“ALGAE,PROTOZOA,DAN VIRUS”
Disusun Oleh:
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
A. Alga
Alga adalah protista yang mirip dengan tumbuhan, karena tubuhnya
terdapat talus (bagian tubuhnya tidak dapat dibedakan antara akar, batang, dan
daun).
1. Aseksual (Vegetatif)
Reproduksi aseksual alga multiseluler adalah dengan jalan fregmentasi
thallus atau filamen yang menghasilkan thallus atau filamen baru. Reproduksi
aseksual alga uniseluler berlangsung dengan cara mitosis (pembelahan inti),
selanjutnya kedua inti pindah sebagian yang berlawanan pada sel dan sel
membelah menjadi dua sel (sitokinesis). Banyak spora aseksual alga aquatik
berflagela dan motil, dinamakan zoospora. Spora nonmotil atau aplanospora
dibentuk oleh alga yang hidup didarat.
2. Seksual (Generatif)
Pada reproduksi seksual terdapat konjugasi gamet sel jantan dan betina
sehingga dihasilkan zigot. Jika gamet secara morfologi serupa, proses
konjugasi tersebut dinamakan isogami, jika gamet berbeda ukuran maka
proses konjugasi tersebut dinamakan heterogami. Ovum (sel telur betina)
berukuran besar dan nonmotil, sedangkan gamet jantan (sel sperma)
berukuran kecil dan motil dengan aktif. Proses seksual ini disebut oogami.
Isogami, perkembangbiakan secara kawin antara sel jantan dengan sel betina
yang berukuran sama.
Anisogami, perkembangbiakan secara generative yang jenis kelaminnya
dapat dibedakan dari ukurannya (sel kelamin jantan lebih kecil daripada sel
kelamin betina).
Oogami, perkembangbiakan antarorganisme yang berbeda jenis kelaminnya
dan masing-masing jenis telah mempunyai gamet, yaitu gamet jantan
(spermatozoid) dan gamet betina (ovum).
Fisiologi Alga
Sebagian besar alga ditemukan di perairan, laut maupun air tawar dan
lokasinya tergantung pada keberadaan nutrisi, panjang gelombang cahaya dan
permukaan substrat untuk tumbuh. Namun ada juga alga yang ditemukan ditanah.
Beberapa spesies alga hidup di salju dan es didaerah kutub dan puncaknya
gunung. Beberapa alga hidup pada sumber air panas dengan temperatur berkisar
70o C, meskipun temperatur optimal untuk alga termal ini adalah diantara 50-
54oC. Alga mempunyai tiga macam pigmen fotosintetik yaitu klorofil, karotenoid
dan fikobilin. Semua pigmen fotosintesis ini terdapat pada kloroplas. Seluruh alga
memiliki klorofil a yang terdapat pada semua organisme fotosintetik kecuali
bakteri fotosintetik. Klorofil yang lain adalah klorofil b,c,d dan e. Ada dua macam
karotenoid, yaitu karoten dan xantofil. Ada dua macam fikobilin yaitu fikosianin
dan fikoeritrin. Adanya pigmen-pigmen lain dapat menutupi klorofil. Contohnya,
beberapa alga berwarna cokelat karena memiliki pigmen xantofil dan karoten
dalam jumlah besar menutupi warna hijau yang dipantulkan oleh klorofil.
Beberapa alga tidak berwarna dan tidak melakukan proses fotosintesis sehingga
dianggap sebagai protozoa oleh beberapa ilmuwan. Hasil fotosintesis alga
disimpan sebagai produk cadangan makanan dalam bentuk granul atau globul
dalam sel-selnya. Misalnya, alga hijau biru menyimpan hasil fotosintesisnya
dalam bentuk pati. Beberapa alga lain menyimpan hasil fotosintesisnya dalam
bentuk minyak atau lemak.
Ciri-ciri Alga
Bersel eukariotik (sudah mempunyai membrane sel yang sesungguhnya)
Uniseluler (bersel satu) dan multiseluler (bersel banyak)
Berhabitat di lingkungan air (air laut dan air tawar)
Autotrof (dapat menghasilkan makanan sendiri, karena memiliki klorofil).
Bereproduksi secara vegetative (aseksual) dan generative (seksual)
KLASIFIKASI ALGA
Alga yang hidup melayang-layang di permukaan air disebut neuston,
sedangkan yang hidup di dasar perairan disebut bersifat bentik. Alga yang bersifat
bentik digolongkan menjadi :
a. epilitik (hidup di atas batu)
b. epipalik (melekat pada lumpur atau pasir)
c. epipitik (melekat pada tanaman)
d. epizoik (melekat pada hewan).
Berdasarkan habitatnva di perairan, alga dibedakan atas :
a. alga subaerial, yaitu alga yang hidup di daerah permukaan
b. alga intertidal, yaitu alga yang secara periodik muncul di permukaan karena
naik turunnya air akibat pasang surut
c. alga sublitoral, yaitu alga yang hidup di bawah permukaan air
d. alga edafik, yaitu alga yang hidup di dalam tanah.
Kelompok-kelompok Alga
Alga memiliki pigmen hijau daun yang disebut klorofil sehingga dapat
melakukan fotosintesis. Selain itu, alga juga memiliki pigmen lain yang dominan.
Berdasarkan dominansi pigmennya, alga dapat dibedakan menjadi alga cokelat,
alga merah, alga keemasan, diatom, dan alga hijau.
a. Alga Cokelat (Phaeophyta)
Warna alga cokelat ditimbulkan oleh adanya pigmen cokelat
(fukosantin) yang secara dominan menyelubungi warna hijau dari klorofil
pada jaringan. Selain fukosantin, alga cokelat juga mengandung pigmen lain
seperti klorofil a, klorofil c, violasantin, beta-karoten, dan diadinosantin.
Alga cokelat merupakan alga yang memiliki talus terbesar
dibandingkan jenis alga lainnya. Pada kondisi yang sesuai, Macrocystis sp.
atau alga cokelat raksasa dapat mencapai panjang 100 meter dan kecepatan
tumbuh mencapai 15 cm per hari. Alga cokelat yang sering ditemukan di tepi
pantai sedang mengalami fase diploid dari siklus hidupnya.
2) Habitat
Alga cokelat umumnya hidup di air laut, terutama laut yang bersuhu agak
dingin dan sedang. Hanya ada beberapa jenis alga cokelat yang hidup di air
tawar.
Di daerah subtropis, alga cokelat hidup di daerah intertidal, yaitu daerah
literal sampai sublitoral. Di daerah tropis, alga cokelat biasanya hidup di
kedalaman 220 meter pada air yang jernih.
4) Reproduksi
Alga merah dapat bereproduksi secara seksual dan aseksual. Reproduksi
seksual terjadi melalui pembentukan dua anteridium pada ujung-ujung cabang
talus. Anteridium menghasilkan gamet jantan yang disebut spermatium.
Gametangium betina disebut karpogonium yang terdapat pada ujung cabang
lain.
Karpogonium terdiri dari satu sel panjang. Bagian karpogonium bawah
membesar seperti botol, sedangkan bagian atasnya membentuk gada atau
benang dan dinamakan trikogen. Inti sel telur terdapat di bagian bawah yang
membesar seperti botol.
Spermatium mencapai trikogen karena terbawa air (pergerakan secara
pasif). Spermatium kemudian melekat pada trikogen. Setelah dinding
perlekatan terlarut, seluruh protoplasma spermatium masuk dalam
karpogonium. Setelah terjadi pembuahan, terbentuklah sumbat di bagian
bawah. karpogonium. Sumbat itu memisahkan karpogonium dan trikogen.
Zigot hasil pembuahan akan membentuk benang-benang sporogen. Dalam
sel-sel di ujung benang sporogen itu, terbentuk spora yang masing-masing
memiliki satu inti dan satu plastida; spora tersebut dinamakan karpospora.
Karpospora akhirnya keluar dari sel-sel ujung benang sporogen sebagai
protoplasma telanjang berbulu cambuk. Karpospora ini mula-mula
berkecambah menjadi protalium yang akhirnya tumbuh menjadi individu baru
lengkap dengan alat-alat generatifnya.
Reproduksi aseksual terjadi dengan membentuk tetraspora. Tetraspora
akan menjadi gametangium jantan dan gametangium betina. Gametangium
jantan dan betina akan bersatu membentuk karposporofit. Karposporofit
kemudian menghasilkan tetraspora, Contoh anggota-anggota Rhodophyta
antara lain: Corrallina, Palmaira, Batrachospermum moniliforme, Gelidium,
Gracilaria, Eucheuma, dan Scicania furcellata.
Alga yang Merugikan
Alga hijau dapat mengganggu suatu perairan yang terlalu subur, karena alga
ini dapat merubah warna airnya dan menimbulkan bau.
Alga merah bila terbanyak jumlahnya di laut akan menyerap O2, sehingga
menyebabkan populasi hewan yang ada di laut (ikan) akan berkurang / mati.
B. Protozoa
Protozoa secara umum dapat dijelaskan bahwa protozoa adalah berasal
dari bahasa Yunani, yaitu protos artinya pertama dan zoon artinya hewan.
Jadi, Protozoa adalah hewan pertama. Protozoa merupakan kelompok
lain protista eukariotik. Kadang-kadang antara algae dan protozoa kurang
jelas perbedaannya. Protozoa dibedakan dari prokariot karena ukurannya
yang lebih besar, dan selnya eukariotik. Protozoa dibedakan dari algae karena
tidak berklorofil, dibedakan dari jamur karena dapat bergerak aktif dan tidak
berdinding sel, serta dibedakan dari jamur lendir karena tidak dapat
membentuk badan buah.
Kebanyakan Protozoa hanya dapat dilihat di bawah mikroskop. Ukuran
tubuhnya antara 3-1000 mikron. Tubuh protozoa amat sederhana, yaitu terdiri
dari satu sel tunggal (unisel). Namun demikian, Protozoa merupakan sistem
yang serba bisa. Semua tugas tubuh dapat dilakukan oleh satu sel saja tanpa
mengalami tumpang tindih. Bentuk tubuh macam-macam ada yang seperti
bola, bulat memanjang, atau seperti sandal bahkan ada yang bentuknya tidak
menentu. Juga ada memiliki flagel atau bersilia.
Ciri-ciri Protozoa
Protozoa adalah mikroorganisme menyerupai hewan yang merupakan
salah satu filum dari Kingdom Protista. Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan
oleh sel itu sendiri dengan menggunakan organel-organel antara lain
membran plasma, sitoplasma, dan mitokondria.
Ciri-ciri umum :
Morfologi Protozoa
Amoeba proteus memiliki dua jenis vakuola yaitu vakuola makanan dan
vakuola kontraktil.
Entamoeba histolityca menyebabkan disentri amuba (bedakan dengan
disentri basiler yang disebabkan Shigella dysentriae)
Entamoeba gingivalis menyebabkan pembusukan makanan di dalam mulut
radang gusi (Gingivitis)
Foraminifera sp. fosilnya dapat dipergunakan sebagai petunjuk adanya
minyak bumi. Tanah yang mengandung fosil fotaminifera disebut tanah
globigerina.
Radiolaria sp. endapan tanah yang mengandung hewan tersebut digunakan
untuk bahan penggosok.
Golongan phytonagellata
Fisiologi Protozoa
Adaptasi Protozoa
IV.1 Kesimpulan