Anda di halaman 1dari 61

I.

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Jawa Timur memiliki potensi yang besar untuk
mengembangkan peternakan lebah madu, hal ini
dikarenakan adanya faktor-faktor pendukung, seperti
banyaknya jenis hutan dan perkebunan dengan berbagai
tanaman serta iklim yang memungkinkan bunga tersedia
sepanjang tahun. Bunga adalah sumber makanan pokok
lebah madu.
Beternak lebah madu merupakan suatu usaha yang
menguntungkan, karena madu yang dihasilkan
mempunyai nilai gizi yang tinggi. Selain madu yang
merupakan hasil utama, juga ada hasil sampingannya
seperti Malam lebah, Tepungsari (pollen), Royal Jelly
dan lain sebagainya.
Budidaya lebah madu merupakan suatu pilihan
alternatif yang baik dalam pemanfaatan sumberdaya
alam yang ada, yaitu dengan pertimbangannya sebagai
berikut:

1
1. Budidaya lebah madu merupakan salah satu usaha
atau teknologi terapan yang sederhana dan dapat
dilakukan oleh masyarakat desa sekitar
perkebunan.
2. Hasil yang diperoleh pada Budidaya lebah madu
adalah madu, royal jelly, pollen dan lainnya.
3. Budidaya lebah madu dapat dikembangkan menjadi
suatu industri rumah tangga dengan memberikan
penghasilan tambahan serta memberikan lapangan
pekerjaan.
4. Aktifitas lebah madu dapat meningkatkan produksi
kehutanan, pertanian atau perkebunan karena
membantu penyerbukan (polinasi)
5. Dan madu diharapkan dapat merupakan komoditi
non migas, penghasil devisa negara, atau dapat
mencukupi kebutuhan nasional.

2. Maksud dan Tujuan


- Memberikan pedoman teknik budidaya lebah madu
agar didapatkan produk madu yang lebih baik dan
banyak

2
- Untuk mengetahui jenis-jenis lebah yang biasa
dibudidayakan di Indonesia
- Agar petani pekebun dapat membudidayakan lebah
madu sesuai baku teknis

3
II. BIOLOGI LEBAH MADU

1. Sistimatika Lebah Madu


Bahwa lebah madu merupakan hewan tak bertulang
belakang, yang termasuk dalam kelas insekta
(serangga) dengan sistimatika yaitu :
Phylum : Arthropoda
Sub Phylum : Mandibulata
Classis : Insekta
Sub Class : Pterygota
Ordo : Hymenoptera
Super Family : Apoidae
Family : Apidae
Genus : Apis
Spesies : apis sp.

2. Jenis lebah Madu


Pada umumnya lebah madu yang dipelihara di
Indonesia, adalah :
a. Apis mellifera (lebah unggul, impor, menurut
literatur dari Italia, Australia)
b. Apis cerana (lebah lokal, Indonesia, Asia)

4
c. Apis florea/trigona (lebah klanceng, bentuk kecil
seperti semut hitam dan hidup di bumbung bambu,
lubang kayu, tanah)
d. Apis dorsata (tawon gung, lebah liar).

3. Morfologi Lebah Madu


Morfologi lebah madu sama dengan morfologi
hewan insekta lainnya yaitu terdiri dari bagian-bagian:
1. Kepala
2. Dada
3. Perut.

4. Organisasi/Kasta Lebah/Koloni Lebah


Yaitu sekelompok/sekumpulan lebah dalam satu
kesatuan kehidupan didalamnya terdapat tiga
golongan/kasta, yaitu:

a. Lebah ratu
- Tugas ratu hanya satu yaitu bertelur(dapat
menjadi lebah jantan, pekerja, dan kadang calon
ratu).

5
- Hidupnya sehari-hari diawasi, makannya diberi
dan diatur oleh lebah pekerja khusus serta
kebersihan badannya diurus oleh lebah pekerja.
- Ciri lebah ratu mempunyai tubuh paling besar
diantara lebah-lebah yang ada dalam sarang
- Warna merah agak kehitam-hitaman, mempunyai
sengat dan dapat menyengat berkali-kali dalam
hidupnya, tanpa mengalami kerusakan tubuh
atau mati seperti lebah pekerja, Dapat hidup ± 4
tahun.
b. Lebah Jantan
- Tubuhnya lebih pendek dari lebah ratu dan
berwarna kehitam-hitaman.
- Sifatnya pemalas, terbang jauh hanya mengejar
ratu untuk dikawini (lalu mati)
- Makan minum dicukupi lebah pekerja, dan sangat
rakus dengan makanan
- Suaranya keras dan menimbulkan kebisingan,
tidak suka berkelahi
- Sel telur lebah jantan lebih besar, tutupnya
menonjol

6
- Masa paceklik baginya suram karena akan
dibunuh oleh lebah pekerja
- Umur lebah jantan ± 70 hari/10 minggu.
c. Lebah Pekerja
- Adalah jenis kelamin betina tidak sempurna,
tidak bertelur seperti ratu
- Tubuhnya lebih kecil dari lebah jantan berwarna
kecocklat-coklatan
- Sifatnya agresif, disiplin dan bertanggung jawab.
- Mempunyai sengat, tapi setiap menyengat terjadi
kerusakan pada bagian tubuhnya kemudian mati
setelah bertahan paling lama tiga hari
- Tugas lebah pekerja paling berat yaitu memberi
makan lebah ratu dan larva, membuat sarang,
mencari nektar dan tepung sari, memproses dan
menyimpan madu, mencari air dll.
- Umur lebah pekerja ± 70 hari/10 minggu
- Pembagian tugas lebah pekerja, adalah sebagai
berikut:

7
1) Lebah pekerja dewasa
Yaitu mencari makan untuk seluruh penghuni
sarang (induk, jantan, calon lebah mulai dari
larva, kepompong, dsb)
2) Lebah pekerja agak dewasa
Bertugas menjaga didalam atau diluar sarang
dari segala gangguan.
3) Lebah pekerja muda
Bertugas sebagai perawat, penghubung dan
kebersihan dalam sarang serta sekaligus
membangun sarang. Sarang lebah adalah sel-
sel yang terbentuk hexagonal dibuat dan
malam lebah yang dicampur dengan perekat
(propolis) yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan. Sarang lebah digunakan untuk
meletakkan madu. tepungsari dan tempayak
(larva). Tidak semua lebah bertanggung
jawab atas pembangunan sarang, yaitu lebah-
lebah karyawan yang masih kuat berumur 12
- 17 hari dengan kelenjar malamnya masih
sangat produktif.

