Anda di halaman 1dari 26

[November 2012] JURNAL SCIENTIAE EDUCATIA VOLUME 1 EDISI 2

FILOSOFI ZAT DAN MATERI MENURUT JABIR BIN HAYYAN


(Aspek Kimiawi Dari Studi Filosofis terhadap Naskah Mukhtâr Rasâ`il )

EDY CHANDRA

ABSTRAK

This study used qualitative research method includes a study of literature, analysis
descriptive method, historical and philosophical approach by considering substantial and
functional relation between information and opinion from Jabir Ibn Hayyan’s manuscripts,
‘Mukhtâr Rasâ’il vol. 1 (collected by Paul Kraus, 1935). Even though he was influenced by
mysticism, Jabir categorized as a pioneer of modern chemistry knowledge with empirical
principle and scientific method base on experiment, contrary to the development was
inclined of speculative rational at the time, mixing with Greek mysticism. His concept of
atom is more advanced than Democritus atomism, parallel to Dalton’s atomic theory. His
concept of Mizan mixing mysticism influence and cosmology, compounding quantitative
and qualitative aspects of chemistry processes. Jabir used chemistry technique such as
distillation, evaporation, sublimation, filtration, metal mixture, calcinations and so on.

PENDAHULUAN
Filsafat pendidikan Kimia, belum modern, filsafat kimia juga seringkali
mendapatkan perhatian yang memadai diabaikan dari literatur filsafat sains.2
di kalangan para ilmuwan dan peneliti Problem filosofis bagi pendidikan
pendidikan. Tidaklah mengherankan kimia seperti di atas, menambah
bila Scerri (2003: 468)1 mensinyalir tantangan baru bagi Perguruan Tinggi
adanya kecanggungan filosofis dalam Agama Islam Negeri (PTAIN) semisal
penelitian pendidikan kimia. Kondisi ini Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
seperti ini dapat dimengerti terjadi Hidayatullah Jakarta3. Setelah secara
karena perkembangan filsafat
2
pendidikan yang relatif baru. Apatah Scerri, Eric R & McIntyre, Lee. The Case
for the Philosophy of Chemistry. Synthese: No.
lagi, dalam perkembangan filsafat sains 111 1997. p 213-232. Scerri & Lee juga
mengungkapkan bahwa perkembangan filsafat
kimia relatif lebih terlambat dibandingkan dengan
1
Scerri mengemukakan indikasi bahwa para filsafat fisika maupun biologi. Lihat juga Eric R
peneliti pendidikan kimia lebih disibukkan oleh Scerri, Philosophy of Chemistry: New
kajian tentang pencarian multimedia pembelajaran Interdisciplinary Field?. Journal of Chemical
kimia yang tepat, ketimbang mengevaluasi Education. Vol. 77 No.XX 2000. p. 1-4
landasan filosofis yang dimilikinya. Lebih jauh, 3
Secara resmi IAIN Syarif Hidayatullah
Scerri juga mengungkap adanya kesenjangan antara
Jakarta berubah menjadi UIN Syarif Hidayatullah
aspek filosofis dari konstruktivisme kimia dan
Jakarta pada Dies natalisnya yang ke-45, dan
aplikasinya dalam pendidikan kimia. Lihat Eric
diresmikan oleh Wapres Hamzah Haz pada tanggal
Scerri. Philosophical Confussion in Chemical
8 Juni 2002. Saat ini, di UIN Jakarta terdapat
Education Research. Journal of Chemical
Fakultas Sains Teknologi yang di dalamnya
Education. Vol. 80 No.5 May 2003. p. 468-473
terdapat Jurusan Kimia, dan pada Fakultas Ilmu
[November 2012] JURNAL SCIENTIAE EDUCATIA VOLUME 1 EDISI 2

resmi bertransformasi dari Institut dalam karya-karyanya. Sesuai dengan


Agama Islam Negeri dan Sekolah Tinggi pengertian Kimia sebagai sebuah
Agama Islam Negeri, beberapa kampus disiplin ilmu yang mempelajari tentang
semisal UIN Syarif Hidayatullah Jakarta materi, sifatnya, strukturnya,
yang memiliki fakultas Sains dan perubahan/reaksinya serta energi yang
Teknologi serta jurusan pendidikan menyertai perubahan tersebut,
sains, mendapatkan tantangan baru pembahasan-pembahasan tentang
bagaimana menyelaraskan landasan materi dan strukturnya, serta
filosofis bagi fakultas dan jurusan yang perubahan-perubahan kimia, dapat
berkaitan dengan sains (termasuk ditemukan dalam tulisan Jabir bin
kimia). Tantangan baru ini dapat Hayyan. Setidaknya terdapat empat
dianggap sebagai kelanjutan dari konsep fundamental dalam ilmu kimia,
masalah dualisme pendidikan dan yang sekaligus menjadi tonggak utama
dikhotomi ilmu (ilmu agama dan ilmu sejarah perkembangan kimia.
umum) yang telah berlangsung selama Pembahasan dan telaah terhadap
ini. PTAIN ditantang untuk mampu pemikiran dan sejarah kimia senantiasa
mengintegrasikan ilmu-ilmu agama tidak terlepas dari keempat konsep
Islam dan sains modern dalam tataran tersebut, yaitu zat murni (pure
filosofis maupun praktis.. substance); unsur dan senyawa (unsure
Berdasarkan penelusuran dan & compound); molekul, atom dan
analisis penulis, Jabir bin Hayyan partikel atom (molecule, atom &
banyak menggambarkan konsep-konsep subatomic particle); serta energi
kimiawi dalam berbagai tulisannya. (energy).4
Meskipun Mukhtâr Rasâ`il berisi banyak Sejak masa filsafat alam klasik
sekali pembahasan yang mencakup Yunani dan alkhemi sampai dengan
banyak hal, baik itu filsafat, logika, perkembangan kimia modern abad ke-
teologi, dan lain sebagainya, 19, gagasan tentang materi, dengan
pembahasan tentang konsep-konsep lingkup unsur, senyawa, dan
kimiawi dapat ditemukan secara jelas transformasinya, telah menjadi isu
sentral dan isu ini telah dijadikan
Tarbiyah dan Keguruan terdapat Jurusan 4
Edwar F Caldin, Structure of Chemistry:
Pendidikan IPA, yang di dalamnya terdapat
in Relation to the philosophy of Science. p. 103-
Program Studi Pendidikan Kimia.
104
[November 2012] JURNAL SCIENTIAE EDUCATIA VOLUME 1 EDISI 2

landasan bagi sistem filsafat dan mengungkapkan pentingnya memahami


sekaligus menjadi target refleksi hubungan antara falsafah dan ilmu
kritisnya.5 mizan (baca: ilmu kimia). Jabir
Studi ini mengacu pada model menyatakan bahwa kaidah filsafat atau
penelitian historis faktual, sebagian kaidahnya merupakan bagian
sebagaimana diajukan oleh A. Bakker dari kaidah-kaidah keseimbangan,
dan Ahmad Charis Zubair (2004), sebagaimana dinukilkan sebagai
menggunakan metode penelitian berikut:
kualitatif berupa kajian kepustakaan ‫ كُب يذتبجيٍ انٗ انقٕل فٗ انقٕاعذ‬....
‫انًذتبج انيٓب فٗ عهى انًيضاٌ ٔ فٗ عهى‬
(library research). Obyek telaah utama
‫ فإٌ قٕاعذ انفهسفخ ْي قٕاعذ‬,‫انفهسفخ‬
dalam penelitian ini adalah Mukhtâr .ٌ‫انًيضاٌ أ ثعض قٕاعذْب قٕاعذ انًيضا‬
‫فإَب يقذيٌٕ قٕاعذ انفهسفخ ٔ راكشٌٔ يب‬
Rasâ`il vol. 1 edisi berbahasa Arab yang ‫يخض انًيضاٌ يٍ ثعذ نيكٌٕ رنك كبنًقذيخ‬
6
diterbitkan oleh Maktabah Al-Khandji .... , ِٕ‫نًب يته‬
Pada kutipan di atas,
Kairo, Mesir tahun 1935/ 1354 H.
tampaknya dapat dipahami bahwa di
Metode pembahasan yang
masa Jabir bin Hayyan, berbagai cabang
dikembangkan dalam penelitian ini
ilmu pengetahuan relatif belum banyak
adalah metode deskriptif analitis,
berkembang dan masih banyak
yakni memaparkan informasi-informasi
berhubungan dengan pemikiran filsafat.
yang berkaitan dengan aspek
Jabir terlihat memberikan penekanan
religiusitas dalam pandangan-
pada pentingnya memahami filsafat
pandangan Jabir bin Hayyan yang
sebagai landasan awal untuk memahami
berkaitan zat dan materi, maupun
berbagai fenomena kimiawi, dalam hal
konsep-konsep kimia lain yang
ini konsep mizan. Karenanya, menjadi
berkaitan konsep zat dan materi
sebuah tanda tanya, bila kemudian
tersebut.
justru filsafat kimia relatif tertinggal
perkembangannya dibanding fisika dan
biologi.7
PEMBAHASAN
Berkaitan dengan filsafat kimia, 6
Jabir bin Hayyan, Mukhtâr Rasâ`il 1 h.
233-234
Jabir bin Hayyan pernah 7
Fenomena ketertinggalan filsafat kimia
dari fisika maupun biologi terlihat dalam beberapa
5
Joachim Schummer, dalam Donald M. indikator, misalnya pada minimnya kajian filosofis
Borchert. Encyclopedia of Philosophy vol.2. p. tentang kimia, minimnya kajian filsafat kimia
140 dalam jurnal-jurnal penelitian internasional, serta
[November 2012] JURNAL SCIENTIAE EDUCATIA VOLUME 1 EDISI 2

a. Materi dan Zat Murni dari pengertian bahwa Basithah tidak


Jabir bin Hayyan banyak membahas mungkin mengeluarkan zatnya ataupun
tentang materi dan zat, dan bahasan ini bagian-bagiannya, dimaksudkan sebagai
tersebar pada berbagai tulisannya. zat yang sederhana ataupun zat murni.10
Dalam khazanah kimia modern, materi Dalam khazanah kimia modern zat
dapat diartikan sebagai segala sesuatu tunggal adalah materi yang seluruh
yang mempunyai massa, dan bagiannya mempunyai sifat dan
menempati ruang.8 Makhluk hidup dan susunan sama. Setiap zat murni
yang tidak hidup terdiri atas materi, mempunyai sifat-sifat khusus yang
baik itu manusia, tumbuh tumbuhan, membedakannya dari zat murni lainnya.
hewan, air, batu, kayu, garam dan benda Karenanya, zat murni dapat dikenali
benda apa saja di sekitar kita termasuk berdasarkan penampilannya, baunya,
materi. Banyak bahan kimia yang rasanya, warnanya, dan berbagai sifat
disebutkan oleh Jabir, diantaranya, ‫صيجق‬ lainnya. Contohnya, tembaga, garam
(merkuri/air raksa), ‫( َذبط‬tembaga), dapur, soda kue, air, besi, oksigen, dan
‫( كجشيت‬sulfur/belerang), ‫( سطبص‬timah), lain sebagainya. Beberapa zat murni
‫( يهخ‬garam), ‫( فضخ‬perak), ‫( رْت‬emas), dapat dibentuk dari beberapa zat lain
ٍْ‫د‬ (lemak), ‫دبيض‬ (asam), ‫اسشة‬ tetapi sifat-sifat zat penyusunnya itu
(timbal), ‫( دذيذ‬besi), ‫( صيت‬minyak), dan tidak nampak. Sebagai contoh, air murni
lain sebagainya. dapat dibentuk dari gas oksigen dan gas
Jabir bin Hayyan membagi segala hidrogen, tapi sifat mudah meledak dari
sesuatu menjadi 2 bagian yaitu: Zat gas hidrogen tak nampak pada air
yang sederhana (Basithah) dan Zat murni.
kompleks (Murakkabah)9. Tampaknya, Dalam hal ini terdapat sedikit
kerancuan ketika murakkabaħ
secara kasat mata jarang ditemukan kimiawan yang diterjemahkan sebagai senyawa, karena
kemudian menjadi pemikir ataupun filosof. Selama
ini dikenal beberapa ilmuwan yang mendalami dalam pengertian kimia modern,
kajian filosofis yang berlatar belakang fisika,
semisal Thomas Kuhn, Fritjof Capra, Ahmad Y Al senyawa merupakan bagian dari zat
Hassan, Syed Hossein Nasr dan lain sebagainya.
8
Judson Knight, Science of Everyday tunggal, di samping unsur. Dalam
Things, p.33
9
Tentang definisi Basīthah, dinyatakan pengertian kimia modern, zat murni
bahwa Basīthah tidak dapat dibuat dari reaksi
kimia; sedangkan Murakkabaħ didefinisikan
10
sebagai dapat dibuat dari zat lainnya melalui suatu Jabir bin Hayyan, Kitâb Ikhrâj Mâ fī Al-
proses kimia. Lihat Jabir, kitab Al-Hudūd, h. 111 Quwwaħ, h.4-5
[November 2012] JURNAL SCIENTIAE EDUCATIA VOLUME 1 EDISI 2

dibedakan menjadi unsur dan senyawa.


Unsur adalah zat yang paling sederhana
yang tidak diuraikan lagi menjadi zat
lain yang lebih sederhana. Misalnya,
tembaga11, besi12, emas13, dan lain
sebagainya, yang masing-masing
memiliki sifat yang khas. Sedangkan Gambar 5. 4 Dasar sifat materi
senyawa adalah zat hasil persenyawaan Sumber: Jabir (1935)

dua unsur atau lebih, yang masih dapat


•Panas
diuraikan lagi menjadi unsur-unsur
penyusunnya melalui reaksi kimia.14 Udara Api

Misalnya, air (tersusun dari hidrogen •Lembab •kering

dan oksigen), garam dapur (tersusun Tanah Air


•Dingin
dari natrium dan klor), soda kue
(tersusun dari natrium, karbon,
hidrogen dan oksigen), gula tebu Dalam pandangan Jabir, senyawa

(sukrosa) dan alkohol. dan materi itu terdiri unsur-unsur api,


udara, tanah dan air. Masing-masing
unsur tersebut memiliki 4 macam sifat,
panas, kering, dingin, lembab, yang
mencakup tiga jenis benda, yaitu
tumbuhan, hewan dan batu.15
Pernyataan tentang unsur-unsur dan
11 sifat-sifat unsur yang empat tersebut
Tembaga merupakan unsur kimia berupa
logam kemerahan yang termasuk ke dalam unsur banyak dibahas dan ditekankan
golongan transisi dalam Sistem Periodik Unsur.
Unsur ini memiliki sifat tidak mudah berkarat, berulang-ulang oleh Jabir. Pada
mudah ditempa, dan kawatnya mudah ditekuk.
12
Besi merupakan unsur kimia berupa kebanyakan bab yang terdapat pada
logam berwarna putih keperakan yang termasuk ke
dalam unsur golongan transisi dalam Sistem Mukhtar Rasa`il, niscaya ditemukan
Periodik Unsur.
13
Emas merupakan unsur kimia berupa
pembahasan yang menyinggung tentang
logam mulia yang bersifat inert (sulit bereaksi), keempat unsur ataupun ke-empat sifat
larut dalam aqua regia, dan mudah ditempa. Unsur
ini juga termasuk ke dalam unsur golongan transisi tersebut. Pandangan ini sesungguhnya
dalam Sistem Periodik Unsur.
14
Judson Knight, Science of Everyday
15
Things, p.273 Jabir, Kitâb Ikhrâj Mâ fī Al-Quwwaħ, h.4
[November 2012] JURNAL SCIENTIAE EDUCATIA VOLUME 1 EDISI 2

bukanlah hal yang baru, karena telah prinsip tersebut dapat dianggap sebagai
dikemukakan sebelumnya oleh para prinsip-prinsip semua sains Jabiriyah.
filosof Yunani. Jabir seringkali Alkhemi Jabiriyah sendiri adalah
mempertukarkan penggunaan istilah pembuatan keseimbangan antara sifat
‫ انعُظٕس‬dan ‫انجْٕش‬ dalam tulisannya. dan tabiat yang empat dengan bantuan
Tampaknya, hal ini mempertegas eliksir yang melambangkan kehadiran
pandangan Jabir bahwa unsur-unsur dasar spiritual yang memungkinkan
juga memiliki dimensi ruh, sebagaimana adanya harmoni sifat-sifat unsur.
manusia memiliki ruh. Empat asas yang beroperasi pada
benda-benda yang termasuk
‫فإرا استطعُب أٌ َسيطش عهٗ سٔح ْزا‬
dalam tiga alam, yang
‫ ثى انقيُب شيئب ً يُّ ( انشٔح‬،‫انعُظش‬
‫ اَقهجت تهك‬،‫ْٔي يزكش) عهٗ يبدح يب‬ mempengaruhi dan menentukan
‫انًبدح فكبَت يثم انعُظش انزٖ انقيُب‬ ronanya ialah : api, air, udara dan
ّ‫فيّ شيئبً يٍ سٔد‬ tanah. Tidak ada peristiwa dalam
tiga alam itu yang tidak
ditimbulkan oleh elemen-elemen
Pemahaman adanya ruh ini ini. Oleh sebab itu dalam seni
meskipun sulit dibuktikan secara [alkhemi] ini kita mengandalkan
operasi yang dilakukan [atas
eksperimental dapat bertahan beberapa keempat elemen itu], menguatkan
abad lamanya, dan tampaknya elemen yang terlalu lemah atau
melemahkan yang terlalu kuat –
mendapatkan pembenaran dengan ringkasnya memperbaiki yang
dikemukakannya teori phlogiston oleh kurang. Oleh sebab itu, siapa yang
berhasil memanipulasi elemen
George Erns Stahl (1660-1734).16 dalam ketiga alam akan berhasil
Sifat yang empat yang digunakan pula dengan tindakan itu
mendapatkan pengetahuan
Jabir untuk menjelaskan alam mineral, tentang semua hal dan memahami
juga merupakan dasar bagi kosmologi- sains penciptaan dan seni Alam.
Jangan anda dipersulit oleh
nya yang luas; bersama dengan keraguan, karena sifat tiap eliksir
keseimbangan dan harmoni angka- diturunkan dari elemen-elemen.
Dengan bantuan eliksirlah kita
angka simbolis, sifat-sifat dan prinsip- berikan satu sifat yang
16
menyingkirkan sifat merusak yang
George Enrnst Stahl (1660-1734) seorang
ada pada suatu benda. Jadi ke
ahli kimia bangsa Jerman, berpendapat bahwa
apabila suatu benda terbakar, maka akan ada dalam sesuatu yang punya
sesuatu yang keluar dari benda tersebut yang ia kelebihan sifat air dimasukkan api
namakan flogiston (berasal dari bahasa Yunani dan digunakan hingga derajat yang
yang berarti nyala api). Menurut Stahl semua diperlukan, tapi tanpa
benda mengandung flogiston, dan kadar flogiston
pada benda tersebut mempengaruhi kemudahan membiarkan benda itu dimakan
terbakarnya suatu benda. Lihat Anna Poedjiadi, oleh api tadi – yang akan
Sains Teknologi Masyarakat, h. 23
[November 2012] JURNAL SCIENTIAE EDUCATIA VOLUME 1 EDISI 2

menambah rusaknya. Secara maupun fisik. Bahkan dalam


begini benda yang dikerjakan
memandang bahan dari segi fisiknya, ia
dengan api itu mencapai
keseimbangan dan sampai pada memperlakukan bahan itu sedemikian
keadaan yang diinginkan. 17
rupa sehingga terjamin hubungan yang
ada antara keadaan psikis dan
Jabir bin Hayyan membagi
fisiknya.18
bahan-bahan mineral ke dalam tiga
Adapun tentang campuran, yang
kelompok, masing-masing dengan
dalam pengertian ilmu kimia adalah
beberapa tabiat khusus, berdasarkan
campuran heterogen dari beberapa zat,
kelebihan salah satu sifat itu, yaitu :
yang dapat dipisahkan kembali dengan
1) bahan“spiritus” yang sepenuhnya
cara fisika biasa, Jabir bin Hayyan
dapat menguap, yang terdiri dari sulfur,
menyebutkan beberapa contoh
arsenikum, air raksa, amoniak dan
campuran, antara lain campuran air
kamfer; 2) “benda logam” yang dapat
dengan minyak, dan pelilinan dengan
ditempa, berkilat, menghasilkan suara
minyak.19
dan tidak “bisu” seperti “spiritus” dan
Teori empat unsur utama Jabir
“benda”; yang terdiri dari ; 3) “benda” [
bin Hayyan yang mengadopsi pemikiran
bahan mineral ] yang tak dapat ditempa
Yunani, sesungguhnya tidak dapat
tapi dapat diserbukkan.
diterima dalam khazanah ilmu kimia
Tak diragukan lagi, klasifikasi
modern, karena pada dasarnya terbukti
mineral menurut Jabir tersebut
kemudian bahwa air, udara, dan tanah
menunjuk kepada bahan yang punya
dapat dipisahkan lagi menjadi unsur-
arti nyata dalam hal aspek fisik benda.
unsur penyusunnya. Namun, teori
Tapi kunci untuk memahami fenomena
empat unsur utama yang terdiri atas air,
ini harus dicari bukan dalam hubungan
api, tanah, dan udara ini dapat bertahan
aspek fisiknya, tapi dari segi
berabad-abad lamanya, sampai
keseimbangan sifat dan ada pada
kemudian Robert Boyle dan Antoinne
harmoni antara aspek batin dan lahir
Laurent Lavouisier (1774)
bahan-bahan. Jadi Jabir, seperti ahli
meruntuhkannya, dan menandai
alkhemi lainnya, menggunakan suatu
bahasa, yang berlaku untuk alam psikis
18
Jabir bin Hayyan dalam Nasr, Sains &
17
Jabir. dalam Nasr, Sains dan Peradaban Peradaban Islam, h. 245
19
Islam, h. 240 Jabir, Kitâb Al-Sab’īn, h. 475
[November 2012] JURNAL SCIENTIAE EDUCATIA VOLUME 1 EDISI 2

dimulainya kimia modern sepenuhnya beberapa elektron di sekitarnya yang


pada jalur eksperimen yang konsisten.20 mengimbangi muatan positif inti. Teori
Sementara itu, pandangan Jabir atom dalam ilmu kimia dan fisika
yang menyatakan bahwa unsur-unsur adalah teori mengenai sifat benda. Teori
juga memiliki dimensi ruh, meskipun ini menyebutkan bahwa semua benda
sulit dibuktikan secara eksperimental, terbentuk dari atom-atom. Dasar filsafat
nampaknya dalam perkembangan sains untuk teori ini disebut atomisme. Teori
kontemporer sekarang, akan kembali ini dapat diterapkan pada semua fase
ditelaah secara falsafi. Sebagaimana umum benda seperti yang ditemukan di
dalam bidang fisika dan biologi, arus bumi, yaitu padat, cair, dan gas. Teori
filsafat sains kemudian menunjukkan tentang atom telah dikemukakan sejak
adanya arus balik untuk memasukkan masa filosof Yunani, seperti Leukipos
dimensi immateri yang selama ini dan Demokritus.22
dipisahkan dari sains.21 Jabir bin Hayyan banyak
b. Molekul, Atom dan Partikel- membahas hal-hal yang dapat dikaitkan
partikel Atom dengan atom dan unsur dalam tulisan-
Atom adalah satuan materi yang tulisannya. Di samping membahas
amat kecil yang terdiri atas inti atom tentang 4 unsur utama dan 4 sifat utama
yang bermuatan positif, yang biasanya materi, Jabir juga menyinggung tentang
mengandung proton dan neutron, dan atom. Misalnya, menurut Jabir, Segala

20
sesuatu ada yang bersifat Qadim, dan
Robert Boyle menegaskan bahwa empat
unsur yang telah dikenal sejak masa Yunani ada juga yang bersifat Baru. Baik yang
tersebut, bukanlah unsur yang sebenarnya. Karena,
menurut pandangan Boyle unsur adalah zat yang Qadim maupun yang Baru ada yang
sangat sederhana dan murni, yang tidak dibuat dari
zat lain, dan merupakan bagian dari senyawa. Jadi, dapat dilihat dan ada pula yang tidak
unsur adalah zat yang tidak dipecah lagi menajdi
zat lain, dan senyawa adalah penggabungan antara
dapat dilihat. Yang terlihat maupun
partikel-partikel dasar unsur. Lihat, Anna yang tidak terlihat terdiri dari Zat
Poedjiadi, Sains Teknologi Masyarakat, h. 21-22.
21
Dalam bidang fisika dan biologi muncul
22
arus untuk memasukkan aspek immateri dan Teori Atomisme Yunani dikembangkan di
bahkan misitisime Timur ke dalam kajian filsafat antaranya oleh Leukipos dan Demokritus (abad ke-
sains, yang dipelopori oleh Fritjof Capra. Mereka 5 SM) yang berpandangan bahwa alam semesta
kemudian menawarkan paradigma baru dalam terdiri atas atom-atom, entitas yang paling
memandang sains, dengan apa yang mereka sebut sederhana, yang tidak dapat dibagi lagi. Secara
sebagai paradigma holistik. Secara berseri, umum, teori ini merupakan dasar dari pandangan
misalnya, Capra menulis The Turning Point, The materialistis, terutama setelah dikembangkan oleh
Web of Life, dan The Tao of Physics untuk Rene Descartes dan dipadukan dengan paham
meyakinkan pentingnya memasukkan kembali dualisme. Lihat Bagus, Kamus Filsafat, h. 97-98
aspek immateri dalam filsafat sains.. dan Gazalba, Sistematika Filsafat, h. 7-8
[November 2012] JURNAL SCIENTIAE EDUCATIA VOLUME 1 EDISI 2

murni dan Senyawa yang lebih pada keduanya adalah terpecahnya


menjadi molekul-molekul, yang
kompleks. Bagian-bagian dari senyawa
selanjutnya bersenyawa antara satu
yang lebih kompleks tidak sama dengan dengan lainnya, sehingga mata biasa
sudah tidak lagi mampu
senyawa itu sendiri dan tidak dapat
membedakan antara keduanya.
disebandingkan dengannya. Adapun Tampak bahwa benda hasil
persenyawaan itu berpadu. Andai
bagian-bagian dari zat murni identik
saja sudah ada sebuah alat khusus
dengan zat murni itu sendiri dan dapat yang dapat memisahkan antara
kedua unsur yang halus tersebut,
disejajarkan dengannya. ..... Tidak dapat
tentulah akan diketahui bahwa
diterima oleh akal adanya bagian-bagian masing-masing dari kedua unsur itu
tetap utuh semua sifatnya, dan tiada
besar yang tidak dapat dibagi lagi.
terpengaruh sedikitpun.”24
Sesungguhnya terdapat bagian kecil
Dalam uraian Jabir bin Hayyan di
yang tidak dapat dibagi lagi dan tidak
atas, terlihat bahwa adanya kesamaan
terlihat ... Tidaklah mungkin
pandangan dengan Demokritus yang
memasukkan satu atom ke atom yang
menyatakan bahwa atom merupakan
kecuali kedudukan keseluruhannya
bagian terkecil suatu benda, dan tidak
lebih besar dari salah satu diantara
dapat dibagi lagi. Namun, pandangan
keduanya. Dan juga tidak mungkin
Jabir tentang atom jauh lebih maju dari
atom kosong.23 Pada bagian lain, Jabir
pandangan teori Atomisme25
bin Hayyan juga menyatakan tentang
Demokritus, yang belum menjelaskan
persenyawaan antar dua zat, yang mana
keadaan atom ketika bergabung dengan
molekul hasil persenyawaan tersebut
yang lainnya. Dalam beberapa aspek
berbeda dari kedua atom
memiliki dasar bagi teori atom Dalton
pembentuknya, dan perlu alat khusus
yang menyebut atom tidak dapat dibagi
untuk memisahkan keduanya kembali.
lagi dan dapat membentuk senyawa
“Sebagian orang menduga suatu
kekeliruan bahwa pada waktu air
raksa bersatu dengan belerang, maka
terbentuklah suatu benda baru (lain)
dalam keduanya, dan pada 24
Jabir bin Hayyan, dalam Budi Yuwono,
hakekatnya kedua benda itu tidak Ilmuwan Islam Pelopor Sains Modern, h. 92
hilang bendanya, dan apa yang terjadi 25
Secara umum,atomisme merupakan
pandangan materialistis bahwa alam semesta terdiri
23
Uraian tentang hal ini lebih lengkap dan dari entitas paling sederhana, independen, dan tidak
panjang lebar dapat dirujuk pada Jabir, Kitab Al dapat direduksi, yang saling berkaitan hanya secara
Khawâsh al-Kabīr. H. 234-237. Di sini Jabir kontingen (untuk dilawankan dengan saling
menyebutkan belasan point yang sebagian di berhubungan secara niscaya) untuk membentuk
antaranya berkaitan dengan materi dan atom. obyek-obyek. Lorens Bagus, Kamus Filsafat, h. 97
[November 2012] JURNAL SCIENTIAE EDUCATIA VOLUME 1 EDISI 2

dalam perbandingan tertentu.26 Dalam Apa yang dimaksud oleh Jabir bin
hal ini Jabir juga telah mendefinisikan Hayyan dengan Konsep Keseimbangan
senyawa kimia sebagai gabungan unsur- (Mizan/Balance) tidaklah identik
unsur yang sangat kecil, sama halnya dengan konsep Kesetimbangan Kimia
dengan apa yang ditemukan oleh John (Chemical Equilibrium) pada khazanah
Dalton sepuluh abad kemudian. Dengan Kimia modern. Tampaknya,
definisinya itu, Jabir pun telah menolak keseimbangan yang terkandung dalam
anggapan kuno yang mengatakan bahwa pengertian Mizan, adalah lebih banyak
penggabungan unsur-unsur yang berkaitan dengan proporsi dalam
tergabung tersebut dan melahirkan komposisi zat dan derajat sifat-sifat
unsur baru, yaitu gabungan. Demikian intrinsic zat itu sendiri. Sedangkan
pula, Jabir berpandangan bahwa semua konsep kesetimbangan kimia
materi dibentuk oleh partikel dasar merupakan proses dinamis pada reaksi
yang terdiri dari muatan yang kimia reversible (dapat balik,
menyerupai petir dan api27. Pernyataan berlangsung dalam 2 arah), dimana laju
Jabir ini mirip dengan apa yang reaksi maju sebanding dengan laju
sekarang dikenal sebagai muatan listrik reaksi sebaliknya.
yang terdapat pada tiap atom. Berdasarkan begitu luasnya
pembahasan yang ditulis oleh Jabir
c. Konsep Mizan (Keseimbangan) tentang konsep Mizan, terlihat bahwa
konsep ini merupakan konsep yang
paling penting dan menjadi inti dari
26
John Dalton (1803) mengemukakan
hipotesa tentang atom berdasarkan Law of Mass pemikiran-pemikiran kimia Jabir.
Conservation (Lavoisier) dan hukum perbandingan
tetap (Proust). Teori yang diusulkan Dalton: Secara khusus, Jabir menulis artikel-
a.Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang
sudah tidak dapat dibagi lagi. b.Atom digambarkan
artikel yang terkumpul dalam Kitâb al-
sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur Mawâzin, di samping banyak tulisan-
memiliki atom-atom yang identik dan berbeda
untuk unsur yang berbeda. c.Atom-atom tulisan lain yang yang memang
bergabung membentuk senyawa dengan
perbandingan bilangan bulat dan sederhana.. dimaksudkan untuk memberikan
d.Reaksi kimia merupakan pemisahan atau
penggabungan atau penyusunan kembali dari atom- penjelasan tambahan dan untuk
atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau
dimusnahkan. Lihat Raymond Chang, Chemistry, mendukung penjelasan yang terdapat
p. 76 dan Judson Knight, Science of Everyday
Things, p. 68 pada Kitâb al-Mawâzin. Keterangan
27
Poedjiadi, Kimia dari Zaman ke Zaman, seperti ini ditegaskan sendiri oleh Jabir
49-50
[November 2012] JURNAL SCIENTIAE EDUCATIA VOLUME 1 EDISI 2

dalam Mukhtâr Rasâ`il.28 Konsep Mizan sistem ilmiahnya dengan ajaran


yang digunakan Jabir bin Hayyan keagamaan.
mencakup beberapa pengertian, yaitu : Konsep Mizan Jabir bin Hayyan
a. Mizan dapat berarti berat jenis terlihat mendapatkan pengaruh dari
(specific gravity), yang mengacu pemikir-pemikir Yunani terdahulu. Di
pada konsep Archimides antara filosof Yunani yang
b. Sebagai ukuran dalam mempengaruhi konsepsi Mizan Jabir bin
pencampuran zat sebagaimana Hayyan adalah Aristoteles (384-332
dalam perkembangan alkhemi masa SM), Apollonius (abad 1 SM), Porphirius
itu. (233-350 M), Galens, dan Phytagoras,
c. Suatu spekulasi mengenai huruf- yang masing-masingnya memiliki porsi
huruf abjad Arab (Simbolisme pengaruh berbeda terhadap pemikiran
numerik), yang kemudian dikaitkan Jabir tentang Mizan. Aristoteles
dengan empat kualitas unsur, panas, mempengaruhi Jabir dalam hal
dingin, lembab, kering. Sistem ini penentuan aspek-aspek kategori yang
tampaknya berasal dari Neo- menentukan bagi konsep mizan yang
Phitagoreanisme. dibangun Jabir.29 Secara khusus Jabir
d. Mizan juga merupakan prinsip mengutip ungkapan Aristoteles yang
utama metafisis dan simbol membagi segala sesuatu menjadi 10
monisme ilmiah dari Jabir. Prinsip kategori, yaitu al-Jauhar (zat/ousia), al-
ini sendiri justru bertentangan Kamm (kuantitas/poson), al-Kaif
dengan prinsip dualitas dari (kualitas/poion), al-Zaman
Manicheans. (waktu/pote), al-Makan (tempat/pou),
e. Mizan juga dapat berasal dari al-Idhofah (relasi/prosti), al-Qaniyah
penjelasan allegoris (ta’wil) (milik/echein), al-Wadh’u
referensi Qur’ani mengenai (keadaan/keisthai), yaf’al
penimbangan di hari akhirat. Dalam (berbuat/poiein), dan yunfa’al
hal ini Jabir memperolehnya dari (menderita/paschein).30
khazanah gnosisme muslim, dan
29
Lihat Jabir, kitab al-Mîzân al-Shaghîr, h.
dengan itu Jabir menghubungkan 428.
30
Di antara pengertian Kategori adalah
kelompok hal yang mempunyai sebuah predikat
28
Lihat Jabir, dalam Nukhab min Kitâb al- atau dapat ditunjukkan oleh suatu istilah. Definisi
Mīzân al-Shaghīr. h. 449-450 lain menjelaskan bahwa kategori berupa gagasan
[November 2012] JURNAL SCIENTIAE EDUCATIA VOLUME 1 EDISI 2

Jabir menganggap kesepuluh menuliskan beberapa kitab tersendiri


kategori tersebut berlaku secara umum secara berseri untuk mengomentari
untuk benda yang ada, dan tampaknya konsep mizan yang juga dikemukakan
menjadikan kategori tersebut sebagai oleh Apollonius.31 Sedangkan Galens,
landasan filosofis bagi konsep mizannya dikutip pada beberapa tempat dalam
yang memadukan aspek kualitas dan tulisan Jabir, seperti pada komentar
kuantitas zat. Secara khusus Jabir tentang akal pertama Galens.32
menekankan empat di antara kesepuluh Terhadap Porphorius, Jabir banyak
kategori tersebut sebagai faktor penting mengomentari pandangan-
dalam konsep mizannya, yaitu kualitas, pandangannya ketika membahas
kuantitas, waktu dan tempat, dengan penerapan konsep mizan terhadap
tidak menafikan keberadaan kategori- hewan dan tumbuhan.33
kategori yang lainnya. Konsep Mizan digunakan Jabir
dalam metode eksperimennya untuk
mendapatkan proporsi yang tepat bagi
unsur-unsur. Menurutnya, semua kerja
alkhemi berkaitan dengan pengaturan
proporsi yang cocok dari sifat-sifat atau
tabiat-tabiat yaitu panas, dingin, lembab
dan kering. Konsep tentang Mizan
merupakan konsepsi alkhemi khas Jabir,
yang memadukan aspek kuantitatif
Gambar 6. Interaksi 4 kategori dalam mizan
Sumber: Jabir (1935)
dengan pandangan kosmologis. Dalam
hal ini, Keseimbangan dan proporsi,
Adapun terhadap Apollonius,
tentunya, tidak hanya berarti hubungan
seorang Neo-phytagorean dari Tyana,
yang dinyatakan dengan jumlah, tetapi
Jabir banyak mengomentari pandangan
31
Jabir terhitung sangat banyak mengutip
Apollonius, berkaitan dengan konsep dan mengomentari pandangan pandangan
Mizan. Secara khusus Jabir bin Hayyan Apollonius. Secara khusus, misalnya, Jabir
menulis beberapa seri Kitâb al-Ahjâr 'alâ Ra'y
Balînâs. Juz ke 1, 2 dan 4 dari seri tersebut terdapat
pada Mukhtâr Rasâ'il vol I ini.
32
dasar apa saja, konsep apa saja, ide manapun, atau Secara lebih lengkap, komentar Jabir
prinsip mana saja yang mendasar bagi suatu sistem tersebut dapat dirujuk pada Jabir, kitâb al-Tashrîf,
filsafat. Lihat Lorens Bagus, Kamus Filsafat, h. h. 420.
33
395-396 Jabir, kitâb al-Tajmî’ h.383-388
[November 2012] JURNAL SCIENTIAE EDUCATIA VOLUME 1 EDISI 2

juga aspek ontologis dari Kesatuan Keseimbangan sifat-sifat berarti


Alam. harmoni antara berbagai tendensi Jiwa
Mengenai produksi kedua dalam dunia, yang menentukan dan mengatur
seni ini, barang siapa yang punya
sifat-sifat dasar. Tiap logam punya dua
pengetahuan tentang latihan yang
diperlukan …. akan memiih lebih sifat luar (eksternal) dan dua sifat dalam
dulu Waktu, saat ia akan
(internal). Misalnya, emas di dalam
membentuk sesuatu dan kemudian
Tempat, lalu Waktu … setelah itu, dingin dan kering, di luar panas dan
untuk menambah sifat suatu bahan,
lembab. Perak kebalikannya – panas dan
ia akan pilih jumlah dan sifat yang
sesuai …..Lalu akan ia rancang lembab di dalam, dingin dan kering di
[dengan bahan tersebut] salah satu
luar. Tiap sifat ada empat derajat dan
dari sifat itu yang terkuat [yaitu
yang paling aktif] dan yang akan tujuh subbagian atau seluruhnya terdiri
berada dibagian dalam benda itu
dari dari dua puluh delapan bagian.
(Awas, jangan mulai dengan
merancang [sifat] yang diluar, Menurut Jabir semua benda di dunia ini
karena itu adalah kesalahan yang
berada dalam jumlah 17, terbagi dalam
besar). Pada bagian ini ia akan
menambahkan padanannya kumpulan 1:3:5:8. Ia menghubungkan
diantara [sifat] yang pasif. Jadi
dua sifat yang yang 28 bagian itu
bagian luar dirancang, sesuai
dengan komposisi bagian dalam; dengan satu huruf dalam abjad Arab dan
dengan cara ini barang itu dibuat,
melandasi pembagian empat rangka
dari bukan-wujud jadi wujud.34
dengan deret 1:3:5:8. Sifat-sifat yang
berlawanan dari logam berada dalam
rasio 1:3 atau 5:8 ataupun sebaliknya.
Sebagai bagian dari simbolisme
numeriknya35, Jabir juga membuat

35
Kosmologi yang didasarkan atas
simbolisme angka-angka dalam bahasa kimia dan
astrologi yang oleh Jabir bin Hayyan digabungkan
dengan simbolisme huruf-huruf, menunjukkan
pengaruh Islam, ilmu jafr; dan tidak bisa
Gambar 7. Penerapan faktor pembentuk dipisahkan dari bahasa Arab dan struktur Al
keseimbangan dalam empat Qur'an; dipadukan dengan pengaruh Hermetik
Phyagorean. Dalam skema kosmologis semacam
jenis interaksi sifat. ini, masing-masing huruf atau angka menandai
Sumber: Jabir (1935) sebuah eksistensi tertentu dalam hierarki
kosmisatau metakosmik, sedangkan dimensi
kosmis yang menyangkut sifat dan kualitas kimiawi
dihilangkan. Model kosmologi ini kemudian
banyak diikuti oleh pemikir muslim lainnya, seperti
34
Nasr , Sains & Peradaban Islam, h. 241 Ikhwan al-Shafa. Lihat Lihat Nasr, Kosmos &
[November 2012] JURNAL SCIENTIAE EDUCATIA VOLUME 1 EDISI 2

berbagai tabel dimana nilai huruf Arab, Rasio ini berpadanan dengan sifat
tergantung dari posisinya pada nama esensial timbal dan hanya inilah faktor-
Arab untuk tiap logam, dinyatakan faktor yang sungguh membedakan
dalam kuantitas tiap sifat yang empat timbal dari logam lainnya. Mengubah
itu, tujuh huruf dari dua puluh delapan rasio sifat ini berarti
diperuntukkan bagi tiap sifat. Sebagai mentransmutasikan timbal menjadi
contoh, timbal dalam bahasa Arab anggota lain dari spesies logam.36
adalah usrub; terdiri dari huruf Arab alif
(a), sin (s), ra (r) dan ba (b). [Vokal/ d. Konsep Sulfur-Merkuri
harkat-nya singkat tidak ditulis]. Alif Konsep kimiawi lain yang
yang terdapat pada awal nama itu menjadi keunikan alkhemi Jabir bin
melambangkan panas pada timbal; Hayyan adalah pemikiran Jabir tentang
panas ini dalam derajat yang pertama, Konsep Sulfur – Merkuri. Konsep
sesuai dengan posisinya dalam nama kimiawi ini, oleh Jabir digunakan untuk
tersebut. Dalam tabel yang diberikan menjawab pertanyaan besar tentang
Jabir, panas derajat pertama bernilai 1 batu filosof (stone philosopher/ ‫دجش‬
¼ dirham (satuan berat Arab ‫)انفالسفخ‬.
tradisional). Sin menempati derajat Menurut Jabir bin Hayyan, semua
kedua dan bersifat kering, punya nilai 1 logam pada dasarnya tersusun dari
dirham. Dengan cara yang sama, Jabir merkuri37 dan membeku dengan
memberi nilai 1 ⅙ dirham untuk panas, sulfur38. Bila air raksa dan sulfur
1 untuk kering, 1 ¼ untuk lembab dan 9 bergabung membentuk satu zat tunggal,
⅓ untuk dingin. Sepotong timbal berat diduga bahwa keduanya pada
12 ¾ dirham jadinya akan hakekatnya telah berubah dan satu zat
mengandung 1 ⅙ dirham panas, 9 ⅓ yang sama sekali baru telah terbentuk.
dingin, 1 kering darn 1 ¼ lembab. 36
Nasr, Sains & Peradaban Islam, 244-
Semua timbal, menurut teori Jabir, 245
37
Merkuri atau air raksa merupakan unsur
mengandung proporsi sifat yang sama, kimia berupa logam cair berwarna perak dan
bersifat toksik (racun. Unsur ini termasuk ke dalam
tak peduli berapa beratnya atau unsur golongan transisi dalam Sistem Periodik
Unsur.
ukurannya atau ciri lahirnya yang lain. 38
Sulfur atau belerang merupakan unsur
kimia non logam yang mempunyai beberapa bentuk
berbeda (allotrop) yang terdapat di alam, termasuk
Tatanan Alam dalam Nasr, Ensiklopedi Tematik ke dalam golongan oksigen dalam Sistem Periodik
Spiritualitas Islam (Buku Pertama), h. 476-477. Unsur.
[November 2012] JURNAL SCIENTIAE EDUCATIA VOLUME 1 EDISI 2

Tapi kenyataannya adalah lain


sama sekali. Keduanya, merkuri
dan sulfur, tetap
mempertahankan sifatnya
masing-masing; apa yang telah
terjadi hanyalah bahwa bagian-
bagiannya telah diperlunak dan
didekatkan satu sama lain,
sehingga dalam penglihatan mata
hasilnya tampak seragam39
Teori ini dapat dikatakan
merupakan cikal bakal dari teori
Gambar 10. Diagram Kosmologi Jabir bin Hayyan
modern asam-basa, Asas sulfur-
Sumber: Turner (2004),dan Yuwono (2005)
merkuri, yang pada setiap alam
tentang dua prinsip yang saling
manifestasi berpadanan dengan asas
melengkapi. Sulfur adalah prinsip
aktif (atau maskulin) dan pasif (atau
maskulin, dan merkuri adalah prinsip
feminin) dalam tinjauan kimia, menjadi
feminin. 40
asam dan basa, yang jika bersatu akan
Bagan kosmologi Jabir bin
membentuk garam. Secara alkhemis
Hayyan didasarkan pada relasi dari
teori ini menjelaskan dualitas maskulin-
sejumlah keadaan zat satu terhadap
feminin, dimana pada dualits inilah
lainnya, relasi yang tergantung dari
semua eksistensi kosmis tergantung dan
pengaruh yang didapat oleh keadaan
dalam hubungan ini pula semua sains
lebih rendah dari tindakan keadaan
kosmologi abad pertengahan berusaha
yang lebih tinggi, dan pada gilirannya
menjelaskan fenomena alam.
keadaan yang lebih rendah ini
Prinsip sulfur-merkuri Jabir yang
menyalurkan pengaruhnya kepada
menggambarkan prinsip dualitas pasif-
40
aktif, atau feminin dan maskulin ini, Pengungkapan adanya keterkaitan antara
konsep sulfur-merkuri Jabir dengan prinsip
dapat juga dibandingkan dengan maskulin-feminin, sebagaimana prinsip Yin – Yang
pada simbol Taoisme juga disebutkan oleh Jean
pasangan Yin – Yang, simbol Taoisme Canteins (1991), dalam tulisannya berjudul Ilmu-
ilmu Tersembunyi dalam Islam. Lihat Jean
Canteins, Ilmu-ilmu Tersembunyi dalam Islam,
39
Jabir dalam Nasr, Sains dan Peradaban dalam Nasr, Ensiklopedi Tematis Spiritualitas
Islam, h. 246 Islam: Manifestasi, h. 591-594
[November 2012] JURNAL SCIENTIAE EDUCATIA VOLUME 1 EDISI 2

peringkat yang berada dibawahnya yang paling sempurna yaitu emas.


dalam rantaian Wujud, ia menguraikan Kesalahan-kesalahan dalam kemurnian
tentang penurunan dari alam Akal dan perbandingan itulah yang
melalui Jiwa kedalam elemen – yang mengakibatkan terjadinya perak, timah,
seperti telah kita ketahui, terdiri dari timbal, besi atau tembaga. Oleh karena
sifat yang empat. Karenanya, elemen- itu, bila kesalahan dalam kemurnian dan
elemen alkhemi merupakan bagian dari perbandingan itu tadi dapat dikoreksi,
kesatuan yang besar, yakni jagad raya, maka dapatlah logam-logam diubah
persis sebagaimana halnya sains menjadi emas. Usaha ini dapat
alkhemi merupakan cabang dari sains dijalankan dengan bantuan bermacam-
yang lebih universal, yaitu kosmologi. macam eliksir.41
Dalam hal ini, unsur-unsur dan seluruh Teori sulfur – merkuri Jabir ini,
benda mati dan benda hidup berada sulit diterima bila ditinjau dengan kaca
dalam kerangka kosmologi rasi bintang mata ilmu kimia modern, sebab
yang dinamis, menegaskan keserasian bertentangan dengan kenyataan. Tetapi,
dan keseimbangan antara seluruh teori ini telah menjadi salah satu teori
komponen alam semesta, dan kimia tertua, yang dapat bertahan
ketergantungannya satu sama lain. hingga berabad-abad lamanya. Di
Eropa, teori ini kemudian
Menurut keyakinan Jabir, akibat dikembangkan pada abad ke-17 dan
adanya pengaruh planet-planet, pada abad ke-18 M menjelma menjadi
terjadilah di bumi ini logam-logam teori “Phlogiston” yang menganggap
karena penggabungan belerang dan air bahwa di dalam semua benda yang
raksa. Terjadinya berbagai macam dapat dibakar, terdapat suatu zat
logam adalah karena belerang dan air “Phlogiston” yang tidak dapat dibakar.
raksa itu tidak pernah murni, dan Sebagaimana diketahui, teori
karena keduanya tidak selalu bergabung “Phlogiston” ini lalu diruntuhkan oleh
dengan perbandingan yang sama. pandangan ahli kimia Prancis terkenal,
Apabila belerang dan air raksa itu Lavouisier pada 1777 M.
benar-benar murni dan tergabung
dalam keseimbangan alamiah yang Transmutasi Logam
sempurna, maka hasilnya adalah logam 41
Nasr, Sains & Peradaban dalam Islam, h.
[November 2012] JURNAL SCIENTIAE EDUCATIA VOLUME 1 EDISI 2

Jabir berpendapat bahwa dengan sifatnya masing-masing),


transmutasi yaitu penyesuaian aspek sedangkan yang sesungguhnya terjadi
luar dan dalam logam sebagai cara adalah keduanya berdisintegrasi
mencapai proporsi sempurna yang menjadi partikel-partikel kecil tersebut
terdapat pada emas. Transmutasi bercampur dengan partikel-partikel
semacam ini dapat terjadi dengan lainnya (bagian-bagiannya itu telah
bantuan Eliksir, yaitu suatu bahan yang menjadi lunak dan didekatkan satu
tersedia di alam mineral, nabati atau sama lain), sehingga mata telanjang
hewan, yang digunakan sebagai agen tidak dapat membedakan partikel-
spiritual yang kehadirannya diperlukan partikel tersebut. Jadi, produk yang
demi berhasilnya proses transmutasi.42 dihasilkan itu tampak homogen dalam
Jabir menulis tentang teori susunannya. Akan tetapi jika ada alat
sulfur-air raksa bahwa semua logam yang dapat membedakan partikel-
pada dasarnya tersusun dari air raksa partikel itu, dapat diketahui bahwa
dan membeku dengan sulfur (belerang). masing-masing partikel tersebut tetap
Mereka berbeda satu sama lainnya dalam keadaannya yang asli.
hanya karena adanya perbedaan sifat
yang terjadi dan perbedaan ini di e. Beberapa Proses Kimiawi Pada
sebabkan karena beda varietas Karya Jabir bin Hayyan
sulfurnya, yang untuk selanjutnya Meskipun tulisan-tulisan Jabir
disebabkan oleh variasi dalam bumi dan bin Hayyan memuat banyak hal, dan
yang terkena panas matahari dalam sebagiannya menggunakan bahasa
gerak perputarannya. simbolisme khas alkhemi, namun
Bila air raksa dan sulfur terdapat berbagai pernyataan yang
bergabung membentuk satu zat tunggal, secara jelas menggambarkan proses
diduga kuat bahwa keduanya pada kimiawi sebagaimana dikenal pada
hakekatnya telah berubah sehingga perkembangan kimia modern sekarang.
dengan demikian satu zat yang sama Dalam karya-karya Jabir tergambar
sekali baru benar-benar telah terbentuk. beberapa proses dan teknik kimiawi
Sesungguhnya kedua bahan tersebut yang cukup gamblang. Philip K.Hitti
tidak kehilangan sifat aslinya (bertahan (2006:476-477) mengemukakan bahwa
42 Jabir bin Hayyan berhasil
Jabir kitâb al-Ahjâr 1, h. 141-144
[November 2012] JURNAL SCIENTIAE EDUCATIA VOLUME 1 EDISI 2

menggambarkan secara ilmiah dua mengandung minyak, minyaknya dapat


operasi utama, yaitu kalnikasi (sic dipanaskan hingga menguap, dan
kalsinasi) dan reduksi kimiawi. Jabir menyisakan padatan berwarna hitam.
juga berhasil memperbaiki berbagai ‫ٔاعهى أٌ انذٍْ إٌ كبٌ نهًشتجخ األٔنٗ فإ را‬
‫طعذ دتٗ تجقٗ انشطٕثخ عهكخ سٕداء فقذ تى‬
metode penguapan, sublimasi, ٌ‫ٔال يجت أٌ يذخم يعّ يٍ انًبء إال يب كب‬
peleburan dan kristalisasi. Beberapa 44 ... ‫يثهّ في انطٓبسح ٔانجشد فقظ‬

Ketahuilah, bahwa asap yang


proses teknik reaksi kimia dijelaskan
dihasilkan dari penguapan
secara rinci oleh Jabir, misalnya derajat pertama akan
menyisakan residu berwarna
pemurnian logam, penguapan, destilasi,
hitam (pada bagian bawah) di
dan sebagian lainnya disebutkan secara akhir penyulingan. Tidak perlu
memasukkan air ke dalamnya,
umum, yang dalam pandangan penulis,
kecuali untuk pencucian dan
penyebutan tanpa rincian lebih lanjut pendinginan saja.
Pada kutipan di atas, tersisanya
menandakan bahwa proses tersebut
padatan yang telah kering dan
sudah dikenal baik pada waktu itu.43
berwarna hitam, menurut Jabir,
Beberapa proses kimiawi yang
merupakan pertanda bahwa bahwa
dijelaskan secara rinci tersebut antara
proses penguapan telah sempurna.
lain dapat digambarkan sebagai berikut:
Pada bagian lain tulisannya, Jabir juga
i. Penguapan dan Kristalisasi
menyebutkan proses penguapan ini
Penguapan merupakan teknik
dapat dilakukan berulang kali sebagai
kimia sederhana yang dilakukan untuk
bagian dari proses pencelupan.45
memisahkan suatu bahan dari
ii. Destilasi (Penyulingan)
kandungan zat cairnya. Cara ini
Teknik destilasi46 yang sekarang
sekarang juga dapat disebut kristalisasi
digunakan sebagai salah satu teknik
karena umumnya padatan yang tersisa
pemisahan zat organik, ternyata telah
dari penguapan seluruh pelarutnya
44
akan berbentuk kristal-kristal padatan. Jabir, kitâb al-Sab’īn, h. 479
45
Tentang proses penguapan lainnya, juga
Jabir menyebutkan tentang proses dapat ditelusuri pada bagian lain tulisan Jabir,
misalnya pada Jabir, kitâb al-Sab’īn, h. 473
46
penguapan ini pada beberapa bagian Dalam kimia modern yang dimaksud
dengan Destilasi atau penyulingan (distillation)
tulisannya. Misalnya, pada bahan yang adalah suatu metode pemisahan bahan kimia
berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan
menguap (volatilitas) bahan. Dalam penyulingan,
43
Jabir bin Hayyan misalnya menyebutkan campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan
secara umum beberapa teknik dalam proses kimia, uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam
di antaranya kalsinasi, sublimasi, penyepuhan bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih
logam, pada kitâb al-Khawwâsh al-Kabîr, h. 313 rendah akan menguap lebih dulu.
[November 2012] JURNAL SCIENTIAE EDUCATIA VOLUME 1 EDISI 2

dikenal pada masa Jabir bin Hayyan. didestilasi seperti, daun bayam, buluh,
Pada masa itu, destilasi anggur dan jenis tumbuhan sayur lain, buah-
sifat-sifat alkohol dapat dipastikan telah buahan, Jabir juga menjelaskan
dikenal. Jabir dalam salah satu beberapa teknik destilasi yang
tulisannya menggambarkan salah satu digunakannya.48
penggunaan destilasi anggur. Gambaran kutipan di atas
‫ٔانُبس انتٗ تشتعم فٗ سؤٔط انقٕاسيش‬ sesungguhnya merupakan gambaran
ٍ‫ثبنُجيز ٔانًهخ انًغهي ٔيب أشجّ رنك ي‬ teknis dari proses destilasi
ٌ‫األشيبء فٗ انخٕاص انجذيعخ انتٗ يظٍ أ‬
ٗ‫ ْٔزِ تذل عه‬.‫يقذاس انفبئذح فيٓب يسيش‬ sebagaimana dikenal sekarang. Teknik
47
‫شيء كثيش في ْزِ انعهٕو‬ destilasi ini sendiri, dalam bentuknya
Pada kutipan di atas, Jabir yang sangat sederhana, sebetulnya
menggambarkan adanya zat yang telah dikenal di Yunani dalam
mudah terbakar sebagai akibat pembuatan spiritus. Jabir
pendidihan anggur dan garam pada menyempurnakan teknik tersebut
bagian atas wadah botol kaca, dimana dengan menggunakan peralatan yang
proses pembakaran yang terjadi sebagai lebih sistematis dengan menggunakan
pelepasan energi yang tersimpan di botol kaca49, yang kemudian menjadi
dalam zat yang terbakar. Teori Jabir cikal bakal teknik pemisahan kimia
sendiri sempat bertahan sampai akhir organik semi mikro. Pada bagian lain
abad ke-18 M dan bahkan menjadi dasar tulisannya, Jabir juga mendeskripsikan
bagi teori Phlogiston yang mengatakan bentuk botol yang digunakan untuk
bahwa semua benda yang mudah destilasi dengan bentuk labu50. Bentuk
terbakar mengandung zat yang elusif labu kimia ini yang kemudian dikenal
dan tidak bisa didefinisikan, yang dengan sebutan alembik ini merupakan
menyerupai api yang disebut phlogiston bagian dari kontribusi Jabir terhadap
yang diduga telah melepaskan diri dari
48
Jabir, kitâb al-Sab’īn, h. 479-481
zat yang terbakar pada waktu 49
Penggunaan botol kaca sebagai bagian
dari peralatan laboratorium merupakan salah satu
pembakaran. temuan dan kreativitas Jabir bin Hayyan,
menggantikan bejana dari tanah (tembikar).
Di samping itu Jabir juga
Penggunaan bahan kaca ini untuk menghindari
menyebutkan bahan-bahan yang dapat kemungkinan kesalahan yang dapat ditimbulkan
karena kontaminasi bahan. Tentang hal ini Jabir
mengungkapkan alasan pemilihan kaca sebagai
bahan dari alat-alat laboratoriumnya dalam Jabir, h.
47
Jabir, Kitâb Ikhrâj Mâ fī Al-Quwwaħ, 94
50
h.76 Jabir, kitâb al-Sab’īn, h. 477
[November 2012] JURNAL SCIENTIAE EDUCATIA VOLUME 1 EDISI 2

pengembangan alat-alat laboratorium. dari minyak yang dianjurkannya


Alat yang digunakan oleh Jabir menjadi dilakukan dalam tiga tahapan.53
dasar bagi alat destilasi modern. iii. Peran Eliksir
Teknik destilasi anggur maupun Jabir bin Hayyan menempatkan
bahan-bahan lainnya, merupakan teknik Eliksir sebagai bagian yang penting dari
kimia yang kemudian banyak digunakan konsepsi kimia yang dikembangkannya.
sebagai kebutuhan untuk memproduksi Jabir menggabungkan konsep mizan
parfum, dan berbagai senyawa obat- dengan peran eliksir yang sejak lama
obatan dari tumbuhan51. Beberapa dianggap dapat digunakan untuk
ilmuwan muslim lainnya, semisal Al- merubah berbagai logam menjadi emas
Razi, Al-Kindi, Al-Farabi, maupun Ibnu ataupun perak. Perubahan atau
Badis dan al-Zahrawi, juga transmutasi tersebut dapat dilakukan
menyebutkan teknik ini dalam tulisan dengan memperhatikan komposisi sifat
mereka. Misalnya, Al-Farabi (265-339 dasar yang dikandung oleh masing-
H/878-950M) menyebutkan masing logam
penambahan belerang pada destilasi ‫ وحار رطب ىف‬،‫إن االسرب بارد يابس ىف الظاهر‬
anggur.52 ‫ بينما الذهب حار رطب‬،‫ وكذلك بالنسبة للفضة‬،‫الباطن‬
Teknik destilasi anggur
54
‫ وبارد يابس ىف الباطن‬،‫ىف الظاهر‬
Meskipun terminologi eliksir telah
sebagaimana digambarkan di atas,
lama dikenal sejak lama, namun Jabir
banyak dilakukan oleh Jabir bin Hayyan
memodifikasinya menjadi lebih realistis
dalam eksperimennya. Lebih jauh,
dan kongkret. Sebelumnya, eliksir
bahkan tampaknya telah melakukan
sangat kental bermuatan mistisisme
teknik yang sekarang dikenal dengan
alkhemi kuno. Di masa Jabir bin
destilasi bertingkat. Teknik ini seperti
Hayyan, meskipun tidak menghilangkan
ini, misalnya, tergambar pada salah satu
sepenuhnya aspek mistisisme yang
bagian dari tulisannya yang
menyertainya selama ini, Jabir
menguraikan tentang proses destilasi
menempatkan eliksir seperti mata uang
yang memiliki dua sisi, sisi mistisisme
51
Jabir menyebutkan dedaunan sebagai
53
bagian tanaman yang diekstraksi kandungan Yang dimaksudkan dengan minyak di sini
minyak atsirinya, seperti terdapat pada kitâb al- adalah sejenis minyak atsiri, yang menjadi bahan
Sab’īn, h. 477-478 pembuatan parfum dan produk lainnya. Lihat
52
Ahmad Y Al Hassan, Alcohol and the Jabir, kitâb al-Sab’īn, h. 479-480
54
Distillation of Wine in Arabic Sources. Jabir dalam AN Ka'daan.
[November 2012] JURNAL SCIENTIAE EDUCATIA VOLUME 1 EDISI 2

dan sisi eksperimental. Dengan klasifikasi ilmu bercorak dualistik-


demikian, eliksir memiliki dua dikhotomi yang diajukannya. Jabir
pengertian, baik eliksir dalam kemudian membagi ilmu tentang eliksir
pengertian ruhani maupun eliksir dalam menjadi dua bagian, yaitu eliksir merah
pengertian materi. Dalam hal ini Jabir (untuk transmutasi menjadi logam
terlihat tidak konsisten dalam emas), dan eliksir putih (untuk
menggunakan terminologi eliksir. transmutasi menjadi logam perak).58
Dalam pengertian materi, tampaknya Dalam hal penggunaan eliksir untuk
eliksir dapat diparalelkan dengan peran merubah logam menjadi emas atau
katalis pada reaksi kimia.55 perak, Jabir meyakini, sebagaimana
Dalam pandangan Jabir, eliksir dapat anggapan alkhemi secara umum, dapat
digunakan sebagai media transformasi diperoleh dari unsur-unsur seperti
zat, baik itu untuk perubahan zat murni tembaga, merkuri, timbal, dan besi.
maupun bahan-bahan lain yang terdapat Anggapan ini sekilas merupakan
pada tumbuhan, maupun hewan.56 anggapan yang semata-mata didasari
Jabir juga memanfaatkan eliksir sebagai mistisisme alkhemi. Dalam hal terdapat
bahan obat-obatan. Dalam salah satu kesulitan untuk melacak tingkat
episode tulisannya, pada salah satu keberhasilan penggunaan eliksir
kunjungannya di kediaman Yahya sebagaimana anggapan tersebut. Sejauh
Barmaki, dikisahkan bahwa Jabir ini, keberhasilan penggunaan eliksir
menggunakan eliksir sebagai obat.57 dalam karya Jabir, baru sebatas pada
Sedemikian pentingnya peran penggunaan pada keperluan reaksi
eliksir dalam proses kimia, mendorong kimia biasa dan pengobatan.
Jabir menggunakan eliksir sebagai nama Dalam perkembangan kimia modern
lain dari penyebutan ilmu kimia, dalam saat ini, sesungguhnya anggapan
55 mistisisme yang menyertai mitos
Dalam ilmu kimia modern, katalis
merupakan senyawa kimia yang berfungsi penggunaan eliksir untuk transmutasi
mempercepat/ mengkatalisis berlangsungnya reaksi
kimia antar beberapa reactant, sehingga logam menjadi emas, menjadi terbuka
menghasilkan produk yang diinginkan. Dalam hal
ini, katalis suatu reaksi kimia ikut terlibat dalam kemungkinannya. Dalam kimia inti, 59
reaksi tersebut, namun tetap dihasilkan kembali
pada akhir reaksi. Secara termodinamis, katalis
berfungsi menurunkan energi aktivasi suatu reaksi
58
kimia, sehingga memungkinkan terjadinya reaksi. Jabir, h. 106-108
56 59
Jabir, h. kitâb al-Ahjâr 1 h. 141-144 Kimia inti merupakan cabang ilmu kimia
57
Jabir, h. 303 yang mempelajari tentang reaksi-reaksi
[November 2012] JURNAL SCIENTIAE EDUCATIA VOLUME 1 EDISI 2

reaksi-reaksi inti yang melibatkan mistisime dan kosmologi khas alkhemi,


berbagai logam, dapat dilakukan memiliki keunikan dalam upayanya
transmutasi inti atom menjadi unsur- memadukan aspek kuantitatif dengan
unsur logam yang berbeda. aspek kualitatif dalam proses-proses
kimia, termasuk transmutasi logam.
PENUTUP Jabir bin Hayyan telah terbiasa
Meskipun masih dipengaruhi dengan berbagai proses-proses reaksi
oleh mistisisme alkhemi, Jabir bin kimia, dan bahkan pada sebagiannya
Hayyan dapat dikategorikan sebagai mampu mengembangkan metode yang
seorang Pelopor Ilmu Kimia Modern, lebih baru. Jabir telah menggunakan
dengan prinsip Empirik dan Metode teknik-teknik kimia seperti destilasi,
Ilmiah berbasis Eksperimen yang evaporasi, sublimasi, filterisasi,
diyakininya. Prinsip ini melampaui pencampuran logam, kalsinasi, dan lain
perkembangan keilmuan masa itu, yang sebagainya.Secara epistemologis, Jabir
lebih cenderung rasional spekulatif dan bin Hayyan menggunakan metode
bercampur dengan mistisisme eksperimen (manhaj tajribiy) sebagai
Yunani.Konsep-konsep kimiawi Jabir pelengkap dari metode epistemologi
bin Hayyan, sebagiannya merupakan pendidikan lainnya, seperti metode
kelanjutan dari filsafat Atomisme rasional, intuitif, dialog, komparatif, dan
Yunani, namun memiliki kekhasan kritik.
dalam Konsep Mizan, dan Metode DAFTAR PUSTAKA
Empirik yang dipegang teguhnya.
Al-Attas, Syed Naquib. Islam & Filsafat
Jabir memiliki konsep-kimiawi Sains. Bandung: Mizan. 1995
seperti Konsep Atom yang lebih maju
Al-Hassan, Ahmad Y. The Arabic Origins
ketimbang Atomisme Demokritus, dan of Summa Perfectionis Magisterii
and Other Geber Latin Works.
dapat diduga menjadi dasar yang paralel
Artikel diakses pada 15 Januari
dengan teori Atom yang lebih modern 2007 dari http://www.History-
science- technology.com
sebagaimana dikemukakan oleh John
Dalton. Konsep Jabir tentang Mizan, Al-Hassan, Ahmad Y. Alcohol and The
Distillation of Wine in Arabic
meskipun bercampur dengan pengaruh
Sources. Artikel diakses pada
21 Juli 2007 dari
transformasi inti atom, yang melibatkan sinar
radioaktif. Chang, Chemistry, p. 475
[November 2012] JURNAL SCIENTIAE EDUCATIA VOLUME 1 EDISI 2

http://www.History-science-
technology.com Corbin, Henry. History of Islamic
Philosophy. London: Kegan Paul
Al-Hassan, Ahmad Y. Transfer of Islamic International Ltd. 1991
Science To The West.
Manchester: FSTC Ltd. 2006 Dillingstone, FW. Daya Kekuatan
Simbol. The Power of Symbols
Al-Hassan, Ahmad Y & Donald R. Hill. (judul asal: The Power of
Teknologi Dalam Sejarah Islam. Symbols. Terj. A.Widyamartaya
( Islamic Technology : An ). Jakarta: Penerbit Kanisius.
Illustrated History. terj. Yuliani 2002
Liputo). Bandung: Mizan.
1993 Esposito, John L (ed). The Oxford History
of Islam. New York: Oxford
Al-Nasyar, Ali Sami. Manahij al-Bahts University Press. 1999
‘inda Mufakkiriy al-Islam. Cairo:
Dar al-Ma’arif. 1978. Gazalba, Sidi. Sistematika Filsafat. Buku
ke-4: Pengantar Kepada
Al-Yazji, Kamal. Ma’alim al-Fikr al- Metafisika. Jakarta: Penerbit
‘Arabiy fi al’Ashr al-Wasith. Bulan Bintang. 1996.
Beirut: Dar al-‘Ilm. 1966.
Grolier. Encyclopaedia of Knowledge.
Bagus, Lorens. Kamus Filsafat. Jakarta: Vol. 17 dan Vol. 18. Washington
Gramedia Pustaka Utama. DC: American Academic
2005. Encyclopaedia. 1993

Bakar, Osman. Tauhid & Sains. Hasan, Hasan Ibrahim. Sejarah dan
Bandung: Pustaka Hidayah. Kebudayaan Islam 2 (judul asal:
1995 Târîkh al-Islâm al-Siyâsiy wa al-
Bakker, Anton & Zubair, Achmad Charis. Tsaqafiy wa al-Ijtimâ’iy, terj. A.
Metodologi Penelitian Filsafat. Bahaudin ). Jakarta: Kalam
Jakarta: Penerbit Kanisius. Mulia. 2003
2004.
Borchert, Donald M (ed). Encyclopedia Heriyanto, Husain. Paradigma Holistik:
of Philosophy. vol. 2. 2nd ed. Dialog Filsafat, Sains dan
Detroit: Thomson & Gale. Kehidupan Menurut Shadra dan
2006. Whitehead. Bandung: Teraju.
2003.
Chang, Raymond. Chemistry. 6th ed.
Boston: McGraw-Hill. 1998 Hodgson, Marshal GS. The Venture of
Islam. Iman dan Sejarah dalam
Caldin, Edward F. Structure of Peradaban Dunia, Masa Klasik
Chemistry in Relation to the Islam. Buku Kedua: Peradaban
Philosophy of Science. Khalifah Agung. (judul asal: The
International Journal for Venture of Islam: Conscience &
Philosophy of Chemistry. Vol. 8 History in a World Civilization.
No. 2. 2002.
[November 2012] JURNAL SCIENTIAE EDUCATIA VOLUME 1 EDISI 2

Terj.Mulyadhi Kartanegara) ch/chemed/lagowski/jjl_beijing


Jakarta: Paramadina. 2002 _02.pdf

Ibn Hayyan, Jabir. Mukhtar Rasail . Lagoswki, J.J. The Evolving Nature of
Cairo: Maktabah Al-Khandji. Chemical Education. Diakses
1935 pada Februari 2008. Terdapat
pada
Kartanegara, Mulyadi. Nalar Relius: http://www.utexas.edu/resear
Memahami Hakikat Tuhan, Alam ch/chemed/lagowski/jjl_singap
dan Manusia. Jakarta: Penerbit ore_02.pdf
Erlangga. 2007
Madjid, Nurcholish (ed). Khazanah
Ka’dan, Abd Nashir. Jabir ibn Hayyan wa Intelektual Islam. Jakarta:
‘Ilm al-Khimiya’ (‘Ilm al- Penerbit Bulan Bintang. 1994
Shun’ah). Artikel. Diakses pada
Agustus 2007 dari http:\\ Madkour, Ibrahim. Aliran dan Teori
www.ishim.net.ankaadan6/jabe Filsafat Islam ( Fi al-Falsafah al-
r.htm Islamiyyah: Manhaj wa Tathbiq
2. Terj. Yudian Wahyudi
Khaldun, Ibn. Muqaddimah Ibn Khaldun. Asmin). Jakarta: Bumi Aksara
(judul asal: Muqaddimah. Terj.
Ahmadie Thoha). Jakarta: Muassasah al-‘Arabiyyah li al-Dirasat wa
Pustaka Firdaus. 1986 al-Nasyr. Mausu’ah al-
Hadharah al-Islamiyyah 1.
Knight, Judson. Science of Everyday Amman: Dar al-Faris al-Nasyr
Things. Vol I: Real Life wa al-Tauzi’. 1995
Chemistry. Detroit: Gale Group-
Thomson Learning. 2002 Mustansyir, Rizal dan Misnal Munir.
Filsafat Ilmu. Yogyakarta:
Kraus, Paul. (ed). Mukhtâr Rasâ`il. Jabir Pustaka Pelajar. 2001
ibn Hayyan. Kairo: Maktabah
Al-Khandgi. 1935 Murata, Sachiko. The Tao of Islam: Kitab
Rujukan tentang Relasi Gender
Kraemer, Joel L. Renaisans Islam: dalam Kosmologi dan Teologi
Kebangkitan Intelektual dan Islam (judul asal: A Sourcebook
Budaya pada Abad Pertengahan. on Gender Relationship in
(judul asal: Humanism in the Islamic Thought. Terj. Rahmani
Renaissance of Islam: the Astuti & MS Nasrullah).
Cultural Revival during the Bandung: Mizan. 1996.
Buyid Age. Terj. Asep Saefullah.).
Bandung: Mizan. 2003 Myers, Eugene A. Zaman Keemasan
Islam. (judul asal: Arabic
Lagoswki, J.J. The Role of the Laboratory Thought and The Western
in Chemical Education. Diakses World: in The Golden Age of
pada Februari 2008. Terdapat Islam.terj. M.Maufur el-Khoiry ).
pada Yogyakarta: Fajar Pustaka
http://www.utexas.edu/resear Baru. 2003
[November 2012] JURNAL SCIENTIAE EDUCATIA VOLUME 1 EDISI 2

Poedjiadi, Anna. Sains Teknologi


Nakosteen, Mehdi. Kontribusi Islam Masyarakat: Model
Atas Dunia Intelektual Barat: Pembelajaran Kontekstual
Deskripsi Analisis Abad Bermuatan Nilai. Bandung:
Keemasan Islam. (judul asal: Remaja Rosdakarya. 2005
History of Islamic Origin of
Western Education AD 800- Qomar, Mujamil. Epistemologi
1350. Terj. Joko S. Kahhar & S. Pendidikan Islam: Dari Metode
Abdullah). Yogyakarta: Risalah Rasional Hingga Metode Kritik.
Gusti. 2003. Jakarta: Penerbit Erlangga.
2005
Nasr, Syed Hossein. Tiga Madzhab
Utama Filsafat Islam. (judul Rasmussen, Seth C. History of Science as
asal: Three Muslim Stage. terj. a Tool to Identify & Confront
Ach. Maimun Syamsudin) Pseudoscience. Journal of
Yogyakarta: IRCiSOD. 2006 Chemical Education. Vol. 85 No.
6 June 2007.
Nasr, Syed Hossein. Sains dan
Peradaban dalam Islam. (judul Sayili, Aydin Ahmed. The Institutions of
asal: Science and Civilization in Science and Learning in The
Islam. terj. J. Mahyudin). Moslem World. Thesis Harvard
Bandung: Penerbit Pustaka. University. 1941
1997.
Scerri, Eric R. Philosophical Confussion
Nasr, Syed Hossein (ed). Eksiklopedi in Chemical Education Research.
Tematis Spiritualitas Islam: Journal of Chemical Education.
Buku Pertama. (judul asal: Vol. 80 No.5 May 2003.
Islamic Spirituality:
Foundations. terj.Tim Scerri, Eric R. Philosophy of Chemistry-
Penerjemah Mizan). Bandung: New Interdiscipinary Field.
Mizan. 2002 Journal of Chemical Education.
Vol. 77 No.XX 2000.
Nasr, Syed Hossein (ed). Eksiklopedi
Tematis Spiritualitas Islam: Scerri, Eric R. Philosophy of Chemistry.
Manifestasi. (judul asal: Islamic Chemistry International. May-
Spirituality: Manifestations. June 2003
terj.Tim Penerjemah Mizan). Scerri, Eric R & McIntyre, Lee. The Case
Bandung: Mizan. 2003 for the Philosophy of Chemistry.
Synthese: No. 111. 1997
Nata, Abuddin. Metodologi Studi Islam.
Jakarta: Radjagrafindo Persada. Schimmel, Annemarie. The Mysteri of
2007 Numbers: Misteri Angka-angka
Nizar, Samsul. Dasar-dasar Pemikiran dalam berbagai Peradaban
Pendidikan Islam. Jakarta: Gaya Kuno dan Tradisi Agama Islam,
Media Pratama. 2001 Yahudi dan Kristen. New York:
Oxford Univesity Press. 1993.
[November 2012] JURNAL SCIENTIAE EDUCATIA VOLUME 1 EDISI 2

Soemodimedjo, Poedjiadi & Poedjiadi,


Anna R. Kimia dari Zaman ke
Zaman. Bandung: Penerbit
Yayasan Cenderawasih. 2001

Soeparno, HA. Struktur Keilmuan dan


Teori Ilmu Pengetahuan Alam.
Airlangga. Surabaya:
University Press. 1987

Shalabi, Ahmad. History of Muslim


Education. Beirut: Dar Al
Kashshaf. 1954

Syalabi, Ahmad. Sejarah & Kebudayaan


Islam 3. Jakarta: Pustaka
Alhusna Baru. 2003.

Turner, Howard R. Sains Islam yang


Mengagumkan: Sebuah Catatan
terhadap Abad Pertengahan
(Science in Medieval Islam. Terj.
Zulfahmi Andri ). Bandung:
Nuansa. 2004

Yamani, Ja’far Khadem. Kedokteran


Islam: Sejarah &
Perkembangannya. (judul asal:
Mukhtashar Târîkh al-Thibb,
terj. Tim Dokter IDAVI).
Bandung: Dzikra. 2007.

Yuwono, Budi. Ilmuwan Muslim Pelopor


Sains Modern. Jakarta: Pustaka
Qalami. 2005
Zinkernagel, Henrik. Cosmology,
Particles, and the Unity of
Science. Tp.tt

Anda mungkin juga menyukai