Anda di halaman 1dari 75

TUGAS

BISNIS BERKELANJUTAN

OLEH :

1. Ni Kadek Rosiani 118111988


2. I Kadek Nyeneng Oka Laksana 118111955
3. I Kadek Yudha Pramana Putra 118111728

Universitas Pendidikan Nasional

Fakultas Ekonomi Bisnis

Jurusan Manajemen

2021
KATA PENGANTAR

Om Swastyastu,

Atas Asung Kertha Wara Nugraha Ida sang Hyang Wasa (Tuhan Yang Maha Esa) pada akhirnya
makalah ini tersusun dalam bentuk yang sederhana setelah banyak rintangan baik teknis maupun
non teknis. Adapun judul makalah yang kami ambil adalah “Ruang Lingkup Bisnis
Berkelanjutan”

Penyusun menyadari bahwa komposisi struktur maupun materi yang yang terdapat dalam
makalah ini masih jauhdari yang diharapkan, oleh karena itu penyususn menydari bebrapa
kekurangan-kekurangan dan keterbatasan penulis miliki. Oleh karena itu saran dan kritik dari
semua pihak yang sifatnya membangun sangat diharapkan dalam perbaikan maklah ini.

Dengan selesainya maklah ini penyusun ingin menyampaikan terima kasih kepada dosen kami
yang telah banyak member petunjuk dalam pembuatan makalah ini, tak lupa juga kami
mengucapkan terima kasih yang sebsar-besarnya kepada teman-teman kami yang telah banyak
memberikan motivasi dan dorongannya sehingga makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya.

Om Shanti Shanti Shanti Om

Penulis

Ni Kadek Rosiani

I Kadek Nyeneng Oka Laksana

I Kadek Yudha Pramana Putra


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................

DAFTAR ISI..........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................

1.1 Latar Belakang.................................................................................................................


1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................
1.3 Tujuan..............................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................

2.1 Finance ............................................................................................................................

2.2 Marketing.........................................................................................................................

2.3 Operations........................................................................................................................

2.4 HR and Organizational Behavior.....................................................................................

2.5 Strategy............................................................................................................................

BAB III PENUTUP...............................................................................................................

1.1 Kesimpulan................................................................................................................
1.2 Saran..........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................

LAMPIRAN...........................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembangunan suatu negara bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, setiap insan
manusia berperan untuk mewujudkan kesejahteraan sosial dan peningkatan kualitas hidup
masyarakat. Dunia usaha berperan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang sehat
dengan mempertimbangan pula faktor lingkungan hidup. Kini dunia usaha tidak lagi hanya
memperhatikan catatan keuangan perusahaan semata (single bottom line), melainkan sudah
meliputi aspek keuangan, aspek sosial, dan aspek lingkungan biasa yang disebut triple
bottom line. Sinergi dari tiga elemen ini merupakan kunci dari konsep pembangunan
berkelanjutan (sustainable development). Dan salah satu langkah untuk mewujudkan
pembangunan berkelanjutan itu ialah dengan adanya program Corporate Social
Responsibility (CSR). Wacana tentang Corporate Social Responsibility (CSR) semakin
menjadi tren di kalangan pelaku usaha, baik ditingkat regional maupun global. Secara teoritis
CSR merupakan inti dari etika bisnis, dimana suatu perusahaan tidak hanya mempunyai
kewajiban-kewajiban ekonomis dan legal kepada pemegang saham (shareholders), tetapi
perusahaan juga mempunyai kewajiban terhadap pihak lain yang berkepentingan
(stakeholders). Semua itu tidak terlepas dari kenyataan bahwa suatu perusahaan tidak bisa
hidup, beroperasi, dan bertahan serta memperoleh keuntungan tanpa bantuan dari berbagai
pihak.
Jadi CSR lebih menunjukkan kepedulian perusahaan terhadap kepentingan pihak-pihak lain
secara lebih luas (stakeholders) daripada hanya sekedar kepentingan perusahaan itu sendiri.
CSR itu sendiri merujuk pada semua hubungan yang terjadi antara perusahaan dengan
pelanggan (customers), karyawan (employers), komunitas masyarakat, investor, pemerintah,
dan pemasok (supplier) serta kompetitornya sendiri.2 Kewajiban atau tanggung jawab sosial
dari perusahaan bersandar kepada keselarasan dengan tujuan (objectives) dan nilai-nilai
(values) dari suatu masyarakat. Kedua hal tersebut merupakan dua premis dasar tanggung
jawab sosial. Oleh sebab itu, perilaku perusahaan dan cara yang digunakan perusahaan saat
menjalankan bisnis harus berada dalam bingkai pedoman yang ditetapkan masyarakat.3 Hal
tersebut sangat sesuai dengan tujuan CSR itu sendiri yaitu untuk pemberdayaan masyarakat
menuju mandiri. Upaya perusahan dalam meningkatkan peran mereka terhadap
pembangunan kesejahteraan sosial dan kelestarian lingkungan akan mendatangkan banyak
manfaat. Salah satunya adalah mempertahankan atau meningkatkan reputasi dan brand image
perusahaan. Inilah yang menjadi modal non finansial utama dan nilai tambah bagi
perusahaan untuk dapat tumbuh berkembang.4 Kontribusi CSR merupakan kontribusi
berkesinambungan terhadap pembangunan ekonomi berkelanjutan, yaitu bekerja sama
dengan karyawan, keluarga mereka, dan komunitas lokal untuk memperbaiki kualitas hidup
dengan cara-cara yang dapat diterima oleh bisnis.5 Fakta sekarang menunjukkan adanya
korelasi positif antara perusahaan yang menerapkan CSR dalam aktivitas usahanya dengan
apresiasi masyarakat. Oleh karena itu, penerapan CSR tidak lagi dianggap sebagai “cost”
semata- mata, melainkan sebagai investasi jangka panjang bagi perusahaan yang
bersangkutan. Selain tuntutan internal perusahaan itu sendiri, CSR juga tidak terlepas dari
wujud pertanggungjawaban perusahaan atas dampak lingkungan sebagai aktifitas usahanya.
CSR memang tidak memberikan hasil secara keuangan dalam jangka pendek. Namun CSR
akan memberikan hasil baik langsung maupun tidak langsung pada keuangan perusahaan di
masa mendatang. Dengan demikian apabila perusahaan melakukan program-program CSR
diharapkan keberlanjutan perusahaan akan terjamin dengan baik. Oleh karena itu, program-
program CSR lebih tepat apabila digolongkan sebagai investasi dan harus menjadi strategi
bisnis dari suatu perusahaan.6 Program CSR untuk kepentingan perusahaan itu sendiri,
sehingga apabila perusahaan bisa maju dengan tetap menjaga hubungan dengan masyarakat
dan lingkungan maka keberlanjutan perusahaan akan terjamin. Untuk dapat
melaksanakaannya, maka diperlukan kesungguhan dari pihak perusahaan karena dengan
kesungguhan, selain reputasi dapat diraih, bisnis pun akan memiliki keberlanjutan yang lebih
besar.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian dari Finance dalam Bisnis Berkelanjutan?

2. Apa Pengertian Marketing dalam Bisnis Berkelanjutan?


3. Apa Pengertian Operations dalam Bisnis Berkelanjutan?

4. Apa Pengertian HR and Organizational Behavior dalam Bisnis Berkelanjutan?

5.Apa Pengertian Strategy dalam Binis Berkelanjutan?

1.3 Tujuan

1. Untuk Pengertian dari Finance dalam Bisnis Berkelanjutan

2. Untuk Pengertian Marketing dalam Bisnis Berkelanjutan

3. Untuk Pengertian Operations dalam Bisnis Berkelanjutan

4. Untuk Pengertian HR and Organizational Behavior dalam Bisnis Berkelanjutan

5. Untuk Pengertian Strategy dalam Binis Berkelanjutan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 FINANCE
Keuangan Berkelanjutan (Sustainable Finance) di Indonesia didefinisikan sebagai dukungan
menyeluruh dari industri jasa keuangan untuk pertumbuhan berkelanjutan yang dihasilkan dari
keselarasan antara kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup. Dalam rangka
mendukung pencapaian Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJMn), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 5 Desember
2014 telah menerbitkan Roadmap Keuangan Berkelanjutan 2015-2019. Roadmap tersebut berisi
paparan rencana kerja program keuangan berkelanjutan untuk industri jasa keuangan yang
berada di bawah otoritas OJK, yaitu perbankan, pasar modal dan Industri Keuangan Non-Bank
(IKNB).

Sustainable Finance menjadi trend global yang merupakan sebuah paradigma baru dalam
dunia perbankan dan lembaga keuangan lain yang mendukung terlaksananya pembangunan
berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan merupakan usaha pembangunan yang didasari tiga
aspek orientasi, yaitu profit (keuntungan), people (hubungan sosial masyarakat), serta planet
(perlindungan terhadap sumber daya alam dan lingkungan hidup (Hadad dan Maftuchah, 2015:
90). Istilah tersebut sering dikenal dengan triple bottom line. Menurut OJK (2014: 16),
sustainable finance memiliki lima dimensi, yaitu pencapaian keunggulan industri, sosial, dan
ekonomi dalam rangka mengurangi ancaman pemanasan global serta pencegahan terhadap
permasalahan lingkungan hidup dan sosial lainnya; pergeseran target menuju ekonomi rendah
karbon yang kompetitif; promosi investasi ramah lingkungan hidup di berbagai sektor
usaha/ekonomi, dan pemberian dukungan pada pelaksanaan prinsip-prinsip pembangunan
Indonesia 4P (pro-growth, projobs, pro-poor, dan pro-environment). Dalam paradigma ini,
industri jasa keuangan dapat memberikan dukungan terhadap program-program pembiayaan dan
investasi yang berkelanjutan, seperti proyek biogas, micro hydro, pembangkit listrik tenaga air,
tenaga surya, tenaga angin, pertanian organik, dan lain sebagainya. Munculnya sustainable
finance mendapat respon yang cukup luas, yaitu dari berbagai organisasi dunia yang
menyuarakan keberlanjutan, termasuk inisiator standar. Di Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan
telah meluncurkan roadmap untuk memberikan pedoman rencana kerja program keuangan
berkelanjutan (sustainable finance). Roadmap ini dijabarkan dalam dua periode pencapaian,
jangka menengah (2015—2019) dan jangka panjang (2015—2024). Sustainable finance terdiri
dari empat prinsip, yaitu (1) pengelolaan risiko, (2) prinsip pengembangan sektor ekonomi
prioritas berkelanjutan, (3) prinsip tata kelola lingkungan hidup dan sosial serta pelaporan, (4)
prinsip peningkatan kapasitas dan kemitraan kolaboratif. Dalam sustainable finance ini juga
terdapat insentif, berupa insentif prudensial, antara lain ATMR (aktiva tetap mitigasi risiko)
dengan memperhatikan mekanisme mitigasi risiko pada tahun 2015—2016 dan pada tahun 2016
—2018 akan mendorong pemerintah untuk memberikan insentif fiskal, seperti tax holiday dan
feed-in-tariff. Beberapa istilah yang muncul sebagai wujud konsistensi dalam penerapan
sustainable finance ini, yaitu Sustainable Banking atau Green Banking dalam dunia perbankan,
Sustainable Capital Market, dan Green Bond dalam industri pasar modal, serta Green Insurance
dalam Industri Keuangan Nonbank. Pada tanggal 23 November 2015 telah dilakukan
penandatanganan green banking pilot project oleh beberapa perusahaan perbankan, yaitu PT
Bank Arta Graha Internasional, Tbk., PT Bank Central Asia (BCA), Tbk., PT Bank Negara
Indonesia (BNI), Tbk., dan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), Tbk., PT Bank BRI Syariah, PT
Bank Mandiri, PT Bank Muamalat Indonesia, dan PT BPD Jabar dan Banten, Tbk.
(http://finansial.bisnis.com/). Standar Pelaporan Sustainable Finance.

Mengapa finansial untuk bisnis berkelanjutan ini penting?

• Untuk lebih memahami perusahaan.


Mengevaluasi lingkungan,sosial, dan faktor tata kelola dapat mengarah
padapadapemahamanrisiko dan peluang serta caranyaini akan berdampak pada
keuntungan hari ini dan di masa depan.

• Untuk mengantisipasi masalah.

Banyak investor bereaksi burukpadaberita tata kelola perusahaan daripada mengantisipasi


potensimasalah . Pertimbangan yang lebih besar dari masalah ini memungkinkaninvestor
dan profesional keuangan untuk melihat masalah sebelumnya yang terjadi dan
merencanakantujuanselanjutnya.

• Untuk meningkatkan profitabilitas.

Untuk perusahaan yang bisa pindah lebih dari sekadar melihat risiko dan mulai
mengidentifikasi dan bertindak-Melihat peluang, ada banyak jalan untuk dijelajahi
Misalnya dalam energi berkelanjutan, produksi bersih, keanekaragaman hayati
konservasi, dan teknologi lingkungan yang berkembang pesat industri.

• Tak berwujud.

Masalah LST dapat berdampak kuat pada intangibleaset seperti reputasi dan merek, yang
dapat mewakilidua pertiga dari total nilai pasar sebuah perusahaan terbuka.
SebagaiChartered Financial Analyst Institute mengatakan, 'Investor haruspertimbangkan
apa yang dilakukan perusahaan untuk memelihara dan melindungi asetnya yang paling
penting: reputasinya. "

• Sebagai bagian dari tanggung jawab fidusia Anda.

Berdasarkan UNEPFI, 'pertimbangan yang tepat dari masalah ini adalah bagian dari
memberikan keuntungan yang disesuaikan dengan risiko dan oleh karena itu pasti dalam
batas-batas kewajiban fi dusia investor. "

• Sebagai wakil dari manajemen yang baik.

Grup seperti GoldmanSachs's Sustain menggunakan pengelolaan lingkungan, sosial,


danmasalah tata kelola sebagai proksi untuk keseluruhan pimpinan perusahaan
yangagement. 'Karena dunia lebih sulit untuk dioperasikan, kamiberpikir ada faktor-
faktor tertentu yang perlu dikelola oleh perusahaan-usia jika mereka ingin sukses. "31
Investor memiliki preferensi untukperusahaan dengan tata kelola yang kuat dan bersedia
membayar premium untuk ini.

• Meningkatnya permintaan.

Ada peningkatan permintaan untuk keberlanjutan-pilihan keuangan yang mampu, dari


bisnis dan pelanggan.

• Merger dan akuisisi.

Masalah keberlanjutan harus menjadiperhatian khusus bagi mereka yang terlibat di semua
tahap M&Asiklus hidup, termasuk penyaringan target, penataan kesepakatan dan
penilaianing, menilai tujuan strategis, keuangan, dan operasionalkesepakatan, integrasi
merger, dan perencanaan jangka panjang untuk operasitions atau strategi keluar.

2.2 MARKETING

Pemasaran berkelanjutan (sustainable marketing) menekankan kepada aktivitas


pemasaran yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan, yang dapat memenuhi
kebutuhankonsumen dan pelaku bisnis atau perusahaan pada saat ini juga pada saat yang
bersamaan tetapmenjaga dan meningkatkan kemampuan generasi mendatang untuk dapat
memenuhi kebutuhan mereka.Perilaku berkelanjutan (sustainable behavior)yang berkaitan
dengan hal tersebut termasuk diantaranya adalah mendaur ulang produk,
membeliproduk organik, menggunakan transportasi hijau,berpandangan anti
materialistik, dan menyumbangatau beramal secara berkelanjutan (sustainablecharities)
(Minton, et.al, 2012:76-80)Adalah tanggung jawab produsen untuk dapatmenemukan
produk yang tidak hanya dapat memenuhikebutuhan konsumen dan memuaskannya
sertamenguntungkan, tapi juga dapat menjagakelangsungan hidup bumi dan alam
sekitarnya.Beberapa produsen telah melakukan aktivitasyang berkaitan dengan
pemasaran berkelanjutandiantaranya, Pizza Hut Indonesia dan PemerintahDaerah Kota
Bandung telah menggunakan kantongplastik berbahan baku Enviplast (plastik
berbahanbaku tepung tapioka) sebagai ganti dari kantongplastik biasa, dan kemasan
Samsung Galaxy Seriesmenggunakan kertas 100% daur ulang serta tinta yangberbasis kedelai
(soy ink).

Fenomena yang sama berlanjut pada tren dimanasudah banyak terdapat rak-rak khusus
makanan atauproduk organik di beberapa pasar swalayan besar lokalseperti Hero, Yogya
dan Griya, serta Super Indo,bahkan beberapa diantaranya telah memiliki homebrand
sendiri. Perilaku pemasaran berkelanjutan ini dilakukandalam berbagai bentuk, seperti
mendirikan bangunanyang ramah lingkungan, mengurangi dampak burukproduksi,
menggunakan bahan baku organik,menghasilkan produk yang tidak membahayakan
bagikonsumennya (Reutlinger, 2012:42-59)Dalam konsep pemasaran holistik (Kotler
danKeller, 2012:18) dipahami bahwa semuanya sangatpenting dalam pemasaran, baik
itu produk yangdihasilkan, karyawan, pesaing, bahkan lingkungansekitar menjadi
penting dan oleh karena itu sudutpandang yang lebih luas dan terintegrasi
dibutuhkandalam melihat semua ini.Pemasaran berkelanjutan (sustainable marketing)adalah
pemasaran yang bertanggungjawab secarasosial dan lingkungan dimana tetap dapat
memenuhkebutuhan konsumen dan perusahaan, dimana padasaat yang bersamaan
menjaga dan meningkatkankemampuan generasi mendatang dalam memenuhikebutuhan
mereka (Kotler dan Armstrong,- 2012:583)

Aksi Konsumen dalam Mendukung Pemasaran Berkelanjutan

Aksi Konsumen dalam Mendukung Pemasaran Berkelanjutan

Untuk dapat melaksanakan pemasaranberkelanjutan (sustainable marketing) dengan


baik,produsen dan konsumen harus dapat melakukan aksinyata yang dapat
mendukung terciptanya kondisiekonomi dan sosial yang sehat. Semua ini
dapatdicapai dengan melibatkan semua elemen masyarakat.Menurut Kotler dan Armstrong
(2012:592) ada duagerakan akar rumput yang utama yang dapatmendukung semua ini
terjadi, yaitu:
1. Consumerism, yaitu gerakan yang dilakukan olehpemerintah dan masyarakat dalam
memperbaikihak dan kekuatan pembeli dalam hubungannyadengan pihak penjual. Dalam
kaitannya dengan hal ini, konsumenmempunyai hak untuk menolak produk
yangditawarkan produsen, dan mereka jugamempunyai tanggung jawab untuk
melindungidiri mereka dari produk yang tidak ramahterhadap pengguna dan
lingkungan.Hal ini dapat dicapai salah satunya dengan caralebih banyak menggunakan
transportasi publikdalam aktivitas sehari-hari atau menggunakanalat transportasi yang
ramah lingkungan sepertisepeda.

2. Environmentalism, yaitu gerakan terorganisiryang melibatkan pemerintah dan


masyarakatuntuk melindungi dan meningkatkan lingkunganhidup masyarakat saat ini dan di
masa datang. Gerakan ini bukan gerakan melawan pemasarandan konsumsi, tetapi lebih
kepada menuntutmasyarakat dan produsen untuk lebihmenghargai lingkungan.Hal ini
sudah banyak dilakukan di masyarakatdengan adanya gerakan diet kantong
plastik,dengan cara membawa kantong belanja pribadi,botol minum sendiri serta
membeli produk-produk yang dihasilkan dari produsen yangberproduksi ramah
lingkungan, seperti produk-produk organik.

Aksi Perusahaan terhadap Pemasaran Berkelanjutan

Pada awalnya perusahaan merasa bahwa konseppemasaran berkelanjutan ini tidak penting,
tapi saatini, banyak perusahaan yang telah menerapkan prinsippemasaran berkelanjutan
karena ingin memberikannilai terbaik bagi konsumen serta membina hubunganbaik dengan
konsumennya.Ada lima prinsip pemasaran berkelanjutan yangdapat menjadi pedoman bagi
perusahaan yang akanmenerapakan konsep ini.

1. Consumer-Oriented Marketing, bahwaperusahaan harus menjalankan


aktivitaspemasarannya berdasarkan sudut pandangkonsumen. Dengan menghasilkan
produk yangramah bagi konsumen dan dapat memenuhikebutuhan mereka, maka
perusahaan dapatmenjaga hubungan baik jangka panjang dengankonsumennya.
2. Customer-Value Marketing, perusahaan harusmenanamkan investasi terbesarnya
padapemasaran yang membangun nilai konsumen.Bahwa dengan memasarkan produk
yangmempunyai nilai tinggi dimana didalamnyatermasuk meningkatkan kualitas
hidupkonsumennya, maka konsumen akanmemberikan nilai lebih kepada perusahaan.

3. Innovative Marketing, membutuhkan pencarianyang berkesinambungan dari perusahaan


dalammeningkatkan produk dan pemasarannya.Dengan selalu berinovasi dalam
menghasilkanproduknya, maka perusahaan tidak akankehilangan pangsa pasarnya.

4. Sense of mission Marketing, perusahaan harusdapat mendefinisikan misi perusahaan ke


dalamkonteks sosial dibandingkan produk. Apabilaperusahaan dapat menetapkan misi
yang lebihramah secara sosial, maka semua elemenperusahaan termasuk karyawan
akan merasabahwa pekerjaan mereka memiliki makna yangtinggi.

5. Societal Marketing, perusahaan harus dapatmembuat keputusan perusahaan


denganmempertimbangkan keinginan konsumenpermintaan perusahaan, ketertarikan
konsumenjangka panjang, dan ketertarikan masyarakatjangka panjang. Dengan
memahami kebutuhansosial masyarakat dan menjadikannya sebagaibagian dari aktivitas
perusahaan, makaperusahaan akan dapat menjadikan permasalahansosial sebagai peluang.Pada
pemasaran berkelanjutan, sebuah produktidak hanya memuaskan tapi harus bermanfaat.
2.3 OPERATION

Pendekatan manajemen operasi untuk keberlanjutan melibatkan menganalisis produk dan proses
sepanjang siklus hidupnya dan pada akhirnya bertujuan untuk memiliki dampak nol. Namun,
produk dan layanan diproduksi dan didistribusikan melalui pasokan yang kompleks rantai, di
mana untuk berpotensi mencapai dampak nol seseorang perlu:

• Rancang produk dengan cerdas Dimuka → Desain ramah lingkungan

• Gunakan bahan tidak berbahaya dan komponen → Kimia 'Hijau'

• Ciptakan lebih efisien Proses → Melakukan lebih banyak dengan lebih sedikit

• Gunakan teknologi berkelanjutan untuk mendukung proses ini → Teknologi berkelanjutan

Sumber mereka melalui rantai pasokan yang dioptimalkan → Pemasok dan kontraktor

• Pindahkan produk dan layanan dari titik A ke titik B → Transportasi

• Beralih dari pengolahan limbah untuk mencegah pemborosan → Pengelolaan limbah

• Pertimbangkan keberlanjutan aspek di semua tahapan → Kotak: Penilaian siklus hidup

• Kumpulkan informasi ke memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih baik → Kotak:


Teknologi informasiogy / sistem informasi
2.3.1 Desain ramah lingkungan

Desain ramah lingkungan, juga dikenal sebagai 'desain untuk lingkungan', adalah perhatian
merancang atau mendesain ulang produk atau layanan untuk dipertimbangkan dampak
lingkungan (dan sosial) sepanjang siklus hidupnya. Praktik terbaik dalam desain ramah
lingkungan meliputi:

• Pemikiran ulang produk dan fungsinya dari bahan mentah di atas agar lebih efisien, sehingga
mengurangi penggunaan energi dan sumber daya alam lainnya.

• Mengurangi konsumsi energi dan material selama a siklus hidup produk.

• Menempatkan kembali zat berbahaya dengan lebih ramah lingkungan alternatif yang ramah.

• Memilih bahan yang dapat didaur ulang, dan membangun produk produk sehingga mudah
dibongkar untuk memungkinkan daur ulang.

• Mendesain produk agar suku cadang dapat digunakan kembali.

• Meningkatkan keawetan produk dan memudahkan Re-pairing produk tidak perlu diganti
sesering mungkin.

Produk yang mengikuti beberapa atau semua eko-konsep desain sering menyatakan
bahwa mereka adalah 'desain untuk' produK (misalnya, desain untuk konservasi air, desain untuk
pembongkaran, dll.).

Prinsip desain ramah lingkungan dapat diterapkan pada satu produk atau layanan,

atau proses produksi. HP perusahaan komputer, misalnya, punya telah bekerja untuk merancang
produk yang lebih mudah didaur ulang dengan kisi pedoman desain yang jelas dan daftar periksa
untuk menilai dan meningkatkan produknya dapat didaur ulang. Mereka melakukan ini dengan
menggunakan modular desain untuk memungkinkan komponen dilepas, ditingkatkan, atau
diganti, menghilangkan lem dan perekat dengan menggunakan fitur snap-in, mengurangi
menghitung jumlah dan jenis bahan yang digunakan, dengan menggunakan plastik tunggal
polimer, dan menggunakan warna dan finishing yang dicetak sebagai pengganti cat, pelapisan,
atau pelapisan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan:

1. Pahami produk Anda yang sudah ada. Saat mendesain ulang file produk yang ada,
cara yang baik untuk memahami desain ramah lingkungan dan bagaimana hal itu
dapat berhubungan dengan proyek Anda melibatkan pembongkaran secara fisik
produk, melihat komponen yang berbeda, dan mengidentifikasi-ing penggunaan
bahan yang berlebihan serta peluang untuk membuatnya perbaikan dalam
pengemasan, penggunaan produk, produksi, bahan, dan pembuangan.
2. Pahami apa yang benar-benar diinginkan atau dibutuhkan orang. Kunci sukses
desain cessful adalah mengamati apa yang dilakukan dan dipahami orang bagaimana
orang merasa dan berpikir dan menggunakan pengamatan ini sebagai inspirasi untuk
mendesain atau mendesain ulang suatu produk. Seringkali di sana adalah
keterputusan antara apa yang orang katakan dan apa yang sebenarnya mereka
katakana lakukan, itulah sebabnya wawasan tidak bisa begitu saja keluar dari pasar
survei atau grup fokus: orang sering tidak mengatakan apa yang mereka pikirkan atau
lakukan apa yang mereka katakan.
3. Buat desain yang melibatkan pelanggan. Kuncinya adalah menciptakan produk dan
layanan yang menginspirasi keterlibatan dan dorongan perilaku positif. Banyak orang
membeli Toyota Prius bukan untuk itu laba atas investasi, tetapi untuk pengalaman.
Salah satu fiturnya pengemudi suka adalah informasi konstan yang ditampilkan
tentang bahan bakar pengemudi ekonomi mendapatkan dan bagaimana mereka bisa
mendapatkan lebih banyak. Pengemudi kemudian dapat mengambil informasi ini dan
membandingkannya dengan pengguna lain melalui forum online di situs Toyota.

Kimia hijau / Kimia Berkelanjutan

Karena perubahan harga minyak, regulasi baru, dan tekanan dari konsumen dan pengecer,
kimia industri bekerja untuk membersihkan up aksinya. Hijau, atau berkelanjutan, kimia adalah
tentang mendesain, mengembangkan, dan menerapkan produk dan proses kimia yang
mengurangi atau menghilangkan penggunaan dan pembentukan zat itu berbahaya bagi manusia
dan lingkungan. Ini melibatkan pemikiran ulang- ing bahan kimia itu sendiri, dan bagaimana
mereka digunakan, sebagai serta mencari yang lebih hijau, lebih ramah lingkungan dan
sosialalternatif yang dapat diterima. Menimbang bahwa kimia - bahan kimia dan proses kimia -
menghasilkan lebih dari 95% dari semua produk yang digunakanmasyarakat, kimia hijau adalah
area kunci dalam keberlanjutan.

Kimia hijau melibatkan:

• Merancang bahan kimia yang lebih aman, dengan sedikit atau tanpa manusia atau
lingkungan toksisitas mental.

• Merancang sintesis kimia yang tidak terlalu berbahaya.

• Menggunakan bahan terbarukan seperti limbah atau produk sampingan dari

proses lainnya.

• Menggunakan pelarut yang lebih aman atau sama sekali menghindari penggunaannya.

• Meningkatkan efisiensi energi dengan menjalankan reaksi pada suhu ruangan perature
dan tekanan.

• Merancang bahan kimia yang menurun setelah digunakan daripada menumpuk lating di
lingkungan.

• Memberikan informasi waktu nyata selama sintesis untuk meminimalkan atau


menghilangkan produk sampingan.

• Meminimalkan potensi kecelakaan.

Secara internasional, sejumlah peraturan dan hukum mengatur penggunaan atau larangan
transportasi dan pembuangan bahan kimia, termasuk Konvensi Rotterdam tentang Prosedur
Persetujuan yang Diinformasikan sebelumnya untuk Bahan Kimia dan Pestisida Berbahaya
Tertentu dalam Perdagangan Internasional dan Konvensi Stockholm tentang Polutan Organik
yang Persisten. Di Eropa, REACH (Registration, Evaluation, Authorization dan Pembatasan Zat
Kimia) memberikan tanggung jawab yang lebih besar kepada industri untuk mengelola risiko
dari bahan kimia dan memberikan keamanan informasi tentang ribuan zat yang digunakan.
Jumlah yang besar perusahaan - seperti BASF, Microsoft, dan Johnson & Johnson - sedang
menghentikan bahan kimia secara bertahap dianggap berbahaya.

Legislasi bukanlah satu-satunya pendorong. Banyak organisasi menggunakan kimia hijau


sebagai cara untuk menghasilkan produk yang unik dan inovatif. Produk di pasar, seringkali
untuk memenuhi permintaan konsumen lebih banyak produk alami. Produser karpet Jerman
Donau-Tufting memutuskan untuk menghilangkan pewarna logam berat dan bahan kimia
vulkanisasi karpet yang mereka buat. Perusahaan memperoleh keuntungan dalam pasar atas para
pesaingnya, ketika karpet baru dengan cepat dicapai tambahan 25% omset. Mengurangi atau
menghilangkan kebutuhan akan bahan kimia berbahaya perusahaan tidak perlu berinvestasi
dalam pelatihan dan sistem untuk mengelola dan membuang limbahnya. Dow Chemical
Company, sebuah perusahaan internasional yang memiliki fokus pada eksplorasi berkelanjutan
pilihan kimia, menyewakan penggunaan pelarut organiknya daripada menjualnya melalui
SAFECHEM. Setelah pelanggan selesai dengan mereka, daripada dibiarkan dengan tanggung
jawab untuk membuang di antaranya, Dow memulihkan bahan kimia tersebut dan, jika
memungkinkan, mendaur ulang itu untuk digunakan di masa depan. Ada juga semakin banyak
inisiatif dari perusahaan yang merilis lebih banyak informasi tentang bahan-bahan yang
digunakan di dalamnya produk, khususnya bahan kimia. SC Johnson telah mengumpulkan situs
web yang memberikan gambaran lebih dekat tentang bahan-bahan yang digunakannya
produknya (www.whatsinsidescjohnson.com).

2.3.2 Melakukan lebih banyak dengan lebih sedikit

Masukkan toko peralatan di Eropa atau Amerika Serikat, misalnya, dan Anda akan melihat label
energi yang menunjukkan penggunaan energi dari perbedaan- produk ent. Konsumen, apakah
akan memotong tagihan atau menjadi lebih bertanggung jawab sible, mencari produk yang
menggunakan lebih sedikit energi dan air. Bisnis juga tertarik untuk mengurangi penggunaan
energi dan air mereka untuk alasan yang sama. Gerakan internasional yang berkembang terfokus
pada konsumsi dan produksi yang berkelanjutan berakar pada keduanya sektor swasta dan
publik. Idenya adalah bahwa sumber daya alam bisa digunakan dengan lebih efisien - ini bukan
hanya tentang mengonsumsi dan memproduksi lebih sedikit, tetapi juga mengonsumsi dan
memproduksi secara berbeda. Dua konsep yang mempraktikkan ide ini sedang diperoleh
momentum:Eko-efisiensi, yang dikembangkan oleh WBCSD, 'adalah sebuah manajemen filosofi
yang mendorong bisnis untuk mencari lingkungan perbaikan tal yang menghasilkan manfaat
ekonomi paralel. "Tidak hanya tentang membuat peningkatan efisiensi tambahan; ini tentang
merangsang kreativitas dan inovasi dalam mencari cara baru melakukan berbagai hal di seluruh
rantai nilai. Filosofi mencakup tiga tujuan luas:

• Mengurangi konsumsi sumber daya - termasuk energi, bahan- real, air, dan tanah - sekaligus
meningkatkan kemampuan daur ulang dan ketahanan produk dan loop material penutup.

• Mengurangi dampak terhadap alam - termasuk emisi udara, air pembuangan, pembuangan
limbah, dan penyebaran zat beracun - sambil berfokus pada penggunaan sumber daya terbarukan
yang berkelanjutan.

• Meningkatkan nilai produk atau layanan - memberikan lebih banyak manfaat pelanggan
melalui fungsionalitas produk, fleksibilitas, dan modulasi larity plus layanan tambahan, dengan
fokus pada penjualan fungsional kebutuhan yang diinginkan pelanggan.

Produksi bersih adalah pendekatan pencegahan terhadap lingkungan manajemen mental dimana
dampak lingkungan diminimalkan.UNEP, yang memperkenalkan konsep tersebut pada tahun
1989, mendefinisikannya sebagai 'the penerapan berkelanjutan dari lingkungan pencegahan yang
terintegrasi strategi mental untuk meningkatkan proses, produk dan layanan efisiensi secara
keseluruhan, mengurangi risiko terhadap manusia dan lingkungan. Produksi bersih dapat
diterapkan pada proses yang digunakan di mana saja industri, produk itu sendiri dan berbagai
layanan pro-vided dalam masyarakat. "

Teknologi berkelanjutan

Inovasi teknologi merupakan bagian penting dalam menemukan solusi untuk masalah ekonomi,
sosial, dan lingkungan kita. Teknologi ini- biologi umumnya dikategorikan menjadi empat
bidang:

• Teknologi remediasi menangani masalah lingkungan setelahnya mereka telah terjadi dan
berusaha untuk memperbaiki atau memulihkan kerusakan. Ini termasuk metode pembersihan
tanah dan air, dan biasanya sangat mahal.
• Teknologi pengurangan menangkap atau mengolah polutan sebelum mereka melarikan diri ke
lingkungan menggunakan fisik, kimia, atau biologi- mekanisme ical untuk mengurangi emisi,
seperti batubara bersih atau limbah sistem perawatan. Teknologi pengurangan biasanya
merupakan modal intensif, membutuhkan banyak energi dan sumber daya untuk beroperasi, dan
menghasilkan limbah mereka sendiri.

• Teknologi pencegahan polusi mencakup perbaikan atau alternative tive proses industri dan
pertanian yang menghindari produksi- tion polutan (misalnya, pembuatan kertas yang
menghilangkan klorin pemutihan) serta produk alternatif yang menghasilkan lebih sedikit polusi
melalui penggunaan dan pembuangannya (misalnya, bensin bebas timbal, deterjen yang dapat
terurai secara hayati, baterai bebas merkuri, dan air-cat berbasis).

• Teknologi berkelanjutan adalah tujuan akhir, dan fokus pada mencapai dampak ekologis yang
rendah atau tidak sama sekali (100% dapat didaur ulang dan tidak beracun) dan menggunakan
sumber daya secara efisien. Contohnya termasuk pencahayaan sensitif siang hari, sepeda, hemat
biaya tanpa polusi teknologi energi terbarukan, dan kertas daur ulang yang tidak diputihkan.

Teknologi bersih atau 'cleantech' dianggap oleh banyak orang sebagai peluang ekonomi terbesar
abad ke-21. Modal usaha industri menginvestasikan US $ 8,4 miliar dalam teknologi bersih pada
tahun 2008. Teknologi bersih- ogies adalah teknologi yang mengurangi atau menghilangkan
dampak tal melalui efisiensi sumber daya, peningkatan kinerja, dan meminimalkan limbah.
Cleantech dipandang sebagai kunci masa depan mereka bisnis yang GE telah berkomitmen
investasi kumulatif US $ 10 miliar dari 2010 hingga 2015 di cleantech. Mereka telah mencari
secara khusus lar pada energi terbarukan, efisiensi, dan teknologi jaringan pintar. Ada semakin
banyak inovasi dalam teknologi berkelanjutan-nologi di bidang energi terbarukan seperti
matahari, angin, dan bahan bakar alternatif, tetapi juga di bidang pertanian, infrastruktur, daur
ulang, efisiensi, transportasi, dan penyimpanan. Inisiatif berlimpah, disemua tingkatan dan di
semua industri di bidang ini. Sebagai contoh:

• Perangkat yang mengumpulkan energi untuk menghasilkan listrik sedang dipasang ke sepeda di
Times Square, pintu putar di Belanda, dan bahkan berdansa di lantai klub malam.
• Penelitian Xerox menyimpulkan bahwa 40% kertas dicetak di kantor dibuang setelah sekali
pakai, sehingga perusahaan berkembang kertas yang dapat digunakan kembali di mana gambar
menghilang setelah 24 jam dan dapat digunakan kembali 10 kali.

• Seorang ilmuwan di Taiwan menemukan baterai klorofil organic yang dapat memasok listrik
dalam waktu 10 detik setelah dibuat basah dengan air atau minuman apa pun.

• 'Lampu tanah' adalah lampu LED yang memanfaatkan tegangan yang dihasilkan oleh reaksi
kimia antara strip logam seng dan mineral dan organisme di tanah lembab.

• Semen pemakan asap ditemukan di Italia dan di hadapan cahaya, memecah polutan udara
seperti karbon monoksida, nitrogen oksida, dan benzena melalui proses alami yang disebut
fotoca- talysis. Sekarang digunakan di gedung-gedung di seluruh Eropa, juga sebagai Amerika
Utara.

• Layang-layang sedang dieksplorasi alih-alih kincir angin sebagai pembangkit listrik- torso.
Layang-layang menghilangkan kebutuhan akan infrastruktur yang mahal seperti itu sebagai
menara, dan memiliki potensi untuk menyuplai energi sedikit dari biaya listrik saat ini di Eropa
saat ini.

Inovasi dalam teknologi yang ada melampaui alternative energi; itu juga dapat diterapkan untuk
membawa perubahan sosial. Sosial perubahan inovasi terjadi di bidang informasi dan
telekomunikasi daerah munication pada khususnya. Misalnya, ponsel Vodafone layanan
pembayaran memungkinkan pelanggan tanpa rekening bank untuk menggunakan ponsel untuk
transaksi keuangan. ATM biometrik Citi memungkinkan pelanggan di negara berkembang untuk
mengakses layanan menggunakan sidik jari.

a.Pemasok dan kontraktor

Mengapa hubungan dekat dengan pemasok Anda penting? Satu Alasan: kegagalan hubungan
pemasok dapat menimbulkan bencana berpengaruh pada merek dan citra perusahaan. Ini
diilustrasikan dengan jelas oleh contoh Nike di tahun 1990-an. Perusahaan dimintai
pertanggungjawaban mampu oleh publik global untuk praktik pekerja anak mereka pemasok di
Asia, yang pada gilirannya memiliki kerugian jangka panjang berpengaruh pada reputasinya.
Saat ini, perusahaan menyadari hal itu bertanggung jawab kepada pemangku kepentingan mereka
dan publik untuk berbagai aktivitas di seluruh rantai pasokan mereka, termasuk tindakan mereka
pemasok. Dengan bekerja sama dengan pemasok, perusahaan apa pun ukuran dapat
meminimalkan risiko tanpa disadari terpapar nega- tive dampak, dan juga dapat memahami
lingkungan dan sosial dampak produk dan layanan mereka sepanjang hidup mereka- siklus,
sambil mencari cara untuk membuat produk yang lebih baik. Pemasok biasanya tahu produk
mereka luar dalam, menempatkan mereka di tempat yang baik posisi untuk membantu
memaksimalkan efisiensi dan meminimalkan pemborosan. Pada Di penghujung hari, bisnis
mereka adalah bisnis Anda.

PepsiCo bekerja sama dengan pemasok mereka untuk memastikan mereka bekerja dengan
perusahaan yang berpikiran sama, dan untuk melihat apa yang mereka bisa belajar dari pemasok
yang jauh lebih maju dalam perjalanan ini daripada mereka. Saat strategi keberlanjutan mereka
berkembang, mereka mengharapkan strategi merek pemasok untuk berkembang bersama
mereka. Menurut John C. Scott, PepsiCo Direktur Sumber yang Bertanggung Jawab dan
Berkelanjutan, 'Menetapkan harapan- tions untuk kinerja dengan pemasok baik untuk PepsiCo
karena hal ini mengakibatkan pemasok menjalankan bisnis mereka secara lebih efektif dan
mengurangi biaya, yang pada akhirnya diterjemahkan menjadi memiliki lingkungan yang lebih
baik hubungan nomic dengan pemasok. Sementara kami mengakui kami masih harus banyak
belajar di bidang ini, kami bekerja dengan mereka sementara kami terus menyempurnakan
pendekatan kami. "

Saat Anda menjalankan strategi pemilihan pemasok dan membangun dukungan


hubungan plier, perhatikan poin-poin berikut:

• Membuat kebijakan untuk meningkatkan ekonomi, lingkungan tal, dan kinerja


keberlanjutan sosial pemasok.Integrasikan kriteria keberlanjutan ke dalam kontrak
pemasok (mistandar kinerja minimum, kode etik, kinerja terhadap target). Ford Motor
Company membutuhkan sertifikasi ISO 1400 fi kasi dari 5000 pemasoknya dengan
fasilitas manufaktur. Untuk membantu pemasok memenuhi tujuan ini, Ford
mengembangkan dan mendukung vided Pelatihan Kesadaran ISO 14001 dan
menciptakan Lingkungan Penghargaan pengakuan yang mengakui pemasok atas prestasi
yang luar biasa pencapaian dan inovasi lingkungan.
• Bekerja dengan pemasok untuk membantu mereka mewujudkan keberlanjutan
mereka strategi. Pertimbangkan untuk mengadakan forum tempat pemasok dan
membeli- ers dapat berdiskusi dan mempertanyakan keputusan, dan dapat bergerak maju
dengan item tindakan nyata. Anda cenderung menemukan banyak pemasokers tidak tahu
harus mulai dari mana dan forum semacam itu memungkinkan mereka untuk belajar dari
pembeli dan pemasok lain yang sudah memilikinya memulai perjalanan. Karena
keinginan untuk mensertifikasi pemasoknya yang menggunakan produk kehutanan,
PepsiCo membawa hampir 200 pemasok terbesarnya bersama dengan pemimpin bukan
untuk untung, LSM, dan organisasi pemerintah untuk menjelaskan pendekatan PepsiCo
dan komitmen untuk bekerja dengan organisasi kredibel yang pro- lebih memperhatikan
praktik bisnis yang bertanggung jawab, dan bagaimana program tersebut mengikat
ekspektasi untuk pemasok PepsiCo. Melalui sup mereka- program penjangkauan plier,
PepsiCo juga memberdayakan karyawan untuk bekerja dengan pemasok untuk
menetapkan tujuan dan memantau peningkatan program konservasi sumber daya seperti
Energy Star dan karbon penyingkapan.

