Anda di halaman 1dari 17

A.

KASUS 1
Pada pengkajian yang dilakukan oleh mahasiswa PSIK Universitas Jember di
Lingkungan Krajan, Kel. Bintoro Kec. Patrang Kabupaten Jember ditemukan bahwa
klien bernama Ny. S, umur klien 81 tahun, beragama islam dan dari suku Madura.
Klien bertempat tinggal Jln. Kepodang 11, Krajan Kel.Bintoro Kec.Patrang Jember.
Klien tinggal bersama seorang anaknya. Keseharian dari Ny. S sejak empat tahun
yang lalu hanya berdiam diri di rumah karena menderita stroke. Namun karena
keterbatasan biaya sejak Ny. S menderita Stroke ia tidak pernah memeriksakan
penyakitnya ke puskesmas ataupun rumah sakit.
Dari riwayat keluraganya diketahui bahwa dua saudara kandung Ny. S
meninggal karena penyakit Stroke. Sebelum menderita sakit menurut anaknya, Ny.
S memiliki riwayat hipertensi. Saat dilakukan pengkajian didapatkan hasil
pengukuran tanda-tanda vital didapatkan tekanan darah klien : 140/80 mmHg, RR :
28x/mnt, nadi:76x/mnt, S: 36,60c. Saat dilakukan pemeriksaan fisik, bagian
ekstremitas klien yang sebelah kiri mengalami kelumpuhan, klien berbicara pelo,
rambut pasien berwarna putih (beruban) dan terlihat kusut. Saat ini klien sulit untuk
melakukan ADL. Keluarga klien mengatakan tidak tahu tentang cara melatih
pergerakan pada ekstremitas klien yang megalami kelumpuhan.

II. ANALISA DATA

Data Masalah
DS: Hambatan mobilitas fisik
Ny.F mengatakan klien mengalami
kelumpuhan sebelah kiri
DO:
a. Ekstremitas atas:
Kanan: jari tangan dan tangan
masih bisa digerakkan sedikit-
sedikit, tonus otot menurun
Kiri: jari tangan dan tangan sulit
digerakkan, tonus otot menurun
b. Ekstremitas bawah:
Kanan: kaki bisa digerakkan
Kiri: kaki sulit digerakkan

DS: Konstipasi
a. Keluarga mengatakan beberapa
hari ini klien sulit BAB
b. Keluarga mengatakan 3 hari ini
klien tidak bisa BAB
c. Klien mengeluhkan nyeri
abdomen
DO:
Bising usus menurun
DS: Defisit pengetahuan keluarga Ny. S
Keluarga mengatakan belum
sepenuhnya paham mengenai
penyakit klien
DO:
Klien terlihat bingung ketika ditanyai
mengenai pengertian stroke

III. Diagnosa Keperawatan


1. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan neuromuskular ditandai
dengan:
a. Ny.F mengatakan klien mengalami kelumpuhan sebelah kiri
b. Ekstremitas atas:
Kanan: jari tangan dan tangan masih bisa digerakkan sedikit-sedikit, tonus otot
menurun
Kiri: jari tangan dan tangan sulit digerakkan, tonus otot menurun
b. Ekstremitas bawah:
Kanan: kaki bisa digerakkan
Kiri: kaki sulit digerakkan
2. Konstipasi berhubungan dengan kurang aktivitas ditandai dengan:
a. Keluarga mengatakan beberapa hari ini klien sulit BAB
b. Keluarga mengatakan 3 hari ini klen tidak bisa BAB
c. Klien mengeluhkan nyeri abdomen
d. Bising usus menurun
3. Defisit pengetahuan keluarga Ny. S berhubungan dengan kurangnya
informasi mengenai konsep penyakit tidandai dengan:
a. Keluarga mengatakan belum sepenuhnya paham mengenai penyakit klien
b. Klien terlihat bingung ketika ditanyai mengenai pengertian stroke

IV. Intervensi
Tujuan dan
Diagnosa Intervensi
Kriteria Hasil
Hambatan Setelah diberikan 1. Bina hubungan saling
mobilitas fisik asuhan keperawatan percaya
berhubungan selama 3x1 jam klien 2. Kaji kebutuhan akan
dengan menunjukkan bantuan pelayanan
gangguan peningkatan mobilitas, kesehatan dirumah
neuromuskular dengan kriteria hasil: 3. Ajarkan klien dan keluarga
1. Sendi dan otot jari dalam latihan ROM pasif
tangan dan kaki 4. Anjurkan klien untuk
sebelah kiri tidak merubah posisi tidur setiap
kaku jam
2. Sendi dan otot 5. Anjurkan keluarga untuk
ekstermitas sebelah mengawasi seluruh
kiri tidak kaku kegiatan mobilitas serta
3. Tidak terjadi bantu klien jika diperlukan.
dekubitus dan nyeri 6. Ajarkan keluarga dalam
punggung pemijatan punggung
7. Berikan penguatan positif
selama aktivitas.
Konstipasi Setelah diberikan 1. Monitoring tanda dan
berhubungan asuhan keperawatan gejala konstipasi
dengan kurang selama 3x1 jam klien 2. Monitoring bising usus
aktivitas bisa BAB, dengan 3. Monitoring feses:
kriteria hasil: frekuensi, konsistensi dan
1. Mempertahanka volume
n bentuk feses 4. Mitor tanda dan gejala
lunak setiap 1-3 ruptur usus/peritonitis
hari 5. Anjurkan keluarga
2. Bebas dari untuk memberikan
ketidaknyamanan makanan yang mudah
dan konstipasi dicerna dan tinggi serat
3. Mengidentifikasi seperti pepaya
indikator untuk 6. Dukung intake cairan
mencegah
konstipasi

Defisit Setelah diberikan 1. Berikan penilaian


pengetahuan asuhan keperawatan tentang tingkat
keluarga Ny. selama 2x1 jam pengetahuan pasien
S keluarga dan klien tentang proses penyakit
berhubunga memahami konsep yang spesifik
n dengan penyakit, dengan 2. Jelaskan patofisiologi
kurangnya kriteria hasil: dari penyakit dan
informasi 1. Pasien dan bagaimana hal ini
mengenai keluarga berhubungan dengan
konsep menyatakan anatomi dan fisiologi,
penyakit pemahaman dengan cara yang tepat.
tidandai tentang penyakit, 3. Gambarkan tanda dan
dengan: kondisi, prognosis gejala yang biasa muncul
dan program pada penyakit, dengan cara
pengobatan yang tepat
2. Pasien dan 4. Gambarkan proses
keluarga mampu penyakit, dengan cara yang
melaksanakan tepat
prosedur yang 5. Identifikasi
dijelaskan secara kemungkinan penyebab,
benar dengna cara yang tepat
3. Pasien dan 6. Sediakan informasi
keluarga mampu pada pasien tentang
menjelaskan kondisi, dengan cara yang
kembali apa yang tepat
dijelaskan 7. Hindari harapan yang
perawat/tim kosong
kesehatan lainnya 8. Sediakan bagi keluarga
informasi tentang kemajuan
pasien dengan cara yang
tepat
9. Diskusikan perubahan
gaya hidup yang mungkin
diperlukan untuk mencegah
komplikasi di masa yang
akan datang dan atau
proses pengontrolan
penyakit
10. Diskusikan pilihan
terapi atau penanganan
11. Dukung pasien untuk
mengeksplorasi atau
mendapatkan second
opinion dengan cara yang
tepat atau diindikasikan
12. Instruksikan pasien
mengenai tanda dan gejala
untuk melaporkan pada
pemberi perawatan
kesehatan, dengan cara
yang tepat

V. Implementasi

Diagnosis
Tindakan keperawatan dan respons klien
Keperawatan
Hambatan mobilitas fisik 1.Telah membina hubungan saling percaya
berhubungan dengan 2.Telah Mengkaji kebutuhan akan bantuan
gangguan pelayanan kesehatan dirumah
neuromuskular 3.Telah mengajarkan klien dan keluarga dalam
latihan ROM pasif
4.Telah menganjurkan klien untuk merubah
posisi tidur setiap jam
5.Telah menganjurkan keluarga untuk
mengawasi seluruh kegiatan mobilitas serta
bantu klien jika diperlukan.
6.Telah Mengajarkan keluarga dalam pemijatan
punggung.
7.Telah memberikan penguatan positif selama
aktivitas.

Konstipasi berhubungan 1. Telah memonitoring tanda dan gejala


dengan kurang aktivitas konstipasi.
2. Telah memonitoring bising usus.
3. Telah memonitoring feses: frekuensi,
konsistensi dan volume
4. Telah memonitor tanda dan gejala ruptur
usus/peritonitis
5. Telah menganjurkan keluarga untuk
memberikan makanan yang mudah dicerna
dan tinggi serat seperti papaya.
6. Telah mendukung intake cairan.

Defisit pengetahuan 1. Telah memberikan penilaian tentang


keluarga Ny. S tingkat pengetahuan pasien tentang proses
berhubungan dengan penyakit yang spesifik.
2. Telah menjelaskan patofisiologi dari
penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan
dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara
yang tepat.
3. Telah menggambarkan tanda dan gejala
yang biasa muncul pada penyakit, dengan
cara yang tepat.
4. Telah menggambarkan proses penyakit,
dengan cara yang tepat.
5. Telah mengidentifikasi kemungkinan
penyebab, dengna cara yang tepat
6. Telah menyediakan informasi pada
pasien tentang kondisi, dengan cara yang
tepat
7. Telah menghindari harapan yang kosong
8. Telah memberikan keluarga informasi
tentang kemajuan pasien dengan cara yang
tepat
9. Telah mendiskusikan perubahan gaya
hidup yang mungkin diperlukan untuk
mencegah komplikasi di masa yang akan
datang dan atau proses pengontrolan
penyakit.
10. Telah mendiskusikan pilihan terapi atau
penanganan
11. Telah mendukung pasien untuk
mengeksplorasi atau mendapatkan second
opinion dengan cara yang tepat atau
diindikasikan
12. menginstruksikan pasien mengenai tanda
dan gejala untuk melaporkan pada pemberi
perawatan kesehatan, dengan cara yang
tepat.

VI. Evaluasi

Tanggal Diagnosis SOAP


Keperawatan
10 Hambatan S : Keluarga mengatakan tangan
mobilitas fisik dan kaki Ny. S sebelah kiri masih
berhubungan belum bisa di gerakkan.
dengan gangguan Ny. S mengatakan punggungnya
neuromuskular merasa pegal
O: Jari tangan Ny. S masih kaku
untuk digerakkan, jari kaki sudah
mulai tidak kaku
Ny. S masih belum bisa melakukan
tindakan ROM dengan benar
A : Masalah sebagian teratasi
P : Lanjutkan intervensi
keperawatan

Konstipasi S: Keluarga mengatakan klien


berhubungan masih belum bisa BAB
dengan kurang O: Bising usus 7x/menit
aktivitas A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
keperawatan

Defisit S: Ny. F masih mengatakan


pengetahuan bingung mengenai stroke
keluarga Ny. S O: Saat ditanya Ny. F bisa
berhubungan menjawab penyebab stroke Ny. S
dengan kurang A: Masalah sebagian teratasi
pengetahuan P: Lanjutkan intervensi
mengenai konsep keperawatan
penyakit

S: Klien merasa punggung tidak


merasa pegal setelah dipijat
punggung
Hambatan O: Ibu jari tangan klien sebelah kiri
mobilitas fisik sudah mulai tidak kaku
berhubungan A: Masalah sebagian teratasi
dengan gangguan P: Lanjutkan intervensi
12 neuromuskular keperawatan 3 dan 7
S : Keluarga mengatakan
memberikan papaya pada Ny.S
Keluarga mengatakan klien bisa
Konstipasi BAB
berhubungan O : Bising usus normal
dengan kurang A : Masalah teratasi
aktivitas P : Hentikan Intervensi
Keperawatan.

S: Ny. F masih mengatakan


Defisit bingung mengenai stroke
pengetahuan O: Saat ditanya Ny. F bisa
keluarga Ny. S menjawab penyebab dan tanda
berhubungan gejala stroke
dengan kurang A: Masalah sebagian teratasi
pengetahuan P: Lanjutkan intervensi
mengenai konsep keperawatan
penyakit

S: Keluarga mengatakan bisa


menerapkan ROM walaupun tidak
Hambatan setiap hari
13 mobilitas fisik O: Kemampuan keluarga dalam
berhubungan menerapakan ROM sudah baik
dengan gangguan Jari manis dan jari kelingking klien
neuromuskular sudah tidak kaku
Jari tengah klien masih kaku
Kaki dan tangan kiri klien masih
kaku
A: Masalah keperawatan sebagian
teratasi
P: Lanjutkan intervensi 5,
modivikasi intervensi:
Anjurkan pada keluarga agar
menggenggamkan mainan seperti
kain pada tangan kiri klien agar
sendi jari tangan klien tidak kaku
ketika keluarga tidak dapat melatih
ROM

S: Klien mengatakan sudah


nyaman dengan rambutnya
O: Klien terlihat bersih dan rapi
Kukuh terlihat bersih dan pendek
Syndrom defisit Klien terlihat setelah mengucek-
perawatan diri ucek hidungnya tidak cuci tangan
berhubungan A: Masalah sebagian teratasi
dengan gangguan P: Lanjutkan intervensi 2,3,5,6
neuromuskular
S: Keluarga mengatakan sudah
membantu klien ROM pagi ini
O: Terlihat klien menggenggam
kain pada tangan kiri
Terlihat adanya peningkatan
14 mobilitas dengantangan dan kaki
Hambatan tidak kaku serta jari tangan dan
mobilitas fisik kaki tidak kaku
berhubungan Tidak terdapat dekubitus
dengan gangguan A: Masalah teratasi
neuromuskular P: Hentikan intervensi

S: Ny. F masih mengatakan


bingung mengenai stroke
O: Saat ditanya Ny. F bisa
menjawab penyebab, tanda gejala,
penatalaksanaan, komplikasi
stroke
A: Masalah sebagian teratasi
Defisit P: Hentikan intervensi
pengetahuan
keluarga Ny. S
berhubungan
dengan

B. KASUS 2
Tn. R. Usia 70 tahun, pendidikan terakhir tamat SD. Pekerjaan buruh, alamat
mendungan RT 01/ RW 04. Ny. S. Umur 70 tahun, pendidikan terakhir SD,
pekerjaan sebagai ibu rumah tangga. Tipe keluarga Tn. R adalah keluarga inti
karena dalam satu rumah ada suami, istri dan anak. Pada keluarga Tn. R yang
sedang sakit adalah Ny. S yaitu sakit stroke non hemorargi. Ny. S mengetahui
bahwa dia sakit stroke sudah 2 tahun yang lalu, hal ini diketetahui saat Ny. S sakit
oleh keluarga di bawa ke klinik Abu salman, dan Ny. S menderita stroke. Ny. S dan
keluarga mengatakan Ny. S sudah pernah di opname di rumah sakit dan itu sudah
satu tahun yang lalu. Saat ini pasien mengatakan merasakan pusing, sulit tidur, dan
ini sering kambuh apabila pasien banyak pikiran. Keluarga juga mengatakan hanya
mengetahui kalau Ny . S hanya sakit stroke saja, tetapi keluarga pasien tidak
mengetahui pengertian, penyebab, tanda dan gejala,pencegahan dan komplikasi
dari stroke jika segera tidak di tangani.
II. ANALISIS DATA
N Data Etiologi Problem
O
1 Ds : Ny. S mengatakan Gangguan perfusi Penurunan suplai
darah ke otak
kepalanya pusing atau jaringan cerebral

nyeri, dan sulit tidur.

2 Ds : Pasien dan keluarga Ketidakmampuan Kurangnya pengetahuan


keluarga mengenal
mengatakan tidak masalah
kesehatan
mengetahui tentang

pengertian, penyebab,

tanda dan gejala serta

pencegahan penyakit

stroke.

Do : Pasien tampak bigung


saat ditanya tentang
stroke .

III. Diagnosa Keperawatan

1. Resiko gangguan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan penurunan


suplai darah ke otak

2. kurangnya pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga


mengenal masalah kesehatan.

IV. Intervensi
Diagnosa Tujuan intervensi

1. Resiko gangguan Setelah dilakukan 1. Kaji faktor-faktor yang


perfusi jaringan
tindakan keperawatan
serebral menyebabkan terjadinya
berhubungan keluarga gangguan
dengan penurunan koma atau menurunnya
perfusi jaringan
suplai darah ke otak
serebral di harapkan : perfusi jaringan otak.

2. Monitor status neurologis


1. pasien mengatakan
secara teratur.
nyeri kepala dapat
berkurang 3. Monitor tanda-tanda vital.
2. tanda tanda vital
4. Kaji fungsi-fungsi yang
normal.
lebih tinggi seperti: fungsi
3. Dan anggota
keluarga dapat bicara jika pasien sadar.
merawat anggota
keluarga yang sakit

2. Kurangnya
pengetahuan
berhubungan
Setelah dilakukan 1. Kaji tingkat pengetahuan
dengan
ketidakmampuan tindakan keperawatan klien.
keluarga mengenal
keluarga kurangnya 2. Jelaskan tentang stroke
masalah kesehatan.
pengetahuan
dan efeknya pada otak,
mengenal masalah
kesehatan di jantung, ginjal dan pembuluh
harapkan : darah.
1. klien dan keluarga
3. Berikan penjelasan
dapat mengenal
masalah kesehatan pentingnya kerja sama
stroke dengan petugas kesehatan
2. klien dan keluarga dalam pengobatan untuk
dapat mengetahui
mencegah kekambuhan.
penyebab stroke
4. Berikan informasi tentang
3. klien dan keluarga
dapat mengetahui pengertian, penyebab, tanda
tanda dan gejala
gejala, komplikasi,serta
stroke
penanganannya.

5. Identifikasi kebutuhan dan


harapan tentang kesehatan.

6. Dorong sikap emosi yang


sehat dalam mengatasi
masalah keluarga.

7. Beri penjelasan tentang

keuntungan mengenal

masalah-masalah kesehatan.

IV. Implementasi
Diagnosa Tindakan keperawatan
1. Resiko gangguan perfusi jaringan 1. Mengkaji timbulnya nyeri pada Ny. S
serebral berhubungan dengan
bertujuan untuk mengetahui penyebab
penurunan suplai darah ke otak
nyeri pada Ny. S dan berapa skalanya .
2. memberikan contoh perawatan nyeri
misal : masase dan kompres air hangat,
bertujuan untuk mengurangi nyeri pada
Ny. S
3. Memberikan pujian bagi perilaku yang
benar atas keperawatan yang dilakukan
yang dilakukan dan membi bing keluarga
untuk mengulangi apa yang telah
dijelaskan, tujuan untuk mengetahuI
kualitas semampu klien .

2. Kurangnya pengetahuan
berhubungan dengan
1. Sejauh mana pengetahuan keluarga
ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah kesehatan. tentang stroke dan pencegahannya
2. Memberikan informasi pada klien dan
keluarga tentang sumber – sumber
pelayanan kesehatan yang dapat
digunakan
3. Untuk mengetahui sejauh mana
keluarga Tn.R menggunakan sumber –
sumber kesehatan dengan baik

V. Evaluasi
Tanggal Diagnosis keperawatan SOAP
1. Resiko gangguan perfusi S : Keluarga mengatakan tahu tentang
jaringan serebral
cara perawatan nyeri pada Ny. S.
berhubungan dengan
penurunan suplai darah Ny. S mengatakan nyeri sedikit
ke otak
berkurang
O : Klien dan keluarga mampu
mempraktekan cara perawatan
nyeri dengan masase atau kompres
air hangat pada keluarga yang
sakit stroke.
A : Masalah sudah teratasi
P : Hentikan intervensi keperawatan
2. Kurangnya pengetahuan
berhubungan dengan
S : Klien dan keluarga menyatakan
ketidakmampuan
keluarga mengenal mengerti tentang stroke, penyebab,
masalah kesehatan.
tanda gejala,dan komplikasi
penyakit stroke.
O : Klien dan keluarga mampu
mengulang kembali materi yang
telah di sampaikan oleh penyuluh
dengan kalimat sederhana, dapat
menjawab pertanyaan dari
penyuluh.
A : Masalah sudah teratasi
P : Hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai