Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH MANAJEMEN LINGKUNGAN

PENCEMARAN TANAH

Disusun Oleh :

1. Dearest Furi Rezeki (E1012171077)

2. Dwi Wahyu Kurniati (E1012171070)

3. Syaipil Guriga (E1012171019)

Prodi Ilmu Administrasi Publik

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

2020

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah swt yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang
yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas yang telah diberikan. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa
masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.
Oleh karena itu, penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
penulis dapat memperbaikinya.

Pontianak, 15 Juni 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN 1

a. Latar Belakang Masalah 1

b. Identifikasi Masalah 3

c. Rumusan Masalah4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5

a. Definisi Pencemaran Tanah 5

b. Penyebab Pencemaran Tanah 6

c. Jenis-Jenis Pencemaran Tanah 7

d. Dampak Pencemaran Tanah 8

e. Cara Menanggulangi Pencemaran Tanah11

HASIL DAN ANALISIS 13

BAB III PENUTUP 15

a. kesimpulan 15

b. saran 15

DAFTAR PUSTAKA 16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pencemaran tanah adalah masuk atau dimasukkannya makhluk

hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam tanah oleh kegiatan

manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang

menyebabkan tanah tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya

(Palar, 1994). Masalah yang ditimbulkan pencemaran tanah berbeda-beda

tergantung dari jenis, sumber, jumlah dan karakter komponen pencemar

serta dampaknya terhadap penurunan fungsi tanah tersebut. Tanah yang

digunakan untuk pertanian rentan mengalami pencemaran akibat aktivitas

manusia seperti industi, rumah tangga, pertambangan, pertanian dan lain-

lain. Pencemaran pada tanah pertanian merupakan salah satu yang

menghasilkan masalah serius di masyarakat, karena hal ini akan

mempengaruhi kualitas produk makanan yang akan dikonsumsi oleh

manusia (Charlena, 2004).

Salah satu komponen pencemar tanah pertanian yang berbahaya

adalah logam berat, karena sifatnya yang tidak dapat terurai (non

degradable), tetap stabil dalam waktu yang cukup lama dan meracun bagi

makhluk hidup meskipun dalam konsentrasi rendah. Beberapa jenis logam

berat yang merupakan bahan pencemar tanah adalah Timbal (Pb),

Kromium (Cr), Arsenik (As), Seng (Zn), Kadmium (Cd), Tembaga (Cu)

1
Merkuri (Hg), Dan Nikel (Ni). Masing-masing logam berat memiliki sifat,

tingkat pencemaran dan dampak yang berbeda-beda di dalam tanah

sehingga membutuhkan penanganan tertentu (Asrari, 2014). Logam

berat Cd merupakan salah satu logam berat yang mempunyai toksisitas

tinggi setelah Hg, namun Cd memiliki mobilitas yang tinggi di lingkungan

dibandingkan logam berat lain, sehingga lebih mudah masuk dan

terakumulasi ke dalam rantai makanan, khususnya melalui tanah. Logam

berat ini bergabungbersama timbal dan merkuri sebagai the big three

heavy metalyang memiliki tingkat bahaya tertinggipada kesehatan

manusia. Sehingga pencemarannya di tanah akan berkontribusi terhadap

dampaknya kepada kesehatan manusia (Mangkoerdihardjo dan Samudro,

2009).

Kita semua tahu Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan

sumber daya alamnya. Salah satu kekayaan tersebut, Indonesia memiliki

tanah yang sangat subur karena berada di kawasan yang umurnya masih

muda, sehingga di dalamnya banyak terdapat gunung-gunung berapi yang

mampu mengembalikan permukaan muda kembali yang kaya akan unsur

hara.

Namun seiring berjalannya waktu, kesuburan yang dimiliki oleh

tanah Indonesia banyak yang digunakan sesuai aturan yang berlaku tanpa

memperhatikan dampak jangka panjang yang dihasilkan dari pengolahan

tanah tersebut.

2
Salah satu diantaranya, penyelenggaraan pembangunan di Tanah

Air tidak bisa disangkal lagi telah menimbulkan berbagai dampak positif

bagi masyarakat luas, seperti pembangunan industri dan pertambangan

telah menciptakan lapangan kerja baru bagi penduduk di sekitarnya.

Namun keberhasilan itu seringkali diikuti oleh dampak negatif yang

merugikan masyarakat dan lingkungan.

Pembangunan kawasan industri di daerah-daerah pertanian dan

sekitarnya menyebabkan berkurangnya luas areal pertanian, pencemaran

tanah dan badan air yang dapat menurunkan kualitas dan kuantitas

hasil/produk pertanian, terganggunya kenyamanan dan kesehatan manusia

atau makhluk hidup lain. Sedangkan kegiatan pertambangan menyebabkan

kerusakan tanah, erosi dan sedimentasi, serta kekeringan. Kerusakan

akibat kegiatan pertambangan adalah berubah atau hilangnya bentuk

permukaan bumi (landscape), terutama pertambangan yang dilakukan

secara terbuka (opened mining) meninggalkan lubang-lubang besar di

permukaan bumi. Untuk memperoleh bijih tambang, permukaan tanah

dikupas dan digali dengan menggunakan alat-alat berat. Para pengelola

pertambangan meninggalkan areal bekas tambang begitu saja tanpa

melakukan upaya rehabilitasi atau reklamasi.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis dapat

mengidentifikasikan permasalahan pencemeran tanah yaitu:

3
1. Tanah dikelola dengan tidak baik sehingga menimbulkan dampak

tidak subur

2. Banyak pembangunan yang dilakukan dan tidak memperhatikan

lingkungan sekitar sehingga berpengaruh besar terhadap

pencemaran tanah

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penulis

merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apa definisi pencemaran tanah?

2. Apa penyebab pencemaran tanah?

3. Apa saja jenis-jenis pencemaran tanah?

4. Bagaimana dampak pencemaran tanah ?

5. Bagaimana cara menanggulangi pencemaran tanah?

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Pencemaran Tanah

Tanah merupakan bagian penting dari lingkungan. Tanah dapat

mempengaruhi distribusi spesies tumbuhan dan habitat bagi beberapa

organisme. Selain itu, tanah juga turut andil dalam proses hidrologi baik

sebagai sumber ataupun tempat penyimpanan air di bumi. Namun

sayangnya kondisi tanah pada saat ini sudah banyak yang tercemar.

Pencemaran tanah didefinisikan sebagai keadaan

terkontaminasinya tanah dari polutan yang dapat mempengaruhi

karakteristik tanah baik secara fisik, kimia, ataupun biologisnya sehingga

mengganggu kehidupan makhluk hidup.

Dikutip dari Conservation Institute, definisi polusi tanah adalah

kerusakan dan kontaminasi tanah melalui tindakan langsung dan tidak

langsung manusia. Polusi menyebabkan perubahan tanah baik bersifat

sementara maupun permanen.

Polusi tanah berarti degradasi atau kerusakan permukaan dan tanah

bumi. Berakibat pada berkurangnya kualitas atau produktivitas tanah

sebagai tempat ideal untuk kegiatan konstruktif seperti pertanian,

kehutanan, dan lain-lain. Menurut Encyclopaedia Britannica, polusi tanah

adalah deposisi bahan limbah padat atau cair di darat atau bawah tanah

yang dapat mencemari tanah dan air tanah, mengancam kesehatan

5
masyarakat dan menyebabkan kondisi dan gangguan yang tidak sedap

dipandang.

B. Penyebab Pencemaran Tanah

Penyebab pencemaran tanah atau polusi tanah terdiri dari dua

sumber utama yaitu penyebab antropogenik (buatan manusia) dan

penyebab alami.

1) Polutan alami. Proses alama dapat menyebabkan akumulasi bahan

kimia beracun di dalam tanah. Jenis kontaminasi ini hanya tercatat

dalam beberapa kasus, seperti akumulasi tingkat perklorat yang

lebih tinggi di tanah di gurun Atacama di Cile. Ini sejenis

akumulasi yang murni terjadi karena proses alami di lingkungan

gersang.

2) Polutan dihasilkan manusia. Kontaminan buatan manusia adalah

penyebab utama polusi tanah. Ia terdiri dari berbagai macam

kontaminan atau bahan kimia, baik organik maupun anorganik.

Mereka bisa mencemari tanah baik sendiri atau dikombinasikan

dengan beberapa kontaminan tanah alami. Polusi tanah akibat

manusia biasanya disebabkan oleh pembuangan limbah yang tidak

tepat yang berasal dari sumber industri atau perkotaan, kegiatan

industri dan pertanian mulai dari pestisida, insektisida, dan

fungisida yang tidak sesuai dengan ambang batas resisten tanah.

Sedangkan untuk jenis polutannya adalah sebagai berikut.

6
1. Logam berat: kadmium (Cd), kobalt (Co), kromium (Cr), tembaga

(Cu), besi (Fe), merkuri (Hg), mangan (Mn), molybdenum (Mo),

nikel (Ni), timbal (Pb), timah (Sn), dan seng (Zn)

2. Pestisida: BHC, DDT, 2,4-D, aldrin, diuron, atrazine, simazine,

chlordane, dan 2,3 6-tricholobenzene (TBA)

3. Garam organik: magnesium sulfat dan magnesium klorida

4. Asam anorganik: asam sulfat

C. Jenis jenis Pencemaran Tanah

1. Pertanian (agricultural)

Beberapa proses dalam mengolah pertanian turut menjadi

faktor dalam terjadinya pencemaran tanah. Meskipun begitu,

dampak yang dihasilkan jumlahnya lebih sedikit dibandingkan

jenis lainnya. Umumnya penggunaan pupuk untuk menyuburkan

tanah, namun nyatanya beberapa pupuk justru merusak tanah.

Misalnya saja pupuk yang mengandung ammonium nitrat

(Nh4NO3), fosfor (P2O5) dan kalium (K2O). Tentunya pencemaran

terjadi apabila penggunaan pupuk kimia yang berlebihan sehingga

menjadi racun bagi tanaman. Selain itu ada juga penggunaan

pestisida. Kandungan kimia dari kedua bahan tersebut akan

mengendap di dalam tanah dan menjadi racun bagi sistem air tanah

yang berbahaya apabila digunakan.

2. Limbah industri (industrial waste)

7
Sekitar 90% pencemaran tanah diduga berasal dari limbah industri.

Contohnya adalah limbah yang bersifat cair. Banyaknya industri

yang tidak mengolah limbahnya dulu, melainkan langsung di

buang ke tempat pembuangan ataupun badan air. Dampaknya

dapat mengganggu sistem pasokan air layak pakai bagi

masyarakat. Selain itu, ada juga limbah yang bersifat padat seperti

plastik. Plastik membutuhkan waktu yang lama untuk dapat terurai

sehingga diusahakan dapat didaur ulang kembali.

3. Aktivitas perkotaan (urban activities)

Sistem drainase dan tempat pembungan sampah menjadi contoh

dari aktivitas perkotaan yang dapat merusak tanah. Drainase yang

tidak terkontrol dengan baik dapat meningkatkan pencemaran pada

limpasan di tanah ataupun dekat sungai. Sedangkan tempat

pembuangan sampah yang tidak tepat dapat menyebabkan berbagai

jenis bahan kimia dan polutan mengendap di dalam tanah. Kedua

hal tersebut berkaitan dengan kualitas air tanah.

D. Dampak

Adapun dampak yang ditimbulkan dari pencemaran tanah adalah sebagai berikut:

 Pada kesehatan

Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada

tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi

8
yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida

merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal

sangat berbahaya pada anak-anak karena dapat menyebabkan

kerusakan otak dan kerusakan ginjal pada seluruh populasi.

Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan

kerusakan ginjal, bahkan beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB

dan siklodiena terkait pada keracunan hati. Organofosfat dan

karmabat dapat dapat menyebabkan ganguan pada saraf otot.

Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan

pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat. Terdapat

beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit

kepala, pusing, letih, iritasi mata, dan ruam kulit untuk paparan

bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang

besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan kematian.

 Pertanian

Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman

yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian.

Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi

tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah

dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh

yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif

akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.

Juga meliputi :

9
 Menurunkan kesuburan tanah -> kadar nutrisi tanah

 Meningkatkan erodibilitas (kepekaan terhadap erosi) -> akan

lebih mudah erosi

 Menurunkan hasil pertanian -> mengganggu perekonomian

 Meningkatkan salinitas tanah

 Ekosistem

Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap

ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari

adanya bahan kimia beracun atau berbahaya bahkan pada dosis

yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan

perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan

antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya,

dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan

yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau

tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia

pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah

piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lama-

kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni

piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini,

seperti konsentrasi DDT pada burung yang menyebabkan rapuhnya

cangkang telur, meningkatnya tingkat kematian anakan dan

kemungkinan hilangnya spesies tersebut.

10
 Hujan asam, meliputi sulfur dan nitrogen yang bercampur dengan

oksigen sehingga membentuk natrium dioksida dan sulfur dioksida.

E. Cara menanggulangi Pencemaran Tanah

Adapun cara menanggulangi pencemaran tanah adalah sebagai berikut:

1) Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah

yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau

on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah

pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih

mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan

bioremediasi. Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang

tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di

daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar.

Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap,

kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut.

Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang

kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah.

Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.

2) Bioremediasi: adalah proses pembersihan pencemaran tanah

dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri).

Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat

pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun

(karbon dioksida dan air). Menurut Dr. Anton Muhibuddin, salah

11
satu mikroorganisme yang berfungsi sebagai bioremediasi adalah

jamur vesikular arbuskular mikoriza (vam). Jamur vam dapat

berperan langsung maupun tidak langsung dalam remediasi tanah.

Berperan langsung, karena kemampuannya menyerap unsur logam

dari dalam tanah dan berperan tidak langsung karena menstimulir

pertumbuhan mikroorganisme bioremediasi lain seperti bakteri

tertentu, jamur, dan sebagainya.

3) Pengolahan limbah cair, dilakukan dengan menampung limbah cair

hasil rumah tangga atau industri yang kemudian diolah sehingga

lebih ramah lingkungan dan tidak berbahaya bagi ekosistem tanah /

air.

4) Daur ulang, dilakukan dengan pemisahan sampah organik dan

anorganik. Sampah anorganik didaur ulang untuk membuat barang

baru seperti kerjainan tangan. Contohnya plastik, botol plastik,

gelas, dan lain – lain. Sedangkan sampah organik dapat dijadikan

untuk membuat pupuk kompos.

5) Pengurangan penggunaan bahan kimia, hal ini dikarenakan tidak

ramah lingkungan. Bahan kimia tersebut dapat diubah dengan

bahan organik. Misalnya mengganti jenis bahan bakar yang lebih

ramah lingkungan.

12
Hasil dan Analisis :

Berdasarkan analisis dari makalah ini yaitu banyak sekali dampak negatif

yang ditimbulkan akibat pencemaran tanah yang mengakibatkan tanah menjadi

tidak subur. Padahal tanah di Indonesi terkenal akan kesuburannya. Hingga dalam

sejarah Indonesia pernah tercatat. Kesuburan tanah yang dimiliki itulah yang dulu

mengundang penjajah asing untuk mengeksploitasi negara ini. Tetapi fenomena

sekarang lain lagi. Sebagian tanah Indonesia sudah tercemar oleh polusi yang

diakibatkan oleh kelalaian kita atau masyarakat Indonesia sendiri. Pencemaran ini

menhadikan tanah rusak dan hilang kesuburannya, mengandung zat asam tinggi,

berbau busuk, kering, mengandung logam berat dan sebagainya. Jika sudah

seperti itu maka tanah akan sulit untuk dimanfaatkan. Padahal hakikatnya

masyarakat di Indonesia sebagian besar adalah petani.

Selain berdampak pada kesuburan tanah, pencemara tanah juga berdampak

bagi kesehatan manusia. Maka dari itu berikut merupakan solusi agar tidak terjadi

pencemaran tanah :

1. Membuat orang sadar akan konsep Reduce (mengurangi), Reuse (gunakan

kembali) dan Recycle (daur ulang).

2. Mengurangi penggunaan pestisida dan pupuk dalam kegiatan pertanian.

3. Buang sampah dengan benar dan tidak membuang sampah ke tanah.

4. Beli produk yang biodegradable.

5. Lakukan berkebun organik dan makan makanan organik tanpa menggunakan

pestisida.

13
6. Buang sampah ke tempat pembuangan yang jauh dari area pemukiman.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan

manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini

biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri

atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan

tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraan

pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat

penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah

secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).

Sebagian besar kekayaan kita diperloleh dari tanah. Kehidupan di

bumi ini sangat bergantung pada tanah. Tumbuhan memperoleh air dan

mineral dari tanah. Makanan yang kita peroleh dan hewan bergantung

pada tumbuhan. Jadi makanan kita sebenarnya berasal dari tanah.

Ada beberapa cara untuk mengurangi dampak dari pencemaran

tanah, diantaranya dengan remediasi dan bioremidiasi. Remediasi yaitu

dengan cara membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Sedangkan

Bioremediasi dengan cara proses pembersihan pencemaran tanah dengan

menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri).

15
B. Saran

Untuk lebih memahami semua tentang pencemaran tanah, berikut

adalah beberapa saran:

1. Diperlukan adanya sikap mental yang mendukung keberhasilan

upaya – upaya mencegah terjadinya pencemaran tanah.

2. Diperlukan adanya tindakan yang nyata dalam usaha untuk

mencegah terjadi pencemarn tanah

3. Diperlukan adanya peraturan yang mendukung usaha

penyelamatan Sumber Daya Alam khususnya tanah.

16
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/16/180000569/pencemaran-tanah-

dampak-dan-solusi?page=all

https://lingkunganhidup.co/pengertian-pencemaran-tanah-penyebab-akibat-solusi/

https://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_tanah

https://lasonearth.wordpress.com/makalah/makalah-pencemaran-tanah/

17

Anda mungkin juga menyukai