Jurnal Filosoft Zat Dan Materia
Jurnal Filosoft Zat Dan Materia
EDY CHANDRA
ABSTRAK
This study used qualitative research method includes a study of literature, analysis
descriptive method, historical and philosophical approach by considering substantial and
functional relation between information and opinion from Jabir Ibn Hayyan’s manuscripts,
‘Mukhtâr Rasâ’il vol. 1 (collected by Paul Kraus, 1935). Even though he was influenced by
mysticism, Jabir categorized as a pioneer of modern chemistry knowledge with empirical
principle and scientific method base on experiment, contrary to the development was
inclined of speculative rational at the time, mixing with Greek mysticism. His concept of
atom is more advanced than Democritus atomism, parallel to Dalton’s atomic theory. His
concept of Mizan mixing mysticism influence and cosmology, compounding quantitative
and qualitative aspects of chemistry processes. Jabir used chemistry technique such as
distillation, evaporation, sublimation, filtration, metal mixture, calcinations and so on.
PENDAHULUAN
Filsafat pendidikan Kimia, belum modern, filsafat kimia juga seringkali
mendapatkan perhatian yang memadai diabaikan dari literatur filsafat sains.2
di kalangan para ilmuwan dan peneliti Problem filosofis bagi pendidikan
pendidikan. Tidaklah mengherankan kimia seperti di atas, menambah
bila Scerri (2003: 468)1 mensinyalir tantangan baru bagi Perguruan Tinggi
adanya kecanggungan filosofis dalam Agama Islam Negeri (PTAIN) semisal
penelitian pendidikan kimia. Kondisi ini Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
seperti ini dapat dimengerti terjadi Hidayatullah Jakarta3. Setelah secara
karena perkembangan filsafat
2
pendidikan yang relatif baru. Apatah Scerri, Eric R & McIntyre, Lee. The Case
for the Philosophy of Chemistry. Synthese: No.
lagi, dalam perkembangan filsafat sains 111 1997. p 213-232. Scerri & Lee juga
mengungkapkan bahwa perkembangan filsafat
kimia relatif lebih terlambat dibandingkan dengan
1
Scerri mengemukakan indikasi bahwa para filsafat fisika maupun biologi. Lihat juga Eric R
peneliti pendidikan kimia lebih disibukkan oleh Scerri, Philosophy of Chemistry: New
kajian tentang pencarian multimedia pembelajaran Interdisciplinary Field?. Journal of Chemical
kimia yang tepat, ketimbang mengevaluasi Education. Vol. 77 No.XX 2000. p. 1-4
landasan filosofis yang dimilikinya. Lebih jauh, 3
Secara resmi IAIN Syarif Hidayatullah
Scerri juga mengungkap adanya kesenjangan antara
Jakarta berubah menjadi UIN Syarif Hidayatullah
aspek filosofis dari konstruktivisme kimia dan
Jakarta pada Dies natalisnya yang ke-45, dan
aplikasinya dalam pendidikan kimia. Lihat Eric
diresmikan oleh Wapres Hamzah Haz pada tanggal
Scerri. Philosophical Confussion in Chemical
8 Juni 2002. Saat ini, di UIN Jakarta terdapat
Education Research. Journal of Chemical
Fakultas Sains Teknologi yang di dalamnya
Education. Vol. 80 No.5 May 2003. p. 468-473
terdapat Jurusan Kimia, dan pada Fakultas Ilmu
[November 2012] JURNAL SCIENTIAE EDUCATIA VOLUME 1 EDISI 2
bukanlah hal yang baru, karena telah prinsip tersebut dapat dianggap sebagai
dikemukakan sebelumnya oleh para prinsip-prinsip semua sains Jabiriyah.
filosof Yunani. Jabir seringkali Alkhemi Jabiriyah sendiri adalah
mempertukarkan penggunaan istilah pembuatan keseimbangan antara sifat
انعُظٕسdan انجْٕش dalam tulisannya. dan tabiat yang empat dengan bantuan
Tampaknya, hal ini mempertegas eliksir yang melambangkan kehadiran
pandangan Jabir bahwa unsur-unsur dasar spiritual yang memungkinkan
juga memiliki dimensi ruh, sebagaimana adanya harmoni sifat-sifat unsur.
manusia memiliki ruh. Empat asas yang beroperasi pada
benda-benda yang termasuk
فإرا استطعُب أٌ َسيطش عهٗ سٔح ْزا
dalam tiga alam, yang
ثى انقيُب شيئب ً يُّ ( انشٔح،انعُظش
اَقهجت تهك،ْٔي يزكش) عهٗ يبدح يب mempengaruhi dan menentukan
انًبدح فكبَت يثم انعُظش انزٖ انقيُب ronanya ialah : api, air, udara dan
ّفيّ شيئبً يٍ سٔد tanah. Tidak ada peristiwa dalam
tiga alam itu yang tidak
ditimbulkan oleh elemen-elemen
Pemahaman adanya ruh ini ini. Oleh sebab itu dalam seni
meskipun sulit dibuktikan secara [alkhemi] ini kita mengandalkan
operasi yang dilakukan [atas
eksperimental dapat bertahan beberapa keempat elemen itu], menguatkan
abad lamanya, dan tampaknya elemen yang terlalu lemah atau
melemahkan yang terlalu kuat –
mendapatkan pembenaran dengan ringkasnya memperbaiki yang
dikemukakannya teori phlogiston oleh kurang. Oleh sebab itu, siapa yang
berhasil memanipulasi elemen
George Erns Stahl (1660-1734).16 dalam ketiga alam akan berhasil
Sifat yang empat yang digunakan pula dengan tindakan itu
mendapatkan pengetahuan
Jabir untuk menjelaskan alam mineral, tentang semua hal dan memahami
juga merupakan dasar bagi kosmologi- sains penciptaan dan seni Alam.
Jangan anda dipersulit oleh
nya yang luas; bersama dengan keraguan, karena sifat tiap eliksir
keseimbangan dan harmoni angka- diturunkan dari elemen-elemen.
Dengan bantuan eliksirlah kita
angka simbolis, sifat-sifat dan prinsip- berikan satu sifat yang
16
menyingkirkan sifat merusak yang
George Enrnst Stahl (1660-1734) seorang
ada pada suatu benda. Jadi ke
ahli kimia bangsa Jerman, berpendapat bahwa
apabila suatu benda terbakar, maka akan ada dalam sesuatu yang punya
sesuatu yang keluar dari benda tersebut yang ia kelebihan sifat air dimasukkan api
namakan flogiston (berasal dari bahasa Yunani dan digunakan hingga derajat yang
yang berarti nyala api). Menurut Stahl semua diperlukan, tapi tanpa
benda mengandung flogiston, dan kadar flogiston
pada benda tersebut mempengaruhi kemudahan membiarkan benda itu dimakan
terbakarnya suatu benda. Lihat Anna Poedjiadi, oleh api tadi – yang akan
Sains Teknologi Masyarakat, h. 23
[November 2012] JURNAL SCIENTIAE EDUCATIA VOLUME 1 EDISI 2
20
sesuatu ada yang bersifat Qadim, dan
Robert Boyle menegaskan bahwa empat
unsur yang telah dikenal sejak masa Yunani ada juga yang bersifat Baru. Baik yang
tersebut, bukanlah unsur yang sebenarnya. Karena,
menurut pandangan Boyle unsur adalah zat yang Qadim maupun yang Baru ada yang
sangat sederhana dan murni, yang tidak dibuat dari
zat lain, dan merupakan bagian dari senyawa. Jadi, dapat dilihat dan ada pula yang tidak
unsur adalah zat yang tidak dipecah lagi menajdi
zat lain, dan senyawa adalah penggabungan antara
dapat dilihat. Yang terlihat maupun
partikel-partikel dasar unsur. Lihat, Anna yang tidak terlihat terdiri dari Zat
Poedjiadi, Sains Teknologi Masyarakat, h. 21-22.
