Anda di halaman 1dari 9

CLASSROOM MANAGEMENT

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI......................................................................................................................2
BAB I.................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.............................................................................................................3
1. Latar Belakang.......................................................................................................3
a. Rumusan Masalah..............................................................................................3
b. Tujuan................................................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................4
PEMBAHASAN................................................................................................................4
A. Pengertian dan Strategi Classroom Management...................................................4
I. Pengertian Classroom Management...................................................................4
II. Strategi Classroom Management........................................................................4
B. Pengertian dan Macam-macam Off Task di Indonesia...........................................5
C. Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Off Task.........................................................5
D. Cara Penanganan Terjadinya Off Task...................................................................6
E. Pengertian Classroom Management On Task.........................................................7
BAB III..............................................................................................................................8
PENUTUP.........................................................................................................................8
Kesimpulan....................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................9
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Sebuah kelas tidak boleh sekedar diartikan sebagai tempat siswa berkumpul untuk
mempelajari sejumlah ilmu pengetahuan. Demikian juga sebuah sekolah bukanlah
sekedar sebuah gedung tempat murid mencari dan mendapatkan ilmu pengetahuan.
Sekolah dan kelas diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam
mendidik anak-anak, yang tidak hanya harus didewasakan dari aspek intelektualnya saja,
akan tetapi dalam seluruh aspek kepribadiannya. Untuk itu bagi setiap tingkat dan jenis
sekolah diperlukan kurikulum yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang
semakin kompleks dalam perkembangannya. Kurikulum yang dipergunakan di sekolah
sangat besar pengaruhnya terhadap aktivitas kelas dalam mewujudkan proses belajar
mengajar yang berdaya guna bagi pembentukan pribadi siswa. Dengan kata lain aktivitas
sebuah kelas sangat dipengaruhi oleh adanya classroom management. Classroom
management ini membahas tentang masalah perilaku melalui perencanaan, pengelolaan,
dan penataan kegiatan belajar yang baik, pemberian materi pengajaran yang baik,
interaksi antara guru dengan siswa dan siswi yang baik, dan bertanggung jawab terhadap
terhadap siswa dan siswi selama di sekolah.

a. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan classroom management?
2. Apa saja strategi dari classroom management?
3. Apa yang dimaksud dengan classroom management off task?
4. Apa saja masalah yang ada pada classroom management off task di
Indonesia?
5. Bagaimana cara menangani classroom management off task?
6. Apa yang dimaksud dengan classroom management on task?
b. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan classroom management
2. Untuk menjelaskan apa saja strategi pada classroom management
3. Untuk mendeskripsi classroom management off task
4. Untuk mengetahui apa saja masalah yang ada pada classroom management
off task di Indonesia
5. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya off task
6. Untuk mengetahui bagaimana cara menangani classroom management off
task
7. Untuk mendeskripsi classroom management on task
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Strategi Classroom Management


I. Pengertian Classroom Management
Membahas mengenai pengelolaan kelas perspektif baru dan selanjutnya kita
akan membahas masalah manajemen kelas. Manajemen kelas merupakan bagian
integral pengajaran efektif yang mencegah masalah perilaku melalui perencanaan,
pengelolaan, dan penataan kegiatan belajar yang lebih baik, pemberian materi
pengajaran yang lebih baik, dan interaksi guru siswa yang lebih baik, membidik pada
pengoptimalan keterlibatan dan kerjasama siswa dalam belajar. Teknik kontrol
perilaku atau pendisiplinan pada akhirnya akan tidak terlalu efektif karena teknik
tersebut tidak mendorong perkembangan disiplin diri atau tanggung jawab anak
sendiri atas tindakannya. Nilai-nilai dan ketrampilan sosial harus diajarkan dan
dicontohkan oleh guru.
Seorang pendidik atau guru perlu menguasai banyak faktor yang
mempengaruhi motivasi, prestasi dan perilaku siswa mereka. Lingkungan fisik di
kelas, level kenyamanan emosi yang dialami siswa dan kualitas komunikasi antar
guru dan siswa merupakan faktor penting yang bisa memampukan atau menghambat
pembelajaran yang optimal. Guru bertanggung jawab untuk berbagai siswa, termasuk
mereka dari keluarga yang tidak mampu atau kurang beruntung, siswa yang mungkin
harus bekerja setelah sekolah, atau mereka yang berasal dari kelompok minoritas
etnis, agama atau bahasa atau mereka dengan berbagai kesulitan atau kecacatan
belajar. Tak satupun dari situasi atau faktor ini harus menyebabkan masalah
pendidikan, namun anak-anak ini mungkin beresiko mendapatkan pengalaman
sekolah yang negatif dan tak bermakna jika guru tidak responsif terhadap kebutuhan
dan kemampuan mereka atau mampu menggunakan pengajaran dan strategi kelas
yang efektif dan disesuaikan menurut individu.

