Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi Volume 5 No.

1, Juni 2019
PEMAHAMAN KONSEP MEKANIKA: MENENTUKAN ARAH PERCEPATAN
PENDULUM, SULITKAH?

Diana Eka Saputri1, Muhammad Reyza Arief Taqwa1,*, Fitria Nur Aini1, Muhammad
Ibnu Shodiqin1, Lugy Rivaldo2
1
Jurusan Fisika, Universitas Negeri Malang
2
Program Studi Pendidikan Fisika, Universitas Jambi
*Email: reyza.arief.fmipa@um.ac.id

DOI: http://dx.doi.org/10.29303/jpft.v5i1.1134

Abstract - This article discusses to reveal students' conceptual understanding in determining the
direction of acceleration in two-dimensional movements, with special cases of pendulum motion. To
achieve this goal, there are 3 reasoned multiple choice questions which are part of 20 conceptual
kinematics questions. The study was conducted on 37 first year physics education master students at
Universitas Negeri Malang. This research is quantitative descriptive. Research data shows that students'
understanding is still low, only 4 (10.81%) students answer the first question correctly, 3 (8.11%)
students answer the second question correctly, and 24 (64%) students answer question correctly. Based
on the answer analysis, students are indicated due experience errors, such as (1) the acceleration of the
object is always in the direction of motion, (2) at the highest point the object pauses, accelerates zero,
and (3) the pendulum had zero acceleration in lowest position because the velocity is maximum.

Keywords: Conceptual Understanding; Mechanics; Acceleration; Pendulum.

PENDAHULUAN satu aplikasi topik kinematika dalam


Fisika merupakan salah satu topik pembelajaran adalah menganalisis gerak
yang membahas mengenai gejala alam baik pendulum. Untuk mendeskripsikan gerak
yang real maupun abstrak (Nopiani et al. pendulum mahasiswa harus mampu
2017; Oktaviani et al. 2018) yang dikemas memahami bagaimana kecepatan maupun
dalam kumpulan fakta, konsep, maupun percepatan yang dapat ditentukan dari data
prinsip (Arianti et al. 2016). Tujuan utama posisi pendulum tiap saat. Pemahaman
dari pembelajaran fisika adalah memberikan mahasiswa terkait percepatan masih banyak
pemahaman konsep yang benar sehingga mengalami kesalahpahaman karena
mahasiswa dapat menggunakan konsep percepatan lebih abstrak dari pada gaya (Liu
tersebut untuk memecahkan masalah yang & Fang, 2016). Hal yang perlu dilakukan
dihadapi (Yulianci et al. 2017; Docktor & mahasiswa dalam memahami konsep
Mestre, 2014; Hegde & Meera, 2012; Taqwa kinematika yakni selalu memegang teguh
& Pilendia, 2018). Usaha untuk mencapai definisi, dimana definisi percepatan adalah
tujuan utama pembelajaran sering kali perubahan kecepatan partikel terhadap
terhambat karena konsep awal yang telah satuan waktu. Faktanya mahasiswa
dibangun mahasiswa sebelum pembelajaran seringkali tidak konsisten menerapkan
bertentangan dengan konsep ilmiah definisi ini (Serway et al. 2013; Taqwa et al.
(Aufschnaiter & Rogge, 2010; Docktor & 2017).
Mestre, 2014). Konsep yang salah ini sudah Mahasiswa yang salah dalam
terbangun kuat sehingga mahasiswa sulit menetukan percepatan bukan berarti mereka
mengubah pemahaman yang mereka miliki tidak memiliki pengetahuan terkait hal
menjadi pemahaman yang benar. tersebut, kesalahan dalam menentukan
Kinematika merupakan salah satu percepatan pada pendulum juga diakibatkan
topik dimana mahasiswa banyak mengalami oleh ketidakberhasilan mahasiswa
kesalahpahaman (Liu & Fang, 2016). Salah memanggil pengetahuan yang terkait yang
110
Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi Volume 5 No.1, Juni 2019
telah mereka miliki (Docktor & Mestre, Penelitian ini bertujuan untuk
2014). Pada umumnya mereka telah mengungkap pemahaman konsep
memiliki pengetahuan yang baik tentang mahasiswa dalam menentukan arah
kecepatan tetapi pengetahuan ini tidak percepatan pada gerak dua dimensi. Kasus
mereka gunakan dalam menganalisis yang diangkat dalam penelitian ini adalah
percepatan pada pendulum. Pengetahuan gerak pendulum. Subjek penelitian ini
yang dimiliki mahasiswa ini masih terdiri merupakan 37 mahasiswa S2 pendidikan
dari potongan-potongan yang terpisah satu fisika tahun pertama Universitas Negeri
sama lain (Docktor & Mestre, 2014; Malang. Untuk mencapai tujuan tersebut
Hammer, 2000). diberikan 20 soal konseptual kinematika
Artikel ini bertujuan untuk dalam format pilihan ganda beralasan namun
mengetahui pemahaman konsep mahasiswa dalam penelitian ini dibahas 3 soal yang
dalam menentukan percepatan pada gerak berkaitan dengan kemampaun mahasiswa
dua dimensi, pada kasus gerak pendulum. dalam menentukan arah percepatan pada
Dalam artikel ini akan diungkap alasan- gerak pendulum. Ketiga soal tersebut seperti
alasan yang dibangun oleh mahasiswa untuk yang ditunjukkan Gambar 1.
menentukan arah percepatan. Alasan-alasan Tabel 1. Hasil Analisis Kelayakan Butir Soal
tersebut penting diidentifikasi untuk No Soal Koef.
Daya Tingkat
mereduksi kesalahan yang serupa sehingga pada Uji rpbis Cronbach
Beda Kesukaran
Empirik Alpha
dapat digunakan guru untuk merancang
7 0,399 0,333 0,429
pembelajaran yang berkualitas. 8 0,318 0,845 0,358 0,548
9 0,347 0,238 0,524
METODE PENELITIAN *r-tabel = 0,244 pada taraf signifikansi
0,05 ( N = 65)
Sebuah bandul sederhana dengan dilepas dari titik A (tegak lurus terhadap vertikal) hingga berosilasi secara harmonis seperti
gambar (kiri).

Abaikan semua kemungkinan gaya gesek yang timbul. Pada gambar di sebelah kanan, menunjukkan arah percepatan
yang mungkin dimiliki bandul.
(7) Arah percepatan bandul ketika bandul berada di posisi B (saat bandul bergerak turun) adalah... .
(A) (2) (B) (6) (C) (7) (D) (8) (E) (9)

(8) Arah percepatan bandul ketika bandul berada di posisi C (di titik tererndah, bandul bergerak dari B ke D) adalah... .
(A) (1) (B) (3) (C) (6) (D) (8) (E) (9)
(F) Tidak ada yang sesuai, percepatan nol saat di C

(9) Arah percepatan bandul ketika bandul berada di posisi E (titik tertinggi) adalah... .
(A) (1) (B) (5) (C) (6) (D) (3) (E) Tidak ada yang sesuai, percepatan nol saat di E

Gambar 1. Soal Nomor 7, 8, dan 9


Soal yang digunakan dalam penelitian ini kesukaran yang sedang. Hasil analisis
merupakan soal yang layak digunakan kelayakan butir soal ditunjukkan pada Tabel
karena telah memenuhi kriteria validitas, 1. Ketiga soal yang diujikan sudah valid
reliabilitas, daya beda memadai, dan tingkat secara empirik karena rpbis > rtable (Matodang,

111
Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi Volume 5 No.1, Juni 2019
2009). Valid artinya tes sudah dapat pendulum. Terbukti dari hanya sedikit siswa
mengukur apa yang seharusnya diukur yang memilih opsi yang benar. Jumlah
(Arifin, 2017). Tingkat keandalan instrument mahasiswa yang memilih opsi benar pada
berdasarkan koefisien Cronbach Alpha masing-masing butir soal ditunjukkan oleh
bernilai antara nol sampai satu. Koefisien Gambar 2.
Cronbach Alpha dikategarokan baik bila Gambar 2. Jumlah Mahasiswa dengan Pilihan
bernilai 0,7 hingga kurang dari 0,9 (Ahmed
& Masud, 2014; Arifin, 2017). Koefisien N %
Cronbach alpha bernilai 0,845, sehingga
reliabelitas soal adalah baik. Suatu soal 64.86

dinyatakan layak diujikan apabila nilai


minimum koefisien Cornbach Alpha sebesar 24
10.81
0,7. Soal ini dinyatakan reliable karena nilai 4 3 8.11
koefisien Cronbach Alpha sebesar 0,845.
Seluruh butir soal memiliki daya 7 8 9
pembeda sedang (Bagiyono, 2017; Rahayu Opsi Benar pada Setiap Butir Soal
and Purnomo, 2014; Solichin, 2017;
Sedikitnya jumlah mahasiswa yang
Syamsudin, 2012). Hasil analisis daya beda
menjawab benar ini mengindikasikan bahwa
pada setiap butir soal menunjukkan bahwa
pengetahuan yang dimiliki masih belum
soal-soal yang diberikan sudah mampu
utuh. Kegagalan mereka dalam menjawab
membedakan antara siswa yang pandai dan
soal bukan dikarenakan mereka tidak
yang tidak atau kurang pandai (Arifin, 2017;
memiliki pengetahuan yang benar,
Siswanto, 2008). Berdasarkan taraf
melainkan gagal dalam memanggil
kesukaran seluruh soal memiliki tingkat
pengetahuan yang telah mereka miliki.
kesukaran yang sedang (Bagiyono, 2017;
Berdasarkan pengetahuan-pengetahuan
Rahayu & Purnomo, 2014; Solichin, 2017;
yang telah diperoleh seharusnya mahasiswa
Syamsudin, 2012).
mampu menyelesaikan persoalan tersebut
Penelitian ini merupakan penelitian
menggunakan definisi percepatan sesaat.
kualitatif dan penelitian kuantitatif. Data
Dari definisi tersebut, kita dapat memegang
kuantitatif diperoleh berupa skor mahasiswa
konsep bahwa arah percepatan sesaat suatu
yang diperoleh dari jawaban yang dipilih
objek selalu searah dengan arah perubahan
pada opsi jawaban yang disediakan. Jawaban
kecepatan sesaat sebelum mencapai titik
benar akan diberikan skor 1 sedangkan
tertentu hingga kecepatan sesaat setelah
jawaban salah akan diberi skor 0. Alasan-
mencapai titik tertentu (Serway & Jewett,
alasan yang dipaparkan mahasiswa yang
2015). Selain itu dapat pula diselesaikan
melatar belakangi pemilihan jawaban dari
dengan menguraikan percepatan menjadi
soal pilihan ganda menjadi sumber data
percepatan yang sejajar dengan kecepatan
kualitatif. Data kualitatif digunakan peneliti
dan percepatan yang tegak lurus dengan
untuk mengungkap konsepsi mahasiswa
kecepatan (Knight, 2017; Raymond A.
terkait percepatan pada gerak pendulum.
Serway & John W. Jewett, 2014; R. A.
Serway et al. 2013; R. Serway & Jewett,
HASIL DAN PEMBAHASAN
2015).
Hasil penelitian yang telah
Selain dengan menggunakan
dilaksanakan menunjukkan mahasiswa
pengetahuan kinematika, dapat pula
masih memiliki pemahaman yang keliru
diselesaikan dengan menganalisis gaya-gaya
terkait arah percepatan pada kasus gerak
112
Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi Volume 5 No.1, Juni 2019
yang bekerja pada bandul ketika di titik maka arah resultan gaya ke arah 8. Arah
tertentu, mengingat resultan gaya selalu percepatan selalu searah dengan arah
searah dengan arah percepatan. Ketiga resultan gaya, sehingga berdasarkan analisis
pengetahuan yang telah dimiliki ini gaya-gaya yang bekerja juga menunjukkan
seharusnya dapat dipanggil, dan saling bahwa percepatan yang dialami benda ketika
memverifikasi. Pemahaman terkait arah di titik B adalah ke arah 8.
percepatan pada pendulum berikutnya akan Mahasiswa yang memilih opsi A
dibahas tiap butir soal berdasarkan distribusi yakni percepatan bandul ketika di posisi B
opsi pilihan jawaban mahasiswa pada Tabel searah dengan nomor 2, mereka memiliki
2. pemahaman bahwa arah percepatan suatu
Tabel 2. Distribusi Pilihan Opsi Jawaban objek berlawanan arah dengan arah gerak
Mahasiswa objek. Mahasiswa yang memilih opsi B
No Opsi Jawaban menganggap bahwa arah percepatan bandul
(A) (B) (C) (D) (E) (F) selalu sama dengan arah percepatan gravitasi
(7) 1 6 23 4* 3 - selain itu argument mereka juga didukung
(8) 3* 2 6 5 9 12 oleh gaya-gaya yang bekerja pada bandul
(9) 0 3 24* 5 5 -
saat diposisi B hanyalah gaya gravitasi saja,
*Jumlah mahasiswa yang menjawab benar
dan melupakan gaya tegang tali pada bandul.
Gaya selalu searah dengan percepatan
A. Arah Percepatan Bandul di Titik B
sehingga mereka menjawab arah
ketika akan Turun
percepataanya kebawah. Opsi paling banyak
Pada soal nomor 7 sebanyak 4
yang dipilih mahasiswa adalah opsi C.
(10,81%) mahasiswa menjawab benar pada
Mahasiswa yang memilih opsi C
opsi D, arah yang paling mungkin
beranggapan bahwa percepatan selalu searah
menggambarkan percepatan bandul ketika
dengan arah gerak. Mahasiswa yang memilih
berada di posisi B, sesuai dengan definisi
opsi E beranggapan bahwa percepatan selalu
maka arah percepatan selalu sama dengan
menuju pusat kelengkungan. Pengetahuan
arah perubahan kecepatan. Percepatan sesaat
yang digunakan untuk menyelesaikan kasus
ketika bandul di posisi B adalah sama
ini kurang lengkap dan mereka melupakan
dengan arah perubahan kecepataan sesaat
bahwa percepatan terdiri atas percepatan
sebelum mencapai B hingga sesaat setelah
searah kecepatan yang bertugas untuk
mencapai B. Selain itu dapat pula digunakan
mempercepat atu memperlambat dan
cara lain yakni pada saat bandul berada di
percepatan yang tegak lurus kecepatan untuk
posisi B, bandul dipercepat dan berbelok,
membelokkan arah.
sehingga percepatannnya dipengaruhi oleh
Kekeliruan mahasiswa tersebut jelas
percepatan yang sejajar dengan arah
mengindikasikan bahwa pemahaman yang
kecepatan (objek dipercepat) dan
miliki masih belum utuh. Dalam
dipengaruhi oleh percepatan yang tegak
menyelesaikan soal, mahasiswa perlu
lurus arah kecepatan yang berguna untuk
memverifikasi pemahaman yang mereka
membelokkan sehingga arah percepatan
gunakan dalam memecahkan persoalan.
adalah resultan dari arah percepatan tegak
Kegagalan mahasiswa dalam menyelesaikan
lurus dan arah percepatan sejajar. Selain itu
soal bukan karena mereka tidak memahami
apabila diverifikasi dengan gaya-gaya yang
konsep fisika dengan benar, namun
bekerja ketika bendul berada di posisi B
dikarenakan mereka gagal dalam
yakni ada gravitasi yang bekerja pada bandul
mengaktivasi konsep yang telah mereka
dan gaya tegang tali, apabila diresultankan
miliki (Afwa et al. 2016; Hammer, 2000;
113
Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi Volume 5 No.1, Juni 2019
Taqwa & Pilendia, 2018). Hal ini terjadi dahulu, apakah benda hanya berubah laju,
dalam menyelesaikan persoalan tersebut, ataukah arahnya juga mengalami perubahan.
mahasiswa sering kali menggunakan intuisi Mahasiswa yang memilih opsi C
mereka tanpa memverifikasi dengan beranggapan bahwa satu-satunya gaya yang
pemahaman yang benar. Padahal konsep fisis bekerja pada bandul adalah gaya gravitasi.
yang benar telah mereka peroleh Resultan gaya yang bekerja pada suatu benda
sebelumnya. selalu searah dengan percepatan, sehingga
percepatannya ke arah bawah menuju bumi.
B. Arah Percepatan Bandul ketika Hal tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa
berada di Titik Terendah saat akan gagal dalam mengidentifikasi gaya secara
bergerak Naik utuh karena tidak mengidentifikasi adanya
Pada soal nomor 8 sebanyak 3 gaya tegangan tali. Jika mahasiswa mampu
(8,11%) mahasiswa menjawab benar opsi A. mengidentifikasi gaya secara lengkap
Saat bandul di C percepatannya ke arah atas, kemudian menggunakan pengetahuannya
pada kondisi ini kecepatan sesaat sebelum di terkait hukum Newton maka permasalahan
C sama dengan kecepatan sesaat setelah di C tersebut akan terjawab dengan benar.
sehingga percepatan sejajar dengan arah Namun, mahasiswa juga kerap mengalami
kecepatan adalah nol karena bandul tidak kesulitan dalam menentukan arah resultan
mengalami perubahan laju. Tetapi perlu gaya (Taqwa, 2017; Taqwa & Faizah, 2016),
diingat bahwa percepatan terdiri dari sehingga dalam menentukan arah percepatan
percepatan yang sejajar dengan arah juga memungkinkan mengalami kesulitan.
kecepatan dan percepatan yang tegak lurus Mahasiswa yang memilih opsi D
kecepatan. Dalam hal ini benadul memiliki beranggapan bahwa percepatan selalu
percepatan yang tegak lurus dengan arah menyinggung lintasan dan selalu searah
kecepatan yakni percepatan yang bertugas dengan arah geraknya. Mahasiswa yang
membelokkan arah gerak bandul, sehingga memilih opsi E beranggapan bahwa arah
arah resultan percepatannya adalah ke atas percepatan selalu searah dengan arah
(menuju pusat kelengkungan). geraknya. Opsi F merupakan opsi yang
Mahasiswa yang memilih opsi B paling banyak dipilih oleh mahasiswa.
menganggap bahwa percepatan bandul selalu Mahasiswa yang memilih opsi F dimana
berlawanan arah dengan arah geraknya. Hal pada posisi di titik terendah percepatannya
tersebut terjadi karena mahasiswa nol beranggapan bahwa kecepatannya di tiitk
beranggapan bahwa pada titik terendah, terendah adalah maksimum sehingga
bandul akan naik dan mengalami percepatannya nol (Artiawati et al. 2016).
perlambatan, sehingga arah percepatan Pemahaman keliru tersebut umum dipikirkan
bandul berlawanan dengan arah gerak. Hal oleh mahasiswa dan siswa karena mereka
tersebut seperti temuan Nirmayanti et al. sering membangun pengetahuan berdasarkan
(2018) yang menyatakan bahwa tanda fenomena alam yang diamati namun keliru
negatif selalu menunjukkan bahwa benda dalam menyimpulkan (Makhrus et al. 2018).
diperlambat dengan arah percepatan
berlawanan dengan arah kecepatan.
Pernyataan bahwa benda diperlambat
menunjukkan bahwa arah percepatan C. Arah Percepatan Bandul ketika di
berlawanan dengan arah kecepatan adalah Titik Tertinggi
benar. Hanya saja harus diverifikasi terlebih Pada soal nomor 9 sebanyak 24