8
5. Siklus Hidup
Pada masa perkawinan (3-7 hari) lebah ratu akan
dibuahi oleh lebah jantan pilihannya (7-12 ekor jantan)
yang terjadi di udara, dan hanya sekali selama masa
hidupnya. Selesai kawin lebah jantan dan ratu jatuh
bersama-sama di tanah, lebah jantan segera mati
karena kantong sperma lebah jantan tertinggal dalam
rongga alat kelamin lebah ratu sedang lebah ratu
kembali ke sarang untuk selanjutnya menempatkan
telur-telumya pada sel-sel sarang, dimana sel sarang
pekerja lebih kecil dibanding sel pejantan dan sel-sel
yang telah berisi telur segera diisi madu dan tepung sari
lalu ditutup dengan lapisan lilin tipis. Telur ratu yang
dibuahi sperma akan menjadi lebah pekerja dan yang
tidak dibuahi menjadi lebah jantan, juga ratu yang tak
terkawini hanya mampu menurunkan lebah jantan saja.
Demikian seterusnya lebah ratu hanya bertugas untuk
bertelur, dan umur hidupnya dapat mencapai ± 4 tahun.
Untuk menjaga kualitas/produktifitas sebaiknya ratu
diganti tiap tahun. Berikut perkiraan jangka waktu
tahap-tahap perkembangan anak lebah.

9
Tabel 1. Siklus Hidup Lebah
No Umur/Lebah Ratu Pekerja Pejantan

1. Periode Telur 3 3 3
2. Periode Larva 5,5 6 6,5
3. Periode
Pupa/Kepompong 7,5 12 14,5
4. Muncul Lebah Dewasa
Pada Hari Ke… 16 21 24
Jumlah Hari 16 21 24

10
III. PAKAN LEBAH MADU

Pada pemeliharaan lebah tidak dapat lepas dari dua


unsur penunjang, yaitu pakan lebah ( beeforage ) dan
air.

1. Tanaman Pakan Lebah Madu


Tanaman pakan lebah adalah semua jenis tanaman
berbunga, yaitu tanaman hutan, tanaman pertanian,
tanaman perkebunan, tanaman hortikultura dan
tanaman liar. Di mana di dalamnya/padanya
mengandung unsur-unsur nektar (madu), tepungsari
(pollen), ekstrafloral dan propolis. Nektar bunga dihisap
dengan mulutnya/belalai, sedang tepungsari
bunga dikumpulkan dan dibawa ke sarang dengan
melekatkan pada kakinya.
Jenis tanaman perkebunan yang menghasilkan
pakan disajikan pada tabel berikut ini :

11
Tabel 2. Jenis Tanaman Perkebunan dan lainnya yang
menghasilkan pakan

NO JENIS TANAMAN JENIS PAKAN

1. AREN POLLEN

2. KEMLANDINGAN POLLEN

3. RANDU POLLEN & NEKTAR

4. KARET EKSTRA FLORA

5. TEBU POLLEN

6. PANILI POLLEN & NEKTAR

7. KELAPA POLLEN & NEKTAR

8. KOPI POLLEN & NEKTAR

9. TEMBAKAU POLLEN

10. WIJEN POLLEN & NEKTAR

11. JAMBU METE POLLEN

12. LENGKENG POLLEN & NEKTAR

13. KEDONDONG POLLEN & NEKTAR

14. DURIAN POLLEN & NEKTAR

15. JAMBU BIJI POLLEN & NEKTAR

16. SALAK POLLEN

12
NO JENIS TANAMAN JENIS PAKAN

17. APEL POLLEN & NEKTAR

18. DELIMA POLLEN

19. KESEMEK POLLEN & NEKTAR

20. APOKAT POLLEN

21. BLIMBING POLLEN & NEKTAR

22. MACADAMIA POLLEN

23. MANGGA NEKTAR

24. RAMBUTAN NEKTAR

25. KALIANDRA NEKTAR

26. JAGUNG POLLEN

27. PUTRI MALU POLLEN

28. WEDUSAN POLLEN

29. AKASIA NEKTAR

30. SENGON NEKTAR

31. SONOKELING NEKTAR

Untuk menunjang/mendukung aktifitas perlebahan,


tanaman pakan lebah harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut :

13
a. Bunganya mengandung unsur-unsur nektar,-
tepungsari, dan propolis yang mudah diambil oleh
lebah.
b. Tanaman berbunga tersebut tersedia dalam jumlah
yang banyak dan masih segar serta lokasi
pemeliharaan lebah berada dekat/diantara
sekitarnya.
c. Tanaman tersebut diharapkan beraneka jenisnya
sehingga adanya pergiliran musim bunga dan
tersedia sepanjang tahun.

Gambar. Tanaman Kopi sumber makanan lebah


14
2. Nutrisi/Kualitas Pakan Lebah
Pakan lebah yang berupa nektar dan pollen sangat
berperan dalam menentukan kualitas koloni. Dan
kualitas koloni yang baik akan menghasilkan panen yang
tinggi. Simpanan nektar (madu) di sarang yang banyak
akan merangsang pertumbuhan keluarga lebah yang
baik, yaitu dalam membuat sarang baru juga dalam
memproduksi telur. Sedangkan ketersediaan pollen di
sarang yang cukup akan memberikan kualitas generasi
lebah yang baik, kuat dan lama hidup yang relatif
panjang.
Manajemen koloni lebah sangat tergantung kepada
keseimbangan pakan lebah tersebut, apabila salah satu
atau keduanya komponen pakan lebah tidak tersedia
atau sedikit maka akan terganggu kehidupan lebah,
yaitu sebagai akibat lebah bisa hijrah, koloni mudah
terserang hama/penyakit, lama harapan hidup lebah
pendek dan organ tubuh lebah menjadi kurang lengkap.
Adapun kegunaan dari masing-masing sumber
pakan tersebut bagi lebah adalah :

15
a. Nektar
Adalah suatu zat yang mempunyai susunan yang
sangat komplek yang di hasilkan oleh kelenjar nektaria
tanaman dalam bentuk larutan gula dengan
konsentrasi yang bervariasi. Nektar yang berasal dari
bunga (nektar flora) dan selain bunga (ekstra flora)
terdapat pada batang, daun dan ranting, namun ada
kalanya berasal dari embun madu (honey dew) yaitu
cairan manis yang dikeluarkan oleh kutu tanaman
(Aphid). Pada kondisi normal umumnya lebah madu
hanya mengambil nektar flora, sedangkan ekstra flora
diperlukan pada musim paceklik saja (bahan
membangun sarang).
Dan biasanya musim paceklik ini yaitu pada saat
musim kemarau panjang, dimana cuaca panas kering
berangin, bunga akan rusak/tidak muncul sehingga
nektar tidak dapat keluar/tidak ada. Serta pada saat
musim hujan dimana nektar tersiram air hujan
sehingga gula menjadi hanyut, keadaan ini tidak
disukai lebah. Selanjutnya dengan melalui proses
kimiawi dengan kelenjar ludah dan kelenjar makanan

16
yang terdapat di kepalanya, nektar tersebut diubah
menjadi sari madu.
Adapun komponen utama nektar (madu) berupa
gula (sukrosa, glukosa, dan fruktosa), dan komponen-
komponen lain seperti protein, asam organik, vitamin,
pigmen, enzim, mineral dan zat aroma.
b. Tepungsari (pollen)
Adalah serbuk sari bunga yang diambil lebah dan
dibawa ke sarangnya dengan dilekatkan pada kaki
belakang, yang merupakan sumber gizi utama atau
sumber protein (lauk pauk). Tepungsari sangat
dibutuhkan oleh kehidupan lebah yaitu untuk
pertumbuhan, perkembangbiakan, dan perkembangan
koloni. Serta sebagai bahan utama untuk royal jelly.

3. Komposisi Tanaman Pakan Lebah


Dalam pengusahaan/pemeliharaan lebah daya
dukung pakan lebah pada suatu area memegang
peranan penting untuk mencapai keberhasilannya, baik
dari segi produksi maupun dalam mempertahankan
populasi atau mencegah terjadinya hijrah. Hal ini perlu
mendapat perhatian mengenai komposisi jenis tanaman

17
penghasil nektar dan pollen agar selalu tersedia
sepanjang tahun dan dalam keadaan seimbang yaitu
60% nektar dan 40% pollen (M. Chandra, Surabaya
1994), karena dengan tidak tersedianya kedua jenis
pakan tersebut atau salah satu diantaranya maka
kondisi pemeliharaan/pengusahaan lebah tidak
mencapai apa yang menjadi harapan.

4. Lokasi Apiari
Sukses perlebahan adalah cukup tersedianya
sumber protein pengusahaan (pollen) dan nektar pada
suatu lokasi apiari. Dalam menentukan lokasi apiari
untuk menempatkan stup-stup pemeliharaan kiranya
perlu melakukan pendataan untuk mengetahui jenis-
jenis tanaman penghasil nektar dan pollen. umur
tanaman, kepadatan tanaman serta kesuburannya.
Kondisi lokasi apiari sangat erat kaitannya dengan
penempatan jumlah stup pemeliharaan persatuan
luasnya (Ha), dimaksudkan untuk mencapai kondisi
optimal daya dukung apiari terhadap jumlah stup yang
ada.
Keadaan jumlah koloni (stup) yang terlalu banyak

18
dalam satu hektarnya menyebabkan terjadinya
kompetisi didalam mencari pakan sehingga
menyebabkan turunnya produksi atau terganggunya
keseimbangan populasi lebah dan dimungkinkan lebah
hijrah.
Sumoprastowo dan Soprapto (1987, 1990)
memberikan contoh untuk daya dukung tersebut, yaitu
bahwa, I Ha kebun mentimun mampu memelihara
sejumlah 3 buah stup lebah, I Ha bunga matahari untuk
6 buah stup, 1 Ha kebun kelapa untuk 25 stup dan I Ha
kebun kopi mampu 100 stup lebah.

5. Pengkayaan Tanaman Pakan Lebah


Untuk mendukung tersedianya pakan lebah yang
menghasilkan nektar dan pollen sepanjang tahun pada
suatu lokasi pemeliharaan, perlu diambil langkah-
langkah pendataan jenis tanaman pakan lebah yang
ada, dan selanjutnya dirasa perlu untuk melakukan
pengkayaan jenis tanaman sesuai dengan kondisi ruang
dan iklim dari keadaan lokasi tersebut.

19
IV. PERALATAN BUDIDAYA LEBAH MADU

Salah satu komponen utama yang penting dalam


kegiatan budidaya lebah madu adalah peralatan. Yang
dimaksud peralatan perlebahan disini terdiri dari
peralatan utama ( kotak lebah ) beserta asesorisnya dan
peralatan bantu. Dimana peralatan itu sendiri dibuat
berdasar prinsip detail rancang bangun dan ukurannya,
sedang untuk bahan dan gaya menyesuaikan.
Selanjutnya agar peralatan selalu terpelihara dan
terjaga dari pada kebersihannya.

1. Kotak eram
Kotak eram merupakan ruang dimana lebah madu
melakukan aktifitas utamanya. Kotak eram terdiri dari
badan kotak, tutup (dalam dan luar), alas dan bingkai.
Selanjutnya keberadaan kotak tersebut ditunjang oleh
bangku standar. Kotak eram Apis mellifera Adalah kotak
dimana lebah hanya diprioritaskan kegiatan
pemeliharaan koloni, dan tidak untuk tujuan lain seperti
pemanenan madu.
Bingkai/frame Fungsi bingkai pada prinsipnya

20
adalah untuk melekatnya lempengan sarang lebah, dan
antara satu sisiran dengan yang lain dibentuk ruangan
dengan jarak yang tertentu dan tetap, disebut ruangan
lebah (bee space, ± 0,6 cm).

Gambar. Kotak Eram

Sedangkan bingkai feeder adalah tempat untuk


meletakkan gula stimulan, tiap koloni biasanya
disisipkan satu bingkai feeder, sebelum bingkai
digunakan maka sisi bagian dalam dilapisi dengan lilin

21
lebah agar tidak bocor.

2. Sistim Kotak Super (Pensuperan)


Adalah salah satu kegiatan perlebahan untuk
memudahkan mengelola koloni lebah dan yang lebih
utama lagi bertujuan untuk mengoptimalkan produksi
madu dan mempermudah dalam pemanenan madu.
Karena pada dasarnya adalah bagaimana kita
menyiapkan kotak khusus untuk madu, dimana
sebelumnya sudah disediakan bingkai dengan
lempengan sarang kosong sehingga lebah tinggal
mengisikan madu.Koloni Apis mellifera sebaiknya
dipertahankan kondisinya minimal ada satu kotak super
diatas kotak eram, sehingga tetap menjaga populasi
lebah dalam jumlah yang cukup memadai.sebelum
kegiatan panen dilakukan maka sebaiknya kotak super
ditambah lagi. Antara kotak eram dengan kotak super
disisipkan sekat ratu dengan ukuran jarak jeruji 0,5 cm.

3. Kotak Kawin
Pada kegiatan perlebahan yang sudah lanjut
dengan jumlah koloni yang banyak, maka untuk

22
mengembangkan koloni perlu disisipkan ratu dalam
jumlah yang cukup memadai dan dengan kondisi yang
baik, sehingga perlu dipersiapkan sarana untuk
perkawinan antara lain adalah kotak kawin. Kotak kawin
biasanya dibuat secara ruangan tunggal, dua dan empat
ruangan. Adapun prinsip kotak kawin adalah
menyediakan koloni dengan populasi tidak mengganggu
kegiatan utama perlebahan. (Keterangan pada gambar 9
adalah untuk lebah jenis Apis mellifera).

4. Kotak Starter
Kotak starter adalah salah satu sarana yang
digunakan dalam rangkaian kegiatan pembuatan calon
ratu. Dengan adanya kotak starter maka akan
memberikan peluang keberhasilan pembuatan ratu baru.
Fungsi kotak starter adalah tempat perawatan larva
calon ratu. Prinsipnya adalah meniadakan ratu untuk
menstimulasi/memaksa lebah pekerja merawat sel calon
ratu. Dengan manfaat mengurangi calon ratu yang
diintroduksika. Bahan kotak starter yaitu kayu/kotak
yang perlengkapannya (tanpa pintu), gelas (botol
stimulan) dan bingkai dengan sel-sel calon ratu.

23
Keterangan pada gambar 10 adalah untuk jenis
Apis mellifera, sedang untuk A. cerana menyesuaikan
standar yang ada.

5. Pollen Trap
Adalah alat yang dimodifikasi sedemikian rupa
sehingga bisa digunakan memanen pollen tanpa
menimbulkan gangguan pada koloni, dan juga pollen
dalam keadan yang masih segar. Prinsip kerjanya yaitu
untuk menjerat pollen yang dibawa oleh lebah yang
menempel pada kaki lebah pekerja.
Bahan pollen trap yaitu kayu, kawat, plastik,
dengan ukuran:
- Penampung pollen : Ø lubang penutup 3 mm.
- Perangkap pollen : Ø 5 mm.

6. Ekstraktor
Adalah sarana yang digunakan untuk
mempermudah dan mempercepat pemanenan madu (
alat peras madu ). Prinsip kerjanya yaitu memutar
sarang madu/sisir madu ( dengan gaya centrifugal )
sehingga madu keluar dengan sendirinva. Bahan yang

24
digunakan adalah material yang tak bereaksi dengan
madu ( misal stainless ). untuk lebah jenis Apis
mellifera. menggunakan fondasi sarang.

7. Perlengkapan Bantu Petugas


Dalam pengelolaan lebah madu kadangkala
petugas/peternak perlu dilengkapi dengan berbagai
perlengkapan yang dimaksudkan adalah untuk
membantu melindungi diri petugas dari bahaya
serangan lebah yang eksplosif ( mendadak dalam
jumlah banyak ), yaitu dengan jenis-jenis sebagai
berikut :
- Pakaian kerja, terbuat dari ,bahan kain tebal,
menutup semua bagian tubuh untuk melindungi
tubuh dari sengatan lebah.
- Sarung tangan Yaitu bahan karet yang menutupi
tangan, untuk melindungi tangan dan sengatan.
- Sepatu, Bahan karet, untuk melindungi kaki.
- Masker, Yaitu bahan dari kasa, untuk
menutup/pelindung muka dan kepala tanpa
menghalangi bidang pandang.
- Pengungkit, Bahan terbuat dari besi/baja, untuk

25
membantu mempermudah melepas bingkai dari
badan kotak.
- Sikat lebah Adalah bahan berasal dari sabut/bulu
hewan/bahan-bahan yang lunak, digunakan untuk
menghalau, menyikat atau mempercepat
menurunkan lebah dari bingkai ke badan kotak.
- Pisau pengupas madu adalah Bahan dari besi/baja,
stainless, digunakan untuk mengerat/membuka lilin
penutup madu dengan tidak merusak sarang.
- Smoker/pengasap adalah Bahan terbuat dari unsur
kaleng, kain terpal/mitasi. Prinsip kerjanya adalah
penjinak lebah, yaitu dengan menghembuskan asap
sehingga lebah menjadi lebih jinak.
- Queen Cage ( kurungan ratu ) adalah Bahan
terbuat dari unsur kasa/plastik (roll rambut),
fungsinya adalah pengurung lebah ratu saat koloni
lebah baru dipindahkan/proses pengenalan
terhadap tempat/kotak baru.

26
V. MANAJEMEN BUDIDAYA LEBAH MADU

1. Faktor Penunjang
Bahwa untuk menuju keberhasilan ternak lebah
madu, kiranya perlu untuk mendapat perhatian oleh
peternak akan faktor-faktor penunjang, diantaranya
lebah, pakan lebah, iklim, peralatan, manusia, biaya,
produksi dan pemasaran. Kepincangan di salah satu
faktor akan mempengaruhi keberhasilan usaha
peternakan lebah itu sendiri, yang selanjutnya faktor-
faktor tersebut dapat disebut suatu Analisis System.
- Faktor lebah adalah Pilihlah bibit unggul A.
mellifera.
- Pakan lebah, harus tersedia sepanjang tahun, bila
terjadi paceklik makanan lebah akan hijrah, hal ini
akan merugikan peternak. Cara mengatasi dengan
menyediakan sirup gula atau diangon. Bagi
peternak yang profesional perlu mengatur pola
tanaman, antara lain menanam jenis tanaman
penghasil nektar dan tepungsari secara seimbang,
misalnya dengan pola tumpangsari diharapkan
masa berbunganya bergantian tidak putus. Memilih

27
dan menanam tanaman yang memiliki potensi
sumber nektar dan pollen yang tinggi seperti randu,
kelapa, jagung, buah-buahan. Karena tidak semua
tumbuhan yang berbunga indah dan didatangi lebah
memiliki potensi nektar dan pollen tinggi.
- Iklim, Pada suhu udara dibawah 10˚C lebah tidak
dapat terbang, yang berarti tidak dapat
menjalankan aktifitasnya. Suhu udara optimum
bagi lebah dalam melaksanakan aktifitasnya adalah
33°C - 34°C. Di Indonesia suhu rata-rata 26°C
cukup baik untuk perkembangan lebah.
- Peralatan, Tinggalkan cara tradisional yang
menggunakan glodok, yaitu untuk merubahnya ke
dalam bentuk-bentuk stup/kotak, ataupun stup
super untuk meningkatkan produksi madu.
Selanjutnya lengkapi peralatan-peralatan pembantu
lainnya yang diperlukan seperti masker, alat
pengasap, pisau, sikat lebah, pengungkit, tempat
air dan cadangan makanan (feeder frame),
ekstraktor dan lain-lainnya.
- Faktor Manusia, bagaimanapun juga manusia
merupakan faktor terpenting dalam menentukan

28
keberhasilan suatu usaha (beternak lebah). Oleh
sebab itu dituntut memiliki kemauan keras,
kesungguhan, kesabaran dan penguasaan terhadap
teknik-teknik budidaya lebah.
- Faktor Biaya, usaha apapun bentuknya tidak akan
dapat lepas dari masalah biaya. Demikian juga
usaha ternak lebah madu memerlukan pembiayaan
seperti pembelian bibit, pembuatan stup, dan
pembelian peralatan. Pemecahan masalah untuk
pendanaan tersebut dapat berhubungan dengan
Bank membentuk badan-badan Koperasi atau
mengadakan hubungan dengan instansi-instansi
terkait untuk mendapat bantuan.
- Faktor Pemerintah, Bahwa dalam upaya
pembangunan perlebahan di Indonesia,Pemerintah
tidak tinggal diam, seperti selama ini yang telah
dirasakan yaitu memberikan motivasi, Kepres,
Inpres, membantu perencanaan, Banmenhut,
Penyuluhan, Pengendalian dan Evaluasi serta
kemudahan-kemudahan bantuan perkreditan.

29
2. Penentuan Lokasi Budidaya
Salah satu kriteria untuk menuju keberhasilan
dalam pemeliharaan lebah termasuk didalamnya adalah
untuk tujuan produksi diantaranya ialah perencanaan
atau menentukan lokasi pemeliharaan dengan terlebih
dahulu melakukan pengamatan dan memperhitungkan
untuk beberapa hal sebagai berikut :
- Pakanlebah.
Amati jumlah persediaan tanaman pakan lebah
yang ada, perhitungkan jumlah dan luasnya.
- Air.
Bahwa dalam kehidupannya lebah sangat
membutuhkan air, sehingga perlu diperhitungkan
sumber-sumber air yang tersedia yaitu sungai,
waduk, sawah, dll yang mengalir sepanjang tahun.
- Jarak pakan lebah dan air.
Jarak optimum lebah terhadap pencarian makanan
dan air dalam radius 1 - 2 km.
- Ketinggian.
Ketinggian untuk lokasi perlebahan yaitu pada 200-
1000 m dpl.

30
- Ganguan-gangguan
Diusahakan jauh dari gangguan manusia dan
keramaian.
- Sumber polusi.
Jauh dari asap pabrik, insektisida dan bau yang
tidak sedap.
- Sudah pernah ditempati lebah.

3. Cara Memperoleh Bibit Lebah


Untuk mendapatkan bibit lebah yang akan
dipelihara dapat ditempuh dengan cara-cara sebagai
berikut :
a. Berburu, yaitu dengan cara menangkap lebah dari
hutan, atap rumah atau dari pohon, dan lain-lain.
b. Memasang stup kosong/glodog yang sudah biasa
ditempati lebah di tempat-tempat tertentu
(memancing).
c. Dengan cara membeli ratu atau koloni lengkap
dengan stupnya (glodog) dari para penangkap
lebah.
Dalam melakukan perburuan ( memancing ) lebah
perlu untuk menyiapkan paralatan berupa :

31
- Kurungan ratu
- Kotak buru (seperti kotak eram hanya dengan 3-5
sisiran)
- Kain kasa hitam berbentuk kerucut (seperti jaring).
Adapun cara-cara melakukan perburuan adalah
sebagai berikut :
a. Apabila ditemukan koloni maka segera mencari
lebah ratu, dan di amankan dalam kurungan ratu.
b. Tempatkan kurungan ratu tersebut pada ujung kain
kasa bagian dalam.
c. Kain kasa dibiarkan dalam posisi terbalik
(menghadap ke bawah) yang diletakkan di atas
koloni, dan selanjutnya lebah diusik supaya lebah
terbang semua dan akhirnya hinggap di kain kasa
tersebut.
d. Apabila lebah sudah masuk dalam kain kasa ditutup
dan diikat, serta siap dibawa pulang.
e. Pilih sarang yang masih bagus keadaannya (ada
madu, pollen dan anakan).
f. Potong secara hati-hati sarang tersebut dan
ditempelkan pada sisiran (bingkai) serta diikat.
g. Simpan/masukkan sarang yang sudah melekat

32
pada sisiran tersebut, dalam kotak burn.
h. Selanjutnya koloni tersebut ditertibkan dalam kotak
eram dengan menyertakan bingkai yang ada
sarangnya.

4. Penempatan Stup Budidaya


Tindakan selanjutnya setelah penentuan lokasi
adalah penempatan stup/kotak-kotak pemeliharaan
pada lokasi pemeliharaan tersebut, diantaranya perlu
untuk mendapat perhatian beberapa hal sebagai
berikut:
a. Stup agar diletakkan pada tempat-tempat terbuka.
b. Stup letaknya menghadap ke timur
c. Stup sebaiknya tertimpa sinar matahari langsung.
d. Stup diletakkan pada atau di- atas bangku standar
dengan ketinggian ± 50 cm dari tanah.
e. Jika lokasi berbukit, stup letaknya harus lebih
rendah dari sumber makanan.
f. Tiang penyangga (bangku penyangga) stup di beri
minyak pelumas, air atau obat semut agar tidak
diganggu serangga.
g. Stup/koloni ditempatkan dekat dengan jalan

33
pemeriksaan.
h. Terlindung dari terik matahari dan air hujan.
i. Kotak disusun berderet (1-1,5 m)
j. Kotak diletakkan pada bangku standar (kaki standar
di olesi oli/ minyak agar semut tidak naik).
k. Posisi kotak lebah menghadap matahari dan
membelakangi jalan pemeriksaan.

5. Kontrol Koloni
Adalah bertujuan/penanganan dalam pemeliharaan
lebah yang meliputi cara-cara memeriksa stup/koloni
dan memeriksa stup/koloni dan memeriksa kondisi dan
perkembangan koloni lebah itu sendiri.
a. Pemeriksaan stup (kotak koloni ).
- Pemeriksaan stup dilakukan pada pagi hari (jam
05-06), atau sore hari. Jangan sekali-kali
memeriksa stup pada siang hari (panas) lebah
sangat agresif.
- Membuka stup, jangan sekali-kali dari arah depan
pintu masuk karena dapat menghalangi lebah
pekerja yang akan masuk membawa makanan ,
bila mereka terhalang akan marah dan

34
menyengat. Dekatilah stup dari arah belakang,
samping kiri/kanan.
- Untuk menenangkan lebah pada saat
pemeriksaan, hembuskan asap rokok atau asap
sabut kelapa (alat smoker) ke dalam stup secara
pelan-pelan 1-3 kali. Hindari meniupkan asap
yang berlebihan, hal ini akan membuat lebah
menjadi agresif.
- Setelah lebah-lebah dalam keadaan tenang,
periksa koloni dengan perasaan mantap, sabar
dan tenang. Satu demi satu frame diperiksa,
dimulai dari frame nomor dua dari kiri pegang
kedua ujung frame angkat pelan-pelan ke atas,
amati dengan teliti. bagian sarang, madu, larva
setelah diperiksa frame ditempatkan di tempat
lain. Selanjutnya ambil frame nomor satu
kemudian 3 dan seterusnya, hal ini dilakukan
untuk menghindari agar ratu tidak terganggu
atau terhimpit.
- Pemeriksaan cukup dilakukan setiap seminggu
sekali.
-

35
b. Pemeriksaan koloni (kontrol Koloni).
- Adalah bertujuan untuk mengamati kebersihan
stup, gangguan hama penyakit, isi sarang,
keadaan ratu, perbandingan lebah pekerja
dengan lebah jantan, dan tujuan pengurusan
lainnya.
- Periksa frame-frame yang tersedia, bila dijumpai
frame-frame sudah penuh maka perlu
ditambahkan frame baru di tengah-tengah frame
terpasang. Tetapi bila koloni lemah sebaiknya
penambahan frame ditepi bingkai/frame
terpasang.
- Bila terdapat sarang yang bagian tengahnya
berwarna hitam, ini merupakan tanda bahwa
sarang itu terkena penyakit.
Langkah yang diambil, sarang ini dibakar,
dibuang.
- Bila dalam satu koloni perbandingan antara lebah
pejantan dan pekerja lebih banyak lebah
pejantannya, maka tindakan yang harus dilakukan
membunuh lebah pejantan (membuang telur-
telurnya). Kebutuhan lebah jantan berkisar 200-300

36
ekor saja dalam satu koloni.
- Keadaan ratu perlu diamati, apakah masih aktif
melaksanakan tugasnya (bertelur), atau sudah ada
ratu bar (pengganti), proses penggantian ini
berjalan secara alami. Ratu baru aromanya lebih
menyengat, banyak dikerumuni lebah-lebah, ratu
lama kurang pengikut, diusir atau dibunuh.
Perlu adanya keseimbangan perbandingan antara
tepungsari/pollen dan nektar di dalam sarang, karena
akan mengganggu proses kehidupan lebah.
- Bila dalam sarang lebah banyak tepungsari berarti
tanaman yang mengandung nektar kurang, perlu
dilakukan pengangonan pada lokasi dengan
tanaman-tanaman penghasil nektar, begitu juga
sebaliknya.
- Bagian tengah sarang biasanya sebagai
pengeraman yang berisi telur, larva, pupa.
Ada pengeraman terbuka, yaitu berisi telur dan
larva, dan pengeraman tertutup sebagai tahap
perkembangan kelanjutan (pupa menjadi anak).
- Disekeliling pengeraman bagian atas disimpan
tepungsari (sporadis).

37
- Dan bagian atas/tepi adalah sel-sel untuk
menyimpan madu.
- Sedang sel-sel menonjol memanjang pada bagian
bawah sarang adalah sel-sel calon ratu ( berjumlah
2 atau lebih ).

6. Populasi Lebah
Yaitu satu kesatuan hidup dari sekelompok lebah
atau disebut koloni, dimana didalamnya terdapat lebah
ratu, pejantan, dan pekerja.
Bahwa keadaan populasi lebah yang normal harus
mengandung unsur-unsur sebagai berikut :
1. Lebah ratu 1 ekor.
2. Lebah jantan, 1,5 % dari jumlah yang ada.
3. Lebah pekerja, 98, 5 % dari seluruh jumlah populasi
yang ada.
Dimana keberadaan populasi tersebut dapat
menentukan terhadap produksi madu, dan populasi
(sedikit banyaknya lebah pekerja) bergantung pada
keadaan ratu, yaitu aktifitas/kemampuan ratu dalam
bertelur dan dari hasil perkawinannya.

38
Untuk mendapatkan agar sebuah koloni tetap
mempunyai ratu yang produktif perlu diadakan
requeening (penggantian ratu). Pengadaan ratu baru
diantaranya dapat dilakukan dengan Queen rearing
prosedure yaitu pembuatan ratu dengan perlakuan
grafting maupun secara alami (pemuliaan). Juga
dihindarkan terjadinya perkawinan saudara, karena
larva-larvanya akan mati atau hanya akan terbentuk
populasi 50 % saja.

7. Migratory (Pengangonan)
Yang dimaksud migratory disini adalah proses
pemindahan koloni lebah, dimaksudkan untuk
melakukan pengangonan. Pengangonan ini dilakukan
apabila tanaman pakan lebah di lokasi pemeliharaan
tersebut sudah tidak ada musim bunga, sehingga perlu
diadakan pengangonan ke daerah lain yang ada musim
bunga, hal ini dilakukan untuk tujuan mempertahankan
kondisi koloni lebah maupun tujuan produksi. Dan
pengangonan ini biasanya dilakukan hanya untuk lebah
jenis mellifera, namun tidak untuk Apis cerana.
Pemindahan ini sebaiknya dilakukan pada malam hari,

39
karena lebah- lebah sudah masuk stup dan dalam
keadaan tenang.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam
proses pemindahan Apis mellifera, yaitu :
1) Pada waktu sore hari lebah sudah masuk dalam stup
maka pintu stup segera ditutup.
2) Sisiran yang berisikan madu diambil dan diganti
dengan fondasi sarang.
3) Sisiran dirapatkan agar tidak mudah bergerak,
kalau perlu bingkai sisiran dijepit dengan paku.
4) Pada pengangkutan diusahakan lubang-lubang dan
ventilasi tidak menghadap ke arah perjalanan.
5) Setelah sampai di tempat, pagi hari pintu dibuka
sedikit demi sedikit agar lebah pekerja mengenal
situasi di daerah itu.
6) Jika perjalanan yang ditempuh jauh dan sampai
bermalam, maka didalam stup disediakan bingkai
feeder dan diisi dengan larutan air gula secukupnya
dimaksudkan untuk persediaan makan selama
perjalanan agar tidak terjadi kematian.

40
8. Stimulan (Penyirupan)
Yang dimaksud stimulasi adalah pemberian
makanan pengganti, yaitu berupa sirup gula bilamana
pada sarang lebah kedapatan madu kosong/kering
(perbandingan 1:1). dan stimulasi pollen bilamana
pollen dalam sarang kosong.Tempat pemberian stimulasi
disebut feeder frame.

41
VI. PANEN MADU
Bahwa dalam pemeliharaan lebah disamping
mempunyai tujuan pengembangan juga tujuan produksi
(madu). Tujuan panenan produksi madu dapat diperoleh
dari kotak eram atau dengan sistem pensuperan.

1. Panenan dari Kotak Eram


a. Madu dari kotak eram bisa dipanen bila sisiran yang
berisi madu telah tertutup oleh lilin
b. Apabila sisiran belum menggunakan fondasi sarang,
maka dilakukan pemotongan sebatas sisiran yang
berisi madu. Sisa potongan yang berisi anakan
dikembali ke dalam kotak.
c. Lakukan pemerasan madu dengan menggunakan
kain kasa dan penjepit kayu. Jangan membuang
lilin sisa perasan ke sembarang tempat,
dikumpulkan untuk diproses (malam, fondasi
sarang).
d. Untuk tidak memanen madu semuanya, melainkan
sisakan sebuah sisiran yang ada madu.

42
Gambar. Panen Madu

2. Panenan dari Kotak Super


a. Sistim pensuperan adalah suatu cara untuk
menghasilkan madu dari sisiran yang bebas
anakan.
b. Cara pensuperan adalah dengan menyusun stup
menjadi dua tingkat atau lebih.
c. Kotak bagian bawah untuk kotak eram sedang
bagian atas (super) khusus produksi madu. Antara
kotak atas dan kotak bawah hendaknya dipasang

43
sekat ratu.
d. Proses pensuperan, pada mulanya yaitu angkat 1-2
sisiran yang penuh dari kotak bawah ke kotak atas,
dan sebaliknya sisiran dari atas ditempatkan di
kotak bawah. Bila sisiran yang di bawah telah
penuh maka dilakukan kegiatan yang sama hingga
semua telah penuh dan bingkai-bingkai di kotak
atas terisi madu. Dengan demikian madu siap
diperas/diekstrak.

3. Alat Peras/Panen Madu Ekstrator


Pada mulanya ekstrator hanya digunakan untuk
sisiran yang menggunakan fondasi sarang, namun kini
untuk tujuan pemerasan tersebut ada ekstrator untuk
sisiran tanpa fondasi sarang.
Cara-cara pemerasan Ekstrator dengan fondasi
sarang, adalah sebagai berikut :
a. Sebelum dimasukkan ke dalam ekstrator terlebih
dahulu dikupas tutup sisiran madu dengan pisau
yang telah direndam dengan air hangat.
b. Kemudian masukkan sisiran tersebut dan putarlah
ekstrator secara perlahan agar anakan tidak ikut

44
terjatuh.
c. Saring madu hasil perasan ataupun pengekstrakan
dengan menggunakan kain kasa.
d. Segera masukkan madu pada botol kemasan dan
tutup dengan rapat. Simpan madu di tempat yang
kering dan bersih serta tidak berbau.

