Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Ilmiah Kedokteran Hewan Vol. 4, No.

1, Februari 2011

Profile Total Protein dan Glukosa Darah Domba yang Diberi Starter Bakteri Asam Laktat dan Yeast pada
Rumput Gajah dan Jerami Padi

Blood Glucose and Total Blood Protein Profile in Sheep Provided With Lactic Acid Bacteria and Yeast on
King Grass and Rice Straw

Retno Sri Wahjuni, Retno Bijanti, Romziah Sidik

Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga

Kampus C Unair, Jl. Mulyorejo Surabaya 60115


Telp. 031-5992785, Fax. 031-5993015
Email :

Abstract

The research is aimed to find out metabolic product rumen fluid of sheep, given silage feed with
lactobacillus sp suspension and yeast nor without lactobacillus sp suspension. Twelve male sheep age one year were
divided into four treatments. The treatments were as followed : P0 : King Grass 35%, Rice Straw 35%, Concentrate
30%, Molasses and Water, P1 : King Grass 35%, Rice Straw 35%, Concentrate 30%, Lactobacillus suspension, P2 :
King Grass 35%, Rice Straw 35%, Concentrate 30%, Molasses and Saccaromyces cerevicea, P3 : King Grass 35%,
Rice Straw 35%, concentrate 30%, Lactobacillus suspension and Saccaromyces cerevicea. Feed was given in three
weeks. Blood protein and glucose level were examined at 4,6, and 24 hours post feeding. The result showed significant
difference on blood protein and glucose level with P1 shows the highest blood protein level and the highest blood
glucose level was shown at 4 hours post feeding.

Keywords : blood protein, blood glucose

Pendahuluan B.K, sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan


Dalam upaya meningkatkan produktivitas hidup pokok ternak ruminansia akan protein
serta populasi ternak ruminansia seperti sapi, kerbau, (Musofie, 1990).
kambing dan domba membutuhkan hijauan sebagai Pada penelitian ini akan dikaji pemanfaatan
makanan pokok. Pada musim penghujan kebutuhan jerami padi dan rumput gajah dengan melakukan
pakan hijauan dapat terpenuhi, tetapi pada musim fermentasi menggunakan mikroorganisme, karena
kemarau kebutuhan tersebut sulit dipenuhi. Pada pemrosesan secara biologis relatif murah dan
umumnya para peternak menggantikan kebutuhan keamanannya lebih terjamin. Mikroorganisme sangat
hijauan dengan limbah pertanian yang murah dan efisien dalam mendegradasi pati, kitin dan
mudah didapat yaitu pemanfaatan jerami padi yang polisakarida pada dinding sel tanaman. Hal ini dapat
memang ketersediaannya melimpah terutama pada terjadi karena mikroorganisme menghasilkan enzim
musim panen ( Anggorodi,1999 ) yang dapat mendegradasi polisakarida (McDoald et
Penyediaan pakan hijauan yang berasal dari al, 1996). Salah satu mikroorganisme yang dapat
rumput-rumputan (rumput gajah, rumput lapangan) digunakan sebagai stimulant proses fermentasi
mempunyai peranan penting dalam produksi ternak adalah bakteri asam laktat.
ruminansia, namun pada saat musim kemarau Penambahan bakteri asam laktat yang
panjang kekurangan pakan hijauan segar merupakan digunakan berasal dari bakteri jenis Lactobacillus
problem yang harus diatasi. Salah satu upaya untuk sp.. Pemrosesan rumput gajah dan jerami padi
mengatasi kekurangan hijauan terutama dimusim dengan melakukan penyemprotan suspensi bakteri
kemarau digunakan pakan alternatif yang berasal dari asam laktat ini lebih menguntungkan, aman
jerami padi. Tetapi penggunaan jerami padi sebagai penanganannya, tingkat aplikasinya rendah dan tidak
pakan ternak mempunyai kendala karena kandungan mengakibatkan residu.
nutrisi dan kecernaan jerami padi sangat rendah bila Suspensi bakteri asam laktat ini juga dapat
dibandingkan dengan pakan hijauan (rumput). Hal ini meningkatkan efisiensi fermentasi, mengurangi
disebabkan karena kandungan serat yang tinggi kehilangan bahan kering dan meningkatkan nilai
(selulosa, hemiselulosa dan lignin) yang merupakan nutrisi khususnya kadar gula terlarut. Dalam
penyusun dinding sel dan kadar silica, serta penyemprotan rumput gajah dan jerami padi ini
kandungan protein kasarnya rendah sekitar 3–5% ditambahkan berapa komponen bahan pakan lainnya

65
Profile Total Protein ......

yaitu: dedak padi, empok jagung, tepung ikan, proses fermentasi hijauan maupun jarami padi adalah
permix mineral dan multi vitamin serta sedikit urea. Lactobacillus sp..
Penambahan beberapa jenis bahan pakan ini Lactobacillus sp.merupakan bakteri asam
dimaksudkan untuk melengkapi nutrisi yang laktat yang bersifat homofermentatif (Bolsen et al,
dibutuhkan bakteri asam laktat dalam proses ensilase 1995) yang menfermentasi glukosa menjadi asam
agar terbentuk silase rumput gajah dan jerami padi laktat. Mikroorganisme ini merupakan bakteri asam
yang berkualitas tinggi. laktat yang banyak dipergunakan sebagai aditif
Rumput gajah (Pennisetum purpureum) dalam pembuatan silase yang berfungsi sebagai
merupakan jenis pakan hijauan bagi ternak stimulan fermentasi karena sifat bakteri asam laktat
ruminansia baik sapi, kerbau, kambing maupun ini tumbuh cepat pada kisaran suhu dan kadar air
domba. Jenis pakan hijauan ini termasuk bangsa yang luas. Penggunaan inokulum bakteri lebih
rumput (gramineae) yang tumbuh vertikal menguntungkan dibandingkan aditif lainnya karena
membentuk rumpun, berdaun lebat dan bisa biayanya murah, aman penanganannya, tingkat
mencapai tinggi 2-2,5 m. Rumput ini berumur aplikasinya rendah dan tidak mengakibatkan residu.
panjang dan produksi rata-rata sekitar 250 ton/ ha/ Kemampuan inokulum bakteri untuk meningkatkan
tahun. Kandungan protein sekitar 7-8 %, sebaiknya efisiensi fermentasi, mengurangi kehilangan bahan
dipotong apabila tanaman mencapai tinggi ± 1 m kering dan meningkatkan nilai nutrisi tergantung
pada saat umur tanaman sekitar 50-60 hari pada dua faktor yaitu kadar gula terlarut dan
(Anggorodi, 1999). Selain rumput gajah ternak viabilitas inokulum bakteri pada waktu diaplikasikan
ruminansia seperti sapi , kerbau,domba dan kambing (Bolsen, et al., 1995)
dapat mengkonsumsi dan mencerna hijauan yang Pengukuran kualitas rumput gajah dan
berserat tinggi misalnya jerami padi jerami padi yang disemprot dengan suspensi bakteri
Jerami padi merupakan salah satu limbah Lactobacillus sp dan yeast maupun tanpa
pertanian dari tanaman padi (oryza sativa), penyemprotan suspensi bakteri ini akan dilihat profil
ketersediaannya berlimpah terutama pada saat musim darah domba yang meliputi total protein dan glukosa
panen. penggunaan jerami padi sebagai pakan darah domba.
ruminansia mempunyai keuntungan antara lain
jumlahnya banyak, mudah di dapat serta tidak Materi dan Metode Penelitian
bersaing dengan kebutuhan manusia (Soejono, 1995). Penelitian ini dilaksanakan selama 5 (lima)
Menurut Soejono (1995) menyatakan bulan mulai bulan Juli-November 2008 dikandang
bahwa dinding sel jerami padi tersusun atas 9,8% hewan coba Fakultas Kedokteran Hewan Universitas
lignin, 13% silika, 43,7% selulose dan 27,2% Airlangga, analisis komposisi pakan di ex
hemiselulosa. Sedangkan menurut Preston (1986) Laboratorium Makanan Ternak Fakultas Kedokteran
menyatakan bahwa kandungan protein kasar jerami Hewan Universitas Airlangga, analisis pemeriksaan
padi sekitar 3-4% BK, selulosa 43%, hemiselulosa darah di ex Laboratorium Patologi Klinik Veteriner
25%, lignin 12% dan abu 16-17%. Kualitas jerami Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga .
padi sangat bervariasi, kandungan protein kasar
berkisar 41-56%. Variasi kualitas dan komposisi Materi Penelitian
kimia jerami padi ini dipengaruhi oleh beberapa Jenis pakan yang digunakan dalam
faktor lingkungan, varietas dan penyimpanan. penelitian ini berupa silase rumput gajah dan jerami
Dalam upaya meningkatkan nilai gizi padi yang disusun dalam beberapa formula. Bahan
jerami padi dapat dilakukan pemrosesan dengan baku utama pembuatan silase tersebut terdiri dari :
menggunakan bahan kimia maupun biologis. Jerami rumput gajah dan jerami padi, suspensi bakteri asam
padi yang dihidrolisis dengan 3% kapur dan 4% urea laktat dan yeast (saccaromyces cereviceae) dan
menunjukkan pertambahan berat badan lebih tinggi konsentrat-konsentrat tersusun dari bahan-bahan :
serta konversi pakan lebih rendah dibandingkan dedak padi, empok jagung, tepung ikan, urea dan
dengan jerami tanpa perlakuan (Tillman, 2001) premix.
Pemrosesan secara biologis dengan Hewan percobaan yang dipergunakan
menggunakan mikroorganisme diharapkan mampu dalam penelitian ini adalah 12 (dua belas) ekor
mengatasi kelemahan penggunaan jerami padi. Salah domba jantan, umur ± 1 tahun dengan rata-rata berat
satu mikroorganisme yang dapat digunakan dalam badan sekitar 20 kg. Semua hewan coba diletakkan di

66
Jurnal Ilmiah Kedokteran Hewan Vol. 4, No. 1, Februari 2011

kandang individu yang masing-masing dilengkapi sedangkan suspensi Lactobacillus sp maupun


dengan tempat pakan dan minum. saccaromyces cereviceae disemprotkan dengan
sprayer. Kemudian masing-masing formula
Metode Penelitian dimasukkan ke dalam silo plastik dan diinkubasikan
Penelitian dilakukan dalam dua tahap : selama 3 minggu (21 hari).
Tahap I : Tahap II :
Pembuatan silase dan pengujian komposisi Penelitian pada Tahap II ini merupakan
pakan pertama kali disiapkan bahan baku pakan kelanjutan dari penelitian Tahap I. Keempat macam
konsentrat dengan komposisi : dedak padi 44%, silase (silase P0, silase P1, silase P2 dan silase P3)
empok jagung 47%, tepung ikan 8%, premix 1%, yang berfungsi sebagai variabel bebas diberikan pada
urea 0,5% semua bahan tersebut disiapkan dalam domba jantan dengan masing-masing perlakuan
bentuk tepung dan dicampur jadi satu hingga rata. terdiri dari tiga kali ulangan rancangan percobaan
Untuk pembuatan silase disiapkan rumput berpola Rancangan Acak Lengkap (4 x 3 ulangan).
gajah segar yang kemudian di potong-potong Masa adaptasi terhadap pakan (silase) yang
sepanjang ± 5 cm dengan menggunakan “chopper” diberikan selama satu minggu, dilanjutkan pemberian
lalu dilayukan semalam. Demikian pula jerami padi pakan ( perlakuan ) selama 3 minggu Parameter yang
dipotong-potong menjadi ± 5 cm. Adapun formula diukur berupa pemeriksaan darah setelah pemberian
silase yang digunakan dalam penelitian ini adalah silase. Pengukuran variable kriteria tersebut meliputi:
sebagai berikut : kadar protein, kadar gula pada 4, 6 dan 24 jam
setelah pemberian pakan.
Tabel 1. Formula Pakan yang Digunakan Selama
Penelitian Hasil dan Pembahasan
Kadar Protein Darah
Bahan P0 P1 P2 P3
Hasil penelitian yang telah dilakukan pada
Rumput gajah (%) 35 35 35 35 domba jantan yang telah diberi pakan silase rumput
Jerami padi (%) 35 35 35 35 gajah dan jerami padi (P0), silase rumput gajah dan
Konsentrat (%) 30 30 30 30 jerami padi yang diberi suspensi Lactobacillus sp 3%
Tetes (%) 3 3 3 3 (P1) dan silase rumput gajah dan jerami padi yang
Sesp. Lacto sp 106/cc (%) - 3 - - diberi stater yeast 1‰ (P2) serta domba yang telah
Saccaromyces cereviceae 0/00 - - 1 1 mengkonsumsi silase rumput jepang dan jerami padi
yang diberi suspensi Lactobacillus sp 3% dan yeast 1
Proses pencampuran rumput gajah, jerami ‰ (P3) pada hasil pemeriksaan serum darahnya
padi, konsentrat dilakukan secara bertahap, dapat dilihat pada tabel 1. 2.

Tabel 2. Rata-rata dan Simpangan Baku Kadar Total Protein darah Domba Jantan
Perlakuan
Variabel
P0 P1 P2 P3
Protein Darah (g/dl) 5,24 ± 0,29 6,28 ± 0,40 5,79 ± 0,40 5,63 ± 0,48

Berdasarkan analisis Anova dan Duncan's menjadi protein oleh bantuan mikroorganisme dalam
Multiple Range Test dapat dibuktikan bahwa total rumen (Anggorodi, 1999).
protein serum pada semua perlakuan tidak berbeda Dari hasil penelitian ini pada kelompok P1
nyta (p> 0,05). Total protein serum domba berkisar menunjukkan kandungan protein sebesar 6,28 g/dl
antara 5,28 g/dl – 6,28 g/dl, nilai ini ma3sih termasuk dan P2 sebesar 5,79 g/dl. Hal ini dapat dikatakan
batas normal karena menurut Mitruka (1981) bahwa dengan adanya pertumbuhan bakteri
menyatakan bahwa pada total protein serum domba Lactobacillus sp maupun penambahan Yeast pada
berkisar antara 4,5 – 7,2 g/dl. Total protein serum proses pembuatan silase dapat menghidrolisis
darah dapat menggambarkan status gizi dari hewan. selulose yang ada dan selanjutnya glukosa yang
Kandungan protein yang berasal dari pakan dan dihasilkan dapat dipergunakan sebagai substrat oleh
penambahan urea pada pakan ruminansia akan bakteri asam laktat (Rejeki, 2004). Silase yang
melengkapi kebutuhan protein karena urea disentesa dihasilkan akan mempunyai nilai cerna lebih tinggi

67
Profile Total Protein ......

dan berpotensi kualitas pakan yang lebih baik bagi Yeast akan menghasilkan pakan dengan kandungan
ternak ruminansia. Pemberian pakan silase yang protein yang lebih tinggi sehingga nampak pada
mengandung Lactobacillus sp maupun penambahan kadar total protein (gambar 1)

Kadar Total Protein Serum Darah


Domba (g%) pada Berbagai Perlakuan

6.28
6.6
Kadar Total 5.79
6.1 5.63 P0
Protein Darah
5.24 P1
Domba (g%) 5.6
P2
5.1
P3
4.6
1

Gambar 1. Kadar Total Protein Serum Darah Domba pada Berbagai Perlakuan

Kadar Glukosa Darah Glukosa pada ruminansia digunakan


Pemeriksaan kadar glukosa darah domba sebagai sumber energi yang dapat memenuhi
jantan dilakukan pada 4, 6 dan 24 jam setelah kebutuhan jaringan terutama untuk ruminansia
pemberian pakan. Hasil analisis varians yang tertera produksi tinggi. Selain untuk energi, glukosa penting
pada lampiran menunjukkan bahwa kadar glukosa untuk pemeliharaan sel-sel tubuh terutama darah dan
darah tertinggi terdapat pada pemeriksaan setelah 4 saraf, perkusor berbagai komponen sel, pembentukan
jam pemberian pakan pada kelompok. beberapa komponen air susu pada hewan berlaktasi
(Mc.Donald,1996).

Tabel 3. Rata-rata dan Simpangan Baku Kadar Glukosa Darah pada 4, 6 dan 24 Jam Setelah Pemberian Pakan
Perlakuan
Waktu
P0 P1 P2 P3
4 jam 57,00 ± 10,53 59,00 ± 1,00 62,00 ± 10,53 61,00 ± 5,29
6 jam 49,33 ± 6,35 54,66 ± 1,52 58,33 ± 8,96 58,33 ± 4,04
24 jam 37,33 ± 4,04 53,00 ± 3,60 41,00 ± 6,55 45,33 ± 4,50

68
Jurnal Ilmiah Kedokteran Hewan Vol. 4, No. 1, Februari 2011

Hasil analisis varians dan Duncan's ini menggambarkan profil glukosa darah dalam
Multiple Range Test terhadap kadar glukosa darah tubuh hewan digunakan sebagai sumber energi bagi
tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (p> 0,05), hewan tersebut untuk proses metabolisme tubuh.
tetapi kadar glukosa darah pada 4, 6 dan 24 jam Pada kelompok P1 dan P3 kadar glukosa
setelah pemberian pakan terhadap korelasi diantara darah masih cukup stabil antara 45,33 – 53 mg/dl
waktu pengambilan darah kadar glukosa tertinggi dengan penambahan suspensi Lactobacillus sp.
terdapat pada 4 jam setelah pemberian pakan yang dalam proses pembuatan silase dapat meningkatkan
berkisar antara 57-62 mg/100 ml, kemudian setelah 6 jam kadar asam laktat ( Rejeki, 2004). Dengan
pemberian pakan menurun menjadi 49,3 mg/dl – 58,33 bertambahnya asam laktat akan membantu proses
mg
/dl dan kadar glukosa terendah terjadi pada 24 jam degradasi serat kasar menjadi gula terlarut yang
setelah pemberian pakan yaitu berkisar antara 37,3 selanjutnya dapat mempertahankan kadar gula darah
mg
/dl – 53 mg/dl. (Gambar 3). Penurunan glukosa darah menjadi lebih stabil.

Kadar Glukosa Darah Domba (mg/dl)


Berdasarkan Waktu Pengambilan
Darah dan Jenis Perlakuan

80
Kadar Glukosa Darah

60
(mg/dl)

40

20

0
P0 P1 P2 P3
04 jam
06 jam Waktu Pengambilan Darah
24 jam

Gambar 2. Kadar Glukosa Darah Domba Berdasarkan Waktu Pengambilan Darah

Kesimpulan 2. Kadar glukose darah tidak berbeda nyata


Berdasarkan hasil penelitian pemberian diantara perlakuan, kadar glukosa tertinggi
silase rumput gajah dan jerami padi dengan setelah empat jam pemberian pakan.
penambahan starter Lactobacillus sp sp atau tanpa
starter Lactobacillus sp sp dan Yeast pada domba Daftar Pustaka
jantan dapat disimpulkan beberapa hal sebagai Anggorodi, 1999. Ilmu Makanan Ternak Umum. Ed
berikut : 5. PT.Gramedia Pustaka Umum.
1. Produk metabolik di dalam serum darah domba Bolsen,K.K., Ashbell G, and J.M. Wilkinson,1995.
yang meliputi kadar total protein darah terdapat Silase Additives in Biotechnology In
perbedaan yang nyata diantara kelompk Animal Feeds and Animal Feeding. VCH
perlakuan dan peningkatan yang tertinggi pada Weinheim.
P1.

69
Profile Total Protein ......

Cahyono,E.W., 1994. Pengaruh Pakan Serat Kasar Musofie Ahmad dan N.K.Wardani.1990. Pengaruh
dari Jerami Padi Terhadap Karakteristik Suplementasi Dedak Padi Terhadap
B i o k i m i a C a i r a n R u m e n Te r n a k Konsumsi Pakan dan Pertambahan Berat
Ruminansia. Thesis Pascasarjana Badan Sapi Madura Dengan Pakan Basal
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Jerami Kedelai. Journal Ilmiah Penelitian
Chen, X.B., Y.K. Chen, M.F. Franklin, E.R. Orskov Ternak Grati. Pasuruan.
and W.J. Shand. 1992. The effect of feed Orskov, E.R., 1992. Protein Nutrition in Ruminants.
intake and body weight on purine derivate Academic Press London.
excretion and microbial protein supply in Rejeki, F.S., 2004. Bakteri Selulolitik Anaerob
sheep. J.Anim.Sci. 70 : 1534-1542. Sebagai Inokulum Silase Kulit Buah Coklat
Mc.Donald, P., R.A. Edward., J.F.G.. Greenhalg., (Teobroma cacao). Disertasi. Program
C.A. Morgan. 1996. Animal Nutrition, 5th. Pascasarjana Universitas airlangga.
Logman Singapore. Surabaya.
Mitruka,Brij.M.1981. Clinical Biochemical and Van Soest, P.J. 1994. Nutritional Ecology of the
Hematological Reference Valiues in Ruminant. 2nd edition Comstock Publishing
Normal Experimental Animals and Normal Associates a Division of Cornell University
Humans. 2 nd Ed. Masson Publising USA. Press. Ithaca and London.
Inc.

70

Anda mungkin juga menyukai