DISUSUN OLEH:
EVA RAMALIA SARI, S.TP., M.Si.
DIAH AZHARI, M. Agr.
Drs. SODIKIN, SE., SP.
DEKI HARYANTO, S.TP.
GUSMON SIDIK, S.TP.
DWI ANGGRAINI, S.T
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun haturkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan Penuntun Praktikum Agribisnis
Pengolahan Hasil Pertanian Kelas XII Semester I TP. 2020/2021. Sholawat dan salam
penyusun sampaikan pada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat,
dan orang-orang yang tetap istiqomah di jalan-Nya hingga yaumil akhir.
Penuntun praktikum ini berisikan pengantar pengetahuan atau prinsip-
prinsip mengenai topik yang akan dipraktikkan oleh siswa terkait mata pelajaran
Produksi Pengolahan Hasil Nabati, Produksi Pengolahan Hasil Hewani, Produksi
Pengolahan Komoditas Perkebunan dan Herbal, Keamanan Pangan, Penyimpanan dan
Penggudangan, dan Produk Kreatif dan Kewirausahaan. Dengan demikian, diharapkan
dapat membantu dalam penyusunan laporan maupun dalam pelaksanaan
praktikum, serta memperluas cakrawala dalam bidang agribisnis pengolahan hasil
pertanian.
Setiap buah karya pasti memiliki the man behind the gun, maka pada
kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dan mendukung penyusun selama penyusunan
penuntun praktikum ini.
Penyusun menyadari bahwa penuntun praktikum ini masih jauh dari
kesempurnaan karena masih adanya kekurangan-kekurangan baik mengenai penulisan
ataupun materi yang ada. Oleh karena itu, penyusun menerima dengan tangan terbuka
setiap saran dan kritikan yang bersifat membangun demi perbaikan penuntun
praktikum ini.
Akhir kata penyusun berharap semoga penuntun praktikum ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang terkait.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.............................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................................vii
iii
2.2 Sari Buah Jeruk Kalamansi..................................................................................20
2.3 Jahe.......................................................................................................................21
2.4 Soft Candy.............................................................................................................22
2.5 Uji Kesukaan (Uji Hedonik).................................................................................22
2.6 Analisis Ekonomi..................................................................................................24
BAB III. PELAKSANAAN PRAKTIKUM....................................................................25
3.1 Waktu dan Tempat ...............................................................................................25
3.2 Bahan dan Alat.....................................................................................................25
3.3 Cara Kerja.............................................................................................................26
3.4 Post Test................................................................................................................30
3.5 Tugas.....................................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................31
LAMPIRAN....................................................................................................................52
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
TATA TERTIB PRAKTIKUM
A.Kewajiban Praktikan
1. Memperhatikan petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh guru.
2. Mempelajari acara-acara praktikum dengan baik sebelum melakukan
praktikum.
3. Masuk ke dalam laboratorium 5 menit sebelum praktikum dimulai serta
mempersiapkan sendiri alat-alat yang diperlukan.
4. Memperhatikan tata tertib dan metode-metodeyang ada di laboratorium.
5. Melaporkan dengan segera kerusakan-kerusakan alat-alat yang dipakai.
6. Bertanggung jawab terhadap alat-alat laboratorium yang dirusakkan atau
dihilangkan.
7. Membersihkan alat-alat yang dipakai 10 menit sebelum waktu praktikum
berakhir.
8. Memakai baju praktikum dan membawa lap setiap kali melakukan
praktikum.
9. Memberitahukan secara tertulis (dengan surat) jika berhalangan, dan wajib
mengulang kegiatan praktikum yang tidak diikuti.
D. Keamanan Laboratorium
Praktek laboratorium yang baik (Good Laboratory Practice/GLP)
harus diterapan, untuk keamanan bekerja di laboratorium.
1. Kertas dan buku sebisa mungkin tidak diletakkan di atas meja kerja. Tas dan
buku diletakkan di bawah atau disamping meja kerja.
2. Cuci tangan dan peralatan dengan sabun dan air hangat sebelum, selama
dan setelah persiapan bahan.
3. Berhati-hati dengan lingkungan sekitar pada saat menggunakan kompor,
oven, tanur atau peralatan lain yang menggunakan api/listrik dan panas.
Gunakan alas untuk memegang peralatan yang panas.
4. Penanganan peralatan yang tajam seperti pisau harus berhati-hati. Gunakan
alas (talenan) untuk memotong bahan.
5. Bersihkan segera jika ada cairan yang tumpah.
6. Jika tidak mengerti/mengetahui cara pemakaian alat, harus berdiskusi
dengan guru.
7. Laporkan segera jika ada alat yang rusak atau hilang kepada guru.
8. Buang semua sisa bahan yang tidak digunakan ke tempat yang tersedia.
E. Penilaian
Penilaian terdiri dari :
1. Kehadiran dan disiplin (0-6 Poin) :
6 Poin jika kehadiran 100%, tidak pernah datang terlambat dan memiliki
etika yang baik.
3 Poin jika kehadiran 100% tetapi terlambat > 3 kali atau meninggalkan
lab sebelum waktu praktikum selesai, atau sering melakukan kesalahan
(kurang beretika).
0 untuk praktikan yang absen tanpa pemberitahuan.
2
2. Partisipasi dan keaktifan dari praktikan (0-8 Poin) :
Kegiatan Poin Penjelasan
Persiapan 2 Persiapan alat dan bahan lengkap
1 Persiapan alat dan bahan tidak lengkap
0 Praktikan tidak memiliki persiapan
Penggunaan Peralatan 2 Dapat menggunakan alat dengan
terampil
1 Kurang terampil dalam menggunakan
0 peralatan Tidak mampu menggunakan
peralatan
Keamanan dan Kenyamanan 2 Perilaku dan pengetahuan tentang
keamanan di lab termasuk cara
berpakaian di lab cukup baik
1 Perilaku dan pengetahuan tentang
keamanan di lab kurang, tidak
mengenakan pakaian yang sesuai
0 Bekerja tanpa mempertimbangkan
keamanan sehingga sangat beresiko
mengalami kecelakaan di lab
Kebersihan 2 Sangat Bersih
1 Sedikit bersih
0 Tidak Bersih
3
Soal post test berhubungan dengan materi praktikum yang telah diberikan.
