Yeni Ramadhani
Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Raden Fatah Palembang
yeniramadhani26@yahoo.co.id
ABSTRAK
Kata kunci : Catalytic cracking; Katalis Silika Alumina; Reaktor dan Regenerator.
ABSTRACT
PENDAHULUAN
stripping steam, namun tidak semua Oil (MVGO), Heavy Vacuum Gas Oil
katalis yang terdeaktivasi akan hilang (HVGO) dan Long Residue dari unit
dengan bantuan stripping steam. Katalis HVU. Combined Feed dialirkan ke
yang terdeaktivaasi naik ke regenerator Furnace untuk dipanaskan dengan
dengan bantuan control air. Naiknya temperatur 331°C, untuk mencapai panas
katalis dikarenakan adanya udara yang yang sesuai dalam feed masuk ke reaktor.
mengandung oksigen. Maka, terjadi Feed selanjutnya diinjeksi ke dalam Riser
proses pembakaran antara katalis yang Reactor melalui enam buah injector
teraktivasi dengan oksigen akan untuk direaksikan dengan katalis dari
menghasilkan karbon dioksida. Karbon Regenerator.
dioksida akan naik keluar regenerator dan
akan dimanfaatkan sebagai steam. Tabel 3. Data Temperatur dan
Sedangkan katalis yang bersih dari Tekanan pada Reaktor dan
deaktivasi akan dialirkan kembali ke Regenerator
reaktor.
Reaktor, feed diinjeksi dengan larutan Blower) untuk mengatur laju sirkulasi
antimony untuk mencegah adanya katalis dari Reaktor.
pengaruh metal content dalam feed Dalam proses perengkahan total
terhadap katalis. Metal content dalam feed coke yang dihasilkan sangat banyak
dapat menyebabkan deaktivasi katalis. sehingga panas yang dibutuhkan untuk
Reaksi cracking adalah reaksi memanaskan coke juga semakin besar,
endotermis (membutuhkan panas) dengan namun batasan udara yang masuk juga
suhu antara 500-520°C, sehingga perlu dijaga agar temperatur di
mendapatkan panas dari Regenerator Regenerator tidak terlalu tinggi.
dimana katalis dari Regenerator 650- Temperatur normal di regenerator yaitu
676°C akan kontak dengan feed di Riser 1.4-1.90 kg/cm2. Hal ini dikarenakan
Reactor, sehingga feed akan terengkah adanya reaksi oksidasi CO.
menjadi uap. Katalis setelah digunakan
mengandung carbon build up yang CO +½ O2 CO2
tertinggal di pori-pori katalis disebut spent
catalyst. Spent catalyst diregenerasi di Adanya kondisi seperti ini, maka perlu
Regenerator. Carbon Built Up adalah diperhatikan konsentrasi oksigen sebagai
jumlah coke yang diproduksi melebihi udara pembakar. Jika sirkulasi katalis
kapasitas pembakaran di regenerator, dalam Riser rendah, maka waktu tinggal
sehingga coke akan menutupi pori-pori katalis akan semakin tinggi sehingga coke
dari katalis tersebut yang akan berakibat akan terbakar dan katalis yang dihasilkan
menurunnya Yield produk. Katalis yang lebih bagus. Hal ini dapat menurunkan
sudah diregenerasi disebut Regenerated aktivasi katalis yang berarti akan
Catalyst yang akan diumpan di reaktor. menurunkan konversi atau produksi.
Regenerasi adalah proses reaksi Kondisi ini dapat dicapai dengan
pembakaran karbon sehingga menurunkan mengatur laju sirkulasi katalis dan
kadar karbon. Reaksi yang terjadi di menjaga jumlah katalis di Regenerator.
