlukan. Contoh, persaingan antara
populasi kambing dengan populasi sapi di padang rumput.
 Parasitisme adalah hubungan antarorganisme yang berbeda spesies, bilasalah satu organisme hidup
pada organisme lain dan mengambil makanan dari hospes/inangnya sehingga bersifat merugikan
inangnya.
 Komensalisme merupakan hubunganantara dua organisme yang berbeda spesies dalam bentuk
kehidupan bersama untuk berbagi sumber makanan; salah satu spesies diuntungkan dan spesies
lainnya tidak dirugikan. Contohnya anggrek dengan pohon yang ditumpanginya
 Predasi adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator). Hubungan ini sangat erat sebab
tanpa mangsa, predator tak dapat hidup. Sebaliknya, predator juga berfungsi sebagai pengontrol
populasi mangsa
 Amensalisme adalah interaksi yang menekan satu organisme, sedangkan yang lain tetap stabil.
Amensalisme juga disebut sebagai suatu interaksi bersifat negatif, dimana salah satu anggotanya
terhambat dan yang lain tidak terpengaruh. Salah satu contoh  amensalisme adalah interaksi
alelokemis, yaitu penghambatan satu organisme oleh organisme lain melalui pelepasan produk
metabolit ke lingkungan .
 Alelopati :Interaksi antarpopulasi, bila populasi yang satu menghasilkan zat yang dapat menghalangi
tumbuhnya populasi lain.

Ekosistem di bagi dua


1. Ekosistem darat Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa
daratan. Berdasarkan letak geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat dibedakan
menjadi beberapa bioma, yaitu sebagai berikut
  1. Bioma gurun
  2. Bioma padang rumput
  3. Bioma Hutan Basah
  4. Bioma hutan gugur
  5. Bioma taiga
  6. Bioma tundra

2. Ekosistem Air Tawar Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak
menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan
yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji.

SUKSESI EKOLOGI
Definisi suksesi:
Suksesi ialah suatu proses perkembangan (perubahan), meliputi struktur spesies dan
komunitasnya, yang terarah sehingga dapat diduga arah perkembangannya
-Ekosistem yang ada sekarang ini adalah hasil perkembangan (dinamik) mahluk hidup dan
lingkungannya.
-Perubahan tersebut adalah bertahap dan berurutan (stadia) dari yang sederhana menuju
ekosistem kompleks.
-Setiap stadia suksesi mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda dengan stadia yang akan
terbentuk berikutnya
 Perkembangan tersebut terjadi karena adanya interaksi antara mahluk hidup dengan
lingkungannya
 Pada awalnya lahan adalah kosong tanpa mahluk hidup.
 Karena adanya faktor lingkungan yang menunjang, maka mulai tumbuhlah mahluk hidup
yang adaptif terhadap keadaan lingkungan awal yang relatif ekstrim tersebut (sebagai
pionir).
 Mahluk hidup tersebut kemudian melakukan aktifitas hidupnya sehingga dapat
mempengaruhi lingkungan.
 Demikian juga lingkungan akan terjadi perubahan meskipun hanya sedikit demi sedikit.
Lingkungan yang berubah tersebut kemudian akan kembali mempengaruhi mahluk hidup
pionir tersebut.
 Hasil interaksi antara mahluk pionir dengan lingkungan awal adalah terciptanya keadaan
lingkungan yang berbeda dan menunjukkan kemajuan dalam kualitas, sehingga
memungkinkan tumbuhnya mahluk hidup pionir level dua.
 Peristiwa interaksi akan terjadi lagi antara mahluk hidup pioner level kedua dengan faktor
lingkungannya, demikian seterusnya hingga sampai pada level klimaks yaitu terbentuknya
ekosistem yang komplek yang terdiri atas berbagai jenis mahluk hidup dengan berbagai
faktor lingungan penunjangnya.

