DI
PT ASI PUDJIASTUTI MARINE PRODUCT
Disusun Oleh :
YUDA ARIA BINANGUN
20140130028
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
iv
DAFTAR ISI
Halaman Judul.................................................................................................. i
Lembar Pengesahan Perusahaan ...................................................................... ii
Lembar Pengesahan Universitas ...................................................................... iii
Kata Pengantar ................................................................................................ iv
Daftar Isi........................................................................................................... v
v
BAB IV PEMBAHASAN.............................................................................. 31
4.1. Pengambilan Data .................................................................... 34
4.2. Data Hasil Pengukuran ............................................................. 35
4.3. Analisa Perhitungan Beban Listrik........................................... 43
BAB V KESIMPULAN ............................................................................... 45
5.1. Kesimpulan............................................................................... 45
5.2. Saran ......................................................................................... 46
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 48
LAMPIRAN .................................................................................................. 49
vi
1
BAB I
PENDAHULUAN
c. Studi literatur
Pengupulan data dengan mencari buku referensi dan modul
pelatihan pendukung yang ada di PT ASI Pudjiastuti Marine
Product.
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Nama Perusahaan
PT ASI Pudjiastuti Marine Product
2.5.2 Misi
Continuously improve customer satisfaction through
understanding customer demand and provide the best service to its
customers by producing quality product and safe
Secara terus menerus meningkatkan kepuasan pelanggan melaui
pemahaman permintaan pelanggan dan memberikan pelayanan
terbaik kepada pelanggan dengan menghasilkan produk yang
bermutu dan aman
BAB III
PROSES PENGAWETAN IKAN
WASHING 1
PENCUCIAN 1
WEIGHING 1
PENIMBANGAN 1
WEIGHING 2
PENIMBANGAN 2
SELECTION 1
SELEKSI 1
SORTING
PENYORTIRAN
CHECKING SIZE
CEK SIZE
WEIGHING 3
PENIMBANGAN 3
WASHING 3
PENCUCIAN 3
SOAKING TREATMENT FINAL CHECKING
PERENDAMAN CEK FINAL
TREATMENT CPF FREEZING
PEMBEKUAN CPF
WEIGHING 4 WEIGHING 4
PENIMBANGAN 4 PENIMBANGAN 4
SELECTION 3
SELEKSI 3
FINAL CHECKING SELECTION 2
CEK FINAL SELEKSI 2
END PRODUCT WEIGHING
TIMBANG PRODUK AKHIR
FINAL WEIGHING LAYERING
TIMBANG FINAL PENYUSUNAN
METAL DETECTOR
PENDETEKSIAN LOGAM
SELECTION 2
SELEKSI 2
PACKAGING & LABELING
PENGEMASAN & PELABELAN
PACKAGING IN POLYBAG
PENGEMASAN POLYBAG
STORAGE IN COLD STORAGE
PENYIMPANAN COLD STORAGE
LAYERING
PENYUSUNAN
LOADING TO CONTAINER
PEMUATAN DALAM KONTAINER
9
3. Penimbangan 1 (Weighing l)
Tujuan : Penimbangan dilakukan untuk mengetahui kapasitas penerimaan
bahan baku udang
4. Potong Kepala dan Pengupasan (Headless & Peeled)
Tujuan : Mencegah kontaminasi bakteri serta mempertahankan mutu udang
5. Pencucian 2 (Washing 2)
Tujuan : Untuk mengurangi/menghilangkan kotoran pada bahan baku
6. Penimbangan (Weighing 2)
Tujuan : Penimbangan dilakukan untuk mengetahui kapasitas penerimaan
bahan baku udang
7. Seleksi 1 (Selection 1)
Tujuan : Untuk melihat udang telah bersih dari kotoran, kulit, dan usus udang
8. Penyortiran (Sorting)
Tujuan : Mendapatkan ukuran udang yang segar
9. Cek Ukuran (Checking Size)
Tujuan :
- Agar memperoleh udang yang seragam
- Pemisahan udang berdasarkan kualitasnya
- Mempermudah proses selanjutnya
11
e. Cold Storage
Cold Storage adalah mesin pendingin juga sebagai mesin pengkondisian
udara untuk menjaga suhu tetap pada -25oC yang menjaga produk tetap
dalam keadaan segar dan tahan lama.
f. Kompressor
Kompressor berfungsi untuk mengalirkan refrigerant ke seluruh sistem
pendingin dengan menghisap uap refrigerant dari evaporator. PT ASI
Pudjiastuti Marine Product Memiliki 6 unit kompressor.
5 9
Keterangan :
10
Keterangan :
Penjelasan proses dari kedua gambar tersebut diatas adalah sebagai berikut :
Dimana,
η=( )....................................................................................(3.3)
COPaktual = ...........................................................................(3.5)
Nilai COP tersebut merupakan nilai COP aktual atau yang sebenarnya
terjadi. Terdapat juga istilah COP carnot, dimana merupakan nilai COP yang
ideal dengan menganggap bahwa kalor yang dilepas di kondensor adalah
sama dengan kalor yang diambil di evaporator ditambah energi yang
dikeluarkan di kompresor. Sehingga rumus COP
COPcarnot = .....................................................(3.6)
c. Beban Pendinginan
Sumber panas (beban) yang diserap di evaporator pada sistem
refrigerasi tidak hanya dari satu jenis sumber saja, melainkan sejumlah panas
yang dihasilkan dari berbagai sumber yang berbeda.
Pada sistem refrigerasi, khususnya cold storage yang ada di daerah
karangsong Indramayu ini, hanya akan dijelaskan metode perhitungan beban
pendinginan untuk panas yang melewati dinding (konduksi), panas dari
produk yang ada (dalam hal ini produknya adalah ikan) dan beban motor
listrik dari kipas yang ada di evaporator. Sedangkan ketiga beban yang lain
tidak diperhitungkan karena tidak terdapat pada sistem atau juga karena
nilainya yang kecil sehingga dapat diabaikan.
1 1
. + + .
ℎ . ℎ .
Gambar 3.27. Perpindahan panas pada dinding
Udara luar pada posisi A temperaturnya lebih tinggi daripada udara
dalam (posisi B) sehingga panas mengalir dari udara A ke B. Udara pada
posisi A dan B masing – masing memiliki koefisien konveksi hA dan hB.
Sedangkan luas permukaan dinding A dan panas yang melewati dinding Q,
maka bentuk lain dari persamaan 2.3 diatas adalah sebagai berikut :
. ( )
Qwall = .......................................................(3.8)
Qs,prod = m . c . (ΔT)...............................................................(3.9)
Selain dari panas sensible yang dihasilkan oleh produk, terdapat beban
laten jika temperatur penyimpanan produk lebih rendah dari titik beku produk
itu sendiri. Beban laten ini disebut dengan panas laten pembekuan, yaitu
sejumlah panas yang dikeluarkan oleh benda tertentu ketika benda tersebut
mangalami perubahan fasa dari cair menjadi padat.
QL,prod = m . hlf..............................................................(3.10)
30
BAB IV
PEMBAHASAN
Cold storage adalah sebuah ruangan yang dirancang khusus dengan kondisi
suhu tertentu dan akan digunakan untuk menyimpan berbagai macam produk
dengan tujuan untuk mempertahankan kesegarannya. Cold storage ini dibangun
mengikuti dengan luas bangunan yang ada di lokasi. Ukuran cold storage yang ada
di PT ASI Pudjiastuti Marine Product yaitu panjang 20 m, lebar 10 m dan tinggi 5
m dengan kapasitas maksimal yang bisa ditampung sebesar 70 ton.
Cold Storage sangat diperlukan di PT ASI Pudjiastuti Marine Product
karena produk yang dihasilkan berupa hasil tangkapan laut. Ketahanan, keawetan
dan kesegaran produk sangat dibutuhkan terutama untuk menjaga kualitas hingga
sampai ke konsumen. Produk dengan jangka waktu penyimpanan yang pendek atau
jangka waktu penyimpanan yang panjang tetap menghasilkan kulitas yang sama
bagusnya. Cold storage di PT ASI Pudjiastuti Marine Product menggunakan
kompressor MYCOM N 62 WB dengan media pendinginnya menggunakan
refrigerant Amonia (NH3).
Terdapat 6 unit kompressor di PT Asi Pudjiastuti Marine Product yang
memiliki fungsi berbeda-beda, yaitu:
Tabel 4.1. Unit Kompressor
MYCOM
Unit 1 N 62 WB Cold storage
Unit 2 N 62 WB Cold storage
Unit 3 N 62 WB Cold storage
Unit 4 N 42 WB Air Blast Freezer (ABF) & Individual Quick Freezer
Unit 5 N 42 WB Contact Plate Freezer (CPF)
Unit 6 N 8 WB Flake Ice Machine
h1 : 480 kJ/kg
h2 : 760 kJ/kg
h3 = h4 : -160 kJ/kg
P 82.06 kW
ṁ= = = 0,293 kg/s
(h − h ) (760 − 480) kJ/kg
Qe = ṁ . (h1 – h4)...........................................................................................(3.4)
Qe = 187,52 kW
COPaktual = ..........................................................................................(3.5)
,
COPaktual = .
= 2,28
COPcarnot = ..................................................................(3.6)
( )
COPcarnot = ( )
= 3,73
,
Efisiensi Refrigerant = = ,
. 100% = 61,12 %
37
suhu diluar ruangan bagian dinding cold storage sebesar 10 oC karena ada
tahanan thermal, yaitu adanya ruangan Ante Room yang menjaga suhu agar
tidak terjadi fluktuasi suhu yang besar.
Perbedaan Suhu dinding = 10 oC – (-30 oC) = 40 oC
Perbedaan Suhu atap = 25 oC – (-30 oC) = 55 oC
e. Material Dinding
.
Qatap = . . .
, . ,
= 1605,91 W
= 1,6 kW
. ( )
Qwall = ...................................................................(3.8)
.
Qwall = . . .
, . ,
= 1064,65 W
= 1,06 kW
Hasil yang didapat dari persamaan (3.7) dan (3.8) adalah
perpindahan panas yang melewati atap sebesar 1,6 kW dan yang melewati
dinding sebesar 1,06 kW. Perpindahan panas pada atap lebih besar karena
perbedaan suhu didalam dan diluar ruangan lebih besar daripada pada
dinding, juga perbedaan nilai k didalam dan diluar juga berpengaruh
terhadap perpindahan panas pada cold storage.
41
Produk yang disimpan pada cold storage adalah dari berbagai jenis ikan
laut seperti ikan kakap, ikan pari, ikan bandeng, ikan kembung dan berbagai
jenis ikan laut yang lain juga udang dan lobster. Jenis panas yang diserap pada
cold storage ini merupakan panas laten pembekuan dan panas sensible setelah
pembekuan (yaitu panas sensible dari penurunan temperatur -5oC sampai -
15oC). Sehingga pada perhitungan panas di cold storage ini memerlukan data
kalor sepesifik setelah pembekuan dan kalor laten dari produk (ikan, udang
atau lobster) itu sendiri. Dan karena nilai kalor spesifik dan laten tersebut
berbeda – beda untuk berbagai produk, maka nilainya diambil dari jenis ikan
yang paling sering dan paling banyak disimpan di ruang pendingin, yaitu ikan
tuna pada bulan September sampai Oktober 2017. Dari tabel data yang ada di
lampiran, didapat nilai – nilai kalor spesifik dan laten dari jenis ikan tuna
tersebut adalah sebagai berikut :
Kalor spesifik setelah beku ikan tuna, ctuna = 2,19 kJ/kg.oC
Kalor laten pembekuan ikan tuna, hlftuna = 227 kJ/kg
42
Heat gain/person = 330 W/orang (dari tabel ASHRAE), ada 4 orang tiap
bongkar muat dan paling lama 2 jam sehari ada di ruangan pendingin, Maka :
Qperson = (Heat gain / person) x jumlah orang x (2 jam / 24 jam)
= 330 W/org x 4 org x (2 jam / 24 jam)
= 0.11 kW
Biaya listrik PLN periode Oktober 2017 kelas industri I-1/3500VA s.d. 14kVA
dengan tarif Rp 1.112/kWh. Hasil perhitungan akan dibuat persatuan kWh agar
mudah untuk menghitung biaya listrik yang digunakan lalu dikalikan 30 hari untuk
biaya listrik bulanan.
Perhitungan Beban yang digunakan
1. Kompressor
= 82.06 kW . 24 jam/hari . 30 hari
= 59.083,2 kWh . (Rp 1.112/kWh)
= Rp 65.700.518,4
2. Motor evaporator
Motor evaporator yang digunakan sebanyak 4 buah, dengan masing
masing motor berdaya 1 kW, maka :
= 4 . 1 kW . 24 jam/hari . 30 hari
= 2880 kWh . (Rp 1.112/kWh)
= Rp 3.202.560
3. Lampu
Lampu digunakan didalam ruangan cold storage untuk penerangan dan
digunakan secara terus menerus selama 24 jam dalam sehari. Jumlah lampu
yang digunakan sebanyak 12 buah, dengan setiap lampu berdaya 80W,
maka :
= 12 . 0,08 kW . 24 jam/hari . 30 hari
= 691,2 kWh . (Rp 1.112/kWh)
= Rp 768.614,4
BAB V
KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
1. Beban yang berpengaruh terhadap performa kompressor N 62 WB unit
3 yang dianalisa adalah panas yang melewati dinding, panas produk,
panas motor kipas evaporator dan panas orang yang keluar masuk cold
storage. Panas dari produk yang merupakan beban paling besar yaitu
sebesar 4,89 kW dari 1,7 ton ikan tuna yang di produksi dan dimasukan
ke cold storage. Sedangkan beban yang paling kecil pada panas orang
yang keluar masuk cold storage sebesar 0,11 kW.
2. Biaya listrik hingga Rp 69.671.692,4/bulan dengan beban yang paling
besar pada kompressor, karena untuk menggerakan kompresor
memerlukan daya yang besar, yaitu sebesar 86.06 kW.
3. Pembebanan panas total sebesar 10,44 kW berpengaruh terhadap
efisiensi kompressor MYCOM N 62 WB sebesar 61,12 %.
46
5.2. Saran
1. Ketika pengambilan data harus diambil secara teliti dan bersabar karena
memerlukan waktu yang lama dan juga data hanya bisa diambil ketika
ada proses produksi.
2. Peralatan dan pakaian untuk memasuki cold storage harus digunakan
dengan baik, dari jaket, masker, topi, dan sepatu. Suhu di dalam cold
storage mencapai -30oC. Bagi orang baru atau tidak terbiasa akan
sangat kedinginan.
3. Kondisi lantai cold storage yang beku membuat lantai menjadi licin,
sehingga ketika memasukan atau mengeluarkan barang produksi sedikit
terkendala, maka lebih baik menggunakan sepatu khusus yang memiliki
grip untuk permukaan es, agar tidak licin.
47
UCAPAN TERIMAKASIH
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN