Anda di halaman 1dari 23

TUGAS MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKN)

JUDUL PAPER :
HAK ASASI MANUSIA

DISUSUN OLEH :
NAMA : LANI SARTIKA
NIM : 191030100158
KELAS : 3E

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES WIDYA DHARMA HUSADA TANGERANG
2020/2021

I
DAFTAR ISI

JUDUL....................................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
BAB I..................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN................................................................................................. 1
A. Latar Belakang................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................ 1
C. Tujuan .............................................................................................................2
BAB II....................................................................................................................3
PEMBAHASAN.................................................................................................... 3
A. Pengertian Hak Asasi Manusia........................................................................ 3
B. Macam - macam HAM.....................................................................................5
C. Lembaga Perlindungan HAM.......................................................................... 7
D. Instrumen HAM............................................................................................... 9
E. Upaya Penegakkan HAM............................................................................... 19
BAB III................................................................................................................ 19
PENUTUP............................................................................................................19
A. Kesimpulan.................................................................................................... 19
B. Saran .............................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 20

II
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga
paper ini bisa tersusun sampai selesai. paper sederhana ini dibuat untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

Dan harapan saya semoga paper ini bisa menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, untuk ke depannya bisa memperbaiki ataupun menambah
bentuk isi paper agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan suatu pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin


masih banyak kekurangan didalam paper ini. Oleh karena itu saya begitu
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi sebuah
kesempurnaan paper ini.

III
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Hak merupakan unsure normative yang melekat pada diri setiap manusia yang
dalam penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak
kebebasan yang terkait dengan interaksinya antara individu dengan instansi.
Hakmerupakan sesuatu yang harus diperoleh. Masalah HAM adalah sesuatu hal
yang sering kali dibicarakan dan dibahas terutama dalam era reformasi ini. HAM
lebih dijunjung tinggi dan lebih diperhatikan dalam era reformasi dari pada era
sebelum reformasi. Perlu diingat bahwa dalam hal pemenuhan hak, kita hidup
tidak sendiri dan kita hidup bersosialisasi dengan orang lain. Jangan sampai kita
melakukan pelanggaran HAM terhadap orang lain dalam usaha perolehan atau
pemenuhan HAM pada diri kita sendiri. Dalam hal ini penulis tertarik untuk
membuat makalah tentang HAM.
Maka dengan ini penulis mengambil judul “Hak Asasi Manusia”. Dalam Undang
Undang (UU) Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia pasal 1
disebutkan bahwa “Hak Asasi Manusia (HAM) adalah seperangkat hak yang
melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai mahluk Tuhan Yang
Maha Esa dan merupakan anugerahnya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi,
dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintahan dan setiap orang demi
kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia”. Hak Asasi
Manusia (HAM) merupakan hak hak yang berasal dari harkat dan martabat yang
melekat pada manusia. Hak ini sangat mendasar atau asasi (fundamental) sifatnya,
yang mutlak diperlukan agar manusia dapat berkembang sesuai dengan bakat,
cita cita, serta martabatnya. Hak ini juga dianggap universal, artinya dimiliki
semua manusia tanpa perbedaan berdasarkan bangsa, ras, agama, atau gender.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan HAM?
2. Apa saja bentuk bentuk HAM itu?
3. Apa saja lembaga perlindungan HAM?
4. Bagaimana upaya penegakan HAM?

1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan HAM
2. Untuk mengetahui apa saja bentuk bentuk HAM
3. Untuk mengetahui lembaga lembaga perlindungan HAM
4. Untuk mengetahui upaya penegakan HAM

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Hak Asasi Manusia


Dalam Undang Undang (UU) Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
pasal 1 disebutkan bahwa “Hak Asasi Manusia (HAM) adalah seperangkat hak
yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai mahluk Tuhan Yang
Maha Esa dan merupakan anugerahnya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi,
dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintahan dan setiap orang demi
kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia”.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan hak yang
melekat pada diri manusia yang bersifat kodrati dan fundamental sebagai
suatuanugerah Allah yang harus dihormati, dijaga dan dilindungi oleh setiap
individu, masyarakat atau negara.
Dengan demikian hakikat penghormatan dan perlindungan terhadap HAM ialah
menjaga keselamatan eksistensi manusia secara utuh melalui aksi keseimbangan
yaitu keseimbangan antara hak dan kewajiban , serta keseimbangan antara
kepentingan perseorangan dengan kepentingan umum. Upaya menghormati,
melindungi dan menjungjung tinggi Hak Asasi Manusia, menjadi kewajiban dan
tanggung jawab bersama antara individu, pemerintah (aparatur pemerintahan baik
sipil maupun militer) dan negara.
Jadi dalam memenuhi dan menuntut hak tidak terlepas dari pemenuhan
kewajiban yang harus dilaksanakan. Begitu juga dalam memenuhi kepentingan
perseorangan tidak boleh merusak kepentingan orang banyak (kepentingan
umum). Karena itu, pemenuhan, perlindungan dan penghormatan terhadap HAM
harus diikuti dengan pemenuhan terhadap KAM (kewajiban asasi manusia) DAN
TAM (tanggung jawab asasi manusia) dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat,
dan bernegara. Jadi dapat disimpulkan bahwa hakikat dari HAM adalah
keterpaduan antara HAM, KAM dan TAM yang berlangsung secara sinergis dan
seimbang. Bila ketiga unsure asasi (HAM, KAM dan TAM) yng melekat pada
setiapindividu manusia, baik dalam tatanan kehidupan pribadi, kemasyarakatan,
kebangsaan, kenegaraan dan pergaulan globaltidak berjalan secara seimbang,

3
dapat dipastikan akan menimbulkan kekacauan, anarkisme, dan kesewenang
wenangan dalam tata kehidupan umat manusia.

Berikut ini pengertian hak asasi manusia menurut beberapa ahli :

Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM) Menurut Koentjoro Poerbapranoto


Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak yang bersifat asasi. Artinya, hak-hak yang
dimiliki manusia menurut kodratnya yang tidak dapat dipisahkan dari hakikatnya
sehingga sifatnya suci.

Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM) Menurut UU No. 39 Tahun 1999

Hak Asasi Manusia (HAM) adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat
dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan
anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara,
hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat
dan martabat manusia.

Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM) Menurut Prof. Dr. Dardji


Darmodiharjo, SH

Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak-hak dasar / pokok yang dibawa manusia
sejak lahir sebagai anugerah tuhan yang maha esa.

Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM) Menurut Laboratorium Pancasila


IKIP Malang

Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak yang melekat pada martabat manusia
sebagai insan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.

Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM) Menurut Austin-Ranney

4
Hak Asasi Manusia (HAM) adalah ruang kebebasan suatu individu yang
dirumuskan secara jelas dalam konstitusi dan dijamin oleh pemerintah dalam
pelaksanaannya.

Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM) Menurut A. J.M. Milne

Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak yang dimiliki oleh seluruh umat manusia
di setiap masa dan di segala tempat karena keutamaan keberadaannya sebagai
manusia.

Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM) Menurut Peter R. Baehr

Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan hak dasar yang bersifat mutlak dan harus
dimiliki oleh setiap insan di dunia, guna perkembangan dirinya.

Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM) Menurut Prof. Padmo Wahyono

Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak yang memungkinkan orang hidup
berdasarkan suatu harkat dan martabat tertentu.

Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM) Menurut David Beetham dan Kevin
Boyle

Kebebasan-kebebasan fundamental dan Hak Asasi Manusia (HAM) adalah


hak-hak individual yang berasal dari kebutuhan-kebutuhan serta
kapasitas-kapasitas manusia.

B. Macam - macam Hak Asasi Manusia

1. Hak Asasi Pribadi (Personal Rights)


Hak asasi yang berhubungan dengan kehidupan pribadi manusia. Contoh hak-hak
asasi pribadi ini sebagai berikut.

5
 Hak kebebasan untuk bergerak, bepergian, dan berpindah-pindah tempat.
 Hak kebebasan mengeluarkan atau menyatakan pendapat.
 Hak kebebasan memilih dan aktif dalam organisasi atau perkumpulan.
 Hak kebebasan untuk memilih, memeluk, menjalankan agama dan
kepercayaan yang diyakini masing-masing.

2. Hak Asasi Politik (Political Rights)


Hak asasi yang berhubungan dengan kehidupan politik. Contoh hak-hak asasi
politik ini sebagai berikut.

 Hak untuk memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan.


 Hak ikut serta dalam kegiatan pemerintahan.
 Hak membuat dan mendirikan partai politik serta organisasi politik
lainnya.
 Hak untuk membuat dan mengajukan suatu usulan petisi.

3. Hak Asasi Hukum (Legal Equality Rights)


Hak kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan, yaitu hak yang
berkaitan dengan kehidupan hukum dan pemerintahan. Contoh hak-hak asasi
hukum sebagai berikut.

 Hak mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan.


 Hak untuk menjadi pegawai negeri sipil (PNS).
 Hak mendapat layanan dan perlindungan hukum.

4. Hak Asasi Ekonomi (Property Rigths)


Hak yang berhubungan dengan kegiatan perekonomian. Contoh hak-hak asasi
ekonomi ini sebagai berikut.

 Hak kebebasan melakukan kegiatan jual beli.


 Hak kebebasan mengadakan perjanjian kontrak.
 Hak kebebasan menyelenggarakan sewa-menyewa dan utang piutang.
 Hak kebebasan untuk memiliki sesuatu.
 Hak memiliki dan mendapatkan pekerjaan yang layak.

6
5. Hak Asasi Peradilan (Procedural Rights)
Hak untuk diperlakukan sama dalam tata cara pengadilan. Contoh hak-hak asasi
peradilan ini sebagai berikut.

 Hak mendapat pembelaan hukum di pengadilan.


 Hak persamaan atas perlakuan penggeledahan, penangkapan, penahanan,
dan penyelidikan di muka hukum.

6. Hak Asasi Sosial Budaya (Social Culture Rights)


Hak yang berhubungan dengan kehidupan bermasyarakat. Contoh hak-hak asasi
sosial budaya ini sebagai berikut.

 Hak menentukan, memilih, dan mendapatkan pendidikan.


 Hak mendapatkan pengajaran.
 Hak untuk mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat dan minat

C. Lembaga Perlindungan HAM

a. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM)


Komnas HAM dibentuk dengan Kepres No. 50 tahun 1993, kemudian mengalami
beberapa penyesuaian setelah dikeluarkannya UU No. 39 tahun 1999 tentang Hak
Asasi Manusia yang didalamnya mengatur Komnas HAM (Bab VIII pasal 7599).
Tujuan Komnas HAM menurut UU No. 39 tahun 1999 sebagai berikut:
1) Mengembangkan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan hak asasi sesuai
Pancasila, UUD 1945, Piagam PBB dan Deklarasi Universal HAM
2) Meningkatkan perlindungan dan penegakan hak asasi manusia guna
berkembangnya pribadi manusia seutuhnya dan kemampuannya berparti sipasi
dalam berbagai bidang kehidupan.
Sedangkan fungsi Komnas HAM adalah sebagai lembaga:
1) Pengkajian dan penelitian hak asasi manusia
2) Penyuluhan tentang hak asasi manusia
3) Pemantauan tentang hak asasi manusia

7
Anggota Komnas HAM dipilih oleh DPR berdasarkan usulan dari Komnas HAM
dan diresmikan oleh Presiden. Komnas HAM terdiri dari 35 orang anggota,
dipimpin oleh seorang ketua dan dibantu oleh dua wakil ketua. Masa jabatan
anggota Komnas HAM adalah lima tahun dan setelah berakhir dapat diangkat
kembali hanya untuk satu kali masa jabatan. Siapapun dapat mencalonkan diri
sebagai anggota Komnas HAM asalkan memenuhi syarat.

b. Pengadilan HAM
Pengadilan hak asasi manusia di Indonesia dibentuk berdasarkan Undangundang
No. 26 tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia. Berdasarkan
Undang-undang tersebut diatur bahwa Pengadilan Hak Asasi Manusia merupakan
Pengadilan Khusus yang berada di lingkungan Pengadilan Umum dan
berkedudukan di daerah kabupaten atau kota. Untuk daerah khusus ibukota
Jakarta Pengadilan HAM berkedudukan di setiap wilayah Pengadilan Negeri
yang bersangkutan
Tugas dan wewenang pengadilan HAM sebagai berikut :
a. Memeriksa dan memutus perkara pelanggaran HAM yang berat
b. Memeriksa dan memutus perkara pelanggaran HAM berat yang dilakukan oleh
WNI di luar batas territorial wilayah negara RI
c. Pengadilan HAM tidak berwenang memeriksa dan memutus perkara
pelanggaran HAM yang berat yang dilakukan oleh seseorang yang berumur
dibawah 18 tahun pada saat kejahatan dilakukan.

c. Lembaga Bantuan Hukum (LBH)


Lembaga Bantuan Hukum adalah organisasi independen yang memberi bantuan
dan pelayanan hukum kepada masyarakat. Lembaga ini biasanya dikelola secara
mandiri oleh para aktivis yang memiliki kepedulian tinggi untuk memajukan
penegakan keadilan. Mereka membantu para korban kejahatan HAM atau
pihakpihak lain yang mengalami ketidakadilan hukum.
Peran Lembaga Bantuan Hukum diantaranya sebagai berikut:
1) Relawan yang membantu kepada pihak-pihak yang membutuhkan bantuan di
bidang hukum.

8
2) Membela dan melindungi hak asasi manusia.
3) Penyuluh dan penyebar informasi di bidang hukum dan hak-hak asasi manusia.
d. Biro Konsultasi dan Bantuan Hukum Perguruan Tinggi
Biro Konsultasi dan Bantuan Hukum dibentuk oleh Perguruan Tinggi yang
mempunyai Fakultas Hukum. Hal ini dilakukan sebagai salah satu perwujudan
Tri Dharma Penguruan Tinggi yakni pengabdian kepada masyarakat. Keberadaan
lembaga ini diharapkan bisa membantu masyarakat terutama pihak-pihak yang
sedang memperjuangkan keadilan hukum dan HAM.
Biro Konsultasi dan Bantuan Hukum mempunyai peran sebagai berikut :
a. Sebagai kantor pusat kegiatan untuk memberikan layanan kepada semua pihak
yang ingin berkonsultasi dan meminta bantuan di bidang hukum dan HAM.
b. Pelaksana program Tri Darma perguruan tinggi di bidang hukum dan hak asasi
manusia.
c. Wahana pelatihan pembelaan dan penegakan Hukum dan HAM

D. Instrumen HAM

Instrumen HAM yang berlaku di Indonesia adalah sebagai berikut:


a. Pancasila
Nilai-nilai Pancasila yang terwujud dalam lima sila merupakan landasan bagi
pengembangan hak asasi manusia. Pancasila terutama sila kedua menjadi dasar
normatif bagi pengembangan hak asasi manusia. Sila kedua Pancasila
memberikan pedoman bahwa bangsa Indonesia mengakui sepenuhnya persamaan
harkat dan martabat manusia.
b. Undang-Undang Dasar 1945
Di dalam pembukaan UUD 1945 terdapat suatu pernyataan yang mencerminkan
tekad bangsa Indonesia untuk menegakkan HAM yang berbunyi : “Bahwa
sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka
penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan”. Dari pernyataan tersebut sangat jelas bahwa
dalam jiwa bangsa Indonesia sudah tertanam bahwa dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara, secara universal semua bangsa menginginkan adanya
kemerdekaan dan kebebasan tanpa membedakan agama, etnis, golongan. Dengan

9
pernyataan tersebut telah membuktikan bahwa negara Indonesia mendukung dan
mengakui sepenuhnya hak asasi manusia diberlakukan di seluruh dunia. Selain
tercantum dalam pembukaan, dalam batang tubuh UUD 1945 hak hak tersebut
diatur sebagai berikut :
1). Pasal 27 ayat 1 : hak atas kesamaan hukum dan pemerintah
2). Pasal 27 ayat 2 : hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
3). Pasal 27 ayat 3 : hak untuk membela negara
4). Pasal 28 : kemerdekaan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pikiran
5). Pasal 28 a sampai j : hak asasi manusia
6). Pasal 29 ayat 2 : kemerdekaan beragama dan beribadah
7). Pasal 30 : hak atas usaha pertahanan dan keamanan negara
8). Pasal 31 : hak mendapat pendidikan
9). Pasal 32 : hak mengembangkan dan memelihara budaya
10). Pasal 33 : hak kehidupan ekonomi
11). Pasal 34 : hak atas jaminan sosial

c. Ketetapan MPR No. XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia yang berisi
piagam hak asasi manusia bagi bangsa Indonesia. Hak - hak yang diatur dalam
ketetapan tersebut adalah:
1). Bab I tentang hak untuk hidup
52). Bab II tentang hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan
3). Bab III tentang hak mengembangkan diri
4). Bab IV tentang hak keadilan
5). Bab V tentang hak kemerdekaan
6). Bab VI tentang hak atas kebebasan informasi
7). Bab VII tentang hak keamanan
8). Bab VIII tentang hak kesejahteraan

d. Undang-undang No 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.


Undang-undang ini selain mengatur hak asasi manusia juga mengatur kewajiban,
tugas dan tanggung jawab pemerintah dalam menegakkan hak asasi manusia.

10
Macam-macam hak asasi manusia menurut UU No 39 tahun 1999 adalah sebagai
berikut :
1). Hak untuk hidup
2). Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan
3). Hak mengembangkan diri
4). Hak memperoleh keadilan
5). Hak atas kebebasan pribadi
6). Hak atas rasa aman
7). Hak kesejahteraan
8). Hak turut serta dalam pemerintah, hak wanita dan
9). Hak anak

e. Undang-undang No 26 tahun 2000 tentang Hak Asasi Manusia


Undang-undang ini mengharapkan terwujudnya Pengadilan Hak Asasi Manusia.
Pengadilan Hak Asasi Manusia digunakan untuk menyelesaikan masalah
pelanggaran HAM yang berat dan mengembalikan keamanan dan perdamaian di
Indonesia

f. Peraturan perundang-undangan lain yang pada hakikatnya memuat adanya


jaminan perlindungan terhadap Hak Asasi Manusia. Peraturan tersebut antara lain
sebagai berikut:
1). Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana
2). UU tentang kemerdekaan menyampaikan pendapat dimuka umum
3). UU partai politik
4). UU tentang Kepolisian Negara RI
5). UU tentang Pemilu
6). UU Pers
7). UU tentang pertahanan negara
Dengan dikeluarkannya undang-undang tentang hak asasi manusia akan
memberikan harapan perlindungan hak asasi manusia yang lebih baik.
Pemerintah adalah penanggung jawab utama dalam hal perlindungan, penegakan
dan pemenuhan hak asasi manusia. Kewajiban dan tanggung jawab pemerintah

11
tersebut meliputi langkah implementasi yang efektif dalam bidang hukum, politik,
ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan bidang lain.

E. Upaya Penegakan HAM

1. Upaya Pemerintah dalam Menegakkan HAM

Semua negara di dunia sepakat untuk menyatakan penghormatan terhadap


nilai-nilai hak asasi manusia yang universal melalui berbagai upaya Penegakan
Hak Asasi Manusia. Akan tetapi, pelaksanaan hak asasi manusia dapat saja
berbeda antara satu negara dengan negara lain. Ideologi, kebudayaan, dan
nilai-nilai khas yang dimiliki suatu bangsa akan memengaruhi sikap dan perilaku
hidup berbangsa. Misalnya di Indonesia, semua perilaku hidup berbangsa diukur
dari kepribadian Indonesia yang tentu saja berbeda dengan bangsa lain. Bangsa
Indonesia dalam proses penegakan HAM tentu saja mengacu pada Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta peraturan
perundang-undangan lainnya. Dengan kata lain, Penegakan Hak Asasi
Manusia di Indonesia tidak berorientasi pada pemahaman HAM liberal dan
sekuler yang tidak selaras dengan makna sila pertama yaitu Ketuhanan Yang
Maha Esa.

Selain mengacu pada peraturan perundang-undangan nasional, proses penegakan


HAM di Indonesia juga mengacu kepada ketentuan-ketentuan hukum
internasional yang pada dasarnya memberikan wewenang luar biasa kepada
setiap negara. Berkaitan dengan hal tersebut, Idrus Affandi dan Karim Suryadi
menegaskan bahwa bangsa Indonesia dalam proses penegakan HAM sangat
mempertimbangkan dua hal di bawah ini.

a. Kedudukan negara Indonesia sebagai negara yang berdaulat baik secara hukum,
sosial, maupun politik harus dipertahankan dalam keadaan apa pun sesuai dengan
prinsip-prinsip yang dianut dalam piagam PBB.

b. Dalam pelaksanaannya, pemerintah harus tetap mengacu kepada


ketentuan-ketentuan hukum internasional mengenai HAM. Kemudian
menyesuaikan dan memasukkannya ke dalam sistem hukum nasional serta

12
menempatkannya sedemikian rupa sehingga merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari sistem hukum nasional.

Pemerintah Indonesia dalam proses penegakan HAM ini telah melakukan


langkah-langkah strategis, di antaranya sebagai berikut.

a. Pembentukan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM)

Komnas HAM dibentuk pada 7 Juni 1993 melalui Keppres Nomor 50 Tahun
1993. Keberadaan Komnas HAM selanjutnya diatur dalam Undang-Undang RI
Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asas Manusia pada pasal 75 sampai dengan
pasal 99. Komnas HAM merupakan lembaga negara mandiri setingkat lembaga
negara lainnya yang berfungsi sebagai lembaga pengkajian, penelitian,
penyuluhan, pemantauan, dan mediasi HAM. Komnas HAM beranggotakan 35
orang yang dipilih oleh DPR berdasarkan usulan Komnas HAM dan ditetapkan
oleh presiden. Masa jabatan anggota Komnas HAM selama lima tahun dan dapat
diangkat lagi hanya untuk satu kali masa jabatan.

Komnas HAM mempunyai wewenang sebagai berikut.

a. Melakukan perdamaian pada kedua belah pihak yang bermasalah.

b. Menyelesaikan masalah secara konsultasi maupun negosiasi.

c. Menyampaikan rekomendasi atas suatu kasus pelanggaran hak asasi manusia


kepada pemerintah dan DPR untuk ditindaklanjuti.

d. Memberi saran kepada pihak yang bermasalah untuk menyelesaikan sengketa


di pengadilan.

Setiap warga negara yang merasa hak asasinya dilanggar boleh melakukan
pengaduan kepada Komnas HAM. Pengaduan tersebut harus disertai dengan
alasan, baik secara tertulis maupun lisan dan identitas pengadu yang benar.

b. Pembentukan Instrumen HAM.

Instrumen HAM merupakan alat untuk menjamin proses perlindungan dan


penegakan hak asasi manusia. Instrumen HAM biasanya berupa peraturan

13
perundang-undangan dan lembaga-lembaga penegak hak asasi manusia, seperti
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dan Pengadilan HAM.
Instrumen HAM yang berupa peraturan perundang-undangan dibentuk untuk
menjamin kepastian hukum serta memberikan arahan dalam proses penegakan
HAM. Adapun peraturan perundang-undangan yang dibentuk untuk mengatur
masalah HAM sebagai berikut.

1) Pada amandemen kedua Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia


Tahun 1945 telah ditetapkan satu bab tambahan dalam batang tubuh yaitu bab
XA yang berisi mengenai hak asasi manusia, melengkapi pasal-pasal yang lebih
dahulu mengatur mengenai masalah HAM.

2) Dalam Sidang Istimewa MPR 1998 dikeluarkan Ketetapan MPR mengenai hak
asasi manusia yaitu TAP MPR Nomor XVII/MPR/1998.

3) Ditetapkannya Piagam HAM Indonesia pada tahun 1998.

4) Diundangkannya Undang-Undang RI Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak


Asasi Manusia, yang diikuti dengan dikeluarkannya Perpu Nomor 1 Tahun 1999
tentang pengadilan HAM yang kemudian ditetapkan menjadi sebuah
undang-undang, yaitu Undang-Undang RI Nomor 26 Tahun 2000 tentang
Pengadilan HAM.

5) Ditetapkannya peraturan perundang-undangan tentang perlindungan anak


yaitu:

a) Undang-Undang RI Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak,

b) Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, dan

c) Undang-Undang RI Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Anak.

6) eratifikasi instrumen internasinal selama tidak bertentangan dengan Pancasila


dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
nstrumen internasinal yang diratifikasi di antaranya sebagai berikut.

a. nensi enea 12 gustus 199. elah diratifikasi dengan ndangUndang RI Nomor 59


Tahun 1958.

14
b. Konvensi Tentang Hak Politik Kaum Perempuan (Convention of Political
Rights of Women). elah diratifikasi dengan ndang-ndang R mr 68 Tahun 1958.

c. Konvensi tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap


Perempuan (Convention on the Elmination of Discrimination againts Women).
elah diratifikasi dengan ndang-ndang R mr 7 ahun 1984.

d. Konvensi Hak Anak (Convention on the Rights of the Child). Telah diratifikasi
dengan eputusan Presiden mr 36 ahun 1990.

e. Konvensi Pelarangan Pengembangan, Produksi dan Penyimpanan Senjata


Biologis dan beracun serta pemusnahannya (Convention on the Prohibition of the
Development, Production and Stockpilling of Bacteriological (Biological) and
Toxin Weapons and on their Destruction). Telah diratifikasi dengan eputusan
Presiden mr ahun 1991.

f. Konvensi Internasional terhadap Anti Apartheid dalam Olahraga (International


Convention Againts Apartheid in Sports). elah diratifikasi dengan
Undang-Undang RI Nomor 48 Tahun 1993.

g. Konvensi Menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau Penghukuman Lain yang


Kejam, Tidak Manusiawi, atau Merendahkan Martabat Manusia (Convention
Against Torture and Other Cruel, Inhuman or degreeling Treatment or
Punishment). elah diratifikasi dengan ndang-ndang R Nomor 5 Tahun 1998.

h. Konvensi Organisasi Buruh Internasional Nomor 87 Tahun 1998


tentang Kebebasan Berserikat dan Perlindungan Hak untuk Berorganisasi (ILO
Convention No. 87, 1998 Concerning Freedom of Association and Protection of
the Rights to Organise). elah diratifikasi dengan eputusan Presiden Nomor 83
Tahun 1998.

i. Konvensi Internasional tentang Penghapusan Semua Bentuk Diskriminasi


Rasial (Convention on the Elemination of Racial Discrimination). Telah
diratifikasi dengan ndang-ndang R mr 29 ahun 1999.

15
j. Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik (International
Covenant on Civil and Political Rights). elah diratifikasi dengan ndangUndang
RI Nomor 11 tahun 2005.

k. Kovenan Internasional Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya (International


Covenant on Economic, Social and Cultural Rights.) Telah diratifikasi dengan
ndang-ndang R mr 12 tahun 200.

c. Pembentukan Pengadilan HAM

Pengadilan HAM dibentuk berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 26 Tahun


2000. Pengadilan HAM adalah pengadilan khusus terhadap pelanggaran HAM
berat yang diharapkan dapat melindungi hak asasi manusia, baik perseorangan
maupun masyarakat. Pengadilan HAM menjadi dasar bagi penegakan, kepastian
hukum, keadilan dan perasaan aman, baik perseorangan maupun masyarakat.

Pengadilan HAM bertugas dan berwenang memeriksa dan memutuskan perkara


pelanggaran hak asasi manusia yang berat. Di samping itu, berwenang memeriksa
dan memutus perkara pelanggaran HAM yang dilakukan oleh warga negara
Indonesia dan terjadi di luar batas teritorial wilayah Indonesia.

2. Upaya Penanganan Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia

a. Upaya Pencegahan Pelanggaran Hak Asasi Manusia

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Pernyataan itu tentunya sudah sering
kalian dengar. Pernyataan tersebut sangat relevan dalam proses penegakan HAM.
Tindakan terbaik dalam Penegakan Hak Asasi Manusia adalah dengan
mencegah timbulnya semua faktor penyebab pelanggaran HAM. Apabila faktor
penyebabnya tidak muncul pelanggaran HAM pun dapat diminimalisir atau
bahkan dihilangkan.

Berikut ini tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi


berbagai kasus pelanggaran HAM.

16
1) Menegakkan supremasi hukum dan demokrasi. Pendekatan hukum dan
pendekatan dialogis harus dikemukakan dalam rangka melibatkan partisipasi
masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Para pejabat penegak
hukum harus memenuhi kewajiban dengan memberikan pelayanan yang baik dan
adil kepada masyarakat, memberikan perlindungan kepada setiap orang dari
perbuatan melawan hukum, dan menghindari tindakan kekerasan yang melawan
hukum dalam rangka menegakkan hukum.

2) Meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk mencegah terjadinya berbagai


bentuk pelanggaran HAM oleh pemerintah.

3) Meningkatkan pengawasan dari masyarakat dan lembaga-lembaga politik


terhadap setiap upaya penegakan HAM yang dilakukan oleh pemerintah.

4) Meningkatkan penyebarluasan prinsip-prinsip HAM kepada masyarakat


melalui lembaga pendidikan formal (sekolah/perguruan tinggi) maupun
non-formal (kegiatan-kegiatan keagamaan dan kursus-kursus). Meningkatkan
profesionalisme lembaga keamanan dan pertahanan negara.

5) Meningkatkan kerja sama yang harmonis antarkelompok atau golongan dalam


masyarakat agar mampu saling memahami dan menghormati keyakinan dan
pendapat masing-masing.

b. Membangun Harmonisasi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia

Hak dan kewajiban asasi manusia merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan
satu sama lain. Seseorang tidak dapat menikmati hak yang dimilikinya, sebelum
memenuhi apa yang yang menjadi kewajibannya. Misalnya, dalam proses
pembelajaran di sekolah, kalian tidak akan mendapatkan pemahaman yang baik
dalam sebuah pelajaran apabila tugas-tugas dalam mata pelajaran tersebut tidak
kalian kerjakan. Kemudian, seorang pekerja tidak akan mendapatkan kenaikan
upah apabila tidak menampilkan kinerja yang baik. Dengan demikian, dapat
dipastikan antara hak asasi dan kewajiban asasi dalam perwujudannya harus
diharmonisasikan atau diseimbangkan oleh setiap orang.

17
Bagaimana caranya mengharmonisasikan hak dan kewajiban asasi dalam
kehidupan sehari-hari? Salah satu cara untuk mengharmonisasikan hak dan
kewajiban asasi manusia dalam kehidupan sehari-hari adalah dengan
menghindarkan diri kita dari sikap egois atau terlalu mementingkan diri sendiri.
Sikap egois dapat menyebabkan seseorang untuk selalu menuntut haknya,
sementara kewajibannya sering diabaikan. Seseorang yang mempunyai sikap
egois akan menghalalkan segala cara agar haknya dapat terpenuhi, meskipun
caranya dapat melanggar hak orang lain.

Upaya untuk mengharmonisasikan hak dan kewajiban asasi manusia merupakan


salah satu bentuk dukungan terhadap penegakan HAM yang dilakukan oleh
pemerintah. Sebagai warga negara dari bangsa dan negara yang beradab sudah
sepantasnya sikap dan perilaku kita mencerminkan sosok manusia beradab yang
selalu menghormati keberadaan orang lain secara kaffah. Sikap tersebut dapat
kalian tampilkan dalam perilaku di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat,
bangsa, dan negara.

18
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan hak yang melekat pada diri manusia yang
bersifat kodrati dan fundamental sebagai suatu anugerah Allah yang harus
dihormati, dijaga dan dilindungi oleh setiap individu, masyarakat atau negara.

Macam - macam Hak Asasi Manusia :

1. Hak Asasi Pribadi (Personal Rights)

2. Hak Asasi Politik (Political Rights)

3. Hak Asasi Hukum (Legal Equality Rights)

4. Hak Asasi Ekonomi (Property Rigths)

5. Hak Asasi Peradilan (Procedural Rights)

6. Hak Asasi Sosial Budaya (Social Culture Rights)

B. Saran
Sebagai mahluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan memperjuangkan
HAM kita sendiri. Di samping itu kita juga harus bisa menghormati dan menjaga
HAM orang lain jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM, dan jangan
sampai pula HAM kita dilanggar dan diinjak injak oleh orang lain. Jadi dalam
menjaga HAM kita harus mampu menyelaraskan dan mengimbangi antara HAM
kita dengan HAM orang lain.

19
DAFTAR PUSTAKA

Zuairiah, makalah PPkn tentang hak asasi manusia, osf. io download, 10


november 2020.

https://artikelpendidikan.id/pengertian-hak-asasi-manusia-ham/

https://ernikw.wordpress.com/macam-macam-hak-asasi-manusia/

https://ex-school.com/artikel/upaya-penegakan-hak-asasi-manusia-ham

20

Anda mungkin juga menyukai