Perintah kelompok:
Jawaban :
1. Konsep BPH
a. Definisi
b. Etiologi
c. Patofisiologi
1) Gejala obtruksi :
a) Miksi terputus
b) Hesitancy: saat miksi pasien harus menunggu sebelum urin
keluar
c) Harus mengejang saat mulai miksi
d) Kurangannya kekuatan dan pancaran urine
e) Sensasi tidak selesai berkemih
f) Miksi ganda (berkemih untuk kedua kalinya dala waktu ≤ 2
jam setelah miksi sebelumnya )
g) Menetes pada akhir miksi
2) Gejala Iritasi:
a) Frekuensi sering miksi
b) Urgensi : rasa tidak dapat menahan lagi, rasa ingin miksi
c) Nokuria : terbangun dimalam hari untuk miksi
d) Inkotenensia: urine keluar di luar kehendak
e. Komplikasi
f. Pemeriksaan Penunjang
1) Urinalisa
g. Penatalaksanaan
Menurut Sjamsuhidajat (2013), pembagian besar prostat
digunakan derajat I-IV untuk menentukan cara penanganan benigna
prostat hyperplasia dan dapat juga dengan tindakan invasive minimal
dengan Transurethral Microwave Thermoterapy (TUMT),
Thransurethral Ultrasuond Guided Laser Prostatectomy (TULIP),
Thransurethral Ballon Dilatation (TUBD), Open Prostatectomy.
Tujuan terapi pada pasien BPH adalah mengembalikan kualitas
hidup pasien. Terapi yang ditawarkan pada pasien tergantung pada
derajat keluhan, keadaan pasien, maupun kondisi obyektif kesehatan
pasien yang diakibatkan oleh penyakitnya (Ikatan Ahli Urologi
Indonesia).
Dalam terapi intervensi dapat dibagi menjadi 2 golongan,
yakni teknik abiasi jaringan prostat atau pembedahan dan teknik
instrumentasi alternative. Termasuk abiasi jaringan prostat adalah :
Pembedahan terbuka, TURP, TUIP, TUVP dan laser prostatektomi.
Sedangkan teknik instrumentasi alternative adalah interstitial laser
coagulation, TUNA, TUMT, dilatasi balon, dan stent uretra (AUA &
Ikatan Ahli Urologi Indonesia & Roehrborn CG).
b. Cemas
c. Distress Spiritual
d. Resiko Infeksi
3. Pathway Keperawatan
8. Komplikasi TURP Syndrome
a. Perdarahan
b. Infeksi Bakteri
c. Obstruksi kateter
a. Ejakulasi Retrograd
b. Disfungsi Ereksi
d. Inkontinensia
A. Pengertian
B. Patofisiologi
C. Manifestasi
a. Pusing
b. Sakit kepala
c. Mual
d. Rasa tertekan di dada dan tenggorokan
e. Napas pendek
f. Gelisah
g. Bingung
h. Nyeri perut
i. Tekanan sistolik dan diastolic meningkat
j. Nadi menurun
(Wasson, 2006)
D. Pencegahan