5. Laporan Praktikum (70 Poin)
Laporan praktikum yang dikumpulkan adalah laporan individu.
Format dan poin masing-masing sub judul dalam laporan dapat dilihat
pada format laporan pada lampiran penuntun praktikum.
Laporan diserahkan 3 minggu setelah praktikum selesai.
Keterlambatan dalam penyerahan laporan akan menyebabkan
pengurangan poin sebesar 2 Poin untuk 1 hari keterlambatan, dan laporan
tidak akan diterima (nilainya = 0) untuk keterlambatan di atas 7 hari.
F. Lain-Lain
1. Setiap praktikan harus mempunyai buku quiz
2. Buku data untuk masing-masing praktikan harus ditandatangani oleh guru
penanggung jawab praktikum setelah selesai praktikum.
3. Praktikan diharuskan selalu mengikuti pengumuman-pengumuman baik
tertulis maupun lisan.
4
ACARA PRAKTIKUM 1
PENGOLAHAN SIRUP KALAMANSI
I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Jeruk kalamansi sebagai komoditas unggulan daerah Kota Bengkulu dalam
program "satu desa satu produk" (OVOP: One Village One Product) yang telah
dicanangkan sejak tahun 2011. Jeruk kalamansi umumnya tidak dikonsumsi secara
langsung oleh masyarakat di Kota Bengkulu karena rasanya yang cukup asam,
salah satu upaya untuk meningkatkan nilai tambah jeruk kalamansi dengan cara
mengolahnya menjadi produk sirup. Manfaat melakukan proses pembuatan sirup
jeruk kalamansi adalah memperpanjang umur simpan, mempertahankan mutu
produk, meningkatkan nilai tambah komoditas, memperluas diversifikasi produk,
dan menunjang peningkatan kesejahteraan bagi petani jeruk kalamansi (Darius dan
Hidaiyanti, 2018).
Sirup adalah sejenis minuman berupa larutan yang kental dengan citarasa yang
beranekaragam. Sirup buah adalah sirup yang dibuat dari bahan baku buah-buahan.
Berbeda dengan sari buah penggunaan sirup tidak langsung diminum tapi harus
diencerkan terlebih dahulu. Pengenceran dilakukan karena kadar gula dalam sirup yang
terlalu tinggi yaitu antara 55-65% (Satuhu, 2004).
Jeruk kalamansi memiliki rasa masam yang khas, maka pengolahan sirup
merupakan salah satu produk yang tepat karena terdapat penambahan gula. sirup
kalamansi memiliki nilai ekonomis yang tinggi, sehingga produk ini sangat prospektif
untuk dikembangkan menjadi sebuah usaha. Oleh sebab itu, praktikum kali ini
mengajarkan kepada siswa untuk dapat membuat sirup kalamansi.
5
1.2 Manfaat Praktikum
Adapun manfaat yang didapat oleh peserta didik dari kegiatan praktikum ini
adalah siswa menjadi :
a. Menguasai konsep dan mampu menerapkan prinsip pengolahan pangan, khususnya
bahan herbal.
b. Mampu menerapkan prinsip pengemasan, perencanaan usaha, dan pemasaran.
c. Mempunyai keterampilan mengembangkan pengetahuan dan sikap percaya diri
sebagai bekal kesempatan untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih
tinggi serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pengolahan
hasil pertanian.
6
Gambar 1. Jeruk kalamansi (qureta.com, 2019)
2.2 Sirup
Sirup didefinisikan sebagai produk minuman yang dibuat dari campuran air dan
gula dengan kadar larutan gula minimal 65% atau tanpa bahan pangan lain atau bahan
tambahan pangan yang diijinkan sesuai ketentuan yang berlaku (BSN, 2013). Sirup
jeruk kalamansi adalah produk olahan yang berupa sirup yang terbuat dari jeruk
kalamansi dengan rasa yang khas. Rasa manis dan rasa asam khas jeruk kalamansi
menjadikan sirup jeruk kalamansi sebagai salah satu produk olahan khas Bengkulu yang
banyak dicari dan dijadikan oleh-oleh khas Bengkulu.
2.3 Gula
Gula memegang peranan dan fungsi yang sangat besar dalam industri minuman.
Sularjo (2010) menjelaskan bahwa gula dapat berfungsi sebagai sumber nutrisi, sebagai
pembentuk tekstur dan pembentuk flavor melalui reaksi pencoklatan. Penambahan gula
sangat diperlukan untuk memperoleh tekstur dan penampakan yang ideal. Komponen
7
utama penyusun sirup selain gula adalah sari buah. Sari buah berperan dalam
pembentukan karakteristik sirup yaitu warna, rasa dan aroma sirup buah.
Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya pada sirup jambu biji merah (Psidium
gujava Linn.) menunjukkan konsentrasi gula optimum yang ditambahkan pada
pembuatan sirup jambu biji merah (Psidium gujava Linn.) adalah 70% (Dewi dkk.,
2006), sedangkan Hadiwijaya (2013) melakukan penelitian mengenai pengaruh
perbedaan penambahan gula terhadap karakteristik sirup buah naga merah dengan rasio
konsentrasi penambahan gula sebesar 50, 55, 60 dan 65%. Sirup buah naga yang
dihasilkan dari perlakuan penambahan gula 50% telah memenuhi standar mutu SNI
3544 : 2013 yaitu diperoleh kadar gula sebesar 65,65% .
8
Menurut Kartika (2005), ada beberapa persyaratan agar panelis dapat berfungsi
sebagai alat instrumen yaitu :
a. Panelis harus mempunyai kepekaan (sensitivitas) yang normal.
b. Umur, orang yang lebih muda umumnya lebih sensitiv.
c. Jenis kelamin.
d. Kebiasaan merokok, panelis harus berhenti merokok beberapa waktku sebelum
melakukan pengujian.
e. Kondisi kesehatan, Panelis harus dalam kondisi sehat.
Berdasarkan tingkat sensivitas dan tujuan dari setiap pengujian, dikenal
beberapa macam panelis, yaitu :
1. Panelis Ahli.
Seorang panelis ahli mempunyai kelebihan sensoris, dimana dengan kelebihan
ini dapat digunakan untuk mengukur dan menilai sifat karakter secara tepat. Dengan
sensivitas tinggi, seorang panelis ahli dapat menentukan mutu suatu bahan secara cepat
dan tepat.
2. Panelis Terlatih
Panelis terlatih dalam suatu pengujian jumlahnya lebih besar dari panelis ahli
agar data penilaiannya dapat dianalisis dengan statistik. Panelis ini merupakan pilihan
dan seleksi yang kemudian lolos pada evaluasi kemampuan. Tingkat sensivitas panelis
ini tidak setinggi panelis ahli.
3. Panelis Agak Terlatih
Panelis agak terlatih merupakan kelompok dimana anggotanya bukan
merupakan hasil seleksi tetapi umumnya terdiri dari individu-individu yang secara
spontan mau bertindak sebagai penguji. Yang termasuk panelis agak telatih contohnya
mahasiswa atau staf peneliti. Dengan memberikan penjelasan tentang sampel dan sifat-
sifat yang akan dinilai serta memberikan sekedar latihan, kelmpok ini sudah berfungsi
sebagai alat analisis.
4. Panelis Tidak Terlatih
Panelis tidak terlatih dipakai untuk menguji tingkat kesukaan pada suatu produk
atupun menguji kemampuan untuk mempergunakan suau produk. Karena menyangkut
tingkat kesukaan maka semakin besar jumlah anggota panelis hasilnya akan semakin
baik. Panelis terlatih ini merupakan panelis yang digunakan dalam penelitian ini.
9
2.5 Analisis Ekonomi
Total biaya (total cost) adalah jumlah dari biaya-biaya tetap dan biaya-biaya
variabel (Pujawan, 2003).
1. Biaya Tetap (Fixed Cost)
Biaya tetap merupakan biaya-biaya yang besarnya tidak dipengaruhi oleh
volume produksi. Beberapa yang termasuk biaya tetap adalah biaya gedung, biaya
tanah, biaya mesin dan peralatan (Pujawan, 2003).
2. Biaya Variabel (Variable Cost)
Biaya variabel merupakan biaya-biaya yang besarnya tergantung (biasanya
secara linier) terhadap volume produksi. Biaya-biaya yang tergolong biaya variabel
diantaranya adalah biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung (Pujawan, 2003).
TC = FC + VC
Dimana :
TC = Biaya total
FC = Biaya tetap
VC = Biaya variabel
BEP (Break Event Point) atau titik balik modal adalah suatu kondisi usaha yang
tidak mengalami keuntungan ataupun kerugian. BEP dihitung mengunakan persamaan
berikut:
BEP = FC
H – VC
Dimana,
BEP = Jumlah penjualan pada titik pulang pokok
FC = Biaya tetap
H = Harga jual perunit
VC = Biaya tidak tetap perunit
R/C ratio menunjukkan jumlah pendapatan yang diperoleh atas biaya yang
dikeluarkan. Jika R/C lebih dari 1 berarti usaha tersebut layak diusahakan.
R/C = TR/TC (Kurniawan, et al., 2008)
Dimana,
R/C = Perbandingan antara total pendapatan dan penerimaan
10
TR = Total penerimaan
TC = Total Biaya
11
7. Campurkan gula pasir 2 kg.
8. Masak sari kalamansi diatas api sedang selama kurang lebih 30 menit sambil diaduk
terus menerus.
9. Dinginkan sirup pada suhu ruang sampai dingin.
10. Masukkan sirup kedalam botol kemasan yang telah disterilkan.
11. Dokumentasikan proses pengolahan, pengemasan, dan penyimpanan produk.
12
BORANG UJI KESUKAAN
Komentar: : ....................................................................................................................
.........................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
13
3.3.3 Labeling, Analisis Ekonomi, dan Pemasaran
1. Buatlah label kemasan produk yang telah diproduksi.
2. Lakukan analisis ekonomi untuk mengetahui Variable Cost (VC), Fixed Cost (FC),
Total Cost (TC), BEP, omzet, dan keuntungan.
3. Butlah brosur dan media promosi produk yang telah diproduksi di IG/FB/Youtube.
4. Lakukan pemasaran produk baik secara online (melalui media sosial) atau offline
(penjualan langsung) dalam jangka waktu yang telah ditentukan oleh guru
pembimbing praktikum.
5. Evaluasi proses pemasaran yang telah dilakukan.
6. Dokumentasikan proses pemasaran yang telah dilakukan.
3.5 Tugas
Buat laporan praktikum pengolahan sirup kalamansi yang telah dilaksanakan
sesuai dengan format yang ditentukan.
14
DAFTAR PUSTAKA
15
LEMBAR CATATAN
16
LEMBAR CATATAN
ACARA PRAKTIKUM 2
17
PENGOLAHAN PERMEN SUSU
I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Susu segar merupakan susu yang berasal dari sapi, kerbau, kuda, kambing
atau domba yang sehat dan tidak tercampur kolostrum. Sebagian besar susu segar di
Indonesia dihasilkan dari sapi Friesian Holstein, sekitar 35% merupakan produk dalam
negeri. Kandungan terbesar yang ada didalam susu adalah air dan lemak
(Masruroh dkk., 2018). Porsi lemak didalam susu mengandung vitamin yang hanya
larut dalam lemak yaitu vitamin A, D, E dan K. Air susu mengandung berbagai
macam tipe protein, yang bisa dikelompokkan menjadi 2 macam, yaitu kasein (80%)
dan laktoglobulin.
Susu murni atau susu segar merupakan hasil dari proses pemerahan dan belum
mendapat perlakuan apapun kecuali pendinginan. Nilai gizi yang hampir sempurna dan
sangat peka terhadap pengaruh fisik maupun mikrobiologi dan rentan terhadap
kerusakan susu. Hal ini mengakibatkan umur simpan susu rendah (Safitri dan
Swarastuti, 2013). Cara yang paling tepat untuk menangani kelebihan produksi susu
dan memperpanjang masa simpan adalah dengan melakukan pengolahan terhadap susu.
