Anda di halaman 1dari 3

KOMITMEN MUSLIM SEJATI

BAB I

APA ARTINYA SAYA MENGAKU MUSLIM?

Pengakuan sebagai seorang muslim bukanlah klaim terhadap pewarisan, identitas, ataupun suatu
penampilan lahir, melainkan pengakuan untuk menjadi penganut Islam, berkomitmen kepada Islam, dan
beradaptasi dengan Islam dalam setiap aspek kehidupan.

Adapun karakteristik yang harus dimiliki agar menjadi seorang Muslim sejati adalah sebagai berikut.

Pertama: Saya Harus Mengislamkan Akidah Saya

Untuk mengislamkan akidah saya, maka konsekuensinya adalah sebagai berikut,

1. Saya harus meyakini bahwa pencipta alam ini adalah Allah Yang Hakim, Qadir, ‘Alim, dan
Qayyum dengan bukti adanya keindahan, kesempurnaan, keserasian, dan ketergantungan
sebagiannya kepada sebagian lain yang mustahil bisa bertahann dan terus ada tanpa
dikendalikan oleh Tuhan Al-‘Aliy dan Al-Qadir ini.
2. Saya harus mengimani bahwa Al-Khaliq tidak menciptakan alam semesta ini secara sia-sia.
3. Saya harus meyakini bahwa Allah swt. telah mengutus para rasul dan menurunkan kitab-kitab
untuk mengenalkan manusia kepada pengetahuan tentang Dia, tujuan penciptaan mereka, awal
kejadian mereka, dan tempat kembali mereka. Yang terakhir di antara para rasul mulia tersebut
adalah Muhammad saw. yang telah dikuatkan oleh Allah swt. dengan Alquranul Karim yang
merupakan ‘Mukjizat Abadi’.
4. Saya harus meyakini bahwa tujuan keberadaan manusia ini adalah mengenal Allah swt.
(sebagaimana yang telah Ia sifatkan bagi DiriNya), menaatiNya, dan beribadah kepadaNya.
5. Saya harus meyakini bahwa balasan bagi orang mukmin yang taat adalah surge, sedangkan
balasan bagi orang kafir yang bermaksiat adalah neraka.
6. Saya harus meyakini bahwa manusia melaksanakan kebajikkan dan kejahatan dengan ikhtiar dan
kehendaknya, akan tetapi ia tidak bisa melaksanakan kebaikan kecuali dengan taufik dan
pertolongan Allah. Ia tidak melaksanakan kejahatan semata-mata karena paksaan dari Allah,
akan tetapi dalam kerangka izin dan kehendakNya.
7. Saya harus meyakini bahwa menetapkan syariat merupakan hak Allah yang tidka boleh
dilanggar,
8. Saya harus mengetahui nama-nama dan sifat-sifat Allah yang selaras dengan keagunganNya.
9. Saya harus bertafakur mengenai ciptaan Allah, bukan mengenai DzatNya
10. Sifat-sifat Allah swt, telah banyak diisyaratkan oleh ayat Alquranul Karim dan merupakan sifat-
sifat yang dituntut oleh kesempurnaan uluhiyah (ketuhanan)
11. Saya harus meyakini bahwa pendapat para salaf lebih utama untuk diikuti, khususnya dalam
persoalan takwil dan ta’thil, serta menyerahkan pengetahuan makna-makna ini kepada Allah
swt.
12. Saya harus beribadah kepada Allah tanpa mempersekutukanNya dengan sesuatu apapun,
sebagai bentuk sambutan kita terhadap seruan Allah untuk mengikuti risalah dan para rasul,
yang menyerukan untuk beribadah hanya kepadaNya dan tidak tunduk kepada selainNya.
13. Saya takut kepadaNya dan tidak takut kepada selainNya.
14. Saya harus mengingatNya dan senantiasa mengingatNya.
15. Saya harus mencintai Allah dengan kecintaan yang menjadikan hatiku senantiasa merindukan
keagunganNya, tertambat kepadaNya, sehingga mendorong untik senantiasa menambah
kebaikan, berkorban dan berjihad di jalanNya selama-lamanya.
16. Saya harus bertawakal kepada Allah dalam segala keadaan dan menggantungkan diri kepadaNya
dalam segala urusan.
17. Saya harus bersyukur kepada Allah swt. atas segala nikmatNya yang tak terhingga serta segala
karunia dan rahmatNya yang tak terhitung.
18. Saya harus beristighfar memohon ampunan Allah dan senantiasa beristighfar.
19. Saya harus menyadari muraqabah (pengawasan) Allah swt. baik dalam keadaan sendiri maupun
berada di tengah-tengah manusia.

Kedua: Saya Harus Mengislamkan Ibadah Saya

Untuk mengislamkan ibadahku, maka konsekuensinya adalah sebagai berikut,

1. Ibadahku harus hidup dan tersambung kepada ma’bud (Tuhan yang diibadahi).
2. Ibadahku harus khusyuk, sehingga saya bisa menghayati kehangatan komunikasi dengan Allah
dan nikmatnya kekhusyukan.
3. Dalam beribadah, hati saya harus hadir (sepenh hati), melepaskan pikiran dari sekelilingku, yaitu
segala kesibukan dan keinginan duniawi.
4. Dalam beribadah saya harus tamak, tidak pernah puas dan rakus, tidak pernah kenyang.
5. Saya memiliki keinginan yang besar untuk melaksanakan shalat malam serta melatih diri untuk
melaksanakannya sampai terbiasa, karena qiyamulail merupakan salah satu mesin keimanan
yang paling besar.
6. Hendaklah saya menyediakan waktu untuk membaca dan merenungkan Alquranul Karim,
khususnya pada waktu fajar.
7. Doa harus menjadi tangga bagiku untuk memohon kepada Allah dalam setiap keadaan.

Ketiga: Saya Harus Mengislamkan Akhlak Saya

1. Bersikap Wara’ (Hati-hati) terhadap Syubhat


2. Menahan Pandangan (Ghadhul Bashar)
3. Menjaga Lidah
4. Malu (Haya’)
5. Pemaaf dan Sabar
6. Jujur
7. Rendah Hati
8. Menjauhi Prasangka, Ghibah dan Mencari Cela Sesama Muslim
9. Menjadi Teladan yang Baik

Keempat: Saya Harus Mengislamkan Keluarga dan Rumah Tangga Saya

1. Tanggung Jawab Pernikahan


2. Tanggung Jawab Pascapernikahan
3. Tanggung Jawan Bersama dalam Mendidik Anak

Kelima: Saya Harus Mengalahkan Nafsu Saya

1. Sifat-sifat Manusia
2. Perangkat-perangkat untuk memenangkan Pertarungan Melawan Hawa Nafsu
a. Hati
b. Akal
3. Indikasi-indikasi Kekalahan Akhlak
4. Sarana-saran untuk Membentengi Diri dari Masuknya Setan

Keenam: Saya Harus Yakin Bahwa Masa Depan Adalah Milik Islam

1. Rabaniyah Manhaj Islam


2. Universalitas Manhaj Islam
3. Elastisitas Manhaj Islam
4. Kelengkapan Manhaj Islam
5. Keterbatasan Sistem-sistem “Wadh’iyah”

Anda mungkin juga menyukai