Regenerator adalah reaksi eksotermis Akan tetapi laju sirkulasi tidak boleh
(menghasilkan panas) dengan suhu sekitar diturunkan terlalu banyak karena
650-676°C. Proses regenerasi katalis akan disamping itu akan terjadi kondisi after
menjadi aktif kembali dan bisa digunakan burning, ini menandakan kurang
lagi untuk proses perengkahan di Riser bagusnya distribusi udara panas yang
Reactor. masuk ke Regenerator, sehingga dapat
Pada proses catalytic cracking, merusak peralatan dan banyaknya catalyst
sebelum minyak dipisahkan menurut loss. Oleh karena itu demi mencapai yield
fraksi-faksinya, terlebih dahulu produk yang diinginkan sangat penting
dikonversikan di Reaktor, dimana dalam menjaga kesetimbangan panas antara
proses tersebut dibantu dengan Regenerator dan Reaktor. Pada data
menggunakan katalis, kemudian minyak temperatur dan tekanan Reaktor dan
hasil reaksi dari Reaktor dialirkan ke Regenerator dalam tabel 3 diatas dapat
kolom fraksinasi. Mengingat pentingnya dibandingkan dengan tabel spesifikasi
menjaga kesetimbangan panas untuk reaktor dan regenerator pada lampiran
menjamin yield produk, perlu dijaga 1.Desain mekanik reaktor temperaturnya
kesetimbangan panas di Regenerator dan adalah 590oC sedangkan Operasi normal
Reaktor yang merupakan syarat mutlak reaktor temperatur 515oC. Berdasarkan
untuk keberhasilan proses cracking. data temperatur pada reaktor, dari tanggal
Katalis pada proses ini merupakan sistem 11 juli 2018 – 25 juli 2018 dengan rata-
continuous. Pada regenerator katalis rata 506.7 oC. Pada desain mekanik
dibakar dengan supply panas dari MAB reaktor memiliki tekanan 1.69 kg/cm2 dan
(Main Air Blower) dan terdapat udara operasi normal reaktor memiliki tekanan
panas yang disebut CAB (Control Air 1.5 kg/cm2. Sedangkan data tekanan yang
ALKIMIA: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan 33
Vol. 3 No. 1 2019
diperoleh dari tanggal 11 juli 2018 – 25 Operasi Unit Sour Water Stripper
juli 2018 dengan rata-rata 1.47 kg/cm2. SWS dalam Pengolahan Limbah
Pada desain mekanik regenerator Cair. Jambi: Universitas Jambi.
temperaturnya adalah 770 oC, sedangkan Fitrisyah, A. 2015. Pengamatan Operasi
operasi normal regenerator memiliki Regenerator. Jawa Tengah: STEM
temperatur 676 oC. Berdasarkan data Akamigas Cepu.
temperatur regenerator yang diperoleh Oktaviani, D.T. 2013. Pengoperasian
dari tanggal 11 juli 2018 – 25 juli 2018 Reaktor dan Regenerator.
dengan rata-rata 677oC. Pada desain Inderalaya: Universitas Sriwijaya.
mekanik regenerator memiliki tekanan
1.90 kg/cm2 dan operasi normal Rodiah, E. 2013. Pengamatan Operasi
regenerator memiliki tekanan 1.4 kg/cm2, Reaktor. Inderalaya: Universitas
sedangkan data tekanan yang diperoleh Sriwijaya.
dari tanggal 11 juli 2018 – 25 juli 2018
dengan rata-rata 1.31 kg/cm2.
Berdasarkan data diatas menunjukkan
bahwa temperatur dan tekanan reaktor
maupun regenerator masih dalam batas
internal dalam proses catalytic cracking.
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil
dari pengamatan selama Kerja Praktik
adalah untuk mendapatkan kondisi
operasi Reaktor dan Regenerator yang
baik, harus diperhatikan pada
penambahan dan penarikan katalis
dilakukan secara kontinyu dengan tujuan
untuk mempertahankan keaktifan katalis
terhadap umpan.
Adapun Permasalahan Operasi
yang terdapat di reaktor dan regenerator
yaitu:
1. After Burning adalah peristiwa
terbakarnya CO menjadi CO2 di
daerah cyclone yang akan diikuti
dengan kenaikan suhu yang tinggi
dimana hal ini akan menyebabkan
kerusakan peralatan pada internal
regenerator karena thermal shock.
2. Carbon Built Up adalah jumlah coke
yang diproduksi melebihi kapasitas
pembakaran di regenerator, sehingga
coke akan menyelimuti / menutupi
pori-pori dari katalis tersebut yang
akan berakibat menurunnya Yield
Gasoline.
DAFTAR PUSTAKA