Proses pengolahan pada susu dapat menghilangkan resiko bakteri-bakteri patogen pada
susu. Proses pengolahan susu bertujuan untuk memperoleh produk-produk susu yang
beraneka ragam, berkualitas tinggi, memiliki kandungan gizi yang tinggi, tahan simpan,
mempermudah pemasaran dan transportasi, serta meningkatkan nilai tukar dan
daya guna bahan mentahnya. Beberapa contoh dari produk olahan yang terbuat dari
susu ini sendiri antara lain adalah yogurt dan permen karamel susu.
Permen lunak merupakan permen yang bertekstur lunak yang diproses dengan
penambahan komponen hidrokoloid seperti agar, gum, pektin, pati, karagenan, dan
komponen lainnya. Bahan yang digunakan bertujuan untuk memodifikasi tekstur
permen sehingga dapat menghasilkan produk yang kenyal dan sebelum dipasarkan
produk dikemas terlebih dahulu agar produk terlihat lebih menarik (SNI, 2008).
Kembang gula lunak memiliki tekstur yang lunak, dapat digigit, tidak lengket digigi
sewaktu dikunyah, dan meleleh pada saat dikunyah. Dengan adanya produksi jeruk
kalamansi di Provinsi Bengkulu, penambahan flavour buah jeruk kalamansi dapat
18
diberikan secara alami yaitu dengan menambahkan sari buah jeruk kalamansi kedalam
proses pembuatan soft candy.
Kalamansi merupakan jenis buah jeruk yang berkembang pesat di Bengkulu,
berbau harum dan memiliki rasa asam ketika sudah masak atau pahit ketika
masih mentah. Kalamansi memiliki aroma yang sangat khas, wangi sangat berbeda
dengan Jeruk pada umumnya. Jeruk kalamansi banyak dibudidayakan di Bengkulu dan
dimanfaatkan untuk beberapa jenis produk, salah satunya adalah sirup Kalamansi.
Sirup kalamansi menjadi oleh- oleh atau buah tangan andalan di sentra penjualan
kerajinan dan makanan khas Kota Bengkulu.
Selain itu, Jahe (Zingiber officinale rose) salah satu famili Zingiberaceae, adalah
tanaman rimpang yang sangat popular sebagai rempaj-rempah dan bahan obat. Jahe
sangat bermanfaat membantu pencernaan, mencengah mual sebagai anti koagulan,
menurunkan tekanan darah,gigitan serangga,diare,rematik dan masih banyak
lagi.Rimpang jahe merupakan bagian penting tanaman dan banyak manfaatnya, baik
secara biologis maupun ekonomis. Disamping itu, jahe dapat digunakan sebagai olahan
jahe. Jahe segar sering digunakan sebagai rempah dan berbagai keperluan lain seperti
obat tradisional. Jahe olahan dapat berupa jahe kering, jahe asin, jahe dalam sirup, jahe
Kristal, bubuk jahe, minyak asiri, dan permen jahe.
Adanya variasi penambahan rasa dalam adonan menjadi permen susu rasa jeruk
kalamansi dan jahe diharapkan mampu menjadi trend baru di masyarakat yang menarik
konsumen, dengan cara menggabungkan potensi dan komoditas unggulan di Kota
Bengkulu.
19
peluang pasar dan lapangan kerja yang baru
20
sari buahnya digunakan sebagai perasa makanan dan juga jeruk ini terkadang juga
dianggap hanya sebagai tanaman hias saja dan buahnya bukanlah buah yang bisa di
makan sebagai buah segar seperti buah jeruk pada umumnya. Tanaman ini memiliki
kelebihan beradapatasi dengan baik di dataran rendah sampai menengah
Jeruk kalamansi telah dicanangkan sebagai bentuk model perdana dari program
OVOP di kota Bengkulu pada bulan januari tahun 2011. Jeruk ini dicanangkan sebagai
program OVOP, karena jeruk ini mudah dibudidayakan di Kota Bengkulu serta
memiliki keunggulan dibandingkan dengan jeruk yang lainnya yaitu memiliki
kandungan vitamin C lebih tinggi serta kandungan kalsium yang seimbang. Masa
panen kalamansi juga tergolong cepat yaitu sekitar 6 bulan dari masa tanam
(Widiastuti, 2012).
Menurut Susanty dan Sampepana (2017), sari buah merupakan cairan yang
dihasilkan dari pemerasan atau penghancuran buah segar yang telah masak. Ada dua
macam sari buah yaitu sari buah encer yang dapat langsung diminum dan sari
buah pekat (konsentrat). Biasanya pada proses pembuaani sari buah kalamansi
dimulai dengan memeras jeruk. Dari tiga kilogram jeruk kalamansi, bisa dihasilkan air
jeruk sebanyak satu liter.
II.3 Jahe
Tumbuhan jahe memiliki Nama Latin Zingiber officinale Rosc.Habitat
tumbuhan jahe Ditanam dikebun atau pekarangan rumah. Tanaman jahe telah lama
dikenal dan tumbuh baik di negara kita. Jahe merupakan salah satu rempah- rempah
penting. Rimpangnya sangat luas dipakai, antara lain Sebagai bumbu masak, pemberi
aroma dan rasa pada makanan seperti roti, kue, biskuit, kembang gula dan berbagai
minuman. Jahe juga digunakan dalam industri obat, minyak wangi danjamu tradisional.
Jahe muda dimakan sebagai lalaban, diolah menjadi asinan dan acar. Disamping itu,
karena dapat memberi efek rasa panas dalam perut, maka jahe juga digunakan sebagai
bahan minuman seperti bandrek, sekoteng, permen dan sirup. Jahe yang nama ilmiahnya
Zingiber officinale sudah tak asing bagi kita, baik sebagai bumbu dapur maupun obat-
obatan. Begitu akrabnya kita, sehingga tiap daerah di Indonesia mempunyai sebutan
sendiri-sendiri bagi jahe.
II.4 Soft Candy
21
Permen terbuat dari bahan utama berupa gula dan air dan bahan pembantu
seperti pewarna, bahan cita rasa dan bahan tambahan lainnya. Permen dapat dibagi
menjadi dua kelas yaitu permen yang berkristal dan non kristal. Produk
confectionery lainnya adalah karamel atau toffee (termasuk soft candy) dan cotton
candy (permen tradisional). Pembuatan candy merupakan manipulasi gula/coklat untuk
mendapatkan tekstur tertentu. Prinsipnya yaitu mengontrol kristalisasi gula/cokelat dan
rasio gula dan air (Faridah dkk., 2008).
Menurut SNI 3547.2-2008, kembang gula lunak (soft candy) merupakan
kembang gula yang bertekstur lunak yang diproses dengan penambahan komponen
hidrokoloid seperti agar, gum, pektin, pati, karagenan, dan lainnya. bahan yang
digunakan bertujuan untuk memodifikasi tekstur permen sehingga dapat menghasilkan
produk yang kenyal dan sebelum dipasarkan produk dikemas terlebih dahulu agar
produk terlihat lebih menarik.
Soft candy (permen lunak) merupakan permen yang sudah banyak dikenal dan
juga sangat disukai oleh lapisan masyarakat, sehingga melalui pembuatan soft candy
kalamansi berbahan dasar susu sapi perah ini dapat meningkatkan hasil pengolahan
dari susu dan buah jeruk kalamansi.
22
3 = agak suka
2 = tidak suka
1 = sangat tidak suka
Dengan data numerik ini dapat dilakukan analisis secara statistik. Penggunaan
skala hedonik pada prakteknya dapat digunakan untuk mengetahui perbedaan. Sehingga
uji hedonik sering digunakan untuk menilai secara organoleptik terhadap komoditas
sejenis atau produk pengembangan. Uji hedonik banyak digunakan untuk menilai
produk akhir yang dilakukan oleh panelis.
Panelis adalah sekelompok penguji yang digunakan untuk mengukur atau
menilai sifat karakteristik suatu produk pertanian atau makanan dengan menggunakan
indera. Panelis dapat dipilih dari orang-orang yang dianggap mampu dan tersedia di
industri atau laboratorium yang bersangkutan sebagai bagian dari tugas-tugasnya sehari-
hari.
Menurut Kartika (2005), ada beberapa persyaratan agar panelis dapat berfungsi
sebagai alat instrumen yaitu :
a. Panelis harus mempunyai kepekaan (sensitivitas) yang normal.
b. Umur, orang yang lebih muda umumnya lebih sensitiv.
c. Jenis kelamin.
d. Kebiasaan merokok, panelis harus berhenti merokok beberapa waktku sebelum
melakukan pengujian.
e. Kondisi kesehatan, Panelis harus dalam kondisi sehat.
Berdasarkan tingkat sensivitas dan tujuan dari setiap pengujian, dikenal
beberapa macam panelis, yaitu :
1. Panelis Ahli.
Seorang panelis ahli mempunyai kelebihan sensoris, dimana dengan kelebihan
ini dapat digunakan untuk mengukur dan menilai sifat karakter secara tepat. Dengan
sensivitas tinggi, seorang panelis ahli dapat menentukan mutu suatu bahan secara cepat
dan tepat.
2. Panelis Terlatih
Panelis terlatih dalam suatu pengujian jumlahnya lebih besar dari panelis ahli
agar data penilaiannya dapat dianalisis dengan statistik. Panelis ini merupakan pilihan
23
dan seleksi yang kemudian lolos pada evaluasi kemampuan. Tingkat sensivitas panelis
ini tidak setinggi panelis ahli.
3. Panelis Agak Terlatih
Panelis agak terlatih merupakan kelompok dimana anggotanya bukan
merupakan hasil seleksi tetapi umumnya terdiri dari individu-individu yang secara
spontan mau bertindak sebagai penguji. Yang termasuk panelis agak telatih contohnya
mahasiswa atau staf peneliti. Dengan memberikan penjelasan tentang sampel dan sifat-
sifat yang akan dinilai serta memberikan sekedar latihan, kelmpok ini sudah berfungsi
sebagai alat analisis.
4. Panelis Tidak Terlatih
Panelis tidak terlatih dipakai untuk menguji tingkat kesukaan pada suatu produk
atupun menguji kemampuan untuk mempergunakan suau produk. Karena menyangkut
tingkat kesukaan maka semakin besar jumlah anggota panelis hasilnya akan semakin
baik. Panelis terlatih ini merupakan panelis yang digunakan dalam penelitian ini.
24
BEP (Break Event Point) atau titik balik modal adalah suatu kondisi usaha yang
tidak mengalami keuntungan ataupun kerugian. BEP dihitung mengunakan persamaan
berikut:
BEP = FC
H – VC
Dimana,
BEP = Jumlah penjualan pada titik pulang pokok
FC = Biaya tetap
H = Harga jual perunit
VC = Biaya tidak tetap perunit
R/C ratio menunjukkan jumlah pendapatan yang diperoleh atas biaya yang
dikeluarkan. Jika R/C lebih dari 1 berarti usaha tersebut layak diusahakan.
R/C = TR/TC (Kurniawan, et al., 2008)
Dimana,
R/C = Perbandingan antara total pendapatan dan penerimaan
TR = Total penerimaan
TC = Total Biaya
25
8. Gula donat secukupnya
9. Pewarna makanan (merah, kuning, hijau)
3.2.2 Alat
1. Pisau
2. Talenan
3. Nampan
4. Alat pemeras jeruk
5. Sutil
6. Kompor
7. Kuali/wajan penggorengan
8. Timbangan
9. Kulkas
26
sesuai selera. Lalu taburi gula donat.
7. Simpan di kulkas selama satu jam untuk hasil lebih baik.
8. Lakukan proses pengemasan dan penyimpanan produk.
9. Dokumentasikan proses pengolahan, pengemasan, dan penyimpanan
produk.
27
2. Disajikan sampel produk kepada panelis lengkap dengan borang uji tingkat
kesukaan.
3. Panelis diminta menilai tingkat kesukaan berdasarkan parameter warna, aroma, rasa,
dan tekstur.
4. Skala penilaian yang dipakai adalah dengan memberikan penilaian dengan angka 5
(suka sekali), 4 (suka), 3 (agak suka), 2 (tidak suka) dan 1 (sangat tidak suka).
5. Dokumentasikan proses uji kesukaan yang telah dilakukan.
6. Rekapitulasi hasil uji kesukaan (uji hedonik) pada tabel sebagai berikut :
28
BORANG UJI KESUKAAN
Komentar: : ....................................................................................................................
.........................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
*Pilih salah satu
29
3.3.4 Labeling, Analisis Ekonomi, dan Pemasaran
1. Buatlah label kemasan produk yang telah diproduksi.
2. Lakukan analisis ekonomi untuk mengetahui Variable Cost (VC), Fixed Cost (FC),
Total Cost (TC), BEP, omzet, dan keuntungan.
3. Butlah brosur dan media promosi produk yang telah diproduksi di IG/FB/Youtube.
4. Lakukan pemasaran produk baik secara online (melalui media sosial) atau offline
(penjualan langsung) dalam jangka waktu yang telah ditentukan oleh guru
pembimbing praktikum.
5. Evaluasi proses pemasaran yang telah dilakukan.
6. Dokumentasikan proses pemasaran yang telah dilakukan.
III.5 Tugas
Buat laporan praktikum pengolahan permen susu jeruk kalamansi/jahe yang
telah dilaksanakan sesuai dengan format yang ditentukan.
30
DAFTAR PUSTAKA
BSN, 2008. SNI 3547.2. 2008 Kembang Gula. Badan Standar Nasional. Jakarta.
Faridah, A., K.S. Pada., A. Yulastri dan L. Yusuf. 2008. Patiseri Jilid 3. Jakarta. 549
Hal.
31
LEMBAR CATATAN
32
LEMBAR CATATAN
33
ACARA PRAKTIKUM 3
PEMBUATAN BAKPAO DAN ONDE-ONDE
I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Serealia dikenal juga sebagai sereal atau biji-bijian merupakan sekelompok
tanaman yang ditanam untuk dipanen biji atau bulirnya sebagai sumber karbohidrat.
Pada umumnya serealia merupakan anggota dari suku padi-padian dan disebut sebagai
serealia sejati. Beberapa jenis serealia yang memiliki nilai ekonomi tinggi atau yang
paling dikenal masyarakat umum adalah padi, jagung, dan gandum. Pengolahan hasil
serealia pada umumnya digunakan sebagai dasar pembuatan makanan, seperti misalnya
tepung beras (ketan) sebagai bahan utama membuat kue, atau tepung gandum dan atau
terigu digunakan sebagai bahan dasar membuat roti.
Beberapa produk olahan hasil kacang-kacangan banyak dikombinasikan atau
dicampur pada produk hasil olahan serealia, contohnya sebagai isian kue, selai, atau
topping. Pengolahan kacang-kacangan merupakan upaya untuk mengolah dan
mengawetkan bahan hasil kacang-kacangan dengan mengubahnya menjadi produk
olahan yang mempunyai penampakan, rasa, warna dan aroma yang khas. Beberapa
macam produk olahan kacang-kacangan yang banyak dijumpai di pasaran antara lain :
tahu, tempe, kecap, susu kedelai yang berasal dari kacang kedelai; isian bakpau, isian
onde-onde, isian bakpia yang berasal dari kacang hijau dan atau kacang tanah.
Pada kegiatan praktikum ini siswa akan diajak untuk melakukan pengolahan
produk yang berasal dari serealia dan kacang-kacangan. Sehingga pada akhir
pembelajaran prkatikum ini diharapkan siswa dapat mengolah serealia dan kacang-
kacangan menjadi berbagai produk olahan sesuai potensi komoditas daerah dengan
kriteria hasil yang sudah ditentukan untuk masing-masing olahan serealia dan kacang-
kacangan.
34
kacang-kacangan.
c. Mengolah serealia dan kacang-kacangan menjadi berbagai produk olahan sesuai
potensi komoditas daerah dengan kriteria hasil yang sudah ditentukan untuk masing-
masing olahan serealia dan kacang-kacangan.
35
(e)Spatula (f) Pisau (g) Wajan
(sumber : https//www.google.com)
Gambar 5. Alat-alat Pengolahan
1. Bihun Padi/Beras
2. Kwetiau Padi/Beras
36
3. Pudding Jagung Jagung
Gandum/tepung
6. Roti tawar
terigu
(sumber : https//www.google.com)
1. Kecap Kedelai
2. Tahu Kedelai
37
3. Roti/kue kacang Kacang tanah
(sumber : https//www.google.com)
2.4 Bakpao
Bakpau atau bakpao merupakan salah satu jenis makanan ringan berupa roti
yang memiliki isian. Kata ‘bak’, yang berarti daging dalam Bahasa Hokkian, berasal
dari kata ‘rou’ dalam Bahasa Mandarin. Sedangkan kata ‘pao’ berarti bungkus yang
terbuat dari adonan tepung. Sehingga disimpulkan penamaan makanan ini berasal dari
resep bakpao itu sendiri. Makanan serupa roti yang diisi daging atau kacang hijau ini
merupakan makanan khas masyarakat Tiongkok. Bakpao pertama kali ditemukan oleh
Zhuge Liang (181-234 M), seorang ahli militer Tiongkok. Ia menemukan resep bakpao
ketika bersama prajuritnya harus melewati sebuah sungai berbahaya (Anonim1, 2020).
sumber : https//www.google.com)
Gambar 6. Bakpao
Bakpao sendiri berarti harfiah adalah baozi yang berisi daging. Pada awalnya
daging yang paling lazim digunakan adalah daging babi. Akan tetapi baozi sendiri dapat
diisi dengan bahan lainnya seperti daging ayam, sayur-sayuran, serikaya manis, selai
kacang kedelai, kacang azuki, kacang hijau, dan sebagainya, sesuai dengan selera.
Bakpao yang berisi daging ayam dinamakan kehpao (Anonim2, 2020).
Kulit bakpao dibuat dari adonan tepung terigu yang diberi ragi untuk
mengembangkan adonan, setelah diberikan isian, adonan dibiarkan sampai
38
mengembang lalu di kukus sampai matang. Untuk membedakan isi bakpao, tanpa
daging (vegetarian) biasanya di atas bakpao diberi titikan warna, demikian juga dengan
isian yang lain diberi tanda warna yang berbeda-beda (Anonim2, 2020).
2.5 Onde-onde
sumber : https//www.google.com)
Gambar 7. Onde-onde
39
dilumuri dengan wijen. Setelah itu kemudian digoreng dalam minyak yang banyak
dengan api sedang hingga matang dan berwarna kecoklatan (Anonim3, 2020).
40
Berdasarkan tingkat sensivitas dan tujuan dari setiap pengujian, dikenal
beberapa macam panelis, yaitu :
1. Panelis Ahli.
Seorang panelis ahli mempunyai kelebihan sensoris, dimana dengan kelebihan
ini dapat digunakan untuk mengukur dan menilai sifat karakter secara tepat. Dengan
sensivitas tinggi, seorang panelis ahli dapat menentukan mutu suatu bahan secara cepat
dan tepat.
2. Panelis Terlatih
Panelis terlatih dalam suatu pengujian jumlahnya lebih besar dari panelis ahli
agar data penilaiannya dapat dianalisis dengan statistik. Panelis ini merupakan pilihan
dan seleksi yang kemudian lolos pada evaluasi kemampuan. Tingkat sensivitas panelis
ini tidak setinggi panelis ahli.
3. Panelis Agak Terlatih
Panelis agak terlatih merupakan kelompok dimana anggotanya bukan
merupakan hasil seleksi tetapi umumnya terdiri dari individu-individu yang secara
spontan mau bertindak sebagai penguji. Yang termasuk panelis agak telatih contohnya
mahasiswa atau staf peneliti. Dengan memberikan penjelasan tentang sampel dan sifat-
sifat yang akan dinilai serta memberikan sekedar latihan, kelmpok ini sudah berfungsi
sebagai alat analisis.
4. Panelis Tidak Terlatih
Panelis tidak terlatih dipakai untuk menguji tingkat kesukaan pada suatu produk
atupun menguji kemampuan untuk mempergunakan suau produk. Karena menyangkut
tingkat kesukaan maka semakin besar jumlah anggota panelis hasilnya akan semakin
baik. Panelis terlatih ini merupakan panelis yang digunakan dalam penelitian ini.
41
2. Biaya Variabel (Variable Cost)
Biaya variabel merupakan biaya-biaya yang besarnya tergantung (biasanya
secara linier) terhadap volume produksi. Biaya-biaya yang tergolong biaya variabel
diantaranya adalah biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung (Pujawan, 2003).
TC = FC + VC
Dimana :
TC = Biaya total
FC = Biaya tetap
VC = Biaya variabel
BEP (Break Event Point) atau titik balik modal adalah suatu kondisi usaha yang
tidak mengalami keuntungan ataupun kerugian. BEP dihitung mengunakan persamaan
berikut:
BEP = FC
H – VC
Dimana,
BEP = Jumlah penjualan pada titik pulang pokok
FC = Biaya tetap
H = Harga jual perunit
VC = Biaya tidak tetap perunit
R/C ratio menunjukkan jumlah pendapatan yang diperoleh atas biaya yang
dikeluarkan. Jika R/C lebih dari 1 berarti usaha tersebut layak diusahakan.
R/C = TR/TC (Kurniawan, et al., 2008)
Dimana,
R/C = Perbandingan antara total pendapatan dan penerimaan
TR = Total penerimaan
TC = Total Biaya
42
III. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada tangga Oktober 2020. Kegiatan ini
dilaksanakan di ruang produksi SMKS Agro Maritim Muhammadiyah Bengkulu.
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat yang digunakan :
Timbangan
Pengaduk/sendok/spatula
Dandang
Wajan penggorengan/kuali
Wadah/baskom
Rolling pin
Sotel kayu
Kompor
3.2.2 Bahan yang dibutuhkan :
Tepung terigu 300 gr.
Tepung beras ketan 500 gr.
Tepung beras 75 gr.
Tepung tang mien 60 gr.
Kacang hijau kupas 350 gr.
Baking powder ½ sdt.
Ragi instan 8 gr.
Vanili bubuk 3 sdt.
Gula pasir 450 gr.
Santan kental 125 ml.
Mentega putih 30 gr.
Minyak goreng secukupnya
Putih telur 1 butir.
Susu bubuk 25 gr.
Garam secukupnya.
Daun pandan 4 lembar.
43
Air hangat 150 ml.
Wijen 200 gr.
Pewarna makanan secukupnya (2 warna).
Wadah plastic 2 lusin.
44
10. Dokumentasikan proses pengolahan, pengemasan, dan penyimpanan
produk.
3.3.2 Pembuatan Onde-onde
Membuat isian
1. Masukkan kacang hijau yang telah dikupas ke dalam wadah
2. Rendam kacang hijau selama 4-5 jam, cuci bersih lalu tiriskan
3. Siapkan dandang di atas kompor dengan api sedang
4. Kukus kacang hijau sampai mengembang merata
5. Angkat kacang hijau dan haluskan dengan blender
6. Tambahkan gula pasir, garam, vanili hingga halus merata
7. Bentuk menjadi bola-bola kecil sesuai keinginan.
Membuat kulit
1. Masukkan tepung beras ketan, tepung beras, gula pasir, garam, dan vanili ke
dalam wadah baskom. Aduk semua bahan hingga tercampur rata dan kalis.
2. Bagi adonan menjadi 2, beri pewarna secukupnya pada salah satu adonan (2
tetes).
3. Ambil adonan secukupnya (satu genggam/30 gr.) pipihkan dan buat cekungan
untuk tempat isian.
4. Letakkan bahan isian ke dalam bagian tengah adonan lalu lipat dan bentuk hingga
membentuk bulatan.
5. Celupkan onde-onde ke dalam air dingin lalu gulingkan ke atas wijen yang telah
diletakkan di piring hingga rata
6. Panaskan minyak dan segera goring onde-onde hingga warnanya kecoklatan dan
kulit bagian luar kering.
7. Setelah matang angkat dan sajikan/kemas.
8. Dokumentasikan proses pengolahan, pengemasan, dan penyimpanan
produk.
45
3. Panelis diminta menilai tingkat kesukaan berdasarkan parameter warna, aroma, rasa,
dan tekstur.
4. Skala penilaian yang dipakai adalah dengan memberikan penilaian dengan angka 5
(suka sekali), 4 (suka), 3 (agak suka), 2 (tidak suka) dan 1 (sangat tidak suka).
5. Dokumentasikan proses uji kesukaan yang telah dilakukan.
6. Rekapitulasi hasil uji kesukaan (uji hedonik) pada tabel sebagai berikut :
46
BORANG UJI KESUKAAN
Komentar: : ....................................................................................................................