II. Strategi Classroom Management


Pengelolaan kelas ( classroom management ) berdasarkan pendekatan menurut
Weber diklasifikasikan kedalam dua pengertian, yaitu berdasarkan pendekatan
otoriter dan pendekatan permisif. Berikut dijelaskan pengertian dari masing-masing
pendekatan tersebut
Pertama, berdasarkan pendekatan otoriter pengelolaan kelas adalah kegiatan
guru untuk mengkontrol tingkah laku siswa, guru berperan menciptakan dan
memelihara aturan kelas melalui penerapan disiplin secara ketat ( Weber )
Bagi sekolah atau guru yang menganut pendekatan otoriter, maka dalam mengelola
kelas guru atau sekolah tersebut menciptakan iklim sekolah dengan berbagai aturan
atau ketentuan-ketentuan zang harus ditaati oleh warga sekolah/ kelas. Walaupun
menggunakan pendekatan otoriter, berbagai aturan zang dirumuskan tentu saja tidak
hanza didasarkan pada kemauan sepihak dari pengelola sekolah /kelas saja, melainkan
dengan memasukan aspirasi dari siswa. Hal ini penting mengingat aturan zang dibuat
diperuntukan bagi kepentingan bersama, zaitu untuk menunjang terjadinya proses
pembelajaran zang efektif dan efisien.
Kedua pendekatan permisif mengartikan pengelolaan kelas adalah uapaya
zang dilakukan oleh guru untuk memberi kebebasan untuk siswa melekukan berbagai
aktivitas sesuai dengan zang mereka inginkan. Pengertian kedua ini tentu saja bertolak
belakang dengan pendapat pertama. Menurut pandangan permisif, fungsi guru adalah
bagaimana menciptakan kondisi siswa merasa aman untuk melakukan aktivitas di
dalam kelas, tanpa aharus merasa takut dan tertekan

B. Pengertian dan Macam-macam Off Task di Indonesia


Classroom management off task adalah proses pembelajaran yang tidak sesuai
dengan peraturan di kelas. Perilaku off task ini terjadi karena siswa dan siswi merasa
bosan terhadap proses pembelajaran di kelas terutama pada mata pelajaran yang
mereka tidak sukai.

Bentuk perilaku dari off task ini, seperti :

 Mengobrol dengan teman


 Bermain handphone saat jam pelajaran
 Bernyanyi
 Melamun
 Tidur
 Bermain atau asik sendiri

Perilaku off task ini sangat mempengaruhi hasil belajar siswa dan siswi. Oleh
karena itu, guru harus bisa membuat suasana belajar di kelas menjadi menyenangkan,
tidak membosankan, dan membuat media pembelajaran yang inovatif sehingga siswa
dan siswi menjadi aktif.

C. Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Off Task


Penyebab munculnya perilaku siswa yang tidak dikehendaki adalah strategi
pembelajaran yang diberikan oleh guru kurang bervariasi. Guru umumnya
menggunakan strategi pembelajaran tradisional seperti ceramah yang monoton, tidak
mempertimbangkan kemampuan masing-masing siswa, kurang mampu menciptakan
suasana belajar dan lingkungan yang mendukung siswa agar tertarik terhadap
pembelajaran di kelas. Hal tersebut memicu munculnya perilaku siswa yang tidak
dikehendaki di kelas.

Penyebab lain munculnya perilaku siswa yang tidak dikehendaki adalah


adanya kenyataan bahwa banyak di antara guru tidak terlatih untuk mengatasi
perilaku siswa khususnya perilaku yang tidak dikehendaki yang dimunculkan siswa di
kelas. Perilaku siswa yang tidak dikehendaki jika secara tetap dan terus menerus
dilakukan siswa dapat berimplikasi pada kegagalan akademiknya (Sparzo dan Poteet,
1989, dalam Sukiman 2005).
Selain itu mernurut Cruickshank, Jenkins, dan Metcalf (dalam Annabelle,
2010) faktor yang menyebabkan perilaku yang tidak dikehendaki yaitu ketika guru
tidak terlibat dengan kelas, terganggu dengan komputer, atau meninggalkan ruangan,
siswa kurang termotivasi untuk belajar dan lebih tertarik untuk berpartisipasi dalam
perilaku Off Task

D. Cara Penanganan Terjadinya Off Task


Model Analisis Tingkah Laku (ATL) merupakan aplikasi dari teori
behavioristik. Karena itu istilah Analisis Tingkah Laku sering disamakan dengan
behavioristik. ATL sebagai teknik treatment lebih tepat digunakan di kelas. Menurut
Legowo dalam penelitiannya tentang modifikasi perilaku antara lain menyimpulkan
bahwa Analisis Tingkah Laku (ATL) memiliki peran yang sangat signifikan dalam
mengubah perilaku siswa sekolah dasar yang tidak dikehendaki (off task behaviour).

Para ahli telah merinci tahapan prosedur melaksanakan ATL berbeda-beda.


Meskipun demikian dapat diambil persamaannya ada empat tahapan utama, yaitu :

a. Menetapkan perilaku yang akan diubah


Pada langkah awal melaksanakan Analisis Perilaku ada dua proses yang harus
dilakukan. Pertama, mengidentifikasi satu perilaku yang akan dikurangi atau
dihilangkan terjadinya (sebut perilaku Sasaran Deselerasi), kemudian juga
menetapkan satu perilaku yang akan ditingkatkan terjadinya (sebut perilaku Sasaran
Akselerasi). Baik perilaku Sasaran Akselerasi (SA) maupun perilaku Sasaran
Deselerasi (SD) harus berupa satu jenis perilaku yang spesifik.Maksudnya, bahwa
perilaku tersebut harus dapat diamati (observable) terjadinya, dapat diukur
(measurable) dengan suatu instrumen tertentu, dan dapat dihitung (countable).
Langkah selanjutnya adalah menghitung perilaku, menetapkan cara menghitungnya
ada tiga cara mengukur dan menghitung sasaran perilaku, yaitu : sasaran, frekuensi,
durasi dan latensi. Sasaran frekuensi dihitung dari keseringan muncul atau beberapa
kali suatu perilaku itu muncul dalam periode waktu tertentu. Sasaran durasi dihitung
dari lamanya perilaku terjadi di dalam periode waktu tertentu. Sasaran latensi dihitung
dari jarak waktu antara ketika siswa diberi tugas atau perintah hingga ia
melakukannya.
b. Mengases lingkungan saat perilaku muncul
Lingkungan merupakan kejadian atau isyarat yang dapat berfungsi
mengarahkan terjadinya perilaku (disebut dengan anteseden) dan juga dapat berfungsi
melestarikan atau mereduksi perilaku tertentu (disebut konsekuen).
c. Merencanakan dan mengimplementasikan strategi pengubahan
Langkah ketiga dalam metode Analisis Perilaku adalah melakukan
perencanaan strategi pengubahan. Ada dua poin yang harus dilakukan dalam
merencanakan program pengubahan perilaku dengan metode Analisis Tingkah
Laku.Dua poin tersebut adalah mendesain strategi Akselerasi (Strategi A) dan strategi
Deselerasi (strategi D).
Strategi A merupakan strategi yang dirancang untuk mengajarkan
keterampilan baru yang diperlukan siswa, sedangkan strategi D dirancang untuk
tujuan mengurangi atau menghilangkan perilaku siswa yang tidak dikehendaki.

E. Pengertian Classroom Management On Task


Classroom management on task adalah proses pembelajaran yang tidak
melanggar peraturan di kelas. Proses pembelajaran ini membuat siswa dan siswi
menjadi aktif di kelas. Perilaku Classroom management on task ini diantaranya siswa
dan siswi aktif mengikuti pelajaran, memperhatikan pada saat guru menerangkan,
tidak mengganggu teman dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dengan
baik. Hal ini dikarenakan siswa dan siswi mempunyai hubungan sosial dan kerjasama
yang baik di kelas dan peran guru juga sangat penting terhadap terlaksananya belajar
mengajar di kelas. Selain itu, kondisi lingkungan di kelas juga mendukung
terlaksananya proses belajar mengajar, seperti ruang kelas yang indah dan bagus,
penerangan di kelas yang memadai, posisi meja, bangku, peralatan di kelas, dan alat-
alat peraga yang sesuai dengan tempatnya.
Menurut Wawan (2011: 50), perilaku manusia itu mempunyai bentangan yang
sangat luas, mencakup berjalan, berbicara, bereaksi, berpakaian dan sebagainya. Jadi,
on-task behavior (perilaku yang dikehendaki) juga mencakup berjalan, berbicara,
bereaksi, berpakaian siswa pada mata pelajaran bahasa Inggris. Bentuk perilaku diatas
adalah perilaku yang bisa dilihat dan diamati secara langsung, sehingga bisa untuk
diteliti. Menurut Dalyono (2009: 55-60) menyebutkan, ada 2 faktor yang
mempengaruhi dalam Classroom Management On Task, yaitu faktor internal dan
eksternal. Faktor internal meliputi kesehatan, inteligansi dan bakat, minat dan
motivasi serta cara belajar. Sedangkan faktor eksternal meliputi keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan sekitar. Dari kedua faktor tersebut memang sangat
mempengaruhi dalam tercapainya Classroom Management On Task dalam proses
pembelajaran di kelas.
Oleh karena itu, Classroom Management On Task pada siswa dan siswi saat di
kelas sangatlah dibutuhkan, karena bermanfaat untuk kefektifan lingkungan kelas saat
berlangsungnya kegiatan belajar mengajar dan dapat mengoptimalkan kemampuan
siswa. Dengan terciptanya Classroom Management di kelas, dapat mencapai tujuan
yang diharapkan siswa dan guru, yaitu mencapai hasil yang maksimal dan lingkungan
belajar yang kondusif.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Jadi, dapat disimpulkan manajemen kelas merupakan bagian integral pengajaran
efektif yang mencegah masalah perilaku melalui perencanaan, pengelolaan, dan penataan
kegiatan belajar yang lebih baik, pemberian materi pengajaran yang lebih baik, dan interaksi
guru siswa yang lebih baik, membidik pada pengoptimalan keterlibatan dan kerjasama siswa
dalam belajar

Perilaku-perilaku off task yang sering terjadi diantara siswa dan sisiei yaitu perilaku
seperti mengobrol dengan teman, bermain handphone saat jam pelajaran, bernyanyi,
melamun, dan seebagainya. Serta penyebab perilaku off task siswa bisa terjadi dari adanya
faktor internal dan factor eksternal. Faktor internal meliputi adaptasi sekolah dan kesulitan
dalam pelajaran. Sedangkan faktor eksternal yang mendasari perilaku off task siswa adalah
pengaruh dari teman dan kurangnya perhatian dari guru. Penanganan yang dapat dilakukan
dalam menangani perilaku off task siswa yaitu menegur atau mengingatkan dengan memberi
nasihat, memberi hukuman berupa pernyataan tertulis atau hukuman lain yang mendidik dan
tidak memberatkan, selain itu untuk menangani perilaku off task siswa konselor
berkolaborasi dengan guru kelas dan guru mata pelajaran.

Sedangkan classroom management on task adalah proses pembelajaran yang tidak


melanggar peraturan di kelas. . Pada hakikatnya, tujuan dari classroom management ini untuk
menciptakan lingkungan yang memberikan kepuasan, suasana disiplin, perkembangan
intelektual, emosional dan sikap siswa dan siswi. Dengan begitu, guru yang berperan penting
dalam kehidupan menuntut ilmu bagi para siswa dan siswi harus menerapkan classroom
management dengan baik dan benar agar terciptanya generasi bangsa yang cemerlang.
DAFTAR PUSTAKA

http://fandy-trk.blogspot.com/2010/01/pemahaman-manajemen-kelas-classroom.html

https://media.neliti.com/media/publications/252336-none-81030192.pdf

http://lib.unnes.ac.id/17829/1/1301407100.pdf

Anda mungkin juga menyukai