Anda di halaman 1dari 5

Farmaka

Volume 17 Nomor 2 385

REVIEW: FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN PASIEN DALAM PENGOBATAN


TBC PARU

Alda Anjella L. C. P. Agatha1 Marline Abdassah Bratadiredja2

Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran


Jl. Raya Bandung-Sumedang Km. 21, Jatinangor, Bandung 40600
aldanjella@gmail.com
Diserahkan 11/07/2019, diterima 01/08/2019

ABSTRAK
Kepatuhan pasien dalam masa pengobatan menjadi hal yang harus diperhatikan. Sering ditemukan pasien
yang menghentikan masa pengobatan sebelum waktunya. Hal ini tentunya sangat mempengaruhi kondisi
kesehatan dan target pencapaian agar pasien bisa sembuh dari penyakitnya, salah satunya dari penyakit
tuberkulosis yang sifatnya menular namun sering diabaikan. Motivasi keluarga, pengetahuan dan persepsi
dari pasien turut mempengaruhi keberlangsungan masa pengobatan. Review ini bertujuan untuk mengetahui
penelitian apa saja yang sudah pernah dilakukan, metode yang digunakan serta hasil penelitian. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa diantara faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan pasien adalah motivasi
keluarga, pengetahuan dari pasien dan persepsi.
Kata Kunci : kepatuhan, pengetahuan, tuberkulosis

ABSTRACT
Patients compliance during treatment is a matter that must be considered. Patients often stop the treatment
period prematurely. This certainly greatly affects the health conditions and achievement targets in order to
patients can recover from their illnesses, one of them is tuberculosis that contagious but often ignored.
Family motivation, knowledge and perceptions of patients also influence the continuity of the treatment
period. This review aims to find out what research has been done, the methods used and the results of the
research. The indicate that among the factors that influence the level of patient compliance are family
motivation, patient’s knowledge and perception.
Keywords : knowledge, obedience, tuberculosis

PENDAHULUAN seluruh dunia bahwa pada tahun 2008. Penderita


Tuberkolosis (TB) merupakan suatu TB terbanyak berasal dari Asia Tenggara yaitu
penyakit menular yang disebabkan oleh 34%, 30% dari Afrika, 21% dari Pasifik Barat, 7%
Mycobacterium tuberculosis yang ditandai dengan Timur Tengah, 5% dari Eropa, dan 3% dari
adanya pembentukan granuloma dan Amerika. Beban TB global di Asia Tenggara
menimbulkan nekrosis pada jaringan (Gary, sebesar 3,2 juta pasien TB baru per tahun dan
2004., dalam Soehardiman D, 2008). jumlah ini lebih dari sepertiga totalnya (WHO,
Berdasarkan data laporan WHO (World 2010).
Health Organization) tahun 2010, diketahui ada Di Indonesia, jenis penyakit ini termasuk
sebanyak 9.369.038 kasus TB yang tersebar penyakit yang banyak penderitanya. Departemen
Farmaka
Volume 17 Nomor 2 386

Kesehatan Republik Indonesia atau Depkes RI kepatuhan pasien dalam berobat serta penelitian
memprediksi bahwa terdapat 528.000 kasus baru lain yang mendukung peningkatan kepatuhan
TB setiap tahunnya di Indonesia. Prediksi tersebut pasien terhadap pengobatan.
didasari hasil survei dari seluruh rumah sakit yang Penelitian Septia, dkk (2013)
menyatakan bahwa terdapat 500 orang penderita menyimpulkan bahwa dukungan dari keluarga
TB setiap harinya atau sebanyak 220.000 orang pasien penderita TB dapat meningkatkan
per tahun. Jumlah penderita TB tersebut kepatuhan pasien untuk minum obat. Pasien
menjadikan Indonesia menjadi negara yang terkait harus diberi perhatian lebih dengan
memiliki penderita TB peringkat 3. motivasi dari keluarga agar memiliki semangat
Pada dasarnya, penyakit ini bisa dan dorongan agar segera sembuh. Pada review
disembuhkan, akan tetapi banyak dari penderita ini akan dijabarkan beberapa hasil penelitian yang
tuberkolosis melakukan penghentian pengobatan terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi
karena merasa sudah sembuh dengan berkurang tingkat kepatuhan pasien dalam berobat.
atau meredanya gejala-gejala yang ditimbulkan.
Kegagalan pengobatan ataupun terjadi
METODE
pemberhentian pengobatan sebelum waktunya
Referensi yang digunakan pada review
oleh pasien dapat memicu munculnya penularan
artikel ini didapatkan dari internet (google)
penyakit terus menerus.
dengan menggunakan aplikasi browser Google
Selain itu, pemberhentian pengobatan
Chrome pada beberapa situs penyedia jurnal
sebelum waktunya turut meningkatkan risiko
online. Kata kunci yang digunakan antara lain
mortalitas, morbiditas, dan resistensi obat baik
kepatuhan, tuberkolosis, pengetahuan. Kriteria
pada pasien maupun pada masyarakat luas.
inklusi pada review artikel ini antara lain
Konsekuensi ketidakpatuhan berobat jangka
observasi mengenai kepatuhan pasien pada
panjang adalah kesehatan yang semakin menurun
populasi yang berbeda (berbeda lokasi). Kriteria
dan biaya perawatan yang semakin mahal.
ekslusi antara lain jurnal berdasarkan hasil
Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi
pencarian yang dipublikasi dibawah tahun 2007.
kepatuhan pasien dalam berobat antara lain
Digunakan 12 jurnal sebagai referensi. Metode
predisposising yang meliputi pengetahuan,
penelitian yang digunakan pada penelitian-
kepercayaan, nilai-nilai, sikap dan perilaku.
penelitian terkait menggunakan metode analitik
Pada perkembangannya, telah dilakukan
observasional dengan sampel atau objek yang
penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang
diteliti dari suatu populasi yang berbeda lokasi.
mempengaruhi kepatuhan pasien, besaran angka

HASIL

Tabel 1. Hasil Penelitian Mengenai Faktor yang Mendorong Tingkat Kepatuhan Pasien
Farmaka
Volume 17 Nomor 2 387

No. Referensi Populasi Faktor Besarnya Pengaruh

1 Nurhidayati et al.,2016 Kawedanan Pedan Keluarga 52,3 %


Poli Paru, Balai
Pemberantasan dan
2 Muna dan Soleha.,2014 Keluarga 20kali lebih patuh
Pencegahan Penyakit Paru
(BP4), Pamekasan
Pengetahuan
3 Pasek et al.,2013 Puskesmas Buleleng I 36,63 %
dan Persepsi
Rumah Sakit Umum A.
4 Palinggi et al.,2013 Keluarga 66,7%
Makkasau Parepare
Unit Rawat Jalan,, Rumah
5 Yati et al.,2015 Sakit Panti Waluya Sawahan, Pengetahuan 19,71kali
Malang
Pasek dan Setiawan,
6 Kecamatan Buleleng Persepsi 11,93kali
2013
7 Sari et al.,2015 RSUD di Jakarta Keluarga 72,7%
Lima Puskesmas di Kota
8 Kondoy et al.,2014 Pengetahuan 48,5%
Manado
Rumah Sakit Mayjen H.A
9 Pameswari et al.,2016 Pengetahuan 75,18%
Thalib, Kabupaten Kerinci
Prihantana dan RSUD dr. Soehadi
10 Pengetahuan 70%
Wahyuningsihm, 2016 Prijonegoro Sragen

PEMBAHASAN
Tingkat kepatuhan pasien tuberkolosis dengan persentase 52,3%. Namun, berdasarkan
sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor data yang didapatkan ditemukan fakta bahwa
diantaranya motivasi keluarga, pengetahuan dan pasien yang mengidap tuberkolosis dan bekerja
sikap pasien. Pada umumnya, pasien sangat lebih rendah tingkat kepatuhannya dibandingkan
membutuhkan dukungan dari keluarga agar mau dengan pasien yang bekerja. Menurut peneliti, hal
menyelesaikan pengobatan hingga tuntas. ini disebebkan oleh kesibukan. Menurut Eka
Menurut Setiadi (2008), bentuk dukungan seperti (2009), terdapat hubungan pekerjaan dengan
ini dapat membuat pasien merasa nyaman, yakin, kepatuhan minum obat pada penderita TB Paru.
diperdulikan dan dicintai oleh keluarga sehingga Pada dasarnya, pekerjaan menentukan
dapat menghadapi masalah dengan baik. Hal penghasilan keluarga penderita TB dan penderita
serupa juga berlaku pada faktor pengetahuan, TB lebih memiih untuk bekerja dibandingkan
dimana pengetahuan yang banyak dapat menyelesaikan pengobatannya hingga selesai.
meningkatkan keyakinan diri pasien mengenai Dari hasil analisis menunjukkan bahwa ada
manfaat yang akan didapat jika mengikuti masa pengaruh nyata dari motivasi keluarga terhadap
pengobatan secara rutin dan teratur. kepatuhan pasien.
Penelitian Nurhidayati et al. (2016) yang Penelitan Muna dan Soleha (2014)
dilakukan di Kawedanan Pedan menyatakan menggunakan populasi pada lokasi berbeda yaitu
bahwa peran keluarga dalam kategori baik Poli Paru Balai Pemberantasan dan Pencegahan
meningkatkan kepatuhan pasien dalam berobat Penyakit Paru (BP4) Pamekasan. Faktor keluarga
Farmaka
Volume 17 Nomor 2 388

menjadi faktor utama yang mempengaruhi 11 %. Berdasarkan hasil observasi, keinginan


kepatuhan pasien untuk berobat sebesar 20kali untuk sembuh dari dalam diri sendiri dan
dibandingkan dengan pasien yang sangat minim dukungan keluarga adalah alasan yang paling
mendapatkan motivasi dari keluarga. Namun, banyak diungkapkan oleh pasien.
pada penelitian ini terdapat faktor negatif yang Penelitian Rainer et al. (1996) meneliti
mempengaruhi tingkat kepatuhan pasien, yaitu tentang formulasi peningkatan kelarutan obat
budaya yang menganggap bahwa penyakit dengan cara mereduksi ukuran obat. Hasil serupa
tuberkolosis merupakan penyakit kutukan. Faktor juga dikemukan pada penelitian Prihantana dan
ini dapat dihilangkan dengan memberikan Wahyuningsihm, (2016) yang mengambil studi
pengetahuan lebih mengenai penyakit yang kasus di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen.
diderita pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keinginan
Pasek et al. (2013) menyimpulkan dalam sendiri dari pasien dan pengetahuan yang cukup
penelitiannya bahwa pengetahuan dan persepsi mengenai penyakit diderita menjadi alasan kuat
pasien sangat mempengaruhi keberlanjutan oleh pasien untuk terus melanjutkan masa
pengobatan pasien. Dalam studi kasusnya di pengobatan hingga selesai.
Puskesmas Buleleng I, diketahui pengaruh dari
pengetahuan dan persepsi pasien terhadap
SIMPULAN
kepatuhan sebesar 36,63 %. Dilihat dari data hasil
Berdasarkan hasil review yang telah
penelitian, penderita TB yang memiliki persepsi
didapatkan, dapat diketahui bahwa secara umum
positif lebih banyak dibandingkan yang negatif.
kepatuhan pasien penderita tuberkolosis untuk
Faktor pengetahuan terhadap kepatuhan
berobat dipengaruhi oleh motivasi keluarga,
turut didukung oleh penelitian yang dilakukan
pengetahuan dan persepsi dari pasien. Oleh karena
oleh Kondoy. Menurut Kondoy et al., (2014),
itu, untuk menunjang keberhasilan pengobatan
pengetahuan pasien berpengaruh sebesar 48,5 %
maka perlu diberikan motivasi dan pengawasan
terhadap kepatuhan pasien di Lima Puskesmas di
langsung dari keluarga selaku pengawas minum
Kota Manado. Hasil penelitian menunjukkan
obat (PMO) sehingga tidak terjadi Drop Out (DO)
bahwa kelarutan dan laju disolusi kompleks
atau berhenti minum obat sebelum sembuh total
ketoprofen ke dalam rongga hidroksipropil β-
ataupun jumlah obat yang telah diberikan dokter
siklodekstrin yang lipofilik (Loftsson et al., 2005;
habis.
Challa et al., 2005).
Pameswari et al. (2016) melakukan
penelitian di Rumah Sakit Mayjen H.A Thalib
DAFTAR PUSTAKA
Kabupaten Kerinci dengan responden dari
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan
berbagai umur yang berbeda dan juga dibedakan Penyehatan Lingkungan Kementerian
berdasarkan jenis kelamin. Berdasarkan hasil Kesehatan RI. 2011. Laporan Situasi
Terkini Perkembangan Tuberculosis di
penelitian, tingkat kepatuhan pasien yang diamati Indonesia. Tersedia online di
adalah pasien yang patuh sebanyak 55,56 %, www.tbindonesia.or.id/pdf/2011/Indo
pasien yang cukup patuh 33,33 % dan tidak patuh nesiaReport2011 (diakses 15 Juni 2019).
Farmaka
Volume 17 Nomor 2 389