• Melakukan penilaian dasar tentang sus-kinerja tainability. Lingkungan Pemasok


HP Kuesioner Tinjauan Kinerja bertujuan untuk menyediakan alat untuk mengumpulkan
informasi yang konsisten tentang praktik lingkungan pemasok tices, dan untuk
mengoptimalkan transfer kinerja lingkungan informasi antara pembeli dan pemasok. The
Body Shop, Canon, dan McDonald's memiliki semua sistem peringkat yang
dilembagakan mengevaluasi pemasok yang ada dan calon pemasok pada sejumlah sus-
kriteria pencapaian sementara yang lain, seperti P&G dan Wal-Mart, menggunakan kartu
skor keberlanjutan dengan pemasok mereka. Vendor dengan peringkat yang lebih tinggi
menerima persentase bisnis yang lebih besar sementara semakin banyak vendor yang
gagal memenuhi syarat berisiko tidak mendapatkan mereka kontrak diperbarui.

• Jangan mengabaikan pemasok pemasok. Banyak pemasok sendiri mengelola


pemasok lain, suatu area di mana masalah dapat dengan mudah timbul jika tidak dikelola
dengan hati-hati. Perusahaan perlu bekerja untuk memastikan nilai-nilai mereka tersebar
ke seluruh pasokan rantai. Manajemen rantai pasokan Novo Nordisk yang berkelanjutan
Program, diluncurkan pada tahun 2002, bekerja dengan pemasok utama mereka sebagai
serta pemasok lapis kedua mereka (yang memasok ke perusahaan utama pemasok) untuk
mendukung hak asasi manusia dan standar ketenagakerjaan, juga untuk memastikan
bahwa praktik lingkungan yang sehat diterapkan.

• Kirim pesan yang konsisten. Banyak pemasok bekerja dengan berbeda perusahaan
pada saat yang sama. Jadi, salah satu tantangan utama untuk pemasok melacak setiap sus-
program pencapaian dan target yang harus dipenuhi. Untuk memastikan bahwa pemasok
menerima pesan yang konsisten dalam kaitannya standar minimum dari berbagai
perusahaan tempat mereka bekerja dengan, beberapa inisiatif internasional juga telah
dimasukkan tempat untuk membantu. AIM-PROGRESS adalah grup internasional besar
perusahaan yang bekerja sama untuk mengembangkan pedoman umum tentang sumber
yang bertanggung jawab. Sedex adalah layanan yang menghubungkan bisnis dan
pemasok global mereka untuk berbagi data etika.

• Dukung pemasok lokal. Sebisa mungkin fokus bekerja dengan pemasok lokal dan
bahkan mengembangkan dan memberdayakan jaringan bisnis lokal. Di Afrika Selatan,
Kebun Anggur Spier strategi pengadaan berfokus pada mendukung bisnis milik lokal
kebutuhan dengan fokus pada menciptakan lebih banyak kekayaan dan pekerjaan untuk
Komunitas lokal.

• Lakukan pendekatan langkah demi langkah. Sebagai pengakuan bahwa pemasok


mereka Mereka berada pada tingkat yang berbeda dalam hal keberlanjutan, IKEA
membuat model tangga yang berlaku untuk pemasok yang mengirimkan atau
memproduksi barang yang mengandung kayu solid, veneer, triplek, atau kayu lapis-lapis.
Pemasok berkisar dari level 1 di mana asalnya Kayu harus diketahui dan tidak boleh
berasal dari utuh hutan alam, hingga level 4 di mana hutan disertifikasi melalui Forest
Stewardship Council.

IKEA bertujuan untuk memiliki 100% pemasoknya di tingkat 4. Ini telah membawa
banyak manfaat. Misalnya jumlah kayu yang disuplai.audit ply chain yang dilakukan
pada tahun 2007 menurun dari 90 menjadi 50 karenasebagian karena persyaratan
dokumentasi yang ditingkatkan untuk FSC penuh sertifikasi lacak balak.

b.Transportasi
Sistem transportasi memindahkan barang dan orang di seluruh dunia. Namun, ketergantungan
kami yang meningkat pada transportasi tradisional- Sistem-sistem ini membawa masalah-
masalahnya sendiri yang harus ditanggung: udara dan kebisingan polusi, kemacetan lalu lintas
dan kecelakaan jalan raya, ketergantungan yang berlebihan tentang sumber daya tak terbarukan,
serta penggunaan lahan untuk beberapa nama. Perusahaan saat ini tidak hanya melihat
bagaimana produk mereka dibuat dan dikemas, tetapi juga pada dampak transportasi itu memiliki
siklus hidup suatu produk.

Di seluruh sektor banyak inisiatif terjadi untuk berdampak positif pada efisiensi bahan
bakar, dan lingkungankeamanan mental dan personel:

• Mobil dan truk. Perusahaan memilih untuk membeli lebih banyak bahan bakar-
kendaraan yang efisien, termasuk hibrida dan mobil listrik, dan juga mengisi bahan bakar
alternatif jika tersedia (www .greenfuels.org) atau bahkan menggunakan minyak sayur
dari restoran.Program pelatihan pengemudi menghasilkan praktik mengemudi yang lebih
baik tidak hanya mengurangi konsumsi bahan bakar, tetapi juga meningkatkan
keselamatan jalan raya (www.greener-driving.net). Untuk mengurangi insiden tersebut
kecelakaan jalan raya transportasi bahan kimia, Dow Chemicals dan DuPont bersama-
sama memperkenalkan Program Keamanan Berbasis Perilaku kepada mempengaruhi
perilaku pengemudi melalui observasi, pembinaan, dan komunikasi. Wal-Mart, yang
memiliki yang terbesar kedua armada truk pribadi di AS, telah berkomitmen untuk
menggandakannya efisiensi bahan bakar fl eet pada tahun 2015. SC Johnson menghemat
US $ 1,6 juta- singa setiap tahun melalui Proyek Pemanfaatan Muatan Truk, yang
menggabungkan beberapa pesanan pelanggan dan produk yang berbeda ke mengirimkan
truk bermuatan penuh dan dengan konfigurasi terbaik untuk memaksimalkan daya
dukung dan pengiriman setiap truk rute. Perusahaan perkapalan seperti UPS, FedEx, dan
DHL punya kebijakan serupa.

• Pengiriman laut. Transportasi melalui laut mendasari global perdagangan, dengan 90%
perdagangan internasional dunia berjalan Melalui laut. Meski bukan tanpa masalah
sendiri, pengiriman melalui laut umumnya memiliki dampak lingkungan yang lebih
rendah daripada udara atau jalan mengangkut. Salah satu contoh operator kapal dan
otoritas pelabuhan bekerja sama untuk mengurangi polusi adalah pelabuhan Los Angeles
Amerika Serikat, yang sekarang menyediakan pantai sambungan listrik yang bersih
samping untuk menghindari kapal pesiar dan kontainer dari keharusan mengoperasikan
makan generator dan mesin saat berlabuh. Perusahaan perkapalan Bremen
memperkenalkan kapal kargo pertama di dunia dengan inno-sistem layang-layang
penarik SkySails. Sistem penggerak angin ini memanfaatkan energi angin untuk
membantu mendorong kapal, dan tergantung pada kondisi angin dapat menurunkan biaya
bahan bakar di antaranya 10% dan 35%. Sebuah kapal barang kecil bisa menghemat lebih
dari US $ 250.000 biaya bahan bakar per tahun menggunakan sistem ini. Aliansi Industri
Global mendorong industri perkapalan untuk berbagi pendekatan membatasi jumlah
spesies invasif yang ditransfer dalam pemberat air, penyebab utama masuknya spesies
asing laut (globallast.imo.org). Inisiatif Pengiriman Berkelanjutan membawa bersama
beberapa nama terbesar di sektor maritim untuk lihat bagaimana mereka dapat
berkontribusi - dan berkembang dalam – berkelanjutan masa depan (www.ssi2040.org).

• Transportasi udara. Volume angkutan penumpang dan barang pelabuhan melalui


udara diharapkan terus berkembang, seperti yang diminta oleh pemangku kepentingan
untuk membuat perjalanan udara lebih berkelanjutan. Saat ini tingkat pertumbuhan
perjalanan udara dan transportasi, Kerajaan Inggris Komisi Pencemaran Lingkungan
menghitung bahwa, pada tahun 2050, emisi gas rumah kaca dari penerbangan akan
diperhitungkan lebih dari separuh dampak Inggris terhadap pemanasan global. Untuk
melawan ini, Asosiasi Transportasi Udara Internasional – juga inisiatif Langit Bersih di
Eropa - bekerja untuk memotong industri coba emisi. Salah satu cara untuk mencapainya
adalah melalui kemajuan dalam teknologi pesawat terbang yang meningkatkan efisiensi
bahan bakar, sementara simulta- mengurangi baik biaya operasional maupun polusi.
Menggunakan bahan komposit untuk mengurangi berat diperkenalkan di Airbus A380.
Industri ini juga meneliti ide-ide seperti pesawat terbang dengan badan sayap campuran
yang akan membuat lebih sedikit kebisingan dan penggunaan hingga 25% lebih sedikit
bahan bakar dibandingkan pesawat berbentuk konvensional.

Manajer operasi meninjau strategi transportasi mereka harus mengingat pentingnya


mencari bahan mentah secara lokal jika memungkinkan, karena hal ini tidak hanya dapat
mengurangi transportasi biaya, tetapi juga membantu mendukung industri lokal yang
memasoknya. Scania, juga produsen truk dan bus berat terkemuka sebagai mesin industri
dan kelautan yang berbasis di Swedia, memiliki resep untuk transportasi berkelanjutan:

• Bertransisi sekarang ke bahan bakar terbarukan.

• Peningkatan investasi dalam mengembangkan teknologi hibrida.

• Pelatihan pengemudi dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar sebesar 10–15% dan
hasilnya dalam biaya kerusakan dan perawatan yang lebih rendah.

• Tekanan ban yang benar, tahanan gelinding sekitar 30% dari konsumsi bahan bakar
kendaraan.

• Peningkatan efisiensi sistem transportasi dengan menghilangkan kekosongan atau lari


hampir kosong.

• Kapasitas kargo lebih besar melalui kendaraan yang lebih panjang dan dimaksimalkan
ruang kargo.

• Mengurangi hambatan udara dengan memasang benda yang dipasang dengan benar
truk.

• Penghematan bahan bakar yang lebih baik dengan teknologi terbaru.

c.Penanganan limbah

Percaya atau tidak, sampah sudah menjadi hal yang mengasyikkan. Mungkin sekali
menganggap limbah sebagai kotor, tidak menarik, mahal, dan tidak berguna, tetapi hari ini,
berbagai tekanan digabungkan untuk membuat pengelolaan sampah- menjadi titik fokus dalam
keberlanjutan. Menghadapi peningkatan regulasi- tions, tekanan masyarakat, kekurangan bahan
baku dan lahan, dan kebutuhan untuk efisiensi sumber daya yang meningkat, perusahaan-
perusahaan pindah dari pendekatan pengolahan limbah dan menuju pencegahan limbah dan
gunakan kembali. Terlepas dari manfaat lingkungan dan sosial yang jelas, biaya tetap menjadi
pendorong paling serius untuk meningkatkan pengelolaan limbah.
Pengolahan, penanganan, pengangkutan, dan pembuangan limbah semuanya menambah
biaya yang signifikan untuk bisnis, terutama bila ada pemborosan berbahaya. Biaya tersembunyi,
seperti hilangnya bahan baku, biaya pengobatan, waktu dan tenaga, seringkali diabaikan dan
dapat meningkatkan harga sebenarnya sampah sebanyak lima sampai dua puluh kali lipat. Dari
sudut pandang bisnis, polusi dan limbah mewakili penggunaan bahan baku yang tidak lengkap,
tidak efektif, atau tidak efisien. Sejak limbah tidak meningkatkan nilai pelanggan atau pemangku
kepentingan, tidak ada tempatkan dalam bisnis. Menurut Dewan Bisnis Selandia Baru untuk
Pembangunan Berkelanjutan, 'Tanpa Limbah berarti sumber daya 100% ekonomi yang efisien di
mana, seperti di alam, aliran material bersifat siklis dan semuanya digunakan kembali atau
didaur ulang tanpa membahayakan kembali ke masyarakat atau alam. “Sampah” seperti yang
kita pikirkan saat ini akan tidak ada lagi karena semuanya akan dilihat sebagai sumber daya.
'Saat ini, banyak perusahaan global panies seperti DuPont dan Xerox menargetkan nol limbah.
Karpet perusahaan Interfacefl atau memiliki misi untuk mencapai zero waste. Mereka
mendefinisikan pemborosan sebagai biaya apapun yang tidak menghasilkan nilai bagi pelanggan
mereka.tomers, termasuk sisa atau bahan yang dikirim ke landfil juga sumber daya, waktu, dan
energi yang terbuang jika mereka tidak melakukan hal yang benar pertama kali. Ini juga
termasuk nol emisi dan nol minyak, tantangan berat karena karpet saat ini dibuat dengan minyak.

Dalam memikirkan kembali pengelolaan limbah, perusahaan harus terlebih dahulu dan
terutama mengidentifikasi apa aliran limbah itu, dan berapa banyak limbah sedang
dihasilkan di sepanjang siklus proses dan rantai pasokan dari bahan baku hingga
pengemasan. Maka perusahaan harus melihat:

1. Mencegah sampah sama sekali. Mempertimbangkan desain produk untuk menghindari


menghasilkan limbah di tempat pertama.

2. Mengurangi limbah. Meminimalkan jumlah limbah yang dihasilkan melalui desain,


pengadaan, dan lebih sedikit pengemasan.

3. Mendaur ulang dan menggunakan kembali. Dimana limbah tidak dapat dicegah, seperti
banyak dari bahan yang mungkin harus dipulihkan daur ulang atau penggunaan kembali.
4. Meningkatkan pembuangan dan pemantauan. Dimana tidak ada yang lain pilihan, limbah
harus dibuang dengan aman dan tepat.Beberapa strategi pengelolaan limbah dengan cepat
popular larity yang menangani satu atau lebih tingkat hierarki limbah:

Tanggung jawab produsen yang diperluas. UE memiliki beberapa arah tives yang
mewajibkan negara anggota dan produsen UE untuk mendirikan dan berpartisipasi dalam
skema pengembalian produk untuk barang elektronik dan mobil. Skema ini, juga disebut
EPR, telah ingin mendorong perubahan pada sumber yang mengurangi lingkungan
dampak mental produk di seluruh siklus hidup. EPR menempatkan file tanggung jawab
fisik dan keuangan pada produsen untuk pulih dan kemudian buang, daur ulang, atau
gunakan kembali produk mereka. Skema ini bisa juga diperluas untuk mencakup
tanggung jawab untuk memberikan informasi- tion pada sifat lingkungan dan sosial dari
produk diproduksi. Secara keseluruhan, strategi EPR tidak hanya mendorong perusahaan
panies untuk mengikuti prinsip-prinsip seperti desain ramah lingkungan dan minimisasi
bahan berbahaya, tetapi juga menggeser biaya pengumpulan limbah jauh dari kota. Hal
ini juga memaksa produsen untuk inter- menyelesaikan seluruh biaya pemborosan.

Mengubah produk menjadi layanan. Schindler, sebuah lift com- pany, bertekad itu
daripada menjual elevator berkualitas tinggi sebagai produk, itu akan menyewakan
'sistem transportasi vertikal' ke pelanggannya. Keputusan itu menguntungkan semua
orang. Perusahaan terus aset dalam pembukuannya dan tetap bertanggung jawab atas
semua layanan dan perbaikan. Schindler juga dapat berinvestasi dalam menyediakan
yang paling mutakhir kualitas produk yang mereka dapat dan memberikan solusi yang
lebih disesuaikan kebutuhan pelanggan mereka, yang membantu mereka mencapai
keuntungan tujuan. Program leasing Xerox memulihkan dan menggunakan kembali
materi dan komponen dari mesin fotokopi, termasuk toner. Baik Schindler dan Xerox
mewakili tren baru - perusahaan yang mengeksplorasi apa dikenal sebagai Product
Service Systems (PSS), bergerak dari menjual produk untuk menyewa layanan yang
disediakan oleh produk tersebut. Ide PSS bukanlah hal baru; binatu, bioskop, dan
perpustakaan semuanya didasarkan pada prinsip yang sama. Yang baru adalah cara itu
semakin banyak dan jenis bisnis yang mengeksplorasi ini peluang dengan memeriksa
kembali asumsi asli di balik sebuah keputusan produk, material, atau layanan yang ada.
Bukan tradisional keputusan produk berdasarkan sumber daya yang tersedia, dan
kemampuan untuk menjual, perusahaan-perusahaan ini berfokus pada kebutuhan asli
produk yang memenuhi mengisi dan menyediakan layanan itu sebagai gantinya.

Sinergi produk sampingan (juga dikenal sebagai ekologi industri atau simbiosis
industri) melibatkan berbagai organisasi – seperti perusahaan, kantor, dan pemerintah -
bertindak bersama sebagai satu ekosistem, mengambil produk sampingan dan limbah dan
penjualan satu perusahaan atau membagikannya sebagai masukan utama ke perusahaan
lain. Ide di balik sinergi produk sampingan adalah merancang dan mengoperasikan sistem
industri- tems sebagai sistem kehidupan.

• Di dalam perusahaan. Verbund BASF adalah sistem terintegrasi- tem di dalam pabriknya
yang memungkinkan produk sampingan dan limbah dari satu pabrik untuk dijadikan bahan baku
tanaman lain. Perhitungan menunjukkan bahwa ini menyelamatkan perusahaan sekitar € 500 juta
setiap tahun di perusahaan Ludwigshafen situs saja.

• Antara dua perusahaan. The Carlton United Brewery di Australia menjual ragi ekstra yang
diproduksi di tempat pembuatan birnya ke Kraft, yang menggunakannya untuk membuat
Vegemite, olesan berbasis ragi yang populer.

• Dalam skala kecil. Zona Hijau di Swedia menggabungkan Ford pusat layanan mobil, stasiun
bahan bakar Statoil, dan McDonald's, semuanya di antaranya dipanaskan menggunakan pompa
panas sentral dan ground teknologi sumber. Kelebihan panas yang dihasilkan oleh McDonald's
panggangan serta air pendingin yang dipanaskan dari lemari es Statoil- Sistem erasi diangkut ke
pompa panas pusat, dengan demikian memungkinkan bangunan mendapatkan keuntungan dari
surplus energy (www.greenzone.nu).

• Dalam skala besar. Di kota industri Kalundborg Denmark, lebih dari 20 mitra berbagi limbah
dan bahan lainnya termasuk Asnacs (pabrik merah batu bara terbesar di Denmark), Statoil
(penyulingan minyak), Novo Nordisk (sebuah perusahaan bioteknologi besar), sebuah eternity
perusahaan, dan kota Kalundborg (www.symbiosis.dk).
Ada juga semakin banyak inisiatif internasional yang memungkinkan satu bisnis untuk menjual
limbah mereka, terlepas dari apa yang mungkin terjadimenjadi, ke bisnis lain. Recycle Match,
misalnya, mengizinkan penjual untukpasca limbah atau daur ulang, pembeli dapat menawar
bahan, dan bahanpergi ke tawaran terbaik (www.recyclematch.com/marketplace). Beberapa
perusahaan juga memiliki sistem serupa yang diatur secara internal.

Menjamin kualitas. Sejumlah perusahaan sedang melihat pra-melampiaskan limbah agar tidak
terjadi di tempat pertama, sebagian dengan memastikan kualitas dan meminimalkan limbah.
Banyak pendekatan yang berfokus pada kualitas Berasal dari mentalitas bisnis Jepang. Kata
Hoshin Kanri bahwa keberhasilan pengembangan produk atau proses secara langsung terkait
dengan kemampuan organisasi untuk mempraktikkan stra- tujuan tegic. Kaizen sedang
berlangsung, peningkatan berkelanjutan. Bisa jadi diterapkan di perusahaan dengan
meningkatkan setiap aspek bisnis proses dalam pendekatan langkah-demi-langkah, sambil secara
bertahap mengembangkan- melatih keterampilan karyawan melalui pelatihan dan peningkatan
keterlibatan. Poka-Yoke dirancang untuk mencegah terjadinya kesalahan atau untuk membuat
kesalahan terlihat jelas dalam sekejap. Pendekatan ini agresif berusaha untuk menghilangkan
kemungkinan kesalahan dan pemborosan dan meningkatkan efisiensi sumber daya di seluruh
siklus hidup produk. Pabrikan ramping- turing, berdasarkan metode yang dipelopori dalam
produksi Toyota sistem, berfokus pada menghilangkan pemborosan, meningkatkan kualitas, dan
pengiriman memberi nilai kepada pelanggan sambil mencapai kinerja lingkungan mance tujuan
dengan biaya terendah. Manufaktur ramping berasal dari spesifikasi strategi dan tindakan dari
gagasan bahwa limbah lingkungan tidaktidak menambah nilai bagi pelanggan, merupakan tanda
produksi yang tidak efisien, dan itu mempengaruhi arus produksi, waktu, kualitas, dan biaya.
Kurus biasanya menargetkan tujuh jenis limbah: produksi berlebih, inventaris, transportasi,
gerakan, cacat, pemrosesan berlebih, dan menunggu.

