Anda di halaman 1dari 3

D.

Tanda dan Gejala


Semua Hepatitis Virus mempunyai gejala yang hampir sama, sehingga secara klinis
hampir tidak mungkin dibedakan satu sama lain. Dokter hanya dapat memperkirakan saja
jenis hepatitis apa yang di derita pasiennya dan untuk membedakannya secara pasyi masih
diperlukan bantuan melalui pemeriksaan darah penderita.gejala penderita hepatitis virus mula
mula badanya terasa panas, mual dan kadang-kadang muntah, setelah beberapa hari air
seninya berwarna seperti teh tua, kemudian matanya terlihat kuning, dan akhirnya seluruh
kulit tubuh menjadi kuning. Pasien hepatitis virus biasanya dapat sembuh setelah satu bulan.
Hampir semua penderita hepatitis A dapat sembuh dengan sempurna, sedangkan penderita
hepatitis C dapat menjadi kronis. Mengenai hepatitis delta dan E belum dapat di ketahui 
sevara pasti bagaimana perjalanan penyakitnya.
Sebagian besar penderita hepatitis B akan sembuh sempurna, tetapi sebagian kecil
(kira-kira 10%) akan mengalami kronis (menahun) atau meninggal.penderita hepatitis B yang
menahun setelah 20-40 tahun kemudian ada kemungkinan hatinya mengeras(sirosis), dan ada
pula yang berubah menjadi kanker hati.
Gambaran klinis hepatitis virus dapat  berkisar dari asimtomatik sampai penyakit yang
mencolok, kegagalan hati, dan kematian. Terdapat tiga stadium pada semua jenis hepatitis
yaitu :
1. Stadium Prodromal.
Disebut periode praikterus, dimulai setelah periode masa tunas virus selesai dan pasien
mulai memperlihatkan tanda-tanda penyakit. Stadium ini disebut praikterus karena ikterus
belu muncul. Antibodi terhadap virus biasanya belum dijumpai, stdium ini berlangsung 1-2
minggu dan ditandai oleh :
a. Malese umum
b. Anoreksia
c. Sakit kepala
d. Rasa malas
e. Rasa lelah
f. Gejala-gejala infeksi saluran nafas atas
g. Mialgia (nyeri otot)
2. Stadium Ikterus.
Dapat berlangsung 2-3 minggu atau lebih, pada sebagia besar orang stadium ini
ditandai oleh timbulnya ikterus, manifestasi lainnya adalah:
a. Memburuknya semua gejala yang ada pada stadium prodromal
b. Pembesaran dan nyeri hati
c. Splenomegali
d. Mungkin gatal (pruritus) dikulit
3. Stadium Pemulihan.
Biasanya timbul dalam 2-4 bulan, selama periode ini:
a. Gejala-gejala mereda termasuk ikterus
b. Nafsu makan pulih
c. Apabila tedapat  splenomegali, akan segera mengecil
Menurut Sriana azis (2002: 232) Gejala-gejala klinis lain yang dapat dilihat, sebagai
berikut.
1. Gejala yang ditimbulkan oleh virus A, B, C, D, E, dan virus lain-lain meliputi
letih, lesu, lemas dan mata menjadi kuning, urin seperti teh, rasa tidak enak di
perut dan punggung, hati bengkak, bangun tidur tetap letih, lesu, dan lain-lain.
Bila sakitnya berkepanjangan dapat berubah menjadi kronis dan berkelanjutan
menjadi kanker.
2. Virus B dan C cenderung menjadi kronis (menahun atau gejala menjadi tetap
ada sampai 6 bulan), bila dibiarkan hati menjadi keriput (sirosis) kemudian
menjadi kanker. Komplikasi sirosis meliputi muntah darah, kanker hati dan
koma.
3. Virus C tidak mempunyai gejala awal langsung akut.
4. Gagal hepatitis meliputi sindrom kholaemi : tremor, refleks berlebihan, kejang
otot, gerakan khoreiform, kejang-kejang, kemudian meninggal.
E. Komplikasi
Komplikasi hepatitis virus yang paling sering dijumpai adalah perjalanan penyakit
yang memanjang hingga 4 sampai 8 bulan. Keadaan ini dikenal sebagai hepatitis kronis
persisten. Sekitar 5 % dari pasien hepatitis virus akan mengalami kekambuhan setelah
serangan awal yang dapat dihubungkan dengan alkohol atau aktivitas fisik yang berlebihan
setelah hepatitis virus akut sejumlah kecil pasien akan mengalami hepatitis agresif atau
kronik aktif dimana terjadi kerusakan hati seperti digerogoti (picce meal). Akhirnya satu
komplikasi lanjut dari hepatitis yang cukup bermakna adalah perkembangan karsinoma
hepatoseluler.
Penyakit hepatitis kadang-kadang dapat timbul sebagai komplikasi leptospirosis,
sifilis, tuberculosis, toksoplasmosis, dan amebiasis, yang kesemuanya peka terhadap
pengobatan khusus. Penyebab noninfeksiosa meliputi penyumbatan empedu, sirosis empedu
primer, keracunan obat, dan reaksi hipersensitivitas obat. Komplikasi akibat hepatitis A
hampir tidak ada, keculai pada para lansia atau seseorang yang memang sudah mengidap
penyakit kronis hati atau sirosis.
Ensefalopati hepatic terjadi pada kegagalan hati berat yang disebabkan oleh
akumulasi amonia serta metabolik toksik merupakan stadium lanjut ensefalopati hepatik.
Kerusakan jaringan paremkin hati yang meluas akan menyebabkan sirosis hepatis, penyakit
ini lebih banyak ditemukan pada alkoholik.

Azis, Sriana. 2002. Kembali Sehat dengan Obat. Jakarta: Pustaka Populer Obor.  
Oswari, 2006. Penyakit Dan Cara Penanggulangannya. Jakarta: Gaya Baru
Smeltzer, Suzanne C. 2001. Buku Ajar Medikal Bedah Brunner &Suddarth, Edisi 8, Vol 2.
Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai