KESEHATAN MENTAL
Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu : Agus Julian, S.Pd
Disusun oleh :
Cici Shintia Dewi (1120084)
Myta Dwi Andriyani (1120086)
Hasna Mutia Rahma (1120091)
Dila Agustina (1120104)
S1 Keperawatan B
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya
kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta
salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad
SAW yang kita nanti-natikan syafa‟atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan tugas ini.
Penulis tentu menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak Demikian, semoga makalah ini dapat
bermanfaat. Terima kasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
mj
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................................. 2
1.3. Tujuan .................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Kesehatan Mental ........................................................................... 3
2.2 Ciri-ciri Kesehatan Mental .......................................................................... 4
2.3 Gangguan kesehatan mental ....................................................................... 5
2.4 Menjaga kesehatan mental ......................................................................... 12
BAB III KESIMPULAN ................................................................................................. 14
ii
iii
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Kesehatan mental yang sehat dan positif penting untuk dimiliki karena hal
itu memungkinkan orang untuk bekerja secara produktif. Ini termasuk
memberikan kontribusi yang berarti bagi komunitas kita, mewujudkan
potensi kita sepenuhnya dan memiliki kemampuan untuk mengatasi tekanan
hidup.
mental, dan sosial yang lengkap dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau
kelemahan.
BAB II
PEMBAHASAN
Karakteristik kesehatan mental yang sehat menurut pendapat ahli dan WHO:
1. Menurut WHO :
Bisa menyesuaikan diri secara konstruktif pada kenyataan, meskipun
kenyataan itu buruk baginya
Memperoleh kepuasan diri dari hasil jerih payah usahanya
Merasa lebih puas memberi dari pada menerima
Secara relatif bebas dari rasa gelisah dan cemas
Berhubungan dengan individu lain dengan cara tolong menolong dan
saling memuaskan
Menerima kekecewaan untuk dipakainya sebagai pelajaran untuk
kemudian hari
Menjuruskan rasa permusuhan kepada penyelesaiaan yang kreatif
dan konstruktif
Mempunyai rasa kasih sayang yang besar.
2. Menurut Hanna Djumhana Bastaman :
Bebas dari gangguan dan penyakit jiwa
Mampu serta luwes menyesuaikan diri dan menciptakan hubungan
antar pribadi yang bermanfaat dan menyenangkan
5
1. Depresi
a. Gejala
Gejala fisik: Serangan panik, muka memerah dan dingin,
jantung berdebar kencang, berkeringat, mual, gemetar, dada
tercekat, dan gelisah.
Gejala psikologis: Ketakutan yang berlebihan, khawatir, sulit
untuk berkonsentrasi, terlalu banyak berpikir, dan selalu
berpikir akan ada bencana
Perilaku: Menghindari masalah yang membuat individu
merasa cemas, menarik diri dari kegiatan yang sebelumnya
disukai.
b. Penyebab
Genetika: Beberapa gangguan kecemasan memiliki
komponen genetik, dan gangguan kecemasan kadang muncul
secara turun-temurun dalam keluarga.
8
a. Bipolar I
Lebih umum
Ditandai dengan episode manik dan depresi, dengan
frekuensi episode manik yang lebih tinggi.
9
b. Bipolar II
Seseorang lebih sering mengalami episode depresi, dengan
jarangnya kemunculan episode hipomania.
c. Gejala
Suasana hati depresif
Nafsu makan atau pola tidur tidak teratur
Kelelahan
Perasaan tidak berharga atau bersalah
Ketidakmampuan untuk berkonsentrasi dan membuat
keputusan
Memikirkan kematian atau bunuh diri
Suasana hati yang meningkat atau mudah tersinggung
Ucapan yang cepat dan tidak masuk akal
Pikiran bercabang
d. Penyebab
Gangguan Bipolar kemungkinan disebabkan oleh interaksi dari
faktor genetik, biologis, dan lingkungan. Kerentanan terhadap
perkembangan Bipolar meningkat jika:
Kerabat tingkat pertama telah didiagnosis dengan Gangguan
Bipolar
Ketidakseimbangan biokimia dalam otak
Stres yang ditangani dengan strategi pengendalian yang
buruk
e. Pengobatan
Berbagai jenis obat yang dapat diresepkan dokter untuk
mengatasi gangguan bipolar, termasuk:
Antidepresan: meringankan gejala depresi dengan
memperbaiki ketidakseimbangan kimiawi dalam otak.
Namun, penting untuk memantau ini secara cermat, karena
harus diubah jika seseorang memasuki kondisi manik.
10
Riwayat keluarga
Faktor lingkungan seperti infeksi prenatal, hipoksia janin, dan
penggunaan ganja pada individu yang memiliki
kecenderungan secara genetik
Depresi ibu selama kehamilan, di mana salah satu orang tua
menderita psikosis
c. Pengobatan
Perawatan psikologis: Suatu bentuk terapi yang umum
digunakan pada individu dengan skizofrenia adalah terapi
perilaku kognitif (CBT), yang bertujuan untuk mendukung
kemampuan untuk pengendalian lebih baik dan cara berpikir
yang membantu.
Obat: Obat antipsikotik dapat membantu mengurangi gejala
saat seseorang menjalani perawatan psikologis.
Dukungan jaringan: Teman dan keluarga dapat membantu
dengan memberikan dukungan emosional dan lingkungan
yang stabil. Karena individu yang mengalami skizofrenia
memiliki resiko bunuh diri yang lebih tinggi, penting bagi
orang-orang di sekitar mereka untuk mengetahui tanda-tanda
keinginan bunuh diri.
Perubahan gaya hidup: Olahraga teratur dapat membantu
mengurangi gejala. Menghindari alkohol, obat-obatan, dan
nikotin juga dapat membantu karena penggunaan narkoba
dapat mempersulit perawatan dan memperburuk gejala.
5. Self-harm atau Menyakiti Diri
Menyakiti diri adalah perilaku apa pun yang dengan sengaja
bermaksud menyebabkan rasa sakit atau cedera pada diri sendiri.
Perilaku ini tidak selalu mengisyaratkan niat bunuh diri, tetapi lebih
kepada cara untuk mencoba mengatasi rasa sakit emosional yang
intens serta pikiran, perasaan, atau ingatan negatif. Menyakiti diri
relatif umum dan biasanya dimulai pada masa remaja.
12
Pengobatan
Orang sehat bukan hanya sekadar bebas dari penyakit fisik . Kesehatan
manusia juga meliputi kesehatan mental dan sosial. Menurut WHO (World
13
Terdapat berbagai cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan mental:
BAB III
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Seseorang dikatakan memiliki mental yang sehat, bila ia terhindar
dari gejala penyakit jiwa dan memanfatkan potensi yang dimilikinya untuk
menyelaraskan fungsi jiwa dalam dirinya. Golongan yang kurang sehat
mentalnya. Golongan yang kurang sehat adalah orang yang merasa
terganggu ketentraman hatinya. Adanya abnormalitas mental ini biasanya
disebabkan karena ketidakmampuan individu dalam menghadapi
kenyataan hidup, sehingga muncul konflik mental pada dirinya . Gejala-
gejala umum yang kurang sehat mentalnya
Keharmonisan antara fungsi jiwa dan tindakan dapat dicapai
antara lain dengan menjalankan ajaran agama dan berusaha menerapkan
norma-norma sosial, hukum, dan moral. Dengan demikian akan tercipta
ketenangan batin yang menyebabkan timbulnya kebahagiaan di dalam
dirinya. Definisi ini menunjukkan bahwa fungsi-fungsi jiwa seperti fikiran,
perasaan, sikap, pandangan dan keyakinan, harus saling menunjang dan
bekerja sama sehingga menciptakan keharmonisan hidup, yang
menjauhkan orang dari sifat ragu- ragu dan bimbang, serta terhindar dari
rasa gelisah dan konflik batin.
16
DAFTAR PUSTAKA
1. https://promkes.kemkes.go.id/pengertian-kesehatan-mental
2. https://www.seributujuan.id/id/apa-itu-kesehatan-mental
3. https://www.alodokter.com/kesehatan-mental
4. https://www.seributujuan.id/id/depresi
5. https://www.seributujuan.id/id/ansietas
6. https://www.seributujuan.id/id/bipolar
7. https://www.seributujuan.id/id/skizofrenia
8. https://www.seributujuan.id/id/self-harm
9. https://www.alodokter.com/tidak-hanya-sehat-badan-kesehatan-mental-juga-
penting-dijaga