Anda di halaman 1dari 10

Nur Afni Dwi A’yuni

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP CIRCULAR


PATCH METODE ARRAY 4 ELEMEN SEBAGAI PENERIMA TV
UHF
Nur Afni Dwi A’yuni1, Andik Atmaja2, Kholilatul Wardani3
1,2,3
Teknik Telekomunikasi, Politeknik Kota Malang
Jln Tlogowaru II no 3 Malang, Jawa Timur, Indonesia
1
nurafnidwiayuni@gmail.com 2 andikatmaja@gmail.com, 3 kholilatulwardani@gmail.com

ABSTRAK

Antena mikrostrip merupakan antena yang biasanya digunakan untuk


perangkat telekomunikasi. Berbagai macam antena mikrostrip telah banyak
dikembangkan untuk beragam aplikasi, salah satunya adalah antena televisi. Antena
mikrostrip mempunyai karakteristik yang kecil, ringan, tipis, mudah difabrikasi, dan
dapat digunakan pada jarak yang sangat jauh dengan kisaran frekuensi lebih dari 100
MHz. Pada penelitian ini dibuat antena mikrostrip dengan metode array dengan 4
elemen patch berbentuk circular. Karena sifatnya yang mempunyai bandwidth yang
sempit, oleh karena itu penulis mencoba meningkatkan nilai bandwidth dengan metode
array sebagai penerima TV karena memiliki kelebihan pada bandwidth yang lebih lebar
dari antena mikrostrip. Antena mikrostrip nantinya akan disimulasikan terlebih dahulu
menggunakan simulasi CST Studio Suite Student Version untuk mendapatkan
parameter-parameter antena yang sesuai. Proses selanjutnya setelah melakukan
simulasi menggunakan CST Studio Suite Student Version adalah melakukan proses
fabrikasi. Setelah proses fabrikasi akan dilakukan pengujian antena mikrostrip
menggunakan vector analyzer. Hasil pengujian menunjukkan antena ini bekerja pada
frekuensi 640 MHz. Pengujian juga dilakukan untuk mengetahui nilai parameter
antena yang meliputi nilai return loss sebesar -21.84 dB, VSWR sebesar 1.174, dan
bandwidth sebesar 78 MHz. Untuk pengujian channel di area POLTEKOM antena
mikrostrip mampu menangkap 15 channel dan antena referensi mampu menangkap 12
channels namun memiliki saluran yang berbeda. Sedangkan hasil pengujian di daerah
Sawojajar antena mikrostrip dan antena referensi mampu menangkap 11 channels
namun memiliki saluran yang berbeda.

Kata kunci: Televisi, mikrostrip, Circular Patch, array 4 elemen.

ABSTRACT
Microstrip antenna is an antenna which is usually used for telecommunication devices. A
range of microstrip antenna has been widely developed for various applications, one is a
telivision antenna. Microstrip antenna has a characteristic that is small, light, thin, easily
fabricated, and can be used at a great distance with a frequency range at least 100 GHz.
On the research, microstrip antenna is made by using the method array with 4 elements
the circular-shaped patches. Because of its nature which have a narrow bandwidth,
therefore the author tried to increase the value of the bandwidth with the TV as the

22 Jurnal JIT – Vol. 2, No 1, Mei 2018


Rancang Bangun Antena Mikrostrip Circular Patch
Metode Array 4 Elemen Sebagai Penerima Tv Uhf

recipient array method because it has a surplus on the wider bandwidth of the microstrip
antenna. Microstrip antenna will be simulated in advance using a simulation of CST
Studio Suite Student Version to get the antenna parameters accordingly. The next process
after conducting simulation using CST Studio Suite Student Version is in the process of
fabrication. After the process of fabrication and then testing the microstrip antenna using
vector analyzer. The test results indicate this antenna works on frequency 640 MHz.
Testing was also performed to find out the value of a parameter of an antenna that
covers the value of return loss of -21.84 dB, VSWR of 1,174, and bandwidth of 78 MHz. For
testing channel on POLTEKOM area microstrip antenna is able to capture 15
channels and the reference antenna is able to catch 12 channels but has different
channels. While the results of the testing in the Sawojajar
area microstrip antenna and reference antenna capable of capturing 11 channels but
has different channels.

