Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PENDIDIKAN DAN PROMOSI KESEHATAN

PENGEMBANGAN PROGRAM KESEHATAN

Disusun Oleh:
Kelompok 5

1. I Wayan Adi Sucipta (201901053)


2. Nivita Nanda Gabrela Tosubu (201901064)
3. Moh. Ilham Fikrianto Ali (201901058)
4. Aprilia Tresyane Apandano (201901046)
5. Nur Wardani (201901068)
6. Wildawati (201901079)
7. Yolin Meri Kristiani (201901081)

PROGRAM STUDI S1 NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
WIDYA NUSANTARA PALU
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada tuhan yang maha esa. Karena telah
melimpahkan rahmatnya berupa kesempatan, kesehatan, dan pengetahuan
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas berupa makalah dengan judul
“Pengembangan Program Kesehatan” tepat pada waktu yang di tentukan.

Makalah ini masih jauh dari kata sempurna jika ada kesalahan ataupun
kekurangan. kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi kesempurnaan dari makalah ini.

Tolai,16 April 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul.....................................................................................................i

KATA PENGANTAR........................................................................................ii

DAFTAR ISI.......................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................1
C. Tujuan...............................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................3


A. Pengertian Program Kesehatan.........................................................3
B. Ukuran Keberhasilan Program Kesehatan........................................3
C. Program Kesehatan di Indonesia.......................................................5
D. Jaminan Kesehatan Masyarakat........................................................6

BAB III PENUTUP............................................................................................10


A. Kesimpulan.......................................................................................10
B. Saran..................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan suatu keadaan atau kondisi dari jiwa dan raga serta
juga sosial yang dapat menjadikan seseorang dengan kehidupannya yang
produktif baik dari segi ekonomi maupun dari segi kehidupan sosialnya. Bicara
mengenai kesahatan tidak akan lepas dari faktor lain karena kompleksitas
kesehatan memang tidak dapat dielakkan lagi. Namun hari ini seringkali terjadi
masalah dalam dunia kesehatan dan membuat wa jah kesehatan hari ini
semakin muram.
Masalah kesehatan merupakan salah satu faktor yang berperan penting
dalam mewu judkan sumber daya manusia yang berkualitas. Melalui
pembangunan di bidang kesehatan diharapkan akan semakin meningkatkan
tingkat kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan dapat dirasakan oleh
semua lapisan masyarakat secara memadai (Pinas kesehatan, 2007).
Berhasilnya pembangunan kesehatan ditandai dengan lingkungan yang
kondusif, perilaku masyarakat yang proaktif untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah terjadinya penyakit, pelayanan
kesehatan yang berhasil dan berdaya guna tersebar merata di seluruh wilayah
Indonesia. Paparan ini mempertegas bahwa kesehatan memang merupakan hal
yang krusial dan perlu segera diatasi berbagai permasalahan yang timbul,
diantaranya dengan pengembangan program kesehatan.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian program kesehatan?
2. Bagamana ukuran keberhasilan program kesehatan?
3. Bagaimna program kesehatan di Indonesia?
4. Bagaimana jaminan kesehatan masyarakat?

1
C. Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini yaitu untuk mengetahui apa saja
program kesehatan di Indonesia serta pengembangan program kesehatan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Program Kesehatan


Program kesehatan adalah kumpulan dari proyek-proyek di bidang
kesehatan baik yang berjangka pendek maupun jangka panjang. Tidak sedikit
pihak yang merancukan antara proyek dan program. Namun berdasarkan
sumber dari PMI (Project Management Institute), proyek merupakan bagian
dari program yang dilaksanakan oleh lembaga bisnis atau pemerintah atau
lembaga non-profit. Namun demikian, konsep-konsep dasar pengelolaan
program yang baik tetaplah sama dengan konsep-konsep untuk pengelolaan
suatu proyek. Konsep-konsep pengelolaan proyek secara baik dikembangkan
oleh para akademisi, praktisi, dan lembaga (PMI) dalam istilah project
management.
Pada umumnya, suatu program kesehatan diadakan sebagai realisasi dari
rencana program kesehatan di bidang kesehatan yang akan memberikan
dampak pada peningkatan derajad kesehatan suatu masyarakat. Oleh karena
itu, suatu program dapat dipastikan memiliki hulu, yaitu rencana program
kesehatan.
Banyak rogram-program kesehatan yang dilaksanakan bersamaan dengan
program-program lain, misal program-program di bidang ekonomi atau
pendidikan, atau program-program lainnya dengan tujuan umum yang sama,
yaitu meningkatkan kemakmuran masyarakat. Oleh karena itu, program-
program kesehatan perlu diawasi oleh pengawas baik dari institusi pemerintah
maupun dari kalangan politisi dan juga dari lembaga independent. Hal ini
dilakukan untuk memastikan bahwa program kesehatan dapat dijalankan sesuai
dengan rencana yang sudah disepakati di awal.

B. Ukuran Keberhasilan Program Kesehatan


Program Keberhasilan suatu program kesehatan akan dilihat dari tiga
perspektif dasar, yaitu perspektif budget, perspektif spesifikasi, dan perspektif
waktu. Ketiga perspektif ini akan dijadikan acuan bagi pihak-pihak yang terkait

3
dengan program tersebut untuk memberikan penilaian sukses tidaknya suatu
program kesehatan. Program yang sukses adalah program yang memenuhi tiga
kriteria, yaitu on budget, on time, dan on specs/scope.

Perspektif budget menitikberatkan pada kesesuaian antara biaya yang


dikeluarkan dengan anggaran yang direncakan. Beberapa program mengalami
kondisi yang tidak on budget. Artinya, dana yang diserap untuk program
kesehatan tidak sesuai dengan yang dianggarkan. Gap yang terjadi dapat
berupa Gap positif ataupun Gap negatif. Gap positif terjadi pada saat dana yang
dikeluarkan lebih sedikit dari yang dianggarkan, sedangkan gap negatif terjadi
apabila dana yang dikeluarkan untuk program kesehatan lebih besar daripada
dana yang dianggarkan. Konsep program manajemen melihat bahwa setiap gap
yang terjadi, apakah itu gap positif atau negatif, tetaplah suatu bentuk
penyimpangan dan harus diketahui hal-hal apa saja yang memberikan
kontribusi pada terjadinya gap tersebut.

Perspektif waktu menilai suatu program berdasarkan kemampuan


program tersebut untuk dapat diselesaikan sesuai dengan rencana waktu yang
telah dibuat. Suatu program yang selesai terlalu cepat atau terlalu lama dari
waktu yang direncanakan tetap saja dikatakan sebagai program yang tidak
sukses. Tidak sedikit program yang dapat dilaksanakan secara on time namun
tidak dengan dana yang lebih besar dari yang dianggarkan dan hasilnya tidak
sesuai dengan spesifikasi teknis yang sudah direncanakan. Hal penting yang
perlu diperhatikan adalah mengapa pelaksanaan program dapat berjalan lebih
cepat atau lebih lambat.

Perspektif berdasarkan spesifikasi kesesuaian menentukan hasil program


keberhasilan dengan suatu spesifikasi program yang telah direncanakan.
Banyak program kesehatan yang dilaksanakan on budget, on time, namun tidak
on specs. Apabila terjadi hal seperti itu, tetap saja program tidak bisa dikatakan
berhasil atau sukses.

4
Program kesehatan yang on budget belum dapat dikatakan berhasil.
Untuk dapat dikatakan berhasil apabila juga memenuhi kriteria on time dan on
specs. Misal, suatu program KIA di sebuah daerah dilaksanakan dan memenuhi
criteria on budget. Namun tetap saja kejadian ibu/bayi meninggal pada proses
melahirkan tetap meningkat. Demikian pula kita tidak dapat mengatakan suatu
program itu sukses hanya karena on time atau on specs. Untuk dapat dikatakan
sukses, sebuah program harus memenuhi ketika kriteria tersebut.

C. Program Kesehatan Di Indonesia

1. Pembangunan Nasional Berwawasan Kesehatan


Program nasioanal harus memberikan kontribusi yang positif terhadap
kesehatan, yang meliputi :
a. Pembentukan lingkungan kesehatan
b. Pembentukan perilaku sehat
Untuk terselenggaranya pembangunan berwawasan kesehatan hal yang
dilakukan adalah sosialisasi, orientasi, kampanye dan pelatihan
sehingga semua pihak terkait memeahami dan mampu melaksanakan
pembangunan berwawasan nasional.
2. Profesionalisme
Dilaksanakan melalui penerapan kemajuan IPTEK, serta melalui
penerapan nilai-nilai moral dan etika. Pelayanan kesehatan profesional tidak
akan terwujud apabila tidak didukung oleh tenaga pelaksanan yang tidak
mengikuti perkembangan IPTEK, serta didukung oleh penerapan nilai-nilai
moral dan etika profesi yang tinggi.
3. Jaminanan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM)
Pada dasarnya merupakan penataan subsistem pembiayaan kesehatan
dalam bentuk mobilisasi sumber dana masyarakat yang apabila berhasil
dilaksanakan akan mempunyai peranan yang besar dalam memepercepat
pemerataan dan keterjangakauan pelayanan kesehatan. Agar JPKM
terselenggara dengan baik, maka dilakukan sosialisasi, orientasi, kampanye,
dan pelatihan untuk semua pihak yang terkait, sehingga konsep dan program

5
JPKM dapat dipahami, selain itu akan dikembangkan peraturan perundang-
undangan, pelatihan badan pelaksana JPKM dan pengembangan unit
pembinaan JPKM.
4. Desentralisasi
Untuk keberhasilan penembangan kesehatan, penyelenggaraan
berbagai upaya kesehatan harus berangkat dari masalah dan potensi spesifik
daerah. Desentralisasi yang inti adalah pendelegasian wewenang yang lebih
besar kepada pemerintah daerah untuk mengatur pemerintahan, yaitu
menentukan upaya kesehatan masyarakat. Yang wajib dilaksanakan oleh
daerah.

D. Jaminan Kesehatan Masyarakat (JamKesmas)


Menurut Undang-undang No. 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan
Sosial Nasional, jaminan sosial adalah salah satu bentuk perlindungan sosial
untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup
dan pekerjaan yang layak. Jaminan sosial dalam hal ini berhubungan dengan
kompensasi dan program kesejahteraan yang diselenggarakan pemerintah
untuk rakyatnya. Di Indonesia, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
telah menentukan 4 macam jaminan sosial yang terdiri dari :
1. Jamsostek
Jamsostek atau Jaminan Sosial Tenaga Kerja adalah salah satu badan
penyelenggara jaminan sosial yang mengembangkan program jaminan
sosial berdasarkan funded social security, jaminan sosial yang didanai
oleh peserta dan masih terbatas pada masyarakat pekerja di sektor formal.
Pekerja sektor formal disini maksudnya adalah para karyawan
perusahaan-perusahaan swasta dan tidak termasuk pekerja sektor
informal seperti pekerja rumah tangga, buruh industri kecil, dll. Dengan
kata lain, Jamsostek merupakan asuransi sosial bagi pekerja (yang
mempunyai hubungan industrial) beserta keluarganya.
Program Jamsostek adalah hak setiap tenaga kerja, baik dalam
hubungan kerja maupun tenaga kerja luar hubungan kerja. Oleh karena

6
itu, program Jamsostek tersebut wajib dilakukan oleh setiap perusahaan.
Hal tersebut tertulis dalam pasal 3 ayat 2 dan pasal 4 ayat 1 dan 2, UU
No. 3 Tahun 1992 tentang Jamsostek. Skema Jamsostek meliputi
program-program yang terkait dengan risiko, program-program skema
Jamsostek ini diatur dalam Pasal 6 UU No.3/1992 dan Pasal 2 ayat 1 PP
No. 14 Tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial
Tenaga Kerja, yakni :
a. Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)
Program ini memberikan kompensasi/santunan dan pengantian
biaya perawatan bagi tenaga kerja yang mengalami kematian atau
cacat karena kecelakaan kerja baik fisik maupun mental, dimulai
dari berangkat kerja sampai kembali ke rumah atau menderita sakit
akibat hubungan kerja.
b. Jaminan Kematian (JK)
Program ini memberikan pembayaran tunai kepada ahli waris
dari tenaga kerja yang meninggal dunia sebelum umur 55 tahun.
c. Jaminan Hari Tua (JHT)
Program ini adalah berupa tabungan selama masa kerja yang
dibayarkan kembali pada umur 55 tahun atau atau telah memenuhi
persyaratan tertentu. Premi jaminan hari tua (JHT) yang dibayar
pemberi kerja tidak dimasukkan sebagai penghasilan karyawan
(tidak menambah penghasilan bruto karyawan). Pengenaan
pajaknya akan dilakukan pada saat karyawan yang bersangkutan
menerima Jaminan Hari Tua dari PT. Jamsostek.
Jaminan Hari Tua akan dikembalikan/dibayarkan sebesar iuran
yang terkumpul ditambah dengan hasil pengembangannya, apabila
tenaga kerja:
a) Mencapai umur 55 tahun atau meninggal dunia, atau cacat total
tetap
b) Mengalami PHK setelah menjadi peserta sekurang-kurangnya 5
tahun dengan masa tunggu 1 bulan.

7
c) Pergi keluar negeri tidak kembali lagi, atau menjadi
PNS/POLRI/ABRI

d. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK)


Pemeliharaan kesehatan adalah hak tenaga kerja, untuk itu
program ini memberikan pelayanan berupa rawat jalan, rawat inap,
pemeriksaan kehamilan dan pertolongan persalinan, penunjang
diagnostik, pelayanan khusus dan gawat darurat bagi tenaga kerja
dan keluarganya yang menderita sakit. Setiap tenaga kerja yang
mengikuti program JPK, akan mendapatkan Kartu Pemeliharaan
Kesehatan (KPK) sebagai bukti diri untuk mendapat pelayanan
kesehatan.
Dalam Pasal 2 ayat 4 PP No. 14/1993 dijelaskan bahwa apabila
perusahaan yang telah menyelenggarakan sendiri program
pemeliharaan kesehatan bagi tenaga kerjanya dengan manfaat yang
lebih baik dari Paket Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Dasar,
maka perusahaan tersebut tidak wajib ikut dalam Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan (JPK) yang diselenggarakan oleh PT
Persero Jamsostek.
2. Taspen
Taspen atau Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri merupakan
badan penyelenggara Program Hari Tua dan Pensiun. Sasaran program
jaminan sosial hari tua/pensiun yang dilaksanakan oleh PT (Persero)
Taspen adalah semua Pegawai Negeri Sipil, kecuali PNS di lingkungan
Departemen Pertahanan – Keamanan. Siapa saja sih yang berhak
mendapat pensiun di hari tua nanti? Yang berhak mendapat pensiun
sesuai dengan peraturan perundang yang berlaku adalah peserta; atau
janda/duda dari peserta, dan janda/duda dari penerima pensiun; atau
yatim piatu dari peserta, dan yatim piatu dari penerima pensiun; atau
orang tua dari peserta yang tewas yang tidak meninggalkan
janda/duda/anak yatim piatu yang berhak menerima pensiun. Sedangkan

8
yang berhak mendapat tabungan hari tua adalah peserta; atau istri/suami,
anak atau ahli waris peserta yang sah dalam hal peserta meninggal dunia.
Sumber dana program tabungan hari tua PNS diperoleh dari iuran
peserta sebesar 3,25 % dari penghasilan peserta setiap bulan. Sedangkan
sumber dana untuk program dana pensiun PNS diperoleh dari iuran
peserta sebesar 4,75 % dari penghasilan peserta setiap bulan. Penghasilan
yang dimaksud disini adalah gaji pokok + tunjangan istri + tunjangan
anak. Disamping itu, PNS juga dikenakan iuran sebesar 2 % dari
penghasilan peserta setiap bulan untuk membayar iuran program
kesehatan/ASKES.
3. Askes
Askes adalah penyelenggara jaminan pemeliharaan atau asuransi
kesehatan bagi Pegawai Negri Sipil, Penerima Pensiun PNS dan
TNI/POLRI, Veteran, Perintis Kemerdekaan beserta keluarganya dan
Badan Usaha lainnya. Berbeda dengan pelayanan JAMSOSTEK yang
mencakup semua elemen, pelayanan yang disediakan oleh ASKES hanya
mencakup mengenai kesehatan seperti : konsultasi medis dan penyuluhan
kesehatan, pemeriksaan dan pengobatan oleh dokter umum dan atau
paramedis, pemeriksaan dan pengobatan gigi, dan lainnya.
4. Asabri
Asabri atau Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
merupakan badan yang menyelenggarakan program asuransi dan
pembayaran dana pensiun bagi anggota TNI dan Polri yang dipisahkan
penyelenggaraannya dari program yang dilakukan TASPEN. Sesuai
dengan hubungan anggota TNI dan Polri disini yang merupakan bagian
dari Departemen Pertahanan dan Keamanan.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesehatan merupakan suatu keadaan atau kondisi dari jiwa dan raga serta
juga sosial yang dapat menjadikan seseorang dengan kehidupannya yang
produktif baik dari segi ekonomi maupun dari segi kehidupan sosialnya.
Program kesehatan adalah kumpulan dari proyek-proyek di bidang
kesehatan baik yang berjangka pendek maupun jangka panjang. Pada
umumnya, suatu program kesehatan diadakan sebagai realisasi dari rencana
program kesehatan di bidang kesehatan yang akan memberikan dampak pada
peningkatan derajad kesehatan suatu masyarakat. Oleh karena itu, suatu
program dapat dipastikan memiliki hulu, yaitu rencana program kesehatan.

B. Saran
Dalam melakukan pengembangan program kesehatan diharapkan dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://mafiadoc.com/manajemen-program-kesehatan-
kmpk_5a2f34911723ddea7fef61

https://www.kemkes.go.id/resources/download/lain/Buku%20Program
%20Indonesia%20Sehat%20dengan%20Pendekatan%20Keluarga.pdf

https://www.academia.edu/15561723/Evaluasi_Program_Kesehatan_Masyarakat

https://www.usaid.gov/sites/default/files/documents/1861/2015-
HEALTHFactSheetIndonesian.pdf

11

Anda mungkin juga menyukai