.........................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
*Pilih salah satu
47
3.4 Post Test
1. Bagaimana kesan Anda setelah mengikuti praktikum ini?
2. Apakah Anda telah menguasai seluruh materi praktikum ini? Jika ada materi yang
belum dikuasai tulis materi apa saja?
3. Manfaat apa yang Anda peroleh setelah menyelesaikan praktikum ini?
4. Apa yang akan Anda lakukan setelah menyelesaikan praktikum ini?
5. Tuliskan secara ringkas apa yang telah Anda pelajari pada kegiatan praktikum ini!
3.5 Tugas
1. Buat laporan praktikum pengolahan bakpao/onde-onde yang telah dilaksanakan
sesuai dengan format yang ditentukan.
2. Buat tulisan atau makalah tentang produksi hasil serealia dan atau kacang-kacangan
yang ada di daerah Anda yang merupakan produk asli daerah Anda!
48
DAFTAR PUSTAKA
49
LEMBAR CATATAN
50
LEMBAR CATATAN
51
FORMAT LAPORAN
1. Laporan diketik di atas kertas A4, dengan tulisan Times New Roman 12 dan
1.5 spasi, margin atas, bawah, kiri dan kanan 3cm.
2. Sistematika laporan praktikum adalah sebagai berikut:
a. Halaman Judul (contoh dapat dilihat pada lapiran 2)
b. Kata Pengantar
c. Daftar Isi
d. Daftar Tabel (jika lebih dari 1 tabel)
e. Daftar Gambar (Jika lebih dari 1 gambar)
f. Daftar Lampiran (Jika lebih dari 1 lampiran)
g. Pendahuluan (5 poin)
Pendahuluan berisi latar belakang, tujuan, dan manfaat praktikum.
h. Tinjauan Pustaka (5 poin)
Tinjauan literatur yang berkaitan dengan percobaan. Hindari plagiarism
dengan cara membuat parafrase dari sumber pustaka. Sumber literatur
minimum 80% berasal dari pustaka primer
i. Pelaksanaan Praktikum (5 poin)
Bahan yang digunakan harus disebutkan spesifikasi dan sumbernya,
Alat yang spesifik harus dijelaskan spesifikasinya, sedangkan alat- alat
yang umum seperti alat gelas tidak perlu ditulis.
Prosedur harus dikemukakan secara lengkap
Pengambilan data dan cara analisis data
52
Lampirkan dokumentasi proses pengolahan
2. Tata Letak Ruang Produksi
Tata letak ruang produksi HARUS sesuai dengan kondisi real di lapangan
Ukuran gambar tata letak ruang produksi sebaiknya tidak melebih margin
kiri dan kanan.
Jelaskan apakah tata letak ruang produksi tersebut sudah layak/sesuai.
Kemukakan alasan dan saran dengan landasan teori dari modul/bahan
ajar/jurnal/artikel ilmiah di internet, dll.
Hindari mengemukakan pendapat/saran secara subjektif tanpa landasar teori
Lampirkan dokumentasi ruang produksi
3. Uji Kesukaan
Rekapitulasi hasil uji kesukaan (uji hedonik) dalam bentuk tabel.
Analisis hasil uji kesukaan (uji hedonik) yang telah direkapitulasi.
Lampirkan dokumentasi proses uji kesukaan
4. Pengemasan dan Penyimpanan
Jelaskan metode pengemasan dan penyimpanan yang digunakan.
Jelaskan bahan dan alat yang digunakan untuk pengemasan dan
penyimpanan
Jelaskan apakah pengemasan dan penyimpanan yang dilakukan sudah
baik/belum
Lampirkan gambar label produk dan gambar ruang penyimpanannya.
Jelaskan apakah label tsb dan tempat penyimpanan sudah sesuai dengan
ketentuan.
Lampirkan dokumentasi proses pengemasan dan penyimpanan
5. Analisis Ekonomi
a. Komponen analisis ekonomi :
Biaya tidak tetap
Biaya tetap
Biaya Total
Harga pokok per buah
Harga jual
Pendapatan per bulan
Keuntungan per bulan
Analisis B/C ratio
BEP harga produksi
b. Kemukanan pendapat/saran terkait upaya meningkatkan keuntungan usaha
dengan landasan teori dari modul/bahan ajar/jurnal/artikel ilmiah di internet,
dll.
6. Pemasaran
53
Lampirkan gambar/foto contoh brosur promosi produk.
Lampirkan gambar/foto media sosial yang digunakan untuk promosi.
Kemukakan apakah sistem pemasaran yang dilakukan sudah tepat/belum,
jika belum kemukanan solusi perbaikan.
Lampirkan dokumentasi aktivitas pemasaran
54
flour from various Manihot Esculenta (cassava) genotypes. J.of
Food Sci. 67(5) : 1701 – 1705.
m. Lampiran (6 Poin)
Data percobaan yang sudah ditandatangani guru mata pelajaran
Lampiran lain yang dianggap perlu (dokumentasi, dll.)
55
Lampiran 2. Format halaman judul laporan praktikum
LAPORAN PRAKTIKUM
AGRIBISNIS PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN
KELAS XII SEMESTER I
TP. 2020/2021
DISUSUN OLEH:
(NAMA SISWA)
(NIS/NISN SISWA)
56
Lampiran 3. Format daftar isi laporan praktikum
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL...........................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................................vi
57
LAMPIRAN.......................................................................................................................
58
2.4 Analisis Ekonomi..........................................................................................................
III. PELAKSANAAN PRAKTIKUM..........................................................................29
3.1 Waktu dan Tempat ....................................................................................................29
3.2 Bahan dan Alat..........................................................................................................30
3.3 Cara Kerja..................................................................................................................31
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................................32
4.1 Proses Pengolahan.....................................................................................................32
4.2 Tata Letak Ruang Produksi.......................................................................................33
4.3 Uji Kesukaan.............................................................................................................33
4.4 Pengemasan dan Penyimpanan..................................................................................33
4.5 Analisis Ekonomi......................................................................................................33
4.6 Pemasaran..................................................................................................................33
V. KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................................34
5.1 Kesimpulan................................................................................................................34
5.2 Saran..........................................................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................51
LAMPIRAN...................................................................................................................52
59
24