Eka, Anggraeni. 2009. Hubungan antara Universitas Pendidikan Ganesha,


Karakteristik Penderita Tuberkulosis Paru Singaraja, Indonesia. Vol. 2, No. 1, April
dengan Kepatuhan Minum Obat Penderita 2013
Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Palinggi, et al. 2013. Hubungan Motivasi
Puskesmas Kayen Kabupaten Pati. Keluarga Dengan Kepatuhanberobat Pada
Tersedia online di Pasien Tb Paru Rawat Jalandi Rsu A.
http://lib.unnes.ac.id/5908/ (diakses 15 Makkasau Pare-Pare. Jurnal Farmasi.
Juni 2019). Vol. 2(3).
Kondoy, et al. 2014. Faktor-Faktor yang Pasek, et al. 2013. Hubungan Persepsi Dan
Berhubungan Dengan Kepatuhan Berobat Tingkat Pengetahuan Penderita
Pasien Tuberkulosis Paru di Lima Tuberkulosis Dengan Kepatuhan
Puskesmas di Kota Manado. Jurnal Pengobatan Di Wilayah Kerja Puskesmas
Kedokteran Komunitas dan Tropik. Vol. Buleleng 1. Jurnal Magister Kedokteran
2(1). Keluarga. Vol. 1(1) : 14-23.
Muna dan Soleha. 2014. Motivasi Dan Dukungan Prihantana dan Wahyuningsihm, 2016. Hubungan
Sosial Keluarga Mempengaruhi Pengetahuan Dengan Tingkat Kepatuhan
Kepatuhan Berobat Pada Pasien TB Paru Pengobatan Pada Pasien Tuberkulosis di
Di Poli Paru Bp4 Pamekasan. Jurnal RSUD dr. Soehadi. Jurnal Farmasi Sains
Ilmiah Kesehatan. Vol. 7(2) : 172-179. dan Praktis. Vol. 2(1).
Nurhidayati et al.,2016. Peran Keluarga Pada Sari, et al. 2016. Hubungan Pengetahuan dan
Kepatuhan Minum Obat Penderita TB Di Sikap dengan Kepatuhan Berobat pada
Kawedanan Pedan Klaten. The 3rd Pasien TB. Media Litbangkes. Vol. 26(4)
Universty Research Colloquium. : 243–248.
Pameswari, et al. 2016. Tingkat Kepatuhan Yeti et al.,2013. Pengetahuan Pasien Tuberculosis
Penggunaan Obat pada Pasien Berimplikasi Terhadap Kepatuhan
Tuberkulosis di Rumah Sakit Mayjen H. Berobat. Jurnal Care. Vol. 3(2).
A. Thalib Kabupaten Kerinci. Jurnal World Health Organization.2010. Guidelines for
Sains Farmasi & Klinis. Vol. 2(2) : 116- treatment of Tuberculosis. Fourth
121. Edition. Geneva: WHO.
Pasek dan Setiawan, 2013. Hubungan Persepsi
Dan Tingkat Pengetahuan Penderita Tb
Dengan Kepatuhan Pengobatan Di
Kecamatan Buleleng. Jurusan Pendidikan
Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi,
Fakultas Olahraga dan Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai