Anda di halaman 1dari 9

Mengatur Putaran Motor Listrik dengan Menggunakan

Resistor

Dosen Pengampu: Dr. H. Kamin Sumardi, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh:

Riza Rian Irwansyah


NIM: 2005001 / Kelas PTM-B

PROGAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS


PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS
PENDIDIKAN INDONESIA
TAHUN 2020
A. Tujuan dan Manfaat
➢ Untuk mengukur putaran Listrik 1 Pharsa arus bolak-balik (AC) dengan menggunakan
Resistor
➢ Mencari Hubungan antara putaran motor listrik 1 Pharsa arus bolak-balik (AC) dengan
besaran Resistro

B. Landasan Teori

Motor Listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Motor Listrik
umumnya digunakan sebagai sumber beban untuk menjalankan alat-alat tertentu dan juga
membantu pekerjaan sehari-hari manusia , terutama dalam bidang perindustrian.

Karakteristik Motor Listrik Arus Bolak-Balik (AC):

1. Harga lebih murah dibandingkan dengan motor listrik DC


2. Tidak pelu perawatan yang sering
3. Ukuran fisik lebih kecil dibandingkan motor DC walaupun dalam daya yang sama.
4. Mampu bekerja pada kecepatan yang melebihi kecepatan spesifikasi yang tertera pada
name plate.
5. Sederhana dan konstruksinya kuat.

Klasifikasi Motor induksi ada 2 yaitu :

1. Motor induksi 1 fasa. Motor ini merupakan motor yang umum digunakan. Motor ini hanya
mempunyai satu gulungan stator beroperasi dengan pasokan daya satu fasa, dan memiliki
sebuah rotor sangkar tupai dan juga memerlukan alat untuk menghidupkan motor ini.
2. Motor Induksi tiga fasa. Motor ini memiliki daya yang tinggi jenis rotor sangkar tupai atau
rotor lilitan dan penyalaan sendiri. Motor jenis ini paling banyak digunakan oleh industri
yakni ada sekitar 70% industry yg menggunkan motor ini.

Mengukur kecepatan Putaran Motor Listrik

Kecepatan putaran motor sama dengan jumlah putaran motor dalam periode tertentu,
missalnya putaran per menit (Rpm) atau kecepatan per detik. Untuk mengukur kecepatan Putaran
Motor Listrik dapat digunakan sebuah Alat yang bernama Tachometer. Cara kerja nya tachometer
ditempelkan langsung pada poros motor dan dibaca putarannya pada skala yang ada. Tachometer
sudah ada yang modern, tachometer yang modern ini menggunakan prinsip sinar laser, sehingga
pengukuran lebih mudah dan sederhana, hanya perlu menembakan laser pada poros dan display
digital akan menunjukan putaran poros.
C. Alat dan Bahan

➢ AVO-Meter (Multitester) manual


➢ Resistor
➢ Motor Listrik 1 pharsa arus bolak-balik (AC)
➢ Jepit Buaya

D. Langkah Kerja

1. Gunakan jas lab dan perlengkapan keselematan dan kesehatan.


2. Siapkan peralatan dan bahan di meja lab
3. Ambil AVO meter, lakukan pengecekan kondisi dan kalibrasi
4. Lakukan pengukuran besaran resistor 5 watt sebanyak 3 buah
5. Setelah diketahui besaran resistensinya, kemudian lakukan pemasangan pada
motor listrik 1 phasa arus bolak-balik (AC) mulai dari reistor yang kecil.
6. Resistor pertama pasangkan pada motor listrik 1 phasa arus bolak-balik (AC), amati
putarannya dan dicatat.
7. Resistor kedua pasangkan pada motor listrik 1 phasa arus bolak-balik (AC), amati
putaranny dan dicatat.
8. Resistor ketiga pasangkan pada motor listrik 1 phasa arus bolak-balik (AC), amati
putarannya dan dicatat.
9. Resistor keempat pasangkan pada motor listrik 1 phasa arus bolak-balik (AC), amati
putarannya dan dicatat.
10. Pasangkan keempat resistor tersebut pada motor listrik 1 phasa arus bolak-balik
(AC), amati putarannya.
E. Data Hasil Pengamatan/ Uji Coba

Arus Putaran
Daya Tegangan
R Listrik (I) Motor Keterangan
(Watt) (V) Volt
Ampere (RPM)
R1

7300 190 0,036 2046

R2

9130 210 0,033 2264

R3

10318 225 0,030 2390

Seri 1-2

11000 235 0,029 2491

Seri 1-3

7600 7 watt 190 0,036 2081

Seri 2-3

7800 195 0,035 2258

Seri 1-2-3

7500 190 0,036 2090

Paralel 1-2

10000 220 0,031 2350


Paralel 1-3

10.200 230 0,030 2431

Paralel 2-3

9800 230 0,030 2382

Paralel 1-2-3

10000 230 0,030 2380

Campuran

10500 230 0,030 2470

F. Grafik

Grafik Resistor Terhadap Putaran Motor (Rpm)


3000
G I L

2500 D
Putaran Motor (Rpm)

A
K
2000 E
C H J
F
B
1500

1000

500

0
7000 7500 8000 8500 9000 9500 10000 10500 11000 11500

Nilai Resistor (Ohm)


Keterangan :

- A = Nilai Resistor 7300 Ohm


- B = Nilai Resistor 7500 Ohm
- C = Nilai Resistor 7600 Ohm
- D = Nilai Resistor 7800 Ohm
- E = Nilai Resistor 9130 Ohm
- F = Nilai Resistor 9800 Ohm
- G = Nilai Resistor 10000 Ohm
- H = Nilai Resistor 10000 Ohm
- I = Nilai Resistor 10200 Ohm
- J = Nilai Resistor 10318 Ohm
- K = Nilai resistor 10500 Ohm
- L = Nilai Resistor 11000 Ohm

Grafik Resistor Terhadap Tegangan Listrik (V)


250 L
240 G I
230
Tegangan Listrik (V)

220
K
210 D H
A J
200 F
E
190
180 C
170 B
160
150
140
130
120
110
100
7000 7500 8000 8500 9000 9500 10000 10500 11000 11500

Nilai Resistor (Ohm)


Grafik Resistor Terhadap Arus Listrik (I)
0,04 A
D
G I
0,035
C L
0,03 B
E
K
0,025
Arus Listrik (I)

H J
F
0,02

0,015

0,01

0,005

0
7000 7500 8000 8500 9000 9500 10000 10500 11000 11500

Nilai Resistor (Ohm)

Grafik Resistor Terhadap Daya ( Watt )


G I
8 A L
D

7
C K
6 E
B H J
F
Daya (Watt)

0
7000 7500 8000 8500 9000 9500 10000 10500 11000 11500

Nilai Resistor (Ohm)


G. Analisis dan Pembahasan

Setelah melakukan uji coba dan mendapatkan data dari hasil uji coba tersebut, dapat diketahui
bahwa:

➢ Semakin Besar Nilai Resistor (Ohm) maka semakin besar juga Nilai Tegangan (V),
Sebaliknya semakin kecil nilai Resistor maka akan semakin besar Nilai Kuat Arus nya.
➢ Semakin besar tegangan maka Putaran motor juga semakin cepat. Hal ini juga berlaku
untuk nilai Resistor atau Hambatan, artinya jika Nilai Hambatan kecil maka Putaran
Motor juga semakin pelan, sebaliknya jika Nilai Hambatan Resistor besar maka
putaran motor juga semakin cepat.

Analisis Grafik Resistor Terhadap Putaran Motor

➢ Dari grafik Resistor terhadap Putaran Motor (rpm), dapat dilihat bahwa arah
grafiknya Naik ke kanan, hal ini berarti bahwa semakin besar nilai resistor maka
putaran motor akan semakin cepat. Artinya Nilai Resistansi berbanding lurus dengan
Putaran Motor (Rpm)
➢ Setiap nilai Resistansi bertambah 100-200 Ohm maka Nilai Putaran naik 2%-3%

Analisis grafik Resistor terhadap Tegangan Listrik

➢ Dari grafik Resistor terhadap Tegangan Listrik terlihat bahwa grafik naik ke kanan,
berarti bahwa semakin besar nilai Resistor maka Taganagn Listrik juga semakin besar,
hal ini sesuai dengan hukum Ohm, yang berarti Nilai hambatan berbanding lurus
dengan Tegangan

Analisis Grafik Resistor terhadap kuat Arus

➢ Dari grafik Resistor terhadap Kuat Arus dapat diketahui bahwa grafik turun ke
kekanan, hal ini membuktikan bahwa semakin besar nilai hambatan maka semakin
kecil nilai Kuat arus, dan semakin kecil nilai hambatan maka semakin besar nilai kuat
arus.

Analisis Grafik Resistor terhadap Daya

➢ Dalam Grafik Resistor terhadap Daya tidak terlihat bahwa Nilai Resistor
mempengaruhi Daya.

H. Kesimpulan

Motor Induksi 1 fasa adalah salah satu jenis dari motor-motor listrik yang bekerja berdasarkan
induksi elektromagnetik. Motor induksi memiliki sebuah sumber energi listrik disisi stator,
sedangkan system kelistrikan disisi rotornya di induksikan memlalui celah udara dari statoir dengan
media electromagnet.

Untuk mengukur kecepatan putaran motor listrik digunakan alat yang bernama Techometer. Agar
diperoleh Putaran Motor listrik yang cepat maka Nilai Resistansi dan Nilai Tegangan yang bekerja
pada rangkaian harus Besar.
I. Daftar Pustaka

Asy’ari H. dan Rakhmadi A. Pengendalian Kecepatan Putar Motor Induksi Satu Phasa, Teknik Elektro
Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Prawiroredjo, Kiki. 2006. Pemahaman Dan Penggunaan Alat Ukur Multimeter Analog Sebagai
Pengenalan Teknik Elektro. Jurnal Ilmiah. Universitas Trisakti

Pertiwi, S. dkk: 2019. Perancangan Pembelajaran Fisika tentang Rangkaian Seri dan Paralel untuk
Resistor Menggunakan Understanding by Design. Jurnal Sains dan Edukasi Sains.

Wibowo, P., Kartoraharjo, S., Agustina, Y., & Wachyu, Y. (2012). Motor Penggerak Listrik

Dermanto, T. (2013). arus, Daya, Kecepatan, dan Torsi Motor Listrik AC. Dipetik 6 24, 2018, from
http://trikueni-desain- sistem.blogspot.com/2013/09/Menghitung-Arus-MotorAC.html

Anda mungkin juga menyukai