OLEH:
Kelompok 2 :
SEKSI: 18 BB 04
DOSEN PEMBIMBING:
Drs. Syafri Ahmad, S.Pd, M.Pd
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah
Pemecahan Masalah Matematika “Pembelajaran Problem Solving Pada
Pelajaran Materi Pengukuran Non Geometri”.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
Satuan berat merupakan salah satu ilmu pasti di dalam matematika yang
paling sering untuk dipelajari dan menjadi salah satu materi yang hadir di dalam
pembelajaran mulai dari tingkat dasar.
Alat ukur yang biasa digunakan dalam mengukur berat suatu benda adalah
timbangan. Timbangan digunakan untuk mengukur massa atau berat benda.
Prinsip kerjanya adalah keseimbangan dua lengan, yaitu keseimbangan antara
massa benda yang diukur dengan anak timbangan yang digunakan. Konversi
satuan ukuran berat atau massa yaitu, untuk satuan ukuran berat konversinya
mirip dengan ukuran panjang namun satuan meter diganti menjadi gram. Untuk
satuan berat tidak memiliki turunan gram persegi maupun gram kubik.
Mari lihat tentang tangga konversi dari satuan berat dalam matematika
yang lainnya.
Contohnya:
- 1 kg sama dengan 10 hg
1. Alfa membeli 9 kg beras dan 10 pon terigu. Selain itu beliau membeli 40 ons
tepung beras. Di tengah jalan, kantong beras bocor, sehingga berkurang 1.000
gram. Berat belanjaan Alfa sekarang adalah ... kg.
Langkah-langkah penyelesaian:
a. Memahami masalah
Diketahui:
Alfa membeli: Beras = 9 kg
Terigu = 10 pon = 10 : 2 = 5 kg
Tepung beras = 40 ons = 40 : 10 = 4 kg
Berat beras Alfa yang berkurang karna kantong bocor= 1.000 g = 1 kg
Ditanya: berat belanjaan Alfa sekarang?
b. Membuat rencana
1) Menghitung jumlah berat belanjaan Alfa.
2) Menghitung jumlah berat belanjaan Alfa sekarang.
c. Melaksanakan rencana
1) Jumlah belanjaan Alfa seluruhnya
= 9 kg beras + 5 kg terigu + 4 kg tepung beras
= 18 kg
2) Jumlah belanjaan Alfa sekarang
= jumlah belanjaan Alfa seluruhnya – berat beras yang berkurang
= 18 kg – 1 kg
= 17 kg
d. Memeriksa kembali
Sisa belanjaan Alfa sekarang = 17 kg
Berat beras yang berkurang = 1 kg
Jumlah belanjaan Alfa = 1 kg + 17 kg
= 18kg
2. Sebuah truk mengangkut bahan makanan seberat 6,2 ton berupa beras, kacang
tanah, dan jagung. Apabila berat beras 46 kwintal dan kacang tanah 120 kg,
maka berapakah berat jagung yang diangkut truk tersebut?
Langkah-langkah penyelesaian:
a. Memahami masalah
Diketahui:
Jumlah bahan makanan = 6,2 ton = 6,2 × 1.000 kg = 6.200 kg
Berat beras = 46 kwintal = 46 × 100 kg = 4.600 kg
Berat kacang tanah = 120 kg
Ditanya: berapa berat jagung yang diangkut truk?
b. Membuat rencana
1) Menghitung jumlah berat beras dan kacang tanah.
2) Menghitung berat jagung.
c. Melaksanakan rencana
1) Menghitung jumlah berat beras dan kacang tanah
= berat beras + berat kacang tanah
= 4.600 kg + 120 kg
= 4.720 kg
2) Menghitung berat jagung
= Jumlah bahan makanan – jumlah berat beras dan kacang tanah
= 6.200 kg – 4.720 kg
= 1.480 kg
d. Memeriksa kembali
Jumlah bahan makanan = berat beras + berat kacang tanah + berat jagung
= 4.600 kg + 120 kg + 1.480 kg
= 6.200 kg
1 1
3. Tini memiliki persediaan terigu 2 kg, kemudian ia membeli lagi 3 kg.
2 4
2
Terigu tersebut digunakan untuk membuat kue sebanyak 4 kg. Berapakah
5
sisa terigu Tini sekarang?
Langkah-langkah penyelesaian:
a. Memahami masalah
Diketahui:
1
Persediaan terigu sebanyak 2 kg
2
1
Dibeli lagi sebanyak 3 kg
4
2
Digunakan untuk membuat kue sebanyak 4 kg
5
Ditanya: sisa terigu Tini sekarang
b. Membuat rencana
1) menghitung jumlah terigu setelah dibeli lagi
2) menghitung jumlah terigu setelah digunakan untuk membuat kue
c. Melaksanakan rencana
1) jumlah terigu setelah dibeli lagi
persediaan terigu + jumlah terigu yang dibeli
1 1
= 2 kg + 3 kg
2 4
5 13
= kg + kg
2 4
10+13
= kg
4
23
= kg
4
2) jumlah terigu setelah digunakan untuk membuat kue
jumlah terigu setelah dibeli lagi – jumlah terigu yang digunakan
untuk membuat kue
23 2
= kg −¿ 4 kg
4 5
23 22
= kg −¿ kg
4 5
115−88
= kg
20
27
= kg
20
7
=1 kg
20
d. Memeriksa kembali
7 2 1
1 kg +¿ 4 kg −¿3 kg
20 5 4
27 + 22 −13
= kg kg kg
20 5 4
27+88−65
= kg
20
50
= kg
20
10
=2 kg
20
1
=2 kg
2
Menurut Hudoyo (1988: 20) suhu merupakan ukuran atau derajat panas
atau dinginnya suatu benda. Suatu benda yang dalam keadaan panas dikatakan
memiliki suhu yang tinggi, dan sebaliknya, suatu benda yang dalam keadaan
dingin dikatakan memiliki suhu yang rendah.
Suhu termasuk besaran pokok. Alat untuk untuk mengukur besarnya suhu
suatu benda adalah termometer. Termometer yang umum digunakan adalah
termometer zat cair dengan pengisi pipa kapilernya adalah raksa atau alkohol.
Pertimbangan dipilihnya raksa sebagai pengisi pipa kapiler termometer adalah
sebagai berikut:
3. Kalor jenis raksa rendah akibatnya dengan perubahan panas yang kecil
cukup dapat mengubah suhunya,
1. Termometer Celcius
Titik tetap bawah diberi angka 0 dan titik tetap atas diberi angka 100.
Diantara titik tetap bawah dan titik tetap atas dibagi 100 skala.
2. Termometer Reaumur
Titik tetap bawah diberi angka 0 dan titik tetap atas diberi angka 80. Di antara
titik tetap bawah dan titik tetap atas dibagi menjadi 80 skala.
3. Termometer Fahrenheit
Titik tetap bawah diberi angka 32 dan titik tetap atas diberi angka 212. Suhu
es yang dicampur dengan garam ditetapkan sebagai 0ºF. Di antara titik tetap
bawah dan titik tetap atas dibagi 180 skala.
4. Termometer Kelvin
Pada termometer Kelvin, titik terbawah diberi angka nol. Titik ini disebut
suhu mutlak, yaitu suhu terkecil yang dimiliki benda ketika energi total
partikel benda tersebut nol. Kelvin menetapkan suhu es melebur dengan
angka 273 dan suhu air mendidih dengan angka 373. Rentang titik tetap
bawah dan titik tetap atas termometer Kelvin dibagi 100 skala.
2. Pada suatu hari, suhu di kota London 4℃. Pada hari yang sama, suhu di
Antartika lebih rendah 18℃ dari kota London. berapakah suhu di Antartika
pada hari itu?
a. - 22℃
b. - 14℃
c. 14℃
d. 22℃
Langkah-langkah penyelesaian :
a. Memahami masalah
Suhu di kota London 4℃
Suhu di Antartika lebih rendah 18℃ dari kota London
b. Membuat rencana
Menghitung suhu di Antartika pada hari itu
c. Melaksanakan rencana
Suhu Antartika lebih rendah 18℃ dari di London yang suhunya 4℃,
maka:
x = 40 - 180
x = - 14℃
d. Memeriksa kembali
- 14℃ = y - 180
- 14℃ + 180 = y
40 = y
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh
dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari
itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam
kesimpulan di atas.
DAFTAR RUJUKAN