  Komunitas biotis mengalami perkembangan sereal (dari mulai sere pioner menuju sere klimaks)
Misal:
Dari padang rumput berkembang menjadi:

1. semak/herba
2. pohon rimbun
3. Klimaks
  Klimaks ialah suatu keadaan seimbang-dinamis dari populasi yang menentukan dalam perjalanan
suksesi ekologis yang optimum
Klimaks ditandai oleh adanya beberapa jenis tumbuhan yang dominan dan berumur panjang.
  Secara fisiognomis populasi dominan tersebut merupakan identitas komunitas klimaks
Misal: pada Hutan meranti jenis yang dominannya ialah pohon meranti (Dipterocarpaceae)
Tahapan Suksesi Hutan
Masyarakat hutan adalah sistem hidup yang selalu tumbuh dan berkembang (dinamis) yang
biasanya terbentuk dg tahapan suksesi (sere) sbb:
  Invasi tumbuhan,
  adaptasi,
  agregasi,
  persaingan-penguasaan,
  reaksi terhadap habitat, dan
  stabilisasi komunitas
Jenis-jenis Suksesi:
1. Suksesi primer : Dimulai dr area yg tdk ada mahluk hidupnya dan tidak ada tanah hanya
ada batuan (bare rock), kemudian terjadi invasi oleh mahluk hidup pioner sampai terbentuk
vegetasi klimaks stabil.
  Pd habitat air/basah: suksesi hidrakh (hydrosere)
  Pd habitat berbatu/kering: suksesi xerakh (xerosere) (pioner: alga, lichens, dan bakteri)
  Idealnya suksesi vegetasi mempunyai tahapan:
Crypto – herba/terna-semak – perdu – pohon/klimaks
2. Suksesi Sekunder
  Dimulai dari hutan klimaks (hasil suksesi primer) yg mengalami kerusakan (spt kebakaran,
peladangan, penebangan, penggembalaan)
  Rusak ringan kembali ke klimaks semula
  Rusak berat: tanah-air terganggu sehingga tidak dapat kembali ke keadaan semula
(disklimaks).
  Proses Suksesi sekunder:
Klimaks – rusak - rumput/semak (15–20 thn) – hutan sekunder muda (50 thn) – hutan
sekunder tua (75 thn) – klimaks (100 thn)
Contoh Proses Suksesi pada daerah yang baru saja mengalami letusan gunung berapi.
Mula-mula daerah tersebut gersang dan tandus. Setelah beberapa saat tanah akan ditumbuhi
oleh tumbuhan perintis, misalnya lumut kerak. Tumbuhan perintis ini akan menggemburkan
tanah, sehingga tanah dapat ditumbuhi rumput-rumputan yang tahan kekeringan. Setelah
rumput-rumput ini tumbuh dengan suburnya, tanah akan makin gembur karena akar-akar
rumput dapat menembus dan melapukan tanah, juga karena rumput yang mati akan
mengundang datangnya dekomposer (pengurai) untuk menguraikan sisa tumbuhan yang
mati.Dengan semakin subur dan gemburnya tanah maka biji-biji semak yang terbawa dari
luar daerah itu akan tumbuh, sehingga proses pelapukkan akan semakin banyak. Dengan
makin gemburnya tanah, pohon-pohon akan mulai tumbuh. Kehadiran pohon-pohon akan
mendesak kehidupan rumput dan semak sehingga akhirnya tanah akan didominasi oleh
pepohonan. Sejalan dengan perubahan vegetasi, hewan-hewan yang menghuni daerah
tersebut juga mengalami perubahan tergantung pada perubahan jenis vegetasi yang ada. Ada
hewan yang datang dan ada hewan yang pergi. Komunitas klimaks yang terbentuk dapat
berupa komunitas yang homogen, tapi dapat juga komunitas yang heterogen. Contoh
:Komunitas klimaks homogen adalah hutan pinus, hutan jati. Komunitas klimaks yang
heterogen misalnya hutan hujan tropis. 

Anda mungkin juga menyukai