Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena dengan karunia-Nya kami
dapat menyelesaiakan makalah yang berjudul “ TEORI PRODUKSI”. Meskipun banyak
hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi penulis berhasil menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya.
Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada dosen pembimbing Ibu Eugenia H. P
Tanam, SE, MM.  yang telah membantu dan membimbing kami dalam mengerjakan tugas
makalah Ekonomi Manajerial ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman
yang bekerja keras untuk melengkapi bahan makalah.
Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada pembaca dari hasil pembuatan
makalah ini. Karena itu kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna
bagi kita bersama.
Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
sempurnanya makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kami
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

                                                                                                     Kupang, 30 Oktober 2019

Penulis

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

Table of Contents
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................i

BAB I...............................................................................................................................................1

PENDAHULUAN..............................................................................................................................1

1.1  Latar Belakang.....................................................................................................................1

BAB II..............................................................................................................................................2

PEMBAHASAN.................................................................................................................................2

2.1 Pengertian Teori  Produksi....................................................................................................2

2.2  Faktor Produksi....................................................................................................................2

2.3  Fungsi Produksi....................................................................................................................5

2.4  Jangka Waktu Produksi........................................................................................................6

2.5 Produktivitas.......................................................................................................................12

BAB III...........................................................................................................................................13

PENUTUP......................................................................................................................................13

3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................13

3.2 Saran...................................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................14

ii
i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Dewasa ini sangat peting untuk memahami tingkah laku konsumen yang sangat
mempengaruhi sifat permintaan para pembeli dipasar. Memproduksi suatu barang harus
mempunyai hubungan dengan kebutuhan manusia. Berarti barang itu harus diproduksi untuk 
memenuhi  kebutuhan  manusia,  bukan  untuk  memproduksi  barang  mewah secara berlebihan
yang tidak sesuai dengan kebutuhan manusia, karenanya tenagakerja yang dikeluarkan untuk
memproduksi barang tersebut dianggap tidak produktif.
Perlu memperhatikan, memahami, dan mempelajari kegiatan perusahaan dalam
menawarkan dan memproduksi barang yang diproduksinya. Salah satu faktor yang
mempengaruhi penawaran adalah biaya produksi.  Dalam ekonomi yang sudah modern, dimana
peranan uang amat penting , maka ukuran efisiensi yang paling baik adalah uang. Akhirnya bila
konsumen berupaya mencapai kepuasan maksimum, maka produsen berupaya mencapai tingkat
produksi maksimum.

1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas maka dapat disimpulkan rumusan masalah
dari makalah ini adalah:
1.      Apakah pengertian dari Teori Produksi ?
2.      Bagaimana penggolongan Faktor Produksi?
3.      Apakah Tujuan dan Fungsi  Produksi yang harus diterapkan?
4.      Bagaimana Jangka Waktu Produksi yang ditetapkan?

1.3 Tujuan
            Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1.      Mengetahui tentang Teori Produksi
2.      Mengetahui macam Faktor Produksi
3.      Mengetahui Tujua dan Fungsi Produksi
4.      Mengetahui Jangka Waktu Produksi yang akan ditetapkan

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Teori  Produksi

Sebelum kita mempelajari tentang teori produksi sebaiknya kita mengetahui terlebih
dahulu definisi produksi sendiri banyak pendapat sesuai dengan pemahamannya masing-masing.
Produksi adalah usaha menciptakan dan meningkatkan kegunaan suatu barang untuk memenuhi
kebutuhan. Produksi adalah rangkaian proses yang meliputi semua kegiatan yang dapat
menambah atau menciptakan nilai guna dari barang dan jasa. Pelaku produksi adalah produsen
yaitu, individu atau perusahaan yang memproduksikan hasil pertanian yang menggunakan input
sumber daya yang ada antara lain ; tanah, tenaga kerja, modal dan management. Produksi adalah
kegiatan produsen untuk mengubah input menjadi output. Produsen merupakan pembuat barang
dan jasa tidak berguna menjadi berguna, barang berguna menjadi barang lebih berguna atau
kegiatan produksi dapat menambah nilai guna suatu barang menjadi nilai barang lebih dari
barang sebelumnya.
Yang dimaksud dengan teori produksi adalah teori yang menjelaskan hubungan antara
tingkat produksi dengan jumlah faktor-faktor produksi dan hasil penjualan outputnya. 

2.2  Faktor Produksi

Kegiatan produksi tentunya memerlukan unsur-unsur yang dapat digunakan dalam proses
produksi yang disebut faktor produksi. Faktor produksi yang bisa digunakan dalam proses
produksi terdiri atas sumberdaya alam, tenaga kerja manusia, modal dan kewirausahaan.
a.      Sumberdaya Alam
Sumberdaya alam adalah segala sesuatu yang disediakan oleh alam yang dapat
dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Sumberdaya alam di sini meliputi segala
sesuatu yang ada di dalam bumi, seperti:
1.      Tanah

2
Tanah  mengandung  pengertian  yang  luas,  yaitu  termasuk  semua  sumber yang  kita  peroleh 
dari  udara,  laut,  gunung,  dan  sebagainya,  sampai  keadaan geografi, angin, dan iklim yang
terkandung dalam tanah. Termasuk dalam faktor produksi tanah adalah :
         Bumi  (tanah)  merupakan  permukaan  tanah  yang  di  atasnya  kita  dapat berjalan,
mendirikan bangunan, rumah, perusahaan.
         Mineral, seperti logam, bebatuan dan sebagainya yang terkandung di dalam tanah yang juga
dapat dimanfaatkan oleh manusia.
         Gunung,  merupakan  suatu  sumber  lain  yang menjadi  sumber  tenaga  asli yang 
membantu  dalam  mengeluarkan  harta  kekayaan. 
2.      Hutan, merupakan sumber kekayaan alam yang penting. Hutan memberikan bahan  api,  bahan-
bahan mentah untuk  industri  kertas,  damar,  perkapalan, perabotan rumah tangga, dan
sebagainya.
3.      Hewan, mempunyai kegunaan memberikan daging, susu, dan  lemak untuk tujuan ekonomi,
industri dan perhiasan. Sebagian lagi digunakan untuk kerja dan pengangkutan.
4.      Udara, sinar matahari, hujan.
5.      Bahan tambang, dan lain sebagainya.
Faktor produksi sumberdaya alam merupakan faktor produksi asli karena telah tersedia di
alam langsung.
b.      Sumberdaya Manusia (Tenaga Kerja Manusia)
Tenaga kerja manusia adalah segala kegiatan manusia baik jasmani maupun rohani yang
dicurahkan dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa maupun faedah suatu
barang.
Tenaga kerja atau buruh merupakan faktor produksi yang diakui di setiap sistem  ekonomi 
terlepas  dari  kecenderungan  ideologi  mereka.  Kekhususan perburuhan seperti kemusnahan,
keadaan yang  tidak  terpisahkan dari buruh itu  sendiri,  ketidakpekaan  jangka  pendek  terhadap 
permintaan  buruh,  dan yang mempunyai  sikap  dalam  penentuan  upah, merupakan  hal  yang 
sama pada semua sistem.
Tenaga kerja manusia dapat diklasifikasikan menurut tingkatannya (kualitasnya) yang
terbagi atas:
1.      Tenaga kerja terdidik (skilled labour), adalah tenaga kerja yang memperoleh pendidikan baik
formal maupun non formal.
Contoh: guru, dokter, pengacara, akuntan, psikologi, peneliti.
2.      Tenaga kerja terdidik (skilled labour), adalah tenaga kerja yang memperoleh pendidikan baik
formal maupun non formal.
Contoh: guru, dokter, pengacara, akuntan, psikologi, peneliti.
3.      Tenaga kerja terdidik (skilled labour), adalah tenaga kerja yang memperoleh pendidikan baik
formal maupun non formal.
Contoh: guru, dokter, pengacara, akuntan, psikologi, peneliti.
Kriteria  Pemilihan Tenaga Kerja
Pemilihan tenaga kerja tergantung ketersediaan/penawaran tenaga kerja. Sedangkan
penawaran tenaga kerja tergantung pada beberapa faktor :

