Revisi Metodo Iis
Revisi Metodo Iis
PROPOSAL
(STUDI KASUS)
Oleh :
KHOIROTUN NISA’
(NIM. 14401.18.19010)
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah Swt, karena atas berkat dan rahmatnya, saya
dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Penulisan Proposal ini dilakukan dalam Rangka
memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya Keperawatan pada STIKes
Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong. Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak pada penyusunan Proposal ini, sangatlah sulit bagi saya untuk
menyelesaikan laporan ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada:
1. KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah, SH., MM, selaku ketua yayasan Hafshawaty
Zainul Hasan Genggong Probolinggo, yang telah memberikan fasilitas pada kami
untuk menyelesaikan studi pada STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan
Genggong.
2. Dr.H. Nur Hamim, SKM., NS., M.Kes, selaku Ketua STIKes Hafsahawaty Pesantren
Zainul Hasan, yang telah banyak memberikan dorongan dan motivasi kepada peneliti,
sehingga dapat terselesaikan Proposal ini.
3. Mariani, S.Kep.,Ns.,M.PH selaku ketua Program Studi D3 Keperawatan yang telah
memberikan dukungan dan arahan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.
4. Titik Suhartini S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku sebagai dosen pembimbing I yang telah
menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan dalam penyusunan
Proposal ini.
5. Santi Damayanti, S.I.Pust., selaku Kepala Perpustakaan STIKes Hafshawaty Zainul
Hasan Genggong.
6. Bapak dan ibu dosen Prodi D3 Keperawatan Stikes Hafshawaty pesantren zainul
Hasan Genggong, yang telah memberikan bekal bagi peneliti melalui materi – materi
kuliah yang penuh nilai dan makna dalam penyempurnaan Proposal, juga kepada
seluruh tenaga administrasi yang telah tulus ikhlas melayani keperluan peneliti selama
menjalani studi dan penulisannya.
7. Orang tua dan keluarga saya yang telah memberikan bantuan berupa dukungan
material dan doa terbaik sehingga Proposal ini dapat selesai tepat waktu.
8. Sahabat – sahabat seperjuangan tersayang dalam naungan Stikes yayasan Hafshawaty
Zainul Hasan Genggong yang telah memberikan dorongan semangat sehingga
Proposal ini dapat teselesaikan, saya hanya dapat mengucapkan semoga hubungan
persahabatan tetap terjalin.
9. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu, terimakasih atas
bantuannya. Peneliti hanya bisa berdoa semoga Allah SWT membalas amal baik
semua pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian Proposal ini.
10. Selannjutnya peneliti menyadari bahwa Proposal ini masih banyak kekurangan dan
masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu saran dan kritik yang kontruktif
senantiasa peneliti harapkan. Akhirnya peneliti berharap, semoga Karya Tulis Ilmiah
ini dapat memberikan manfaat bagi siapa saja yang membaca terutama Citivits Stikes
Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo.
Peneliti
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................
1.3 Tujuan Penelitian....................................................................................................
1.4 Manfaat Penelitian..................................................................................................
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Pola Makan Pada Santri
2.1.1 Definisi Pola Makan.......................................................................................
2.1.2 Klasifikasi Pangan..........................................................................................
2.1.3 Pola Komsumsi..............................................................................................
2.2 Konsep Santri.........................................................................................................
2.2.1 Definisi Santri................................................................................................
2.3. Konsep Pesantren..................................................................................................
2.3.1 Definisi Pesantren..........................................................................................
2.3.2 Pengembangan Sarana Pondok Peasatren......................................................
2.3.3 Pengembangan Kelembagaan .......................................................................
2.3.4 Terapi yang dibutuhkan anak retadasi mental................................................
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian....................................................................................................
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian................................................................................
3.2.1 TempatPenelitia...........................................................................................
3.2.2 WaktuPenelitian..........................................................................................
3.3 Setting Penelitian....................................................................................................
3.4 Subjek Penelitian atau Partisipan...........................................................................
3.5 Metode Pengumpulan Data....................................................................................
3.5.2 Observasi......................................................................................................
3.5.3 AlatPerekam.................................................................................................
3.6 Metode Uji Keabsahan Data...................................................................................
3.6.3 Keabsahan Internal.......................................................................................
.............................................................................................................................
3.6.4 Keabsahan Eksternal (Eksternal Validity)....................................................
3.6.5 Keajekan(Rabilitas) 3.7 Metode Analisis Data............................................
3.7.1 Mengorganisasikan Data..............................................................................
3.7.2 Pengelompokan berdasarkan kategori, tema dan pola jawaban..................
3.7.3 Menguji asumsi atau permasalahan yang ada terhadap data........................
3.7.4 Mencari alternative penjelasan bagi data.....................................................
3.7.5 Penulis hasil penelitian.................................................................................
3.8 Etika Penelitian
3.8.1 Nilai social....................................................................................................
3.8.2 Nilai ilmiah...................................................................................................
3.8.3 Nilai manfaat resiko.....................................................................................
3.8.4 Anonimity.....................................................................................................
3.8.5 Informed consent..........................................................................................
3.8.6 Confidentially...............................................................................................
3.8.7 Nilai bujuk / Indusment................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Pola makan merupakan kebiasaan penting yang dapat mempengaruhi keadaan gizi dan
untuk memenuhi kebutuhan gizi seimbang. Usia remaja adalah usia rentan gizi karena
tumbuh kembang yang pesat dan dibutuhkan energi yang cukup untuk melakukan beragam
aktivitas fisik. Jika pola asupan buruk, akan berdampak pada pertumbuhan dan
perkembangan yang tidak optimal, serta lebih rentan terhadap penyakit-penyakit kronis di
masa dewasa. Pentingnya pola asupan makan yang seimbang pada remaja serta belum adanya
penelitian yang dilakukan di daerah Bolaang Mongondow Utara membuat penulis tertarik
untuk melakukan penelitian ini.
Pola makan / konsumsi makan dapat dilihat berdasarkan hasil analisis kuisioner food
frequency dan food recall 1 hari dimana didapatkan informasi berupa jenis, jumlah, dan
frekuensi dari bahan makanan yang di konsumsi responden.15 Gambaran pola asupan makan
dapat menjadi ciri khas untuk suatu kelompok masyarakat tertentu juga menjadi salah satu
indikator penting untuk melihat tercukupinya kebutuhan gizi.1,16 Jenis makanan mewakili
variasi bahan makanan yang jika dimakan, dicerna, dan diserap tubuh akan menghasilkan
paling sedikit satu macam nutrien. Frekuensi makanan menunjukkan jumlah berapa kali
makanan tersebut di konsumsi.17 adalah anak yang berada di pondok pesantren.
Santri adalah mereka yang dengan taat melaksanakan perintah agamanya, yaitu Islam
(Iva, 2011).Pengertian ini senada dengan pengertian santri secara umum, yakni orang yang
belajar agama Islam dan mendalami agama Islam di sebuah pesantrian (pesantren) yang
menjadi tempat belajar bagi para santri.
Secara umum, pangan dikelompokkan menjadi dua yaitu pangan hewani dan pangan
nabati. Pangan hewani meliputi daging, ikan, kerang, telur, susu. Sementara bahan pangan
nabati meliputi kacang-kacangan sayuran dalam bentuk akar-akaran, daun yang tidak
termasuk serealia dan kacang-kacangan, buah-buahan segar, bumbu rempah, serta pangan
lainnya seperti madu, gula, jamur.
Sejarah usus di Indonesia juga dikenal golongan makanan sesuai dengan pola makan
santri. Hal ini mencerminkan perilaku keluarga atau rumah tangga dalam menyusun atau
menyediakan hidangan sehari-hari pengelompokan tersebut meliputi pangan pokok (beras
dan jagung), lauk pauk (daging, ikan, telur, tahu, dan tempe), sayuran, buah dan susu. hal ini
dikenal sebagai konsep 4 sehat 5 sempurna dan merupakan salah satu jabaran dari pedoman
umum gizi seimbang.pangan menyediakan unsur kimia tubuh yang dikenal sebagai zat gizi.
zat gizi dibagi dalam 6 kelas utama yaitu: karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan
air. karbohidrat lemak protein dan vitamin disebut sebagai zat organik yaitu (zat yang
susunannya mengandung karbon).
Paling sedikit terdapat 45 jenis zat gizi esensial dan tidak esensial yang diperlukan
tubuh manusia dari 6 kelompok utama tersebut. zat gizi esensial adalah zat gizi yang
dibutuhkan tubuh, tetapi tubuh tidak dapat mensintesisnya dan tubuh tidak mampu
mensintesisnya dalam jumlah cukup untuk memenuhi kebutuhannya. Zat gizi esensial dari
setiap kelompok utama zat gizi.
zat gizi tersebut menyediakan tenaga bagi tubuh, mengatur proses dalam tubuh, dan
membuat motornya pertumbuhan serta memperbaiki jaringan tubuh. zat gizi utama yang
berfungsi sebagai sumber energi adalah karbohidrat, lemak, dan protein.zat gizi utama yang
berfungsi untuk pertumbuhan dan mempertahankan jaringan adalah protein, lemak, vitamin,
mineral, dan air. zat gizi utama yang berfungsi untuk mengatur proses di dalam tubuh adalah
vitamin, mineral, dan air.
a. Karbonhidrat.
merupakan sumber energi utama dalam perbanyakan makanan kita.
Karbohidrat yang kita konsumsi dapat berupa zat Pati dan zat gula. karbohidrat yang
terdapat pada serealia dan umbi-umbian biasanya disebut sepati sedangkan yang
berasal dari gula pasir (sukrosa), sirup, madu, dan gula dari buah-buahan disebut zat
gula.
bahan makanan hewani seperti daging ayam ikan telur dan susu sedikit sesuai
mengandung karbohidrat.sumber karbohidrat yang banyak digunakan sebagai
makanan pokok di kalangan pesantren adalah beras dan jagung.
karbonhidrat mempunyai beberapa fungsi antara lain adalah sebagai berikut:
1. Sumber energi, fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan energi bagi
tubuh. 1 gram karbohidrat menghasilkan 4 kakalori.
2. Pemberi rasa manis pada makanan, khususnya monosakarida dan
disakarida.fruktosa adalah gula paling manis bila tingkat kemanisan sukrosa
diberi nilai 1, data tingkat kemanisan fruktosa adalah 1,7 glukosa 0,7 maltosa
0,4 dan lactoa 0,2.
3. Penghemat protein. Bila karbohidrat makanan tidak mencukupi, maka protein
akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi,dengan mengalahkan
fungsi utamanya sebagai zat pembangun.
4. mengatur metabolisme lemak karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak
yang tidak sempurna.
b. Lemak.
Merupakan bahan pangan berenergi tinggi karena setiap gramnya memberi
lebih banyak energi daripada karbohidrat atau protein. Lemak merupakan cadangan
energi yang disimpan dalam jaringan adipose.
Lemakmerupakan simpanan energi bagi manusia dan hewan.tumbuhan juga
menyimpan lemak dalam biji buah maupun lembaga yang dipergunakan oleh manusia
sebagai sumber lemak dalam hidangan makanan.Berdasarkan bentuknya lemak dapat
digolongkan dalam lemak padat ( mentega dan lemak hewan) dan lemak cair ( minyak
kelapa, minyak kelapa sawit). Lemak dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Lemak dalam tubuh yaitu lipoprotein ( mengandung trigliserida, fosfolipid dan
kolesterol) yang bergabung dengan protein,dihasilkan dari hati dan mukosa
usus untuk mengangkut lemak yang tidak larut.jenis yang terdapat di dalam
tubuh adalah HDL (high density lipoprotein), LDL ( Low density
lipoprotein),VLDL.
c. Protein.
Kecukupan protein meningkat karena proses tumbuh kembang berlangsung
cepat.bila asupan energi terbatas atau kurang protein akan digunakan sebagai energi.
kebutuhan protein untuk remaja lelaki di usia 10-12 tahun sebesar 40 g/hari usia 13-
15 tahun sebesar 60 g/hari, usia 16 sampai 18 tahun sebesar 50 g/hari usia 13-15 tahun
57 g/hari usia 16 sampai 18 tahun 50 g/hari sumber protein hewani terdapat dalam
telur, ikan, daging, susu, dan hasil olahannya sedangkan sumber protein nabati pada
kacang-kacangan dan hasil olahannya seperti tempe, tahu, dan susu kedelai.
d. Vitamin
vitamin merupakan senyawa yang diperlukan untuk kehidupan, yang dapat
dibentuk sendiri oleh organisme hewan walaupun diperlukan dalam jumlah kecil
untuk metabolisme. kebanyakan vitamin adalah prekursor koenzim dan pada beberapa
hal juga prekursor bahan pembawa sinyal. Kebutuhan akan vitamin bergantung dari
jenisnya dan mempengaruhi oleh usia dan cara mengkonsumsi makanan.
pengacara makanan sehat kebutuhan vitamin setiap hari dapat terpenuhi sebaliknya
kekurangan makan atau salah makan misalnya pada makanan yang tidak seimbang
untuk remaja atau juga gangguan penyerapan yang mengakibatkan kurangnya
pemasukan vitamin. Vitamin dapat digolongkan menurut kelarutannya yaitu vitamin
yang larut dalam lemak dan yang larut dalam air.
1. Vitamin larut lemak
vitamin yang larut dalam lemak adalah A,D,E, dan K. vitamin yang larut
dalam lipid (larut-lemak) merupakan molekul hidrofobik apolar, secara kimia
vitamin-vitamin tersebut termasuk dalam kelompok isoprenoid, molekul ini tidak
dapat disintesis oleh tubuh dalam jumlah yang memadai sehingga harus dipasok
dari makanan.vitamin larut air adalah 4 dam = l kalau terdapat penyerapan
molekul tersebut harus seperti halnya lipid apolar yang lain, yaitu dalam
lipoprotein atau terkait dengan protein mengikat yang spesifik.
e. Air.
Air bukan merupakan salah satu zat gizi. Namun sangat dibutuhkan oleh
tubuh. Sekitar 70% komponen massa tubuh orang dewasa adalah air. Karena itu
usahakan untuk mengkonsumsi air 2 sampai 2,5 liter per hari.
Pola konsumsi yaitu jumlah (porsi) makanan, jenis makanan dan frekuensi
makan (Sediaoetomo, 2008). Untuk pemenuhan kebutuhan zat gizinya sehari-harinya
para santri mendapatkan jatah makanan dari pengurus pondok. Setiap hari santri
mendapat makan sebanyak 2 kali sehari pada pagi dan sore hari. Menurut Soekirman
(2000) frekuensi makan dikatakan baik, jika frekuensi makan setiap harinya tiga kali
makanan.
utama atau dua kali makanan utama dengan satu kali makanan selingan.
Sejalan dengan Khomsan (2002) yang menyatakan bahwa sebaiknya frekuensi makan
adalah 3 kali sehari untuk menghindari kekosonganlambung. Frekuensi makan yang
kurang menyebabkan kurang terpenuhinya kebutuhan kalori santri.
JenisJenis makanan yang terlihat dalam menu makan sehari-hari juga kurang
memenuhi gizi seimbang. Hal ini dapat dilihat dari adanya menu makan pagi yang
terdiri dari nasi putih, tempe tahu krispy, dan telur bumbu merah. Ada pula menu
makan sore yang terdiri dari bihun goreng, telur,krupuk dan pisang.
Jenis-Jenis makanan yang dikonsumsi harus mengandung karbohidrat, protein,
lemak dan nutrien spesifik. Keragaman jenis pangan yang dikonsumsi mempengaruhi
kualitas gizi dan kelengkapan zat gizi (Kementerian Kesehatan RI, 2014). Santri
seringkali membeli jajanan diluar pondok pesantren berdasarkan kesukaannya tanpa
mempertimbangkan kandungan gizinya seperti membeli cilok dan bakso. Hal ini
membuat makanan yang dikonsumsi kelengkapan gizinya kurang.
.2.2 konsep santri.
Santri adalah seseorang yang mencari ilmu di kalangan pondok pesantren tumbuh
dimuka lagi santai tidak tinggal sendiri. Di pesantren santri harus saling berbagi.satu kamar
untuk 20 orang. Satu dapur untuk 500 orang. satu kantin pun demikian santri dalam satu
kamar berdasarkan sudah terjadi menjadi menu sehari-hari Kata santri mengandung makna
Islam terkait menjadi satu kesatuan utuh, menunjukkan keutamaan yang menyandang nama
tersebut. adalah golongan masyarakat yang menutup aurat. Menjaga kemulian badan dari
pandangan yang diharamkan. ( Saiful fallah, 2018)
Santri menjadi pucuk hijau yang siap tumbuh dan berkembang untuk menggantikan
pohon yang sudah kuning dan berjatuhan. Santri adalah penulis kyai, santri hari ini sedang
menggembleng diri untuk menggantikan ulama di masa depan.
Akhirnya santri akan menjadi pelopor kebaikan. Agen perubahan yang selalu membawa
kemaslahatan. Menyeru masyarakat kepada yang mereka dari kebatilan. Di foundation
terdapat masa depan umat karena santri adalah pemimpin mereka.
selamat ibadah pertama dalam masyarakat atau kita yang membedakan santri
berdasarkan bahasa Inggris santri ( sun-tree) matahari atau pohon. Tidak mau kalah
dipaksakan santri berarti menyinari seperti matahari.santri dimanapun mereka berada selalu
menjadi penerang masyarakat, memberi harapan untuk kehidupan yang lebih baik, memberi
petunjuk jalan yang lurus. Yang kedua tri adalah pohon (tree) yang menaungi. Santri ditengah
masyarakat selalu siap menjadi penengah saat terjadi masalah.kombinasi antara fungsi
matahari sebagai penolong dan pohon sebagai naungan menjadikan sosok sandi figur sentral
di tengah masyarakat.
Pesantren adalah salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan derajat kesehatan
warga pesantren memiliki beberapa tujuan umum dan khusus sebagai berikut :
1. Tinjauan umum.
Tinjauan peantren yang sehat peduli dan tanggap terhadap kesehatan
diwilayahnya.
2. Tinjauan khusus
a. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran santri dan guru
tentang kesehatan diwilayahnya.
b. Meningkatkan kesadaran santri dan guru untuk melaksanakan
perilaku hidup bersih santri dan sehat.
c. Meningkatkan kesehatan lingkungan santri.
d. Meningkatkan kemampuan santri untuk menolong diri sendiri
dibidang kesehatan.
BAB 3
METODE PENELITIAN
Disain penelitian merupakan hasil akhir dari suatu tahap keputusan yang dibuat oleh
peneliti berhubungan dengan bagaiman suatu penelitian bisa diterapkan, dipergunakan
sebagai petunjuk dalam perencanaaan dan pelaksanaan penelititan untuk mencapai suatu
tujuan atau menjawab pertanyaan penelitian (nursalam,2013).
Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada
kondisi obyek dan alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen ) dimana peneliti adalah
sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triagulasi (gabungan),
analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualaitatif lebih menekankan makna dari
pada generalisasi (sugiyono,2014).
Menurut sugiono (2014) menyatakan bahwa metode deskriptis adalah suatu metode
yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak
digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.
Penelitian ini dilakukan di pondok pesantren hafshawaty zainul hasan gengong pajarakan
probolingo.
3.2.2 waktu penelitian .
Kegiatan Bulan
Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei
Pembuatan proposal
Study pendahuluan
Ujian proposal KTI
Pelaksanaan penelitian
Penyusunan laporan
Ujian hasil penelitian
Waktu penelitian akan dilaksanakan mulai bulan juli sampai bulan oktober 2020.
Setting penelitian ini adalah di pondok pesantren hafshawaty zainul hasan genggong
keb. Kraksaan kec. Probolinggo. Batas wilayah pondok pesantren zainul hasan keb.
Pajarakan di apit.
Subjek penelitian yang dignakan dalam penelitian kualitatif ini dipilih sesuai kriteria
yang ditentukan oleh peneliti dan harus dapat memberikan informasi yang kaya secara
sukarela (moleong,2010). Dengan strategi pendekatan case study research atau studi kasus
maka ditetapkan subyek didalam pnelitian ini adalah pola makan santri di pondok pesantren
hafshawaty zainul hasan genggong kecamatan pajarakan kabupaten probolinggo.
Teknik samping dalam penelitian ini adalah menggunakan nonprobability sampling dengan
pendekatan purposive sampling (sugiyono,2016). Dalam penelitian ini yang menjadi subjek
yaitu pola makan santri dengan kriteria :