Anda di halaman 1dari 7

TERMOREGULASI

Nama : Marsyella Gloria Sole


NIM:2009010026

Fakultas Kedokteran Hewan


UNIVERSITAS NUSA CENDANA

Termoregulasi adalah proses yang terjadi pada hewan untuk mengatur suhu tubuhnya supaya
tetap konstan, setidaknya agar tubuhnya tidak mengalami perubahan yang terlalu besar.
Termoregulasi merupakan proses yang melibatkan mekanisme homeostatis yang
mempertahankan suhu tubuh dalam kisaran normal, yang dicapai dengan mempertahankan
keseimbangan antara panas yang dihasilkan dalam tubuh dan panas yang dikeluarkan.

Pengaturan suhu tubuh di bagi menjadi dua yaitu:

1. Mekanisme Fisiologis
Bila suhu tubuh meningkat, maka pusat pengatur suhu dalam hipotalamus akan
mengaktifkan mekanisme pendinginan tubuh dengan cara :Berkeringat,Dilatasi
pembuluh darah, dan Menghambat produksi panas
Bila hipothalamus merasakan suhu tubuh turun maka sinyal menyuruh untuk
meningkatkan produksi panas dan konservasi dengan cara : Vasokonstriksi, Otot
menggigil dan Bulu roma berdiri
2. Mekanisme Tingkah Laku
a. Pada suhu tubuh yang dingin maka akan meningkatkan konsumsi ransum, dan
akan bergerombol
b. Pada suhu tubuh yang panas maka hewan akan berlindung dibawah pohon, dan
berkubang

Ada beberapa pengaruh suhu tubuh pada hewan, yaitu:

- Reaksi enzimatis bergantung pada suhu


- Peningkatan suhu dapat meningkatkan laju reaksi metabolisme (perubahan suhu
berpengaruh terhadap energy kinetik molekul zat).
- Aktivitas metabolisme bergantung kepada kemampuan untuk mempertahankan suhu
yang sesuai pada tubuhnya

Produksi Panas ( Heat Production)

Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi ratio respirasi sel :

a. Hormon tiroksin (T4) dan triiodothyronine (T3)


b. Hormon epinefrin dan norepinefrin
c. Organ tubuh yang aktif yaitu otot dan liver
d. Intake makanan pada proses metabolisme
e. Perubahan suhu tubuh

Kehilangan Panas (Heat Loss)

- Konduksi adalah penjalaran panas melalui media dari suhu tinggi ke suhu rendah
- radiasi terjadi jika udara berhubungan langsung dengan tubuh .Radiasi berupa transfer
energi panas Kehilangan panas melalui radiasi terjadi jika udara berhubungan
langsung dengan tubuh dan temperatur sekeliling sangat rendah.
- konveksi apabila temperatur sekeliling lebih rendah dibanding suhu tubuh.Kehilangan
panas akibat evaporasi jika antara output evaporasi kulit dan pernafasan dari
paru.Temperatur 15-20C sekitar 0,4-0,5 liter penguapan melalui kulit disebut
perspirasi insensibilis.Mekanisme umpan balik terjadi pada mekanisme aktivitas
dingin yaitu menggigil, kelaparan, aktivitas otot, penyempitan pembuluh darah, kulit
mengkerut.Mekanisme aktivitas panas, misal pelebaran pembuluh darah, berkeringat,
peningkatan pernafasan, nafsu makan berkurang, lesu
- Evaporasi (penguapan) adalah peralihan panas dari bentuk cairan menjadi gas.
Kehilangan panas secara evaporasi dapat terjadi apabila :
a. perbedaan tekanan uap air antara keringat pada kulit dan udara
b. temperatur lingkungan rendah dari normal sehingga evaporasi dari keringat dapat
terjadi dan dapat menghilangkan panas dari tubuh dan itu dapat terjadi jika
temperatur basah kering di bawah temperatur kulit
c. Adanya gerakan angin
d. kelembaban rendah.

Jika udara kering evaporasi dapat terjadi, tapi apabila udara lembab, maka evaporasi
tidak terjadi. Kehilangan panas melalui evaporasi merupakan gabungan evaporasi
melalui kulit dan pernafasan. Pada temperatur 15-200C, sekitar 0,4-0,5 liter
penguapan melalui kulit disebut perspirasi insensibilis. Pada suhu 70-80 F, kehilangan
panas melalui radiasi sebesar 60-65 %, melalui evaporasi sebesar 20-30 %.

Mekanisme pertukaran suhu antara hewan dan lingkungannya dibagi menjadi 4 cara yaitu:

1. Konduksi
Konduksi adalaah pemindahan panas antara dua benda yang bersentuhan atau
kontak fisik langsung contohnya adalah hewan yang menempel di batu.Panas akan
mengalir mengikuti perbedaan suhu dari wilayah bersuhu tinggi ke wilayah yang
bersuhu rendah
Konduktivitas panas adalah tingkat kemudahan untuk mengalirkan panas,
nilainya akan bergantung pada sifat material. Rambut dan bulu merupakan
penghambat panas (insulator) yang efisien (tidak mudah mengeluarkan panas).Aves
dan mammalia akan melepaskan sejumlah kecil panas dari tubuh ke benda lain (yang
lebih dingin) yang bersentuhan dengannya.
2. Konveksi
Konveksi adalah perpindahan panas melalui pergerakan zat cair
atau gas. Contoh konveksi adalah orang berkipas-kipas (panas akan mengalir dari
tubuh ke lingkungan. Dilingkungan panas mengalir melalui udara (daerah panas ke
dingin)), tiupan angin, danhewan berteduh di tempat
3. Radiasi
Radiasi dalah perpindahan panas tanpa adanya kontak langsung antara sumber
panas dengan daerah penerima panas. Contohnya : perpindahan panas matahari ke
tubuh (hewan berjemur).
Hewan mampu menyerap radiasi. Pada Hewan kulit rambut dan bulu hewan
dapat dianggap sebagai black bodies, yaitu bagian yang dapat menyerap radiasi
matahari. Bagian tersebut adalah sumber perolehan panas. Pada hewan berkulit dan
bulu berwama gelap akan menyerap lebih banyak radiai dari pada kulit dan bulu
berwarna terang
4. Evaporasi
Pada penguapan,terjadi perubahan fase dari cair ke gas. Perubahan fase pada
evaporasi memerlukan sejumlah energi dalam bentuk panas, yang di dapat dari
lingkungan. Oleh karena itu, evaporasi dapat menyebabkan pendinginan di
lingkungan sekitar. Evaporasi sangat berperan dalam proses pelepasan panas dari
tubuh hewan. Contoh evaporasi adalah melalui pengeluaran keringat (keringat akan
menyerap kelebihan panas tbh > keringat menguap > suhu tubuh turun)contoh
evaporasi lainnya yaitu melalui saluran napas, terengah-engah (burung dan anjing);
saat hewan yang bernafas di udara menghembuskan napas, panas keluar dari tubuh
karena udara yang dihembuskan biasanya dalam keadaan jenuh uap air

Klasifikasi Hewan Berdasarkan Pengaturan Suhu Tubuh

Poikiloterm Homeoterm
Hewan berdarah dingin Hewan berdarah panas
Tidak mampu mempertahankan Mampu mempertahankan suhu
suhu tubuhnya tubuhnya
Suhu tubuh berfluktasi sesuai Suhu tubuh berfluktuasi beberapa
suhu lingkungan derajat
Contohnya : Pisces, Amfibi,
Contohnya : Aves, Mamalia
Reptil

Hubungan suhu lingkungan dengan suhu tubuh:

Ada beberapa hubungan antara suhu lingkungan dengan suhu tubuh yaitu :

1. Hewan homeoterm biasanya akan mempertahankan suhu tubuh yang tinggi dan tetap
aktif pada suhu luar yang dingin maupun hangat
2. Aktivitas hewan poikiloterm menjadi berkurang saat suhu menurun
3. Beberapa pengecualian ditemukan, misal pada kadal
4. Kadal yang berjemur, suhunya bertahan tinggi (420C) Bahkan lebih tinggi dari suhu
lingkungan
5. Untuk membedakan kadal dengan hewan homeoterm, digunakan istilah ektoterm dan
endoterm

Klasifikasi hewan berdasarkan kemampuan menghasilkan panas yaitu :

a. Ektoterm yaitu hewan yang bergantung dari sumber panas dari luar, terutama radiasi
matahari. Hewan tersebut suhu tubuhnya. Ektoterm ditentukan dan dipengaruhi oleh
suhu lingkungan
b. Endoterm yaitu hewan yang mampu mempertahankan suhu tubuh yang tinggi dengan
produksi panas dari dalam. Suhu tubuh diatur oleh produksi panas dari dalam tubuh
c. Heteroterm yaitu hewan yang memiliki suhu tubuh tinggi dan dapat diatur, namun
pada saat lain lebih mendekati keadaan hewan berdarah dingin Heteroterm dapat
memproduksi panas, namun tidak dapat mempertahankan suhu tubuhnya pada kisaran
suhu yang sempit. Contohnya : mamalia kecil, burung dan serangga terbang

Klasifikasi hewan berdasarkan cara mengendalikan suhu tubuh:

1. Termokonfomer yaitu hewan yang yang menyesuaikan suhu tubuh dengan lingkunga
dengan mengambil panas dari lingkungan luar
2. Termoregulator yaitu hewan yang mampu mengatur suhu tubuhnya sehingga berbeda
dengan suhu di lingkungan luar. Contohnya : mamalia dan burung

Termoregulasi Pada Hewan

1. Termoregulasi pada hewan ektoterm


a. Termoregulasi ektoterm akuatik
lingkungan akuatik bersuhu relative stabil, air sebagai penyimpan panas yang
baik, dan hewan harus dapat melepaskan panas tubuhnya. Dalam lingkungan
akuatik, pelepasan panas dilakukan secara konveksi. Contohnya : bila lingkungan
panas :
- Ikan = berenang ke dasar perairan atau bawah pepohonan
- Katak = evaporasi & bersembunyi pada bongkahan batu
- Buaya = evaporasi dg membuka mulut untuk menguapkan
panas tubuh
b. Termoregulasi ektoterm terestnla
Lingkungan terestrial yaitu yang suhu berubah dengan variasi cukup besar (suhu
siang dan malam sangat berbeda), dan hewan dapat maksimal dim menyerap
panas matahari. Cara perolehan panas yaitu dengan menyerap panas matahari,
mengubah warna permukaan tubuh I menjadi gelap (belalang, kumbang),
berjemur/menghadap matahari (belalang, kumbang, kadal). Cara melepaskan
panas yaitu orientasi tubuh menjauhi sinar matahari, memanjat pohon

Cara adaptasi hewan ektoterm terhadap suhu sangat panas dan suhu sangat dingin

- Suhu sangat panas


Hewan akan meningkatkan laju pendinginan dengan penguapan tubuh untuk
meningkatkan konsentrasi. Contohnya Kulit lembab (Cacing, Katak),
Berkeringat melalui Sal.Napas (Reptil, Insecta). Pada suhu sangat panas ini
hewan juga akan mengubah Organ Metabolik agar dapat bekerja pada suhu
tinggi (Hewan Gurun)
- Suhu sangat dingin
Menambah zat terlarut ke dalam cairan osmotik, misalnya fruktosa dan
gliserol (titik beku cairan tubuh diturunkan hingga suhu di bawah 0 derajat c),
dan menambahkan protein (glikoprotein) beku kedalam cairan tubuh
2. Termoregulasi Endoderm
a. Suhu tubuh terlalu tinggi akan meningkatkan pelepasan panas.
- Vasodilatasi daerah perifer tubuh
- Meningkatkan penguapan air
- Menurunkan laju metabolisme
- Respon prilaku
b. Suhu tubuh terlelu tendak akan mempertahankan/ meningkatkan produksi panas.
- Vaksokontriksi
- Meningkatkan produksi panas metabolik dalam otot rangka
- Metabolisme jaringan lemak coklat
- Mengikat laju metabolisme
- Menyerap radiasi panas matahari
- Respon prilaku
c. Adaptasi Endoterm terhadap suhu ekstrem dingin
- Kondisi heterotermi hewan akan mempertahankan adanya perbedaan suhu
diantara berbagai bagian tubuh
- Hibernasi atau torpor yaitu penurunan suhu yang berkaitan dengan penurunan
laju metabolisme, denyut jantung, respirasi
d. Adaptasi Endoderm terhadap suhu ekstrem panas
- Meningkatkan penguapan
- Gula fluttering
- Strategi hipertemik

Hibernasi adalah suatu tindakan beristirahat dalam keadaan tidak aktif yang dilakukan
oleh hewan di dalam liang persembunyian. Karakteristik hibernasi : Dilakukan oleh hewan
homeoterm, Prosesnya autonomous, Proses radikal, Semua fungsi fisik berjalan namun
rasionya menurun, selama hibernasi suhu tubuh menurun secara signifikan.

Komponen-komponen yang dibutuhkan pengendalian suhu tuhuh endoterm , yaitu


reseptor ( termoreseptor), Komparator (Koordinator), Efektor.

Kelainan Pengaturan Temperatur Tubuh

1. Demam/Fever : Derajat temperatur tubuh meningkat melebihi normal. Disebabkan


oleh infeksi, trauma fisik, kangker, kerusakan CNS.
Demam menyebabkan metabolisme meningkat maka produksi meningkat
2. Hipotermia: Penurunan suhu tubuh dibawah normal pada hewan homeoterm yang
tidak berhibernasi. Hipotermia terjadi saat hewan teranastesi karena respon
hipotalamus terdepres.
3. Heat Stroke

Anda mungkin juga menyukai