Keywords: Television, microstrip, array method.

PENDAHULUAN bandwidth yang lebih lebar dari antena


mikrostrip. Dari permasalahan di atas,
Pada program studi teknik maka penulis membuat penelitian
telekomunikasi ada beberapa mata dengan judul "RANCANG BANGUN
kuliah yang diajarkan, salah satunya ANTENA MIKROSTRIP CIRCULAR
adalah mata kuliah antena dan
propagasi. Pada mata kuliah antena dan
propagasi ada kompetensi yang PATCH METODE ARRAY 4 ELEMEN
diajarkan yaitu teori dan praktikum. SEBAGAI PENERIMA TV UHF”. Tidak
Dengan adanya alat ini juga bisa hanya unggul dalam hal fungsi, alat
digunakan untuk bahan pembelajaran tersebut juga memiliki dimensi ringan
mata kuliah antena dan propagasi. Pihak sehingga mudah dibawa kemana-mana,
kampus sudah menyediakan antena selain itu alat ini juga memiliki desain
mikrostrip dari hasil penelitian yang unik yaitu desain circular dan
sebelumnya dengan desain dan fungsi nantinya alat ini juga dapat menunjang
yang berbeda-beda. mahasiswa prodi teknik telekomunikasi
Oleh karena itu pada penelitian dalam melakukan praktikum.
ini dilakukan pengembangan dengan
mengganti dimensi antena dan KAJIAN PUSTAKA
menambahkan jumlah patch dari antena
yang belum pernah dibuat sebelumnya. Antena
Pada penelitian ini, penulis mencoba Antena merupakan sebuah
memanfaatkan antena mikrostrip komponen yang penting dalam sistem
sebagai penerima TV dengan frekuensi telekomunikasi. Dengan kata lain,
600 MHz dengan bentuk penggabungan antena menyediakan transisi dari
patch lingkaran yang masih jarang sebuah gelombang terbimbing pada
dilakukan. Karena sifatnya yang sebuah saluran transmisi menjadi
mempunyai bandwidth yang sempit. gelombang ruang. bebas. Informasi yang
Oleh karena itu penulis mencoba dikirim dapat ditransfer di antara lokasi
meningkatkan nilai bandwidth dengan yang berbeda tanpa adanya struktur
metode array sebagai penerima TV yang mengintervensi.
karena memiliki kelebihan pada

Jurnal JIT – Vol. 2, No 1, Mei 2018 23


Nur Afni Dwi A’yuni

Antena Mikrostrip Antena Mikrostrip Circular


Antena mikrostrip merupakan ( Lingkaran )
antena yang memiliki masa ringan, Circular patch adalah bentuk antena
mudah untuk difabrikasi, karena mikrostrip yang paling sering digunakan
karakteristik yang dimilikinya, antena dalam pembuatan antena mikrostrip,
mikrostrip sangat sesuai dengan karena selain dalam perhitungan yang
kebutuhan saat ini, sehingga dapat mudah, dalam segi menerima sinyal
diintegrasikan dengan peralatan antena bentuk lingkaran lebih efisien
telekomunikasi lain yang berukuran saat menerima sinyal (Pengujian
kecil.(Aminulloh, 2013). Universitas UNDIP 2013 dan IT Telkom
2014).
Struktur Antena Mikrostrip
Antena mikrostrip mempunyai
struktur yang terdiri dari tiga elemen,
yaitu paradiasi (patch), elemen substrat
(substrate) dan elemen pertanahan
(ground) seperti yang ditunjukkan pada
gambar 1.
Gambar 2. Mikrostrip patch circular
( sumber: Ainur, 2015 )

Besaran Antena Mikrostrip


Bandwidth
Bandwidth suatu antena
Gambar 1. Bagian-bagian antena mikrostrip
didefinisikan sebagai rentang frekuensi
( Sumber: Dewi ambarsari, 2010 )
di mana kinerja antena yang
berhubungan dengan beberapa
Kelebihan dan Kekurangan Antena karakteristik (seperti impedansi
Mikrostrip masukan, pola radiasi, bandwidth,
Secara garis besar antena mikrostrip polarisasi, gain, efisiensi, VSWR, return
memilki kelebihan yaitu : loss) memenuhi spesifikasi standar.
1. Dimensi antena yang kecil (Ainur, 2015)
2. Tidak memakan biaya besar pada
proses pembuatan VSWR ( Voltage Standing Wave Ratio )
3. Bentuknya yang sederhana
VSWR adalah perbandingan antara
memudahkan proses fabrikasi amplitudo gelombang berdiri (standing
4. Kemampuan dalam dual frequency wave) maksimum (|V|max) dengan
dan triple frequency
minimum (|V|min). Pada saluran
5. Dapat diintegrasikan pada transmisi ada dua komponen
microwave integrated circuit (MIC)
gelombang tegangan, yaitu tegangan
Namun demikian, antena mikrostrip +
juga memiliki kekurangan seperti : yang dikirimkan (𝑣0 ) dan tegangan

1. Efisiensi yang rendah yang direfleksikan (𝑣0 ). Perbandingan
2. Gain yang rendah antara tegangan yang direfleksikan
3. Bandwidth yang sempit dengan tegangan yang dikirimkan
4. Daya (power) yang rendah disebut sebagai koefisien refleksi
5. Radiasi yang berlebih pada proses tegangan (Γ). Sedangkan rumus untuk
pencatuan mencari nilai VSWR adalah :

24 Jurnal JIT – Vol. 2, No 1, Mei 2018


Rancang Bangun Antena Mikrostrip Circular Patch
Metode Array 4 Elemen Sebagai Penerima Tv Uhf

𝑉𝑚𝑎𝑥 1+ 𝛤 Teknik Pencatuan


S= = ….......................…………... ( 2.10 )
𝑉𝑚𝑖𝑛 1− 𝛤 Terdapat beberapa macam teknik
Dimana :
pencatuan, antara lain coaxial feed,
S : besar nilai VSWR ( dB ) microstrip feed, proximity coupled
microstrip feed dan aperture-coupled
Return loss microstrip feed.
1. Coaxial Feeding
Return Loss adalah Coaxial Feeding adalah salah satu
perbandingan antara amplitudo dari teknik dasar yang digunakan dalam
gelombang yang direfleksikan terhadap pencatuan antenna mikrostrip. Kabel
amplitudo gelombang yang dikirimkan. koaksial terhubung ke antena sehingga
Return Loss digambarkan sebagai konduktor bagian luarnya terhubung
peningkatan amplitudo dari gelombang pada bagian ground, sementara

yang direfleksikan (𝑣0 ) dibanding konduktor dalam disolder ke bagian
+ patch.
dengan gelombang yang dikirim (𝑣0 ).
Return Loss dapat terjadi karena adanya
diskontinuitas diantara saluran
transmisi dengan impedansi masukan
beban (antena).( Alfadil, Rambe, 2008 )

𝑣− 𝑧𝑙− 𝑧0 Gambar 3. Coaxial Feeding


Γ = 𝑣0+ = 𝑧 = 𝑉𝑆𝑊𝑅−1
𝑉𝑆𝑊𝑅+1
........... ( 2.11 ) ( Sumber: Ainur, 2015 )
0 𝑙+ 𝑧0
Diskontinuitas (mismatched), besarnya 2. Microstrip Line Feed
return loss bervariasi tergantung pada Dalam pencatuan jenis ini, patch dari
frekuensi. mikrostrip di catu dengan jalur
Return loss = 20 𝑙𝑜𝑔10 Γ ……........... ( 2.12 ) konduktor yang diletakan di sisi yang
 Return loss : (- dB ) sama pada eleman patch, atau biasa
disebut dengan microstrip line.
Impedansi Masukan Microstrip line feed sangat mudah
Impedansi masukan dari sebuah didesain, dihubungkan, dan di fabrikasi.
antena adalah impedansi yang Pencatuan jenis ini adalah pilihan yang
dipresentasikan oleh antena pada baik jika digunakan untuk mencatu
terminalnya. Terminal yang sesuai antenna array.
sangat dibutuhkan untuk sebuah
antena. Impedansi masukan biasanya
dipengaruhi oleh antena lain atau objek
yang berada disekitarnya. Tetapi pada
umumnya sebuah antena diasumsikan
telah terisolasi. ( Rahmat Dwi, 2011 ).
Secara matematis impedansi masukan Gambar 4. Mikrostrip line feed
dapat dirumuskan : ( Sumber: Ainur, 2015 )
Zin = R in + JXin ….................................. ( 2.14 )
Dimana : 3. Proximity Coupled Feeding
Zin = impedansi masukan( ohm ) Proximity coupled feeding terdiri dari 2
R in = tahanan terminal antena ( ohm ) layer atau tumpukan substrat dielektrik.
Xin = reaktansi masukan ( ohm ) Patch dari antenna mikrostrip terletak
dibagian atau tumpukan atas substrat

Jurnal JIT – Vol. 2, No 1, Mei 2018 25


Nur Afni Dwi A’yuni

pertama dan jalur feeding atau Impedansi Matching


pencatuannya terletak di bagian atas di
Perancangan suatu antena tidak
layer kedua atau tumpukan bawah dari
terlepas dari penyesuaian impedansi.
substrat. Jadi pencatuannya dikopel
Suatu jalur transmisi dikatakan matched
secara elektromagnetis oleh bagian
apabila karakteristik impedansi 𝑍0 = 𝑍𝐿
feeding secara tidak langsung yang
atau dengan kata lain tidak ada refleksi
dibatasi oleh substrat dielektrik.
yang terjadi pada ujung saluran beban.
𝑍0 merupakan karakteristik impedansi
suatu saluran transmisi dan biasanya
bernilai 50 ohm. 𝑍𝐿 merupakan
impedansi beban. Beban dapat berupa
antena atau rangkaian lain yang
mempunyai impedansi ekuivalen 𝑍𝐿 .

T-junction
Gambar 5. Proximity coupled feeding
( Sumber: Ainur, 2015 ) T-junction merupakan sebuah teknik
power divider yang umum digunakan
Antena Array pada konfigurasi antena array. Power
Antena array adalah susunan dari divider adalah salah satu teknik yang
beberapa antena yang identik. Dalam dapat mendukung impedance matching
antena mikrostrip patch, yang disusun pada saluran transmisi khususnya
secara array adalah bagian patch. Untuk untuk antena mikrostrip array. (Rambe
membentuk pola yang memiliki Alfadil, 2008).
keterarahan tertentu, diperlukan medan
dari setiap elemen array berinterferensi
secara membangun pada arah yang
diinginkan dan berinterferensi secara
merusak pada arah yang lain.
Gambar 6. T-junction
Dimensi Saluran Mikrostrip
Saluran mikrostrip merupakan hal yang Televisi
sangat penting bagi antena mikrostrip.
Televisi merupakan media komunikasi
Pemilihan saluran pencatu dengan
yang berfungsi sebagai penerima pesan
saluran mikrostrip adalah karena
bergambar bergerak dan juga bersuara,
kemudahan dalam hal fabrikasi dan
baik itu yang monokrom (hitam putih)
penentuan matching dari saluran
ataupun yang berwarna. Kata Televisi
mkirostrip dapat dengan mudah
berasal dari kata Tele (jauh) dan Vision
dilakukan. Saluran mikrostrip dapat
(bergambar). Jadi Televisi adalah proses
mempengaruhi matching pada antena
penyapaian informasi yang bergerak
mikrostrip. Untuk mematchingkan
dan bergambar dari jarak yang begitu
antena, hal yang perlu dilakukan adalah
jauh. Penemuan Televisi dapat
dengan marubah-rubah ukuran dari
disejajarkan dengan penemuan-
elemen pencatu dengan memberikan
penemuan lain seperti penemuan bola
stub dan mengubah-ubah posisinya
lampu, telepon ataupun roda karena
terhadap patch.
penemuan televisi mampu mengubah
peradaban dunia.

26 Jurnal JIT – Vol. 2, No 1, Mei 2018


Rancang Bangun Antena Mikrostrip Circular Patch
Metode Array 4 Elemen Sebagai Penerima Tv Uhf

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN Maka didapatkan lebar saluran


ALAT transmisi 𝑊𝑜 = 2.91 mm
1
Antena mikrostrip merupakan salah 𝐿 0 = 𝜆𝑑
4
satu antena yang perkembangannya panjang saluran transmisi 𝐿0 = 60.282
semakin pesat, perkembangan antena mm
ini tidak lain karena perkembangan di 𝐿1 = 2 × 𝐿0
dunia teknologi, khususnya dan didapatkan jarak antara elemen
telekomunikasi. Dengan bentuk yang peradiasi sebesar 𝐿1 = 120.564 mm
sederhana namun spesifikasi tidak kalah c. Mencari perhitungan T-Junction
dengan antena jenis lainnya, membuat Pada antena mikrostrip array
antena mikrostrip banyak diminati oleh dibutuhkan suatu saluran yang dapat
masyarakat. menghubungkan rangkaian patch
Antena mikrostrip 4 circular patch antena dengan port. Saluran tersebut
merupakan pengembangan dari dinamakan saluran power driver
mikrostrip array pada umumnya, transformer jenis T-Junction. Saluran ini
dengan bentuk circular patch yang memiliki fungsi sebagai pembagi
berbeda dengan antena mikrostrip terhadap impedansi saluran transmisi.
array pada umumnya, tentunya hal ini Struktur power driver jenis T-Junction
menambah minat masyarakat untuk terdiri dari satu saluran input 50Ω dan
menggunakan alat ini dan bahkan dua saluran output masing-masing 50Ω,
mengembangkan alat ini kedepannya. melalui TXLine 2003 diperoleh lebar
(w) feed adalah 0.495293 mm, dan
Perancangan Dimensi Antena panjang (l) feed adalah 68.9814 mm.
Dengan diketahui spesifikasi bahan,
penulis dapat memperhitungkan besar Blok Diagram
dimensi antena yang didapatkan. Besar Secara sistematika, prinsip kerja
dimensi didasarkan pada besarnya transmisi sinyal TV dapat dijelaskan
frekuensi yang diinginkan. Dengan pada gambar 7. Pada gambar dijelaskan
diketahui frekuensi tengah yang bahwa sinyal TV ditransmisikan dari
dinginkan yaitu 600 MHz, tebal substrat pemancar (transmiter) TV yang berada
1,6 mm dan konstanta dielektriknya 4.3. di daerah tertentu. Sinyal transmisi
a. Mencari perhitungan patch lingkaran : ditangkap oleh antena mikrostrip 600
MHz model lingkaran yang dibuat dalam
8,791 × 109 penelitian. Antena hanya sebagai
F= penangkap (reciever) sinyal TV yang
𝑓𝑟 √Ɛ𝑟
Maka didapatkan nilai F = 70.656 mm kemudian langsung di dibaca oleh
𝐹 perangkat TV.
𝑎= 1/2
2ℎ 𝜋𝐹
{1 + [ln ( ) + 1,7726]}
𝜋𝜀𝑟 𝐹 2ℎ
Dan nilai jari-jari patch lingkaran
sebesar 𝑎 = 69.95 mm
b. Mencari perhitungan dimensi saluran
pencatu satu patch lingkaran
377 ℎ Gambar 7. Blok Diagram Diskripsi alat
𝑊𝑜 = × antena mikrostrip TV
𝑍0 √𝜀𝑟
Skema Pengujian

Jurnal JIT – Vol. 2, No 1, Mei 2018 27


Nur Afni Dwi A’yuni

Terdapat dua tahap pengujian yang Hasil pengujian return loss ditunjukkan
dilakukan. Tahap pertama yaitu pengujian pada gambar 9.
secara simulasi dengan menggunakan
software CST Studio Suite Student
Version. Pengujian tersebut didasarkan
pada parameter uji yang diinginkan.
Sedangkan tahap kedua yaitu pengujian
fungsi dengan melakukan
pengaplikasian antena terhadap
penerimaan sinyal TV dilapangan. Gambar 9. Return Loss
Dalam proses ini nantinya hasil sinyal
tangkapan akan dibandingkan dengan Hasil Pengujian VSWR
antena referensi atau antena monopole
Berdasarkan pada gambar 10, nilai
dengan frekuensi tengah yang sama
VSWR yang didapatkan adalah 1.005.
yaitu 600 MHz.
Hasil pengujian VSWR ditunjukkan pada
Perancangan Secara Simulasi gambar 10.
Pada tahap ini, perancangan secara
simulasi dilakukan dengan
menggunakan software CST Studio Suite
Student Version. Setelah proses
perancangan, kemudian dilanjutkan
Gambar 10. VSWR
pada tahap berikutnya yaitu proses
fabrikasi antena. Hasil rancangan antena
secara simulasi menggunakan software
CST Studio Suite Student Version, dapat
ditunjukkan pada gambar 8. Spesifikasi Hasil Pengujian Bandwidth
antena hasil rancangan diharapkan
dapat mencapai standart dari Hasil pengujian bandwidth ditunjukkan
parameter-parameter yang dibutuhkan pada gambar 11, dapat diketahui
antena. frekuensi tertinggi yaitu 609 MHz dan
frekuensi terendah 593 MHz. Dengan
diketahui kedua frekuensi tersebut
maka didapatkan lebar bandwidth yaitu
16.152 MHz.

Gambar 8. Desain antena array patch


circular

ANALISIS DAN PEMBAHASAN


Gambar 11. Bandwidth
Hasil Pengujian Secara Simulasi
Dalam tahap ini, parameter- Pengujian Antena Mikrostrip
parameter yang diuji yaitu return loss, Setelah proses perancangan antena 4
VSWR, bandwidth. patch selesai disimulasikan
menggunakan CST Studio Suite Student
Hasil Pengujian Return Loss Version dan dilakukan proses fabrikasi
Berdasarkan pada gambar 9, nilai return antena, tahap selanjutnya yaitu
loss yang didapatkan adalah -51.747 dB. pengujian antena menggunakan alat

28 Jurnal JIT – Vol. 2, No 1, Mei 2018


Rancang Bangun Antena Mikrostrip Circular Patch
Metode Array 4 Elemen Sebagai Penerima Tv Uhf

ukur Vector Analyzer. Data yang Hasil Pengujian Bandwidth


diperoleh dari pengujian antena
Tujuan dari pengujian bandwidth ini
menggunakan Vector Analyzer yaitu
adalah untuk mengetahui berapa besar
parameter return loss, VSWR dan
nilai bandwidth yang dimiliki oleh
bandwith.
antena, dimana nilai bandwidth yang
didapat oleh antena mikrostrip adalah
Hasi Pengujian Return Loss
78 MHz. Hasil pengujian bandwidth
Tujuan dari pengujian return loss ini
dapat dilihat pada gambar 14.
adalah untuk mengetahui berapa besar
nilai return loss yang dimiliki oleh
antena, standart return loss yang harus
dimiliki oleh antena adalah < -10 dB,
dimana nilai return loss yang didapatkan
dari antena mikrostrip adalah -21.84 dB.
Hasil pengujian return loss dapat dilihat
pada gambar 12. Gambar 14. Hasil pengujian bandwidth