3
         Kecakapan tenaga kerja, merupakan keahlian dan ketrampilan yang dimiliki oleh  tenaga  kerja. 
         Mobilisasi  tenaga  kerja,  merupakan  pergerakan  tenaga  kerja  dari  suatu kawasan  geografi  ke 
kawasan  yang  lain.  Mobilisasi  terkait  erat  dengan kondisi  ekonomi  pekerja. Mobilisasi 
dipengaruhi  oleh  faktor  tingkat  upah, dimana  biasanya  pekerja  akan  berupaya  untuk mencari 
tempat  kerja  yang memberikan  tingkat  upah  lebih  tinggi.
         Penduduk,  jumlah penduduk merupakan  faktor yang sangat memengaruhi terhadap  penawaran 
tenaga  kerja.  Idealnya  pertumbuhan  penduduk seiring/seimbang  dengan  pertumbuhan 
lapangan  kerja  (pertumbuhan ekonomi).

c.       Sumberdaya Modal
Modal  merupakan  asset  yang  digunakan  untuk  distribusi  asset  yang berikutnya.
Modal dapat memberikan  kepuasan pribadi dan membantu untuk menghasilkan kekayaan yang
lebih banyak.
Modal menurut pengertian ekonomi adalah barang atau hasil produksi yang digunakan
untuk menghasilkan produk lebih lanjut. Misalkan orang membuat jala untuk mencari ikan.
Dalam hal ini jala merupakan barang modal, karena jala merupakan hasil produksi yang
digunakan untuk menghasilkan produk lain (ikan). Di dalam proses produksi, modal dapat
berupa peralatan-peralatan dan bahan-bahan.
Modal dapat dibedakan menurut:
1.      Kegunaan dalam proses produksi
         Modal tetap adalah barang-barang modal yang dapat digunakan berkali-kali dalam proses
produksi.
Contoh: gedung, mesin-mesin pabrik.
         Modal lancar adalah barang-barang modal yang habis sekali pakai dalam proses produksi.
Contoh: bahan baku, bahan pembantu.
2.      Bentuk Modal
         Modal konkret (nyata) adalah modal yang dapat dilihat secara nyata dalam proses produksi
Contoh: mesin, bahan baku, gedung pabrik.
         Modal abstrak (tidak nyata) adalah modal yang tidak dapat dilihat tetapi mempunyai nilai
dalam perusahaan.
Contoh: nama baik perusahaan dan merek produk.

Pengumpulan modal
Ada beberapa faktor yang menentukan terhadap pengumpulan modal yaitu :
a)         Peningkatan pendapatan,
b)         Pembekuan modal
c)         Keselamatan  dan  keamanan,  dalam  proses  penghimpunan  modal
Dalam perspektif  ekonomi  konvensional, modal dapat  tumbuh dari  sebagian pendapatan 
yang  ditabungkan  oleh  masyarakat.  Besarnya  tabungan  dipengaruhi oleh  tingkat  bunga.
Menurut  ekonom  konvensional,  semakin  tinggi  tingkat  bunga semakin  besar  imbalan 
tabungan,  semakin  tinggi  pula  kecenderungan  untuk menabung  dan  sebaliknya. 

4
Menurut  Keynes,  tingkat  bunga  yang  tinggi  akan menekan  kegiatan  ekonomi  dan 
menyebabkan  volume  penanaman  modal  yang lebih kecil. Sebagai akibatnya, pendapatan uang
yang terkumpul akan mengecil, dan dengan adanya kecenderungan yang sama untuk menabung,
volume tabungan akan berkurang. 
Kenyataannya  adalah  bahwa  jika  individu-individu  rasional,  mereka mungkin  lebih 
banyak menabungkan  penghasilan mereka,  bila  tingkat  bunganya tinggi.  Suatu  tingkat  bunga 
yang  tinggi  berarti  lebih  tingginya  imbalan  bagi tabungan.  Oleh  karena  itu,  berdasarkan 
alasan-alasan  murni,  orang  akan  lebih banyak menabung.

d.      Sumberdaya Pengusaha

Sumberdaya ini disebut juga kewirausahaan. Pengusaha berperan mengatur dan


mengkombinasikan faktor-faktor produksi dalam rangka meningkatkan kegunaan barang atau
jasa secara efektif dan efisien.
Pengusaha berkaitan dengan managemen. Sebagai pemicu proses produksi, pengusaha
perlu memiliki kemampuan yang dapat diandalkan. Untuk mengatur dan mengkombinasikan
faktor-faktor produksi, pengusaha harus mempunyai kemampuan merencanakan,
mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan usaha.

