Anda di halaman 1dari 37

Elektrokimia

Elektokimia merupakan reaksi yang melibatkan


transfer elektron ( reaksi oksidasi /reduksi dalam
larutan atau cairan elektrolit )
Hantaran dalam sistem elaktrokimia merupakan proses
transfer muatan (elektron) yang terdiri dari 2 jenis :
Hantaran elektik adalah konduktor logam , sebagai
pengantar muatan listrik adalah elektron valensinya.
Hantaran elektrolit adalah konduktor ionik/elektrolit
sebagai pengantar listrik adalah ion positif dan ion
negatif . Kedua konduktor ini terdapat dalam sistem
elektrokimia
Elektroda
Elektoda adalah tempat terjadinya reaksi setengah reaksi
oksidasi dan setengah reaksi reduksi .
Pada elektroda dapat terjadi reaksi pengendapan atau
ionisasi dari padatan dari eletroda tersebut ke dalam
larutan/pelarut.
Elektroda yang tidak mengalami reaksi/tidak ikut bereaksi
dikenal dengan elektroda inert ( Pt, Karbon inert )
Katoda , elektroda yang mengalami reaksi reduksi
Anoda , elektroda yang mengalami reaksi oksidasi
Sel elekrokimia yang reaksi spontan dikenal dengan sel
Volta/Daniel dan sel eletrokimia yang reaksi tidak spontan
dikenal dengan sel elektrolisis
Elektrolisis NaCl Cair
Elektrolisis Larutan NaCl (aq)
Pada elektrolisis larutan elektrolit NaCl , ion Na+ tidak
mengalami reduksi menjadi logam Na pada katoda, tapi
gas H2 yang terbentuk ,berasal dari reduksi H+ (H2O)
atau pelarut, karena lebih mudah direduksi dibanding
ion Na+
Proses dan reaksi elektrolisis ini dapat diamati
terbentuk nya gas H2 dan NaOH pada katoda
( larutan Pink dengan indikator pp) sedangkan pada
anoda terbentuk gelebung-gelembung gas Cl2 yang
dapat dikenal dari baunya yang menyengat dan dapat
membuat kepala pusing
Beberapa aturan dalam proses elektrolisis
1. Untuk larutan elektrolit logam alkali dan alkali tanah , bila
dielektrolisis ion logam tersebut tidak akan tereduksi , yang
tereduksi adalah ion H+ dari H2O
Katoda : 2H2O + 2e → 2 OH- + H2 (g)
2. Bila larutan elektrolit mengandung ion halogenida (Cl- , Br- ,
I- dan F- ) dielektrolisis maka akan dihasilkan gas dari unsur
halogen pada anoda.
Anoda : 2 Cl- → Cl2 (g) + 2e
3. Bila elektrolitnya anion sisa asam yang mengandung oksigen
( SO42- ,NO3- ,ClO3- dll), ion-ion tersebut tidak akan
teroksidasi pada anoda, yang akan teroksidasi adalah
molekul H2O
Anoda : 2 H2O → O2 + 4H+ + 4e
Elektrolisis Larutan Natrium Sulfat
Tabel Jumlah Unsur yang Dihasilkan pada Salah Satu
Elektroda dalam Proses Elektrolisis oleh Muatan
Listrik 1 Faraday
Hukum Faraday
Th 1832-1833 Michael faraday dapat menyimpulkan
dari hasil penelitiannya bahwa :
Jumlah senyawa produk elektrolisis pada masing-
masing elektroda berbanding langsung dengan
jumlah muatan listrik yang melalui rangkaian sel
tersebut
Jumlah 1 unit muatan listrik disebut dengan 1 faraday
1 F = muatan 1 mol e = 6,022 x 10 23 e
1 e muatannya = 1,6021773 x 10-19 C
1 F =(6,022 x 1023 e)(1,6021773 x10-19 C)=96500 C
1 mol e mol e
1 coulomb (C) = jumlah muatan listrik yang dihasilkan dari
arus listrik yang mengalir sebesar 1 amper selama 1 detik
1 C = Amper detik = A s , muatan listrik Q = i x t
Q (C) = muatan listrik , i =arus listrik(A), t=waktu (s)