Pengujian Antena Mikrostrip dengan


Antena Referensi
Pengujian fungsi antena mikrostrip
dilakukan pada dua tempat yaitu di
wilayah Politeknik Kota Malang dan
daerah Sawojajar. Pengujian tersebut
dilakukan secara langsung dengan cara
Gambar 12. Hasil pengujian return loss
melihat berapa banyak sinyal yang
ditangkap oleh antena rancangan
Hasil Pengujian VSWR
maupun antena referensi yagi-uda.
Tujuan dari pengujian VSWR ini
adalah untuk mengetahui berapa besar
Pengujian channel yang ditangkap
nilai VSWR yang dimiliki oleh antena,
Berikut adalah tabel perbandingan
dimana standart VSWR yang harus
banyaknya channel yang ditangkap oleh
dimiliki oleh antena adalah < 2, dimana
masing-masing antena.
nilai VSWR yang didapatkan oleh antena
mikrostrip adalah 1.174. Hasil
Tabel 1. Perbandingan channel yang
pengujian VSWR dapat dilihat pada
ditangkap antena di wilayah POLTEKOM
gambar 13.

Gambar 13. Hasil pengujian VSWR

Jurnal JIT – Vol. 2, No 1, Mei 2018 29


Nur Afni Dwi A’yuni

VSWR sebesar 1.005 dan bandwidth


17.251 MHz.
Tabel 2. Perbandingan channel yang 2. Secara simulasi menggunakan CST
ditangkap antena di daerah Sawojajar Studio Suite Student Version, antena
mikrostrip yang dibuat belum
memenuhi target yang diinginkan
untuk beberapa parameter.
Parameter-parameter tersebut
antara lain frekuensi 640 MHz,
return loss sebesar -4.4484 dB,
VSWR sebesar 3.990.
3. Secara pengujian menggunakan
vector analyzer, antena mikrostrip
yang dibuat sudah memenuhi target
Berdasarkan tabel 1 dan 2 penulis yang diinginkan untuk beberapa
melakukan pengujian channel yang parameter. Rata-rata dari
ditangkap oleh masing-masing antena, parameter-parameter tersebut
berdasarkan hasil pengujian di antara lain frekuensi tengah 640
POLTEKOM antena mikrostrip MHz, return loss sebesar -21.84 dB,
mempunyai jumlah channel yang VSWR sebesar 1.174 dan bandwidth
ditangkap oleh antena yaitu 15 channel sebesar 78 MHz.
dan antena referensi mempunyai jumlah 4. Ukuran saluran pencatu dan T-
channel yang ditangkap oleh antena Junction sangat mempengaruhi hasil
yaitu 12 channels namun memiliki parameter-parameter uji dari
saluran yang berbeda. Sedangkan hasil antena, apabila kita mengurangi atau
pengujian di daerah Sawojajar antena menambah besar kecilnya dimensi
mikrostrip dan antena referensi antena maka hasil parameter dari
mempunyai jumlah channel yang simulasi bisa semakin bagus atau
ditangkap oleh antena sama yaitu 11 semakin tidak bagus.
channels namun memiliki saluran yang
berbeda. Berikut hasil capture dari 5. Ukuran dimensi patch sangat
beberapa channel yang ditangkap oleh mempengaruhi nilai frekuensi yang
antena mikrostrip dan antena referensi. dimiliki oleh antena, semakin besar
ukuran patch semakin kecil
PENUTUP frekuensi yang dimiliki oleh antena,
dan semakin kecil ukuran antena
A. Kesimpulan maka semakin besar pula frekuensi
Berdasarkan hasil pegujian dan analisa yang dimiliki oleh antena.
yang telah dilakukan pada Penelitian ini, 6. Berdasarkan hasil pengujian yang
dapat disimpulkan bahwa : dilakukan di POLTEKOM antena
1. Secara simulasi menggunakan CST mikrostrip mempunyai jumlah
Studio Suite Student Version, antena channel yang ditangkap oleh antena
mikrostrip yang dibuat sudah yaitu 15 channel dari 22 channels di
memenuhi target yang diinginkan Malang yang tidak ditangkap oleh
untuk beberapa parameter. antena mikrostrip adalah TRANS TV,
Parameter-parameter tersebut TRANS7, TV ONE, B CHANNEL,
antara lain frekuensi tengah 600 GAJAYANA TV, AREMA TV, BBS dan
MHz, return loss sebesar -51.747 dB, antena referensi mempunyai jumlah
channel yang ditangkap oleh antena