1.Menciptakan produk baru dari yang lama. Beberapa perusahaan mengeksplorasi bagaimana
mereka dapat membuat produk baru dengan menggunakan limbah dari yang lama produk.
Terracycle mengumpulkan kemasan yang tidak dapat didaur ulang dari berbagai makanan dan
minuman dan mengubahnya menjadi ransel dan barang lain yang dijual di department store
besar. Perusahaan pembersih metode membuat barubotol plastik menggunakan limbah plastik
yang diambil dari laut. Starbucks,sedang melakukan penelitian untuk melihat bagaimana mereka
dapat mengubah limbah makanan – sebagian Khususnya 5000 ton ampas kopi bekas yang
diproduksi setiap tahun - menjadi bahan utama yang digunakan dalam pembuatan plastik,
deterjen, dan produk sehari-hari lainnya. Worn Again bekerja dengan perusahaan besar untuk
mengubah limbah tekstil yang ada - melalui daur ulang, daur ulang, danreuse - menjadi produk
baru. Misalnya, mereka menciptakan berbagai macam tasdan aksesoris untuk Virgin Altantic
yang menggunakan sarung jok lama dari maskapai.

2.Memanfaatkan tempat pembuangan sampah. Ada beberapa utas pemikiran yang sekarang
melibatkan bagaimana sampah yang telah dibuang- berpose di lahan dapat ditambang untuk
sumber daya. Pro gas metana direduksi dengan membusuk sampah di tempat pembuangan
sampah di New Jersey ditangkap dan digunakan sebagai bahan bakar untuk menghasilkan listrik.
Ada 21 makhluk landfi digunakan seperti ini di negara bagian, dan 445 di seluruh AS. Tempat
sampah juga sedang ditambang untuk material. Misalnya, di AS sekitar 680.000 berton-ton
kaleng aluminium dibuang setiap tahun, totalnya sekitar Logam senilai US $ 1,83 miliar per
tahun. Dunia membuang 18 juta ton limbah elektronik setiap tahun, dan satu ton memo dari
komputer yang dibuang bisa mengandung lebih banyak emas daripada kaleng diproduksi dari 16
ton bijih. Jadi, mengapa tidak ada lebih banyak perusahaan memanfaatkan ini? Karena
penambangan sampah itu mahal dan seringkali berbahaya, banyak yang menemukan bahwa
penggunaan terbaik dari sumber daya mereka adalah dengan produk dari mencapai lahan untuk
memulai.

d.Tantangan

• Mengumpulkan informasi. Transparansi informasi pemasok Informasi tidak selalu


tersedia dan akurat, terutama bila Anda melihat lebih dari sekedar pemasok perusahaan
untuk juga melihat bpemasok pemasok tersebut.

• Ketidaksesuaian antara perusahaan dan pemasok mereka. Sering ada kurangnya


komunikasi yang efektif antar perusahaan dan pemasok mereka. Pemasok tidak memiliki
insentif keuangan, seperti peningkatan pesanan atau kontrak preferensial, dan tidak
diberikan dukungan apa pun untuk menerapkan sistem keberlanjutan. Selain itu, setiap
perusahaan memiliki persyaratan yang berbeda untuk pemasoknya, sehingga mempersulit
dan mahal bagi pemasok untuk terlibat.
• Sejumlah besar standar. Meningkatnya jumlah peraturan dan kode industri dengan
persyaratan yang berbeda menimbulkan kebingungan, dan seringkali menghasilkan
banyak audit dengan rekomendasi berbeda.

• Upaya ini membutuhkan waktu. Terkadang tidak realistis untuk dilihat seluruh rantai
pasokan. Perubahan seringkali lebih mudah untuk dilakukan mental, atau selangkah demi
selangkah. Perusahaan harus mengadopsi pro- penghentian perbaikan berkelanjutan.

• Ide ide. Tantangan terbesar seringkali terletak pada hanya belajar bagaimana
melakukannya manfaatkan kreativitas Anda dan bayangkan kemungkinannya.

2.4 HR and Organizational Behavior

Human Resources (HR) adalah bagian yang sangat penting dari suatu organisasi/perusahaan.
Mereka adalah penopang dari kesuksesan suatu perusahaan. Tugasnya adalah mengurus segala
sesuatu yang berhubungan dengan tenaga kerja. Mengapa dibilang penting, karena tanpa
karyawan, sebuah perusahaan tidak dapat berjalan. Jadi tugas dari bagian HR adalah memastikan
karyawan mendapatkan hak mereka, dan puas dengan pekerjaan mereka.

Pengertian Perilaku Organisasi (Organizational Behaviour) dan Ruang Lingkupnya –


Perilaku Organisasi adalah bidang studi yang mempelajari tentang bagaimana seseorang atau
individu bertindak dan berperilaku dalam suatu organisasi, termasuk mempelajari bagaimana
mereka berinteraksi satu sama lainnya dan bagaimana mereka bekerja dalam struktur organisasi
untuk menyelesaikan pekerjaan mereka serta interaksinya dengan lingkungan eksternal
organisasi. Studi Perilaku Organisasi ini berusaha untuk menjelaskan seluruh faktor manusia
yang kompleks dalam organisasi dengan mengidentifikasi penyebab dan efek dari perilakunya.
Ada 3 fokus utama dalam organizational behavior, yaitu perilaku individu (contoh:
kepribadian, persepsi, motivasi) perilaku kelompok (contoh: norma, peraturan, konflik,
kepemimpinan) dan aspek organisasi (contoh: struktur, budaya, kebijakan dan praktek-praktek
lainnya) (Robbins & Coulter, 2013, p. 475).
Agar lebih jelas mengenai Perilaku Organisasi ini, berikut ini adalah definisi atau
pengertian Perilaku Organisasi menurut para Ahli dibidangnya.

 Pengertian Perilaku Organisasi menurut Timothy A. Judge (2008:11), Perilaku


organisasi adalah bidang studi yang menyelidiki pengaruh yang dimiliki oleh individu,
kelompok dan struktur terhadap perilaku dalam organisasi, yang bertujuan menerapkan
ilmu pengetahuan semacam ini guna meningkatkan keefektifan suatu organisasi.
 Pengertian Perilaku Organisasi menurut Thoha (2014:5), Perilaku Organisasi adalah
Suatu studi yang menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi
atau suatu kelompok tertentu.
 Pengertian Perilaku Organisasi menurut Khaerul Umam (2010:30), Perilaku organisasi
adalah suatu bidang studi yang mempelajari dampak perseorangan, kelompok, dan
struktur pada perilaku dalam organisasi dengan maksud menerapkan pengetahuan tentang
hal-hal tersebut demi perbaikan efektivitas organisasi
 Pengertian Perilaku Organisasi menurut Syamsir Torang (2012:112), Perilaku
Organisasi adalah studi tentang apa yang dilakukan orang-orang dalam organisasi dan
bagaimana perilaku tersebut mempengaruhi kinerja organisasi.

Departemen Sumber Daya Manusia umumnya memiliki hubungan yang konstan dengan
semua kelompok dalam sebuah perusahaan, dan satu jari di denyut nadi seluruh organisasi.
Orang-orang di departemen ini memainkan peran kunci dalam mempromosikan perilaku positif,
menciptakan tenaga kerja yang menarik, dan menciptakan lingkungan di mana keberlanjutan
tertanam dalam setiap aspek siklus hidup karyawan, mulai dari perekrutan hingga pensiunan.
SDM tidak hanya harus memainkan peran kunci dalam pengembangan strategi keberlanjutan,
tetapi juga harus memainkan peran yang lebih penting dalam mengimplementasikan strategi
tersebut dengan memasukkannya ke dalam cara kerja organisasi, memastikan bahwa apa yang
dikatakan perusahaan sedang mereka lakukan adalah konsisten dengan apa yang sebenarnya
mereka lakukan. 
Mengapa ini penting? 

• Masalah yang sangat strategis. Lebih dari setengah indikator Global Reporting Initiative
dapat dianggap terkait dengan SDM. Ada konsensus internasional yang berkembang bahwa
pengelolaan sumber daya manusia akan menjadi isu strategis terbesar untuk bisnis. 
Manajemen sumber daya manusia yang buruk dianggap sebagai salah 
satu ancaman terbesar bagi kesuksesan bisnis global jangka panjang. 
• Mengubah pasar tenaga kerja. Menyikapi masalah keberlanjutan dengan serius akan
membantu perusahaan merekrut dan mempertahankan talenta terbaik. Lulusan dan calon
karyawan di semua tingkatan semakin banyak meminta untuk bekerja di perusahaan dengan
komitmen serius terhadap tanggung jawab lingkungan, sosial, dan etika, serta tahu cara
mengidentifikasi 
retorika 'pencucian hijau' perusahaan. 
• Menyimpan uang. Ini adalah mitos bahwa SDM mewakili sisi'lunak' 
bisnis yang. Padahal, SDM adalah bisnis yang mahal jika tidak ditanggapi dengan serius.
Mengganti karyawan sering kali menghabiskan dua atau tiga kali lipat gajinya. Menjaga
karyawan tetap senang dan termotivasi mengurangi biaya perekrutan dan pengurangan dan
mengurangi ketidakhadiran. 
• Peningkatan produktivitas. Organisasi dengan komitmen internal untuk keberlanjutan
mengalami karyawan yang lebih bahagia. Mereka tidak hanya terlibat dalam aktivitas yang
bermakna, tetapi juga menyatukan karyawan
dan mengajari mereka keterampilan baru. Studi menunjukkan bahwa 75% karyawan yang
menganggap majikan mereka berkelanjutan menunjukkan tingkat komitmen yang tinggi dan
bahwa karyawan dengan tingkat komitmen yang tinggi berkinerja 20% lebih baik daripada
rekan-rekan mereka dan 87% lebih kecil kemungkinannya untuk meninggalkan organisasi.45 
• Reputasi . Tidak peduli seberapa licin presentasi web dan media, kebijakan keberlanjutan
perusahaan dapat dianggap hanya sebagai greenwashing jika karyawannya tidak diinformasikan
dan secara aktif terlibat dalam melaksanakan kebijakan ini melalui hubungan mereka dengan
pelanggan dan pemangku kepentingan.
Konsep kunci 
Menanamkan pemikiran keberlanjutan ke dalam organisasi perusahaan melibatkan
pengintegrasiannya ke dalam sistem dan proses yang mendasari yang mengatur perilaku dalam
organisasi tersebut. 

• Sistem dan proses untuk menanamkan pemikiran keberlanjutan → Menciptakan budaya


keberlanjutan 
• Mengirim pesan yang konsisten tentang keberlanjutan di seluruh perusahaan  → Komunikasi 
• Menarik dan mempekerjakan orang yang tepat untuk melaksanakan strategi tersebut →
Perekrutan 
• Mempertahankan karyawan tersebut dalam organisasi → Keterlibatan karyawan
• Memberikan insentif dan penghargaan yang sejalan dengan keberlanjutan → Motivasi dan
penghargaan 
• Memberikan karyawan dengan alat yang tepat → Pengembangan dan pelatihan bakat 
• Nasihat untuk memastikan keberhasilan program perubahan → Kotak: Mengelola perubahan 

Menciptakan budaya keberlanjutan 


Ceritanya sering kali seperti ini: Perusahaan XYZ memutuskan untuk terlibat dalam
keberlanjutan, menyusun strategi keberlanjutan dengan tujuan, mengirimkan memo internal ke
seluruh organisasi yang mengatakan bahwa mereka sekarang akan lebih berkelanjutan, tetapi
tidak menerapkan strategi atau mencapai tujuan. Apa yang salah? 
Menempatkan sistem dan proses yang terkait dengan keberlanjutan dalam organisasi tidak selalu
cukup. Beberapa manajer memahami bahwa untuk menjadi sukses dan benar-benar menuai
manfaat penuh, mereka harus berkomitmen untuk mengarusutamakan keberlanjutan ke dalam
nilai-nilai dan sistem kepercayaan yang sudah ada dalam organisasi. Kebiasaan organisasi - cara
orang bekerja dan membuat keputusan, setiap hari - harus dipahami dan dibentuk untuk
menerima perubahan yang diperlukan, bergerak maju, dan membuat tujuan keberlanjutan
menjadi mungkin. Keberlanjutan bukan hanya sesuatu yang Anda lakukan, ini adalah cara
berpikir yang dapat diterapkan pada semua yang Anda lakukan; semacam lensa yang digunakan
untuk melihat dunia dengan cara yang lebih menguntungkan secara lingkungan, sosial, dan
ekonomi. Jika semua karyawan melihat melalui lensa ini, maka perubahan yang diperlukan akan
diterima dan peluang baru muncul. 
Tentu saja, menanamkan keberlanjutan ke dalam budaya organisasi lebih mudah diucapkan
daripada dilakukan. Budaya perusahaan terdiri dari nilai-nilai, kepercayaan, asumsi yang
mendasari, sikap, dan perilaku yang dimiliki oleh sekelompok orang. Ini adalah seperangkat
aturan yang mengatur bagaimana karyawan bekerja sama, beberapa tertulis tetapi sebagian besar
tidak tertulis. Budaya bukan hanya sesuatu yang Anda ciptakan, atau yang bisa Anda ubah begitu
saja. Ini dibentuk dari waktu ke waktu oleh orang-orang, proses, dan sistem yang diikuti
perusahaan, dan merupakan hasil dari tindakan dan konsistensi. Setiap organisasi memiliki
budaya uniknya sendiri, jadi tidak mengherankan jika beberapa budaya akan membuatnya lebih
menantang untuk menanamkan pemikiran keberlanjutan daripada yang lain.
Beberapa elemen berkontribusi pada budaya organisasi: 
• Pendiri. Basis budaya perusahaan biasanya dibentuk oleh pendiri perusahaan dan nilai-
nilai yang didasari oleh perusahaan tersebut. Jika pendiri membangun perusahaan di
atas nilai-nilai yang terkait erat dengan keberlanjutan atau yang mendukung
keberlanjutan, akan lebih mudah untuk menanamkan keberlanjutan ke dalam budaya. 
• CEO. Individu di puncak organisasi memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap
bagaimana organisasi beroperasi. Orang-orang mengambil tindakan berdasarkan kata-
kata dan tindakannya. Pesan yang konsisten dari atas akan membantu mendorong
perubahan di seluruh perusahaan. Seorang pemimpin yang terinspirasi akan memainkan
peran kunci dalam memotivasi dan menginspirasi orang lain untuk bertindak. 
• Para karyawan. Seringkali budaya perusahaan diciptakan bukan oleh mereka yang
berada di atas tetapi diciptakan dari bawah ke atas oleh para karyawan itu sendiri. 
• Manajemen. Sebagian besar budaya juga didorong oleh manajer perusahaan, apa yang
mereka perhatikan, bagaimana mereka bereaksi terhadap situasi, bagaimana mereka
berkomunikasi dengan orang lain, apa yang mereka hargai, dan masalah apa yang secara
konsisten mereka dukung. 
• Misi, pernyataan nilai. Banyak organisasi memiliki seperangkat aturan tertulis seperti
pernyataan misi atau deklarasi formal yang mencoba menjelaskan untuk apa perusahaan
itu berdiri. Tidak cukup hanya memiliki ini, mereka harus benar-benar mewakili apa
perusahaan itu dan ke mana ia ingin pergi dan menjadi bagian dari budaya. Banyak
perusahaan membuat perubahan ini untuk mencerminkan fokus mereka pada
keberlanjutan. 
• Kode etik. Kode etik di seluruh organisasi memandu perilaku orang dengan memberi
tahu mereka perilaku apa yang boleh dan apa yang tidak dapat diterima di tempat kerja.
Ini mengambil bentuk kode tertulis dan tidak tertulis (yaitu, cara berperilaku yang
diterima secara budaya atau historis). Ini harus dipahami dan dipraktikkan oleh
organisasi. 
• Apa yang dihargai. Bagaimana karyawan dinilai, diberi penghargaan, dan kriteria untuk
dipromosikan dan diberhentikan menunjukkan banyak hal tentang apa yang diharapkan
dari karyawan dan seberapa serius keberlanjutan diambil oleh perusahaan. 
• Bagaimana orang berinteraksi. Bagaimana orang berinteraksi dalam organisasi. Apakah
mereka bekerja sama, apakah mereka berbagi informasi, atau adakah persaingan di
dalamnya? Ini bukan hanya tentang mereka yang ada di perusahaan, tetapi juga persepsi
calon karyawan, mitra bisnis, pelanggan, dll. Yang bahkan bisa lebih sulit untuk diubah. 
• Aspek material. Ini adalah aspek nyata dari budaya yang seringkali merupakan cara
terpenting di mana budaya dimanifestasikan, diperkuat, dan dikomunikasikan. Ini bisa
termasuk ritus, dan ritual. Bagaimana ruang kantor diatur dan digunakan juga dapat
menunjukkan banyak hal tentang budaya organisasi.

Komunikasi 
Semua orang setuju bahwa komunikasi itu penting. Namun demikian, banyak perusahaan tidak
mengomunikasikan strategi keberlanjutan mereka secara efektif kepada karyawan mereka
dengan cara yang memungkinkan mereka untuk terlibat dan terlibat secara aktif. 
Perusahaan yang berbeda telah memilih cara berbeda untuk mengkomunikasikan strategi
keberlanjutan mereka kepada karyawan. Shell membuat brosur dasar pengelolaan
keanekaragaman hayati yang menyatukan informasi yang perlu diketahui karyawan tentang
posisi perusahaan dalam kaitannya dengan keanekaragaman hayati. Ini menjelaskan apa itu
keanekaragaman hayati, mengapa penting bagi perusahaan, apa komitmen perusahaan dan, yang
paling penting, apa yang dapat dan harus dilakukan oleh manajer di Shell untuk mengelola
dampaknya dan membantu melestarikan keanekaragaman hayati. CEO Antarmuka perusahaan
karpet bertemu dengan manajemen sensor secara teratur untuk membahas masalah
keberlanjutan. Manajer senior tersebut kemudian melanjutkan untuk mengkomunikasikan pesan
tersebut kepada staf mereka. Ini berlanjut sampai semua anggota staf diberi tahu. Pendekatan
untuk mengkomunikasikan keberlanjutan adalah top-down dan bottom-up. 

Komunikasi tentang keberlanjutan harus menjawab tiga pertanyaan berikut:

1. Mengapa keberlanjutan penting bagi perusahaan? Mengapa masalah ini penting bagi
perusahaan? Bagaimana pengaruhnya terhadap perusahaan? Mengapa para pemimpin
perusahaan memilih untuk bertindak? Begitu seseorang memahami alasannya, sebagian
besar pertempuran sudah dimenangkan. 

2. Apa yang dilakukan perusahaan tentang hal itu? Informasi harus diberikan berkaitan dengan
bagaimana perusahaan bereaksi terhadap risiko atau / dan peluang ini. Apakah ada kemitraan
baru, kode etik baru, tujuan baru? Jika suatu masalah benar-benar penting bagi perusahaan
dan ada alasan kuat mengapa, karyawan akan melihat pesan tersebut disampaikan secara
konsisten melalui berbagai tingkat dan proses perusahaan. 

3. Apa yang dapat dilakukan karyawan? Komunikasi seharusnya tidak hanya tentang
meningkatkan kesadaran tentang arah perusahaan dan strategi keberlanjutannya. Sebagian
besar komunikasi perlu diarahkan pada bagaimana hal ini memengaruhi karyawan dan apa
peran mereka.
 

Perekrutan 
Perekrutan adalah proses dua arah. Keterlibatan perusahaan dalam keberlanjutan sebagian besar
bergantung pada jenis orang yang bekerja untuknya. Perusahaan perlu menyesuaikan proses
perekrutan untuk menarik karyawan dengan keterampilan yang diperlukan. Untuk menjadi
kompetitif dalam perekrutan, perusahaan tidak dapat lagi mengabaikan keberlanjutan karena
lulusan dan karyawan baru yang memintanya dan sering melakukan penilaian awal terhadap
kinerja sosial dan lingkungan perusahaan sebelum memilih pemberi kerja. Calon karyawan
semakin mencari pekerjaan di perusahaan yang memiliki reputasi baik, beretika, menyediakan
lingkungan kerja yang baik, dan memiliki keyakinan yang sama dengan mereka. 