Contoh ; hitunglah masa Cu yang dihasilkan dari suatu


sel elektrolisis yang dialirkan arus listrik 2,5 A selama 50 menit.
Jawab : reaksi (katoda) : Cu2+ + 2e → Cu (s)
1mol Cu2+ ̴ 2 mol e ̴ 1 mol Cu
63,5 g 2(96500 C) 63,5 g
Jadi 63,5 Cu akam mengendap pada katoda untuk setiap 2mol e (2 x 96500C)
muatan listrik, muatan listrik ini berasal dari aliran listrik pada rangkain sel
elektrolisis
Q (C) = [ 2,5 A ] x [ 50 mnt x 60 s/mnt ] = 7,5 x 103 C
Jumlah masa Cu yang dihasilkan ;
…..g = x 1 mol e x 63,5 g Cu x 7,5 x103 C = 2,47 g Cu
96500C 2 mol e
sehingga didapat rumus : G = a x i x t
F
Aplikasi dari Sel Elektrolisis adalah untuk melindungi
bahan yang mudah mengalami korosi , membuat
perhiasan berlapis logam mulia. contoh
Sel Volta atau Galvani adalah merupakan sistem elektrokimia
yang reaksinya berlangsung spontan dan menghasilkan nergi
listrik . Dari reaksi redoks yang terjadi akan dihasilkan transfer
elektron yang mengalir diluar rangkain sel
Rangkaian sederhana sel Volta
Rangkaian sel volta terdiri dari 2 batang elektroda ( logam
atau inert, seperti Karbon /Pt ) tercelup ke dalam larutan
elektrolit , jika elektrolitnya 2 jenis yang berbeda
rangkaian dihubungkan dengan jembatan garam .
Jembatan garam adalah pipa kaca yang berbentuk U
berisi agar-agar yang mengandung larutan elektrolit
garam 5% ( KCl, Nh4Cl dan NH4NO3 ) dalam fasa padat.
Fungsi jembatan garam : 1.penghubung 2 larutan
elektrolit. 2. wadah tempat aliran e yang dibawa ion-ion
dari kutup + dan kutup -
Sel Seng-Tembaga
Notasi selnya : Zn(S) / Zn2+ (1M)// Cu2+ (1M) / Cu(S)
Sel Tembaga-Perak .1/ rangkaian sel volta ini menghasilkan
energi listik sebanyak 0,462 V. 2/. selama proses berlangsung
elektroda Cu ( anoda ) akan terion sehingga masanya akan
berkurang dan elektroda Ag akan bertambah masanya (
mengendap pada katoda ) dan konsentrasi ion dalam larutan
akan berkurang
Elektroda Hidrogen Standar (SHE) terdiri dari logam Pt
yang permukaannya berwarna hitam dengan larutan
elektrolit ion H+ 1M, dan gas H2 bertekanan 1 atm
Hasil kesepakatan para ilmuwan menyatakan bahwa
nilai potensial elektroda tidak dipengaruhi oleh
temperatur , walaupun sebagai anoda dan katoda yang
harganya seperti dalam tabel dibawah ini :
Seng-SHE Sel
Tembaga-SHE Sel
Potensial Elektroda Standar nilainya ditentukan
dengan distandarkan oleh elektroda standar hidrogen
,caranya seperti rangkaian sel ( Cu- SHE ) langsung
terukur nilai potensial standar reduksi logam Cu
Sedangkan pada rangkaian sel (Zn-SHE) terukur nilai
potensial oksidasi dari logam Zn, maka untuk nilai
potensial standar reduksi logam Zn adalah kebalikannya.
Dari hasil konverensi internasional dibuatlah tabel nilai
potensial reduksi ,untuk logam yang terletak sebelah kiri
unsur H nilai potensial reduksinya negatif dan unsur-
unsur sebelah kanan unsur H dalam deret volta bernilai
positif
Kesimpulannya unsur logam sebelah kiri unsur H akan
bersifat reduktor kuat dan unsur sebelah kanan Unsur H
bersifat oksidator kuat
Tabel nilai potensial reduksi beberapa unsur dalam larutan air
pada temperatur 25 o C
Aplikasi dari potensial elktroda standar
Nilai potensial dari suatu rangkaian sel elektrokimia
dapat sebagai penunjuk bahwa reaksi yang terjadi
dari elektrolitnya berlangsung spontan/tidak spontan
Caranya ;
1. Dipilih reaksi ½ reduksi dari tabel seperti di atas
2. Disusun dan ditulis persamaan reaksi ½ reduksi dan
½ oksidasinya berserta nilai Eored dan Eookd .
3. Jumlahkan reaksi sel tersebut dan juga nilai Esel nya
bila diperoleh nilai positif reaksinya spontan
sehingga rangkaian sel tersebut dapat digunakan
sebagai sumber energi listrik ,tapi jika bernilai
negatif reaksinya tidak spontan.
Korosi adalah peristiwa reaksi redoks antara logam-logam
dengan oksigen. Korosi dapat digambarkan sebagai sel galvani
( hubungan pendek) di permukaan logam ada yang bertindak
sebagai anoda dan yang lainnya katoda (cacat permukaan
logam ),sehingga terjadi sistem elektrokimia .contoh :
Proteksi Korosi
Beberapa metoda cara proteksi logam terhadap
peristiwa korosi (cara ini telah digunakan secara luas)
1. lapisi/plating logam yang mudah terkorosi dengan
logam tidak mudah terkorosi
2. Melapisi permukaan logam dengan lapisan film
oksida logam tertentu, seperti : Al2O3
3. Dilapisi/dicat dengan Pb3O4
4. Galvanizing atau coating dengan logam Zn yang
sangat aktiv bereaksi dengan O2 udara → ZnO stabil
5. Perlindungan logam tumbal ( logam reaktif Mg akan
diserang O2 ) dan logam yang lain akan terlindungi
terhadap O2.
Pengaruh Konsentrasi dan Tekanan Parsial Gas pada
Potensial Elektroda
Persamaan Nernst

E = potensial sel terukur pada kondisi percobaan


Eo = potensial standar sel kondisi standar
R = konstanta gas 8,314 j o K-1 mol-1
T = temperatur ( o K )
n = jumlah e yang ditransfer dalam reaksi 1/2 reaksi
F = faraday ( 96500 C/mol e x 1 j/(V.C)
Q = quisen reaksi
Contoh Soal

Hitunglah potensial elektroda Fe3+ /Fe2+ bila


konsentrasi 5 : 1
Jawab : reaksi ½ reduksi

n=1
Sel Konsentrasi
Hubungan antara Eosel dengan ∆Go dan K
• Hubungan antara potensial sel, energi Gibbs dan
konstanta termodinamika adalah berupa persamaan
:

Bila persamaan ini digabung diperoleh

jika salah satu dari besaran kuantitatif ∆G, Eosel dan k


diketahui, maka dua besaran lainnya dapat
ditentukan dengan perhitungan persamaan.
Contoh Soal
• Hitunglah nilai konstanta K pada temperatur 25o C
untuk reaksi
• Solusi
Sel Kering
Sel kering Alkali
• Komponen NH4Cl sel kering produk lama di ganti
dengan KOH ,reaksi nya adalah :
Batray Pb/ Aki isi ulang
• Sel Galvani ini dapat di isi ulang dengan cara
mengalirkan energi listrik dari luar yang lebih besar
dan berlawanan arah dengan arus energi dalam sel .
• Bahan sel batray ini Logam Pb, PbO2 dan larutan
elektrolit asam Sulfat 40 %
Reaksi sel aki saat menghasilkan energi listrik
Sel Ni – Cd ( Nical ) Batray isi ulang
Batray ini sering di gunakan untuk batray kalkulator,
jam dll, cukup stabil dengan besar energi listrik yang
dihasilkan 1,4 Volt dan juga dapat di isi ulang dengan
reaksi yang terjadi kebalikannya.
Fuel Sel ( Sel Hidrogen-Oksigen )

• Pada fuel sel ini sebagai elektroda nya adalah karbon


inert dan logam Pt
• Reaksi yang dihasil pada saat menghasilkan energi ;
Gambaran sederhana fuel Sel ( sel Hidrogen ) bahan
bakar pesawat luar angkasa dan pada saat digunakan
produk reaksinya adalah H2O

Anda mungkin juga menyukai