Anda di halaman 1dari 7

A.

IBADAH DALAM ISLAM

DR. Yusuf Al-Qradhaawi

 Pendahuluan

Ibadah ialah suatu tuntunan bagi setiap manusia. Beribadah hanya kepada Allah adalah
tujuan utama pennciptaan manusia di alam raya ini.

Allah berfiman: “Dan tidak aku jadikan jin dan manusia kecuali mereka
memperhambakan diri kepadaKu”. Q.S Adzariat 56,Dan firman Allah lagi:”Wahai manuisa!
sembahlah Tuhan kamu yang telah menjadikann kamu dan menjadikan orang-orang sebelum
kamu. Mudah-mudahan kamu bertaqwa”. Al Baqarah surat 2 ayat 21-22.

 Asal Usul Kejadian Manusia

Dalm bukunya Al-Qardhawi menyebutkan bahwa seorang manusia hendaknya bertanya


kepada dirinya sediri:

1. Siapakah aku? Darimanakah aku datang? Atau dalam ungkapan lain, siapakah
yang menciptakan aku?
2. Apakah kesudahanku selepas kewujudanku ini? dan kemanakah aku akan pergi
selepas maut?
3. Kenapah aku diwujudkan? Untuk apa? Atau apakah visi kehidupanku ini?

Apabila ketiga pertanyaan ini dapat dijawab dengan baik, maka dirinya akan mampu menjalani
kehidupan ini dengan baik. Sebaliknya kegagalannya menjawab pertanyaan ini akan
mengakibatkannya gagal menjalani kehidupan ini dengan baik-baik didunia maupun di Akhirat
nanti.

 Hakikat Ibadah Dalam Islam


 Ibadah dari segi bahasa: Menurut al-Qamus (abada): Ketaatan.
Menurut kamus al-Shihah: Asal-usul ‘Ubudiyyah ialah ketundukan dan
kehinahaan. Asal Ibadah: al-tazlil (penghinahaan).
 Ibadah dari segi istilah syara’:menurut syeikh Muhammad Abduh ibadah ialah:
Ketaatan dengan puncak ketundukan. (Tafsir al-Manar: al-Fatihah)
 Ibn Taimiyyah menyatakan ibadah dalam islam itu mengandung unsur
ketundukan/ketaatan yang digunakan dengan unsur kecintaan.
 Ibadah dalam islam mengandungi makna kemuncak tundukan, puncak ketaatan dan
puncak kecintaan
 Seorang hamba harus mencintai Allah SWT melebihi segala kecintaan yang lain.
Allah berfirman yang artinya: “Ktakanlah wahai(Muhammad): jika ibu bapa (nenek
moyang) kamu anak-anak kamu, saudara-saudara kamu (adik beradik), isteri-isteri
kamu, harta-harta yang kamu kumpulkan, perniagaan yang kamu takut kerugiannya
dan tempat kediaman yang kamu ridhai lebih engkau cintai disbanding Allah dan
Rasul-Nya dan juga jihad Fi Sabillah, maka tunggulah sehungga Allah SWT
mendangtakan urusan sesuai dengan perintah-Nya.”(Surah al Taubah:24)
 Ada 2 golongan mansuia yang salah faham tanggap tentang konsep ibadah
yaitu:
1. Golongan pertama

Melampaui batas dalam mencintai Allah SWT, sehingga menorongnya


melakukan sesuatu yang keluar dari makna ibadah , dan measukan manusia dalam
lingkungan Rubbiyyah (ketuhanan) yang tidak layak bagi manusia. Bahkan ada yang
melebihi batasan para nabi dan para Rasul, contohnya:

 Anggapan mempunyai kemampuan untuk mengeluarkan semua pengikutnya dari


neraka memasukan mereka ke surga.
 Anggapan mempunyai kemampuan untuk menghalang (menyelamatkan) semua
pengikutnya dari memasuki neraka
 Anggapan mendapat kelonggaran melaksanakan kewajiban syariat karena ia
dianggap hanya untuk golongan awam
 Anggapan mencintai Allah SWT sehingga Allah SWT dianggap berada di dalam
sakunya atau didalam jubahnya sehingga Allah SWT dianggapnya berada
bersamanya sepanjang masa dan didalam sakunya.
2. Golongan kedua
 golongan orientalis yang mencoba menggambarkan ibadah dalam islam sebagai
ibadah yang berdiri atas dasar ketundukan dan ketaatan semata –mata
digandengkan dengan perasaan cinta dan rela.
 Mereka mengatan bahwa umat islam tidak mengenali unsur kecintaan dalam
ibadah kecuali hanya bila golongan tasawwuf menginfortnya dari sumber asing
(agama Kristen dan agama – agama budaya).
 Pandangan ini juga menyimpang dari hakikat ibadah islam. Dalam Al-Quran
dijelaskan unsur kecintaan antara muslim dan Allah SWT dalam banyak tempat,
diantaranya ialah Allah berfirman artinya “Dia (Allah) mencintai mereka dan
mereka mencintai Allah SWT” (Surah Al-Maidah:54)
 Nabi bersabda artinya :”Tidakberiman (yaitu sempurna iman) salah seorang
diantara kamu sehingga Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai dari segala sesuatu
selain keduduanya” (Hadis Muttafaq’alaihi).
 Ibn al-qayyim (Madarij al-Salikin:99) berkata : Asal – Usul ibadah itu ialah kecintaan
kepada Allah SWT, bahkan mentauhidkan-Nya dengan kecintaan, dan bahwa segala
cinta ituhanya bagi Allah SWT, maka janganlah dia (mukmin) mencintai orang lain
selain-Nya. Sesungguhnya dia hanya boleh mencintai (orang lain) karena-Nya dan
pada-Nya (pada perkara yang diridhai Allah SWT).
B. RUANG LINGKUP IBADAH DALAM ISLAM
1. Syumuliyah (ibadah merangkum Agama Seluruhnya)
 Ruang lingkup ibadah dalam islam sangat luas. Oleh karena manusia dicipta
supaya beribadah kepada Allah SWT, maka sudah tentu dalam islam, seluruh
kegiatan manusia adalah ibadah kepada Allah SWT.
 Ibn Taimiyyah (al-Ubudiyyah:38) berkata : ibadah ialah kata nama yang
merangkumi segala sesuatu yang disukai oleh Allah SWT dan dan yang diridhai
Nya baik perkataan, perbuatan, yang zahir dan batin. Karena itulah; shalat , zakat,
puasa, haji, jujur, dalam kata – kata menunaikan amanah, melakukan kebajikan
kepada ibu bapak, menunaikan haji,amar maruf,nahi mungkar, berjihad menetang
orang- orang kafir dan munfiqin,melakukan kebaikan kepada tetangga, anak
yatim , orang fakir miskin, doa, zikir dan bacaan Al-Quran, semua adalah
ibadah.”

2. Ibadah merangkumi seluruh aspek kehidupan


Ibadah islam memenuhi seluruh ruang hidup seseorang muslim dan mengatur
kehidupan mereka seluruhnya, baik dari cara atau adab makan minum, buang air, hingga
kepada cara membangun sebuah Negara, politik pemeritahan,keuangan dan ekonomi,
urusan muamalat dan undang- undang serta dasar perhubungan antara bangsa baik saat
kondisi aman maupun saat terjadi peperangan.
3. Ibadah merangkumi seluruh anggota manusia
Diantara keistimewaan ibadah islam ialah bahwa ia merangkumi seluruh anggota tubuh
manusi. Karena itu ia merupakan
 Ibadah hati
 Ibadah lidah
 Ibadah pendengaran (Telingan)
 Ibadah penglihatan (mata)
 Ibadah perasaan (lidah /tangan)
 Ibadah tangan dan kaki
 Ibadah kemaluan
C. KENAPA HARUS BERIBADAH?
 Mungkin ada orang akan bertanya:”kenapa kita harus beribadah kepada Allah SWT?
 Kenapa Allah SWT mewajibkan atas manusia supaya beribadah kepadaNya?
Sedangkan Dia adalah Tuhan terkaya dari ibadah itu, dan dia tidak memerlukan
kidmat manusia terhadapNya?
D. JADI TUJUAN IBADAH ADALAH:
1. Bahwa tujuan ibadah adalah meraih kemuliaan dari yang diIbadahi
2. Ibadah adalah suatu amanah
3. Menunaikan ibadah adalah suatu sifat kesempurnaan yang disukai oleh jiwa
4. Menunaikan ibadah kepada Allah SWT adalah penunaian separuh dari amanah, dan
ia akan menjadi sebab kepada penunaian separuh lainnya
5. Kesibukan beribadah adalah suatu perpindahan dari alam al-ghurur kepada alam al-
surur, ialah perpindahan dari alam tipu -daya kepada alam suka-ria

E. INTI IBADAH
 Inti Ibadah sebagaimana yang digariskan oleh Dr.Yusuf Al-Qardhawi ialah (hal 95-
129):
 Ibadah sebagai makanan ruh
 Ibadah dan ‘ubudiyyah jalan pembebasan manusia
 Ibadah sebagai ujian
 Ibadah adalah hak Allah SWT ketas hamba-Nya
 Ibadah sebagai cara mendapat pahala
 Ibadah adalah matlamat bukan hanya cara (W asail)
 Iabdah sebagai cara pembersih jiwa (bukan ‘illa kepada ibadah)
 Ibadah sebagai ahlak dan ahlak sebagai ibadah
F. KEISTIMEWAAN IBADAH DALAM ISLAM
1. Tiada tuhan yang disembah melainkan Allah SWT
2. Pembebasan ibadah dari perhambaan kepada pemuka agama
3. Ikhlas sebagai asas diterimanya ibadah
4. Ibadah hanya dengan kaifiyyat yang disyara’kan
5. Perimbangan antara ruh dan jasad
6. Mudah dan menghapuskan keletihan
G. HIKMAH IBADAH-IBADAH ISLAM
1. Shalat
 Shalat sebagai pencuci dosa
 Shalat sebagai cara menjaga kebersihan dan kecantikan
 Shalat sebagai riyadhon Badaniyyah (senam jasmani)
 Shalat sebagai sumber kekuatan roh
 Shalat kekuatan ahlak

Peran shalat berjamaah:


 Shalat Jemaah sebagai symbol kesatuan masyarakat
 Shalat Jemaah sebagai latihan militer

Masjid dan perannya dalam kehidupan:

 Masjid sebagai universitas umum


 Masjid sebagai dewan perlemen tetap
 Masjid sebagai dewan muktamar
 Masjid sebagai medan latihan amali
 Kebebasan
 Persaudaraan
 Persamaan
2. Puasa
Hikmah puasa:
 Meninggikan roh
 Memulihkan kesehatan
 Mengawal perasaan menahan hawa nafsu
 Mengingat nikmat makanan dan minuman
 Mengingat kesengsaraan orang miskin
3. Zakat
 Zakat sebagai system inovatif Allah SWT
 Zakat kewajiban orang kaya bukan sukarela
 Hak fakir miskin
 Hak masyarakat
 Hak Allah SWT
 Rahasia Zakat:
1. Rahasia pembersihan
 Pembersihan jiwa orang kaya dan sifat kikir
 Pembersihan jiwa fakir miskin daripada hasad dengki terhadap orang kaya
 Pembersih masyarakat dari factor-faktor kehancuran dan perpecahan
 Pembersih harta itu sendiri
2. Menyuburkan harta
 Penyuburan jiwa orang kaya
 Penyuburan jiwa dan kepribadian fakir miskin
 Penyuburan harta itu sendiri
3. Pemeiharaan terhadap harta Nabi bersabda: Artinya:”pertahankanlah (bentenglah) harta-
harta kamu dengan mengeluarkan zakat”
4. Mewujudkan masyarakat penyayang
5. Zakat sebagai cara menghilangkan jurang kekayaan dan kemiskinan
 Haji
a. Hubungan muslim dengan baitullah al-haram
b. Ka’bah lamabang perpaduan umat
c. Haji sebagai penjaga kekuatan ruh
d. Haij sebagai latihan
e. Haji dan pemiagaan
f. Persamaan perpaduan dan keamanan
g. Haji muktamar sedunia umat
h. Penyatuan umat:
 Penyatuan perasaan
 Penyatuan syiar/lambang
 Penyatuan perkataan
 Penyatuan atau asal usul
 fqPenyatuan amal

Anda mungkin juga menyukai