Saat melihat keberlanjutan menanamkan ke dalam proses rekrutmen Anda,


pertimbangkan hal-hal berikut:

• Strategi rekrutmen. Langkah pertama SDM dalam mendukung strategi keberlanjutan


perusahaan adalah menyelaraskan strategi rekrutmen dengannya. Ini berarti menyelaraskan
proses rekrutmen (termasuktugas
uraian) dengan strategi keberlanjutan berdasarkan identifikasi keterampilan, pengalaman,
pengetahuan, dan bakat anggota staf potensial. Strategi yang jelas membuat orang ingin bekerja
untuk Anda dan memastikan bahwa Anda mendapatkan pelamar yang sangat kuat yang tahu
mengapa mereka ingin bekerja untuk Anda.
• Komunikasi eksternal. Calon perekrutan harus dikirimi pesan yang konsisten tentang apa yang
direpresentasikan oleh perusahaan melalui situs web perusahaan, situs web perekrutan, dan
semua komunikasi perekrutan lainnya. Informasi tentang apa yang dilakukan perusahaan dalam
keberlanjutan harus konsisten di 
semua komunikasi dan harus dapat diakses dengan mudah. 
• Pewawancara. Pewawancara harus dibekali dengan pengetahuan tentang kebijakan
keberlanjutan perusahaan tidak hanya agar mereka mengajukan pertanyaan yang tepat, tetapi
juga agar mereka dapat menjawab pertanyaan yang mungkin ditanyakan oleh orang yang
diwawancarai. Jika individu yang memberikan wawancara tidak dapat menjawab pertanyaan
sederhana yang dibuat oleh orang yang diwawancarai tentang arah keberlanjutan perusahaan,
maka ini dapat mengirimkan pesan bahwa ini bukan urusan semua orang, dan bahwa
perusahaan 
tidak serius tentang hal itu. 
• Paket pekerjaan. Saat menyusun paket 
untuk merekrut karyawan ke dalam perusahaan, lihat semua elemen yang berbeda dari paket itu
dari dana pensiun (berkelanjutan tentu saja) hingga peluang bagi karyawan untuk mengambil cuti
berbayar atau tidak dibayar untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat. 
• Uraian Tugas. Deskripsi pekerjaan seseorang menetapkan apa yang akan mereka lakukan dan
apa peran serta tanggung jawab mereka. Keberlanjutan harus dimasukkan ke dalam ini.
• Pesan pertama. Setelah Anda memiliki orang yang tepat, Anda perlu menetapkan ekspektasi
mereka tentang cara kerja perusahaan. Jika memang penting, pesan-pesan ini akan disampaikan
secara konsisten dan sejak awal. Karyawan tiba di perusahaan dalam keadaan segar dan terbuka
untuk belajar, jadi gunakan kesempatan ini untuk memberi tahu mereka segera setelah mereka
masuk. Ini tidak hanya melibatkan pelatihan (dijelaskan lebih lanjut) tetapi juga cara karyawan
baru diperkenalkan ke perusahaan. Apakah proyek penghijauan kantor ditekankan selama tur
gedung dan fasilitas? Apakah masalah ini diperkenalkan kepada karyawan baru sejak hari
pertama? 
• Rekomendasi karyawan saat ini. Karyawan saat ini dan sebelumnya bisa menjadi duta yang
sangat efektif, menyebarkan pesan tentang apa yang diperjuangkan perusahaan kepada publik,
pelanggan potensial, dan juga karyawan potensial. Menurut survei KPMG, hanya 20% pekerja
yang merasa bosnya kurang berintegritas akan merekomendasikan tempat kerja untuk direkrut.
Sebagai perbandingan, 80% responden yang percaya bahwa manajer perusahaan mereka
memiliki etika yang kuat akan merekomendasikan organisasi mereka.

Keterlibatan karyawan 
Organisasi mencari karyawan yang akan memberikan 100% kepada organisasi, yang akan
melampaui apa yang diharapkan. Karyawan mencari pekerjaan untuk perusahaan dengan
lingkungan yang merangsang. Keterlibatan karyawan adalah ketika keduanya bertemu: ketika
seorang karyawan berkomitmen pada organisasi dan mendorong misi dan tujuannya. Pekerja
yang terlibat lebih cenderung berkomitmen dan produktif. Studi yang dilakukan oleh PwC
menunjukkan bahwa karyawan yang lebih berkomitmen kepada pemberi kerja memiliki kinerja
20% lebih baik daripada rekan-rekan mereka dan 87% lebih kecil kemungkinannya untuk
meninggalkan organisasi. 
Namun, keterlibatan adalah sikap yang dipupuk seiring waktu. Beberapa pendorong
keterlibatan meliputi: 
• Rasa merasa dihargai dan terlibat, dengan potensi untuk membuat perbedaan positif
bagi perusahaan. 
• Kebebasan untuk menyuarakan gagasan yang tidak hanya didengarkan tetapi ditanggapi
oleh manajer. 
• Peluang untuk berkembang di tempat kerja. 
• Perasaan bahwa para pemimpin organisasi peduli dengan 
kesejahteraan karyawan dan planet ini. 
• Perasaan karyawan bahwa mereka mendapat informasi yang baik tentang apa yang
terjadi di organisasi mereka. 
• Keyakinan bahwa manajer dan CEO menjalankan pembicaraan. 

Perusahaan yang melibatkan karyawan dalam masalah keberlanjutan menemukan manfaat yang
tersebar di seluruh hierarki organisasi. Karyawan yang terlibat adalah sumber pengetahuan dan
memberikan umpan balik kepada manajemen tentang cara untuk maju. Karyawan ingin
memahami kontribusi yang dapat mereka berikan.

Ada banyak cara untuk melibatkan karyawan dalam upaya keberlanjutan Anda dengan cara yang
menguntungkan karyawan, perusahaan secara keseluruhan, dan seringkali lingkungan dan
komunitas: 
• Dalam menentukan strategi. Program Big Green Innovations IBM mencakup inisiatif
yang berfokus pada lingkungan, melihat kemajuan pengelolaan air, energi alternatif, dan
pengelolaan karbon. Ide tersebut muncul dari kemacetan inovasi IBM pada tahun 2006,
yang melibatkan 1.500.000 karyawan blog selama dua hingga tiga hari, dan
menghasilkan 30.000–40000 ide baru. Ini dipersempit menjadi 10, yang diputuskan untuk
diadopsi oleh perusahaan, di mana Inovasi Hijau Besar adalah salah satunya. 
• Dalam mengidentifikasi masalah. Karyawan dapat menjadi sensor yang berguna dalam
mengidentifikasi masalah sebelum terjadi. Satu perusahaan memiliki program yang
melibatkan semua karyawannya dalam mengidentifikasi risiko kesehatan, keselamatan,
dan lingkungan. Setiap karyawan diwajibkan untuk melaporkan setidaknya satu potensi
bahaya lingkungan ke dalam sistem setiap tahun. 
• Mencari solusi. Karyawan sering kali ditempatkan paling baik untuk mengidentifikasi
cara agar pekerjaan mereka dapat diselesaikan dengan lebih baik. Untuk memanfaatkan
ini, banyak perusahaan memiliki sistem sehingga
ketika karyawan dimintai ide dan saran, mereka dapat diproses, dinilai, ditindaklanjuti,
dan diberikan umpan balik. Perusahaan 3M telah melakukan ini sejak tahun 1975, ketika
mereka menyiapkan program 3P (Pencegahan Pencemaran Pays), yang mengandalkan
partisipasi sukarela dari karyawan untuk mengidentifikasi cara-cara mengurangi
pencemaran di seluruh operasi. Ide-ide inovatif 
diakui dengan Penghargaan 3P. Proyek harus memenuhi tiga kriteria: 
• Menghilangkan atau mengurangi polutan. 
• Memanfaatkan lingkungan melalui pengurangan penggunaan energi atau penggunaan
bahan dan sumber daya produksi yang lebih efisien. 
• Menghemat uang - melalui penghindaran atau penangguhan biaya peralatan
pengendalian polusi, pengurangan biaya operasional dan bahan, atau peningkatan
penjualan produk yang sudah ada atau yang baru.
• Di komunitas lokal. Semakin banyak karyawan yang meminta kesempatan untuk
terlibat dalam komunitas tempat bisnis mereka bekerja dan mencari kerja untuk
perusahaan yang memberikan peluang tersebut. Karyawan yang aktif dalam proyek
kemasyarakatan melalui perusahaan mereka lebih cenderung merasakan rasa memiliki
yang lebih kuat terhadap perusahaan, meningkatkan moral, motivasi, dan komitmen
karyawan. Intel Corporation adalah contoh perusahaan yang menganut filosofi
kesukarelaan. Di antara banyak programnya, Intel Involved Program memungkinkan
karyawan untuk menjadi sukarelawan ribuan jam di komunitas tempat mereka bekerja.
• Dengan memberi mereka waktu untuk mengeksplorasi masalah ini. Bill Gates, dalam
pidatonya di Davos Summit tahun 2008, meminta perusahaan untuk 'mendedikasikan
persentase dari waktu inovator top mereka' untuk isu-isu yang dapat membantu orang-
orang yang tertinggal dari ekonomi global. Kontribusi semacam ini bahkan lebih kuat
daripada memberi uang tunai atau menawarkan waktu istirahat kepada karyawan untuk
menjadi sukarelawan. ' Perusahaan seperti 3M dan Google mendedikasikan 15% –20%
waktu kerja karyawan untuk proyek pilihan mereka. 
• Dengan mendorong gaya hidup yang lebih sehat. Personal Sustainability Project (PSP)
Wal-Mart adalah proyek sukarela yang membantu karyawan perusahaan
mengintegrasikan keberlanjutan ke dalam kehidupan mereka sendiri dengan membuat
perubahan kecil pada kebiasaan sehari-hari. Kapten PSP dilatih di setiap kantor untuk
mendidik karyawan lain tentang program. Karyawan kemudian memilih tujuan untuk
meningkatkan kesehatan dan kebugaran mereka sendiri atau kesehatan planet selama
empat hingga tujuh minggu ke depan untuk memantau kemajuan. Kampanye Personal
Vitality Unilever yang diluncurkan pada tahun 2005 difokuskan untuk mempromosikan
kesejahteraan karyawan dalam hal kebugaran tubuh, hati, pikiran, dan jiwa.

Motivasi dan penghargaan 


Setelah keseluruhan strategi dan arahan perusahaan diputuskan serta tujuan dan target telah
ditetapkan, langkah selanjutnya adalah mengerahkan seluruh organisasi untuk mencapai tujuan
tersebut. Target keberlanjutan tidak akan tercapai hanya dengan memberi tahu orang-orang
bahwa mereka ada. Agar benar-benar efektif, insentif perlu diberikan untuk memastikan bahwa
target dan sasaran keberlanjutan terpenuhi. Penghargaan harus fokus pada promosi dan
penguatan perilaku yang diinginkan; mereka harus dipromosikan dalam organisasi dan
mudah dipahami oleh semua. Berikut beberapa petunjuknya: 
• Perjelas tujuannya. Putuskan jenis perilaku apa yang ingin Anda promosikan dan
perkuat dan selaraskan dengan jelas program insentif untuk menghargai perilaku
tersebut. Tujuan harus memberi inspirasi dan tidak dilihat hanya sebagai beban tambahan
bagi karyawan. 
• Mengidentifikasi dan menghilangkan faktor-faktor yang menurunkan motivasi
yang melemahkan pencapaian tujuan keberlanjutan. Memberi individu yang berada
dalam posisi untuk melakukan perubahan keberlanjutan, tetapi tidak memiliki
kewenangan atau keuangan dan sumber daya manusia yang memadai yang diperlukan
untuk mencapai tujuan keberlanjutan, alat untuk dapat melakukan perubahan. 
• Penilaian kinerja. Karyawan sering diberi target individu dan tim yang dinilai pada
akhir tahun. Jika tujuan dan target keberlanjutan jangka panjang yang terukur penting
bagi organisasi, mereka harus dimasukkan ke dalam penilaian ini dan harus jelas bahwa
karyawan akan dinilai berdasarkan kesuksesan mereka. Seorang karyawan yang diberi
kompensasi untuk memaksimalkan pendapatan akuntansi jangka pendek cenderung tidak
berkomitmen untuk proyek jangka panjang. 
• Kelayakan promosi dan bonus. Dengan keberlanjutan yang terkait dengan uraian
tugas dan penilaian kinerja, maka bonus dan promosi dapat dikaitkan untuk mencapai
tujuan keberlanjutan yang telah ditetapkan. SC Johnson memiliki perusahaan Greenlist
yang memberikan peringkat lingkungan untuk semua bahan yang digunakan dalam
produknya. Sasaran Daftar Hijau tahunan terkait dengan bonus orang-orang di tingkat
pejabat dan manajemen. Bonus lebih lanjut ditetapkan dalam grup R&D yang relevan
dan dikaitkan dengan peningkatan prestasi tahunan. 
Memahami apa yang memotivasi orang adalah kunci untuk menyediakan struktur insentif
yang akan memotivasi karyawan perusahaan untuk mencapai tujuan keberlanjutannya.
Karyawan tidak hanya dimotivasi oleh penghargaan finansial, mereka sering kali sama
atau lebih dimotivasi oleh berbagai faktor - mulai dari merasakan pencapaian, kemajuan,
dan memiliki sesuatu yang lain (misalnya tantangan, kontribusi kepada masyarakat, rasa
kepemilikan dan keterlibatan dalam suatu proyek, penghargaan finansial, minat
intelektual, keamanan kerja, kebanggaan dalam organisasi, pengakuan dan
penghormatan, tanggung jawab, dan perasaan sejahtera di lingkungan kerja). 

Pengembangan dan pelatihan bakat 

Agar berhasil, strategi keberlanjutan perusahaan harus dipahami dan dipraktikkan di seluruh
organisasi dan tidak hanya oleh beberapa manajer atau spesialis. Karyawan perlu diberi alat
untuk dapat menerapkan keberlanjutan dalam pekerjaannya. Oleh karena itu, keberlanjutan harus
menjadi bagian dari pelatihan awal dari hari pertama hingga hari karyawan meninggalkan
perusahaan. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan pelatihan untuk meningkatkan
kesadaran umum tentang keberlanjutan di perusahaan dan apa prioritasnya, strateginya,
bagaimana pengaruhnya terhadap karyawan, dan apa peran mereka dalam
mengimplementasikannya. Pelatihan juga bisa tentang bagian tertentu dari keberlanjutan yang
relevan dengan fungsi pekerjaan yang berbeda. Topik-topik ini juga harus dimasukkan ke dalam
pelatihan yang sudah ada yang diperlukan untuk pekerjaan tertentu.
Ada beberapa metode penyampaian untuk pelatihan. Kursus pelatihan di dalam kelas dapat
digunakan untuk meningkatkan kesadaran umum tentang masalah ini serta menyediakan alat dan
pengetahuan khusus. Salah satu caranya adalah dengan mengidentifikasi personel kunci dan
'melatih pelatih' yang akan membantu menyebarkan pesan tersebut. PwC melakukannya dengan
mengirimkan 400 karyawan teratasnya ke program kepemimpinan eksekutif keberlanjutan. Cara
lain adalah dengan menggunakan pelatihan berbasis web, seringkali modul online sederhana
yang wajib diisi oleh karyawan dan yang memungkinkan manajer untuk melacak kemajuan
mereka secara online untuk memastikan bahwa karyawan mereka memenuhi persyaratan ini. 
Beberapa elemen keberlanjutan tidak mudah dipelajari melalui modul web atau kuliah di kelas,
tetapi perlu dialami agar karyawan dapat mempelajari pengetahuan dan keterampilan yang
dibutuhkan. Ini termasuk keterampilan tertentu yang sangat penting untuk semua aspek
perusahaan, termasuk mengeksplorasi dan menerapkan ide-ide baru, mempertanyakan praktik
standar 'bisnis seperti biasa', pemikiran multidisiplin, kreativitas dan inovasi, kepemimpinan dan
jaringan, dan masih banyak lagi. 

Tantangan?
• Meningkatkan pentingnya SDM secara umum. Sebagian besar belum sepenuhnya
memahami peran krusial SDM dalam sebuah organisasi, apalagi peran SDM dalam
keberlanjutan. HR sering dilihat hanya sebagai fungsi pendukung daripada bagian strategis dari
teka-teki. Fakta bahwa jabatan yang biasanya terlihat di sekitar meja eksekutif adalah CEO,
CFO, CIO, COO tetapi biasanya tidak ada CHRO, berfungsi sebagai pengingat bahwa HR tidak
dilihat dengan cara yang sama seperti fungsi pendukung lainnya. 
• Menyatukan semuanya. Banyak perusahaan akan memiliki aktivitas keterlibatan karyawan
yang berbeda yang terjadi di seluruh organisasi tetapi tidak ada satu strategi menyeluruh untuk
menyatukan semuanya dalam pesan yang kuat, jelas, dan konsisten. 
• Membangun kapasitas. Karyawan di bagian SDM sendiri seringkali tidak dibekali dengan
keterampilan dan alat untuk berperan dalam berkontribusi dan menerapkan strategi
keberlanjutan. Ada kebutuhan untuk membangun pengetahuan mereka sebagai pemain kunci
dalam mempengaruhi orang lain dalam organisasi. Pemimpin harus memastikan bahwa
organisasi siap untuk perubahan dan ini tidak dilihat sebagai menambahkan pekerjaan ke
pekerjaan orang. 
• Peran bersama antara manajemen dan SDM. Peran HR adalah untuk mengimplementasikan
keputusan manajemen, dan tanpa manajemen puncak yang bekerja dengan HR, tidak ada tujuan
dan target perusahaan yang dapat berhasil. Tidak ada yang dapat melakukannya tanpa yang lain
tetapi sering kali hanya ada sedikit komunikasi di antara keduanya.
• Biaya versus aset. Karyawan dan program terkait sering kali dipandang sebagai biaya yang
harus dikendalikan daripada aset penting dalam suatu organisasi. Program keterlibatan
masyarakat, pelatihan, dan pengembangan personel dipandang sebagai biaya tanpa melihat
manfaatnya bagi keseluruhan profitabilitas organisasi. 
• Mengukur efektivitas serta efisiensi. HR dapat memainkan peran penting dalam mengukur
dampak program-programnya terhadap penerapan strategi keberlanjutan perusahaan. Seringkali
korelasinya sulit dilihat. 
Manfaat seringkali tidak berwujud. Tantangan utamanya adalah banyak manfaat praktik
keberlanjutan di tingkat karyawan seringkali sulit diukur. Karena alasan inilah mereka sering
diabaikan. • Pelatihan adalah kuncinya. Sebuah survei oleh Accenture dan UN Global Compact
menemukan bahwa 1 dari 4 CEO merasa bahwa kurangnya keterampilan dan pengetahuan
tentang keberlanjutan dengan manajer senior dan menengah mereka adalah salah satu tantangan
utama untuk dapat menyusun dan menerapkan strategi keberlanjutan.

Tren dan ideide baru 


-- Menghubungkan pembayaran dan keberlanjutan - Keragaman 
- Keterampilan untuk keberlanjutan 
- Menciptakan tempat kerja yang bagus - Mengubah cara kita berbicara - Bangkitnya CSO 

Menghubungkan pembayaran dan keberlanjutan 


Semakin banyak perusahaan yang memasukkan pencapaian tujuan keberlanjutan ke dalam gaji
karyawan dan program bonus . Misalnya, di Novozim perusahaan membayar 25% dari bonus
tahunan berdasarkan ukuran keuangan jangka pendek, 25% untuk ukuran keuangan jangka
panjang, 25% untuk tindakan keberlanjutan jangka pendek, dan 25% untuk kesinambungan
jangka panjang. Pengukuran. Perusahaan seperti Alcoa menghubungkan 20% dari rencana
kompensasi variabel dengan keberlanjutan. Semakin banyak perusahaan juga menghubungkan
struktur bonus karyawan dengan keberlanjutan, termasuk menghubungkan target kinerja
keberlanjutan dengan bonus. Misalnya, GSK menetapkan target untuk konsumsi energi dan
mengelola pengurangan 5% dalam satu tahun dan mengaitkannya dengan bonus. Pada akhir
tahun mereka akhirnya mengurangi penggunaan energi sebesar 11%. 
Salah satu alat yang dieksplorasi sebagai alat untuk mengarusutamakan masalah keberlanjutan ke
dalam sistem penilaian adalah kartu skor keberlanjutan. Balanced scorecard sudah digunakan
oleh banyak perusahaan dan merupakan kerangka kerja pengukuran kinerja yang menambahkan
ukuran kinerja non-keuangan ke metrik keuangan tradisional untuk memberi manajer dan
eksekutif pandangan yang lebih 'seimbang' tentang kinerja organisasi. Kartu skor berimbang
keberlanjutan, seperti namanya, menggabungkan ukuran keberlanjutan dan target organisasi ke
dalam metrik kinerja. Versi baru yang diperluas ini digunakan untuk mengintegrasikan
keberlanjutan ke dalam operasi. Misalnya, McDonald's menggunakan kartu skor yang
menghubungkan indikator kinerja dengan pedoman lingkungan yang relevan untuk pemasok.
Scorecard dimaksudkan sebagai alat bagi pemasok untuk mengukur dan melaporkan kinerja
yang terkait dengan pedoman tertentu. HSBC menggunakan kartu skor untuk mengukur
pembangunan keberlanjutan secara individual dan memberikan insentif berdasarkan hal tersebut.

