Anda di halaman 1dari 3

Hakikat Pancasila sebagai Ideologi Terbuka

1. Pengertian Ideologi Terbuka

Ideologi terbuka adalah ideologi yang memiliki tata nilai yang mendalam dan menyeluruh. Selain itu,
memiliki relevansi/kesesuaian yang tinggi dengan perkembangan masyarakat, serta mampu
menjawab berbagai permasalahan dan tantangan kehidupan zaman. Dengan demikian, maka
ideologi terbuka bersifat dinamis atau bisa menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang
terjadi di suatu masyarakat. Ciri utama ideologi terbuka adalah nilai-nilainya yang tetap sebagai
pedoman pokok dalam mencapai tujuan bersama. Nilai-nilai di dalam ideologi tidak ikut berubah
dengan perubahan aspirasi dan akselerasi yang tumbuh di dalam masyarakat dari masa ke masa.
Nilai-nilai itu justru dipertahankan sebagai harkat, martabat, dan identitas bersama suatu bangsa.

2. Syarat Ideologi Terbuka

Suatu ideologi dikatakan terbuka apabila memenuhi dimensi-dimensi berikut:

a.       Dimensi realitas, bahwa nilai-nilai yang terkandung di dalam ideologi tersebut bersumber dari nilai-
nilai yang secara riil hidup dalam masyarakat.

b.      Dimensi idealisme, bahwa ideologi perlu mengandung cita-cita yang ingin dicapai dalam berbagai
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Melalui idealisme atau cita-cia yang
terkandung dalam ideologi yang dihayati, masyarakat atau bangsa mengetahui ke arah mana mereka
harus membangun kehidupannya menuju cita-citanya.

c.       Dimensi fleksibilitas, bahwa ideologi terbuka memiliki kesesuaian yang tinggi terhadap dinamika
perkembangan masyarakat. Selain itu, ideologi juga harus merangsang masyarakat mengembangkan
nilai-nilai dasar yang terkandung dalam ideologi untuk menjawab tantangan zaman.

Pancasila sebagai ideologi trebuka secara struktural memiliki 3 dimensi, yaitu :

a.       Dimensi Idealistis, yang menekankan bahwa nilai-nilai dasar yang terkandung dalam pancasila yang 
bersifat sistematis, rasional dan menyeluruh, pada hakikatnya bersumber pada filsafat Pancasila. 

b.      Dimensi Fleksibilitas, bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila perlu dijabarkan dalam
suatu sistem norma-norma kenegaraan yang lebih operasional dan memiliki fleksibilitas menurut
perkembangan zaman.

c.       Dimensi Realistis, bahwa suatu ideologi harus mampu mencerminkan realitas kehidupan yang 
berkembang dalam masyarakat.

Berdasarkan dimensi yang dimiliki oleh Pancasila sebagai ideologi terbuka, maka ideologi Pancasila :

  Tidak bersifat Utopis, yaitu hanya merupakan sistem ide-ide belaka yang jauh dari kehidupan sehari-
hari yang nyata.

  Bukan merupakan suatu doktrin belaka yang bersifat tertutup.

  Bukan merupakan suatu ideologi yang bersifat pragmatis, yang hanya menekankan pada segi praktis
belaka.

3. Perbedaan Ideologi Terbuka dengan Tertutup


a. Ciri-Ciri Ideologi Terbuka

         Merupakan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat.

         Berupa nilai-nilai dan cita-cita yang berasal dari dalam masyarakat.

         Isinya tidak operasional, menjadi menjadi operasional bila diwujudkan dalam konstitusi.

         Hasil musyawarah dan konsensus masyarakat.

         Menghargai pluralitas, sehingga dapat diterima masyarakat yang berlatar belakang, budaya dan
agama yang berbeda.

         Bersifat dinamis dan reformis

b. Ciri-Ciri Ideologi Tertutup

         Bukan cita-cita yang hidup dalam masyarakat, melainkan cita-cita dari kelompok yang digunakan
sebagai dasar negara untuk mengubah masyarakat

         Apabila kelompok tersebut berhasil menguasai negara, ideologinya itu dipaksakan kepada
masyarakat. Nilai-nilai, norma-norma dan berbgai segi masyarakat akan diubah sesuai dengan
ideologi tersebut

         Bersifat totaliter, artinya mencakup/mengurusi seluruh bidang kehidupan. Sehingga ideologi


tertutup melakukan gerakan intensif menguasai bidang informasi dan pendidikan sebab bidang
tersebut sebagai sarana efektif untuk memengaruhi perilaku masyarakat.

         Pluralisme pandangan dan kebudayaan ditiadakan, hak asasi tidak dihormati

         Menuntut masyarakat untuk memiliki kesetiaan total dan kesediaan untuk berkorban bagi ideologi
tersebut

         Isi ideologi tidak hanya sebagai nilai-nilai dan cita-cita, melainkan tuntutan konkret dan operasional
yang keras, mutlak dan total.

4. Nilai-nilai Pancasila sebagai Ideologi Terbuka

Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah sebagai berikut :

a.       Nilai dasar, yaitu hakikat kelima sila Pancasila. Nilai dasar ini merupakan esensi dari sila-sila
Pancasila yang bersifat universal sehingga didalamnya terkandung cita-cita, tujuan serta nilai-nilai
yang baik dan benar.

b.      Nilai instrumental, yaitu merupakan arahan, kebijakan, strategi, sasaran serta lembaga
pelaksanaannya. Nilai instrumental ini merupakan  penjabaran lebih lanjut dari nilai dasar ideologi
Pancasila.

c.       Nilai praktis, yaitu merupakan realisasi nilai instrumental kedalam suatu pengalaman nyata.

Nilai adalah sesuatu yang dianggap berharga dan berguna bagi kehidupan manusia serta dianggap
baik. Terdapat dua pandangan tentang keberadaan nilai :

a.       Pandangan objektif, yaitu sesuatu yang ada pada objek itu sendiri.


b.      Pandangan subjektif, yaitu nilai sebagai sesuatu bergantung pada perasaan dan penangkapan
seseorang

Anda mungkin juga menyukai