21
Dalam bidang fisika dan biologi muncul
22
arus untuk memasukkan aspek immateri dan Teori Atomisme Yunani dikembangkan di
bahkan misitisime Timur ke dalam kajian filsafat antaranya oleh Leukipos dan Demokritus (abad ke-
sains, yang dipelopori oleh Fritjof Capra. Mereka 5 SM) yang berpandangan bahwa alam semesta
kemudian menawarkan paradigma baru dalam terdiri atas atom-atom, entitas yang paling
memandang sains, dengan apa yang mereka sebut sederhana, yang tidak dapat dibagi lagi. Secara
sebagai paradigma holistik. Secara berseri, umum, teori ini merupakan dasar dari pandangan
misalnya, Capra menulis The Turning Point, The materialistis, terutama setelah dikembangkan oleh
Web of Life, dan The Tao of Physics untuk Rene Descartes dan dipadukan dengan paham
meyakinkan pentingnya memasukkan kembali dualisme. Lihat Bagus, Kamus Filsafat, h. 97-98
aspek immateri dalam filsafat sains.. dan Gazalba, Sistematika Filsafat, h. 7-8
[November 2012] JURNAL SCIENTIAE EDUCATIA VOLUME 1 EDISI 2
dalam perbandingan tertentu.26 Dalam Apa yang dimaksud oleh Jabir bin
hal ini Jabir juga telah mendefinisikan Hayyan dengan Konsep Keseimbangan
senyawa kimia sebagai gabungan unsur- (Mizan/Balance) tidaklah identik
unsur yang sangat kecil, sama halnya dengan konsep Kesetimbangan Kimia
dengan apa yang ditemukan oleh John (Chemical Equilibrium) pada khazanah
Dalton sepuluh abad kemudian. Dengan Kimia modern. Tampaknya,
definisinya itu, Jabir pun telah menolak keseimbangan yang terkandung dalam
anggapan kuno yang mengatakan bahwa pengertian Mizan, adalah lebih banyak
penggabungan unsur-unsur yang berkaitan dengan proporsi dalam
tergabung tersebut dan melahirkan komposisi zat dan derajat sifat-sifat
unsur baru, yaitu gabungan. Demikian intrinsic zat itu sendiri. Sedangkan
pula, Jabir berpandangan bahwa semua konsep kesetimbangan kimia
materi dibentuk oleh partikel dasar merupakan proses dinamis pada reaksi
yang terdiri dari muatan yang kimia reversible (dapat balik,
menyerupai petir dan api27. Pernyataan berlangsung dalam 2 arah), dimana laju
Jabir ini mirip dengan apa yang reaksi maju sebanding dengan laju
sekarang dikenal sebagai muatan listrik reaksi sebaliknya.
yang terdapat pada tiap atom. Berdasarkan begitu luasnya
pembahasan yang ditulis oleh Jabir
c. Konsep Mizan (Keseimbangan) tentang konsep Mizan, terlihat bahwa
konsep ini merupakan konsep yang
paling penting dan menjadi inti dari
26
John Dalton (1803) mengemukakan
hipotesa tentang atom berdasarkan Law of Mass pemikiran-pemikiran kimia Jabir.
Conservation (Lavoisier) dan hukum perbandingan
tetap (Proust). Teori yang diusulkan Dalton: Secara khusus, Jabir menulis artikel-
a.Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang
sudah tidak dapat dibagi lagi. b.Atom digambarkan
artikel yang terkumpul dalam Kitâb al-
sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur Mawâzin, di samping banyak tulisan-
memiliki atom-atom yang identik dan berbeda
untuk unsur yang berbeda. c.Atom-atom tulisan lain yang yang memang
bergabung membentuk senyawa dengan
perbandingan bilangan bulat dan sederhana.. dimaksudkan untuk memberikan
d.Reaksi kimia merupakan pemisahan atau
penggabungan atau penyusunan kembali dari atom- penjelasan tambahan dan untuk
atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau
dimusnahkan. Lihat Raymond Chang, Chemistry, mendukung penjelasan yang terdapat
p. 76 dan Judson Knight, Science of Everyday
Things, p. 68 pada Kitâb al-Mawâzin. Keterangan
27
Poedjiadi, Kimia dari Zaman ke Zaman, seperti ini ditegaskan sendiri oleh Jabir
49-50
[November 2012] JURNAL SCIENTIAE EDUCATIA VOLUME 1 EDISI 2
35
Kosmologi yang didasarkan atas
simbolisme angka-angka dalam bahasa kimia dan
astrologi yang oleh Jabir bin Hayyan digabungkan
dengan simbolisme huruf-huruf, menunjukkan
pengaruh Islam, ilmu jafr; dan tidak bisa
Gambar 7. Penerapan faktor pembentuk dipisahkan dari bahasa Arab dan struktur Al
keseimbangan dalam empat Qur'an; dipadukan dengan pengaruh Hermetik
Phyagorean. Dalam skema kosmologis semacam
jenis interaksi sifat. ini, masing-masing huruf atau angka menandai
Sumber: Jabir (1935) sebuah eksistensi tertentu dalam hierarki
kosmisatau metakosmik, sedangkan dimensi
kosmis yang menyangkut sifat dan kualitas kimiawi
dihilangkan. Model kosmologi ini kemudian
banyak diikuti oleh pemikir muslim lainnya, seperti
34
Nasr , Sains & Peradaban Islam, h. 241 Ikhwan al-Shafa. Lihat Lihat Nasr, Kosmos &
[November 2012] JURNAL SCIENTIAE EDUCATIA VOLUME 1 EDISI 2
berbagai tabel dimana nilai huruf Arab, Rasio ini berpadanan dengan sifat
tergantung dari posisinya pada nama esensial timbal dan hanya inilah faktor-
Arab untuk tiap logam, dinyatakan faktor yang sungguh membedakan
dalam kuantitas tiap sifat yang empat timbal dari logam lainnya. Mengubah
itu, tujuh huruf dari dua puluh delapan rasio sifat ini berarti
diperuntukkan bagi tiap sifat. Sebagai mentransmutasikan timbal menjadi
contoh, timbal dalam bahasa Arab anggota lain dari spesies logam.36
adalah usrub; terdiri dari huruf Arab alif
(a), sin (s), ra (r) dan ba (b). [Vokal/ d. Konsep Sulfur-Merkuri
harkat-nya singkat tidak ditulis]. Alif Konsep kimiawi lain yang
yang terdapat pada awal nama itu menjadi keunikan alkhemi Jabir bin
melambangkan panas pada timbal; Hayyan adalah pemikiran Jabir tentang
panas ini dalam derajat yang pertama, Konsep Sulfur – Merkuri. Konsep
sesuai dengan posisinya dalam nama kimiawi ini, oleh Jabir digunakan untuk
tersebut. Dalam tabel yang diberikan menjawab pertanyaan besar tentang
Jabir, panas derajat pertama bernilai 1 batu filosof (stone philosopher/ دجش
¼ dirham (satuan berat Arab )انفالسفخ.
tradisional). Sin menempati derajat Menurut Jabir bin Hayyan, semua
kedua dan bersifat kering, punya nilai 1 logam pada dasarnya tersusun dari
dirham. Dengan cara yang sama, Jabir merkuri37 dan membeku dengan
memberi nilai 1 ⅙ dirham untuk panas, sulfur38. Bila air raksa dan sulfur
1 untuk kering, 1 ¼ untuk lembab dan 9 bergabung membentuk satu zat tunggal,
⅓ untuk dingin. Sepotong timbal berat diduga bahwa keduanya pada
12 ¾ dirham jadinya akan hakekatnya telah berubah dan satu zat
mengandung 1 ⅙ dirham panas, 9 ⅓ yang sama sekali baru telah terbentuk.
dingin, 1 kering darn 1 ¼ lembab. 36
Nasr, Sains & Peradaban Islam, 244-
Semua timbal, menurut teori Jabir, 245
37
Merkuri atau air raksa merupakan unsur
mengandung proporsi sifat yang sama, kimia berupa logam cair berwarna perak dan
bersifat toksik (racun. Unsur ini termasuk ke dalam
tak peduli berapa beratnya atau unsur golongan transisi dalam Sistem Periodik
Unsur.
ukurannya atau ciri lahirnya yang lain. 38
Sulfur atau belerang merupakan unsur
kimia non logam yang mempunyai beberapa bentuk
berbeda (allotrop) yang terdapat di alam, termasuk
Tatanan Alam dalam Nasr, Ensiklopedi Tematik ke dalam golongan oksigen dalam Sistem Periodik
Spiritualitas Islam (Buku Pertama), h. 476-477. Unsur.
[November 2012] JURNAL SCIENTIAE EDUCATIA VOLUME 1 EDISI 2
dikenal pada masa Jabir bin Hayyan. didestilasi seperti, daun bayam, buluh,
Pada masa itu, destilasi anggur dan jenis tumbuhan sayur lain, buah-
sifat-sifat alkohol dapat dipastikan telah buahan, Jabir juga menjelaskan
dikenal. Jabir dalam salah satu beberapa teknik destilasi yang
tulisannya menggambarkan salah satu digunakannya.48
penggunaan destilasi anggur. Gambaran kutipan di atas
ٔانُبس انتٗ تشتعم فٗ سؤٔط انقٕاسيش sesungguhnya merupakan gambaran
ٍثبنُجيز ٔانًهخ انًغهي ٔيب أشجّ رنك ي teknis dari proses destilasi
ٌاألشيبء فٗ انخٕاص انجذيعخ انتٗ يظٍ أ
ٗ ْٔزِ تذل عه.يقذاس انفبئذح فيٓب يسيش sebagaimana dikenal sekarang. Teknik
47
شيء كثيش في ْزِ انعهٕو destilasi ini sendiri, dalam bentuknya
Pada kutipan di atas, Jabir yang sangat sederhana, sebetulnya
menggambarkan adanya zat yang telah dikenal di Yunani dalam
mudah terbakar sebagai akibat pembuatan spiritus. Jabir
pendidihan anggur dan garam pada menyempurnakan teknik tersebut
bagian atas wadah botol kaca, dimana dengan menggunakan peralatan yang
proses pembakaran yang terjadi sebagai lebih sistematis dengan menggunakan
pelepasan energi yang tersimpan di botol kaca49, yang kemudian menjadi
dalam zat yang terbakar. Teori Jabir cikal bakal teknik pemisahan kimia
sendiri sempat bertahan sampai akhir organik semi mikro. Pada bagian lain
abad ke-18 M dan bahkan menjadi dasar tulisannya, Jabir juga mendeskripsikan
bagi teori Phlogiston yang mengatakan bentuk botol yang digunakan untuk
bahwa semua benda yang mudah destilasi dengan bentuk labu50. Bentuk
terbakar mengandung zat yang elusif labu kimia ini yang kemudian dikenal
dan tidak bisa didefinisikan, yang dengan sebutan alembik ini merupakan
menyerupai api yang disebut phlogiston bagian dari kontribusi Jabir terhadap
yang diduga telah melepaskan diri dari
48
Jabir, kitâb al-Sab’īn, h. 479-481
zat yang terbakar pada waktu 49
Penggunaan botol kaca sebagai bagian
dari peralatan laboratorium merupakan salah satu
pembakaran. temuan dan kreativitas Jabir bin Hayyan,
menggantikan bejana dari tanah (tembikar).
Di samping itu Jabir juga
Penggunaan bahan kaca ini untuk menghindari
menyebutkan bahan-bahan yang dapat kemungkinan kesalahan yang dapat ditimbulkan
karena kontaminasi bahan. Tentang hal ini Jabir
mengungkapkan alasan pemilihan kaca sebagai
bahan dari alat-alat laboratoriumnya dalam Jabir, h.
47
Jabir, Kitâb Ikhrâj Mâ fī Al-Quwwaħ, 94
50
h.76 Jabir, kitâb al-Sab’īn, h. 477
[November 2012] JURNAL SCIENTIAE EDUCATIA VOLUME 1 EDISI 2
http://www.History-science-
technology.com Corbin, Henry. History of Islamic
Philosophy. London: Kegan Paul
Al-Hassan, Ahmad Y. Transfer of Islamic International Ltd. 1991
Science To The West.
Manchester: FSTC Ltd. 2006 Dillingstone, FW. Daya Kekuatan
Simbol. The Power of Symbols
Al-Hassan, Ahmad Y & Donald R. Hill. (judul asal: The Power of
Teknologi Dalam Sejarah Islam. Symbols. Terj. A.Widyamartaya
( Islamic Technology : An ). Jakarta: Penerbit Kanisius.
Illustrated History. terj. Yuliani 2002
Liputo). Bandung: Mizan.
1993 Esposito, John L (ed). The Oxford History
of Islam. New York: Oxford
Al-Nasyar, Ali Sami. Manahij al-Bahts University Press. 1999
‘inda Mufakkiriy al-Islam. Cairo:
Dar al-Ma’arif. 1978. Gazalba, Sidi. Sistematika Filsafat. Buku
ke-4: Pengantar Kepada
Al-Yazji, Kamal. Ma’alim al-Fikr al- Metafisika. Jakarta: Penerbit
‘Arabiy fi al’Ashr al-Wasith. Bulan Bintang. 1996.
Beirut: Dar al-‘Ilm. 1966.
Grolier. Encyclopaedia of Knowledge.
Bagus, Lorens. Kamus Filsafat. Jakarta: Vol. 17 dan Vol. 18. Washington
Gramedia Pustaka Utama. DC: American Academic
2005. Encyclopaedia. 1993
Bakar, Osman. Tauhid & Sains. Hasan, Hasan Ibrahim. Sejarah dan
Bandung: Pustaka Hidayah. Kebudayaan Islam 2 (judul asal:
1995 Târîkh al-Islâm al-Siyâsiy wa al-
Bakker, Anton & Zubair, Achmad Charis. Tsaqafiy wa al-Ijtimâ’iy, terj. A.
Metodologi Penelitian Filsafat. Bahaudin ). Jakarta: Kalam
Jakarta: Penerbit Kanisius. Mulia. 2003
2004.
Borchert, Donald M (ed). Encyclopedia Heriyanto, Husain. Paradigma Holistik:
of Philosophy. vol. 2. 2nd ed. Dialog Filsafat, Sains dan
Detroit: Thomson & Gale. Kehidupan Menurut Shadra dan
2006. Whitehead. Bandung: Teraju.
2003.
Chang, Raymond. Chemistry. 6th ed.
Boston: McGraw-Hill. 1998 Hodgson, Marshal GS. The Venture of
Islam. Iman dan Sejarah dalam
Caldin, Edward F. Structure of Peradaban Dunia, Masa Klasik
Chemistry in Relation to the Islam. Buku Kedua: Peradaban
Philosophy of Science. Khalifah Agung. (judul asal: The
International Journal for Venture of Islam: Conscience &
Philosophy of Chemistry. Vol. 8 History in a World Civilization.
No. 2. 2002.
[November 2012] JURNAL SCIENTIAE EDUCATIA VOLUME 1 EDISI 2
Ibn Hayyan, Jabir. Mukhtar Rasail . Lagoswki, J.J. The Evolving Nature of
Cairo: Maktabah Al-Khandji. Chemical Education. Diakses
1935 pada Februari 2008. Terdapat
pada
Kartanegara, Mulyadi. Nalar Relius: http://www.utexas.edu/resear
Memahami Hakikat Tuhan, Alam ch/chemed/lagowski/jjl_singap
dan Manusia. Jakarta: Penerbit ore_02.pdf
Erlangga. 2007
Madjid, Nurcholish (ed). Khazanah
Ka’dan, Abd Nashir. Jabir ibn Hayyan wa Intelektual Islam. Jakarta:
‘Ilm al-Khimiya’ (‘Ilm al- Penerbit Bulan Bintang. 1994
Shun’ah). Artikel. Diakses pada
Agustus 2007 dari http:\\ Madkour, Ibrahim. Aliran dan Teori
www.ishim.net.ankaadan6/jabe Filsafat Islam ( Fi al-Falsafah al-
r.htm Islamiyyah: Manhaj wa Tathbiq
2. Terj. Yudian Wahyudi
Khaldun, Ibn. Muqaddimah Ibn Khaldun. Asmin). Jakarta: Bumi Aksara
(judul asal: Muqaddimah. Terj.
Ahmadie Thoha). Jakarta: Muassasah al-‘Arabiyyah li al-Dirasat wa
Pustaka Firdaus. 1986 al-Nasyr. Mausu’ah al-
Hadharah al-Islamiyyah 1.
Knight, Judson. Science of Everyday Amman: Dar al-Faris al-Nasyr
Things. Vol I: Real Life wa al-Tauzi’. 1995
Chemistry. Detroit: Gale Group-
Thomson Learning. 2002 Mustansyir, Rizal dan Misnal Munir.
Filsafat Ilmu. Yogyakarta:
Kraus, Paul. (ed). Mukhtâr Rasâ`il. Jabir Pustaka Pelajar. 2001
ibn Hayyan. Kairo: Maktabah
Al-Khandgi. 1935 Murata, Sachiko. The Tao of Islam: Kitab
Rujukan tentang Relasi Gender
Kraemer, Joel L. Renaisans Islam: dalam Kosmologi dan Teologi
Kebangkitan Intelektual dan Islam (judul asal: A Sourcebook
Budaya pada Abad Pertengahan. on Gender Relationship in
(judul asal: Humanism in the Islamic Thought. Terj. Rahmani
Renaissance of Islam: the Astuti & MS Nasrullah).
Cultural Revival during the Bandung: Mizan. 1996.
Buyid Age. Terj. Asep Saefullah.).
Bandung: Mizan. 2003 Myers, Eugene A. Zaman Keemasan
Islam. (judul asal: Arabic
Lagoswki, J.J. The Role of the Laboratory Thought and The Western
in Chemical Education. Diakses World: in The Golden Age of
pada Februari 2008. Terdapat Islam.terj. M.Maufur el-Khoiry ).
pada Yogyakarta: Fajar Pustaka
http://www.utexas.edu/resear Baru. 2003
[November 2012] JURNAL SCIENTIAE EDUCATIA VOLUME 1 EDISI 2