Keragaman 
Di masa lalu, perusahaan berusaha meningkatkan keragaman karena berbagai alasan, namun
semakin banyak alasan bisnis yang semakin jelas untuk mengimplementasikan rencana
keragaman. Ketika perusahaan berkembang secara geografis, mereka akan menghadapi
keragaman yang lebih besar dari basis pelanggan mereka. Memiliki karyawan dari berbagai latar
belakang sosio-ekonomi, etnis, bahasa, dan agama akan memberikan perusahaan keunggulan
dalam memprediksi dan memahami preferensi konsumen, dan memungkinkan mereka untuk
berkomunikasi secara lebih efektif dengan pelanggan mereka. Keragaman latar belakang
pendidikan dan keterampilan juga membawa cara pandang dan pemecahan masalah yang
berbeda dalam organisasi. Lihatlah pekerjaan inovatif yang dilakukan melalui gerakan
biomimikri (lihat Bab 12), di mana ahli biologi duduk di meja dengan bisnis untuk menemukan
solusi bisnis yang menguntungkan yang terinspirasi oleh alam. Investor mengatakan bahwa
kekuatan dari beberapa perusahaan terletak pada keragaman budayanya. Schlumberger, sebuah
perusahaan jasa terkemuka di sektor Minyak dan Gas yang beroperasi di lebih dari 80 negara,
mempekerjakan lebih dari 118.000 karyawan dari lebih dari 100 negara. Investor menganggap
salah satu keunggulan kompetitif utamanya adalah keragaman tenaga kerja internasionalnya. 
Pada tahun 1989 B&Q, sebuah toko perangkat keras Inggris, membuka toko yang seluruhnya
dikelola oleh pekerja yang berusia di atas 50 tahun sebagai upaya untuk mengatasi masalah
pergantian staf tahunan rata-rata yang tinggi. Ada 7000 lamaran untuk 55 pekerjaan. Toko itu
sukses; pergantian staf berkurang sekitar 80%, ketidakhadiran 33% lebih rendah, profitabilitas
18% lebih tinggi, kebocoran stok berkurang lebih dari setengah, sementara produktivitas dan
biaya tetap sama dibandingkan dengan toko serupa. Saat ini, 25% dari 35.000 tenaga kerjanya
berusia 50 tahun atau lebih (pada tahun 2006 karyawan tertua adalah 92 dan 20% karyawan
berusia di bawah 24 tahun). Kebijakan ini didasarkan pada keyakinan bahwa pelanggan, toko,
dan kantornya mendapat manfaat dari ide dan keahlian baru dari gabungan karyawan yang lebih
muda dan yang lebih tua. SAP, sebuah perusahaan perangkat lunak besar yang berbasis di
Jerman, memiliki kemitraan dengan Spesialis bisnis sosial Denmark di mana perusahaan tersebut
berencana untuk mempekerjakan ratusan penyandang autisme sebagai spesialis perangkat lunak.
Telah terbukti bahwa penyandang autisme memiliki kompetensi khusus yang dapat digunakan di
pasar kerja ini. Adecco, sebuah badan kerja sementara multinasional yang beroperasi memiliki
program-program yang membantu, mendukung dan melatih orang-orang yang kurang beruntung
untuk integrasi tenaga kerja. Ini termasuk orang cacat, ibu tunggal, orang yang berusia di atas 45
tahun, atlet Olimpiade dan Paralimpiade, dan pengangguran yang sudah lama bekerja. 
DiversityInc's Top 50 Companies for Diversity memberi peringkat perusahaan berdasarkan
keragaman. (www.diversityinc.com) Sodexo, salah satu pemimpin dalam peringkat ini, memiliki
25% bonus eksekutif yang terkait langsung dengan tujuan keragaman.

Keterampilan untuk keberlanjutan 


Seperti yang terlihat di awal bab ini, sejumlah organisasi mencoba memetakan keterampilan
yang dibutuhkan tidak hanya oleh profesional keberlanjutan atau individu yang ingin bekerja di
bidang keberlanjutan, tetapi oleh semua individu yang bekerja di sektor bisnis. untuk
memastikan bahwa keberlanjutan menjadi arus utama dalam organisasi mereka. Ini termasuk
tetapi tidak terbatas pada: 
• Mempengaruhi. Kemampuan untuk mempengaruhi perubahan, mempengaruhi kepemimpinan,
dan orang lain yang dapat membuat keberlanjutan terjadi dalam suatu organisasi. 
• Komunikasi. Kemampuan untuk berkomunikasi di semua tingkat organisasi dengan berbagai
kelompok pemangku kepentingan, khususnya pemerintah dan bukan untuk mencari keuntungan.
Kemampuan untuk mengkomunikasikan informasi kepada kelompok yang berbeda dengan cara
yang paling relevan dengan kelompok tersebut. 
• Pengetahuan. Memiliki pengetahuan tentang masalah, bisnis dan industri, kelompok pemangku
kepentingan, tentang bagaimana menyelesaikan sesuatu dalam organisasi, dan dengan siapa
harus bekerja. • Beragam soft skill dan hard skill. Kemampuan untuk membangun jaringan,
membangun konsensus, mengelola proyek, menunjukkan keterampilan kepemimpinan, dan
memecahkan masalah. 
• Kesadaran global. Kemampuan untuk melihat apa yang terjadi di luar perusahaan, di luar
industri, di luar negeri dalam bidang ini. 
• Inspirasi. Kemampuan untuk menginspirasi dan memotivasi orang-orang di sekitar 
Anda, untuk berpikir di luar kotak, menjadi positif tetapi realistis. 

Menciptakan tempat kerja yang hebat 


Menciptakan lingkungan kerja di mana karyawan dapat berhasil melampaui penegakan standar
ketenagakerjaan dasar. Ini tentang menciptakan lingkungan di mana inovasi didorong dan
diharapkan. Ini tentang menciptakan lingkungan kerja yang diinginkan orang. 
Tempat kerja yang baik cenderung menerima lamaran kerja yang lebih berkualitas, memiliki
tingkat turnover yang lebih rendah, tingkat kepuasan pelanggan yang lebih tinggi, kreativitas dan
inovasi yang lebih besar, dan manfaat dari produktivitas dan profitabilitas yang lebih tinggi.
Menurut Great Place to Work Institute, kualitas tempat kerja yang bagus diukur dengan tiga
hubungan yang saling berhubungan; hubungan antara karyawan dan manajemen, antara
karyawan dengan pekerjaan / perusahaannya, dan hubungan antara karyawan dengan karyawan
lainnya. Beberapa hal yang dapat membuat tempat kerja yang bagus antara lain: 
• Lingkungan kerja. Kebisingan, pencahayaan, warna, keamanan, dan makanan. 
• Fleksibilitas. Berbagi pekerjaan, cuti panjang, telecommuting,fleksibel 
jam kerja. 
• Manfaat kerja-keluarga. Manfaat mitra rumahadopsi 
tangga, bantuan, layanan pengasuhan orang tua, layanan pengasuhan anak. 
• Pekerjaan - keseimbangan hidup. Keanggotaan gym, pelatihan profesional atau
dukungan pendidikan, pemeriksaan kesehatan, kursus bahasa, ruang istirahat 
, mesin cuci dan pengering. 
• Bagi hasil. Perusahaan menemukan lebih banyak cara untuk membagikanmereka 
keuntungandengan karyawan melalui program seperti opsi saham 
dan pembagian keuntungan yang ditangguhkan. 
• Tidak biasa. Sertifikasi scuba diving, ruang relaksasi,dansa 
kelas- sebut saja, beberapa perusahaan sedang mencobanya.

Mengubah cara kita berbicara 


Jika Anda ingin mengubah cara organisasi Anda mendekati keberlanjutan, mungkin sesederhana
mengubah cara Anda berbicara dan bahasa yang Anda gunakan. Mengubah jenis bahasa yang
Anda gunakan untuk merujuk pada keberlanjutan dapat meningkatkan kesadaran tentang
masalah dan membuat orang bersemangat tentangnya. Misalnya: 
• Beralih dari menyalahkan dan mengeluh ke mengambil tanggung jawab dan melakukan
sesuatu.
• Beralih dari terminologi yang tidak jelas dan membosankan ke kata-kata yang jelas dan
menginspirasi.
• Menjauh dari membuat orang merasa bersalah menjadi menginspirasi orang untuk terlibat.
• Menjauh dari keinginan dan harapan untuk membuat komitmen yang kuat untuk
bertindak.
• Beralih dari mengabaikan menjadi mendapatkan informasi. 
• Menjauh dari melihat semua alasan mengapa tidak melihat 
semua alasan yang mungkin. 
• Menjauh dari melihatnya sebagai masalah, risiko, atau biaya untuk melihatnya 
sebagai peluang. 
• Menjauh dari tanggung jawab orang lain menjadi mengambil 
tanggung jawab. 
• Menjauh dari Anda, individu, ke kami, tim, organisasi 
, komunitas, negara, planet. 
• Beranjak dari diberi tahu atau memberi tahu orang apa yang harus dilakukan menjadi 
bekerja sama untuk menentukan apa yang perlu dilakukan. 
• Berpindah dari acara satu kali ke kemajuan berkelanjutan. 
2.5 STRATEGI

Faktanya adalah, pendekatan CSR yang berlaku begitu terfragmentasi dan begitu terputus
dari bisnis dan strategi sehingga mengaburkan banyak peluang terbesar bagi perusahaan untuk
menguntungkan masyarakat. Sebaliknya, jika perusahaan menganalisis prospek mereka untuk
tanggung jawab sosial menggunakan kerangka kerja yang sama yang memandu pilihan bisnis
inti mereka, mereka akan menemukan bahwa CSR bisa lebih dari sekedar biaya, kendala, atau
amal - itu bisa jadi sumber peluang, 
inovasi, dan keunggulan kompetitif. ' 

Hingga saat ini, pengelolaan masalah sosial dan lingkungan sebagian besar didorong oleh
faktor eksternal dan tanggapan oleh bisnis sebagian besar didorong oleh taktis dan komunikasi.
Saat ini isu-isu tersebut telah menjadi agenda perusahaan sebagai isu yang semakin 'nyata'.
Dengan peningkatan kesadaran dan penerimaan ini terjadi pergeseran yang lambat, tetapi perlu
untuk mengarusutamakan masalah ini ke dalam strategi keseluruhan perusahaan. 
Jika keberlanjutan adalah teka-teki, strategi adalah inti yang menjaga semuanya tetap bersama.
Memasukkan keberlanjutan ke dalam strategi tidak hanya menunjukkan bahwa perusahaan
menanggapi masalah ini dengan serius, yang lebih penting adalah memastikan upaya terorganisir
yang nyata daripada aktivitas kecil yang tidak berhubungan. Ini menginspirasi karyawan dan
memobilisasi seluruh perusahaan dan rantai pasokannya menuju tujuan bersama yang
menguntungkan perusahaan dan masyarakat luas. Tujuannya: keberlanjutan begitu terintegrasi
sehingga sulit dibedakan dari bisnis sehari-hari perusahaan. 

Mengapa ini penting? 


• Memanfaatkan peluang sepenuhnya. Pendekatan parsial atau baut tidak berfungsi.
Meskipun proyek individu di seluruh organisasi dapat memiliki keberhasilan yang
terbatas, organisasi tidak akan benar-benar melihat manfaat keberlanjutan kecuali jika
diintegrasikan ke dalam strategi perusahaan di semua tingkatan. • Untuk memobilisasi
seluruh perusahaan. Strategi keberlanjutan yang kuat, jelas, dan menginspirasi dapat
memandu tindakan karyawan dan membuat mereka termotivasi dan bersemangat.
Perusahaan dapat lebih memahami bisnisnya dan memaksimalkan manfaat tidak
langsung yang dapat dihasilkan oleh pendekatan terkoordinasi terhadap keberlanjutan. 
• Pemangku kepentingan memintanya. Pemegang saham, regulator, pelanggan,
karyawan, dan mitra bisnis semakin mengharapkan perusahaan untuk mengeksplorasi
masalah ini dan dapat membedakan antara perusahaan yang menangani masalah ini
dengan serius dan yang tidak. 
• Risiko berubah. Bisnis dihadapkan pada keragaman dan jumlah risiko yang semakin
meningkat. Kemampuan bisnis untuk mencapai tujuannya bergantung pada kemampuan
untuk mengenali dan menghadapinya. Sadarilah bahwa tidak semua risiko adalah
kerugian, dan beberapa risiko juga menghadirkan peluang. • Tidak lagi hanya untuk
perusahaan 'berisiko tinggi'. Keberlanjutan tidak hanya menjadi masalah bagi perusahaan
di sektor seperti minyak dan gas, yang memiliki dampak nyata terhadap lingkungan dan
masyarakat. Saat ini, perusahaan di hampir semua industri dipengaruhi oleh masalah
keberlanjutan. • Diferensiasi. Dalam realitas bisnis saat ini, Anda tidak bisa hanya
melakukan apa yang dilakukan orang lain, Anda harus berbeda, unik. Selain itu,
perusahaan dapat membentuk industrinya. Ada banyak ruang bagi perusahaan untuk
menjadi pemimpin lokal, nasional, regional, dan internasional dalam masalah ini.

Konsep kunci 
Menanamkan keberlanjutan ke dalam strategi perusahaan melibatkan pengembangan
pemahaman tentang apa masalahnya, bagaimana hal itu akan mempengaruhi bisnis, dan
kemampuannya untuk terus menjalankan bisnis di masa depan. 
• Memahami bisnis yang lebih luas → konteks tempat Anda bekerja 
• Memahami bagaimana keberlanjutan→ ity memengaruhi industri Anda 
Lingkungan bisnis yang lebih luas Memahami posisi Anda 
• Memahami sumber dan besarnya risiko → Memahami risiko 
• Menjelajahi berbagai pilihan strategis keberlanjutan → Strategi keberlanjutan
• Menetapkan arah untuk perusahaan → Tujuan dan target 
• Bekerja dan belajar dari orang lain → Bekerja dengan orang lain 
• Perusahaan aktif dalam mempengaruhi perubahan yang lebih luas → Mempengaruhi
perubahan 
• Melakukan sesuatu dengan benar untuk pertama kalinya → Kotak : Mengapa inisiatif
gagal? 
• Mengidentifikasi dan melibatkan pemangku kepentingan dalam keputusan strategis →
Kotak: Keterlibatan pemangku kepentingan 

A.Lingkungan bisnis yang lebih luas 


Sebuah organisasi perlu memahami lingkungan yang lebih luas di mana ia beroperasi dan
bagaimana lingkungan ini dapat dan akan mempengaruhi operasi mereka. Beberapa alat yang
telah digunakan oleh para manajer sedang dikembangkan untuk memasukkan isu-isu
keberlanjutan yang relevan. Alat-alat ini digunakan tidak hanya untuk melihat gambaran
besarnya, tetapi juga untuk mengeksplorasi apa yang mungkin terjadi di masa depan dan
bagaimana hal ini dapat mempengaruhi cara mereka berbisnis. Berdasarkan informasi ini,
sebuah organisasi dapat memutuskan apakah mereka hanya tertarik untuk mengikuti perubahan,
atau memainkan peran kunci dalam membentuk industri mereka. 

SISTEM: PEST (tren politik, ekonomi, sosial, dan teknologi) adalah salah satunya. Ini
adalah teknik proses yang menguraikan bagaimana kekuatan dalam lingkungan bisnis
yang lebih besar akan berubah seiring waktu. Proses ini telah diperluas lebih jauh untuk
memasukkan tren lainnya:
• Ekonomi. Kesehatan dan arah ekonomi (atau ekonomi) tempat perusahaan bersaing.
Variabel termasuk tingkat PDB, inflasi, tingkat bunga, jumlah uang beredar,
pengangguran, dan pendapatan disposable. 
• Sosial. Ini dapat mencakup variabel demografis seperti ukuran populasi, struktur usia,
distribusi geografis, campuran etnis, distribusi pendapatan serta selera, mode, sikap, dan
nilai. 
• Teknologi. Hal ini dapat mencakup pemahamansaat ini 
(misalnya, produk, proses, bahan), sertamuncul 
teknologiteknologi yangatau belum berkembang. 
• Ekologis. Hal ini dapat mencakup kepedulian terhadap kelestarian 
lingkungan fisik, gas rumah kaca, pembuangan limbah, 
kebijakan lingkungan, dan konsumsi energi. 
• Media. Pengaruh media yang semakin penting pada bisnis
, politik, dan masyarakat - sebagai pembentuk dan pembentuk opini - 
dan kekuatannya untuk memengaruhi hasil. 
• Politik. Ini dapat mencakup stabilitas pemerintah, penyelarasan di 
tingkat internasional, perpajakan dan kebijakan fiskal,perdagangan luar negeri 
peraturan, kebijakan kesejahteraan sosial. 
• Hukum. Ini dapat mencakup undang-undang ketenagakerjaan, kesehatan dan
keselamatan, dan keamanan produk. 
• Etis. Ini termasuk meningkatnya jumlah kode yang mempengaruhi 
cara bisnis harus beroperasi, yang semakin berdampak pada keuangan pada kinerja
perusahaan.

B.Memahami posisi Anda 


Berbagai alat manajemen yang banyak digunakan dapat diterapkan untuk membantu memandu
pemikiran Anda tentang keberlanjutan, baik untuk keseluruhan perusahaan atau untuk aktivitas
tertentu. Karena ini adalah alat yang familiar dalam bisnis, mereka bisa menjadi titik awal yang
baik untuk percakapan tentang keberlanjutan. 'Lima kekuatan' adalah alat yang diajarkan secara
luas dalam kursus MBA, digunakan untuk menganalisis kekuatan kompetitif yang membentuk
industri dan yang dapat mempengaruhi profitabilitas bisnis.

Lima elemen yang dipertimbangkan adalah: 


• Seberapa sulit bagi perusahaan baru untuk memasuki industri ini? Ancaman
pendatang baru biasanya didasarkan pada hambatan masuk untuk pasar tersebut, atau
dengan kata lain, bila terlalu memakan waktu atau mahal untuk dimasuki dengan mudah.
Ini dapat mencakup, misalnya, paten untuk teknologi hijau. Meskipun biasanya
pendatang baru di pasar dianggap sebagai ancaman, terkadang hal ini bisa menjadi hal
yang baik. Misalnya, ketika Clorox memasuki pasar produk pembersih ramah lingkungan
dengan merek pembersih ramah lingkungannya, Green Works, daripada mengambil
pangsa pasar dari merek lain yang lebih kecil seperti Generasi Ketujuh, Clorox
sebenarnya berperan dalam menumbuhkan pasar secara keseluruhan. 
• Ancaman produk atau layanan pengganti. Seperti halnya para pesaing, saat ini
produk dan layanan baru yang inovatif tidak hanya memengaruhi sektor mereka sendiri,
tetapi juga dapat berdampak besar di seluruh sektor. Bentuk baru penyampaian layanan
mendatangkan keuntungan lebih besar sekaligus memungkinkan perusahaan membangun
loyalitas pelanggan dan keunggulan kompetitif jangka panjang. Banyak konsumen,
seperti yang diperkenalkan di Bab 11, ingin beralih ke opsi yang lebih berkelanjutan
setelah tersedia. 
• Persaingan di antara perusahaan yang sudah mapan. Siapa pesaing yang ada di
industri ini dan bagaimana tingkat persaingannya? Di masa lalu, inovasi baru dan
perusahaan biasanya hanya memengaruhi sektor tertentu; namun, inovasi saat ini dalam
keberlanjutan berdampak lintas sektor terlepas dari ukuran atau lokasi perusahaan.
Banyak perusahaan memilih untuk bekerja sama untuk masalah keberlanjutan lebih
lanjut, misalnya melalui inisiatif seperti skema pelabelan. 
• Kekuatan pembeli. Siapa yang membeli produk industri dan seberapa mudah
bernegosiasi dengan mereka? Banyak organisasi yang telah membuat komitmen terhadap
keberlanjutan sekarang juga melihat produk dan layanan yang mereka beli. Salah satu
contohnya adalah The Warehouse, pengecer campuran terbesar di Selandia Baru, yang
pada tahun 1999 mendeklarasikan tujuan perusahaan nasional yaitu nol limbah. Untuk
mencapai tujuan ini, perusahaan yang membeli dari - pemasoknya - diberi target
pengurangan kemasan yang radikal. 
• Kekuatan pemasok. Siapa yang memasok input industri dan seberapa sulit
bernegosiasi dengan mereka? Ini termasuk bahan mentah, tenaga kerja, dan keahlian.
Misalnya, beberapa pemasok produk dan layanan ramah lingkungan mengenakan harga
premium untuk produk tersebut, bukan hanya karena biaya tinggi yang terkait
dengannya, tetapi juga karena ada permintaan yang lebih tinggi untuk produk ini dengan
tidak banyak pemasok yang menawarkannya. 

SWOT adalah alat perencanaan strategis lain yang digunakan untuk mengevaluasi
kekuatan dan kelemahan perusahaan atau proyek dalam kaitannya dengan peluang dan ancaman
eksternal. Ini juga digunakan setelah tujuan telah diidentifikasi untuk membantu dalam mencapai
tujuan tersebut.

