Disusun oleh:
Andrean Pratama
021118109
5-C
Dosen Pembimbing:
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAKUAN
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Sertifikasi MUI Kehalalan
Pangan.
Makalah Sertifikasi MUI Kehalalan MUI Kehalalan Pangan disusun guna memenuhi
tugas Etika Bisnis. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat
menambah wawasan bagi pembaca tentang Sertifikasi MUI Kehalalan Pangan.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
i
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan..........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................4
2.1 Tujuan Sertifikasi Kehalalan Pangan.........................................................4
2.2 Objek Sertifikasi Kehalalan Pangan...........................................................4
2.3 Persyaratan Administrasi Sertifikasi Kehalalan Pangan.........................5
2.4 Tata Cara Pendaftaran Sertifikasi Kehalalan Pangan..............................6
2.5 Prosedur Sertifikasi Kehalalan Pangan......................................................8
BAB III KESIMPULAN.............................................................................................................11
3.1 Kesimpulan..................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
bertujuan memberikan kenyamanan, keamanan, keselamatan, dan kepastian
ketersediaan produk halal bagi masyarakat dalam mengkonsumsi dan
menggunakan produk halal, serta meningkatkan nilai tambah bagi pelaku
usaha untuk memproduksi dan menjual produk halal. Jaminan Produk Halal
menjadi penting mengingat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di
bidang pangan, obat-obatan, dan kosmetik berkembang pesat. Hal ini
berpengaruh secara nyata pada pergeseran pengolahan dan pemanfaataan
bahan baku untuk makanan, minuman, kosmetik, obat-obatan, serta Produk
lainnya dari yang semula bersifat sederhana dan alamiah menjadi pengolahan
dan pemanfaatan bahan baku hasil rekayasa ilmu pengetahuan. Pengolahan
produk dengan pemanfaatan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
memungkinkan percampuran antara yang halal dan yang haram baik yang
disengaja maupun tidak disengaja. Oleh karena itu, untuk mengetahui
kehalalan dan kesucian suatu Produk, diperlukan suatu kajian khusus yang
membutuhkan pengetahuan multidisiplin, seperti pengetahuan dibidang
pangan, kimia, biokimia, teknik industri, biologi, farmasi dan pemahaman
tentang syariat.
2
2. Untuk mengetahuai objek dari sertifikat kehalalan pangan.
3. Untuk pengetahui tentang persyaratan administrasi untuk sertifikasi
kehalalan pangan.
4. Untuk mengetahui bagaimana saja tata cara dalam melakukan pendaftaran
sertifikasi kehalalan pangan.
5. Untuk mengetahui bagaimana prosedur sertifikasi kehalalan pangan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Seiring waktu berjalan, apa yang di periksa badan MUI itu tidak hanya sekadar
makanan dan minuman, tapi produk-produk lain seperti pakaian, detergen, alat
masak, bahkan barang elektronik.
Peraturan Presiden mengenai Jaminan Produk Halal (PP JPH), yang ditandatangani
presiden pada april tahun ini, mengatur setiap produk yang masuk, beredar,
diperdagangkan di wilayah Indonesia wajib bersertifikat hala, kecuali produk yang
memang berasal dari bahan yang haram.
4
Dan barang gunaan yang dipakai, digunakan, atau dimanfaatkan oleh
masyarakat.
5
18. Daftar alamat pabrik, maklon, gudang (termasuk gudang produk
intermediet), dan fasilitas persiapan pra produksi (contoh fasilitas
pencampuran, penimbangan, pengeringan)
19. Profil perusahaan (untuk perusahaan baru)
20. Rancangan perjalanan audit dari keberangkatan sampai pulang (khusus
audit luar negeri)
21. Surat Depkes
22. NPWP
23. Domisili
Selain itu, perusahaan juga harus mengikuti pelatihan SJH yang diadakan LPPOM
MUI, baik berupa pelatihan reguler maupun pelatihan online (e-training).
6
4. Melakukan pendaftaran sertifikasi halal (upload data)
6. Pelaksanaan audit
Audit dapat dilaksanakan apabila perusahaan sudah lolos pre audit dan akad
sudah disetujui. Audit dilaksanakan di semua fasilitas yang berkaitan dengan
produk yang disertifikasi.
7
2.5 Prosedur Sertifikasi Kehalalan Pangan
1. Kebijakan Halal
4. Bahan
5. Produk
8
yang beredar di Indonesia harus didaftarkan seluruhnya untuk sertifikasi,
tidak boleh jika hanya didaftarkan sebagian.
6. Fasilitas Produksi
9
8. Kemampuan Telusur (Traceability)
10
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Oleh karena itu, untuk mengetahui kehalalan dan kesucian suatu Produk,
diperlukan suatu kajian khusus yang membutuhkan pengetahuan multidisiplin,
seperti pengetahuan di bidang pangan dan pemahaman tentang syariat.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://www.halalmuikepri.com/syarat-pengurusan-halal/
https://indonesia.go.id/layanan/perdagangan/ekonomi/cara-memperoleh-sertifikasi-
halal-mui
https://media.neliti.com/media/publications/135011-ID-sertifikat-halal-pada-produk-
makanan-dan.pdf
https://www.halalmui.org/mui14/main/page/persyaratan-sertifikasi-halal-mui
12