Anda di halaman 1dari 2

Nama : Tyasa Putri Ramadani

NIM : 041911535049

RESUME AKUNTANSI BIAYA

BIAYA OVERHEAD PABRIK: DEPARTEMENTALISASI

 Departementalisasi
Departementalisasi biaya overhead pabrik berarti membagi pabrik menjadi
departemen yang disebut departemen dan membebankan biaya overhead untuk
mereka. Untuk tujuan akuntansi, membagi pabrik menjadi beberapa departemen
independen dapat menghitung biaya produksi dengan lebih baik dan meningkatkan
pengendalian biaya tidak langsung, karena departemenalisasi memungkinkan
departemen yang berbeda memiliki tingkat biaya tidak langsung yang berbeda.

 Departemen Produksi dan Departemen Jasa


Departemen Produksi : menghasilkan produk dengan mengubah bentuk atau sifat dari
bahan baku atau dengan merakit komponen. Departemen Jasa : Memberikan pelayanan
yang berkontribusi secara tidak langsung terhadap produksi produk tetapi tidak
mengubah bentuk, rakitan, maupun sifat dari bahan baku.

 Pemilihan Departemen Produksi


Proses produksi menentukan jenis organisasi yang diperlukan untuk menangani
operasi yang berbeda secara efektif, memperoleh proses produksi terbaik, dan
menetapkan tanggung jawab untuk pengendalian fisik proses produksi. Faktor faktor
yang harus dipertimbangkan dalam menentukan jenis departemen yang diperlukan
untuk menetapkan tariff overhead departemental yang akurat adalah :
1. Kesamaan operasi dan mesin di setiap departemen.
2. Lokasi dari operasi dan mesin.
3. Tanggung jawab atas produksi dan biaya.
4. Hubungan operasi terhadap aliran produk.
5. Jumlah departemen.

 Pemilihan Departemen Jasa


Layanan yang bermanfaat bagi departemen produksi dan departemen layanan lainnya
dapat diatur dengan cara berikut:
1. Menetapkan departemen layanan terpisah untuk setiap fungsi;
2. Menggabungkan berbagai fungsi ke dalam satu departemen;
3. Dalam satu departemen Tempatkan beberapa biaya layanan di dalam apa yang
disebut penampungan biaya umum pabrik.

 Biaya Langsung Departemental


1. Supervisi, Tenaga Kerja Tidak Langsung, dan Lembur
2. Tunjangan Tunjangan Tenaga Kerja
3. Bahan Baku Tidak Langsung dan Perlengkapan Pabrik
4. Perbaikan dan Pemeliharaan
5. Penyusutan Peralatan

 Biaya Tidak Langsung Departemental


Memilih dasar yang tepat untuk mengalokasikan sebagian besar biaya departemen
tidak langsung adalah sulit dan sewenang-wenang. Alokasi harus didasarkan pada
salah satu dari daftar berikut, diurutkan berdasarkan prioritas: (1) konsumsi sumber
daya, (2) keluaran, dan (3) pengganti yang mencerminkan sumber daya yang
dikonsumsi.

 Menentukan Tarif Biaya Overhead Departemental


Penetapan tarif overhead departemental mencakup langkah langkah berikut :
1. Estimasikan total overhead departemental dari departemen produksi dan departemen
jasa pada tingkat aktivitas yang diperkirakan.
2. Buat suatu survei dengan tujuan untuk mendistribusikan biaya overhead tidak
langsung departemental dan biaya departemen jasa.
3. Estimasikan total overhead tidak langsung departemental pada tingkat aktivitas yang
dipilih dan alokasikan biaya biaya tersebut ke departemen departemen.
4. Distribuaikan biaya departemen jasa ke departemen yang emperoleh manfaat dari
jasa tersebut.
5. Hitung tarif overhead departemental.

 Mengestimasikan Biaya Langsung Departemental


Mengestimasikan biaya langsung untuk departeen produksi dan jasa, merupakan
pekerjaan bersama dari kepala departemen, penyelia, dan departemen anggaran atau
departemen biaya. Mengestimasikan dan Mengalokasikan Biaya Tidak Langsung :
1. Biaya listrik, bahan bakar, dan air dibebankan ke departemen utilitas, untuk
didistribusikan ke departemen departemen produksi saja.
2. Penyusutan bangunan, pajak poperti, dan asuransi kebakaran dialokasikan hanya ke
departemen produksi berdasarkan luas lantai.

 Mendistribusikan Biaya ke Departemen Jasa :


1. Metode Langsung.
2. Metode Bertingkat.
3. Metode Simultan.

Anda mungkin juga menyukai