Misalnya, analisis SWOT tradisional yang dilakukan pada masalah


ketenagakerjaan dalam rantai pasokan perusahaan dapat terlihat seperti ini: 
• Kekuatan. Ini adalah atribut organisasi yang membantu mencapai tujuan. Misalnya,
perusahaan bermitra dengan beberapa LSM yang mengkhususkan diri di bidang ini. Beberapa
pemasok mereka memiliki sertifikasi terkait keberlanjutan. 
• Kelemahan. Ini adalah atribut organisasi yang berbahaya untuk mencapai tujuan.
Misalnya, praktik ketenagakerjaan beberapa pemasok perusahaan tidak diketahui dan bisa
berakibat buruk. 
• Peluang. Ini adalah kondisi eksternal yang membantu untuk mencapai tujuan. Perusahaan
dapat memiliki akses ke pelanggan baru jika semua pemasok mereka memenuhi standar tenaga
kerja minimum atau tinggi. Pemasok sendiri juga akan mendapatkan keuntungan karena standar
tenaga kerja yang lebih tinggi dapat menciptakan tenaga kerja yang lebih stabil dan produktif. 
• Ancaman. Ini adalah kondisi eksternal yang berbahaya untuk mencapai tujuan. Standar
ketenagakerjaan yang buruk dapat diketahui oleh media atau pemangku kepentingan dan
berdampak serius pada reputasi dan kemampuan mempertahankan pelanggan.

Organisasi yang berbeda telah mencari cara untuk memasukkan keberlanjutan


dengan lebih baik ke dalam analisis SWOT tradisional, misalnya World Resources
Institute bekerja di sekitar SWOT keberlanjutan (atau sSWOT). Unsur-unsur ini
meliputi: 
• Tantangan lingkungan. Perhatikan tantangan lingkungan mana yang memengaruhi bisnis /
proyek Anda dan hubungkan ini dengan tren besar lainnya yang membentuk pasar di masa
depan. Misalnya, hubungan antara perubahan iklim dan biaya komoditas di masa depan. 
• Ancaman. Di manakah tantangan lingkungan yang menimbulkan ancaman luas terhadap nilai
bisnis di masa depan, baik secara langsung maupun tidak langsung? Misalnya, bagaimana biaya
yang lebih tinggi atau gangguan rantai pasokan dapat mengancam biaya perusahaan sendiri atau
pemasok, pelanggan, atau pasarnya? 
• Peluang. Di manakah ada kesenjangan yang semakin besar di mana Anda dapat menciptakan
solusi baru untuk tantangan lingkungan? Perhatikan ancaman di mana praktik saat ini dan terbaik
tidak cukup untuk memenuhi skala dan kecepatan masalah. Misalnya, perusahaan yang
mengelola armada mobil perusahaan mungkin melihat peluang dalam kurangnya kendaraan
rendah karbon yang terjangkau atau insentif keuangan untuk transportasi berkelanjutan. 
• Kekuatan. Dengan cara tak terduga apa Anda dapat menerapkan kekuatan Anda pada
tantangan lingkungan? Mulailah dengan keunggulan kompetitif Anda tetapi juga kekuatan yang
lebih luas seperti budaya perusahaan. Sertakan kekuatan konvensional atau cara baru dan kreatif
untuk meningkatkan kompetensi yang ada. Misalnya, GE dan DuPont tetap berada di puncak
karena kemampuan mereka untuk beradaptasi dan menerapkan kekuatan inti dan sekarang
memposisikan diri untuk memberikan 
solusi bagi tantangan lingkungan. 
• Kelemahan. Lihatlah kerentanan, hambatan, risiko, atau titik buta Anda dan calon mitra yang
dapat membantu menjembatani beberapa celah ini. Misalnya, perusahaan air minum dan listrik
mungkin ingin bermitra untuk mengelola sumber daya air dengan lebih efektif di tengah kondisi
iklim yang berubah dan memastikan pasokan yang memadai untuk masyarakat. • Bertindak.
Prioritaskan dan tindak lanjuti temuan Anda. Apa yang dapat Anda lakukan dalam jangka
pendek, jangka menengah, dan panjang? Apa yang harus Anda investasikan hari ini sehingga
Anda dapat memimpin pasar besok? 

C.Memahami risiko 

Menurut WBCSD, 'Tantangan bagi sektor korporasi adalah untuk memahami bagaimana
sumber dan besaran risiko yang berbeda mungkin mempengaruhi mereka (secara positif atau
negatif) dalam jangka panjang. Untuk memperoleh pemahaman tersebut, perusahaan perlu
mengambil pendekatan yang benar-benar holistik yang mencakup pertimbangan risiko
keberlanjutan serta komersial, politik, dan sosial. ' 
Kemampuan bisnis untuk mencapai tujuannya bergantung pada kemampuan untuk mengenali
dan menangani risiko. Tidak mengelola risiko ini dengan benar dapat berdampak besar pada
reputasi bisnis dan juga pada kinerja keuangan, sosial, atau lingkungan, karena banyak yang
disebut risiko non-keuangan dapat dengan cepat menjadi material. Bisnis dihadapkan pada
semakin beragam dan jumlah risiko yang berkaitan dengan keberlanjutan. Peningkatan populasi
global menyebabkan peningkatan permintaan, dan kelangkaan sumber daya seperti air bersih.
Dengan meningkatnya keterkaitan terkait dengan kepadatan penduduk yang terus meningkat,
perdagangan internasional meningkat dan berbagi informasi yang meningkat secara signifikan di
seluruh dunia. Peningkatan globalisasi pasar telah menyebabkan peningkatan kompleksitas
dalam cara bisnis beroperasi. Ancaman dapat berkembang perlahan dari sejumlah peristiwa
kecil, tetapi salah satu peristiwa tersebut dapat menjadi katalisator yang memicu reaksi yang
tidak terkendali. Insiden yang relatif kecil di satu negara dapat berdampak lebih besar di negara
lain.

WBCSD mengidentifikasi daftar mega-risiko, bagian dari ragam risiko yang terus
meningkat yang dihadapi perusahaan, yang menghadirkan tantangan yang belum pernah
terjadi sebelumnya serta peluang potensial bagi perusahaan dan pemerintah. Ini
termasuk: 
• Energi dan iklim. Dampak lingkungan dari peningkatan produksi dan konsumsi energi
menimbulkan ketidakpastian pada industri, seperti minyak dan gas, reasuransi dan pertanian. •
Demografi. Seiring pertumbuhan populasi, dinamika populasi menjadi akar dari hampir setiap
tren yang membentuk iklim bisnis di masa depan. 
• Tak berwujud. Nilai korporasi semakin tidak terdiri dari aset berwujud seperti properti dan
tanah, tetapi aset tidak berwujud seperti reputasi, merek, kepercayaan, dan kredibilitas - hingga
75%. 
• Globalisasi. Globalisasi menciptakan ketergantungan yang semakin meningkat, yang
mempermudah penyebaran virus, polutan, dan kegagalan teknis yang berbahaya. Kerangka
hukum tempat perusahaan melakukan bisnis tetap lokal, meskipun dunia telah 'mengglobal.' •
Risiko politik dan terorisme. Risiko politik sama sekali bukan ancaman baru, tetapi realitas
politik yang berubah telah memperkuat besarnya dan dengan demikian kemampuannya untuk
mengganggu sistem kritis. • Resiko ekologi. Perekonomian dunia bergantung pada basis sumber
daya alam yang menunjukkan tanda-tanda degradasi yang parah. Tanpa kinerja lingkungan yang
lebih baik, operasi bisnis di masa depan akan menghadapi risiko tambahan seperti kenaikan
harga air, bahan, dan pembuangan limbah. • Risiko litigasi. Ada peningkatan eksponensial dalam
kesediaan masyarakat untuk terlibat dalam litigasi, terutama didorong dari Amerika Serikat. 
• Infrastruktur dan keamanan. Layanan kesehatan, transportasi, energi, pasokan makanan dan
air, informasi dan telekomunikasi adalah contoh sektor dengan sistem vital yang dapat rusak
parah oleh satu peristiwa bencana atau rangkaian peristiwa. 
• Risiko pandemi dan kesehatan. Meskipun kemajuan pesat selama satu abad dalam
meningkatkan kesehatan manusia, banyak orang masih tidak memiliki akses ke perawatan
kesehatan dasar atau kebersihan untuk melindungi mereka dari agen penular di lingkungan, dan
banyakbaru dan serius 
risikoterus tumbuh. 
• Inovasi dan teknologi. Teknologi baru menawarkan 
manfaat yang cukup besar, tetapi jarang yang bebas risiko. Dalam beberapa kasus, risiko tidak
selalu terlihat jelas pada saat diperkenalkannya teknologi baru, misalnya freon dan lubang ozon.

Untuk bisnis, mega risiko ini diterjemahkan menjadi: 


• Risiko pasar. Misalnya, larangan peraturan, permintaan pasar yang berkurang untuk produk,
penurunan kualitas produk oleh faktor lingkungan, boikot pelanggan. 
• Risiko neraca. Misalnya, kewajiban remediasi, kerugian penjaminan asuransi, penurunan nilai
properti nyata, penilaian kerusakan, dan gugatan toksik. 
• Risiko operasi. Misalnya, biaya pembersihan tumpahan dan kecelakaan, risiko bagi pekerja,
keselamatan dari penanganan bahan berbahaya, kenaikan harga bahan dan energi. 
• Risiko biaya modal. Misalnya, desain ulang produk untuk memenuhi standar atau regulasi
industri baru, substitusi input yang mahal untuk memenuhi standar atau regulasi industri baru. 
• Risiko keberlanjutan. Misalnya, kerugian kompetitif dari ketidakefisienan energi atau
material, dampak aturan penarikan kembali wajib, pajak di masa mendatang, dan pembatasan
peraturan. • Risiko hukum. Misalnya, perusahaan yang dimintai pertanggungjawaban atas
tindakan yang sah pada saat itu tetapi kemudian dianggap merugikan. 
• Risiko kewajiban. Misalnya, penalti dan denda,asuransi yang lebih tinggi 
premi, biaya kewajiban produk, biaya perbaikan situs. 
• Risiko reputasi. Misalnya, serangan terhadap citra Anda,buruk 
ucapantentang produk Anda, dan boikot. 

Bagi banyak orang, keberlanjutan dimulai sebagai latihan dalam mengidentifikasi dan
mengelola risiko bisnis. Risiko sering diartikan sebagai hal-hal yang menghentikan atau
membatasi perusahaan dalam mencapai tujuannya. Namun, ini baru setengah dari cerita. Seperti
yang dikatakan WBCSD, 'pendekatan tradisional terhadap risiko telah terfragmentasi, sebagian
besar reaktif dan terfokus pada jangka pendek. Karena risiko bersifat multi-dimensi, manajer
cenderung mengasosiasikannya dengan kerugian, daripada menimbang sisi negatifnya dengan
sisi positifnya. ' Sangat penting bagi perusahaan untuk memahami risiko yang ditimbulkan oleh
masalah keberlanjutan dan keputusan yang dihadapi organisasi, dari mana asalnya, dan
bagaimana cara menguranginya. Juga penting bahwa perusahaan tidak hanya mengidentifikasi
risiko untuk juga mengeksplorasi peluang yang disajikan dengan mengambil risiko, misalnya
dalam hal produk dan layanan baru. 

D.Strategi keberlanjutan 
Perusahaan telah mengambil berbagai pendekatan berbeda dalam hal strategi keberlanjutan
mereka. Beberapa perusahaan mengambil pendekatan seluruh perusahaan sementara yang lain
melakukan pendekatan secara terpisah. Beberapa contoh mencakup: 
• Keberlanjutan sebagai inti dari cara perusahaan menjalankan bisnis. Untuk beberapa
perusahaan, keberlanjutan merupakan bagian integral dari bagaimana perusahaan memilih untuk
berbisnis dan merupakan inti dari model bisnis mereka sejak awal. Perusahaan es krim Ben and
Jerry berfokus pada pengambilan keputusan bisnis berdasarkan nilai-nilai mereka, serta kekuatan
bisnis mereka untuk mengubah dunia menjadi lebih baik. Mereka telah membuat es krim alami
sejak 1978 dan berfokus pada apa yang mereka sebut 'Sumber yang Dipimpin Nilai', pemasok
pendukung yang juga mencoba menjadikan dunia tempat yang lebih baik dengan, misalnya,
coklat perdagangan yang adil, tanpa kandang. telur, dan stroberi dari praktik pertanian
berkelanjutan terdepan. 
• Perusahaan yang telah menemukan kembali dirinya melalui keberlanjutan. Perusahaan
lain seperti Interface, produsen karpet, tidak mulai berfokus pada keberlanjutan. Pendiri menjadi
berkomitmen pada ekologi industri setelah membaca The Ecology of Commerce karya Paul
Hawken
pada tahun 1994. Visi mereka hari ini: Menjadi perusahaan pertama yang, dengan perbuatannya,
menunjukkan kepada seluruh dunia industri apa keberlanjutan dalam semua dimensinya -
manusia, proses, produk, tempat, dan keuntungan - pada tahun 2020, dan dengan demikian
menjadi restoratif melalui kekuatan pengaruh. Mereka bertujuan untuk melakukan ini melalui
pendekatan seluruh perusahaan, mengintegrasikan keberlanjutan ke dalam segala hal yang
mereka lakukan. Berdasarkan pengalaman mereka selama 14 tahun terakhir di bidang ini,
perusahaan kini menyediakan layanan konsultasi peer-to-peer untuk bisnis.
• Tetap terdepan. Sementara beberapa perusahaan mulai dengan fokus pada nilai-nilai dan
melakukan hal yang benar, yang lain dengan cepat mengidentifikasi berbagai peluang bisnis
yang dapat dihadirkan oleh keberlanjutan. CEO GE menyadari hal ini dan meluncurkan 'eko-
maginasi' pada tahun 2005, sebuah inisiatif bisnis untuk membantu memenuhi permintaan
pelanggan akan produk yang lebih hemat energi dan untuk mendorong pertumbuhan GE yang
andal. 'Sementara kami telah menyelidiki program sosial-lingkungan perusahaan lainnya, kami
tahu itu tidak masuk akal secara budaya untuk GE. Metrik dan akuntabilitas adalah alasan utama
mengapa GE terus berkembang setelah 130 tahun, dan landasan untuk inisiatif ini tidak berbeda.
Sederhananya: ecomagination harus menghasilkan uang bagi investor kita. 'Pada tahun 2011
ecomagination mencapai pendapatan US $ 105 miliar. Produk ecomagination telah meningkat
sebanyak 34 produk baru, sehingga jumlah totalnya menjadi 142, dan pendapatan dari produk
tersebut terus tumbuh dua kali lipat dari total pendapatan perusahaan. 
• Perusahaan menguji kesuksesan merek keberlanjutan. Ini adalah perusahaan yang tidak
selalu memiliki strategi keberlanjutan, tetapi bereksperimen dengan keberlanjutan melalui
akuisisi atau lini produk baru. Hal ini sering dilakukan untuk mencoba hal-hal baru sebelum
mengikat seluruh organisasi, dan untuk mempelajari pelajaran yang dapat diterapkan pada
organisasi secara keseluruhan. Clorox, perusahaan yang terkenal dengan produk pembersihnya,
pindah ke bidang keberlanjutan dengan mengakuisisi perusahaan perawatan pribadi alami Burt's
Bees. Burt's Bees, pemimpin di bidang bisnis dan keberlanjutan, memilih Clorox karena mereka
menemukan mitra dengan visi bersama yang memungkinkan mereka untuk terus bekerja secara
mandiri. Bagi Clorax, Burt's Bees menyediakan model bisnis untuk mereka pelajari. 
• Perusahaan mengadopsi nuansa keberlanjutan yang berbeda. Banyak pemimpin di bidang
ini tidak mengubah apa yang mereka lakukan; mereka sekarang menggunakan keberlanjutan
sebagai alat untuk melakukannya dengan lebih baik. Keberlanjutan menjadi perpanjangan dari
apa yang sudah dilakukan perusahaan. Perusahaan seperti IKEA dan Marks and Spencer belum
perlu mengubah produk mereka, tetapi mereka telah mengubah bagaimana produk tersebut
bersumber, bahan-bahannya, kemasannya, dll. 
• Perusahaan memperluas fokus mereka. Beberapa perusahaan mengadopsi praktik
keberlanjutan dengan memperluas jangkauan produk dan layanan yang mereka sediakan sebagai
tanggapan atas permintaan konsumen yang terus meningkat dan berubah. Beberapa perusahaan
minyak dan gas tradisional seperti BP dan Shell telah memperluas fokus operasi mereka dengan
memasukkan bentuk-bentuk baru energi terbarukan seperti angin, matahari, dan bahan bakar
nabati. 

E.Sasaran dan sasaran 


Perusahaan yang menganggap serius keberlanjutan sedang menetapkan sasaran dan
sasaran untuk memandu tindakan mereka. Memiliki serangkaian tujuan yang jelas memfokuskan
organisasi pada arah yang sama. Yang lebih penting mungkin, memiliki tujuan yang jelas dan
menginspirasi akan memotivasi karyawan. Tujuan harus: • Jelas. Tujuan harus dipahami dengan
jelas. Buat tujuan yang dibingkai sehingga semua anggota tim tahu apakah tujuan itu telah
dicapai atau belum. Seharusnya tidak terlalu banyak sehingga sulit diikuti. 
• Bersikaplah kredibel. Tujuan harus realistis dan dapat dipercaya. Mereka harus disiapkan
untuk jangka pendek, menengah, dan panjang dan Anda harus menunjukkan langkah-langkah
yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Selain itu, jangan terlalu banyak. Pastikan
sepenuhnya bahwa organisasi Anda dapat dan akan memenuhi standar yang Anda tetapkan. 
• Bersikaplah konsisten. Tujuan harus secara nyata didukung oleh manajemen dan dimasukkan
ke dalam
cara karyawan diberi penghargaan. Mereka harus digunakan dalam membuat keputusan bisnis
dan tidak boleh bertentangan dengan tujuan yang telah dimiliki tim. 
• Bersikaplah menantang. Memiliki tujuan-tujuan yang secara pribadi menantang,
menginspirasi, dan penting. Terkadang tujuan yang lebih progresif lebih mudah dicapai daripada
tujuan yang lebih kecil. Pabrikan pakaian Patagonia bekerja untuk memenuhi tujuannya untuk
mendaur ulang 100% produknya melalui program daur ulang pakaian 'Common Threads', di
mana pelanggan dapat mengembalikan pakaian bekas yang kemudian diubah menjadi produk
baru.
• Dikomunikasikan. Sistem harus ada untuk mengumpulkan, mengumpulkan, dan melaporkan
tujuan ini. Kemajuan menuju tujuan harus sering dilaporkan, secara internal dan, jika relevan,
secara eksternal. • Dirayakan. Bangun antusiasme untuk tujuan dan rayakan pencapaian tujuan
tersebut. 
• Terus berkembang. Tujuan harus dievaluasi ulang secara teratur. P&G memberikan informasi
tentang tujuan keberlanjutan mereka setiap tahun, bersama dengan kemajuan yang telah dibuat.
Di awal tahun 2009, mereka mengumumkan target yang meningkat secara signifikan untuk
tahun 2012 yang mencerminkan kelanjutan komitmen dan kemajuan perusahaan dalam
keberlanjutan. • Jadilah menarik. Kemas tujuan Anda dalam cerita yang mudah diingat dan yang
menginspirasi karyawan dan pemangku kepentingan. Inisiatif 'Perfect Vision' Herman Miller
adalah strategi untuk mencapai berbagai target keberlanjutan perusahaan termasuk nol limbah ke
tempat pembuangan sampah, tanpa limbah berbahaya, dan jejak operasional netral karbon pada
tahun 2020. 
Perusahaan tidak hanya menciptakan tujuan, dalam banyak kasus mereka memilih untuk
mempublikasikannya dan begitu mereka go public tidak ada jalan untuk mundur. Clinton Global
Initiative, misalnya, adalah inisiatif yang berfokus pada mengubah ide menjadi tindakan.
Melalui inisiatif 'Komitmen untuk Bertindak', anggota menerjemahkan tujuan praktis menjadi
hasil yang bermakna dan terukur yang ditujukan untuk mengatasi tantangan global. 

F.Bekerja dengan orang lain 


Di bidang keberlanjutan, tidak ada perusahaan yang diharapkan untuk menyelesaikannya sendiri.
Bisnis berkumpul dalam jaringan di tingkat lokal, nasional, dan internasional untuk berbagi
praktik terbaik dan pembelajaran, untuk menciptakan standar minimum, dan untuk mendorong
agenda ke depan. Padahal, banyak kemajuan yang dicapai karena peningkatan kolaborasi yang
kuat dan bermakna. Mereka memainkan peran kunci dalam menyatukan perusahaan yang
berpikiran sama, memberikan ruang bagi mereka untuk berbagi pelajaran dan meningkatkan
kesadaran kasus untuk bisnis yang berkelanjutan. Jaringan ini juga menyediakan berbagai alat
dan saran tentang bagaimana mempraktikkan keberlanjutan dalam bisnis mereka, memberi
organisasi akses ke berbagai keahlian, kompetensi, dan perspektif organisasi mitra, dan
memungkinkan mereka untuk berbagi / mengurangi jumlah risiko dan biaya kadang-kadang
terkait dengan bergerak maju. Ada juga bukti bahwa perusahaan yang memperoleh keuntungan
dari upaya keberlanjutan mereka jauh lebih mungkin untuk mengambil pendekatan kolaboratif.
Tetapi mereka melampaui ini, kolaborasi juga memberikan ruang bagi sektor bisnis dan
seringkali mitra lain seperti LSM dan pemerintah untuk menciptakan visi seperti apa masa depan
bisnis mungkin terlihat dan membantu untuk mengatur dan mendorong perubahan yang lebih
sistemik. National Business Initiative, sekelompok perusahaan terkemuka di Afrika Selatan,
misalnya, telah memengaruhi kebijakan pemerintah di berbagai bidang mulai dari pendidikan
dan perumahan hingga pengembangan keterampilan, pendidikan tinggi, dan efisiensi energi. 

