Anda di halaman 1dari 5

NAMA : Ariq Rizki Pradana

NIM : 1306620090

KELAS : Fisika B

RESUME PENDIDIKAN PANCASILA PERTEMUAN 1 DAN 2

Pertemuan ke – 1 (Pengantar Pendidikan Pancasila)

Pada pertemuan ini terdapat beberapa tujuan untuk agar mahasiswa mengerti pembelajaran
pada pertemuan ini yaitu :

 Menelusuri Konsep dan Urgensi Pendidikan Pancasila


 Menanya Alasan Diperlukannya Pendidikan Pancasila
 Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Politik Pendidikan Pancasila
 Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan Pendidikan Pancasila
 Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Pendidikan Pancasila untuk Masa Depan

Konsep Pendidikan Pancasila terdapat nilai yang dipegang teguh oleh masyarakat itu terdapat
4 buah yaitu : Percaya Kepada Tuhan Yang Maha Esa,Gotong Royong,Musyawarah,dan
Solidaritas itu semua merupakan cerminan perilaku masyarakat yang di cantumkan di dalam
konsep Pendidikan Pancasila,serta Urgensi Pancasila yang di solusi agar masyarakat
terhindar dari perbuatan tercelanya serta nantinya akan di implementasikan ke dalam
kehidupan sehari – hari

Alasan mengapa kita harus belajar Pendidikan Pancasila dikarenakan para pemuda bangsa ini
sudah tidak lagi mementingkan akan bangsa mereka sendiri dikarenakan sudah termakan oleh
arus globalisasi serta kurangny sikap karakter perbuatan dan akhlak,dan Pendidikan Pancasila
ini bertujuan untuk membentuk karakter mahasiswa agar tidak melakukan perbuatan tercela
dan dapat membuat mahasiswa  dapat berpikir jenih dan jujur terhadap diri sendiri,
pendidikan Pancasila sangat diperlukan untuk membentuk karakter manusia yang profesional
dan bermoral. Hal tersebut dikarenakan perubahan dan infiltrasi budaya asing yang bertubi-
tubi mendatangi masyarakat Indonesia bukan hanya terjadi dalam masalah pengetahuan dan
teknologi, melainkan juga berbagai aliran (mainstream) dalam berbagai kehidupan bangsa.
Oleh karena itu, pendidikan Pancasila diselenggarakan agar masyarakat tidak tercerabut dari
akar budaya yang menjadi identitas suatu bangsa dan sekaligus menjadi pembeda antara satu
bangsa dan bangsa lainnya.

Serta sumber historis Pancasila yang dapat membuat Pendidikan Pancasila lebih tegas
terhadap tujuan mereka yaitu membuat karakter mahasiswa untuk menjadi pribadi yang lebih
baik. Presiden Soekarno pernah mengatakan, ”Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah.”
Pernyataan tersebut dapat dimaknai bahwa sejarah mempunyai fungsi penting dalam
membangun kehidupan bangsa dengan lebih bijaksana di masa depan.Kesimpulan untuk ini
ialah , pengayaan materi perkuliahan Pancasila melalui pendekatan historis adalah amat
penting dan tidak boleh dianggap remeh guna mewujudkan kejayaan bangsa di
kemudian hari. Melalui pendekatan ini, mahasiswa diharapkan dapat mengambil pelajaran
atau hikmah dari berbagai peristiwa sejarah, baik sejarah nasional maupun sejarah bangsa-
bangsa lain

Sumber sosiologis Pancasila yang memberitahu sosiologi dipahami sebagai ilmu tentang
kehidupan antarmanusia. Di dalamnya mengkaji, antara lain latar belakang, susunan dan pola
kehidupan sosial dari berbagai golongan dan kelompok masyarakat, disamping juga mengkaji
masalah-masalah sosial, perubahan dan pembaharuan dalam masyarakat.Dan melalui
pendekatan sosiologis diharapkan diharapkan dapat mengkaji struktur sosial, proses sosial,
termasuk perubahan-perubahan sosial, dan masalah-masalah sosial yang patut disikapi secara
arif dengan menggunakan standar nilai-nilai yang mengacu kepada nilai-nilai Pancasila.

Serta sumber Yuridis dan Politik dapat menegakkan Undang-Undang (law enforcement) yang
merupakan salah satu kewajiban negara yang penting. Penegakan hukum ini hanya akan
efektif, apabila didukung oleh kesadaran hukum warga negara terutama dari kalangan
intelektualnya. Dengan demikian, pada gilirannya melalui pendekatan yuridis tersebut
mahasiswa dapat berperan serta dalam mewujudkan negara hukum formal dan sekaligus
negara hukum material sehingga dapat diwujudkan keteraturan sosial (social order) dan
sekaligus terbangun suatu kondisi bagi terwujudnya peningkatan kesejahteraan rakyat
sebagaimana yang dicita-citakan oleh para pendiri bangsa.Dan untuk Politik diharapkan
mampu menafsirkan fenomena politik dalam rangka menemukan pedoman yang bersifat
moral yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila untuk mewujudkan kehidupan politik yang
sehat. Pada gilirannya, Anda akan mampu memberikan kontribusi konstruktif dalam
menciptakan struktur politik yang stabil dan dinamis
Pertemuan ke – 2 ( Pancasila Dalam Arus Sejarah bangsa Indonesia bagian 1)

Pada Pertemuan ini mahasiswa dapat menerapkan tujuan yaitu :

 Menelusuri Konsep dan Urgensi Pancasila dalam Arus Sejarah Bangsa Indonesia
 Menanya Alasan Diperlukannya Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
 Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Politis tentang Pancasila dalam Kajian Sejarah
Bangsa Indonesia
 Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan Pancasila dalam Kajian
Sejarah Bangsa Indonesia
 Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa
Indonesia untuk Masa Depan

Periode Pengusulan Pancasila

Perumusan Pancasila, dan periode pengesahan Pancasila.Perumusan Pancasila itu pada


awalnya dilakukan dalam sidang BPUPKI pertama yang dilaksanakan pada 29 Mei sampai
dengan 1 Juni 1945. BPUPKI dibentuk oleh Pemerintah Pendudukan Jepang pada 29 April
1945 dengan jumlah anggota 60 orang. Badan ini diketuai oleh dr. Rajiman Wedyodiningrat
yang didampingi oleh dua orang Ketua Muda (Wakil Ketua), yaitu Raden Panji Suroso
dan Ichibangase (orang Jepang).Dan Soekarno mengusulkan butir – butir dari Pancasila yang
nantinya dipakai hingga saat ini dan dijadikan semboyan.

Periode Perumusan Pancasila

Hal terpenting yang mengemuka dalam sidang BPUPKI kedua pada 10 - 16 Juli 1945 adalah
disetujuinya naskah awal “Pembukaan Hukum Dasar” yang kemudian dikenal dengan nama
Piagam Jakarta. Piagam Jakarta itu merupakan naskah awal pernyataan kemerdekaan
Indonesia. Pada alinea ke- empat Piagam Jakarta itulah terdapat rumusan Pancasila sebagai
berikut.

1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk- pemeluknya.


2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Naskah awal “Pembukaan Hukum Dasar” yang dijuluki “Piagam Jakarta” ini di kemudian


hari dijadikan “Pembukaan” UUD 1945, dengan sejumlah perubahan di sana-sini

Periode Pengesahan Pancasila

Peristiwa penting lainnya terjadi pada 12 Agustus 1945, ketika itu Soekarno, Hatta, dan
Rajiman Wedyodiningrat dipanggil oleh penguasa militer Jepang di Asia Selatan ke Saigon
untuk membahas tentang hari kemerdekaan Indonesia sebagaimana yang pernah dijanjikan.
Namun, di luar dugaan ternyata pada 14 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada Sekutu tanpa
syarat.Para pemuda sudah mengetahui bahwa Jepang menyerah kepada sekutu sehingga
Jepang tidak memiliki kekuasaan secara politis di wilayah pendudukan, termasuk
Indonesia.Melalui jalan berliku, akhirnya dicetuskanlah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
pada 17 Agustus 1945. Teks kemerdekaan itu didiktekan oleh Moh. Hatta dan ditulis oleh
Soekarno pada dini hari.

Pancasila sebagai identitas bangsa Indonesia menghasilkan beragam budaya yang sangat di
banggakan hingga saat ini dimana kebudayaan bangsa Indonesia merupakan hasil inkulturasi,
yaitu proses perpaduan berbagai elemen budaya dalam kehidupan masyarakat
sehingga menjadikan masyarakat berkembang secara dinamis.

Pancasila disebut juga sebagai kepribadian bangsa Indonesia, artinya nilai-nilai ketuhanan,


kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan diwujudkan dalam sikap mental dan
tingkah laku serta amal perbuatan. Sikap mental, tingkah laku dan perbuatan bangsa
Indonesia mempunyai ciri khas, artinya dapat dibedakan dengan bangsa lain.

Pancasila dikatakan sebagai pandangan hidup bangsa, artinya nilai-nilai ketuhanan,


kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan diyakini kebenarannya, kebaikannya,
keindahannya, dan kegunaannya oleh bangsa Indonesia yang dijadikan sebagai pedoman
kehidupan bermasyarakat dan berbangsa dan menimbulkan tekad yang kuat untuk
mengamalkannya dalam kehidupan nyata (Bakry, 1994: 158).
Pancasila sebagai Jiwa bangsa Maksud Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia yaitu bahwa
Pancasila berperan sebagai nyawa, sumber, pandangan hidup, Ideologi Bangsa, bahkan ciri
khusus bangsa Indonesia dimana Pancasila ini didapat seiring dengan perjalanan sejarah
bangsa Indonesia sehingga mampu membedakan antara ciri khas bangsa Indonesia dengan
bangsa lainnya.

Pancasila sebagai perjanjian luhur artinya nilai-nilai Pancasila sebagai jiwa bangsa dan
kepribadian bangsa disepakati oleh para pendiri negara (political consensus) sebagai dasar
negara Indonesia (Bakry, 1994: 161).

Sumber historis,sosiologis,dan politis Pancasila yang diartikan Nilai-nilai Pancasila sudah


ada dalam adat istiadat, kebudayaan, dan agama yang berkembang dalam kehidupan bangsa
Indonesia sejak zaman kerajaan dahulu.Serta sosiologis Nilai-nilai Pancasila (ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, keadilan) secara sosiologis telah ada dalam masyarakat
Indonesia sejak dahulu hingga sekarang. Salah satu nilai yang dapat ditemukan dalam
masyarakat Indonesia sejak zaman dahulu hingga sekarang adalah nilai gotong royong.
Segaimana diketahui bahwa nilai-nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila bersumber dan
digali dari local wisdom, budaya, dan pengalaman bangsa Indonesia, termasuk pengalaman
dalam berhubungan dengan bangsa-bangsa lain.

Anda mungkin juga menyukai