2.3  Tujuan Produksi


Tujuan  dari  kegiatan produksi   mencapai  dua hal pokok  yaitu:
a) Memenuhi  kebutuhan  setiap  individu. 
b) Merealisasikan  kemandirian 
Dalam  upaya merealisasikan  pemenuhan  kebutuhan ada  beberapa  hal  yang perlu
dilakukan, yaitu :
a.       Melakukan perencanaan. Perencanaannya  mencakup produksi, penyimpanan,
pengeluaran dan distribusi.
b.      Mempersiapkan sumberdaya manusia dan pembagian tugas yang baik.
c.       Memperlakukan sumber daya alam dengan baik.
d.      Keragaman produksi dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen
e.       Mengoptimalkan fungsi kekayaan berupa mata uang.

2.3  Fungsi Produksi

Kegiatan produksi melibatkan dua variabel yang mempunyai hubungan fungsional atau
saling memengaruhi, yaitu :

1. Berapa output yang harus diproduksi; dan


2. Berapa input yang akan dipergunakan.

5
Dengan demikian, yang disebut fungsi produksi adalah hubungan fungsional atau sebab
akibat antara input dan output. Dalam hal ini input sebagai sebab, dan output sebagai akibat.
Atau input sebagai variabel bebas dan output sebagai variabel tak bebas. Input produksi dikenal
juga dengan factor-faktor produksi, dan ouput produksi dikenal juga dengan jumlah produksi.
Fungsi produksi merupakan suatu fungsi atau persamaan yang menyatakan hubungan
antara tingkat output dengan tingkat penggunaan input-input. Hubungan antara jumlah output Q
dengan jumlah input yang dipergunakan dalam produksi X1, X2, X3, … Xn, secara matematis
dapat dituliskan sebagai berikut :

Q = f (X1, X2, X3, … Xn)


Q = output
X = input
Ketika input-input produksi terdiri dari capital, labour, resources dan technology maka
persamaan produksi menjadi sebagai berikut :
Q = f (C, L, R, T)
Q = Quantity, atau jumlah barang yang dihasilkan
f = Fungsi, atau simbol persamaan fungsional
C = Capital, atau modal atau sarana yang digunakan
L = Labour, tenaga kerja
R = Resources, sumber daya alam
T = Technology, teknologi dan kewirausahaan

Persamaan tersebut menjelaskan bahwa output dari suatu produksi merupakan fungsi atau
dipengaruhi atau akibat dari input. Artinya setiap barang yang dihasilkan dari produksi akan
tergantung pada jenis/macam dari input yang digunakan. Perubahan yang terjadi pada input akan
menyebabkan terjadinya perubahan pada output.

2.4  Jangka Waktu Produksi

Untuk menghasilkan jumlah output tertentu, perusahaan menentukan kombinasi


pemakaian input yang sesuai. Jangka waktu analisis terhadap perusahaan yang melakukan
kegiatan produksi dapat dibedakan menjadi jangka pendek dan jangka panjang. Analisis terhadap
kegiatan produksi perusahaan dikatakan berada dalam jangka pendek apabila sebagian dari
faktor produksi dianggap tetap jumlahnya (fixed input).
Dalam jangka pendek tersebut perusahaaan tidak dapat menambah jumlah faktor
produksi yang dianggap tetap. Faktor produksi yang dianggap tetap misalnya modal seperti
mesin dan peralatannya,bangunan perusahaan dan lain-lain. Sedangkan dalam jangka penjang
semua faktor produksi dapat mengalami perubahan. Berarti dalam jangka panjang setiap faktor

6
produksi dapat ditambah jumlahnya kalau memang diperlukan. Dalam jangka panjang
perusahaan dapat melakukan penyesuaian terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di pasar.
Dalam ekonomi, konsep jangka pendek mengacu pada kondisi dimana minimal terdapat
satu input yang bersifat tetap jumlahnya. Jangka panjang adalah periode waktu dimana seluruh
input bersifat variabel. Jangka waktu ini tidak ada hubungannya dengan periode waktu yang
biasa kita kenal (tahun,bulan, hari) namun berkaitan dengan perusahaan dan sumber daya yang
dibicarakan. Dalam suatu industri mungkin jangka pendek berarti satu bulan namun industri lain
mungkin satu tahun.
Jangka Waktu Produksi dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :

1. Jangka Pendek (short run). yaitu jangka waktu ketika input variabel dapatdisesuaikan,
namun input tetap tidak dapat disesuaikan; dan
2. Jangka Panjang (long run) merupakan satu waktu dimana seluruh input variabelmaupun
tetap yang digunakan perusahaan dapat diubah. Adapun tujuan dari pembedaan jangka
waktu atau periodisasi dalam produksi adalahuntuk meminimumkannya Biaya Produksi.

1. Produksi Dalam Jangka Pendek

Dalam jangka pendek perusahaan memiliki input tetap dan menentukan berapa
banyaknya input variabel yang harus dipergunakan. Untuk membuat keputusan, pengusaha akan
memperhitungkan seberapa besar dampak penambahan input variabel terhadap produksi total.
Misalnya input variabelnya adalah tenaga kerja dan input tetapnya adalah modal. Apabila tenaga
kerja yang dipergunakan sebanyak 0, produksi juga nol. Ini berarti proses produksi tidak akan
menghasilkan output apabila hanya mempergunakan satu macam input. Apabila jumlah tenaga
kerja yang dipergunakan semakin banyak, makan output meningkat.

a.       Teori Produksi Dengan Satu Input Variabel

Dengan mengamsumsikan beberapa input dianggap konstan dalam jangka pendek dan
hanya satu faktor produksi yaitu tenaga yang dapat berubah, maka fungsi produksinya dapat
ditulis sebagai berikut :
Q = f(L)
Persamaan produksi ini menjadi sangat sederhana karena hanya melibatkan tenaga kerja
untuk mendapatkan tingkat produksi suatu barang tertentu. Artinya, factor produksi yang dapat
berubah dan mempengaruhi tingkat produksi adalah hanya jumlah tenaga kerja. Jika perusahaan
berkeinginan untuk menambah Tingkat produksi, maka perusahaan hanya dapat menambah
jumlah tenaga kerja.
Hubungan produksi dimana terdapat satu variabel, dan lainnya tetap biasanya berlaku
hukum pertambahan hasil yang semakin berkurang, yaitu apabila faktor variabel itu ditambah
terus, maka output semakin lama akan semakin menurun secara rata-rata, dikarenakan semakin
besarnya faktor pembagi sementara faktor yang dibagi tetap. Dan bila hal ini dilakukan terus,
maka produksi totalpun akan semakin menurun, dikarenakan faktor produksi tetap semakin jenuh
7
atau kehabisan nilainya, misalnya tanah yang kehabisan unsur haranya sehingga mengurangi
kesuburannya bila ditanami dan digarap secara terus menerus.
Berikut gambarannya :

Kurva Produksi Total, Marginal & Rata-


rata

1.       Produksi Marginal

Tambahan produksi yang diakibatkan oleh pertambahan satu tenaga kerja yang
digunakan. 
MP = Produksi Marginal 
DTP = Pertambahan Produksi Total 
DMP = Pertambahan Tenaga Kerja 

2.      Produksi rata-rata

Produksi yang secara rata-rata dihasilkan oleh setiap pekerja. 


DP = Produksi rata-rata 
TP = Produksi Total 
L = Tenaga kerja

b.      Teori Produksi Dengan Dua Input Variabel

Jika factor produksi yang dapat berubah adalah jumlah tenaga kerja dan
jumlah modal atau sarana yang digunakan, maka fungsi produksi dapat
dinyatakan sebagai berikut :

8
Q = f(L, C)

Pada fungsi produksi ini diketahui, bahwa tingkat produksi dapat berubah
dengan merubah faktor tenaga kerja dan atau jumlah modal. Perusahaan
mempunyai dua alternative jika berkeinginan untuk menambah tingkat
produksinya. Perusahaan dapat meningkatkan produksi dengan menambah tenaga
kerja, atau menambah modal atau menambah tenaga kerja dan modal.

Produksi dengan Menggunakan 2 Variabel yaitu terdapat kombinasi antara


dua faktor produksi untuk menghasilkan output (yang sama). Kombinasi itu bisa
antara tanah dan tenaga kerja, TK dan modal, atau dengan teknologi
(perkecualian, dengan teknologi, yang tidak mudah harus diubah, karena
memerlukan waktu yang relative lama lama). Yang paling mudah dikombinasikan
adalah antara faktor produksi TK dan modal. Dalam berproduksi, seorang
produsen tentu saja diperhadapkan pada bagaimana menggunakan faktor
produksinya secara efisien untuk hasil yang maksimum. Oleh karena itu, produsen
akan berusaha mencari kombinasi terbaik antara dua faktor input tersebut.

Hasil produksi sama dalam teori ini akan ditunjukan oleh suatu kurva yang
diberi nama isoquant curve (biasanya disebut isoquant sisi. Sedangkan biaya
yang digunakan dalam rangka menghasilkan produk tersebut
disebut isoqost (biaya sama).

1.      Isoquant (Kurva Produksi Sama)

     Isoquant adalah kurva yang menggambarkan kombinasi dua macam


input (faktor produksi) untuk menghasilkan output/produksi yang sama
jumlahnya. Bentuk kurva isoquant bermacam-macam, bisa liniar apabila
kombinasi antara input tersebut akan memberikan perubahan yang propor-

sional bila salah satunya berubah, dan dapat juga cembung dari titik orgin
(seperti kurva indifference). Yang terpenting adalah bahwa isoquant tidak
berupa garis lurus vertical maupun horizontal, karena lazimnya tidak mungkin
untuk menghasilkan barang dalam jumlah tak hingga atau nol dengan
menggunakan jumlah faktor produksi terbatas. Oleh karena itu dalam kurva
isoquant akan terdapat batas atas, yaitu titik merupakan kombinasi input
dalam jumlah tidak ada atau 0 dan batas bawah yang merupakan kombinasi
tak hingga dari input.

9
Isoquant (Kurva Produksi Sama)

Ciri-ciri isoquant : 

1.      Mempunyai kemiringan negatif;

2.      Semakin ke kanan kedudukan isoquant menunjukkan semakin tinggi


jumlah output;

3.      Isoquant tidak pernah berpotongan dengan isoquant yang lainnya; dan

4.      Isoquant cembung ke titik origin. 

2.       Isoqost (Garis Ongkos Sama)

         Isoqost adalah suatu kurva yang menggambarkan biaya yang


dikeluarkan oleh produsen dalam rangka berproduksi dengan menggunakan
beberapa faktor input tertentu. Isoqost membatasi dan membedakan
kemampuan produksi dan produsen. Semakin besar isoqost nya, maka makin
besar pula hasil yang dapat diperoleh. Sebaliknya, semakinmkecil isoqost
semakin kecil hasilnya.

10
Isoqost (Garis Ongkos Sama)

Kurva isoqost dapat berslope negatif dan positif. Negatif apabila


ada penambahan satu unit input akan menyebabkan penurunan pemakaian
input lain. Sebaliknya bila input lain dikurangi maka akan menyebabkan
input yang ssatunya akan bertambah. Kemudian kurva isoqost dapat
berslope positif, yaitu hanya sebagai pemuasan kebutuhan yang dipetakan
oleh kurva indifference sifatnya tidak efisien, karena bila produsen
menambah input yang satu, maka input yang lainnya juga bertambah, dan
begitu juga sebaliknya.

2.      Produksi Dalam Jangka Panjang

Dalam jangka panjang (long run) dan sangat panjang (very long run) semua faktor produksi
sifatnya variabel. Jangka panjang suatu proses produksi tidak bisa diukur dengan waktu tertentu.
Periode jangka pendek adalah periode produksi dimana perusahaan tidak mampu dengan segera
melakukan penyesuaian jumlah penggunaan salah satu atau beberapa faktor produksi. Periode
jangka panjang adalah periode produksi dimana semua faktor produksi menjadi faktor produksi
variabel. Dengan kata lain, dalam jangka panjang tidak ada input tetap.
         Garis Perluasan Produksi
Garis perluasan produksi adalah isocline yang menunjukkan tingkat output yang akan
dihasilkan bila harga produksi tetap tidak berubah. Jadi, garis perluasan produksi menunjukkan
bagaimana proporsi faktor produksi seharusnya berubah bila output atau besarnya biaya produksi
berubah, sedangkan harga dari faktor produksi itu tetap Bila seorang produsen atau pengusaha
dalam melakukan proses produksi untuk mencapai tujuannya harus menentukan dua macam
keputusan :

1.      Berapa output yang harus diproduksikan; dan

2.      Berapa dan dalam kombinasi bagaimana faktor-faktor produksi (input)


dipergunakan.

11
Produksi merupakan konsep arus (flow concept), bahwa kegiatan
produksi diukur dari jumlah barang-barang atau jasa yang dihasilkan dalam suatu
periode waktu tertentu, sedangkan kualitas barang atau jasa yang dihasilkan tidak
berubah.

2.5 Produktivitas

Dalam teori produksi, dikenal beberapa cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan
produktivitas, yaitu :

1. Ekstensifikasi: peningkatan produktivitas dengan cara menambah jumlah faktor produksi


yang digunakan;
2. Intensifikasi: dilakukan dengan cara memaksimalkan kapasitas faktor produksi yang telah
ada;
3. Rasionalisasi: peningkatan produktivitas dilakukan dengan mengeluarkan kebijakan yang
akan meningkatkan efisiensi produksi, teridir dari :

         Mekanisasi : mengganti sifatpadat karya menjadi padat modal dengan menggunakan mesin-
mesin modern,
         Spesialisasi: melakukan pembagian kerja sehingga satu orang bertanggung jawab pada satu jenis
pekerjaan saja,
         Standarisasi: membuat stadar tertentu terhadap bentuk, ukuran, bobot, dan detail lainnya dari
suatu produk.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Setiap  kegiatan  produksi  hendaknya  ditujukan  untuk  meningkatkan  manfaat dari suatu
materi. Produksi harus memerhatikan tata cara dan prosedur agar proses produksi dapat berjalan
lancar dan menguntungkan. Dan ada target-target tertentu yang harus dicapai Penggunaan  faktor-
faktor produksi  secara  efisien  terutama  yang  berasal dari sumberdaya bertujuan untuk  menjaga
keseimbangan alam. Penentuan  upah  harus  didasarkan  pada  beberapa  kriteria  seperti 
kebutuhan  hidup, produktivitas dan kemampuan perusahaan.

3.2 Saran
Untuk dapat mencapai titik maksimum dalam suatu produksi dan bisa berekspansi ke
arah yang lebih luas maka perlu adanya pengetahuan dan teori tentang produksi semoga pula
makalah ini dapat membantu pihak-pihak yang membutuhkan pencerahan dan informasi untuk
pengembangan perusahaan.

13
DAFTAR PUSTAKA

1.      Soeharno.TS.,Teori Mikro Ekonomi.,(Andi Yogyakarta : 2007),


2.      Nopirin, Pengantar Ekonomi Makro dan Mikro, BPFE, UGM, Yogyakarta, 2000,
3.      Kusnadi, Kusdi Raharjo, Rudi Zaedah, Ekonomi Mikro pendekatan akuntansi, Univ. Brawijaya,
Malang, 1997,
4.      http://myilmulintashukum.blogspot.co.id/2015/09/ilmu-ekonomi.html
5.      http://myilmulintashukum.blogspot.co.id/2015/09/ekonomi.html
6.      http://myilmulintashukum.blogspot.co.id/2016/01/pengertian-ciri-fungsi-dan-faktor.html
7.      http://myilmulintashukum.blogspot.co.id/2016/01/teori-produksi-dan-jangka-waktu-
produksi.html
8.      http://myilmulintashukum.blogspot.co.id/2016/01/pembagian-tahapan-dan-produktivitas.html

14

Anda mungkin juga menyukai