Buku ini menyajikan berbagai macam koalisi berbeda yang umumnya sesuai dengan bidang-
bidang berikut: • Perusahaan yang bekerja satu sama lain. Ini dapat berupa beberapa perusahaan
yang berkolaborasi dalam satu masalah atau proyek (misalnya, Refrigeran Secara Alami) atau
pada beberapa masalah (misalnya, jaringan perusahaan Bisnis untuk Tanggung Jawab Sosial).
Bisa juga dua perusahaan, bahkan pesaing, bekerja sama – seperti Ford dan Toyota.
Perusahaan bekerja sama dengan LSM atau pemerintah. LSM memiliki kredibilitas di
antara para pemangku kepentingan dan seperangkat kompetensi dan kekuatan yang berbeda. Ini
bisa berupa perusahaan yang bekerja dengan LSM (misalnya, Nudie Jeans yang bekerja dengan
Fair Wear Foundation) atau beberapa (misalnya, jaringan bisnis berkelanjutan WWF). 
• Kolaborasi industri tunggal. Ini terjadi ketika perusahaan, LSM, dan pemerintah
berkumpul di sekitar industri yang sangat spesifik (misalnya, Koalisi Pakaian
Berkelanjutan) atau masalah (misalnya, Meja Bundar tentang Minyak Sawit
Berkelanjutan). 
• Kolaborasi multi-industri. Perusahaan, LSM, dan pemerintah semakin berkumpul di
seluruh industri untuk menangani beberapa masalah di ruang ini (misalnya, UN Global
Compact) atau satu masalah khusus (misalnya, FSC). 
Dengan begitu banyak pilihan, bagaimana sebuah organisasi dapat memilih grup mana
yang akan digunakan? Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan: 
• Tema atau masalah apa yang tercakup? Jaringan akan memilih beberapa masalah
dan berfokus secara eksklusif pada itu atau, dalam beberapa kasus, beroperasi pada
tingkat yang lebih luas dan mengeksplorasi masalah yang penting bagi anggotanya.
Rainforest Alliance bekerja untuk melestarikan keanekaragaman hayati dan memastikan
mata pencaharian berkelanjutan dengan mengubah praktik penggunaan lahan, praktik
bisnis, dan perilaku konsumen. 
• Siapa yang mengoordinasi mereka? Jaringan dapat dikoordinasikan oleh sejumlah
kelompok, termasuk pemerintah, LSM, PBB, atau bisnis itu sendiri. Sebagian besar
organisasi telah menjadi bagian dari jaringan profesional atau lokal, banyak di antaranya
telah mulai bekerja pada keberlanjutan dan menyediakan sumber daya untuk anggotanya
(misalnya, badan akuntan profesional nasional dan internasional seperti IFAC dan
ACCA). 
• Di mana mereka beroperasi? Ada jaringan yang beroperasi di tingkat lokal, nasional,
regional, dan internasional. Beberapa kelompok beroperasi di tingkat nasional atau lokal
tetapi mereka sendiri merupakan bagian dari jaringan yang lebih besar, terkadang
jaringan internasional. WBCSD adalah jaringan global perusahaan yang berkomitmen
untuk meningkatkan keberlanjutan jangka panjang dari operasi mereka sendiri. Jaringan
tersebut menyatukan lebih dari 200 perusahaan internasional dari lebih dari 35 negara
dan 20 sektor industri utama dengan komitmen bersama untuk pembangunan
berkelanjutan. Dewan juga mendapat manfaat dari jaringan global lebih dari 55 dewan
dan mitra bisnis nasional dan regional. 
• Siapa yang mereka tuju? Apakah jaringan ditujukan untuk organisasi yang bekerja di
sektor tertentu atau ditujukan untuk bisnis di tingkat yang lebih luas? Apakah ini
terutama untuk perusahaan besar atau untuk kecil atau keduanya? Siapa anggota lainnya?
Apakah ini grup organisasi yang Anda minati untuk bekerja sama? ICLEI - Pemerintah
Lokal untuk Keberlanjutan adalah jaringan untuk pemerintah daerah di seluruh dunia
yang menangani masalah keberlanjutan. Kota-kota besar dan kecil dari semua ukuran di
lebih dari 84 negara adalah anggota. 
• Bagaimana cara kerjanya dalam praktik? Menjadi bagian dari sebuah jaringan
membutuhkan waktu dan sumber daya dari sebuah perusahaan, oleh karena itu keputusan
untuk bergabung harus dilakukan dengan serius. Jaringan yang berbeda akan
membutuhkan komitmen yang berbeda dari anggota; menandatangani kode etik dan
menegakkan standar minimum tertentu - beberapa memiliki persyaratan wajib pelaporan
keberlanjutan. Jaringan Bisnis Berkelanjutan di Selandia Baru memiliki struktur biaya
keanggotaan berdasarkan perputaran perusahaan sehingga perusahaan kecil membayar
lebih sedikit biaya keanggotaan. 
• Apa keuntungan bergabung? Bergabung dengan koalisi berarti Anda akan menjadi
peserta yang aktif, jadi pikirkan apakah itu masuk akal bagi Anda. Apakah jaringan
memiliki pengaruh? Akankah itu membantu Anda tetap terdepan dalam permainan?
Apakah itu berfokus pada masalah yang penting bagi bisnis Anda danAnda
pemangku kepentingan? Misalnya, Koalisi Pakaian Berkelanjutan adalah aliansi seluruh
industri dari merek pakaian jadi dan pakaian kaki, pengecer, dan pemasok yang bekerja
untuk mengembangkan indeks yang mengukur kinerja lingkungan dari produk pakaian
jadi. Seperti yang dikatakan salah satu anggota Koalisi Pakaian Berkelanjutan, 'kita
membutuhkan bahasa yang sama sebelum kita bisa bersaing.'
IKEA menyadari bahwa dengan bekerja sama dengan perusahaan, serikat pekerja, dan
organisasi, mereka dapat belajar, berbagi pengalaman, dan mencapai lebih dari yang dapat
mereka lakukan dengan bekerja sendiri. Kapas adalah salah satu bahan mentah terpenting bagi
perusahaan; namun, penanaman dan pemrosesan kapas konvensional menghabiskan banyak air
dan bahan kimia. Untuk membantu memandu strategi mereka, mereka telah memilih untuk
bekerja dengan jaringan yang berbeda: 
• Bekerja dengan WWF berfokus pada praktik manajemen yang lebih baik di India dan
Pakistan, praktik lingkungan yang memungkinkan petani untuk mengurangi dampak lingkungan,
meningkatkan efisiensi elektronik, mempertahankan hasil panen, dan meningkatkan margin
kotor mereka. 
• Work with the Better Cotton Initiative bertujuan untuk mempromosikan perbaikan terukur
dalam dampak lingkungan dan sosial utama dari budidaya kapas di seluruh dunia agar lebih
berkelanjutan. • Bekerja dengan UNICEF bertujuan untuk mencegah gadis-gadis muda bekerja
di pertanian benih kapas di India selatan dan sebagai gantinya memastikan anak-anak ini
mendapatkan akses ke pendidikan yang berkualitas. 
IKEA juga menyediakan, seperti banyak perusahaan lain, daftar organisasi tempat mereka
bekerja dalam laporan tahunan mereka. 

F.Mempengaruhi perubahan 
Salah satu peran terpenting yang dapat dimiliki perusahaan dalam masyarakat adalah
memengaruhi dan mendorong perubahan di tingkat tertinggi. Sebagian besar penekanan dalam
hal keberlanjutan telah difokuskan pada dampak langsung perusahaan itu sendiri, hal-hal seperti
ton emisi atau jumlah bahan mentah yang digunakan. Namun, semakin banyak pengakuan yang
lebih luas tentang pengaruh yang dimiliki dan dapat dimiliki perusahaan di bagian lain
lingkungan bisnis, cara mereka dan rekan-rekan mereka akan berbisnis di masa depan. Meskipun
secara tradisional perusahaan telah mendorong peraturan yang lebih sedikit, ada peningkatan
jumlah yang mendorong peraturan yang lebih ketat.
Perusahaan menyadari bahwa jika mereka menginvestasikan waktu dan sumber daya
untuk menjadi lebih berkelanjutan dan melampaui kepatuhan, maka mereka dapat memperoleh
manfaat dari ini dan juga tetap menjadi yang terdepan dalam persaingan mereka ketika standar
dinaikkan.
Ada banyak cara agar perusahaan dapat memengaruhi perubahan yang lebih
besar: 
• Ciptakan lapangan bermain yang adil. Menurut perusahaan perawatan pribadi Burt's
Bees di AS, '78% orang berpikir bahwa produk perawatan pribadi alami diatur - 97%
orang berpikir demikian. faktanya, mereka tidak. ' Perusahaan mendorong definisi yang
lebih jelas tentang apa itu 'alami', dan apa yang tidak, di pasar AS. Hasilnya adalah
Standar Alami untuk Produk Perawatan Pribadi yang diluncurkan pada tanggal 1 Mei
2008, yang mensyaratkan produk berlabel atau dicap sebagai 'alami' yang dibuat dari
setidaknya 95% bahan-bahan alami dan hanya mengandung bahan sintetis yang diizinkan
berdasarkan standar. Sebelumnya, perusahaan dapat memberi label produk sebagai
'alami' jika mereka hanya memiliki 1% bahan alami. Ini membantu Lebah Burt karena
lebih dari separuh produk mereka 100% alami dan mereka mengerjakan sisanya. 
• Perusahaan yang mempengaruhi perusahaan lain. Perusahaan tidak hanya
menggunakan pengaruhnya untuk membawa perubahan pada tingkat kebijakan, tetapi
juga di perusahaan lain. Pada tahun 2007, Perusahaan Ski Aspen menghapus produk
Kimberly-Clark dari semua fasilitasnya. Ia bahkan mengganti nama salah satu jalur ski,
yang selama lebih dari 40 tahun disebut 'Kleenex Corner.' Menurut Matthew Hamilton,
manajer Community and Environmental Responsibility di resor, 'Kami tidak akan
mempertimbangkan untuk menggunakan produk Kimberly-Clark sampai perusahaan
berkomitmen untuk tidak mengambil sumber dari hutan yang terancam, secara dramatis
meningkatkan penggunaan serat daur ulang. , dan sumber dari operasi penebangan lestari
bersertifikat. Hasilnya, mereka dapat melakukan dialog lingkungan dengan perusahaan
yang 160 kali lipat ukurannya.
• Perusahaan mempengaruhi keputusan yang dibuat oleh pemerintah dengan
melobi. Perusahaan kosmetik Mary Kay, yang selalu fokus untuk memberikan
kesempatan kepada perempuan untuk sukses, membawa semangat pendirinya satu
langkah lebih jauh untuk mencoba dan membendung kekerasan terhadap perempuan.
Perusahaan secara aktif melobi pemerintah AS untuk mengesahkan kembali Undang-
Undang Kekerasan Terhadap Wanita, dan wanita penjual dari perusahaan tersebut
berbicara kepada legislator tentang pentingnya memperbaruinya. Pada tahun 2006
mereka berhasil, karena undang-undang tersebut disahkan kembali menjadi undang-
undang. Levi bergantung pada Guatemala untuk bahan, jadi ketika pemerintah AS pada
tahun 2001 sedang melihat apakah Guatemala harus terus menikmati ekspor bebas bea ke
AS, mereka menemukan bahwa mereka tidak memiliki undang-undang ketenagakerjaan
yang memadai. Jadi, alih-alih melobi pemerintah AS, Levi pergi ke Guatemala untuk
melobi pemerintah Guatemala untuk memperkuat undang-undang perburuhan. Baru-baru
ini, 70 perusahaan besar seperti BT, IKEA, Google, dan Unilever menandatangani
deklarasi bersama yang mendesak Uni Eropa untuk menetapkan tujuan perubahan iklim
yang lebih ketat.

Tantangan?
• Menyatukan semuanya. Banyak perusahaan mengerjakan banyak inisiatif secara mandiri di
seluruh perusahaan, tetapi akan semakin perlu menggabungkannya menjadi upaya yang lebih
terkoordinasi untuk memaksimalkan manfaat. 
• Mengambilnya di luar spesialis. Keberlanjutan bukan hanya pekerjaan orang-orang dengan
kata dalam jabatan mereka. Strategi keberlanjutan tidak banyak berguna jika karyawan sendiri
yang ingin terlibat tidak memiliki peran di dalamnya. 
• Memiliki pesan yang jelas. Lebih sering daripada tidak, karyawan tampaknya tidak
menyadari arah dan prioritas strategis yang telah dibuat oleh perusahaan mereka. Tujuannya
tidak hanya untuk mengkomunikasikan strategi dengan jelas, tetapi juga untuk membuat orang
terlibat dan bersemangat untuk melaksanakannya. • Memahami risikonya. Mengejar strategi
keberlanjutan juga dapat membawa risiko tertentu. Jika keberlanjutan tidak dilakukan secara
serius di dalam organisasi, hal itu dapat dipandang sebagai greenwashing. Ini juga dapat
menimbulkan harapan yang tidak realistis oleh para pemangku kepentingan. 
• Tidak ada satu ukuran yang cocok untuk semua. Banyak organisasi mencari standar yang
secara khusus menguraikan seperti apa perusahaan ramah lingkungan dengan cara yang sama
seperti sertifikasi LEED menguraikan seperti apa bangunan hijau itu. Perusahaan perlu
menentukan strategi yang paling cocok untuk mereka, karena tidak ada satu strategi pun yang
akan berhasil untuk semua. 
• Berpikir Silo. Untuk beberapa bisnis, tantangannya bukanlah untuk tidak terlalu fokus pada
satu masalah tanpa meluangkan waktu untuk mengeksplorasi masalah lain dengan benar, yang
berpotensi menjadi lebih material bagi bisnis. 
• Batasan tanggung jawab. Di mana tanggung jawab satu organisasi berakhir dan tanggung
jawab lain dimulai? Bagaimana kita dapat mempertimbangkan tanggung jawab individu
organisasi ketika berpartisipasi dalam sistem sosio-ekonomi yang hanya menghargai jenis
perilaku tertentu? 

Tren dan ide-ide baru 

- Menemukan kembali model bisnis - Nol dan 100% 


- Melibatkan pelanggan Anda 
- Informasi instan 
- Filantropi strategis 
- Transformasi mitra 

G.Nol dan 100% 


Menurunkan penggunaan energi sebesar 20% adalah satu hal. Bahkan 50% tampak
mengesankan. Tetapi ketika perusahaan membuat tujuan untuk mengurangi penggunaan energi
atau pemborosan hingga 100%, orang akan berhenti mendengarkan. Dan inilah yang dilakukan
oleh banyak organisasi. Kami juga semakin melihat nol dan 100% sebagai target dalam hal
produk yang dibuat dengan 100% bahan alami, 100% organik, tanpa bahan kimia, nol emisi, dll.
Beberapa telah berada di level ini selama bertahun-tahun, seperti Xerox yang menetapkan
mendirikan pabrik bebas limbah di pertengahan 1990-an. Coca Cola telah menetapkan tujuan
untuk mendaur ulang atau menggunakan kembali semua botol plastik yang mereka gunakan di
pasar AS sehingga tidak ada botol yang dibuang ke tempat pembuangan sampah. Lebih dari 30
perusahaan telah berkomitmen untuk status karbon-netral, termasuk HSBC, Nike, dan Interface.
IKEA ingin 100% ditenagai sepenuhnya oleh energi terbarukan. Itu memang membuat orang
bertanya-tanya mengapa itu belum pernah dilakukan sebelumnya, dan membuat Anda menyadari
apa yang mungkin.

H.Melibatkan pelanggan Anda 


Perusahaan semakin beralih ke pelanggan mereka dan masyarakat umum untuk
membantu mereka menghasilkan desain baru, produk baru, dan bahkan strategi baru. Inisiatif
semacam ini tidak hanya memperkuat perusahaan tetapi memberikan alternatif pemasaran
tradisional, meningkatkan transparansi dalam perusahaan, dan bahkan menyediakan sarana baru
untuk perekrutan. My Starbucks Idea adalah platform online di mana publik dapat mengajukan
ide tentang bagaimana membuat perusahaan dan produknya menjadi lebih baik. P&G membuat
Connect + Develop dengan tujuan agar setidaknya 50% produk barunya berasal dari ide-ide
yang dihasilkan oleh para ahli non-karyawan. Unilever telah menyadari bahwa ada banyak
tantangan dalam keberlanjutan yang belum memiliki jawabannya untuk memungkinkan mereka
maju. Untuk membantu, mereka telah menciptakan platform online yang melibatkan masyarakat
sipil, perusahaan, dan bisnis untuk menghasilkan solusi kreatif guna membantu perusahaan
mencapai sasaran kemampuan berkelanjutan mereka. Innocentive adalah platform online yang
bertujuan untuk melibatkan publik dalam mencari solusi secara kolektif untuk tantangan global.

I.Informasi Instan 
Dasbor di dalam mobil memberikan informasi yang akurat dan terkini kepada pengemudi
bahwa pengemudi perlu mengambil keputusan dan mengetahui apa yang dilakukan mobil
tersebut. Hal ini paling terlihat pada mobil hybrid generasi baru, yang memberikan umpan balik
kepada pengemudi tentang seberapa efisien mereka berkendara. Banyak manajer frustrasi dengan
kurangnya informasi semacam ini, yang memungkinkan mereka membuat keputusan yang bijak
setiap hari. Dengan memanfaatkan kekuatan teknologi informasi modern, berbagai organisasi,
seperti IISD, telah mengembangkan apa yang mereka sebut Dashboards of Sustainability, yang
menggambarkan secara real time hubungan yang kompleks antara berbagai isu dengan
menggabungkan evaluasi sosial, ekonomi, dan kinerja lingkungan di dalam negara atau wilayah.
Dasbor lain dapat dipasang di area umum di mana pengguna gedung dapat melihat dan melacak
kemampuan mereka untuk mengurangi konsumsi energi, seperti air dan listrik. Proyek dashboard
telah diimplementasikan di beberapa asrama perguruan tinggi, di mana siswa mengadakan kontes
untuk melihat asrama mana yang dapat memangkas konsumsi energi paling banyak. 

J.Transformasi mitra 
Saat perusahaan ingin mengeksplorasi lebih banyak alat dan opsi keberlanjutan yang
tercakup dalam buku ini, mereka mencari LSM dan kemitraan dengan organisasi lain yang akan
membantu mereka. Oleh karena itu, LSM dapat berperan tidak hanya dalam mempengaruhi
bisnis untuk berubah, tetapi juga menjadi bagian dari perubahan itu. Menurut Gib Bulloch dari
Accenture, 'LSM internasional harus melalui proses perubahan yang cukup transformatif jika
mereka ingin beroperasi secara efektif dengan, mempengaruhi dan melibatkan sektor swasta
dalam generasi baru koalisi pembangunan. Dan sangat penting bahwa mereka memenuhi peran
penting ini. Kami yakin transformasi yang diperlukan sedang berlangsung, tetapi dampak dan
sifat perubahan sangat bervariasi di berbagai organisasi yang berbeda. ' 48 Lebih lanjut, karena
bisnis semakin bergantung pada kemitraan dengan LSM untuk melakukan pekerjaan di
lapangan, akan ada kebutuhan untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas LSM itu sendiri
untuk memastikan bahwa perusahaan benar-benar melakukan apa yang mereka katakan dan
mereka lakukan. LSM juga.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari semua yang telah penulis uraikan diatas penulis menyimpulkan bahwa
berkelanjutan mencakup keuangan, pemasaran, operasional dalam menjalankan
perusahaan dengan aspek keberlanjutan dalam jangka panjang. Keuangan ,
maksudnya bagaimana perusahaan mampu menjalankan bisnis dengan menerapkan
keberlanjutan tanpa mengganggu kondisi keuangan. Pemasaran, yaitu perusahaan
melalukan strategi pemasaran dengan menerapkan sistem keberlanjutan jangka
panjang, misalnya dalam menggunakan packaging perusahaan dapat menggunakan
packaging ramah lingkungan yang dapat di daur ulang atau digunakan kembali. Jika
pada operasional, dalam keberlanjutan jangka panjang perusahaan mampu
menggunakan mesin atau bahan produksi yang ramah lingkungan yang bertujuan
untuk mengurangi polusi atau limbar beracun yang membahayakan lingkungan
sekitar. Sistem keberlanjutan sangat penting diterapkan karena memiliki dampak atau
efek jangka panjang yang sangat baik bagi lingkungan dan kelangsungan hidup
manusia
DAFTAR PUSTAKA

Link :

https://www.ojk.go.id/id/Pages/Keuangan-Berkelanjutan.aspx

http://dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/1214210020151082401116November2017.pdf

Buku :

The Sustainable MBA by Giselle Weybrecht A Business Guide to Sustainability, 2014

Anda mungkin juga menyukai