(64,86%) mahasiswa menjawab benar opsi
114
Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi Volume 5 No.1, Juni 2019
C. Pada titik tertinggi, kecepatan benda Hasil penelitian menunjukkan bahwa
adalah nol (v = 0). Sehingga percepatan pemahaman mahasiswa dalam menentukan
sentripetal yang dialami benda adalah nol, arah percepatan pada pendulum masih
karena percepatan sentripetal didefinisikan rendah. Hal ini terjadi karena pemahaman
sebagai as = v2/r. Untuk percepatan yang konsep mahasiswa yang salah dan sulit
sejajar kecepatan, sesaat sebelum mencapai dihilangkan serta gagalnya mahasiswa
titik tertinggi (v ke atas) maka a ke bawah dalam memanggil pengetahuan yang telah
karena benda mengalami perlambatan. dimiliki terkait konsep-konsep pada soal
Begitu pula sesaat setelah benda telah yang diujikan karena pengetahuannya masih
mencapai titik tertinggi maka akan kembali terpotong-potong. Pemahaman keliru yang
bergerak turun (v ke bawah) sehingga a juga terjadi pada mahasiswa secara umum
ke bawah karena benda mengalami diantaranya percepatan benda selalu searah
percepatan. Oleh karena itu, resultan dengan arah gerak, di titik tertnggi benda
percepatan yang dialami benda adalah ke berhenti sesaat sehingga percepatannya nol,
bawah. dan di titik terendah percepatannya nol
Mahasiswa yang memilih opsi B karena kecepatan benda maksimum.
menganggap bahwa percepatan selalu Berdasarkan hasil penelitian ini,
menyinggung lintasan, dan percepatan benda dalam pembelajaran penguatan konsep pada
ketika akan turun searah dengan arah 5. mahasiswa perlu ditingkatkan dengan baik
Mahasiswa yang memilih opsi D agar konsep salah yang telah dipahami
menganggap bahwa percepatan selalu mahasiswa dapat diluruskan dan
menuju pusat kelengkungan. Mahasiswa mempermudah mahasiswa memanggil
yang memilih opsi E, yakni pada saat benda pengetahuan yang sesuai.
di titik tertinggi percepatannya nol, mereka
beranggapan bahwa objek yang berada di REFERENSI
titik tertinggi berhenti sesaat, sehingga Afwa, I. L., Sutopo, & Latifah, E. 2016.
percepatannya nol. Kesulitan-kesulitan Deep learning question untuk
dalam memahamai kinematika secara utuh meningkatkan pemahaman konsep
ini memang kerap terjadi (Mursalin, 2014), fisika. Jurnal Pendidikan: Teori,
termasuk dalam menentukan percepatan. Hal Penelitian, Dan Pengembangan,
tersebut terjadi karena mahasiswa sering 1(3), 434–447.
tidak memegang definisi secara baik. Ahmed, S., & Masud, M. M. 2014. Measure
Kinematika merupakan salah satu konsep Service Quality of a Higher
yang sederhana karena dalam menyelesaikan Educational Institute towards
Student Satisfaction. American
segala bentuk persoalan yang terkait cukup
Journal of Educational Research,
kembali pada definisi. Oleh sebab itu, dalam 2(7), 447–455.
pembelajaran, mahasiswa perlu secara https://doi.org/10.12691/education-
berulang menggunakan defisini besaran fisis 2-7-3
untuk menyelesaikan bermasam persoalan. Arianti, B. I., Sahidu, H., Harjono, A., &
Hal tersebut bertujuan agar mahasiswa Gunawan. 2016. Pengaruh Model
mampu menangkap makna konsep serta Direct Instruction Berbantuan
hubungan antar konsep dengan makna dalam Simulasi Virtual Terhadap
konsep tersebut (Sahara, 2015). Penguasaan Konsep Siswa. Jurnal
Pendidikan Fisika Dan Teknologi,
II(4), 159–163.
PENUTUP
Arifin, Z. 2017. Kriteria Instrumen dalam

115
Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi Volume 5 No.1, Juni 2019
suatu Penelitian. Jurnal Theorems International Journal of Engineering
(the Original Research of Education, 32(1), 19–29.
Mathematics), 2(1), 28–36. Makhrus, M., Widodo, W., & Agustini, R.
Artiawati, P. R., Muliyani, R., & Kurniawan, 2018. Efektifitas model
Y. 2016. Identifikasi Kuantitas Siswa pembelajaran CCM-CCA untuk
Yang Miskonsepsi Menggunakan memgasilitasi perubahan konsep
Three Tier- Test Pada Materi Gerak gaya pada Mahasiswa. Jurnal
Lurus Beraturan ( GLB ). Jurnal Ilmu Pendidikan Fisika Dan Teknologi,
Pendidikan Fisika, 1(1), 13–15. 4(2), 253–261.
Aufschnaiter, C., & Rogge, C. 2010. Matodang, Z. 2009. Validits dan Reliabilitas
Misconceptions or missing Suatu Instrumen Penelitian. Jurnal
conceptions? Eurasia Journal of Tabularasa PPS UNIMED, 6(9), 81.
Mathematics, Science and https://doi.org/10.1017/CBO978110
Technology Education, 6(1), 3–18. 7415324.004
https://doi.org/10.12973/ejmste/752 Mursalin. 2014. Analisis Penguasaan
23 Konsep Mahasiswa pada Topik
Bagiyono. 2017. Analisis Tingkat Kinematika Partikel. Jurnal Inpafi,
Kesukaran dan Daya Pembeda Butir 2(2).
Soal Ujian Pelatihan Radiografi Nirmayanti, Mansyur, J., & Saehana, S.
Tingkat 1 The Analysis of Difficulty 2018. Konsepsi Siswa SMA tentang
Level and Discrimination Power of Percepatan. Jurnal Pendidikan
Test Items of Radiography Level 1 Fisika Tadulako (JPFT), 6(4), 7–18.
Examination. Widyanuklida, 16(1),
1–12. Nopiani, R., Harjono, A., & Hikmawati.
2017. Pengaruh model pembelajaran
Docktor, J. L., & Mestre, J. P. 2014. A advance organizer berbantuan peta
Synthesis of Discipline-Based konsep terhadap hasil belajar fisika
Education Research in Physics. SMA Negeri 1 Lingsar. Jurnal
Physical Review Special Topic - Pendidikan Fisika Dan Teknologi,
Physics Education Research, 1–148. 3(2), 137–145.
Hammer, D. 2000. Student resources for Oktaviani, D. G., Harjono, A., & Gunada, I.
learning introductory physics. W. 2018. Penguasaan Konsep Usaha
American Journal of Physics, Dan Energi Peserta Didik Kelas X
68(S1), S52–S59.
Dengan Model Pembelajaran
https://doi.org/10.1119/1.19520 Ekspositori Berbantuan Organizers.
Hegde, B., & Meera, B. 2012. How do they Jurnal Pendidikan Fisika Dan
solve it ? An insight into the learner ’ Teknologi, 4(2), 192.
s approach to the mechanism of https://doi.org/10.29303/jpft.v4i2.82
physics problem solving. Physics 1
Education Research, 010109, 1–9. Rahayu, T. D., & Purnomo, B. H. 2014.
https://doi.org/10.1103/PhysRevSTP “Analisis Tingkat Kesukaran dan
ER.8.010109 Daya Beda Pada Soal Ujian Tengah
Knight, R. d. 2017. Physics For Scientiest Semester Ganjil Bentuk Pilihan
and Engineers a Strategic Approach. Ganda Mata Pelajaran Ekonomi
(J. Zalesky, Ed.) (4th ed.). USA: Kelas X di SMA Negeri 5 Jember
Pearson. Tahun Ajaran 2012-2013.” Jurnal
Edukasi Unej, 1(1), 39–43.
Liu, G., & Fang, N. 2016. Student
Misconceptions about Force and Raymond A. Serway, & John W. Jewett, J.
Acceleration in Physics and 2014. Physics for Scientists and
Engineering Mechanics Education. Engineers with Modern Physics. (E.

116
Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi Volume 5 No.1, Juni 2019
Dodd, Ed.) (9th ed.). USA: Representasi. Jurnal Riset & Kajian
Brooks/Cole Cengage Learning. Pendidikan Fisika, 4(1), 31–39.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.1
Sahara, L. 2015. Penerapan model concept
2928/jrkpf.v4i1.6469
teaching pendekatan concept
attainment untuk meningkatkan Taqwa, M. R. A., & Pilendia, D. 2018.
pemahaman konsep IPA Fisika siswa Kekeliruan Memahami Konsep Gaya
kelas VII1 SMP Negeri 5 Kendari , Apakah Pasti Miskonsepsi ? Jurnal
pada materi pokok usaha dan energi. Inovasi Pendidikan Fisika Dan
Jurnal Pendidikan Fisika Dan Integrasinya, 01(02), 1–12.
Teknologi, I(2), 108–112. Yulianci, S., Gunawan, & Doyan, A. 2017.
Serway, R. A., Vuille, C., & Hughes, J. Model inkuiri terbimbing berbantuan
2013. College Physics (10th). USA: multimedia interaktif untuk
Gengage Learning. meningkatkan penguasaan konsep
fisika peserta didik. Jurnal
Serway, R., & Jewett, J. 2015. Physics for
Pendidikan Fisika Dan Teknologi,
Scientists and Engineers with
3(2), 146–154.
Modern Physics (eight edit).
belmont.
Siswanto. 2008. Validitas sebagai Alat
Penentuan Kehandalan Tes Hasil
Belajar. Jurnal Pendidikan
Akuntansi Indonesia, VI(1), 107–
117.
Solichin, M. 2017. Analisis Daya Beda Soal,
Taraf Kesukaran, Validitas Butir
Tes, Interpretasi Hasil Tes dan
Validitas Ramalan dalam Evaluasi
Pendidikan. Jurnal Manajemen &
Pendidikan Islam, 2(2), 192–213.
Syamsudin. 2012. Pengukuran Daya
Pembeda, Taraf Kesukaran, dan Pola
Jawaban Tes (Analisis Butir Soal).
At-Tajdid : Jurnal Ilmu Tarbiyah,
1(2), 187–198.
Taqwa, M. R. A. 2017. Profil Pemahaman
Konsep Mahasiswa dalam
Menentukan Arah Resultan Gaya. In
Prosiding Seminar Nasional
Pendidikan Sains (pp. 79–87).
Taqwa, M. R. A., & Faizah, R. 2016.
Perlunya Program Resitasi untuk
Meningkatkan Kemampuan
Mahasiswa dalam Memahami
Konsep Gaya dan Gerak. Pros.
Semnas Pend. IPA Pascasarjana
UM, 12(1), 365–372.
Taqwa, M. R. A., Hidayat, A., & Supoto.
2017. Konsistensi Pemahaman
Konsep Kecepatan dalam Berbagai

117

Anda mungkin juga menyukai