Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Di susun Oleh
Kelompok 3 (Tiga )
1. Badarudin
2. Citra
3. Eka
4. Indri
5. Ramadona
6. Shelia
BAB I
PENDAHULUAN
Bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang bersumber pada kehidupan manusia.
Kenyataan menunjukkan bahwa manusia di dalam kehidupannya menghadapi persoalan-
persoalan yang silih berganti.. Manusia tidak sama satu dengan yang lain, baik dalam sifat
maupun kemampuannya. Ada manusia yang sanggup mengatasi persoalan tanpa bantuan pihak
lain, tetapi tidak sedikit manusia yang tidak mampu mengatasi persoalan bila tidak dibantu orang
lain. Khususnya bagi yang terakhir inilah bimbingan dan konseling diperlukan.
Pada pelaksanaan bimbingan dan konseling di Sekolah guru memiliki perananan
yang sangat penting karena guru merupakan sumber yang sangat menguasai informasi tentang
keadaan siswa. Di dalam melakukan bimbingan dan konseling, kerja sama konselor dengan
personel lain di sekolah merupakan suatu syarat yang tidak boleh ditinggalkan. Kerja sama ini
akan menjamin tersusunnya program bimbingan dan konseling yang komprehensif, memenuhi
sasaran, serta realistik.
Meskipun keberadaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah sudah lebih diakui
sebagai profesi, namun masih ada persepsi negatif tentang bimbingan dan konseling terutama
keberadaannya di sekolah dari para guru, sebagian pengawas, kepala sekolah, para siswa, orang
tua siswa bahkan dari guru BK sendiri. Selain persepsi negatif tentang BK, juga sering muncul
tudingan miring terhadap guru bimbingan dan konseling di sekolah.
Munculnya persepsi negatif tentang BK adalah tidak diketahuinya fungsi, arah dan
tujuan bimbingan di sekolah atau tidak disusunnya program BK secara terencana. Dapat juga
disebabkan oleh ketidaktahuan akan tugas, peran, fungsi, dan tanggung jawab guru BK itu
sendiri.
BAB II
PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan dan konseling ditujukan
untuk membimbing dan mengarahkan individu melalui usahanya sendiri untuk menentukan
dan mengembangkan kemampuannya agar memperoleh kebahagiaan pribadi serta bertujuan
agar individu dapat mengembangkan dirinya secara optimal/sesuai dengan potensi yang
dimilikinya.
Untuk membantu proses perkembangan pribadi dan mengatasi masalah yang dihadapi
sering kali oleh siswa memerlukan bantuan professional. Sekolah harus dapat menyediakan
layanan professional yang dimaksud berupa layanan bimbingan dan konseling, karena sekolah
merupakan lingkungan akan yang terpenting sesudah keluarga. Dalam layanan inidalam batas
dapat dilakukan guru, tetapi jika masalahnya berat diperlukan petugas khusus konselor untuk
menanganinya.
Menurut jenis permasalahannya guru atau konselor dapat memberikan bantuan dalam bentuk:
1) Bimbingan belajar
2) Bimbingan social
3) Bimbingan dalam mengatasi masalah pribadi.
Semua bimbingan ini harus didasarkan atas prinsip, asas, dan orientasi professional.
DAFTAR PUSTAKA