Gambar. Alat Penen Ekstraktor dengan Fondasi Sarang

4. Hasil Budidaya Lebah Madu


a). Madu b). Pollen (Tepung Sari) c). Royal Jelly
d). Lilin Lebah e). Bisa Sengat Lebah (Bee Venom)

45
VII. KENDALA-KENDALA BUDIDAYA LEBAH

1. Masa Paceklik
Adalah masa dimana tanaman tidak sedang
berbunga atau tidak tersedia pakan di sekitar lokasi
pemeliharaan, sehingga koloni lebah dalam keadaan
kekurangan pakan. Untuk mengatasi keadaan ini
dilakukan beberapa cara sebagai berikut :
a. Memindahkan koloni ke lokasi yang hanya tanaman
pakan yang sedang berbunga.
b. Memberikan stimulasi pakan berupa sirup gula (bila
madu kosong) atau stimulan pollen (bila pollen
kosong).
c. Diperkaya tanaman pakan penghasil nektar dan
pollen.

2. Perampokan
Yaitu keadaan dimana terjadi pengambilan madu
oleh anggota koloni lebah lain di dalam sarang. Cara-
cara mengatasi adalah sebagai berikut :
a. Hendaknya dilakukan pemeliharaan dari keturunan
koloni yang kuat.
46
b. Memberi pakan yang cukup dalam tiap-tiap koloni.
c. jangan membuka kotak yang berdekatan pada
waktu yang bersamaan pada siang hari.
d. Pakan tambahan jangan ditempatkan di luar kotak.
e. Kotak sebaiknya jangan terlalu berdekatan
f. Bila keadaan lebah sedang terjadi perampokan
maka asapilah koloni secukupnya, pindahkan koloni
yang dirampok, lubang pintu dipersempit (± 2-3
cm).

3. Tersesat (Kesasar)
Yaitu suatu keadaan dimana lebah tidak dapat
menemukan kembali koloninya. Adapun penyebab-
penyebab kesasar adalah :
- Adanya angin kencang.
- Hujan yang turun tiba-tiba.
- Salah kembali (masuk) karena posisi kotak yang
hampir sama.

4. Hijrah (Absconding)
Hijrah adalah suatu keadaan dimana semua
anggota lebah meninggalkan sarangnya. Penyebab

47
Koloni hijrah adalah sebagai berikut :
a. Tidak ada pakan yang mencukupi.
b. Penggunaan insektisida yang intensif disekitar
lokasi apiari.
c. Gangguan hama atau penyakit.
d. Keadaan lingkungan yang tidak sesuai.
e. Kadang tidak begitu menghendaki terlalu campur
tangan manusia.
f. Keadaan koloni lemah/populasi kecil.

5. Memecah (swarming)
Adalah suatu kedaan dimana sebagian anggota
lebah meninggalkan sarangnya (kelompoknya).
Penyebab memecah adalah hadirnya ratu baru dalam
koloni. sehingga ratu lama terusir dengan membawa
sebagian anggotanya. Untuk mengatasinya adalah
sebagai berikut :
a. Kenali tanda-tanda akan hadirnya ratu baru, yaitu
seperti hadirnya sel-sel jantan dalam jumlah yang
banyak dan munculnya sel calon ratu.
b. Lakukan tindakan sesuai rencana pengembangan,
misalnya koloni akan dipecah.

48
VIII. HAMA DAN PENYAKIT

1. Hama Penting
a. Ngengat
Adalah sejenis kupu-kupu meletakkan telur di
malam hari, setelah telur menetas akan menjadi ulat.
Ulat-ulat tersebut makan lilin sarang lebah, sehingga
sisiran sarang rusak. Serangan yang parah
menyebabkan koloni hijrah. Penanggulangannya adalah
sebagai berikut :
- Usahakan kotak selalu bersih dan Pintu masuk
diperkecil.
- Pasang lampu perangkap pada malam hari.
- Bila dijumpai telur, ulat, atau ngengat pada sarang
segera dimusnahkan dan Kuatkan koloni.
b. Tungau (Acarina)
Tungau menghisap cairan tubuh lebah dari tingkat
larva sampai dewasa. Ada dua jenis tungau, yaitu
Varca jacobsoni dan Tropilaelaps clarae. Varca
mempunyai tubuh yang lebih besar dan gerakannya
lebih lambat, berwarna coklat kemerahan, sedang
Tropilaelaps abu-abu kecoklatan. Cara
49
penanggulangannya :
- Gunakan Akarisida untuk membasmi tungau, atau
jenis Apistan dosis: 1 cc/lt air, aplikasi 2-3 kali
dengan selang waktu 4 hari, penyemprotan
dilakukan pagi hari dan tidak sedang musim madu.
- Gunakan campuran serbuk kapur barus dan
belerang (3:1), tebarkan di atas karton dan
masukkan dalam kotak, yang dilakukan pada sore
hari, selama 3 jam dengan aplikasi 2-3. kali dalam
selang waktu 4 hari.
c. Semut
Serangga ini memakan anakan, pollen atau madu.
Apabila jumlahnya banyak berakibat lebah hijrah. Cara
penanggulangan :
- Olesi kaki standar dengan oli.
- Musnahkan sarang semut.
- Menaburkan obat semut (shevin) disekitar alas
kotak.
d. Tabuhan vespa dan tawon endas (gemiring)
Adalah serangga sejenis kumbang yang memakan
lebah (predator). Cara penanggulangan :
a. Menangkapnya (dengan jaring), atau raket, untuk

50
dibunuh.
b. Memusnahkan sarangnya.

2. Penyakit Penting
a. Busuk Larva
Larva terlihat membusuk, hal ini disebabkan oleh
miskinnya pakan, cuaca yang butuk, atau terjangkit
oleh bakteri. Kerusakan yang parah menyebabkan
lebah hijrah. Cara penanggulangan :
- Kuatkan koloni.
- Berikan stimulasi pollen.
- Berikan stimulasi gula yang dicampur terramycin.
- Musnahkan sisiran yang terserang.
b. Keracunan
Yaitu lebah teracuni insektisida akibat adanya
penggunaan insektisida di sekitar lokasi apiari.
Biasanya lebah banyak yang mati di sekitar pintu atau
di bawah kotak. Cara penanggulangan :
- Koordinasikan dengan petani pemakai insektisida
di sekitar lokasi apiari.
- Tutup pintu lebah ketika dilakukan aplikasi
insektisida, dan biarkan tertutup sampai 2-3 hari,

51
jangan lupa diberi stimulasi gula sebelumnya.
c. Mencret
Hal ini bisa diketahui dari adanya kotoran-kotoran
cair yang sudah membeku berwarna putih kekuningan.
Penyebabnya karena cuaca buruk, pakan sumber pollen
sedikit, terlalu banyak diberi stimulasi gula. Cara
penanggulangannya :
- Kurangi frekwensi pemberian stimulasi gula.
- Stimulasi gula dipertinggi konsentrasinya (gula
kristal).

52
IX. HASIL BUDIDAYA LEBAH

1. Madu
a. Adalah cairan manis yang dihasilkan lebah pekerja
yang berasal dari bunga dan bagian lain dari
tanaman.
b. Warna madu tergantung pada asal bunga yaitu
dapat berwarna coklat, kuning putih, dan lainnya.
c. Setiap lebah pekerja satu hari dapat
mengumpulkan ±50gr nektar yang diubah menjadi
madu sekitar 20-30 mgr.
d. Kegunaan sebagai sumber energi bagi koloni lebah,
dan bermanfaat minuman, makanan, kosmetik, dll.

2. Pollen (Tepung Sari)


a. Adalah tepung yang bentuknya bulat kecil seperti
gula putih berasal dari serbuksari bunga dan dapat
berwarna kuning, putih. jingga, merah, dll.
b. Satu kelompok lebah dalam satu musim bunga
dapat mengahasilkan 3.600 gr.
c. Kegunaan :
- Untuk makanan larva dan lebah pekerja muda

53
sebagai, sumber protein ditujukan untuk
perkembangan koloni.
- Untuk kesehatan , yaitu sebagai sumber protein
(obat kuat), kekurangan gizi, mengatasi penyakit
hepatitis kronis, kemandulan dan depresi.

3. Royal Jelly
a. Adalah cairan kental berasa asam yang dihasilkan
dari kelenjar hyphopharinx (bagian tengkuk) lebah
pekerja muda, berwarna putih seperti susu dan
dapat juga disebut "Susu Ratu".
b. Kegunaan :
- Makanan larva dan ratu lebah.
- Untuk mengatasi kekurangan gizi dan gangguan
pertumbuhan, bahan obat kuat seperti Apiton,
Apivitin, dll

4. Propolis
a. Adalah zat yang dihasilkan lebah pekerja yang
bahan dasarnya dari pucuk tanaman, dan diambil
pada siang hari saat cuaca panas atau daun-daun
lunak.

54
b. Kegunaan:
- Menutup lubang pada sarang/kotak lebah, zat
perekat.
- Khasiat anti bakteri, pengobatan dermatitis.
infeksi saluran pernafasan.

5. Lilin Lebah
a. Adalah hasil metabolisme ( berasal dari kelenjar lilin
b. Kegunaan :
- Bahan membangun sarang lebah.
- Mengobati penyakit kulit. luka dan bahan dasar
cream.

6. Bisa Sengat Lebah (Bee Venom)


a. Adalah produk biologi yang dihasilkan dari sengat
lebah pekerja dewasa (ratu)
b. Kegunaan :
- Sebagai pertahanan diri/koloni.
- Mengobati penyakit reumatik/sakit pinggang, dll.

7. Proses Penyerbukan (Polinasi)


Pengambilan nektar dan tepungsari yang dilakukan

55
oleh lebah pekerja secara tidak langsung mempercepat
proses penyerbukan suatu tanaman yang menjadi
makanan lebah. Menurut pengamatan tanaman yang
penyerbukannya dilakukan oleh lebah hasil produksinya
lebih meningkat dibanding karena angin.

56
X. KUALITAS MADU

1. Komposisi Madu
a. Gula : - Madu ( glukosa, fruktosa ).
- gula ( sukrosa ).
b. Mineral : - Mengandung getah lambung.
- Madu gelap kadar mineral tinggi.
c. Air.
d. Vitamin : (A, Bl, B2, B12, C, B Komplek ).
e. Protein : Madu tercampur pollen kualitas
turun/mudah rusak

Keadaan komposisi produk madu berbeda


tergantung pada unsur-unsur sebagai berikut :
a. Sumber pakan.
- Nektar ( fruktosa ).
- Ekstra floral
(glukosa)
- Honey dew
b. Penanganan madu :
- Pemanenan (mengeluarkan madu dari sarang)
c. Memenuhi standar mutu madu Indonesia (SII.

57
01568)

2. Syarat-Syarat Mutu
a. Keadaan: Bau, rasa, Warna Normal
b. Kadar Air Max 25%
c. Kadar Abu Max 0,5%
d. Keasaman Max 40ml/kg
e. Kepadatan tidak larut dalam Air Max 0,5%
f . HMF (Hidroxy Methyl Furfural) Max 40mg/kg
- Zat asam yang keluar karena
madu dipanaskan lebih dari 50˚C
g. Enzim Diastase
h. Gula Pereduksi (Fruktosa, Glukosa) Min 3DN
i. Sukrosa Min 60%
j. Asam Benzoat Max 10%
k. Logam Bahaya Negatif
l. Merk Dagang Negatif

3. Penyebab Syarat Mutu Rendah


a. Madu dipanen sebelum tua, yaitu sarang belum
tertutup sehingga berakibat :
1. Kadar air tinggi

58
- Standar Internasional/Ekspor 17,5%
- Lebih dari 25 %.
Mudah fermentasi/peragian/madu berbusa,
mengandung CO2 dan alkohol, tutup botol
bisa loncat/botol meledak (pecah).
- Kadar air juga dipengaruhi oleh iklim
(kelembaban), dan pengolahan lanjutan
(madu).
2. Madu berasa asam.
3. Enzim, kurang dari 3 DN atau 0, sehingga fungsi
enzim tidak aktif (mati).
b. Cara panen yang salah.
Yaitu semua sarang (larva, madu, protein/pollen,
anakan) diperas, sehingga mengakibatkan :
1. Madu cepat asam.
2. Enzim tidak aktif = 0
3. Glukosa, fruktosa rendah.
Dimana yang benar adalah, sarang dipanen hanya
bagian madu yang sudah tua (tertutup lilin) atau
dengan ekstrakstor pada penggunaan frame fondasi
sarang atau panenan dari kotak super.
c. Madu dipanaskan lebih dari 50°C, berakibat :

59
1. HMF menjadi tinggi (96 mg/kg).
2. Enzim tidak aktif.
3. Sukrosa tinggi (fruktosa, glukosa rendah).

4. Enzim Madu
a. Adalah merupakan zat kimia yang terdapat pada
madu, yang meliputi:
1. Enzim diastase.
2. Enzim invertase.
3. Enzim oksidasi glukosa.
b. Keberadaan enzim pada madu sebagai salah satu
diantaranVa pengidentifikasi keaslian madu maupun
kualitanya sendiri
c. Fungsi enzim pada madu ; yaitu merubah gula
sukrosa (terdapat banyak pada nektar) yaitu
sejenis gula pasir, menjadi glukosa, dan fruktosa
(Disakarida menjadi monosakarida).
- Disakarida : gula yang belum bisa
dimanfaatkan langsung oleh
tubuh.
- Monosakarida : gula yang bisa langsung
dimanfaatkan oleh tubuh.

60
d. Enzim mudah rusak/tidak aktif, disebabkan oleh :
1. Madu dipanaskan lebih dari 50°C.
2. Madu terlalu asam.
3. Karena ada logam.
Keadaan ini mengakibatkan madu dengan
kandungan sukrosa tinggi, atau glukosa dan
fruktosa rendah.

5. Manfaat Madu Bagi Manusia


a. Sebagai makanan yang bergizi tinggi, yaitu
mengandung, glukosa (35%), fruktosa(41,0%),
sukrosa (1,9%), protein dan Vitamin (A, BI, B2,
B12, C, B Komplek).
b. Mengandung unsur-unsur yang dibutuhkan tubuh
manusia seperti: Karbohidrat, Kalori, Phospor, Air,
Kalsium, Zat besi, Vitamin C, Protein.
c. Sebagai obat/Kosmetik
- Obat sakit flu, masuk angin, sakit mata, luka
bakar.
- Bahan kosmetik pembersih kulit, dll.

61

Anda mungkin juga menyukai