30 Jurnal JIT – Vol. 2, No 1, Mei 2018


Rancang Bangun Antena Mikrostrip Circular Patch
Metode Array 4 Elemen Sebagai Penerima Tv Uhf

yaitu 12 channels dari 22 channels di DAFTAR PUSTAKA


Malang yang tidak ditangkap oleh
antena mikrostrip adalah TRANS TV, [1] Ainur, Vicky. 2015. “Perancangan
TRANS7, TV ONE, ANTV, B Dan Realisasi Antena Mikrotrip
CHANNEL, DHAMMA TV, GAJAYANA 700 MHz Model Patch Circular
TV, CRTV, AREMA TV, BBS. Dengan Metode Linear Array”.
Sedangkan hasil pengujian di daerah Jember: Universitas Jember.
Sawojajar antena mikrostrip dan [2] Alfadil, Rambe. 2008.“Studi
antena referensi mempunyai jumlah Perancangan Saluran Pencatu
channel yang ditangkap oleh antena Untuk Antena Mikrotrip Array
sama yaitu 11 channels dari 22 Elemen 2X2 Dengan Pencatuan
channels di Malang yang tidak Aperture Coupled”. Medan: Teknik
ditangkap oleh antena mikrostrip Universitas Sumatera Utara.
dan antena referansi adalah NET TV, [3] Astari, Ruth. 2012.”Perancangan
TRANS TV, TV ONE, B CHANNEL, Dan Pembuatan Antena Mikrostrip
DHAMMA TV, GAJAYANA TV, ATV, Kotak-Lingkaran Patch Array
MALANG TV, AREMA TV, BBS namun Empat Elemen Untuk Frekuensi
memiliki saluran yang berbeda. Kerja 2,4 GHz”. Malang: Universitas
Brawijaya.
B. Saran [4] Darmawan, Denis. 2016. “Rancang
Berdasarkan hasil perancangan dan Bangun Antena Mikrostrip Metode
fabrikasi yang telah dilakukan terdapat Planar Array 4 Elemen Patch“.
beberapa saran untuk lebih Jember: Universitas Jember.
menyempurnakan hasil penelitian ini [5] Dwi, Rahmat. 2011. “Perancangan
atau untuk dikembangkan lebih lanjut Dan Analisis Antena Mikrotrip
yakni antara lain : Array Dengan Fekuensi 850 MHz
1. Pengukuran dilakukan di ruang Untuk Aplikasi Praktikum Antena”.
chamber. Semarang: Politeknik Negeri
2. Perancangan antena mikrostrip Semarang.
dapat menggunakan bahan lain [6] Mustofa, Ahmad. 2016. “Antena
dengan nilai konstanta dielektrik (εr) Mikrostrip Rectangular-Circular
yang berbeda. Frekuensi 600 MHz Sebagai
3. Untuk memperoleh parameter Antena Penerima Televisi
antena yang lebih baik lagi antena 4 Menggunakan Teknik Linear
patch dengan metode linear bisa Array“. Malang: Politeknik Kota
diganti dengan metode lain dan Malang.
diganti dengan bentuk yang lain. [7] Silalahi, Rambe. 2013. “Analisis
4. Dapat digunakan metode teknik Antena Mikrostrip Patch
pencatuan yang lain, misalnya Segiempat Dengan Teknik Planar
coaxial feeding, proximity coupled Array”. Medan: Universitas
feeding, atau apertured coupled SumateraUtara.
feeding.

Jurnal JIT – Vol. 2, No 1, Mei 2018 31

Anda mungkin juga menyukai